Ini bukan jebakan Tuan Andreas, melainkan jebakan Tuan Muda Dylan.Setelah memasukkannya ke rumah sakit jiwa, Dylan tidak pernah muncul lagi. Saat ini dia muncul, Lucen tidak tahu apa yang akan dia lakukan."Lucen, kamu sangat aneh."Dylan berkata, "Di gudang tadi, kamu sangat hebat, sudah memutuskan mau mengorbankan nyawamu demi wanita yang kamu cintai. Kamu bahkan nggak takut mati, sekarang kenapa malah ketakutan?""Kelihatannya tekadmu untuk mati nggak cukup kuat!"Nada suaranya menyindir.Seketika membuat Lucen memberontak. "Tekadku kuat ...."Begitu membuka mulut, Lucen menyadari kalau dia terjebak. Dia langsung menunjukkan ekspresi canggung dan mengubah kata-katanya. "Apanya wanita yang kucintai? Apanya rela berkorban nyawa demi dia? Tuan Muda Dylan benar-benar suka mengarang."Mengarang?Muncul tatapan tajam di mata Dylan.Lucen tidak mengaku kalau dia menanggung semuanya demi Fera, tapi memangnya kenapa? Dylan sudah tahu dan yakin kalau pelaku dari semua kejahatan itu adalah Fe
Omar jahat padanya?Ini lelucon yang paling lucu yang pernah Dylan dengar.Dylan pun tertawa sarkastik. "Kalau Omar jahat padanya, orang yang harusnya jadi targetnya bukannya Omar? Celine, kakak iparku itu, sebelumnya hanya orang luar, nggak bermarga Jayadi, marganya Maira, satu-satunya koneksi dengan Keluarga Jayadi hanya kakakku, Andreas Jayadi!"Andreas Jayadi ....Lucen tertegun.Di otaknya tiba-tiba ada sebuah tebakan, tapi dia tidak berani memikirkannya lebih lanjut.Andreas .... Apakah Fera menargetkan Celine bahkan ingin membunuhnya karena Andreas?Namun ... mana mungkin?Fera dan Tuan Andreas tidak ada hubungan apa pun. Tidak, hubungan mereka juga hanya karena Omar.Mata Lucen menghindar sambil berkata, "Mungkin dia benci Omar sampai jadi benci sama Tuan Andreas lalu melibatkan Nona Celine ....""Heh!"Begitu dia selesai bicara, Dylan langsung mencibir.Suara tawa ini bagaikan sebuah palu yang dipukul ke hati Lucen, menghancurkan "penjelasan" yang barusan dia ucapkan.Dylan me
Dia melihat Celine sambil mendengar Lala yang membohonginya kalau Celine sudah mati.Di dalam hatinya hanya ada satu perasaan, yaitu takut!Kalau bukan karena Andreas sudah tahu kalau Lala itu palsu, takutnya dirinya sendiri masih akan terjebak dalam tipuan Lala dan menganggapnya sebagai Lala asli.Hansen tidak peduli perasaannya ditipu, tapi dia tidak bisa menerima kalau Lala palsu itu melukai Celine dengan memanfaatkannya!"Lala itu ... kamu mau bagaimana?"Dylan yang masuk seakan-akan sudah tahu kalau Hansen ada di dalam.Melihat Celine belum bangun, dia pun mengambil kesempatan ini untuk bertanya.Dia tidak tahu kalau Lala itu palsu, dia cuma tahu kalau perasaan Hansen terhadap Lala sangat dalam, dia takut Hansen tidak tega menghukum Lala.Kalau Hansen benar-benar tidak tega, maka semuanya akan dilakukan olehnya dan kakaknya.Namun, di luar dugaannya, Hansen sama sekali tidak ragu-ragu. "Pulangkan ke tempat asalnya."Nada suaranya sangat dingin dan tidak berperasaan, membuat Dylan
Celine tiba-tiba ingat, tadi di gudang, ada orang yang melindunginya keluar dari sana. Salah satu di antara mereka meski berpakaian sangat tertutup dan tidak terlihat wajahnya, Celine bisa merasa kalau orang itu sangat mirip Hansen.Hanya saja waktu itu situasinya sangat menegangkan, dia tidak terlalu memikirkannya."Kamu dalam bahaya begini, aku mana mungkin bisa pergi berlibur?" Suara Hansen sangat lembut dan penuh kasih sayang. "Baguslah kalau kamu nggak apa-apa."Jawabannya ini membuat Celine yakin kalau salah satu orang yang membawanya keluar dari gudang itu adalah Hansen.Waktu itu Hansen ada di sana, berarti dia tahu kalau Lala mau membunuhnya?"Kak ... Lala ...." Celine ragu-ragu.Apakah dia mau memberi tahu Hansen tentang tebakannya kalau Lala mungkin palsu? Dia mungkin bukan Lala, melainkan Lily?Hansen sangat menyayangi Lala, dia susah payah menunggu sampai Lala pulang. Kalau memberi tahu Hansen kalau itu bukan Lala, tapi Lily, apakah tidak terlalu kejam?"Celly, beberapa sa
"He ... hehe .... Nggak usah berterima kasih, bukannya sudah seharusnya aku melakukannya?"Dylan merasa agak malu karena ucapan terima kasih Celine.........Celine bisa melihat kalau mereka punya rencana lain untuk Lily.Namun, dia tidak bertanya banyak tentang itu, mereka menyuruhnya tinggal sementara di sini, dia sudah bisa menebak kalau sekarang dia tidak boleh menunjukkan diri.Mereka mau membuat Lily mengira kalau dia sudah mati agar Lily menunjukkan wujud aslinya.Lily ....Kalau hanya Lala, Celine tidak akan semarah ini, tapi sekarang pelakunya adalah Lily, semuanya jadi berbeda.Dia masih belum mencari Lily untuk kematian Kakek, kali ini, tagih sekaligus!Celine menanti hari di mana dia bisa menagih utang Lily.Di malam berita kematian Celine tersebar, Andreas buru-buru pulang ke Mastika. Dengar kabar, Tuan Andreas membuat keributan di kantor polisi, tidak menerima penjelasan kalau "Celine meledak sampai tidak tersisa apa pun".Kalaupun tidak tersisa apa pun, pasti ada petunju
Ekspresinya itu membuat orang kasihan padanya, mana mungkin dia bicara dengan sangat sombong? Pasti mereka salah dengar!Wahyu berpikir seperti itu, tapi Carla malah mencibir di dalam hati.Si Lala palsu ini sampai sekarang masih mempertahankan "aktingnya", takutnya tidak lama lagi akan menunjukkan sifat aslinya.Wahyu mengkhawatirkan kesehatan Lala, jadi dia berkata, "Nona Lala, lebih baik Nona jangan pergi ....""Nggak, aku mau pergi, aku mau menjemput Kakak."Setelah itu, dia langsung turun.Tanpa menunggu Wahyu menasihatinya lagi, dia langsung berlari keluar. Tak lama kemudian, terdengar suara mobil di luar."Nona Carla, Nona Lala ...." Wahyu terlihat khawatir.Dia takut Lala menyalahkan dirinya atas kematian Celine, takut Lala tidak bisa konsentrasi menyetir dan terjadi sesuatu.Nona Celine sudah begitu, kalau terjadi sesuatu kepada Nona Lala juga, Tuan Muda mana mungkin bisa menerimanya?Wahyu terlihat seperti ingin menangis.Carla pun menenangkannya. "Nggak usah khawatir, dia ng
Celine sering memakai kalung itu.Lala pernah memuji kalung itu cantik dan ingin membeli yang sama. Namun Celine bilang itu hasil desain dia, di dunia ini cuma ada dua, satunya di Celine satu lagi dia berikan ke temannya.Lala tahu teman itu adalah Winny.Waktu itu Lala bahkan pura-pura cemburu, Celine tetap tidak mengalah mau memberinya satu.Lily ingat hari itu Celine juga memakainya.Semua bukti menunjukkan kalau mayat itu adalah Celine!"Kakak, Celly ... Celly kasihan sekali ...." Lily menangis terisak-isak.Kesedihannya bahkan melebihi Hansen.Namun di dalam hati, dia malah menikmati reaksi Hansen.Sejak melihat "Celine", Hansen seakan-akan juga memastikan identitas Celine dengan kalung itu. Saat itu juga, Hansen seperti kehilangan jiwanya.Dia bahkan sudah jarang menanggapi "penyalahan diri" Lala, seakan-akan tenggelam dalam perasaan sedih dan menderita.Sebagai kakak Celine, dia meminta "mayat" Celine dari pihak kepolisian.Meski dikatakan mayat, sebenarnya hanya beberapa bagian
"Lala, ini bukan salahmu, ini kecelakaan. Albert marah, tinggal dilampiaskan saja. Tapi kamu ... nggak boleh kenapa-napa."Hansen melihat Lala lalu berusaha untuk tersenyum, tapi senyumannya terlihat sangat pahit."Aku nggak berhasil melindungi satu adikku, satu lagi adikku harus aku lindungi baik-baik!"Hansen sangat tegas, seperti sedang bersumpah.Dia dulu tidak berhasil melindungi Lala. Sekarang, dia harus melindungi Celly!Namun, Lily malah mendengarnya sebagai Celine sudah mati, Hansen mau melindungi dia!Meski dia itu palsu, di mata Hansen, dia itu Lala!Lily bersorak gembira di dalam hati.Senang banget jadi Lala!Punya seorang kakak yang melindunginya, di masa depan kalau dia mau menguasai seluruh Grup Nadine, pasti Hansen juga bakal setuju.Abu itu sudah dibawa pergi Albert.Keluarga Nadine pun tidak mengadakan upacara pemakaman. Dengar-dengar, hari itu setelah membawa pergi abu itu, Albert dan Donny langsung meninggalkan Mastika.Selama beberapa saat ini, suasana di seluruh
Semua orang yang ada di sana melihat ke arah suara itu.Mereka melihat gaun Nona Lala yang kotor, sedangkan hal yang menyebabkannya adalah ....Dia awalnya memegang segelas anggur merah, sekarang gelasnya kosong. Hanya dalam sekilas, semua orang sudah tahu kalau anggur merahnya tumpah mengenai gaunnya.Sementara orang yang menyebabkan anggurnya tumpah itu ....Tadi waktu Lily menabrak orang itu, akibatnya lebih parah dari yang dia perkirakan.Awalnya dia berencana cuma menumpahkan sedikit, yang penting bisa mengotori gaunnya. Namun dia tidak menyangka, tadi dia cuma menyentuh sebentar, tapi wanita gaun merah itu malah tiba-tiba berbalik.Tenaga dari putaran itu membuat minumannya tumpah semua.Menyedihkan!Tanpa perlu bercermin, Lily sudah tahu sekarang dia pasti terlihat menyedihkan!Setelah berseru kaget, dia berencana marah-marah.Namun, tatapan di sekitar tertuju padanya, membuatnya tidak berani marah-marah. Tidak hanya itu, dia harus berusaha untuk mengendalikan ekspresinya.Bahka
Ditambah efek lampu, suasananya menjadi sangat bagus.Para tamu bahkan sudah mulai minum-minum di taman.Melihat orang-orang banyak yang datang demi dia memakai topeng, Lily pun tertegun.Tepat pada saat ini, ada yang mengantarkan dua topeng.Lily melihat Hansen dengan ekspresi terkejut dan berkata, "Kak, ini ....""Waktu aku minta mereka siapkan acara ini, aku minta mereka untuk lebih kreatif. Mungkin ini ide mereka," ujar Hansen sambil mengambil topeng itu.Dia simpan yang untuk pria lalu menyerahkan yang untuk wanita ke Lily. "Seru juga, kalau nggak ... coba pakai saja?"Topeng prianya model ksatria hitam.Sementara yang topeng wanita model rubah putih, di bagian bawah dihias dengan mutiara putih yang berkilauan, sangat bagus.Topeng putih itu sangat cocok dengan gaun putihnya sekarang.Namun, kalau dipakai dengan gaun merah yang mau dia pakai nanti, jadi kurang cocok.Akan tetapi, sekarang di tidak punya alasan untuk mengganti topeng. Lily berpikir dalam hati, tunggu sebentar lagi,
Mastika adalah kota besar, ada banyak tempat-tempat berkelas. Keluarga Nadine juga punya banyak properti, di antara begitu banyak vila yang lokasinya bagus, kenapa malah memilih tempat ini?"Kamu nggak suka tempat ini?" Hansen mengernyit. "Waktu kecil kamu pernah bilang kamu paling suka tempat ini!"Waktu kecil ....Lily langsung panik. "Mana mungkin nggak suka? Suka, suka banget. Cuma aku nggak menyangka Kakak akan mengadakan pestanya di sini."Lily sangat berhati-hati.Di dokumen yang diberi Fera, tidak ada informasi tentang vila ini.Namun, Lily juga tidak curiga.Fera tidak mungkin tahu semua yang terjadi sebelum Lala menghilang.Apalagi tempat ini mungkin hanya diketahui Lala dan Hansen. Dia terpaksa menghadapi krisis seperti ini sesuai kondisinya.Seperti yang dia duga, dia mendengar suara Hansen yang seperti sedang mengenang masa lalu. "Waktu itu kamu baru saja datang ke Keluarga Nadine. Pertama kali merayakan ulang tahunmu, kita ke sini, kamu bilang kamu paling suka tempat ini.
Celine hanya tersenyum tipis menghadapi semangat orang-orang ini.Sebelumnya, dia senang dan semangat, tapi sekarang bertambah sedikit perasaan sombong.Lihat saja, orang-orang yang menyanjungnya ini bukannya orang-orang yang sebelumnya menyanjung Celine setelah mendapatkan hadiah dari Andreas?Namun sekarang, mereka juga menyanjungnya.Lily berjalan keluar ruangan dengan kepala terangkat tinggi, tapi dia tidak tahu ada beberapa orang di antara sekumpulan orang di ruang rapat langsung memasang wajah serius.Orang-orang itu adalah orang yang tadi mulai menyanjung Lily duluan.Tuan Muda Hansen benar-benar menyayangi Nona Lala.Bahkan lebih dari Bu Celine.Untung saja dia mengerti makna di balik kata-kata Tuan Muda Hansen semalam di telepon. Tuan Muda bilang harapan terbesarnya adalah melihat adik perempuannya bahagia.Tadi ... sikapnya lumayan bagus, 'kan? Pasti bagus!Beberapa orang itu memikirkan sikap mereka sendiri tadi. Namun, ada hal-hal yang tidak tulus dari hati mereka.Dibanding
Entah sudah berapa hari Celine tinggal di dalam vila rahasia itu.Dia tahu di luar sedang terjadi sesuatu, sejak hari itu Andreas pergi, dia sudah tidak pernah datang lagi. Namun, Donny dan Albert datang setiap hari.Mereka sangat kompak, Celine tidak menanyakan rencana mereka, mereka juga tidak mengungkitnya.Sampai hari ini, Celine sudah menyelesaikan setelan untuk Albert dan menyuruhnya mencobanya. Setelah itu, Albert menyuruh Owen membawa beberapa gaun untuk Celine.Celine langsung mengerti kalau dia sudah boleh keluar.Apakah rencananya sudah mau berhasil?Saat memikirkan Lily, di mata Celine terlihat kilatan tajam.Dia tahu, mereka menyiapkan gaun-gaun ini supaya dia memakai gaun ini untuk menghadapi Lily.Sebaiknya pilih yang mana?Celine melihat gaun-gaun itu, lalu tak lama kemudian dia melihat sebuah gaun panjang berwarna merah. Dulu di Binara, gaun K&K yang dia pakai di pesta Keluarga Linoa agak mirip dengan gaun ini.Celine tersenyum dan berkata, "Yang itu saja."Celine kelu
Namun, dia tidak boleh terlihat senang sama sekali. Dia sibuk berpikir reaksi apa yang paling pas untuk menghadapi tatapan terkejut semua orang.Kemudian, dia mendengar Hansen berkata,"Aku memutuskan untuk memberikannya ke Lala Nadine."Kata-kata yang tidak termasuk panjang ini membuat semua orang yang hadir tertegun.Seakan-akan tidak mengerti maksud dari kalimat itu. Hampir semua orang lambat bereaksi, setelah beberapa saat, mereka saling bertatapan dengan ekspresi bingung.Mata mereka seakan-akan berkata,tadi apa aku salah dengar?Harusnya iya!Saham Tuan Muda Hansen yang sebesar 59% mau diserahkan ke ... Nona Lala?Ini ... adalah saham, bukan barang tidak berharga!Demi 10% saja, Jessy bahkan segera mengadakan rapat pemegang saham ini.Namun Hansen ... malah memberikan 59% sahamnya ke orang lain?Ke Nona Lala!Setelah terkaget-kaget, semua orang melihat ke orang yang ditunjuk oleh Hansen, yaitu Lala!Setiap tatapan itu ada perasaan terkejut bercampur dengan iri sampai akhirnya ja
Semua orang melihat ke arah "Lala".Lily melirik Hansen sekilas lalu berkata setelah diam sejenak, "Aku ... keberatan."Jessy langsung terkejut.Jessy memelototi "Lala", seakan-akan ada api berkobar di matanya.Carla juga terkejut.Dia keberatan? Dia merasa 10% terlalu sedikit?Namun, melihat Lily yang mengernyit dan ekspresinya yang baik hati dan tidak tegaan, Carla tahu Lily tetaplah Lily yang dulu.Dia pasti punya rencana lain.Hanya saat melihat "Lala", mata Hansen lebih lembut. "Lala, kamu ada ide apa?""Benar, Lala. Coba kamu bilang kenapa kamu keberatan." Jessy diam-diam menggerakkan jari-jarinya.Dia mau lihat si Lala ini keberatan apa."Celly baru saja pergi, kita sudah omongin masalah saham, aku merasa sangat kejam. Bibi dan Carla boleh terima saja, tapi aku ... punyaku nggak usah."Waktu Jessy mendengar kalimat pertamanya, tangannya sudah mengepal.Namun, kalimat kedua .... Untunglah, cuma dia yang tidak mau.Namun, dia mana mungkin tidak sadar apa yang dipikirkan Lala? Trik
Carla dan Nona Lala yang baru pulang mungkin akan dapat bagian, tapi harusnya tidak banyak.Ketika orang-orang sibuk menebak, Hansen masuk.Lala ikut di belakangnya, memakai kemeja hitam, jas hitam, celana hitam. Pakaiannya hitam dari atas sampai bawah, seakan-akan dia bukan datang untuk ikut rapat pemegang saham, melainkan untuk menghadiri pemakaman.Begitu dia muncul, dandanan Jessy yang sangat mencolok langsung dibandingkan dengannya.Tetap Nona Lala lebih pengertian.Nona Celine baru saja meninggal, apalagi meninggalnya mengenaskan di ledakan bom. Takutnya selain Tuan Muda Hansen, hanya Nona Lala yang sedih.Dia memakai pakaian hitam menunjukkan rasa hormatnya pada Celine.Lily jelas melihat tatapan para orang tua terhadapnya berubah jadi lebih lembut. Dia tahu, ini berkat pakaiannya hari ini.Dan memang ini tujuannya.Kalau mereka suka padanya, nanti waktu tahu dia akan mendapatkan sebagian besar saham Grup Nadine, mereka mungkin akan mendukungnya.Tidak hanya itu, dia ada maksud
Dua orang masing-masing punya rencana sendiri.Di kantor pusat Grup Nadine.Jessy orang pertama yang datang, dia sengaja membawa pengacara Keluarga Rasmi.Baru beberapa saat yang lalu, di dalam ruang rapat yang besar ini, orang-orang yang berkumpul di sini baru saja menyaksikan cucu kandung Richard mewariskan Grup Nadine.Baru lewat satu bulanan, dia malah ...."Celine benar-benar kasihan, Tuan Richard juga, kenapa nggak melindungi satu-satunya keturunannya ini? Sayang sekali, sayang ...."Para orang tua meski baru bertemu dua kali dengan Celine, mereka anehnya sangat suka padanya.Gadis itu punya mata yang jernih, hitam dan putihnya jelas. Dia pasti orangnya berhati polos, sangat mirip dengan Linda.Tidak seperti beberapa cucu perempuan yang diadopsi Tuan Richard ....Di antara anak-anak yang diadopsi Tuan Richard, Hansen tentu saja tidak perlu dikatakan lagi. Dia pintar, baik hati, juga sangat tulus menyayangi dan menghormati Tuan Richard.Namun cucu-cucu perempuan itu ....Para oran