Keesokan harinya, Kenzo merasa bosan dan memutuskan untuk pergi ke Lithon Group karena dia tak kunjung mendapat kabar tentang Kristal, baik itu kabar dari Melvin atau dari Tuan Besar Davin langsung, juga kabar dari Sofia.
Boris pun sama, dia sibuk menjalankan tugas khusus sebagai calon tujuh tentara elit yang masuk jajaran Zero sampai Six.
Kabar mengejutkan terdengar karena Four tiba-tiba memutuskan pensiun dini setelah mengabdikan diri pada Daidalos kurang lebih tiga dekade. Entah sebabnya apa, hanya tiga Tuan Besar yang mengetahuinya.
“Bagus juga ternyata, Lithon Group,” kata Kenzo, lirih.
Dan, saat sedang asyik berjalan, ada sesosok perempuan dengan wajah angkuh sedang memaki-maki cleaning service karena melihat kinerjanya yang tidak terlalu memuaskan.
Perempuan itu adalah Stella. Dia terkejut melihat Kenzo datang ke Lithon Group, sekaligus berpikir, untuk apa mantan suami kontrak sepupunya datang ke perusaha
Setelah sampai di depan kantor Yudhis, dia merapikan bajunya lalu mengetuk pintu.“Masuk.” Yudhis memanggil dari dalam.Robin berjalan masuk ke dalam dan melihat Yudhis sedang berbicara dengan seorang pria muda dengan pakaian sederhana.Dia tidak berani menatap pria muda itu karena berarti orang itu adalah orang terhormat yang pantas berbicara dengan Yudhis. Dia mengangguk dan menunjukkan kesopanan padanya.Yudhis senang ketika melihat Robin dating. Dia ingin memperkenalkannya kepada Kenzo. Karena mereka sama-sama adalah pemuda, mereka pasti punya banyak hal yang bisa menjadi topik pembicaraan. Kesempatan ini juga akan membantu masa depan Robin.“Sini, Robin! Kebetulan sekali kamu datang. Aku mau memperkenalkan seseorang padamu. Ini—”Robin malah memotong pembicaraannya. “Om Yudhis, aku ingin melaporkan suatu hal yang penting.”Yudhis memandang Kenzo dengan sedikit canggung dan Kenzo mengangguk kepadanya.Yudhis adalah bos Lithon Group saat ini, jadi dia berhak mengetahui apa yang ter
Robin mengerti, dia mengangguk dan berkata, “Aku mengerti... bolehkah aku pamit dulu?”“Ya, pergilah.”Robin berjalan keluar dari kantor itu, punggungnya telah dibasahi air keringat.Tetapi akhirnya dia selemat dari masalah ini.Dia terus menghujat Stella dalam hatinya.“Huh, wanita yang bodoh, apa reaksimu ketika mengetahui identitas pria yang dikatakan sampah olehmu?”Sedangkan di dalam kantor, Kenzo lanjut berbicara dengan Yudhis.“Temanku sedang mencari pekerjaan, dia adalah mahasiswa dari kampus ternama, bolehkah aku mengatur posisi untuknya?” Kenzo sedang mencari pekerjaan untuk Mira.Mira, sejak konflik yang terjadi dengan Pak Nanang di Majesty Karaoke, memutuskan keluar dari sana. Dia sudah tidak tahan lagi. Beban moral, juga mental, adalah dua alasan mendasar kenapa gadis cantik itu memutuskan hengkang.Yudhis merasa gugup, “Pak Kenzo, Anda adalah bosnya Lithon Group saat ini, adalah hakmu untuk mengatur siapa pun.”Kenzo mengangguk padanya, “Baik, dia sudah hampir sampai, ak
Mira mengetahui standar pekerjaan di perusahaan-perusahaan seperti itu. Meskipun dia lulus dari kampus ternama, tetapi dia tidak memiliki pengalaman kerja, maka perusahaan tidak akan menerimanya.Bahkan jika dia diterima, dia hanya dapat memulai dari pemagangan. Dengan hampir 6 juta sebulan, dan dia harus bekerja untuk waktu yang lama untuk dipromosikan.Karena situasi keluarganya, dia tidak bisa melamar pekerjaan ini.Namun, Kenzo memaksanya masuk, “Tidak apa-apa! Aku punya kenalan di sini, dia bisa membantumu. Jangan khawatir, serahkan padaku saja!”Mira dengan ragu mengikuti Kenzo, dan menemui Yudhis secara langsung.Kenzo bertanya padanya, “Bagaimana dengan posisi kepala eksekutif? Gaji tahunan sebanyak 300 juta, dan bisa digaji terlebih dahulu.”Gadis itu membuka mulutnya selebar-lebarnya, “Ah? Aku bisa, aku bisa! Kapan wawancaranya?”Yudhis tersenyum dan menjawab, “Sudah wawancara, dan aku adalah bos perusahaan ini.”"“Ah?” Mira tidak bisa berkata untuk sementara, dia merasa sem
Si kepala eksekutif baru ini adalah wanita yang merebut pusat perhatiannya tadi malam. Dia adalah perempuan yang pergi dengan Kenzo waktu sedang berada di sekitar Majesty Karaoke.Mengapa dia tiba-tiba datang ke perusahaan dan menjadi kepala eksekutif?Jabatan wanita ini bahkan lebih tinggi darinya!Dia ingin memarahi wanita itu dan mengekspos identitasnya sebagai karyawan karaoke. Tetapi, melihat Yudhis bersikap sangat ramah padanya, dia memutuskan untuk tidak melakukannya.Dia langsung menebak bahwa Mira pasti menggunakan tubuhnya untuk mengambil posisi tersebut dan mendekati Yudhis.“Dasar wanita murahan!” Stella mengutuk dalam hati.Pada saat yang sama, Stella pun juga sangat iri padanya. Stella berharap Yudhis lah yang menaksir padanya dan mengejarnya.Robin di sampingnya telah melihat reaksi Stella. Dia tercengang sejenak. Sepertinya Mira memiliki hubungan dekat dengan Kenzo.Pikiran untuk mengajaknya pergi langsung menghilang seketika.Stella tertekan sepanjang pagi. Dia tidak
Stella merasa dia sudah hampir gila, dan dia tiba-tiba mengingat kata-kata Robin.Tidak heran Robin tidak melakukan apa-apa. Bukannya dia tidak ingin melakukannya, tetapi karena tak punya cara sama sekali karena Kenzo sebenarnya adalah bos barunya!Meskipun Robin dan Yudhis memiliki hubungan yang baik, tetapi mereka tidak mampu memecat bosnya.Dia mulai mengingat kata-kata Robin lagi.Robin mengatakan bahwa dia telah melewatkan seorang yang sangat hebat daripada Yudhis.Ternyata orang itu adalah Kenzo!Dia memang salah lihat!Stella mengingat pertama kali ketika dia bertemu dengan Kenzo di perusahaan.Kenzo bertanya padanya mengapa rekan-rekan tadi malam tidak datang semua.Sekarang sudah jelas sekali.Kenzo sengaja bertanya padanya, karena rekan-rekan itu sudah dipecat olehnya!Stella terdiam di tempat selama setengah jam, dia berdiri di depan formulir staf selama setengah jam dan mengonfirmasikannya ratusan kali bahwa foto dan nama itu benar adalah Si Kenzo.Akhirnya dia bisa meneri
Kenzosudah terlalu sering ke tempat-tempat seperti bar. Sudah hampir ratusan atau ribuan orang yang dia bunuh di bar.Tapi,karena dia telah kehilangan ingatan, dia tidak pernah ke sana lagi. Dia hendak pergi ke sana untuk mencari tahu bagaimana pengalaman dulunya.Toh, datang ke bar, bukan pilihan buruk, kan? Kenzo bisa perlahan mencari puzzle ingatannya yang belum sepenuhnya tersusun.Wendy bersorak, “Oke! Kalau begitu, kita akan bertemu di bar jam sepuluh malam! Aku, aku akan mentraktirmu!”Setelah selesai berbicara, dia menutup telepon dan bersorak-sorak di rumah.Wendy percaya bahwa selama dia perlahan mendekati Kenzo, suatu hari pria itu pasti akan mengungkap rahasianya!Pada pukul sepuluh malam, Wendy tiba di bar tepat waktu, lalu dia menelepon semua temannya.Donnie, bodyguard pribadi kaluarga, juga datang. Barry secara khusus memClaudiaya untuk melindungi putrinya secara diam-diam.Zachery, teman
Wajah Zachery sangat mengerikan, dia mengancamnya, “Kenzo, aku beri kesempatan padamu untuk keluar dari Kota JC, dan pergi jauh dari Wendy. Kalau tidak, aku akan memotong kaki dan tanganmu!”Stevedan Claudiasedikit tertegun, awalnya mereka mengira Zachery hanya ingin memberi pelajaran pada Kenzosaja. Tidak menyangka Zachery akan melakukan seperti itu.Lalu, mereka menjadi bersemangat, mereka senang melihat Kenzomenjadi cacat.Kenzotertawa mendengar ancamannya. Bagi Kenzo, perkataan Zachery sama saja dengan ancaman dari anak TK, sungguh lucu!Dia tidak peduli lalu duduk dan menyilang kakinya. Dia memandangnya dan bertanya, “Bagaimana kalau aku mengatakan tidak?”“Tidak? Kamu ingin mencari mati! Jangan meminta ampun, semuanya, cepat pertahankan dia!”Tepat detik ini, sebuah teriak terdengar dari belakang mereka, “Hentikan!”Yang berbicara adalah Donnie.
“Sella, jangan bicara sembarangan,” Wendy melototinya, lalu dia berbisik padanya, “Jangan banyak omong lagi, cepat membuatnya mabuk.”Sella tersenyum pada Kenzo, dia menuangkan segelas anggur dan berkata, “Ini adalah pertama kalinya kita bertemu, mari kita bersulang.”Kenzosedikit terkejut. Sebagian besar dari minuman yang Wendy pesan adalah anggur dengan kadar alkohol yang relatif tinggi.Secangkir anggur ini dihabiskan olehnya secara langsung. Gadis ini memiliki potensi yang besar!***Di pintu belakang Puri Santrian Bar, Donnie menendang Stevedan Zachery dengan keras. Dia meludahi mereka berdua dan berkata, “Dua orang bodoh! Siapa pun berani menyinggungnya! Cepat pergi dari sini!”Claudiadan Yuna berdiri di belakang para pria itu. Wajah mereka berdua terlihat pucat dan mereka tidak bisa berhenti gemetar.Donnie melirik pada kedua wanita itu, lalu berbalik dan memimpi
Kenzo berpura-pura tidak mengenal Red Rose. Dia pun berkata dengan antusias, “Kota JC memiliki banyak tempat menarik yang banyak dikunjungi turis. Kalau kamu ke kota JC, maka harus pergi ke ….” Kenzo menyebutkan berbagai tempat.Setelah mengobrol sebentar, Red Rose tiba-tiba berkata, “Kamu tahu banyak juga! Kalau tidak, kamu jadi tour guide-ku saja!” Dia tersenyum lebar. “Kamu tidak boleh menolaknya!”Alis Kenzo bergerak sedikit, dan dia melihat ke arah Red Rose. “Tour guide?” Dia terdiam sebentar. “Apa ada bayarannya?”Red Rose membeku sesaat. Dia kira meminta Kenzo jadi pemandunya akan sangat mudah. Biasanya, orang akan langsung setuju tanpa syarat. Namun, Kenzo malah meminta bayaran!Red Rose tersenyum. “Kalau mau uang, bisa saja. Tapi, bukannya ada kompensasi lebih baik?”Kenzo membeku di tempat. Tak perlu orang cerdas untuk tahu apa maksud Red Rose. Hal itu membuat Kenzo sedikit kaget.Namun, di otak Kenzo, dia menganggap ini adalah kesempatan terbaik untuk dapatkan informasi men
Saat masih menjadi mahasiswa, karena Gladis dan Kenzo dekat, Diska tak pernah suka dengan Kenzo.Bahkan ketika kuliah, dia terus menemukan seseorang untuk menindas Kenzo. Saat itu, Kenzo belum diangkat jadi Zero Daidalos, jadi dia tidak ada seni bela diri. Ketika Diska menyuruh orang untuk menindasnya, Kenzo hanya bisa menerima dengan lapang dada.Saat itu, Gladis tidak tertarik dengan Diska. Lucu bagaimana sembilan tahun kemudian, keduanya benar-benar muncul bersama di Kota JC.Dulu, Gladis adalah wanita pujaan Kenzo juga. Lagi pula, gadis itu memang sangat cantik dan menawan. Keduanya juga sudah saling kenal sejak SMP, tapi Kenzo tidak pernah mengungkapkan perasaannya.Latar belakang Gladis sangat bagus. Ditambah dengan sifatnya yang dingin dan sombong, sungguh berkah dari langit karena Kenzo sempat dekat dengannya.Ekspresi Kenzo kembali tenang setelah keheranan singkat. Namun, Wendy masih ingin tahu lebih banyak.“Terkenal bagaimana?” tanya Wendy.“Keluarga Ardiansyah adalah kelua
Pada pukul empat sore, Wendy meninggalkan kantor lebih awal untuk pergi dengan Kenzo. Mengenai pulang lebih awal dari kantor, dia tak peduli sama sekali. Bagaimanapun, kantor tempatnya bekerja adalah perusahaannya sendiri.Entah kenapa, Wendy membawa Kenzo ke bandara. Sesampainya di pintu kedatangan bandara, Wendy terlihat sedang menunggu dengan bersemangat.Wendy tertawa ke arah Kenzo yang terlihat malas dan bosan. “Jangan khawatir, kamu tidak akan kecewa ikut denganku hari ini. Yang kita jemput sekarang adalah kakak senior di kuliahku dulu. Kami berdua disebut sebagai dua wanita tercantik sekolah, loh!”Kenzo mengabaikan kalimat terakhir Wendy dan berkata, “Kamu belajar di Universitas LH?”“Hmm?” Wendy merasa aneh dengan pertanyaan Kenzo. “Jangan bilang, kamu juga begitu?” Namun, dia menggelengkan kepalanya. “Tidak, kalau kamu lulus dari sana, tak mungkin kamu berakhir jadi pekerja konstruksi.”Sudut mulut Kenzo berkedut, merasa gemas dengan iblis kecil di hadapannya itu. Namun, dia
Di lobi kantor, Barry memandang keduanya dan berkata, “Ehem, aku tidak menyangka kalian begitu cepat menjalin hubungan. Aku kira, prosesnya sedikit lama. Tapi ternyata...”Mendengar hal ini wajah Wendy sedikit memerah. Antara malu, senang, atau bahkan segan karena papanya tahu dia mengucapkan hal seperti itu tadi pada Kenzo.Baru akan menjelaskan, Barry berkata lagi, “Kenzo, jangan khawatir. Aku jelas menerimamu. Kalau tidak, aku masabodoh dengan Erlangga dan tidak mengajak kalian naik. Berhubung sekarang kalian sedang duduk berdampingan, aku harap, kalian segera cari waktu untuk tentukan hari pernikahan!”Mulut Kenzo berkedut, pria tua ini sudah jelas kehilangan kewarasannya! Betapa besar keinginan Barry untuk menikahkan putrinya?!“Ayah!” Wendy memerah, dan dengan cepat melepaskan lengan Kenzo.“Apa yang Ayah bicarakan? Hanya karena Erlangga datang untuk menggangguku barulah aku minta Kenzo membantu sedikit. Aku belum siap menikah. Aku juga belum sepenuhnya kenal sama Kenzo. Ayolah,
Semenjak Kenzo minta tolong pada Clara untuk menyelesaikan beberapa masalah seputar bisnis dan perekonomian Daidalos, mereka berdua mulai akrab.Sampai pada akhirnya, Clara meminta Kenzo datang ke apartemennya, lalu ganti pakaian bagus karena mereka berdua akan menghadiri sebuah pesta yang juga dihadiri beberapa miliarder terkemuka negeri ini.Zachery yakin, Kenzo melakukan ini semua bukan tanpa sebab. Mengingat, Kenzo bukan orang sembarangan yang mau begitu saja diajak keluar oleh seorang gadis cantik.Lalu, matanya berbinar. “Ya, dia orang yang diakui Clara sebagai pacarnya, baru beberapa hari lalu saat mereka berdua nampak mesra di sebuah pesta. Kenapa sekarang dia jadi pacar Wendy Kang?! Apa hubungannya dengan Barry Kang?!”Banyak pertanyaan muncul di benak Zachery, tapi dia tidak mengatakan apa pun. Kebetulan dalam hal ini, lawan utama Kenzo bukanlah dirinya, melainkan Erlangga Dirga!Di sisi lain, Kenzo sedang berusaha membebaskan diri, tetapi Wendy menggenggamnya erat-erat. Pad
Terlihat wajah Wendy sedikit merah saat ini. Terlihat sekali bahwa gadis itu malu diperhatikan begitu banyak orang. Lebih-lebih, ketika dia akan dilamar di hadapan publik.Ekspresi di wajah Wendy begitu dingin, tidak ramah seperti ketika dirinya bertemu dengan Kenzo. Ini jelas adalah Wendy yang dulu pertama kali Kenzo lihat di Hotel Marriot, angkuh dan dingin.Terlihat Wendy melirik ke kanan dan ke kiri, mencari seseorang.Alih-alih tersadar bahwa orang yang Wendy cari adalah dirinya, Kenzo malah terkekeh.“Wah, menarik, menarik! Aku bantu rekam video untuknya saja!” batin Kenzo sembari mengeluarkan ponselnya.Kenzo kemudian berusaha untuk maju ke barisan paling depan. Lalu, dia ikut berseru mengikuti orang-orang lainnya sembari merekam video.Karena dirinya sekarang di barisan depan, Kenzo dapat dengan mudah terlihat oleh Wendy. Gadis itu segera memutar bola matanya ketika dia melihat wajah antusias Kenzo saat merekam dengan ponselnya.Pada saat ini, pintu mobil tiba-tiba terbuka. Se
Kenzo lanjut berbaris menunggu busnya datang. Dia tidak terlalu peduli. Kalau kedua orang itu berani macam-macam, tidak sulit baginya untuk menangani keduanya.Sampai di tujuannya, Kenzo sedikit terkejut. Sebuah gedung perkantoran yang menjulang tinggi berdiri di hadapannya. Di depan gedung tersebut, terlihat palang yang menunjukkan nama perusahaan itu.“Grup Panorama,” ucap Kenzo sembari membaca. “Hah ….” Kenzo menghela napas.Grup Panorama adalah salah satu perusahaan Barry. Ternyata, Wendy, gadis kecil itu, menyuruhnya bermain ke perusahaan mereka!“Apa aku boleh membatalkan pertemuan ini?” gumam Kenzo dalam hati.Pada akhirnya, Kenzo melangkahkan kakinya maju untuk menghampiri pintu masuk kantor. Tak berapa lama, dia sadar bahwa di depan pintu masuk gedung, terdapat sekelompok orang yang sedang menyiapkan sesuatu. Di luar area perusahaan, ada begitu banyak orang yang juga menonton.“Oh?! Pengakuan cinta?!” Kenzo menyeringai, sedikit tertawa.Terlihat di depan lobi terdapat sebuah
Kenzo merasa sangat senang setelah berhasil membungkam seluruh anggota keluarga Latusia.Kemenangan sudah ada di tangannya. Dia tidak lagi takut jika berhadapan dengan mereka. Rasa percaya dirinya perlahan bangkit, apalagi ketika melihat Stella mengemis agar Lithon Group mau bekerja sama dengan perusahaan logistik milik Heri.Perlahan, Dia merasa beban di hatinya terangkat dan tubuhnya terasa ringan, bahkan udara yang dia hirup terasa lebih baik!Tiba-tiba, Kenzo terbatuk. “Lupakan, udara masih saja buruk. Banyak polusi,” batinnya.Dari awal sampai akhir, Kenzo tidak pernah menyebutkan dari mana uangnya berasal. Dia sama sekali tidak peduli mengenai apa yang dipikirkan keluarga Claudia. Selagi Kenzo punya uang, keluarga wanita itu hanya bisa menyesalinya!Seperti yang dipikirkan Kenzo, saat ini di rumah Claudia, semua orang sedang terdiam. Terlihat sosok Martha memegangi wajahnya, ekspresinya sangat jelek.“Dia benar-benar berani memukulku! Aku tak akan melupakan dendam ini!” Martha m
“Kamu—!”“Hampir sebelas bulan terakhir, aku selalu pergi pagi pulang malam membanting tulang untuk bekerja. Memang, penghasilanku tak banyak, tapi paling tidak cukup untuk menghidupi kalian! Mobil, cicilan rumah dan villa, perhiasan, kurang apalagi?”Kenzo menumpahkan emosinya. “Setiap bulan aku bawa pulang kurang lebih dua puluh lima juta, kalian kira itu mudah dengan hanya bekerja di konstruksi saja?” Dia tertawa mengejek. “Lalu, kalian melakukan apa? Merendahkanku saja! Kalian pernah kerja sedikit pun? Tidak!”“Selama Hampir sebelas bulan kalian menghinaku selagi aku menafkahi kalian, tapi aku tak pernah mengatakan apa pun. Segala kerja kerasku tak pernah mendapatkan satu pun kalimat terima kasih. Kamu anggap Claudia cantik dan harusnya dapat orang kaya, bukan seorang pekerja kasar. Hampir sebelas bulan ini, apa kebaikan yang kalian berikan padaku?!” teriak Kenzo.Selagi Kenzo meluapkan kebenciannya, semua orang terdiam dan membeku di tempat. Namun, Kenzo sama sekali belum selesai