Share

Pernyataan yang Menyakitkan

Penulis: Aira Tsuraya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-30 11:00:44

“Pasien mengalami kelelahan dan anemia, itu sebabnya dia pucat dan hampir pingsan. Untung segera dibawa ke sini sehingga bisa cepat mendapat pertolongan,” jelas dokter.

Widuri dan Emran sudah membawa Kalina ke rumah sakit. Dokter yang menanganinya baru saja menjelaskan apa yang dialami Kalina. Emran dan Widuri hanya manggut-manggut mendengarkan.

“Kalau boleh tahu ke mana suaminya? Saya rasa suaminya harus tahu kondisi istrinya saat ini.” Kembali dokter itu bertanya.

Widuri hanya diam sambil melirik ke arah Emran. Emran menarik napas panjang sambil membalas tatapan Widuri. Kemudian Emran melihat ke arah dokter tersebut dan bersuara.

“Suaminya sudah meninggal, Dok. Dia sebatang kara.” Akhirnya Emran menjawab. Sang Dokter hanya manggut-manggut mendengarnya.

Setelah mendapat beberapa penjelasan dari dokter, Emran dan Widuri gegas keluar ruangan. Mereka menunggu di luar ruangan kali ini.

“Terima kasih, ya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (48)
goodnovel comment avatar
Desty Erlo
bego ajh si widuri klo mau nyerahin si emran ke si kalina...jelas2 tuh kalina masih punya laki ajh dakh jatuh cinta sm si emran najis pake logika widuri gmn lu ga mau di injek² harus'y lu tegas galak ma cwe uler bgitu mikir dr situ ..
goodnovel comment avatar
Ida Akbar Akbar
udh nga seru lgi : !!!!!mls
goodnovel comment avatar
Rose
aduh,knp hrs ada kalina lagi,bikin rusak alur cerita sj.basmi aja sikalina kalina itu,tdk menarik.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Keputusan Final

    “Saya ... saya ... sudah jatuh cinta ke Mas Emran sejak pertama bertemu, Mbak,” ucap Kalina.Widuri yang duduk di sampingnya hanya terdiam menatap wanita cantik ini. Dia baru saja bertemu dengannya, tapi wanita ini sudah dengan berani mengutarakan perasaannya kepada Emran. Sebenarnya tidak salah, mereka sama-sama berstatus single. Hanya saja, mengapa juga dia seberani ini? Padahal jelas-jelas Emran sudah bilang kalau sedang mengurus proses rujuk dengan Widuri.“Maaf, Mbak. Saya terlalu lancang mengutarakan perasaan saya. Namun, ini semua juga gara-gara Abang Hasan.”Widuri kembali terkejut dan menatap Kalina dengan alis mengernyit.“Abang Hasan yang meminta saya melakukannya. Beliau seakan menyiapkan saya untuk bersanding dengan Mas Emran. Abang Hasan terlalu sering menceritakan tentang Mas Emran dan semua kebaikannya. Bahkan tidak jarang menunjukkan foto kebersamaan mereka. Itu yang membuat saya jatuh cinta padanya.”

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Bohong Itu Menyakitkan

    “Aku ... aku tidak mencintaimu, Emran Hafiz,” ucap Widuri dengan mantap.Emran yang mendengar hanya terdiam dengan bibir yang terkatup rapat. Mata pria tampan itu yang tadinya berkilatan tajam kini terlihat redup bahkan berkabut. Widuri gegas memalingkan wajah dan tanpa berkata apa-apa lagi dia membalikkan badan. Dengan langkah cepat, Widuri meninggalkan kabin apartemen Emran.Emran membeku di tempatnya dan sama sekali tak bergerak. Dia hanya diam sambil menatap pintu yang sudah tertutup membawa pergi Widuri. Lagi-lagi hatinya hancur untuk kedua kali. Apa Widuri tidak pernah tahu kalau dia sangat mencintainya? Apa Widuri tidak pernah tahu kalau hanya ada namanya saja di dalam hatinya? Bukan nama Mawar atau nama wanita lain, hanya namanya.Helaan napas panjang keluar dari bibir Emran. Dia tampak linglung berjalan dengan gontai menuju sofa kemudian menghempaskan tubuhnya di sana dengan keras. Emran meraup wajahnya dengan kasar sambil menyeka buliran be

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Bahagia Untukmu Dariku

    “Aku ... aku menerimamu, Mas,” lirih Widuri. Ucapan Widuri memang sangat pelan dan hampir tak terdengar, tapi Emran sudah mendengarnya dengan baik. Pria tampan itu tersenyum, gegas menarik dagu Widuri hingga mata mereka bertemu. “Bisa diulangi lagi apa yang kamu katakan tadi?” Widuri terdiam, matanya mengerucut menatap Emran dengan sebal. Apa mantan suaminya ini tidak tahu kalau saat ini banyak rasa bercampur di dadanya dan dia malah bicara menyebalkan seperti itu? “Kalau kamu gak dengar ya sudah. Aku malas mengulangnya.” Widuri melengos, menarik wajahnya dari tangan Emran. Emran malah terkekeh melihat reaksi Widuri yang seperti anak kecil. Tanpa banyak bicara, Emran mendekatkan wajahnya dan langsung mencium bibir Widuri. Seketika Widuri memelotot dan mendorong tubuh Emran menjauh. Mereka sedang berada di rumah sakit di depan kamar rawat inap mengapa juga malah asyik berciuman seperti ini? Apa lagi dia seorang wanita berhijab apa kata orang yang melihatnya. Emran terkekeh sambil

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Hati Terdalam Emran

    “BUNDA!! AYAH!!!” seru Alif.Usai acara ijab kabul dan resepsi sederhana di rumah Widuri. Emran gegas mengajak Widuri dan Alif ke rumahnya. Nyonya Sari dan Tuan Sastro memang sudah menyiapkan pesta sederhana untuk mereka. Kini baru saja Emran dan Widuri masuk kamar dan beristirahat, Alif sudah mengganggunya. Bahkan Emran baru saja memulai cumbuannya saat suara Alif dan ketukan di pintu sudah menginterupsi mereka.Emran menarik napas panjang sambil berdecak. Ia meraup wajah dengan kasar sambil mengusir tatapan sayu nan penuh hasrat. Widuri yang melihatnya hanya tertawa. Wanita manis itu menarik selimut untuk menutupi tubuh sambil tak melepas pandangannya dari Emran.“Aku lupa kalau udah punya Alif. Harusnya aku keloni dia dulu tadi,” gumam Emran.“Udah buruan bukain pintunya, Mas. Kalau gak, dia malah gedor pintu nanti.”Emran berdecak, dengan ogah-ogahan dia memakai kembali celana piyamanya dan berjalan menuju pi

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-02
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Biarkan Kami Bahagia

    “Emran, semalam kok Ibu mendengar suara gaduh di lantai dua. Ada apa?” tanya Nyonya Sari pagi itu.Hari ini Emran dan Widuri masih berada di kediaman keluarga Emran. Mereka tengah menikmati sarapan bersama. Sepertinya semalam Nyonya Sari mendengar saat Alif berulang menggedor pintu minta dibukakan.Emran tersenyum sambil melirik Alif yang duduk di sebelah Widuri. Bocah kecil nan tampan itu kini tengah menunduk. Dari raut wajahnya sudah menunjukkan penyesalan yang amat dalam. Pelan Alif mengangkat kepala dan melihat ke arah Nyonya Sari.“Maaf, Nek. Semalam, Alif yang membuat gaduh.” Tiba-tiba Alif bersuara lebih dulu padahal Emran sama sekali tidak marah dan tidak berniat menyalahkannya. Namun, putra kecilnya malah mengakui kesalahannya lebih dulu.Nyonya Sari dan Tuan Sastro melihat ke arah Alif dengan kedua alis yang mengernyit.“Alif gak bisa tidur dan pengen tidur bareng Ayah sama Bunda. Maafin Alif ya, Nek.”

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-02
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Rencana Pilihan

    “Sayang ... kamu yakin kita harus balik sekarang?” tanya Emran.Usai mendapat telepon dari Siti, Widuri langsung memanggil Emran dan mengajaknya bicara di kamar. Widuri bahkan memutuskan untuk kembali lebih cepat dari rencana mereka.“Iya, Mas. Aku takut terjadi sesuatu dengan Kalina.”Emran berdecak sambil menggelengkan kepala. “Tadi kan Siti sudah menelepon ambulan, kamu juga sudah menghubungi Tante Rima untuk membantu mereka. Aku yakin semua sudah terkendali. Pasti Kalina sudah di rumah sakit dan berada dalam penanganan dokter. Kenapa mesti khawatir?”Widuri diam dan menoleh ke arah Emran. Emran diam memperhatikan. Hanya helaan napas yang kini keluar dari bibir Widuri.“Aku ... aku pernah di posisi Kalina, Mas. Hamil tanpa suami, tanpa ada orang terkasih yang menemani itu menyedihkan. Hanya saja aku lebih beruntung dari Kalina. Aku masih punya Tante Rima, Ayah, Ibu dan juga Dandy. Sementara dia. Dia seba

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-03
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Sebuah Firasat

    “IBU!!!” seru Dandy.Dia sangat terkejut dan urung bersalaman dengan wanita manis di depannya ini. Dandy menoleh ke arah Bu Ami dan Pak Ridwan. Kedua orang tua Dandy tersenyum sambil menganggukkan kepala.“Iya, Dandy. Ayah, Ibu dan pamanmu sudah sepakat untuk menjodohkan kamu dengan Nilam.” Bu Ami kini bersuara.Dandy hanya diam sambil melihat wanita manis yang masih menundukkan kepala di depannya ini.“Nilam baru saja lulus kuliah. Usianya baru dua puluh tiga gak papa selisih jauh denganmu. Ibu yakin kamu bisa mengayomi dan membimbing Nilam nantinya.”Dandy masih tidak menjawab dan hanya melihat wanita di depannya. Dandy sama sekali tidak bisa melihat wajahnya. Namun, dari postur tubuhnya terlihat kalau Nilam sangat merawat dirinya. Rambutnya hitam legam sebahu terlihat rapi tergerai. Bentuk tubuhnya juga porposional sesuai dengan tingginya. Tidak terlalu gemuk juga tidak terlalu kurus. Kulitnya yang sawo matang

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-03
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Tak Mau Mengulang Kesalahan

    “Iya, Bu. Besok Ibu telepon saja kalau pesawatnya udah landing biar aku jemput,” ucap Emran.Hampir seminggu Kalina dirawat di rumah sakit dan kemarin dia baru saja pulang. Untuk sementara Kalina masih tinggal di apartemen Emran. Sepertinya Emran yang harus mengalah hengkang dari sana apalagi tadi Nyonya Sari telepon kalau akan datang mengantar Alif pulang besok.“Mas, siapa yang menelepon?” tanya Widuri.Mereka masih berada di kamar kali ini dan bersiap untuk beraktivitas.“Ibu, katanya besok mau ke sini sekalian antar Alif.” Widuri hanya manggut-manggut sambil sibuk merapikan hijabnya di depan cermin.Emran mendekat berdiri di belakang dan langsung memeluknya. Kemudian dia sudah mengendus tengkuk Widuri yang tertutup hijab seperti biasanya. Widuri hanya mengulum senyum sambil bergidik geli mendapat perlakuan suaminya.“Sayang ... kalau di rumah cuman kita berdua mending gak usah pake hijab, deh. Ap

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-04

Bab terbaru

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Extra Bab

    “IBU!! Kok di sini?” tanya Dokter Bayu. Untung saja mereka menjeda interaksi mesra, kalau tidak pasti Nayla akan sangat malu. Nayla urung membuka jilbab dan kembali duduk dengan tenang. Sementara Dokter Bayu bangkit menghampiri Bu Narmi. “Perut ibu sakit, jadi bolak balik ke kamar mandi. Ibu pikir Rayhan sudah tidur, ternyata kamu dan Nayla malah di sini.” Dokter Bayu menghela napas panjang sambil mengacak rambutnya. “Ya … gimana gak ke sini. Rayhan tidur di kamarku, tuh.” Dokter Bayu mengatakannya dengan kesal dan wajah cemberut. Bu Narmi hanya mengulum senyum sambil melirik putra serta menantunya. “Ya udah, biar Ibu bangunin Rayhan.” Bu Narmi bersiap pergi, tapi Dokter Bayu mencegahnya. “Gak usah, Bu. Aku tidur di sini saja. Ibu dan Bapak temani Rayhan di kamar sebelah.” Bu Narmi menghela napas panjang sambil mengangguk. “Ya udah kalau gitu. Nanti biar Ibu kasih tahu bapakmu nanti takutnya main nyelonong masuk saja.” Dokter Bayu hanya tersenyum sementara Nayla sudah menunduk

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Selamat Hari Bahagia Dokter Bayu

    “Saya … saya tidak mau bohong, Dok,” lirih Nayla.Tentu saja mendengar jawaban Nayla membuat Dokter Bayu kebingungan. Kedua alisnya terangkat dengan mata penuh tanya. Perlahan Dokter Bayu menggelengkan kepala.“Aku gak tahu maksud kalimatmu. Kamu gak mau bohong soal apa?”Nayla membisu, tidak mau menjawab malah menundukkan kepala semakin dalam. Dokter Bayu makin bingung melihat sikap Nayla. Kemudian perlahan dan sangat lirih terdengar kalimat dari bibir Nayla.“Saya … juga suka Dokter.”Seketika Dokter Bayu terkesima mendengar jawaban Nayla. Matanya tampak berkaca-kaca dengan sebuah senyum yang terukir indah di wajahnya. Ia terdiam menatap gadis manis berhijab di depannya ini. Ingin rasanya ia mendekat dan menarik Nayla dalam pelukannya, tapi tentu saja itu tidak mungkin.“TANTE!!!” tiba-tiba Rayhan datang dan berhambur memeluk Nayla.Nayla tersenyum dan balas memeluknya. D

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Kejutan dari Rayhan

    “Kejutan? Kejutan apaan?” gumam Dokter Bayu.Ia baru saja usai membaca pesan yang dikirimkan Rayhan padanya. Dokter Bayu tidak mau banyak berpikir. Ia menyimpan ponselnya dan kembali sibuk memeriksa pasien. Hari ini kebetulan pasiennya sangat banyak sehingga membuat Rayhan menunggu sedikit lama.Pukul sembilan malam saat Dokter Bayu keluar dari ruang praktek. Ia melihat Rayhan sedang duduk di ruang tunggu sambil memainkan ponselnya.“Kamu tidak membuat ulah, kan?” tanya Dokter Bayu.Rayhan mendongak, menghentikan bermain. Matanya membola menatap Dokter Bayu yang berdiri di depannya.“Aku dari tadi duduk diam di sini, Pa. Memangnya mau bikin ulah apa?”Dokter Bayu mengendikkan bahu sambil menggelengkan kepala.“Gak tahu. Kan biasanya kamu yang suka bertingkah aneh.”Rayhan tersenyum cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Aku kan udah gede, Pa. Lagian

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Bapak Berduka Anak Berulah

    “Aku serius, Nay,” ucap Dokter Bayu.Nayla hanya diam membisu dengan mata tak berkedip menatap dokter tampan di depannya ini. Sudah kedua kali ini, Dokter Bayu mengutarakan perasaannya secara terang-terangan ke Nayla. Tentu saja semua yang pria ganteng itu lakukan membuat Nayla kebingungan.Perlahan Nayla memalingkan wajah dan menunduk. Lagi-lagi dia dihadapkan pada situasi yang sulit. Bahunya naik turun mengikuti ritme aliran udara di dadanya. Entah apa yang ada di benaknya, yang pasti semua ucapan yang baru saja keluar dari bibir pria di depannya ini benar-benar membuat Nayla kelimpungan sendiri.“Nay … kamu gak mau menjawab pertanyaanku?” Kembali Dokter Bayu bersuara.Nayla menghela napas pelan kemudian mendongak membuat mata mereka saling bertemu untuk beberapa saat.“Saya … saya harus menjawab apa, Dok?” lirih Nayla bersuara.Dokter Bayu tersenyum, matanya sayu menatap gadis manis di depannya ini.“Inginku kamu jawab ‘iya’, tapi tentu saja aku tidak bisa memaksamu. Semua tergantun

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Tepat Sasaran

    “Tunangan? Jadi kamu sudah bisa move on, Nay?” seru Fery.Nayla langsung tersenyum dan mengangguk dengan mantap. Ia bahkan kini menoleh ke Dokter Bayu yang berdiri di sebelahnya. Menatap pria tampan itu dengan lembut kemudian membalas senyumannya.“Iya. Bukannya masa lalu memang harus dilupakan. Benar kan, Sayang?” Nayla langsung bersuara dengan menambahkan panggilan ‘Sayang’ untuk Dokter Bayu.Dokter Bayu hanya mengulum senyum mendengar Nayla memanggilnya ‘Sayang’. Ia langsung mengangguk, menjawab pernyataan Nayla. Sementara Fery hanya diam. Wajahnya merah padam dengan rahang yang menegang.“Mbak, ini pesanannya sudah selesai.” Suara abang penjual roti bakar menginterupsi interaksi mereka.Nayla langsung menerimanya sementara Dokter Bayu menyelesaikan transaksinya.“Aku duluan, ya!!” pamit Nayla ke Fery.Ia berjalan beiringan dengan Dokter Bayu dan langsung masuk

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Modus Atau Pertolongan

    “Maaf, Dok … ,” lirih Nayla.Dokter Bayu tersenyum, matanya tampak berbinar menatap wajah manis di depannya. Sementara Nayla terlihat gelisah dan tidak tenang. Sesekali Nayla menggigit bibir bawahnya menunjukkan jika dirinya sedang gugup.“Aku tahu, pasti kamu berpikir ini terlalu cepat. Namun, bagiku tidak, Nay.”Nayla belum menjawab dan kini memutuskan menunduk saja. Ia tidak kuasa menatap mata pria di depannya ini yang bersinar penuh cinta. Selain itu kini dia sibuk menata gemuruh di dadanya yang tiada menentu. Kalau saja dia tidak menggantikan tugas Sari pasti Nayla tidak akan bersama Dokter Bayu saat ini.“Aku akan menunggu jawabannya, tidak perlu cepat. Kamu punya banyak waktu, kok.”Nayla masih membisu dengan wajah yang terus menunduk dan tangan yang sibuk meremas ujung hijabnya. Mimpi apa dia semalam hingga tiba-tiba ditembak Dokter Bayu seperti ini.Dokter Bayu menghela napas panjang sambil

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Aku Suka Kamu

    “Ray, kamu apa-apaan, sih?” sergah Dokter Bayu.Rayhan tampak marah dan menatap papanya dengan mata meradang. Dokter Bayu mengabaikan tatapannya. Pria tampan itu langsung menarik tangan Rayhan dan mengajaknya berlalu pergi.“Pa … aku gak mau pulang. Aku mau Mama Nayla. Aku mau Mama, Pa!!” ronta Rayhan.Ia bahkan tidak mau menggerakkan kakinya sedikit pun. Dokter Bayu berdecak sambil menatap Rayhan dengan tajam.“Ray, gak semua permintaanmu bisa dipenuhi Papa. Ingat itu!!”Rayhan mendengkus sambil menatap papanya dengan kesal.“Aku gak masalah saat Papa gak jadi ama Tante Widuri. Namun, Papa duluan yang menyimpan foto Tante Nayla di rumah. Itu artinya Papa memang suka Tante Nayla, kan?”Dokter Bayu menghela napas, menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Rayhan.“Kamu masih kecil dan gak tahu apa yang dirasakan orang dewasa. Jadi, Papa harap jangan bahas ini lagi!!&

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Perasaan Dokter Bayu

    “HEH!!!” seru Nayla tertahan.Rayhan hanya mengulum senyum melihat reaksi Nayla yang kebingungan. Gadis berhijab dengan wajah manis itu hanya diam sambil mengerjapkan mata menatap Rayhan dengan heran.“Kayaknya kamu salah, deh. Saya … saya bukan pacar Dokter Bayu.” Akhirnya Nayla bersuara usai terdiam beberapa saat.Rayhan sontak menggeleng dengan cepat.“Enggak. Saya gak salah. Papa punya foto Tante dan nama Tante Nayla, kan?”Nayla dengan refleks menganggukkan kepala. Untung saja suasana ruang tunggu sudah sepi pengunjung sehingga interaksi mereka berdua tidak menarik perhatian orang.“Kapan Tante mau jadi Mama saya? Nanti saya akan bilang ke Papa, ya?”Kedua alis Nayla sontak terangkat dengan mata yang melihat bingung.“Rayhan … pasti salah. Pasti itu bukan Nayla saya, kan? Saya dan Dokter Bayu hanya ---”“Iya, saya tahu. Orang dewasa sela

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Gak Boleh Ada Kesedihan

    “Sudah siap untuk melakukan prosedur selanjutnya?” tanya Dokter Bayu.Setelah enam minggu berselang, Nina dan Ivan datang kembali ke tempat Dokter Bayu. Sesuai jadwal, kali ini akan dilakukan pengambilan sel telur dan sel sperma. Nina dan Ivan hanya menghela napas panjang sambil menganggukkan kepala.“Iya, sudah, Dok,” ucap keduanya dengan mantap.“Oke, mari ikut saya!!”Dokter Bayu berdiri bersama seorang suster yang membimbing Nina ke ruang periksa. Sementara Ivan sudah berada di ruangan berbeda. Tidak membutuhkan waktu lama untuk proses tersebut. Bahkan setelahnya Ivan dan Nina bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasa.“Apa hanya itu saja, Dok?” tanya Ivan.“Iya. Nanti jika sudah siap, saya akan kembali menghubungi Anda dan melakukan proses selanjutnya. Semoga saja untuk percobaan pertama ini langsung berhasil.”Ivan dan Nina manggut-manggut mendengarnya. Kemudian me

DMCA.com Protection Status