Home / Urban / Ternyata Kaya Tujuh Turunan / Usaha Kedua, Plan B Katanya

Share

Usaha Kedua, Plan B Katanya

“Hah, bakal hujan kurasa hari ini. Tak pernah-pernah aku lihat kau rapi sepagi ini.”

Bang Ucok yang baru keluar dari kontrakan petaknya menyapa Narendra yang sedang mengenakan sepatu di teras. Seperti yang dikatakan tetangganya, Narendra memang sudah rapi dengan kemeja putih – kali ini dia tidak lagi mengenakan kemeja murah karena tidak ingin gatal-gatal seperti sebelumnya -  dan celana bahan berwarna hitam. Rambutnya yang biasa dibiarkan berantakan juga pagi ini tersisir rapi.

Interview lagi kau?” Sama seperti Narendra, pria itu juga sibuk mengenakan kaos kaki kemudian sepatu.

“Iya, Bang. Ini lagi nunggu Badi.”

“Di mana?” Entah basa-basi, entah pria itu benar-benar peduli.

“Dealer mobil. Kemarin ada lowongan untuk sales.”

“Si Badi daftar juga?”

Narendra mengangguk, “Iya, Bang. Dia yang ajak aku daftar kemarin.”

“Kudoakan kalian berdua lolos, ya. Jangan lupa sarapan sebelum berangkat. Tak bisa mikir nanti

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status