Beranda / Urban / Ternyata Kaya Tujuh Turunan / Memancing atau Terpancing

Share

Memancing atau Terpancing

"Selamat siang."

Sapaan itu mengejutkan Ariyanto Sabian yang baru tiba di ruang kerjanya. Tergopoh sekretarisnya mengejar dan dengan takut-takut mendekat sebelum membisikkan informasi kalau dia sudah berusaha untuk menahan tamu itu tetapi pria itu bersikeras untuk menunggu di ruang kerja Ariyanto Sabian.

"Selamat siang Pak Sabda," pria itu bersuara setelah menyuruh sekretarisnya meninggalkan ruangan kerjannya.

Narendra dengan santai memutar kursi kerja Ariyanto Sabian yang dengan lancang didudukinya, "Kursi Anda empuk sekali. Nyamana. Boleh saya tahu brand-nya?"

"Aku tahu Anda ke sini bukan untuk bertanya tentang hal remeh temeh seperti ini."

"Tentu saja," Narendra tersenyum, "Hanya hal penting yang bisa membawa saya ke sini. Kita bukan teman, benar, Pak Ariyanto Sabian?"

"Apa tujuan Anda?"

"Sebelum saya menyampaikan tujuan saya," Narendra menatap langsung ke arah pria itu, "Saya cukup salut dengan upaya Anda meminimalisir mengendalik

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status