Share

Mempermalukan Seseorang

"Masih terlalu pagi untuk sebuah kunjungan, bukan?" Narendra tersenyum ketika melihat sosok Ariyanto Sabian memasuki ruang meeting disusul oleh tangan kanannya, Abimana.

"Menurut saya tidak," sepertinya kearoganan masih tersisa dalam diri pria itu.

"Begitu," Narendra bahkan tidak merasa perlu untuk bangun dari duduknya, "Mungkin karena saya bukan morning person sehingga ini masih terlalu pagi. Kamu setuju Abimana?"

Abimana tersenyum sambil menaik kursi di samping sepupunya kemudian duduk dengan nyaman, "Terlalu pagi. Kopi aku bahkan belum habis."

Narendra tertawa kecil, "Tapi karena Anda sudah di sini," Narendra menunjuk kursi kosong di hadapannya, "Saya tidak punya pilihan lain selain menerima Anda."

"Bagus," Ariyanto Sabian menatap lawan bicaranya, "Karena saya bukan orang yang mudah menerima penolakan."

Tawa Narendra kembali pecah, "Begitu? Tapi sebagian besar orang memang sulit menerima penolakan," dia tersenyum geli, "Kopi?"

"Ya,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (19)
goodnovel comment avatar
Nanda Ajach
otak semua planing wijaya group kan narendra pak sabiyan,,ternyata anda belum mengenal sabda narendra wijaya ...
goodnovel comment avatar
rhadieprima
good job thor .. thanks sdh dibayar dgn 4 bab... semangat terus, pertahankan dan tingkatkan bab setiap minggunya... selalu setia mengikuti
goodnovel comment avatar
ErwinOktariadi
wkwwkkwwkwk bisa aja ngeles
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status