Beranda / Romansa / Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa / S2 BAB 80 : Apa Yang Terjadi?

Share

S2 BAB 80 : Apa Yang Terjadi?

Penulis: reefisme
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-03 23:05:39
Elara menggelengkan kepalanya pelan. “Ini bukan salah siapa pun, Pati. Apa yang terjadi... sudah terjadi. Kita semua, termasuk dirimu, adalah bagian dari nasib yang sulit dihindari. Tidak ada yang bisa mencegah ini.”

Matanya sedikit berkabut saat ia memikirkan semua yang telah terjadi—pertumpahan darah antara pasukan Arion dan Aiden, dua pria yang seharusnya tidak pernah berhadapan dalam konflik kekerasan seperti itu. “Aku hanya berharap semua ini tidak sampai pada pertumpahan darah...” gumam Elara lirih, lebih kepada dirinya sendiri.

Toba menghela napas berat. “Nyonya, dalam situasi ini, tidak heran. Tuan Aiden sangat waspada. Dia tidak percaya pada siapa pun kecuali orang-orangnya sendiri. Ia mungkin melihat Anda dalam bahaya dan tidak mempercayai orang-orang Tuan Arion, berpikir bahwa mungkin saja salah satu dari kami adalah kaki tangan Arthur, jadi... Tuan Aiden bertindak untuk melindungi Anda, meskipun itu berarti mengambil keputusan ekstrem.”

Toba terpaksa menyebut nama, karena m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 81 : Sesuatu Yang Benar-Benar Terjadi

    Di lorong rumah sakit yang hening, ketegangan terasa semakin menebal.James Wayne, dengan wajah tegang, berdiri di luar Emergency Room.Napasnya terdengar berat saat ia memerintahkan tim pengamannya untuk meningkatkan kewaspadaan. "Siaga penuh! Tidak ada yang masuk tanpa izin saya. Kita tidak tahu apa yang sedang kita hadapi."Beberapa pengawal segera bergerak, mengamankan seluruh area.Dua lantai rumah sakit yang sebelumnya sudah dikosongkan kini semakin dijaga ketat. Wajah mereka serius, mata mereka terus mengamati setiap pergerakan mencurigakan.Di sisi lain lorong, Ethan sedang berbicara dengan seorang petugas FBI yang berjaga.Suara mereka rendah, namun jelas penuh urgensi. “Sepertinya ini bukan kebetulan,” kata petugas FBI itu dengan nada waspada.Ethan mengangguk. "Arion sebelumnya baik-baik saja dan tiba-tiba mengalami sakit kemudian baru saja mengalami muntah hebat. Kita mungkin tidak bisa menyingkirkan kemungkinan dia diracun. Kita butuh tindakan cepat."Petugas FBI, seorang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 82 : Itu Baru Berita!

    Zhenzhen memutar gelas anggurnya di atas meja, matanya menatap Max penuh rasa ingin tahu.Di seberangnya, Max duduk dengan santai, namun tetap memancarkan aura serius khas seorang Maximilian.Di antara mereka, ada sebotol Lagavulin 16, whisky favorit Max, yang Zhenzhen tahu adalah minuman favorit pria setia seperti Max, tangan kanan Arion yang paling dipercaya.Meski demikian, Max tidak meminumnya berlebihan, hanya menyesap sedikit di waktu yang tepat."Tunggu. Gimana?" Zhenzhen mengernyitkan kening, suaranya memecah keheningan bar yang biasanya ramai.Malam ini, hanya mereka berdua yang ada di dalam, seolah waktu berhenti saat percakapan itu mengalir.Max meletakkan gelasnya perlahan, pandangannya fokus pada Zhenzhen yang terlihat masih mencoba memahami apa yang baru saja ia dengar."Arion bekerja sama dengan FBI?" Zhenzhen mengulang pertanyaannya, masih tak percaya. "Untuk menangkap target paling dicari FBI bertahun-tahun?"Max mengangguk pelan. "Iya."Zhenzhen terdiam sejenak, matan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 83 : Perkara Ngidam

    Satu bulan kemudian.Di dalam kamar yang temaram, suara detak jam terdengar pelan, menyatu dengan deru napas pelan Arion yang terbaring lemah di atas ranjang.Tubuhnya terlihat sangat kontras dengan keperkasaannya selama ini.Seorang pria yang dikenal sebagai penguasa dunia bawah tanah, kini terkapar, mual, dan lemas. Tangannya yang kuat kini terlihat tak berdaya dengan infus menancap di lengan kirinya.Elara duduk di samping tempat tidur, baru saja selesai mengelap keringat dingin yang membasahi dahi suaminya. Ada kekhawatiran di matanya, meskipun di balik itu juga ada rasa sayang yang mendalam.Arion menatap Elara dengan mata yang setengah terbuka, lalu mengeluh dengan suara serak. “Mengapa hamil rasanya seperti ini? Bukankah ini terlalu aneh? Apa ada yang salah dengan hormon ku?” Ia menggerutu, membuat Elara menahan tawa.Keluhan itu datang dengan nada persis seperti wanita yang tengah berada dalam masa PMS."Sayang, kau tidak sedang hamil. Aku yang hamil. Kau hanya terlalu... terb

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 84 : Untunglah Gajinya Sangat Besar

    Ethan mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu tersenyum dengan simpati, meskipun di dalam hatinya masih ada sedikit kebingungan tentang bagaimana ia bisa menemukan makanan khas Bora Bora di San Francisco.“Bora Bora, ya? Hmm...”“Ya,” angguk Elara. “Aku juga ingin Mahi Mahi panggang dengan saus vanili Tahiti. Mahi Mahi adalah hidangan ikonik di Bora Bora. Itu ikan laut segar dipanggang sempurna dan disiram saus vanili yang manis dan gurih. Ah, aku sudah bisa merasakannya di ujung lidahku.”Ethan menyimak dengan seksama. Ia terdiam sejenak, berpikir keras. Lalu, Ethan menekan sebuah tombol pada panel kendali mobil."Leacy, cari restoran yang menyajikan Poisson Cru di sekitar San Francisco," perintahnya kepada perangkat canggih yang tertanam di mobilnya, sebuah asisten virtual yang dirancang untuk menjawab pertanyaan apa pun dan membantu navigasi.Leacy, dengan suara lembut namun jelas, menjawab setelah beberapa detik. "Saya menemukan beberapa restoran Polinesia di sekitar area Anda ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 85 : Penyitaan Grand Haven

    Malam itu, Mansion Grand Haven tampak megah seperti biasa, tapi suasana di sekitar berubah drastis.Lampu-lampu sorot terang menembus gelap, menyoroti setiap sudut halaman rumah, menciptakan bayangan-bayangan panjang dari kendaraan eksekusi yang memenuhi pekarangan.Hujan yang mengguyur dengan deras semakin menambah dramatis situasi. Air menggenang di mana-mana, membasahi para petugas yang datang untuk melaksanakan tugas mereka.Udara terasa tegang, dan suara sirine menggema di seluruh area.Di depan gerbang mansion, situasi semakin memanas.Pintu gerbang besar yang dulu selalu tampak anggun kini tertutup rapat oleh sekumpulan pengawal.Sekumpulan tim keamanan Lenora Ellworth berdiri dengan tegap, berusaha menghalangi petugas pengadilan yang membawa perintah resmi untuk penyitaan rumah.Mereka mengenakan pakaian hitam lengkap dengan perlengkapan keamanan, berusaha keras menghalangi para petugas untuk masuk.Perdebatan sengit terjadi di sana.Wajah mereka tegang, tangan menggenggam sen

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-05
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 86 : Breaking News Yang Mengganggu

    Ruangan kamar mewah dengan tirai tebal dan dinding berwarna lembut tampak hangat dalam balutan cahaya lampu temaram.Di atas ranjang king-size yang empuk, Arion Ellworth, CEO yang biasanya dingin dan tegas, akhir-akhir ini memang tampak sangat berbeda.Ia berbaring santai dengan kepalanya bersandar lembut di atas paha istrinya, Elara. Wajahnya yang biasanya keras kini terlihat damai, penuh kehangatan.Elara mengusap rambutnya dengan lembut, seakan ingin memastikan setiap sentuhan terasa nyaman bagi pria yang telah menjadi suaminya itu.Mereka baru saja selesai menonton sebuah film romantis yang menguras emosi.Film itu tentang cinta sejati yang bertahan meski menghadapi berbagai rintangan hidup.Mata Arion masih terarah pada layar televisi yang kini menunjukkan credit scene, sementara pikirannya melayang-layang dalam keheningan.Elara memperhatikan perubahan pada suaminya—mata Arion terlihat merah, bibirnya sedikit menipis seolah menahan emosi yang sulit diungkapkan.Wanita cantik berm

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-05
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 87 : Kembali Lagi

    Matahari pagi yang hangat menyinari kamar tidur mewah di mana Elara sedang berdiri, merapikan dasi Arion dengan penuh perhatian.Arion Ellworth, dengan tubuh tegapnya dan postur sempurna, tampak gagah dalam setelan formal berwarna gelap yang membingkai fisiknya dengan sempurna.Mata kelabu pria itu berkilauan, menambah kesan misterius sekaligus memikat.Ketampanannya terasa tak terbantahkan, membuat Elara sejenak terpana, seperti kembali mengenang saat pertama kali bertemu dengannya.Arion telah kembali ke wujud lamanya—kuat, berwibawa, dan penuh energi—setelah beberapa bulan melemah akibat Couvade Syndrome.Selama sekitar 4 bulan, pria yang biasanya tegas dan tak tergoyahkan ini harus terkapar karena gejala kehamilan palsu yang dialaminya.Namun, kini di bulan kelima kehamilan Elara, semua gejala itu telah sirna.Tidak ada lagi mual, muntah, atau kelelahan yang membebani Arion. Dia kembali pada dirinya yang dulu, dengan e

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 88 : Mereka Sungguh Ayah Dan Anak

    Aiden tersenyum tipis, sebuah senyuman yang mengandung ketegasan, bahkan ancaman halus di baliknya.“The Orcus bukan ancaman bagi pemerintah. Kami tidak pernah bergerak melawan kalian, Donovan. Jika ada yang perlu kau pahami, ketahuilah ini: The Orcus hanya berurusan dengan mereka yang mengincar kami atau mereka yang berada dalam wilayah kami. Kami adalah perisai, bukan pedang.”Donovan menatapnya, tak sepenuhnya yakin apakah pernyataan itu adalah bentuk pembelaan atau manipulasi.Aiden melanjutkan, kali ini dengan suara yang lebih dalam dan penuh makna. “The Orcus tidak akan pernah menjadi ancaman bagi pemerintah Amerika Serikat… kecuali, jika pemerintah membuat kami tidak punya pilihan lain.”Kalimat itu menggantung di udara, begitu dingin dan tajam seperti bilah pedang yang tersembunyi di balik kata-kata.Donovan tahu, ini bukan ancaman langsung, tapi sebuah peringatan yang tak bisa diabaikan.Aiden sangat c

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07

Bab terbaru

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   Catatan Author

    Aveline menjerit keras, suaranya memenuhi lorong sempit yang hanya diterangi lampu jalanan buram.Tubuhnya gemetar saat sebuah tangan kuat tiba-tiba meraih pinggangnya."Apa maksudnya ini?!" Aveline berteriak lagi, mencoba melawan, tapi tak ada yang mendengarnya.Udara malam yang dingin membuatnya semakin waspada, namun pria di depannya begitu cepat.Sebelum ia bisa bereaksi lebih jauh, bibirnya langsung tertutup oleh sesuatu yang hangat dan mendesak—bibir pria yang kini mencengkeramnya erat.Aveline meronta-ronta, hatinya dipenuhi kepanikan.Tubuhnya kaku saat pria itu memeluknya dengan kuat, membuka jaket kulit hitamnya seolah bersiap melakukan sesuatu yang lebih buruk.Mata Aveline melebar ketakutan.‘Tidak mungkin,’ pikirnya, ‘Apakah dia akan memperkosaku?’Ia semakin panik, berusaha membebaskan diri dari genggaman pria itu.Namun, pria itu begitu kuat.Semua tenaga Aveline seolah menguap, terjebak dalam dekapannya yang erat.Lalu, suara langkah kaki terdengar dari kejauhan.Sekelo

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 94 : Cinta Sesungguhnya

    Langit sore yang kemerahan menyelimuti San Francisco Bay, tempat di mana sebagian besar kehidupan cinta sepasang insan berkisah.Suara ombak yang berdeburan pelan di pantai menciptakan melodi yang damai, selaras dengan angin sepoi-sepoi yang menyapu lembut permukaan laut.Elara berdiri di ujung dermaga kayu, menatap cakrawala yang tampak tanpa batas, tempat di mana langit bertemu lautan.Matanya menerawang, namun wajahnya kini memancarkan ketenangan yang baru.Dalam dekapan hangatnya, bayi kecil mereka terlelap, wajahnya damai seperti ibunya.Sudah lama sejak pertarungan hidup dan mati di acara peresmian Imera Sky Tower, dan sejak saat itu, kehidupan Elara dan Arion berubah drastis.Banyak hal yang telah dilalui—pengkhianatan, luka, cinta yang terlupakan dan kemudian dipulihkan.Namun hari ini, di bawah cahaya senja yang lembut, semuanya terasa sempurna.Tiba-tiba, langkah kaki yang berat namun mantap terdengar dari belakangnya.Elara tidak perlu menoleh untuk tahu siapa yang datang.A

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 93 : Seorang Ellworth Junior

    Arion duduk di ujung ranjang, pandangannya terpaku pada sosok mungil yang ada dalam dekapannya.Bayi perempuan itu terlelap dengan tenang, tubuhnya begitu kecil dan lembut seperti boneka porselen.Pipinya yang kemerahan tampak menggemaskan, kulitnya sehalus sutra dengan bulu-bulu halus yang masih tersisa di atas kepalanya.Mata bayi itu masih tertutup, namun ketika sempat terbuka sesaat, Arion melihat dengan jelas iris matanya yang kelabu, warna yang sama seperti miliknya—sebuah tanda tak terbantahkan bahwa bayi itu adalah darah dagingnya.Bibir kecilnya bergerak perlahan, seakan sedang menghisap udara, dan tangannya yang mungil mengepal erat, menggenggam sepotong kain selimut.Arion tersenyum kecil, hatinya penuh dengan rasa takjub yang tak pernah ia sanggup perkirakan sebelumnya.Di dalam ruangan itu, hanya suara napas lembut bayi perempuannya yang terdengar, membuatnya seperti terhanyut dalam keajaiban kecil yang ia pegang.Sudah lebih dari setengah jam, namun Arion tak bisa melepa

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 92 : Imera Sky Tower Grand Inauguration

    Arion mengangguk pelan, melanjutkan penjelasannya. “Selama aku menjalankan peranku sebagai The Draven, orang itu mengambil peran menjadi diriku, Arion Ellworth. Sehingga tidak ada yang curiga. Kecelakaan di Sunol itu terjadi pada doppelganger-ku.”Elara terdiam sejenak, mencoba mencerna informasi yang baru saja diterimanya. “Jadi... orang itu? Apakah dia tewas dalam kecelakaan itu? Bagaimana aku bisa membedakan kalian? Bagaimana jika suatu saat aku salah mengenali orang itu sebagai dirimu?”Arion tersenyum melihat kepanikan sang istri. “Jangan khawatir, Honey. Orang itu berhasil selamat oleh orang-orangku. Wajahnya tidak sepenuhnya mirip denganku. Hanya postur tubuh dan perilakunya yang serupa. Aku membuatnya menjalani operasi plastik untuk mengubah beberapa bagian, seperti rahang dan hidung saja. Namun, saat dia menjalankan peran sebagai aku, dia menggunakan prosthetic mask yang dibuat menyerupai wajahku.”Elara memandang Arion, dengan sorot kompleks. “Astaga… sampai seperti itu kau m

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 91 : Menemui Imelda

    Elara dan Arion berdiri di tengah keheningan, menghadap sebuah makam dengan batu nisan marmer yang megah. Di atasnya terukir dengan indah: Imelda Ellworth. Satu buket mawar putih mewah yang segar ditempatkan rapi di atas pusara, memberikan sentuhan penuh penghormatan. Pemakaman ini, yang terletak di Cypress Lawn Memorial Park, San Francisco—tempat peristirahatan terakhir para keluarga kaya dan terpandang—dikelilingi oleh pohon-pohon ek yang menjulang tinggi. Jalanan berkerikil putih menghubungkan setiap makam, dan di kejauhan terlihat pemandangan laut yang tenang, menambah suasana damai nan elegan. Udara pagi terasa sejuk, disertai suara angin yang membelai lembut pepohonan. Elara memandang ke sekeliling area pemakaman yang tampak megah, penuh dengan nisan-nisan yang terbuat dari batu marmer putih dan hitam. Di antara semua itu, nisan Imelda berdiri sebagai salah satu yang paling indah, seperti sebuah karya seni yang mencerminkan kehidupan seseorang yang telah meninggalkan jejak

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 90 : Hukuman Untuknya

    Arthur Ellworth, atau Clay Mallory, kini duduk di sudut sel gelap penjara federal, matanya kosong menatap dinding dingin yang tak lagi bergema dengan wibawa yang pernah ia miliki.Hanya bayangan suram yang tersisa, menggantung di antara kesadaran dan kehancuran. Di penjara ini, waktu seolah-olah melambat, setiap detik menjadi siksaan yang tidak berujung.Hari ini, seorang penjaga penjara menghampiri pintu selnya.Wajah penjaga itu datar, tidak ada belas kasihan, tidak ada penghormatan.Hanya secarik kertas yang dilempar ke lantai di depan Arthur, yang langsung mengenal lambang Ellworth di atasnya.Tangannya yang dulu perkasa sekarang gemetar ketika meraih kertas itu.Di dalamnya, satu pesan singkat yang menghantamnya dengan kejam: "Semua aset, kekayaan, dan perusahaan yang pernah kau curi telah dikembalikan kepada pemiliknya yang sah—Aiden Ellworth."Arthur meremas kertas itu dengan tangannya yang gemetar, rasa panas menjalar da

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 89 : Mundurnya The Draven

    Markas utama di San Bernardino tampak penuh ketegangan. Di ruang pertemuan besar, cahaya lampu gantung memantul di atas meja panjang tempat para eksekutif utama The Draven berkumpul. Ketiga Executor—Albert, Isaac, dan Samuel—duduk di posisi masing-masing, menatap sosok Arion Ellworth, pria yang selama ini mereka kenal sebagai The Draven, pemimpin mereka yang tak terbantahkan. Samuel, Executor wilayah San Jose, adalah pria bertubuh tegap dengan garis wajah tegas. Rambutnya mulai memutih, namun sorot matanya masih tajam, mencerminkan kekuatan dan ketenangan yang ia bawa selama bertahun-tahun memimpin wilayahnya. Isaac, Executor wilayah Mount Horeb, Wisconsin, berbeda. Tubuhnya ramping, wajahnya lebih halus, tetapi matanya menyiratkan kejeniusan yang sering kali tersembunyi di balik sikapnya yang tenang. Ia terkenal sebagai ‘otak cadangan’ di balik banyak rencana besar yang berhasil dijalankan The Draven. Albert, Executor wilayah San Bernardino, adalah yang termuda. Dengan rahang pers

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 88 : Mereka Sungguh Ayah Dan Anak

    Aiden tersenyum tipis, sebuah senyuman yang mengandung ketegasan, bahkan ancaman halus di baliknya.“The Orcus bukan ancaman bagi pemerintah. Kami tidak pernah bergerak melawan kalian, Donovan. Jika ada yang perlu kau pahami, ketahuilah ini: The Orcus hanya berurusan dengan mereka yang mengincar kami atau mereka yang berada dalam wilayah kami. Kami adalah perisai, bukan pedang.”Donovan menatapnya, tak sepenuhnya yakin apakah pernyataan itu adalah bentuk pembelaan atau manipulasi.Aiden melanjutkan, kali ini dengan suara yang lebih dalam dan penuh makna. “The Orcus tidak akan pernah menjadi ancaman bagi pemerintah Amerika Serikat… kecuali, jika pemerintah membuat kami tidak punya pilihan lain.”Kalimat itu menggantung di udara, begitu dingin dan tajam seperti bilah pedang yang tersembunyi di balik kata-kata.Donovan tahu, ini bukan ancaman langsung, tapi sebuah peringatan yang tak bisa diabaikan.Aiden sangat c

  • Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa   S2 BAB 87 : Kembali Lagi

    Matahari pagi yang hangat menyinari kamar tidur mewah di mana Elara sedang berdiri, merapikan dasi Arion dengan penuh perhatian.Arion Ellworth, dengan tubuh tegapnya dan postur sempurna, tampak gagah dalam setelan formal berwarna gelap yang membingkai fisiknya dengan sempurna.Mata kelabu pria itu berkilauan, menambah kesan misterius sekaligus memikat.Ketampanannya terasa tak terbantahkan, membuat Elara sejenak terpana, seperti kembali mengenang saat pertama kali bertemu dengannya.Arion telah kembali ke wujud lamanya—kuat, berwibawa, dan penuh energi—setelah beberapa bulan melemah akibat Couvade Syndrome.Selama sekitar 4 bulan, pria yang biasanya tegas dan tak tergoyahkan ini harus terkapar karena gejala kehamilan palsu yang dialaminya.Namun, kini di bulan kelima kehamilan Elara, semua gejala itu telah sirna.Tidak ada lagi mual, muntah, atau kelelahan yang membebani Arion. Dia kembali pada dirinya yang dulu, dengan e

DMCA.com Protection Status