Beranda / Urban / Ternyata Kaya Tujuh Turunan / Menyiapkan Langkah Berikutnya

Share

Menyiapkan Langkah Berikutnya

Penulis: Serenity
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-28 00:28:41

"Kudengar habis makan enak kau di atas," Bang Ucok langsung menoleh ke arah Narendra yang sedang memasuki ruang kerjanya, "Nggak nyangka aku. Selama di kontrakan aku yang belikan kau makanan enak, sekarang lupa kau sama aku?"

"Tidak mungkin aku melupakan Abang," Narendra menarik kursi di depan meja kerja Bang Ucok kemudian mendudukinya, "Biasa saja makan siangnya. Abang aku traktir yang lebih enak saja, ya? Nanti malam. Sekalian aku ajak Badi. Abang tahu alamat penthouse-ku?"

Dia menggeleng, "Aku tanyakan ke Badi nanti. Mau traktir apa kau?"

"Tidak tahu," Narendra mengendikkan bahu, "Abang ingin makan apa?"

"Kenapa kau tanya aku? Kau ini yang pengin traktir aku," pria itu tergelak.

"Aku yang traktir artinya aku yang bayar, Bang. Bukan berarti aku yang menentukan apa yang akan kita makan. Kalau Abang sudah tahu ingin makan apa, kabari aku."

"Macam di kontrakan, ya? Kurang Agnia aja. Kuajak dia nanti malam?"

"Jangan," Narendra menjawab

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
SK Celey
lanjut donk Thor... sdh nggak sabar nunggu ending nya...
goodnovel comment avatar
YtCrash Chennel
lanjut lama amat ya ketemu agnia
goodnovel comment avatar
M Syaifuddin Zuhri
lanjutkan lagi thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Makan Malam dan Percakapan

    Makan di penthouse Narendra dapat dikatakan serupa dengan ketika mereka masih di kontrakan petak. Mereka menikmati berbagai makanan kaki lima yang sudah lama dirundukan baik oleh Narendra maupun Bang Ucok. Sepanjang makan mereka tidak berhenti mengobrol dan tertawa. Seandainya ada Agnia maka malam ini akan sempurna."Makan yang banyak kau," Bang Ucok mengulurkan kotak martabak manis ke arah Narendra, "Kata Badi susah kali kau makan. Belum lagi tidur kau itu berantakan.""Iya, Bang," Narendra mengambil sepotong martabak manis dan langsung menggigitnya, "Jangan dengarkan Badi. Tujuan hidupnya memang menyebarkan berita buruk tentangku."Ucapan Narendra disambut tawa oleh Badi yang sedang mengambil minum di pantry, "Nggak ada, ya. Aku cuma ngomongin kenyataan. Eh, Bang, gimana Amelia? Betah dia di sana?""Tak usah kau tanya. Betah kali pun dia. Cuma masalah makanannya. Masih kurang bisa diadaptasi. Mau masak tak sempat karena tugasnya makin banyak. Kata Ameli

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-28
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Narendra Membersihkan Widjaja Group

    "Pak Sabda?" Susilo yang merupakan salah seorang petinggi di Widjaja Group cukup terkejut melihat Narendra berada di ruangannya ketika pria itu baru tiba di kantor pagi ini."Selamat pagi, Pak Susilo," Narendra memutar kursi yang didudukinya, "Kursi Anda cukup nyaman. Tapi sayangnya, Anda tidak akan pernah menduduki kursi ini lagi.""Ma-maaf ... saya tidak paham. Apa maksud Anda?" Mendadak keringat dingin muncul dan mulai membahasi punggung serta dahi pria yang sudah tidak muda lagi."Mulai hari ini Anda ..." Narendra sengaja menggantung kalimatnya, "Aku tidak tahu apa kata yang tepat. Dipecat? Ya, walau sedikit kasar tetapi itu sepertinya kata yang tepat.""Dipecat? Saya? Tapi ... kenapa? Apa saya melakukan kesalahan? Tidak, tidak mungkin saya melakukan kesalahan saya ... saya sudah puluhan tahun mengabdi di sini!""Oh ya? Benarkah Anda bekerja untuk Widjaja Group?" Narendra bangkit dari duduknya, "Bukan untuk diri Anda sendiri?"Dengan ten

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-28
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Sebagian Headline Berita Hari Ini (3)

    APA YANG TERJADI DALAM WIDJAJA GROUP?Widjaja Group memberhentikan beberapa petinggi mereka tanpa memberikan informasi lebih lanjut. Beberapa spekulasi mengatakan kalau itu memiliki hubungan erat dengan ketidakhadiran Bira saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan beberapa hari lalu. Meski begitu banyak yang membantah spekulasi ini karena Bira sendiri sudah memberikan jawaban terkait ketidakhadirannya. Pria yang selama ini merupakan tangan kanan Asija, pemimpin Widjaja Group, mengatakan kalau dia memutuskan untuk pensiun dan menghabiskan sama tua di ibukota Polandia ... <Klik untuk selengkapnya>SABDA NARENDRA WIDJAJA, PENERUS YANG AKHIRNYA KEMBALIBeberapa minggu ini Sabdra Narendra Widjaja kerap terlihat di gedung Widjaja Group. Walau belum ada informasi resmi terkait posisi apa yang dipegang oleh Sabda Narendra Widjaja yang merupakan anak bungsu dari Asija Widjaja ini, rumor mengatakan kalau kemungkinan besar dia menduduki

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-28
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Tidak Tahu Harus Melakukan Apa

    "Apa ..."Agnia kehilangan kata-kata. Pagi ini dia hanya menyalakan televisi agak kontrakan petaknya tidak terlalu sepi. Setiap kali sepi, pikirannya dengan cepat akan berpusat pada Narendra. Dia tidak dapat menahan diri untuk memikirkan pria itu. Mempertanyakan kenapa tiba-tiba pria itu memutuskan untuk menghilang dari hidupnya. Begitu saja. Berusaha mengingat apa yang dilakukannya hingga pria itu tega untuk menghilang tanpa kabar dan sepatah katapun.Tetapi dia mendapatkan kejutan.Awalnya dia sama sekali tidak tertarik ketika berita terus menerus menyebut nama Sabda Narendra Widjaja. Agnia tahu keluarga Widjaja. Siapa yang tidak? Tetapi dia tidak peduli karena dia sama sekali tidak mengenal nama tersebut. Selain itu, Agnia juga jarang tertarik dengan berita atau gosip mengenai keluarga-keluarga kaya di negara ini.Ketika akhirnya sarapannya siap untuk disantap, dia berpindah ke sofa ruang tengah bersamaan dengan acara berita yang sedang tayang menggant

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-28
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Diselamatkan Oleh Sang Ayah

    Suara ketukan di pintu menarik perhatian Agnia. Gadis itu segera mengambil tisu dan mengeringkan air mata yang membasahi wajahnya. Beberapa kali dia juga membersit untuk membersihkan hidung sebelum merapikan penampilannya. Setelah merasa cukup layak, gadis itu bangkit dan berjalan menuju pintu kontrakan petaknya."Kamu belum siap?" Kenny yang berdiri di depan pintu kontrakan petak Agnia."Astaga," gadis itu bergumam pelan, "Aku lupa. Bukan benar-benar lupa hanya saja tadi aku ter-distract oleh sesuatu.""Hei..kamu habis nangis? Mau cerita alasannya?" Kenny bertanya dengan hati-hati.Walau Agnia sudah menerima kehadirannya sepenuhnya. Gadis itu juga dengan senang hati berusaha membangun hubungan sebagai anak dan ayah dengan Kenny serta menutupi kealpaan Kenny selama bertahun-tahun dari hidupnya dengan berbagi cerita hidupnya, pria paruh baya itu masih belum cukup ahli bertindak sebagai seorang ayah."Aku ... baik-baik aja," Agnia menjawab kemudian m

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-28
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Kejutan di Makam Ibu

    "Ayah siap?" Agnia tersenyum ke arah Kenny yang baru saja mematikan mesin mobilnya."Tentu," ada senyuman yang terulas walau Agnia tahu ayahnya tidak seyakin itu, "Ayah udah nunggu bertahun-tahun buat ketemu sama ibu kamu lagi."Agnia tersenyum. Hatinya tiba-tiba menghangat. Walau dia tidak dapat melihat pertemuan ayah dan ibunya saat mereka berdua masih ada tetapi pertemuan ini sudah cukup untuknya. Setidaknya mereka bertemu. Ayahnya menemukan akhir dari pencariannya."Oke," gadis itu tertawa kecil. Pancaran bahagia terlihat dari matanya, "Kita turun kalau gitu. Kasihan kalau Ibu kelamaan nunggu.""Sebelum itu ada yang pengin ayah tanyain." pria itu tersenyum hangat, "Kenapa kamu dandan secantik itu? Kamu mau ketemu siapa habis ini? Kencan?"Pertanyaan Kenny tidak aneh mengingat untuk mengunjungi makan ibunya gadis itu sengaja mengenakan terusan selutut berwarna biru pastel bermotif bunga forget-me-not. Tidak hanya itu, dia juga berdandan walau ha

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-02
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Mempertemukan Kekasih dan Sahabat

    Rheinya segera berbalik ketika mendengar ada yang memanggilnya. Rasa terkejut dengan cepat berganti dengan sebuah senyuman ketika menyadari siapa yang menyapa."Kenny, long time no see," Rheinya tertawa dengan anggun sebelum pandangannya beralih menatap Agnia, "Ini pasti...Agnia, benar? samahita Agnia. Aku hapal sekali nama itu karena Gayatri selalu mengulang nama itu sejak hamil. Entah berapa puluh bahkan ratus kali."Agnia tersenyum canggung karena dia tidak tahu harus membalas apa. Dia tahu siapa yang berdiri di depannya. Rheinya Widjaja merupakan istri dari pemimpin keluarga Widjaja dan itu berarti satu hal, wanita itu merupakan ibu dari kekasihnya."Kamu pasti kaget melihat kehadiranku di sini," Rheinya tersenyum sebelum mendekat dan memeluk Agnia dengan penuh kehangatan."Ya," jawaban Agnia terdengar seperti bisikan. Dia masih belum tahu harus bersikap sebagai apa. Anak dari sahabat wanita itu atau ... calon menantu walau besar kemungkinan Rheinya b

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-02
  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Dia Juga Tidak Sendirian

    Setelah Agnia memperkenalkan mereka kembali kepada sang ibu, bergantian Kenny dan Rheinya mengobrol bersama Gayatri. Gadis itu dan Rheinya bahkan sedikit menjauh dari makam karena ingin memberi privasi kepada Kennya. Bagaimanapun mereka adalah kekasih yang sudah berpuluh tahun tidak bertemu. Tentu ada banyak yang ingi disampaikan."Aku belum bilang terima kasih untuk kedatangan Tante ke sini," Agnia membuka percakapan setelah selama beberapa saat mereka saling berdiam diri."Berterima kasih?" Rheinya menatap Agnia dengan bingung."Ya," Agnia tersenyum kecil, "Makasih karena Tante mau datang jenguk Ibu. Pasti menyakitkan waktu tahu Ibu udah meninggal, kan? Nggak mudah buat datang ke sini. Tante pasti penginnya Ibu masih ada.""Sejujurnya ... ya," wanita itu ikut tersenyum, "Bertahun-tahun aku berharap Gayatri masih hidup. Aku terus menjaga harapan itu dengan membayangkan suatu hari kami dapat kembali bertemu. Menyambung kembali persahabatan yang dulu sempa

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-02

Bab terbaru

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Akhir Merupakan Awal untuk yang Baru

    "Nia, kamu sudah selesai berganti pakaian?"Suara Narendra membuat Agnia yang sedang berada di kamar mandi segera melepas kimono sutra yang dikenakan ketika dia membersihkan riasan wajah dengan bantuan seorang asisten MUA yang diminta oleh Reinya untuk tinggal sampai setelah acara selesai. Gadis itu mengambil piyama yang diberikan oleh Calya khusus untuk Agnia dan Narendra. Piyama berbahan sutra itu merupakan salah satu brand mewah dan salah satu yang tertua di Inggris. Kualitasnya sudah tidak perlu dipertanyakan karena sekelas Ratu Elizabeth II saja mempercayakan pakaian tidurnya kepada mereka.Agnia tidak pernah menduga kalau hal tersulit yang harus dilakukannya setelah memutuskan menikah dengan Narendra adalah beradaptasi dengan begitu banyak priviledge yang tiba-tiba dimilikinya. Semua serba dapat dimiliki. Tidak hanya sekadar memiliki tetapi selalu yang terbaik. Apapun itu."Nia?" Terdengar ketukan pelan di pintu kamar mandi."Sebentar," tergesa gadis itu menggelung rambut kemudi

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Selamat Bergabung

    "Macam inilah! Sah udah kalian sekarang," Bang Ucok langsung menyapa ketika seluru prosesi akad nikah selesai. Penampilan pria berbadan besar itu terlihat berbeda hari ini. Seperti seluruh undangan pria, Bang Ucok juga mengenakan three piece suit. Amelia turut hadir juga terlihat menawan dengan whimsical garden-inspired maxi dress. Penampilan disempurnakan dengan rambut tergelung model french twist yang memamerkan leher jenjangnya."Akhirnya, Bang," Agnia tertawa kecil, "Sekarang Bang Ucok udah nggak perlu khawatir lagi sama aku, kan? Aku udah nggak sendiri lagi.""He! Macam manaa... tak mungkin aku tak khawatir sama kau. Adik akunya kau ini," Bang Ucok berpura-pura bersungut kesal, "Jangan sementang kau sudah nikah terus kau anggap tak peduli lagi aku sama kau, ya!"Narendra terkekeh memperhatikan interaksi antara Agnia dan Bang Ucok. Walau mereka sudah tidak lagi di kontrakan petak tetapi tidak ada yang berubah. Semuanya masih sama seperti dulu."Maaf, Bang," Narendra menyela percak

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Dia yang Diantarkan Sang Ayah

    "Kamu yakin?""Ayah," Agnia hanya berpaling karena hiasan kepalanya cukup berat, "Ayah sudah berulang kali nanyain itu, lho. Mau Ayah tanya sampai seratus bahkan ribuan kali, jawaban Agnia tetap sama. Agnia yakin.""Tapi gimana kalau sampai tersebar? Memang pernikahan kamu private tapi tetap aja, di depan venue itu wartawan udah ngumpul kayak mau demo.""Memangnya kenapa kalau sampai nyebar?" Agnia menatap Kenny melalui cermin, "Ayah malu kalau sampai publik tahu aku ini anak ayah?""Bukan gitu," Kenny membalas tatapan Agnia, "Ayah bertanya karena Ayah nggak mau kamu menyesali kepuutusanmu.""Aku nggak akan nyesal, Yah," Agnia menjawab dengan yakin, "Percaya sama aku. Ini bukan keputusan impulsif. Aku udah mikirin ini dari lama. Dan itu keinginan aku. Pertanyaannya sekarang, apa Ayah mau ngelakuinnya atau nggak?""Tentu saja Ayah mau, Nia," Kenny menghampiri anak semata wayangnya dan meletakkan kedua tangan di bahu Agnia yang terbuka karena kebaya pernikahannya memiliki leher yang cuk

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Dia yang Akan Menjadi Pemimpin

    Narendra menatap pantulan diri pada cermin sambil menghembuskan napas dengan pelan. Dirinya terlihat sempurna dengann three pieces suit warna kelabu yang dipilihkan Agnia untuk hari istimewa ini. Kekasih yang akan segera menjadi istrinya itu mengatakan kalau kelabu merupakan warna yang hangat, dan itu sesuai dengan apa yang dirasakannya setiap kali berada di dekat Narendra. Sebagai seorang pria, Narendra menyerahkan sepenuhnya kepada Agnia.Ketika gadis itu meminta agar pernikahan mereka dilakukan secara private dan hanya mengundang keluarga dekat serta sahabat, Narendra juga dengan segera menyetujuinya. Beruntung keluarga besar mereka mau berkompromi. Walau pernikahan akan dirayakan secara sederhana tetapi resepsi akan diselenggarakan besar-besaran dan mengundang seluruh kenalan mereka. Agnia yang menyadari posisi mereka, Narendra merupakan pewaris keluarga Widjaja dan dirinya yang merupakan selebritas, setuju dengan itu."Narendra," Asija bersama dengan Reinya memasuki ruangan yang

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Cerita untuk Media

    "Lo gila," Abimana masuk ke ruang kerja Narendra sambil menggulirkan jari di tablet."Ada apa?" Narendra masih sibuk memperhatikan layar ponselnya. Dia sedang memeriksa portofolio saham miliknya sambil beristirahat dari memeriksa berbagai dokumen pekerjaan.Ketika Narendra kembali dari Seoul kemarin, dia disambut dengan tumpukan dokumen di meja kerja. Hanya dua hari tetapi tumpukan dokumen itu seakan Narendra sudah tidak mengantor selama berbulan-bulan. Seandainya bisa, dia ingin mengabaikan dokumen-dokumen itu. Tetapi tentu saja dia tidak dapat melakukannya karena ada tanggung jawab yang dipikul di bahunya.Asija menanggapi keputusan Narendra yang akhirnya setuju untuk menjadi pewaris Widjaja Group dengan serius. Walau pria itu mengatakan akan menggantikan Asija beberapa tahun lagi, pria paruh baya itu dengan cerdik mulai mengalihkan pekerjaan dan tanggung jawabnya kepada Narendra. Tentu saja Narendra tahu apa yang dilakukan oleh ayahnya tetapi dia tidak merasa keberatan dengan itu.

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Sebuah Awal untuk Hubungan Mereka

    "Woaa!" Lee Jieun, aktris yang menjadi salah seorang lawan main Agnia di serial yang bekerja sama dengan Netflix itu memasuk lobi sambil berseru tidak percaya, "Mereka penasaran sekali sama kalian, ya!"Setelah Agnia, aktris berikutnya yang tidak di red carpet adalah Lee Jieun. Sayangnya, beberapa pewarta masih penasaran mengapa Agnia ditemani oleh Narendra sehingga mereka masih melontarkan pertanyaan itu berulang kali. Berkat pengalaman panjang menjadi aktris dan penyanyi, dengan cepat Lee Jieun dapat mengendalikan suasana dan menarik perhatian para pewarta. Setelah meladeni permintaan untuk berfoto dan menjawab pertanyaan yang dilontarkan serta berbincang dengan MC, gadis itu memasuki lobi gedung tempat acara digelar dan segera menyapa Agnia yang kebetulan masih belum memasuki ruangan tempat acara akan berlangsung."Eonnie," Agnia tertawa penuh rasa bersalah. Seharusnya spotlight hari ini milik Lee Jieun yang merupakan aktris utama di serial yang mereka bintangi. Tetapi karena kehad

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Lagi, Kejutan yang Menyenangkan

    "Surprise!" Narendra tertawa kecil sambil menjawil hidung kekasihnya, "May I be you plus one?""Ren... dra?" Agnia masih tidak percaya kalau pria yang sudah menunggu di mobil adalah kekasihnya, "Kamu ngapain di sini?""Jadi plus one kamu. Boleh?" Narendra masih menatap kekasihnya sambil tersenyum, "Shit! I really want to kiss you but it will ruins your lipstick."Sisa kebingungan Agnia menghilang dan berganti dengan tawa, "Kamu udah nggak ketemu aku lama terus itu kalimat pertama kamu?"Narendra masih tersenyum tanpa rasa bersalah sama sekali, "Seaneh itu? Bagian mana yang aneh dari seorang pria yang ingin mencium kekasihnya?""Bukan aneh," Agnia masih tertawa, "Tapi aku nggak nyangka kalau itu yang bakalan kamu ucapin setelah kita nggak ketemu selama beberapa minggu.""Beberapa minggu?" Senyuman masih tersisa walau sekarang pria itu mengernyit bingung, "Bukannya beberapa hari lalu kita baru bertemu, ya?""Beberapa hari?" Agnia berpiki selama beberapa saat, "Aaah! Aku ingat! Astagaa,

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Bersiap Untuk Acara Istimewa

    Suara ketukan disusul dengan seseorang gadis membuka pintu kamar hotel yang digunakan Agnia sejak beberapa malam lalu. Gadis berheadset dan memeluk clipboard berdiri di ambang pintu."Selamat siang Nona Agnia," senyumnya merekah sempurna, "Kita sesuai dengan jadwal. Lima menit lagi Anda sudah harus turun. Mobil yang akan mengantarkan Anda ke lokasi sudah siap."Agnia yang berdiri di tengah ruangan dan dikelilingi oleh begitu banyak orang dengan kesibukan masing-masing hanya dapat menoleh sambil tersenyum kemudian menganggukkan kepala. Dia tidak dapat melakukan lebih dari itu. Penata busana sedang memastikan seluruh lekuk tubuh artisnya menonjol dengan tepat tanpa ada kerutan atau lipatan yang merusaknya. Asisten penata busana sudah menyodorkan entah pasangan sepatu ke berapa untuk dicobanya. Hairdresser sejak tadi memastikan kalau rambut Agnia sempurna sesuai dengan keinginannya sementara make up artist yang dipercaya oleh artis muda itu sedang melakukan retouch pada beberapa bagian w

  • Ternyata Kaya Tujuh Turunan   Pembicaraan Di Sela Pengukuran

    "Paman Leo," Narendra tersenyum ketika melihat pria paruh baya yang sudah berpuluh tahun bekerja di tailor yang sudah menjadi langganan keluarga besar Widjaja. "Saya tidak pernah menyangka kalau saya masih diberi kesempatan untuk mengukur dan menyiapkan suits untuk pernikahan Anda," Leo menyapa dengan ramah. "Paman pasti masih menganggapku anak kecil," Narendra terkekeh. "Kebiasaan orang tua," dengan hati-hati Leo mengarahkan Narendra yang ditemani Abimana dan Badi untuk berjalan ke bagian belakang yang lebih tertutup, "Rasanya baru kemarin Anda ke sini untuk pengukuran suits pertama. Bahan wol, warna kelabu. Three pieces dengan celana pendek." "Untuk ulang tahun pernikahan Papa dan Mama," Narendra menyambung, "Saya juga masih mengingatnya dengan baik, Paman." Selama beberapa saat Leo berdiri sambil menatap Narendra. Tatapannya penuh dengan kenangan bercampur kebanggaan. Dia sempat larut sebelum menyadari kalau ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Dengan cepat dia mengeluarkan

DMCA.com Protection Status