Share

Tak Perlu Pedulikan Aku

Author: Aira Tsuraya
last update Last Updated: 2024-03-17 11:00:33

“Aku tidak mau membuat jok mobilku basah. Kalau kamu kasihan, turun saja sekarang!” ujar Emran dengan dingin.

Mawar langsung terdiam dan mengatupkan rapat bibirnya, tidak berani bersuara kembali. Ia sungguh tidak tahu apa yang terjadi antara Widuri dan Emran. Mengapa juga Emran berubah sedrastis ini? Padahal tempo hari dia begitu perhatian dan akan berbuat adil pada mereka berdua. Namun, mengapa kini terlihat kebencian di ucapan Emran tadi?

Akhirnya Widuri tiba di rumah lebih dulu. Memang sengaja Emran tidak mau mendahului dan melambatkan mobilnya di belakang Widuri. Widuri sudah memarkir motornya dan sibuk memeras bajunya supaya tidak membuat lantai rumahnya basah.

Selang beberapa saat Emran sudah memarkir mobilnya dengan rapi bersebelahan dengan motor Widuri. Emran langsung keluar dari mobil. Tanpa berkata apa pun, apalagi menoleh ke arah Widuri, Emran masuk ke dalam rumah. Widuri hanya diam dan tidak mempedulikannya. Dia sudah terbiasa tidak diper

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (20)
goodnovel comment avatar
Yessy Susanti
sedihhh bgt liat Widuri plg khjnan trs laki ny cuek gt
goodnovel comment avatar
Dina Rosida
Rasanya kok ndk terima aku... enaknya jadi laki-laki yaa .. yang cewek diduakan kokya tetap cinta, padahal ada yang singgel dan juga mapan.. cinta pertama lagi
goodnovel comment avatar
Noryzana
Ko yg buat dia jadu cam gitu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Jangan Buat Aku Cemburu

    “Widuri sakit apa, Dok?” tanya Emran.Ternyata Emran langsung membawa Widuri ke tempat praktek Dokter Heru, dokter langganannya.“Hanya demam dan flu saja. Saya sudah memberi resep untuk demam dan flunya. Terus satu lagi, suruh jaga pola makannya. Dia punya indikasi memiliki penyakit lambung sama seperti kamu. Jangan sampai makannya terlambat, Emran!”Emran hanya manggut-manggut mendengarkan. Sementara Widuri hanya duduk diam di sebelah Emran. Untung saja, saat tidur semalam Widuri mengenakan hijabnya. Dia merasa kedinginan, itu sebabnya untuk mengurangi rasa dingin Widuri sengaja mengenakan hijab selama tidur. Tidak disangka paginya Emran malah menerobos masuk kamarnya seperti tadi.“Tunggu di sini sebentar!! Aku mau menebus obatnya.”Mereka sudah keluar dari ruang periksa dan kali ini sedang menunggu di depan apotek dalam klinik tersebut. Widuri hanya mengangguk sambil menyandarkan kepalanya ke kursi. Kepalanya

    Last Updated : 2024-03-17
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Serigala Berbulu Domba

    “Apa kamu baik-baik saja, Widuri?” tanya Mawar sore itu.Begitu sampai di rumah, Mawar langsung masuk ke kamar Widuri dan menanyakan tentang sakitnya. Widuri yang sedang berbaring di kasur sedikit terkejut. Dia bergegas mengenakan hijabnya. Widuri takut ada Emran yang berjalan menyusul di belakangnya.“Iya, aku sudah mendingan, kok. Apa Emran yang memberi tahu kalau aku sakit?”Mawar mengangguk sambil tersenyum. Widuri tidak menyangka kalau madunya begitu perhatian padanya. Dari awal bertemu, Mawar memang terlihat baik. Hanya saja saat Emran mulai menunjukkan perasaannya kepada Widuri, dia sedikit berubah. Mungkin sekarang Mawar sudah bisa menerima dan bersikap baik lagi padanya.“Pasti kamu sakit gara-gara kehujanan kemarin. Kamu, sih. Sudah tahu hujan diterjang saja.”Widuri hanya meringis mendengar ucapan Mawar yang penuh perhatian. Widuri memang anak tunggal dan saat mendapat perhatian dari Mawar, ia sedikit

    Last Updated : 2024-03-18
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Percakapan Dua Pria

    “Mas ... kamu boleh kok tidur di tempat Widuri malam ini,” ujar Mawar.Emran yang tadinya sudah memejamkan mata seketika kembali menatap Mawar dengan tajam. Mawar membalas tatapannya.“Katamu mau berbuat adil, kan? Widuri juga istrimu apalagi dia sedang sakit saat ini. Kamu gak khawatir kalau dia kenapa-napa.” Mawar menambahkan.Emran belum menjawab hanya jakunnya yang naik turun dengan teratur sembari melihat ke arah Mawar dengan tajam. Entah apa yang dipikirkan Mawar saat ini? Mengapa tiba-tiba Mawar meminta dia tidur dengan Widuri?“Gak, Sayang. Mungkin lain kali saja. Aku tidak ingin mengganggunya. Sudah, tidurlah. Aku ngantuk!”Emran kembali memejamkan mata dan Mawar hanya diam melihatnya. Padahal Mawar sudah bersiap jika nantinya Emran akan benar-benar pergi ke tempat Widuri. Tak terasa sebuah senyuman aneh tersungging di bibir Mawar. Lagi-lagi dia merasa menang dari Widuri. Meski suaminya sudah memperlakuk

    Last Updated : 2024-03-18
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Sebuah Permintaan

    “Asal kamu tahu, aku yang akan selalu menerima Widuri apa pun keadaannya nanti. Kalau kamu memang pada akhirnya memilih Mawar. Biarkan aku yang mencintai Widuri kembali,” ujar Dandy.Dandy mengatakannya dengan tajam sembari mencondongkan tubuhnya ke arah Emran. Sementara Emran hanya terdiam membalas tatapan Dandy dengan mata elangnya nan tajam. Dua pria berparas rupawan itu hanya terdiam dan saling beradu mata untuk beberapa saat. Hingga akhirnya sebuah panggilan terdengar dari ponsel Emran.Emran meraih ponsel di kantong jasnya. Ia melihat sekilas ada nama Mawar di sana. Dengan beberapa kali helaan napas panjang, akhirnya Emran menjawab panggilannya.“Ada apa, Sayang?”[“Kamu di mana? Apa belum selesai bertemu dengan Dandy?”] tanya Mawar dengan khawatir. Sebenarnya ini hanya alasan Mawar menelepon. Mawar malah takut kalau Emran sedang menghabiskan waktu dengan Widuri bukan Dandy. Mawar yakin ada yang disembunyikan Emra

    Last Updated : 2024-03-19
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Di Antara Dua Pilihan

    “Malam ini ... aku boleh tidur di sini?” tanya Emran. Widuri hanya diam membisu dan tidak menjawab sepatah kata pun. Kenapa juga Emran malah mengajukan pertanyaan seperti itu? Bukankah mereka suami istri dan tidak ada larangan untuk tidur bersama. Hanya saja sikap Emran di awal pernikahan yang membuat mereka berjarak. Apa mungkin Emran sudah bisa mencintai Widuri sepenuhnya hingga menginginkan interaksi yang lebih intim di antara mereka? “Eng ... apa Mawar ---” Belum sempat Widuri meneruskan kalimatnya, telunjuk Emran sudah berhenti di depan bibir mungilnya. Widuri membisu saat jemari Emran menyentuh bibirnya, serentak ribuan rasa aneh menyusur pelan ke dalam sanubarinya. Ada rasa hangat yang menyeruak perlahan di aliran darahnya. Tanpa diminta tangan Emran yang lain merengkuh pinggang Widuri menarik wanita berhijab itu masuk dalam rangkulannya. Mereka berdiri tak berjarak dan saling beradu mata tanpa bersuara. Widuri membisu saat jemari Emran

    Last Updated : 2024-03-19
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Ayo Kita Pacaran!!

    Pukul lima pagi, Emran sudah bangun. Dengan mengendap-endap, ia keluar kamar dan langsung menuju kamar Widuri. Usai penyatuan dengan Mawar semalam, ia langsung ketiduran dan batal tidur di kamar Widuri.Emran menghentikan langkah saat tiba di kamar Widuri. Ia ingin mengetuk pintu, tapi urung ia lakukan. Tangan Emran sudah terulur memegang handle pintu dan perlahan membukanya. Emran terdiam di depan pintu saat melihat Widuri sedang duduk bersimpuh di sebelah ranjang. Tangan Widuri menengadah ke atas dengan tubuhnya yang terbalut mukena. Sepertinya ia baru saja usai salat.Emran membisu dan bergeming di tempatnya. Inilah salah satu hal yang dia sukai dari Widuri. Istri pertamanya itu tidak pernah sekalipun meninggalkan kewajibannya sebagai makhluk Tuhan. Berbanding terbalik dengan dirinya. Mungkin juga, ini alasan kedua orang tuanya memilih Widuri sebagai istrinya.“Ada apa?” Tiba-tiba Widuri menoleh ke arahnya dan bertanya.Emran tersenyum dan

    Last Updated : 2024-03-20
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Andai Kamu Hanya Milikku

    “PACARAN?” tanya Widuri. Wanita manis berhijab itu kini membelalakkan matanya menatap dengan pandangan aneh ke arah Emran. Lagi-lagi suaminya bersikap aneh. Widuri terdiam dan masih melihat ke arah Emran. Emran tahu reaksi istrinya, dia menoleh kemudian tersenyum. “Semalam aku ketiduran dan batal menghabiskan waktu denganmu. Jadi aku ingin menebusnya sekarang.” Widuri hanya membisu dan kini mengalihkan pandangannya. Mengapa juga dia jadi berdebar seperti ini? Ulah Emran belakangan ini memang selalu membuat jantungnya tidak aman, apalagi ucapannya barusan. “Eng ... memang kamu gak terlambat nantinya? Katamu kan harus keluar kota.” Emran tersenyum lagi, tapi kali ini tidak menoleh ke arah Widuri. “Enggak. Aku sudah hubungi klienku. Aku bilang mulai besok kerjanya, karena kemungkinan hari ini aku datang sore sampai sana. Mereka sepertinya tidak mempermasalahkannya.” Mereka terdiam dan sibuk dengan pikiran masing-masing, hingga Widuri kembali bersuara. “Apa ... Mawar ---“ Belum sem

    Last Updated : 2024-03-20
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Kamu Istriku, Bukan Selingkuhanku

    “EMRAN!! WIDURI!! KOK KALIAN DI SINI?” seru wanita paruh baya itu yang tak lain Tante Karin.Emran dan Widuri terkejut saat melihat Tante Karin di tempat yang sama. Namun, Emran dengan cepat bisa mengatasi keadaan. Ia langsung tersenyum menjawab sapaan mertuanya.“MAMA!! Kok Mama di sini?” Emran malah balik bertanya dan bersikap sangat wajar.Berbanding terbalik dengan Widuri. Ia sangat ketakutan kali ini, bahkan spontan hendak menarik tangannya dari genggaman tangan Emran. Entah mengapa, Widuri merasa seperti sedang berselingkuh dengan Emran dan ketahuan mertua Emran. Emran tahu kegelisahan Widuri, ia malah mempererat genggaman tangannya kali ini.Tante Karin hanya diam sambil mengulum senyum melihat ke arah Emran serta Widuri bergantian.“Mama habis belanja ikan dan hasil laut. Di sini selalu segar dan juga murah. Kamu sendiri, apa baru bertemu klien?” Tante Karin kembali bersuara.Emran tersenyum dan me

    Last Updated : 2024-03-21

Latest chapter

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Extra Bab

    “IBU!! Kok di sini?” tanya Dokter Bayu. Untung saja mereka menjeda interaksi mesra, kalau tidak pasti Nayla akan sangat malu. Nayla urung membuka jilbab dan kembali duduk dengan tenang. Sementara Dokter Bayu bangkit menghampiri Bu Narmi. “Perut ibu sakit, jadi bolak balik ke kamar mandi. Ibu pikir Rayhan sudah tidur, ternyata kamu dan Nayla malah di sini.” Dokter Bayu menghela napas panjang sambil mengacak rambutnya. “Ya … gimana gak ke sini. Rayhan tidur di kamarku, tuh.” Dokter Bayu mengatakannya dengan kesal dan wajah cemberut. Bu Narmi hanya mengulum senyum sambil melirik putra serta menantunya. “Ya udah, biar Ibu bangunin Rayhan.” Bu Narmi bersiap pergi, tapi Dokter Bayu mencegahnya. “Gak usah, Bu. Aku tidur di sini saja. Ibu dan Bapak temani Rayhan di kamar sebelah.” Bu Narmi menghela napas panjang sambil mengangguk. “Ya udah kalau gitu. Nanti biar Ibu kasih tahu bapakmu nanti takutnya main nyelonong masuk saja.” Dokter Bayu hanya tersenyum sementara Nayla sudah menunduk

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Selamat Hari Bahagia Dokter Bayu

    “Saya … saya tidak mau bohong, Dok,” lirih Nayla.Tentu saja mendengar jawaban Nayla membuat Dokter Bayu kebingungan. Kedua alisnya terangkat dengan mata penuh tanya. Perlahan Dokter Bayu menggelengkan kepala.“Aku gak tahu maksud kalimatmu. Kamu gak mau bohong soal apa?”Nayla membisu, tidak mau menjawab malah menundukkan kepala semakin dalam. Dokter Bayu makin bingung melihat sikap Nayla. Kemudian perlahan dan sangat lirih terdengar kalimat dari bibir Nayla.“Saya … juga suka Dokter.”Seketika Dokter Bayu terkesima mendengar jawaban Nayla. Matanya tampak berkaca-kaca dengan sebuah senyum yang terukir indah di wajahnya. Ia terdiam menatap gadis manis berhijab di depannya ini. Ingin rasanya ia mendekat dan menarik Nayla dalam pelukannya, tapi tentu saja itu tidak mungkin.“TANTE!!!” tiba-tiba Rayhan datang dan berhambur memeluk Nayla.Nayla tersenyum dan balas memeluknya. D

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Kejutan dari Rayhan

    “Kejutan? Kejutan apaan?” gumam Dokter Bayu.Ia baru saja usai membaca pesan yang dikirimkan Rayhan padanya. Dokter Bayu tidak mau banyak berpikir. Ia menyimpan ponselnya dan kembali sibuk memeriksa pasien. Hari ini kebetulan pasiennya sangat banyak sehingga membuat Rayhan menunggu sedikit lama.Pukul sembilan malam saat Dokter Bayu keluar dari ruang praktek. Ia melihat Rayhan sedang duduk di ruang tunggu sambil memainkan ponselnya.“Kamu tidak membuat ulah, kan?” tanya Dokter Bayu.Rayhan mendongak, menghentikan bermain. Matanya membola menatap Dokter Bayu yang berdiri di depannya.“Aku dari tadi duduk diam di sini, Pa. Memangnya mau bikin ulah apa?”Dokter Bayu mengendikkan bahu sambil menggelengkan kepala.“Gak tahu. Kan biasanya kamu yang suka bertingkah aneh.”Rayhan tersenyum cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Aku kan udah gede, Pa. Lagian

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Bapak Berduka Anak Berulah

    “Aku serius, Nay,” ucap Dokter Bayu.Nayla hanya diam membisu dengan mata tak berkedip menatap dokter tampan di depannya ini. Sudah kedua kali ini, Dokter Bayu mengutarakan perasaannya secara terang-terangan ke Nayla. Tentu saja semua yang pria ganteng itu lakukan membuat Nayla kebingungan.Perlahan Nayla memalingkan wajah dan menunduk. Lagi-lagi dia dihadapkan pada situasi yang sulit. Bahunya naik turun mengikuti ritme aliran udara di dadanya. Entah apa yang ada di benaknya, yang pasti semua ucapan yang baru saja keluar dari bibir pria di depannya ini benar-benar membuat Nayla kelimpungan sendiri.“Nay … kamu gak mau menjawab pertanyaanku?” Kembali Dokter Bayu bersuara.Nayla menghela napas pelan kemudian mendongak membuat mata mereka saling bertemu untuk beberapa saat.“Saya … saya harus menjawab apa, Dok?” lirih Nayla bersuara.Dokter Bayu tersenyum, matanya sayu menatap gadis manis di depannya ini.“Inginku kamu jawab ‘iya’, tapi tentu saja aku tidak bisa memaksamu. Semua tergantun

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Tepat Sasaran

    “Tunangan? Jadi kamu sudah bisa move on, Nay?” seru Fery.Nayla langsung tersenyum dan mengangguk dengan mantap. Ia bahkan kini menoleh ke Dokter Bayu yang berdiri di sebelahnya. Menatap pria tampan itu dengan lembut kemudian membalas senyumannya.“Iya. Bukannya masa lalu memang harus dilupakan. Benar kan, Sayang?” Nayla langsung bersuara dengan menambahkan panggilan ‘Sayang’ untuk Dokter Bayu.Dokter Bayu hanya mengulum senyum mendengar Nayla memanggilnya ‘Sayang’. Ia langsung mengangguk, menjawab pernyataan Nayla. Sementara Fery hanya diam. Wajahnya merah padam dengan rahang yang menegang.“Mbak, ini pesanannya sudah selesai.” Suara abang penjual roti bakar menginterupsi interaksi mereka.Nayla langsung menerimanya sementara Dokter Bayu menyelesaikan transaksinya.“Aku duluan, ya!!” pamit Nayla ke Fery.Ia berjalan beiringan dengan Dokter Bayu dan langsung masuk

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Modus Atau Pertolongan

    “Maaf, Dok … ,” lirih Nayla.Dokter Bayu tersenyum, matanya tampak berbinar menatap wajah manis di depannya. Sementara Nayla terlihat gelisah dan tidak tenang. Sesekali Nayla menggigit bibir bawahnya menunjukkan jika dirinya sedang gugup.“Aku tahu, pasti kamu berpikir ini terlalu cepat. Namun, bagiku tidak, Nay.”Nayla belum menjawab dan kini memutuskan menunduk saja. Ia tidak kuasa menatap mata pria di depannya ini yang bersinar penuh cinta. Selain itu kini dia sibuk menata gemuruh di dadanya yang tiada menentu. Kalau saja dia tidak menggantikan tugas Sari pasti Nayla tidak akan bersama Dokter Bayu saat ini.“Aku akan menunggu jawabannya, tidak perlu cepat. Kamu punya banyak waktu, kok.”Nayla masih membisu dengan wajah yang terus menunduk dan tangan yang sibuk meremas ujung hijabnya. Mimpi apa dia semalam hingga tiba-tiba ditembak Dokter Bayu seperti ini.Dokter Bayu menghela napas panjang sambil

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Aku Suka Kamu

    “Ray, kamu apa-apaan, sih?” sergah Dokter Bayu.Rayhan tampak marah dan menatap papanya dengan mata meradang. Dokter Bayu mengabaikan tatapannya. Pria tampan itu langsung menarik tangan Rayhan dan mengajaknya berlalu pergi.“Pa … aku gak mau pulang. Aku mau Mama Nayla. Aku mau Mama, Pa!!” ronta Rayhan.Ia bahkan tidak mau menggerakkan kakinya sedikit pun. Dokter Bayu berdecak sambil menatap Rayhan dengan tajam.“Ray, gak semua permintaanmu bisa dipenuhi Papa. Ingat itu!!”Rayhan mendengkus sambil menatap papanya dengan kesal.“Aku gak masalah saat Papa gak jadi ama Tante Widuri. Namun, Papa duluan yang menyimpan foto Tante Nayla di rumah. Itu artinya Papa memang suka Tante Nayla, kan?”Dokter Bayu menghela napas, menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Rayhan.“Kamu masih kecil dan gak tahu apa yang dirasakan orang dewasa. Jadi, Papa harap jangan bahas ini lagi!!&

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Perasaan Dokter Bayu

    “HEH!!!” seru Nayla tertahan.Rayhan hanya mengulum senyum melihat reaksi Nayla yang kebingungan. Gadis berhijab dengan wajah manis itu hanya diam sambil mengerjapkan mata menatap Rayhan dengan heran.“Kayaknya kamu salah, deh. Saya … saya bukan pacar Dokter Bayu.” Akhirnya Nayla bersuara usai terdiam beberapa saat.Rayhan sontak menggeleng dengan cepat.“Enggak. Saya gak salah. Papa punya foto Tante dan nama Tante Nayla, kan?”Nayla dengan refleks menganggukkan kepala. Untung saja suasana ruang tunggu sudah sepi pengunjung sehingga interaksi mereka berdua tidak menarik perhatian orang.“Kapan Tante mau jadi Mama saya? Nanti saya akan bilang ke Papa, ya?”Kedua alis Nayla sontak terangkat dengan mata yang melihat bingung.“Rayhan … pasti salah. Pasti itu bukan Nayla saya, kan? Saya dan Dokter Bayu hanya ---”“Iya, saya tahu. Orang dewasa sela

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Gak Boleh Ada Kesedihan

    “Sudah siap untuk melakukan prosedur selanjutnya?” tanya Dokter Bayu.Setelah enam minggu berselang, Nina dan Ivan datang kembali ke tempat Dokter Bayu. Sesuai jadwal, kali ini akan dilakukan pengambilan sel telur dan sel sperma. Nina dan Ivan hanya menghela napas panjang sambil menganggukkan kepala.“Iya, sudah, Dok,” ucap keduanya dengan mantap.“Oke, mari ikut saya!!”Dokter Bayu berdiri bersama seorang suster yang membimbing Nina ke ruang periksa. Sementara Ivan sudah berada di ruangan berbeda. Tidak membutuhkan waktu lama untuk proses tersebut. Bahkan setelahnya Ivan dan Nina bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasa.“Apa hanya itu saja, Dok?” tanya Ivan.“Iya. Nanti jika sudah siap, saya akan kembali menghubungi Anda dan melakukan proses selanjutnya. Semoga saja untuk percobaan pertama ini langsung berhasil.”Ivan dan Nina manggut-manggut mendengarnya. Kemudian me

DMCA.com Protection Status