Dalam waktu singkat itu kapal pesiar sudah meninggalkan dermaga."Bagaimana ini?" Carla terlihat merasa bersalah. "Aku tadinya mau mengajakmu jalan-jalan, tapi nggak kusangka mereka ternyata seperti itu. Dulu pas kuliah, mereka nggak kayak gitu ....""Celine, kamu tunggu bentar, aku pergi minta mereka bawa kapalnya balik."Carla segera kembali ke dalam. Setelah beberapa menit, ketika dia keluar, dia menggandeng tangan Celine dan berkata dengan rasa bersalah, "Celine, kapalnya dalam mode pelayaran otomatis, kalau sudah berangkat, besok baru bisa balik ke dermaga, jadi untuk sementara nggak bisa balik. Kamu ...."Carla seakan-akan juga tidak tahu harus melakukan apa.Celine melihat permukaan air tanpa batas di sekitarnya dengan kening berkerut."Celine, kapal ini sangat besar. Bagaimana kalau kita main sendiri saja di sini, nggak usah kumpul sama mereka.""Aku janji bakal pergi memperingatkan mereka. Kalau sampai membuatmu marah, Keluarga Nadine pasti akan menghancurkan usaha keluarga me
"Ada urusan apa yang perlu saya lakukan, Tuan Muda?" tanya Wahyu.Muncul kecanggungan di mata Hansen. "Bagaimana kondisi Kakek hari ini?"Wahyu terdiam.Biasanya kalau Tuan Muda mau tahu kondisi Tuan, pasti langsung tanya ke dokter, tapi hari ini kenapa ...."Suasana hati Tuan hari ini sangat bagus, pasti karena Nona Celine ....""Celine lagi menemani Kakek?" Hansen bertanya dengan sangat alami, ekspresinya juga jadi lebih santai.Namun sedetik kemudian, Wahyu malah berkata, "Nona Celine nggak di rumah."Hansen langsung duduk tegak lalu mendengar Wahyu berkata, "Pagi ini, Nona Carla dan Nona Celine keluar bersama, katanya mau pergi jalan-jalan, ke mananya ...."Wahyu berpikir sejenak, lalu teringat sesuatu."Oh iya, semalam dengar Nona Carla bilang hari ini ada janji sama beberapa teman kuliahnya dulu, katanya mau berlayar di laut. Seharusnya Nona Carla membawa Nona Celine bersamanya."Carla ....Hansen seketika jadi was-was.Carla bukanlah orang yang baik. Sekarang dia fokus mau menda
Kata-kata Fiona bagaikan minyak untuk api amarah di hati Ronny."Heh, bagus, aku pergi memberinya pelajaran sekarang juga."Setelah melihat semua orang sedang bermain dengan heboh, Ronny diam-diam keluar dari klub.Fiona tersenyum sombong lalu mengirim pesan ke Lily. "Sudah berhasil, kamu tunggu saja pertunjukannya. Oh iya, obat yang kamu kasih itu efeknya bagus, nggak?"Tadi waktu Fiona menuangkan alkohol, dia diam-diam menambah sedikit obat ke dalamnya.Tak lama kemudian, dia sudah menerima balasan dari Lily."Nanti lihat saja."Fiona tersenyum sinis lalu minum seteguk alkohol. Dia sangat menantikan pertunjukan nanti.Di sekitar sangat berisik, ada yang minum-minum, ada yang menari.Carla yang dikelilingi orang-orang sudah mulai setengah mabuk, tapi dia melihat dengan jelas apa yang terjadi setelah Fiona menghampiri Ronny.Teringat dengan Celine yang ada di lantai paling atas, Carla berpura-pura khawatir dan meletakkan gelasnya."Aku nggak boleh minum lagi, adikku sendirian. Kalau ak
Di ujung telepon satunya lagi, Andreas sudah sedang berjalan keluar Menara Jayadi dengan ekspresi suram.Celine sedang dalam bahaya!Sampai panggilannya terputus, Andreas masih menggenggam erat ponselnya lalu berpesan pada Owen dengan nada dingin, "Cepat cek lokasi Celine sekarang!"Setelah itu, Andreas teringat sesuatu dan langsung menelepon Hansen.Kemudian, dia menggertakkan giginya sambil berseru, "Mana Celine? Celine ke mana?"Di otaknya terus terngiang kata-kata Celine tadi. Andreas yang biasanya selalu tenang menghadapi segala macam masalah, saat ini sangat panik.Begitu mendengar suara Andreas, Hansen langsung tahu ada masalah."Celine sedang di kapal pesiar," kata Hansen jujur.Belasan menit sebelumnya, dia sudah menelepon Celine dan Celine baik-baik saja, siap-siap mau tidur.Hansen pikir dia yang terlalu berprasangka buruk, mungkin Carla dan yang lainnya hanya main-main biasa di kapal pesiar.Jadi, dia tidak mengatakan apa-apa sambil terus mencari kapal pesiar mereka.Tiba-t
Tubuh Celine menabrak pembatas, tapi tetap tidak bisa menghentikan kejatuhannya.Ketika tubuhnya melewati pembatas, Celine merasa dia akan mati.Celine akhirnya jatuh ke laut dan menimbulkan cipratan besar di permukaan air, air yang dingin pun menyelimuti tubuh Celine. Pada saat ini, muncul orang-orang di benak Celine ....Ibu .... Winny ....Dia masih belum menemukan alasan sebenarnya kematian Ibu, juga sudah lama tidak bertemu dengan Winny.Lalu ada Tuan Richard.Kalau dia mati, Tuan Richard bukannya tidak bisa menyembuhkan kerinduannya terhadap putrinya melalui dia lagi?Lalu Kak Hansen ....Sampai akhirnya, muncul wajah yang tampannya luar biasa di benaknya.Perjanjian antara dia dan suaminya masih berlaku. Dia masih berutang dua triliun pada suaminya, kalau sampai dia mati, suaminya bakal rugi besar!Tiba-tiba, Celine sangat ingin tahu apa yang sedang dilakukan suaminya sekarang.Namun, sepertinya dia sudah tidak punya kesempatan untuk melihat wajah tampan itu lagi!Tiba-tiba Celi
Isi pikiran Celine kosong sejenak.Namun, dia kenal suara Hansen."Kak Hansen, ternyata kamu yang menolongku, aku pikir aku sudah pasti mati." Celine yang hidup kembali menghela napas lega lalu tersenyum lemah dengan wajahnya yang pucat pasi.Untung dia tidak jadi mati!Akan tetapi, dia sangat lelah!Hansen merasakan Celine yang berada di pelukannya sangat lemah, dia melepaskan pelukannya dan melihat wajah Celine yang terlihat sangat lelah."Tidurlah, nanti pas bangun, kita sudah sampai rumah," ujar Hansen lembut.Setelah Celine menutup matanya, Hansen menggendong Celine kembali ke kapal.Ketika kapal itu sampai di dermaga, Celine belum bangun.Hansen pun menggendong Celine turun dari kapal. Satu jam kemudian, mereka sudah tiba di vila Keluarga Nadine.Saat ini, langit masih gelap. Ketika Wahyu mendengar ada suara di luar, dia langsung memakai baju kerjanya lalu keluar. Melihat Hansen menggendong Celine, dia langsung bergegas menghampiri mereka dan bertanya, "Nona Celine? Nona Celine k
Organisasi Swastamita milik Keluarga Jayadi!Mereka kenapa datang ke sini?Beberapa puluh anggota Swastamita muncul bersamaan berarti urusan kali ini sangat penting.Andreas ....Carla terpikirkan sesuatu dan langsung melihat sekeliling. Seperti dugaannya, dia melihat sebuah kapal pesiar putih yang berlayar tak jauh dari kapal mereka.Dia bisa-bisanya datang secepat ini, bahkan mengerahkan kekuatan Swastamita.Carla menggigit bibirnya, tapi seketika muncul senyuman sinis di matanya.Celine sudah dibawa pergi oleh Andreas, untuk apa dia kemari?Sudah terlambat!Namun, Carla tidak tahu kalau Andreas datang bukan untuk mencari Celine, melainkan untuk mencari orang yang melukai Celine."Ikat mereka semua."Dengan satu perintah dari Owen, semua orang di belakangnya langsung menerjang ke semua orang yang ada di kapal. Tak lama kemudian, semua orang sudah diikat jadi satu.Termasuk Carla.Carla mengenal Owen, dia pun langsung marah-marah. "Owen, kamu nggak lihat aku siapa?""Nona Carla, maaf,
Namun, pelaku ini ....Andreas mengangkat dagu Ronny dengan ujung sepatunya.Ronny sama sekali tidak berani melihat orang di depannya ini, tapi saat ini dia dipaksa untuk menatap matanya. Ronny merasa dia telah menyinggung orang yang tidak sepatutnya disinggung."Kamu tahu siapa dia?" tanya Andreas dengan nada dingin.Ronny tertegun sejenak lalu menjawab dengan suara bergetar, "Ce ... Celine Maira ....""Terus?"Ronny menelan ludah sambil berpikir mau menjawab apa. Saat ini, pria di depannya kembali berkata, "Dia itu kekasihku! Memangnya kamu pantas menyentuh kekasihku?"Ronny tertegun. Kemarin dia dengar Fiona berkata kalau suaminya Celine adalah seorang pekerja seks di bar.Namun, seorang gigolo mana mungkin bisa semenakutkan orang di depannya?Siapa sebenarnya dia?"Pukul, pukul terus," perintah Andreas sambil menarik kakinya.Owen melirik salah seorang pengawal di sampingnya, lalu pengawal itu pun menendang-nendang Ronny.Sampai ketika kapal Andreas tiba di dermaga, Ronny sudah sek