"Silakan, silakan. Tentu saja boleh!" ujar Narman sambil membungkuk dan menatap ke arah Kenzo.
Amarah yang membakar dirinya pun seketika dia hapus dari wajahnya.
"Mulyadi! Dan juga kalian semua sekumpulan orang ini! Sekarang, cepat pergi dari sini! Saya tidak ingin melihat kalian lagi di sini!
Dia buru-buru mengusir orang-orang ini. Jika dia membuat Kenzo tidak senang, mungkin akan jadi masalah besar baginya.
Mulyadi dan yang lainnya terlihat seperti orang linglung.
"Bos... Apa yang barusan Bos katakan? Orang ini orang gila yang ingin mencuri di kantor kita..." ujar Mulyadi yang masih terlihat linglung. Sejauh ini, dia masih belum mengetahui apa yang terjadi.
Sekumpulan karyawan itu pun mengatakan hal yang sama.
"Ya, betul itu, Bos... Apa yang kami lakukan ini salah?"
"Kami hanya mencoba mengusir sampah yang mengancam kantor ini. Bukankah seharusnya Anda berterima kasih kepada kami?"
"Pak Narman, coba beri tahu
Keesokan harinya, Kenzomerasa bosan dan memutuskan untuk pergi ke Lithon Groupkarena dia tak kunjung mendapat kabar tentang Kristal, baik itu kabar dari Melvin atau dari Tuan Besar Davin langsung, juga kabar dari Sofia.Boris pun sama, dia sibuk menjalankan tugas khusus sebagai calon tujuh tentara elit yang masuk jajaran Zero sampai Six.Kabar mengejutkan terdengar karena Four tiba-tiba memutuskan pensiun dini setelah mengabdikan diri pada Daidalos kurang lebih tiga dekade. Entah sebabnya apa, hanya tiga Tuan Besar yang mengetahuinya.“Bagus juga ternyata, Lithon Group,” kata Kenzo, lirih.Dan, saat sedang asyik berjalan, ada sesosok perempuan dengan wajah angkuh sedang memaki-maki cleaning service karena melihat kinerjanya yang tidak terlalu memuaskan.Perempuan itu adalahStella. Diaterkejut melihat Kenzodatang ke Lithon Group, sekaligus berpikir, untuk apa mantan suami kontrak sepupunya datang ke perusaha
Setelah sampai di depan kantor Yudhis, dia merapikan bajunya lalu mengetuk pintu.“Masuk.” Yudhis memanggil dari dalam.Robin berjalan masuk ke dalam dan melihat Yudhis sedang berbicara dengan seorang pria muda dengan pakaian sederhana.Dia tidak berani menatap pria muda itu karena berarti orang itu adalah orang terhormat yang pantas berbicara dengan Yudhis. Dia mengangguk dan menunjukkan kesopanan padanya.Yudhis senang ketika melihat Robin dating. Dia ingin memperkenalkannya kepada Kenzo. Karena mereka sama-sama adalah pemuda, mereka pasti punya banyak hal yang bisa menjadi topik pembicaraan. Kesempatan ini juga akan membantu masa depan Robin.“Sini, Robin! Kebetulan sekali kamu datang. Aku mau memperkenalkan seseorang padamu. Ini—”Robin malah memotong pembicaraannya. “Om Yudhis, aku ingin melaporkan suatu hal yang penting.”Yudhis memandang Kenzo dengan sedikit canggung dan Kenzo mengangguk kepadanya.Yudhis adalah bos Lithon Group saat ini, jadi dia berhak mengetahui apa yang ter
Robin mengerti, dia mengangguk dan berkata, “Aku mengerti... bolehkah aku pamit dulu?”“Ya, pergilah.”Robin berjalan keluar dari kantor itu, punggungnya telah dibasahi air keringat.Tetapi akhirnya dia selemat dari masalah ini.Dia terus menghujat Stella dalam hatinya.“Huh, wanita yang bodoh, apa reaksimu ketika mengetahui identitas pria yang dikatakan sampah olehmu?”Sedangkan di dalam kantor, Kenzo lanjut berbicara dengan Yudhis.“Temanku sedang mencari pekerjaan, dia adalah mahasiswa dari kampus ternama, bolehkah aku mengatur posisi untuknya?” Kenzo sedang mencari pekerjaan untuk Mira.Mira, sejak konflik yang terjadi dengan Pak Nanang di Majesty Karaoke, memutuskan keluar dari sana. Dia sudah tidak tahan lagi. Beban moral, juga mental, adalah dua alasan mendasar kenapa gadis cantik itu memutuskan hengkang.Yudhis merasa gugup, “Pak Kenzo, Anda adalah bosnya Lithon Group saat ini, adalah hakmu untuk mengatur siapa pun.”Kenzo mengangguk padanya, “Baik, dia sudah hampir sampai, ak
Mira mengetahui standar pekerjaan di perusahaan-perusahaan seperti itu. Meskipun dia lulus dari kampus ternama, tetapi dia tidak memiliki pengalaman kerja, maka perusahaan tidak akan menerimanya.Bahkan jika dia diterima, dia hanya dapat memulai dari pemagangan. Dengan hampir 6 juta sebulan, dan dia harus bekerja untuk waktu yang lama untuk dipromosikan.Karena situasi keluarganya, dia tidak bisa melamar pekerjaan ini.Namun, Kenzo memaksanya masuk, “Tidak apa-apa! Aku punya kenalan di sini, dia bisa membantumu. Jangan khawatir, serahkan padaku saja!”Mira dengan ragu mengikuti Kenzo, dan menemui Yudhis secara langsung.Kenzo bertanya padanya, “Bagaimana dengan posisi kepala eksekutif? Gaji tahunan sebanyak 300 juta, dan bisa digaji terlebih dahulu.”Gadis itu membuka mulutnya selebar-lebarnya, “Ah? Aku bisa, aku bisa! Kapan wawancaranya?”Yudhis tersenyum dan menjawab, “Sudah wawancara, dan aku adalah bos perusahaan ini.”"“Ah?” Mira tidak bisa berkata untuk sementara, dia merasa sem
Si kepala eksekutif baru ini adalah wanita yang merebut pusat perhatiannya tadi malam. Dia adalah perempuan yang pergi dengan Kenzo waktu sedang berada di sekitar Majesty Karaoke.Mengapa dia tiba-tiba datang ke perusahaan dan menjadi kepala eksekutif?Jabatan wanita ini bahkan lebih tinggi darinya!Dia ingin memarahi wanita itu dan mengekspos identitasnya sebagai karyawan karaoke. Tetapi, melihat Yudhis bersikap sangat ramah padanya, dia memutuskan untuk tidak melakukannya.Dia langsung menebak bahwa Mira pasti menggunakan tubuhnya untuk mengambil posisi tersebut dan mendekati Yudhis.“Dasar wanita murahan!” Stella mengutuk dalam hati.Pada saat yang sama, Stella pun juga sangat iri padanya. Stella berharap Yudhis lah yang menaksir padanya dan mengejarnya.Robin di sampingnya telah melihat reaksi Stella. Dia tercengang sejenak. Sepertinya Mira memiliki hubungan dekat dengan Kenzo.Pikiran untuk mengajaknya pergi langsung menghilang seketika.Stella tertekan sepanjang pagi. Dia tidak
Stella merasa dia sudah hampir gila, dan dia tiba-tiba mengingat kata-kata Robin.Tidak heran Robin tidak melakukan apa-apa. Bukannya dia tidak ingin melakukannya, tetapi karena tak punya cara sama sekali karena Kenzo sebenarnya adalah bos barunya!Meskipun Robin dan Yudhis memiliki hubungan yang baik, tetapi mereka tidak mampu memecat bosnya.Dia mulai mengingat kata-kata Robin lagi.Robin mengatakan bahwa dia telah melewatkan seorang yang sangat hebat daripada Yudhis.Ternyata orang itu adalah Kenzo!Dia memang salah lihat!Stella mengingat pertama kali ketika dia bertemu dengan Kenzo di perusahaan.Kenzo bertanya padanya mengapa rekan-rekan tadi malam tidak datang semua.Sekarang sudah jelas sekali.Kenzo sengaja bertanya padanya, karena rekan-rekan itu sudah dipecat olehnya!Stella terdiam di tempat selama setengah jam, dia berdiri di depan formulir staf selama setengah jam dan mengonfirmasikannya ratusan kali bahwa foto dan nama itu benar adalah Si Kenzo.Akhirnya dia bisa meneri
Kenzosudah terlalu sering ke tempat-tempat seperti bar. Sudah hampir ratusan atau ribuan orang yang dia bunuh di bar.Tapi,karena dia telah kehilangan ingatan, dia tidak pernah ke sana lagi. Dia hendak pergi ke sana untuk mencari tahu bagaimana pengalaman dulunya.Toh, datang ke bar, bukan pilihan buruk, kan? Kenzo bisa perlahan mencari puzzle ingatannya yang belum sepenuhnya tersusun.Wendy bersorak, “Oke! Kalau begitu, kita akan bertemu di bar jam sepuluh malam! Aku, aku akan mentraktirmu!”Setelah selesai berbicara, dia menutup telepon dan bersorak-sorak di rumah.Wendy percaya bahwa selama dia perlahan mendekati Kenzo, suatu hari pria itu pasti akan mengungkap rahasianya!Pada pukul sepuluh malam, Wendy tiba di bar tepat waktu, lalu dia menelepon semua temannya.Donnie, bodyguard pribadi kaluarga, juga datang. Barry secara khusus memClaudiaya untuk melindungi putrinya secara diam-diam.Zachery, teman
Wajah Zachery sangat mengerikan, dia mengancamnya, “Kenzo, aku beri kesempatan padamu untuk keluar dari Kota JC, dan pergi jauh dari Wendy. Kalau tidak, aku akan memotong kaki dan tanganmu!”Stevedan Claudiasedikit tertegun, awalnya mereka mengira Zachery hanya ingin memberi pelajaran pada Kenzosaja. Tidak menyangka Zachery akan melakukan seperti itu.Lalu, mereka menjadi bersemangat, mereka senang melihat Kenzomenjadi cacat.Kenzotertawa mendengar ancamannya. Bagi Kenzo, perkataan Zachery sama saja dengan ancaman dari anak TK, sungguh lucu!Dia tidak peduli lalu duduk dan menyilang kakinya. Dia memandangnya dan bertanya, “Bagaimana kalau aku mengatakan tidak?”“Tidak? Kamu ingin mencari mati! Jangan meminta ampun, semuanya, cepat pertahankan dia!”Tepat detik ini, sebuah teriak terdengar dari belakang mereka, “Hentikan!”Yang berbicara adalah Donnie.