Share

Lepaskan Aku, Mas ...

Author: Aira Tsuraya
last update Last Updated: 2024-04-09 12:00:23

“Aku memaafkanmu, tapi aku tidak akan mencabut gugatan ceraiku. Kumohon, CERAIKAN AKU!!” ujar Widuri.

Emran hanya diam. Mata elang pria tampan itu tampak terluka dan kini menatap Widuri dengan tajam. Widuri membalas tatapannya tak kalah menyakitkan. Harusnya Emran tahu apa yang sedang ia rasakan kali ini.

“Aku tahu ... aku tahu apa yang terjadi di antara kalian, Mas. Aku hanya tidak ingin kamu mengingkari janjimu pada Mawar.” Widuri kembali bersuara dan kini terdengar lirih.

Emran masih membisu, dia tidak mau kehilangan wanita di depannya ini. Bukan karena Widuri begitu baik padanya, tapi Emran benar-benar jatuh cinta padanya dan tak bisa melepaskannya begitu saja.

Widuri menundukkan kepala, kemudian kembali bersuara dan hampir tak terdengar.

“Aku hanya orang ketiganya, Mas. Aku tidak mau menghalangi kamu dan Mawar bersatu. Kumohon ... lepaskan aku!!”

Emran trenyuh mendengarnya. Tanpa berkata apa-apa, Emra

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (42)
goodnovel comment avatar
Via Ni
demi ap...scane yg ini mampu buat air mata ku menetes...pas adegan emran dan widuri wkt mau berpisah.omg..kata2 yg di tuangkan penulis bener2 nyampe ke hati.
goodnovel comment avatar
Popon Ponirah
kamu menang mawat tapi kebenaran akan terlihat baru rahu rasa
goodnovel comment avatar
nyssa
geramnya dengan si mawar ni erghh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Aku Ingin Move On

    “Widuri, kamu yakin akan pergi? Kenapa tidak minta dipindah ke sini saja?” tanya Bu Nani. Usai resign, Widuri pulang ke kampung halamannya. Ia berpamitan ke ayah dan ibunya kalau pindah kota. Widuri beralasan kalau kantor tempatnya bekerja menugaskan dia di kota itu. Padahal sejujurnya, Widuri melakukan hal itu agar dia tidak bertemu Emran lagi seperti tempo hari. Selain itu Widuri juga tidak mau keluarganya tahu tentang kehamilannya. “Ya gak bisa dong, Bu. Aku kan bukan yang punya perusahaan,” jawab Widuri. Bu Nani tampak cemberut. Wanita paruh baya itu hanya menghela napas panjang. “Setidaknya Dandy atasanmu seharusnya bisa membantu mengusahakannya.” Widuri tersenyum dan menggelengkan kepala. “Dandy juga hanya karyawan, Bu. Yang berkuasa penuh yang punya perusahaan. Lagian di kota ini tidak ada cabang perusahaanku, kalau ada pasti Dandy juga pengen pindah ke sini.” “Akh, iya-ya. Kenapa Ibu gak mikir ke sana.” Widuri langsung tersenyum mendengar ucapan Bu Nani. Kini wanita paru

    Last Updated : 2024-04-10
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Kenyataan Menyakitkan

    “Kamu sedang hamil, Widuri?” tanya Bu Nani.Widuri langsung terkejut apalagi Dandy. Mereka saling diam dengan mata yang saling melirik seakan memberi isyarat satu sama lain. Bu Nani gegas meletakkan baki berisi minuman dan camilan tadi ke atas meja dan menarik tangan Widuri masuk ke dalam rumah.Widuri panik, melihat ke arah Dandy seakan memberi isyarat minta tolong. Dandy bangkit, mengejar dua orang wanita itu masuk ke dalam rumah.“Bu, tunggu!! Ibu mau apa?” seru Widuri.“Ibu mau memeriksa perutmu. Dari awal, Ibu sudah curiga kalau kamu menyembunyikan sesuatu dari Ibu.” Bu Nani terus menarik Widuri untuk masuk ke dalam kamar. Namun, Widuri gegas menghempaskan tangan ibunya hingga terurai.Bu Nani menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Widuri. Widuri terdiam menatap ibunya dengan sendu. Tak lama keluar Pak Gatot dari dalam rumah berbarengan dengan Dandy yang juga masuk dari arah teras.Dua wanita itu

    Last Updated : 2024-04-10
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Kejujuranmu Menyakitiku

    “Istri Anda memang sakit, Pak, tapi tidak hamil. Bahkan saya tidak menemukan proses kehamilan di kandungannya,” jelas dokter tersebut.Emran makin bingung. Bukankah tempo hari, Mawar yang mengatakan padanya kalau sedang hamil. Bahkan Mawar menunjukkan hasil test pack positif kepadanya. Mengapa sekarang dokter di depannya berkata sebaliknya?“Dok, Anda tidak bercanda, kan?”Dokter itu tersenyum dan membuat Emran makin bingung. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa mungkin kalau Mawar membohonginya selama ini?Belum usai Emran menemukan jawabannya, tiba-tiba pintu terbuka dan terlihat Tante Karin yang tak lain mertua Emran masuk ke ruangan dokter tersebut. Emran memang menghubungi mertuanya saat menunggu tadi.“Maaf, Dok. Putri saya selama ini ditangani Dokter Beni dari rumah sakit Cipta Husada. Apa bisa dialihkan ke dokter tersebut?” ujar Tante Karin.Sepertinya wanita paruh baya itu sama sekali tidak menghirauk

    Last Updated : 2024-04-11
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Hukuman Untukku

    “Test pack itu ... test pack itu milik Widuri. Dia sedang hamil saat kamu menceraikannya!!!” tutur Mawar.Seketika Emran membisu. Emran merasa dunia seakan berhenti berputar dan dia tercenung untuk beberapa saat. Lagi-lagi dia menerima kenyataan yang menyakitkan. Apa Tuhan sedang menghukumnya? Hingga dia dihantam berulang kenyataan menyakitkan ini.“Maafkan aku, Mas. Aku yang mengambilnya di kamar Widuri. Aku takut ... aku takut kamu akan meninggalkan aku dan memilih bersama Widuri ketika tahu dia hamil.”Emran sama sekali tidak berkomentar dengan ucapan Mawar. Kepalanya tiba-tiba pusing dan tak tahu harus bagaimana. Emran sudah merasa kalau Widuri memang menyembunyikan sesuatu darinya. Bahkan saat di hari ulang tahunnya tempo hari, Widuri bilang sudah menyiapkan kejutan. Namun, nyatanya Emran hanya menerima sebuah jam tangan sport yang seharusnya bisa ia beli sendiri.Tanpa berkata apa-apa, Emran bangkit dari duduknya dan berjalan

    Last Updated : 2024-04-11
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Penyesalan Selalu Datang Terlambat

    “APA!!!? Widuri keguguran?” seru Emran. Dia sangat terkejut saat Dandy mengatakan tentang keadaan Widuri. Dandy hanya diam dan mengangguk sambil menatap sendu ke arah Emran. Emran hanya diam membisu sambil menundukkan kepala. Ada buliran bening di sudut matanya yang siap luruh. “Mungkin dia terlalu stress dan lelah saat itu sehingga akhirnya keguguran,” Dandy menambahkan. Emran masih membisu, hanya terdengar suara lirih isakannya. Dandy diam memperhatikan. Baru kali ini Dandy melihat Emran sesedih ini. Sepertinya Emran sangat menyesal. Dia bahkan tak menghiraukan keadaan kafe yang ramai di pagi itu. Perlahan tangan Dandy terulur dan menyentuh bahu Emran. “Sudah, jangan disesali. Mungkin ini jalan yang terbaik untuk kalian. Tuhan sudah punya rencana sendiri, Emran.” Emran mengangkat kepala. Wajah tampannya tampak kusut dan terlihat sembab. Mengapa juga dia menjadi secengeng ini? Apa ini memang penyesalan terdalamnya?

    Last Updated : 2024-04-12
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Yang Pergi dan Yang Datang

    “Ayo, satu suap lagi, Sayang!!” ucap Emran. Hampir empat bulan berselang usai kejadian itu, kini kondisi Mawar sudah lebih baik dari sebelumnya. Meski dia harus banyak menghabiskan waktu di atas kasur. Mawar sudah tidak bisa beraktivitas seperti dulu. Dia terpaksa resign dari pekerjaannya. Sedangkan Emran, dia harus meluangkan banyak waktu untuk merawat Mawar. Seperti pagi ini, Emran selalu dengan senang hati menyuapinya. “Sudah, Mas. Aku sudah kenyang.” Mawar menepis tangan Emran agar menyudahinya. Emran menghela napas panjang sambil meletakkan piring buburnya ke atas nakas. “Ya sudah kalau kenyang. Sekarang minum obatnya, ya!!” Mawar mengangguk. Emran kembali sibuk menyiapkan obat untuk Mawar. Emran senang Mawar sudah tidak perlu dirawat di rumah sakit lagi. Untuk sementara waktu mereka sedang menunggu kondisi tubuh Mawar untuk operasi pencangkokkan sumsum tulang belakang. “Kamu gak kerja, Mas?” tanya Mawar kemudian.

    Last Updated : 2024-04-12
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Kenangan yang Kembali

    “ALIF!!! ALIF!!!” seru suara tersebut. Tak ayal bocah laki-laki itu langsung berlari meninggalkan Emran. Emran gegas bangkit mencoba mencari sosok pemilik suara yang sangat dikenalnya. Namun, dia tidak melihat siapa pun. Bahkan bocah laki-laki itu sudah menghilang entah ke mana. Helaan napas panjang keluar dari mulut Emran. Ia menggelengkan kepala dengan cepat. Gara-gara usai menerima panggilan telepon dari ibunya. Tiba-tiba benak Emran malah kepikiran Widuri dan suara tadi sangat mirip dengan Widuri, mantan istrinya. “Akh ... mungkin aku memang harus pulang akhir pekan ini,” gumam Emran. Ia berjalan menuju mobil dan kembali melanjutkan perjalanannya. Selang beberapa saat, Emran tiba di kafe yang dimaksud. Kafenya terletak di dalam perumahan. Itu sebabnya dia tidak pernah tahu. Hanya saja meskipun kafe ini terletak di perumahan, tapi pengunjungnya sangat ramai. Mungkin benar kata Reno, makanan di sini memang enak. Apa lagi yang membuat kafe banyak pengunjung kalau tidak masakan mer

    Last Updated : 2024-04-13
  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Bertemu Kamu

    “Anda ingin bertemu dengan saya, Tuan?” tanya sosok berhijab itu.Emran menoleh dan langsung tersenyum begitu melihat wanita paruh baya seumuran ibunya berdiri di depannya.“Iya. Apa Ibu pemilik kafe ini?” Emran bertanya dengan sopan.“Iya, betul sekali. Saya pemiliknya. Apa ada masalah?”Emran tersenyum dan menggelengkan kepala. Ia pikir kalau yang akan bertemu dengannya adalah orang yang dia kenal. Namun, sepertinya Emran salah. Gara-gara panggilan ibunya tadi pagi membuat pikiran Emran kacau.“Eng ... gak ada masalah, Bu. Hanya saja masakan Ibu mirip dengan masakan ibu saya. Saya suka.”Wanita paruh baya yang berhijab itu tampak tersenyum sambil menganggukkan kepala.“Syukurlah kalau Anda suka, Tuan. Semoga Anda akan semakin sering ke sini.”“Tentu, Bu. Saya akan semakin sering ke sini.”Emran sudah berpamitan undur diri. Masih banyak pekerjaan ya

    Last Updated : 2024-04-13

Latest chapter

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Extra Bab

    “IBU!! Kok di sini?” tanya Dokter Bayu. Untung saja mereka menjeda interaksi mesra, kalau tidak pasti Nayla akan sangat malu. Nayla urung membuka jilbab dan kembali duduk dengan tenang. Sementara Dokter Bayu bangkit menghampiri Bu Narmi. “Perut ibu sakit, jadi bolak balik ke kamar mandi. Ibu pikir Rayhan sudah tidur, ternyata kamu dan Nayla malah di sini.” Dokter Bayu menghela napas panjang sambil mengacak rambutnya. “Ya … gimana gak ke sini. Rayhan tidur di kamarku, tuh.” Dokter Bayu mengatakannya dengan kesal dan wajah cemberut. Bu Narmi hanya mengulum senyum sambil melirik putra serta menantunya. “Ya udah, biar Ibu bangunin Rayhan.” Bu Narmi bersiap pergi, tapi Dokter Bayu mencegahnya. “Gak usah, Bu. Aku tidur di sini saja. Ibu dan Bapak temani Rayhan di kamar sebelah.” Bu Narmi menghela napas panjang sambil mengangguk. “Ya udah kalau gitu. Nanti biar Ibu kasih tahu bapakmu nanti takutnya main nyelonong masuk saja.” Dokter Bayu hanya tersenyum sementara Nayla sudah menunduk

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Selamat Hari Bahagia Dokter Bayu

    “Saya … saya tidak mau bohong, Dok,” lirih Nayla.Tentu saja mendengar jawaban Nayla membuat Dokter Bayu kebingungan. Kedua alisnya terangkat dengan mata penuh tanya. Perlahan Dokter Bayu menggelengkan kepala.“Aku gak tahu maksud kalimatmu. Kamu gak mau bohong soal apa?”Nayla membisu, tidak mau menjawab malah menundukkan kepala semakin dalam. Dokter Bayu makin bingung melihat sikap Nayla. Kemudian perlahan dan sangat lirih terdengar kalimat dari bibir Nayla.“Saya … juga suka Dokter.”Seketika Dokter Bayu terkesima mendengar jawaban Nayla. Matanya tampak berkaca-kaca dengan sebuah senyum yang terukir indah di wajahnya. Ia terdiam menatap gadis manis berhijab di depannya ini. Ingin rasanya ia mendekat dan menarik Nayla dalam pelukannya, tapi tentu saja itu tidak mungkin.“TANTE!!!” tiba-tiba Rayhan datang dan berhambur memeluk Nayla.Nayla tersenyum dan balas memeluknya. D

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Kejutan dari Rayhan

    “Kejutan? Kejutan apaan?” gumam Dokter Bayu.Ia baru saja usai membaca pesan yang dikirimkan Rayhan padanya. Dokter Bayu tidak mau banyak berpikir. Ia menyimpan ponselnya dan kembali sibuk memeriksa pasien. Hari ini kebetulan pasiennya sangat banyak sehingga membuat Rayhan menunggu sedikit lama.Pukul sembilan malam saat Dokter Bayu keluar dari ruang praktek. Ia melihat Rayhan sedang duduk di ruang tunggu sambil memainkan ponselnya.“Kamu tidak membuat ulah, kan?” tanya Dokter Bayu.Rayhan mendongak, menghentikan bermain. Matanya membola menatap Dokter Bayu yang berdiri di depannya.“Aku dari tadi duduk diam di sini, Pa. Memangnya mau bikin ulah apa?”Dokter Bayu mengendikkan bahu sambil menggelengkan kepala.“Gak tahu. Kan biasanya kamu yang suka bertingkah aneh.”Rayhan tersenyum cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Aku kan udah gede, Pa. Lagian

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Bapak Berduka Anak Berulah

    “Aku serius, Nay,” ucap Dokter Bayu.Nayla hanya diam membisu dengan mata tak berkedip menatap dokter tampan di depannya ini. Sudah kedua kali ini, Dokter Bayu mengutarakan perasaannya secara terang-terangan ke Nayla. Tentu saja semua yang pria ganteng itu lakukan membuat Nayla kebingungan.Perlahan Nayla memalingkan wajah dan menunduk. Lagi-lagi dia dihadapkan pada situasi yang sulit. Bahunya naik turun mengikuti ritme aliran udara di dadanya. Entah apa yang ada di benaknya, yang pasti semua ucapan yang baru saja keluar dari bibir pria di depannya ini benar-benar membuat Nayla kelimpungan sendiri.“Nay … kamu gak mau menjawab pertanyaanku?” Kembali Dokter Bayu bersuara.Nayla menghela napas pelan kemudian mendongak membuat mata mereka saling bertemu untuk beberapa saat.“Saya … saya harus menjawab apa, Dok?” lirih Nayla bersuara.Dokter Bayu tersenyum, matanya sayu menatap gadis manis di depannya ini.“Inginku kamu jawab ‘iya’, tapi tentu saja aku tidak bisa memaksamu. Semua tergantun

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Tepat Sasaran

    “Tunangan? Jadi kamu sudah bisa move on, Nay?” seru Fery.Nayla langsung tersenyum dan mengangguk dengan mantap. Ia bahkan kini menoleh ke Dokter Bayu yang berdiri di sebelahnya. Menatap pria tampan itu dengan lembut kemudian membalas senyumannya.“Iya. Bukannya masa lalu memang harus dilupakan. Benar kan, Sayang?” Nayla langsung bersuara dengan menambahkan panggilan ‘Sayang’ untuk Dokter Bayu.Dokter Bayu hanya mengulum senyum mendengar Nayla memanggilnya ‘Sayang’. Ia langsung mengangguk, menjawab pernyataan Nayla. Sementara Fery hanya diam. Wajahnya merah padam dengan rahang yang menegang.“Mbak, ini pesanannya sudah selesai.” Suara abang penjual roti bakar menginterupsi interaksi mereka.Nayla langsung menerimanya sementara Dokter Bayu menyelesaikan transaksinya.“Aku duluan, ya!!” pamit Nayla ke Fery.Ia berjalan beiringan dengan Dokter Bayu dan langsung masuk

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Modus Atau Pertolongan

    “Maaf, Dok … ,” lirih Nayla.Dokter Bayu tersenyum, matanya tampak berbinar menatap wajah manis di depannya. Sementara Nayla terlihat gelisah dan tidak tenang. Sesekali Nayla menggigit bibir bawahnya menunjukkan jika dirinya sedang gugup.“Aku tahu, pasti kamu berpikir ini terlalu cepat. Namun, bagiku tidak, Nay.”Nayla belum menjawab dan kini memutuskan menunduk saja. Ia tidak kuasa menatap mata pria di depannya ini yang bersinar penuh cinta. Selain itu kini dia sibuk menata gemuruh di dadanya yang tiada menentu. Kalau saja dia tidak menggantikan tugas Sari pasti Nayla tidak akan bersama Dokter Bayu saat ini.“Aku akan menunggu jawabannya, tidak perlu cepat. Kamu punya banyak waktu, kok.”Nayla masih membisu dengan wajah yang terus menunduk dan tangan yang sibuk meremas ujung hijabnya. Mimpi apa dia semalam hingga tiba-tiba ditembak Dokter Bayu seperti ini.Dokter Bayu menghela napas panjang sambil

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Aku Suka Kamu

    “Ray, kamu apa-apaan, sih?” sergah Dokter Bayu.Rayhan tampak marah dan menatap papanya dengan mata meradang. Dokter Bayu mengabaikan tatapannya. Pria tampan itu langsung menarik tangan Rayhan dan mengajaknya berlalu pergi.“Pa … aku gak mau pulang. Aku mau Mama Nayla. Aku mau Mama, Pa!!” ronta Rayhan.Ia bahkan tidak mau menggerakkan kakinya sedikit pun. Dokter Bayu berdecak sambil menatap Rayhan dengan tajam.“Ray, gak semua permintaanmu bisa dipenuhi Papa. Ingat itu!!”Rayhan mendengkus sambil menatap papanya dengan kesal.“Aku gak masalah saat Papa gak jadi ama Tante Widuri. Namun, Papa duluan yang menyimpan foto Tante Nayla di rumah. Itu artinya Papa memang suka Tante Nayla, kan?”Dokter Bayu menghela napas, menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Rayhan.“Kamu masih kecil dan gak tahu apa yang dirasakan orang dewasa. Jadi, Papa harap jangan bahas ini lagi!!&

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Perasaan Dokter Bayu

    “HEH!!!” seru Nayla tertahan.Rayhan hanya mengulum senyum melihat reaksi Nayla yang kebingungan. Gadis berhijab dengan wajah manis itu hanya diam sambil mengerjapkan mata menatap Rayhan dengan heran.“Kayaknya kamu salah, deh. Saya … saya bukan pacar Dokter Bayu.” Akhirnya Nayla bersuara usai terdiam beberapa saat.Rayhan sontak menggeleng dengan cepat.“Enggak. Saya gak salah. Papa punya foto Tante dan nama Tante Nayla, kan?”Nayla dengan refleks menganggukkan kepala. Untung saja suasana ruang tunggu sudah sepi pengunjung sehingga interaksi mereka berdua tidak menarik perhatian orang.“Kapan Tante mau jadi Mama saya? Nanti saya akan bilang ke Papa, ya?”Kedua alis Nayla sontak terangkat dengan mata yang melihat bingung.“Rayhan … pasti salah. Pasti itu bukan Nayla saya, kan? Saya dan Dokter Bayu hanya ---”“Iya, saya tahu. Orang dewasa sela

  • Ternyata Aku Orang Ketiga di Pernikahan Suamiku   Gak Boleh Ada Kesedihan

    “Sudah siap untuk melakukan prosedur selanjutnya?” tanya Dokter Bayu.Setelah enam minggu berselang, Nina dan Ivan datang kembali ke tempat Dokter Bayu. Sesuai jadwal, kali ini akan dilakukan pengambilan sel telur dan sel sperma. Nina dan Ivan hanya menghela napas panjang sambil menganggukkan kepala.“Iya, sudah, Dok,” ucap keduanya dengan mantap.“Oke, mari ikut saya!!”Dokter Bayu berdiri bersama seorang suster yang membimbing Nina ke ruang periksa. Sementara Ivan sudah berada di ruangan berbeda. Tidak membutuhkan waktu lama untuk proses tersebut. Bahkan setelahnya Ivan dan Nina bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasa.“Apa hanya itu saja, Dok?” tanya Ivan.“Iya. Nanti jika sudah siap, saya akan kembali menghubungi Anda dan melakukan proses selanjutnya. Semoga saja untuk percobaan pertama ini langsung berhasil.”Ivan dan Nina manggut-manggut mendengarnya. Kemudian me

DMCA.com Protection Status