Home / Romansa / Terlibat Skandal dengan Aktor Brengsek / Pertemuan Pertama yang Kacau

Share

Pertemuan Pertama yang Kacau

Author: ChoAra
last update Last Updated: 2021-11-24 20:46:53

"Kau yakin gadis itu sudah setuju?" Lucas bertanya sambil sesekali melihat arloji ditangan ya yang masih bergerak konstan.

Benar-benar menyebalkan, bagaimana mungkin dia sudah menunggu selama setengah jam tapi batang hidung seseorang yang ditunggunya bahkan belum muncul.

"Mereka pasti akan datang, kita tunggu saja. Lagi pula perempuan menghabiskan lebih banyak waktu untuk bersiap." kata Charlie santai menanggapi kegelisahan Lucas yang tak habis-habis sejak tadi. Kenapa artisnya menjadi lebih cerewet malam ini. Seperti seseorang yang akan melakukan kencan buta saja.

Lucas menoleh ke arah Charlie dengan sensi, "Tapi aku tidak suka dengan seseorang yang tidak tepat waktu."

"Baiklah mister tepat waktu, bagaimana kalau kita mulai memesan saja, sekalian untuk mereka berdua." usul Charlie sambil membolak-balik buku menu yang sudah lumayan familiar untuknya.

"Maaf kami terlambat." suara yang bercampur napas tesengal-sengal membuat Lucas dan

Charlie menoleh serempak. Dua orang gadis yang berpenampilan lumayan berantakan untuk menghadiri sebuah makan malam membuat Lucas terdiam di tempat sesaat.

Yang benar saja, Lucas tertawa geli dalam hati.

Yang satu mengenakan kemeja musuh flanel berwarna coklat dengan jeans hitam dan kets putih yang lumayan usang. Satu lagi mengenakan setelah semi formal yang senada antara blazer dan celana dasar yang di kenakannya. Mantel musim dingin kedua gadis itu juga terlihat bukan dari brand mewah. Lucas prediksi harganya tidak sampai 200 dolar.

"Oh tidak papa kami juga baru sampai." kata Charlie ramah.

Dasar pendusta, kita bahkan menunggu kedua gadis ini lebih dari setengah jam. Apanya yang belum lama. Gerutu Lucas dalam hati.

Begitu Charlie mempersilahkan kedua gadis itu duduk, Lucas kembali berpadu pandang dengan gadis dihadapannya. Si gadis kamacamta dengan kemeja flanel coklat.

"Ini yang kau sebut menghabiskan waktu lebih banyak?" sindir Lucas pasa kata-kata Charlie tadi.

Cepat-cepat Charlie menginjak kali Lucas di bawah meja untuk menghentikan siakp sarkasme laki-laki itu. Bagaikan kalau orang-orang dihadapannya ini sadar mulut tajam Lucas sedang menyindir penampilan mereka malam ini. Ingat wanita adalah mahkluk yang sensitive kalau di sindir soal gaya berpakaian. Meskipun Charlie juga sedikit bingung dengan penampilan calon kekasih pura-pura Lucas yang jauh dari kata modis. Sebenarnya di mana Mr Bhanks mendapatnya perempuan ini, mengingat jauh dari seleranya.

Lain halnya dengan Charlie, lawan bicara mereka Bella yang tidak mengerti hanya bisa nengernyitkan alisnya bingung tapi tidak dengan Quin yang sadar bahwa sindirian yang diberikan oleh lelaki yang sialan lagi sangat tampan ini, membuatnya sedikit sakit hari.

"Maafkan kami mr Alexander," Quin berkata pelan, tapi masih bisa ketiga lainnya dengar.

"Lucas saja." potong Lucas cepat. Sejujurnya dia tidak suka saat seseorang memanggilnya dengan nama Alexander, dia lebih suka dipanggil Lucas, Luke atau apapun asal jangan Alexander, karena mengingatkannya dengan Ayahnya yang memiliki nama tengah sama.

"Baik, mr Lucas. Aku tau penampilan kami mungkin tidak layak untuk menghadiri acara sekelas dinner di restoran

mewah seperti ini, jadi tolong maafkan. Tapi bisakah kau hentikan tatapan menilaimu yang begitu ketara itu? Siapaun akan merasa risih kalau mendapat tatapan tajam dari orang yang bahkan baru pertama kali ditemuinya" Quin berujar dingin.

Matanya tak lepas menatap iris keemasan milik Lucas yang tampak bercahaya dibawah Kristal lampu resto. Indah sekaligus tajam. Quin bahkan harus berhati-hati agar tidak terlalu tenggelam. Beruntung mala ini dia mengenakan kacamata besar kebangaannya.

Lucas terkekeh mendengar kata-kata gadis ini yang meminta maaf tapi nada yang digunakannya lebih seperti ancaman. Gadis yang cukup menarik,pikirnya.

"Aku tidak keberatan sejujurnya, lagi pula kita berada di ruangan VIP tak ada mata lain yang akan memerhatikan. Mungkin sebatas pelayan yang pergi mengantar makanan nanti."

Rupanya kata-kata Lucas kembali membuat Quin tersinggung. Gadis mana yang tidak sakit hati di katai soal pakaian yang dikenakannya, bahkan laki-laki itu seakan tidak bisa memilah-milih kosa kata yang tepat untuk menjaga perasaan orang lain.

"Maksud anda? Apakah kami seburuk itu?"

Lucas kembali menyeringai, "Aku bahkan menghabiskan waktu yang lumayan lama di walk in closet untuk memilih pakaian yang cukup layak untuk dikenakan, tapi anda sepertinya tidak berpikir apapun saat datang kesini. Sungguh mengecewakan.Bagaimanpun kau yang akan bersandiwara sebagai pasanganku, kalau kau tidak punya wajah yang menarik, setidaknya perhatikan cara berpakaianmu."

Ucapan Lucas sungguh membuat Quin murka, dasar laki-laki tidak berkemanusian. Dia bahkan tidak tau apa yang baru saja dilalui oleh Quin dan Bella untuk bisa sampai ke sini tapi cemoohan laki-laki itu jelas membuatnya kesal bukan main. Tangan Quin sudah mengenggam erat dibawah meja, bahkan buku-buku tangannya juga sudah memutih, matanya menunjukkan kilat marah dan siap melempar gelas kaca ke muka laki-laki itu.

"Aku tidak tau kau begitu menyebalkan Mr Lucas Alexander." Kata Quin sarkas.

Bukan merasa tersinggung, Lucas justru terseyum miring, meremehkan si gadis dengan bingkai kacamata besar dan kini ucas malah bertindak santai dengan nenyilangkan kakinya di atas kursi, seperti tidak terpengaruh dengan kilat marah di mata Quin, baginya gadis itu tidak terlihat menakutkan sama sekali.

"Aku anggap itu pujian."katanya sombong. Harusnya Charlie tidak perlu terlalu terkejut, Lucas dengan mulut setannya adalah kesatuan yang tidak bisa dipindahkan, tapi biasanya Lucas tidak pernah sekasar ini dipertemuannya dengan seseorang. Ada apa dengan laki-laki ini ?

"Baiklah-baiklah... Bagaikan kalau kita mulai berkenalan, kita bahkan belum saling mengenalkan diri satu sama lain." kata Charlie berusaha mendingkan suasana yang mulai memanas.

Dengan cepat aksi ini disetujui oleh Bella yang sedari tadi juga sudah merasa pusing mendengar perdebatan antar dua orang aktor dan aktris yang baru saking mengenal. Bella bahkan sudah menggigit bibirnya keras karena hamper berteriak meluapkan rasa frustasinya.

"Ya tentu, ayo kita saling berkenalan." Bella berkata canggung, matanya berpendar tak tentu arah karena bingung harus bersikap seperti apa.

"Aku Charlie, manajer sekaligus asisten pribadi Lucas. Kalian akan sering bertemu dengan ku nanti, kalau perjanjian kita mencapai persetujuan hari ini." Charlie mengulurkan tangannya ke Bella dan Quin bergantian.

"Aku Bella, manajer Quin." Bella ikut memperkenalkan diri setelahnya. Singkat karena Susana belum sepenuhnya baik, beruntung uluran tangannya tidak ditolak oleh Lucas, laki-laki itu bahkan sempat memberinya senyum kecil, namun kembali menampilkan raut keras saat berhadapan dengan Quin.

Begitu tiba saatnya Quin dan Lucas, kedua orang itu justru tampak acuh. Kenapa dia harus berkenalan dengan orang-orang yang sudah pasti tahu siapa dia. Baru setelah Charlie sikut, Lucas menyerah dan mulai membuka mulutnya terpaksa, mengenalkan dirinya singkat tanpa uluran tangan, dan Quin ikut mengcopy apa yang Lucas lakukan persis sama. Tak ayal hal itu membuat seringai kemenangan muncul di sudut bibir Lucas.

"Hmm.. Jadi apa kau yakin menerima tawaran untuk bersandirwara sebagai kekasihku nona Quin Blossom?" tunjuk Lucas kearah Quin yang masih menatapnya marah.

Kembali diperhatikan begitu intens Quin merasa risih, belum lagi saat tadi dirinya mulai mencari tahu tentang laki-laki ini diinternet, Lucas dikenal sebagai sosok yang penuh dengan skandal dengan banyak perempuan cantik. Benar-benar seorang player bastard kelas kakap.

"Tidak perlu bersikap waspada, kau bahkan bukan tipe ku." Seru Lucas malas setelah melihat gerak-gerik Quin yang seperti siap melempar ya dengan garpu. "Bahkan kalau bisa, apa boleh dia saja yang menggantikanmu untuk menjadi kekasih pura-pura ku?" tunjuk Lucas ke arah

Bella.

WHAT..?

Hancur sudah harga diri Quin yang sudah berhasil Lucas injak sejak tadi. Bukannya membela dirinya, Bella justru tampak senang dan tersipu-sipu malu karena ucapan lelaki brengsek itu.

"Oh aku tidak keberatan kalau kau memang mau dengan Bella, sejujurnya harus menutupi skandal seorang gay juga bukan keinginan ku." Quin balas menatap remeh Lucas.

"Aku bukan gay, hati-hati dengan mulutmu nona. Jangan berlagak sombong padahal kau butuhaku untuk menaikkan namamu yang bahkan tidak terpampang di Wikipedia."

Brengsek. Sialan.!!

Habis sudah kesabaran Quin pada laki-laki ini. Dengan reflek karena kemarahan ya yang memuncak Quin sukses membuat rambut hingga badan Lucas basah dan lengket karena cairan wine.

"Terserah, orang sombong sepertimu bahkan tidak layak hidup dibumi." Quin menyerah Bella pergi dari sana, sebelum melakukan aksi yang lebih gila daripada yang dilakukannya barusan.

Related chapters

  • Terlibat Skandal dengan Aktor Brengsek   Arogansi Lucas

    Mengambil langkah lebar, gadis itu tampak masih diliputi kemarahan yang hebat. Bella, sang sahabat bahkan tertinggal jauh di belakang tanpa dipedulikan. Bahkan dinginnya suhu malam itu tak membuat Quin goyah, rasanya dia ingin segera sampai di flatnya dengan segera.Quin tidak habis pikir kalau emosinya bisa terpancing semedikian hebatnya hanya karena seorang lelaki asing yang baru dia kenal malam ini.Sampai matipun Quin tidak akan pernah sudi berhubungan kembali dengan yang namanya Lucas Alexander.Gay brengsek yang penuh keangkuhan hanya karena merasa memiliki segalanya.Beraninya lelaki itu menginjak harga dirinya dan sahabatnya hanya karena penampilan mereka yang menurutnya memalukan.

    Last Updated : 2022-02-09
  • Terlibat Skandal dengan Aktor Brengsek   Bukan Pilihan dan Harga Diri

    Bab 7 Bukan Pilihan"Ku dengar kau membuat masalah di pertemuan itu Luke?"Sialan Charlie, dia pasti sudah mengadukan apa yang terjadi saat makan malam itu pada Bhanks.Bukannya menjawab Lucas justru memberi tatapan tajam pada Charlie yang tampak acuh—justru sibuk dengan ipad di tangannya.Dan lebih menyebalkan lagi, Charlie benar serius saat mengatakan akan membiarkan dirinya sendiri menyeselaikan semuanya dengan Bhaks."Jadi bisa kau jelaskan, kenapa kau mengacau lagi disaat aku sudah berbaik hati memberikanmu sebuah solusi?" Bhanks kembali mendesak Lucas dengan wajah datarnya yang menurut banyak orang bisa selalu berhasil membuat merinding da

    Last Updated : 2022-02-09
  • Terlibat Skandal dengan Aktor Brengsek   Demi Bella

    Quin masih menunggu Bella yang sibuk menelpon keluarganya yang ada di Seatle, berdasarkan penjelasan singkat yang diberikan Bella padanya.Penyakit jantung mr Robert—ayah Bella—kambuh setelah para debt collector berusaha menghancurkan pabrik percetakan milik keluar Bella.Bella merasa sangat menyesal karena dia tak mau apapun tentang utang ataupun masalah yang dihadapi oleh keluarganya. Setiap kali dia berkomunikasi dengan orang tua maupun adiknya, tak pernah sedikitpun keluarga Bella berkeluh kesah tentang permasalahan yang mereka alami. Sebaliknya mereka justru meminta Bella untuk tidak memikirkan apapun dan fokus pada mimpinya.Inilah yang paling membuat manajer Quin itu kec

    Last Updated : 2022-02-12
  • Terlibat Skandal dengan Aktor Brengsek   Permohonan untuk membantu

    "Apa kau sudah hilang kewarasan?" Lucas menatap tak percaya pada kedua iris Quin yang terlihat cukup serius untuk orang yang hanya ingin main-main. "Wow aku masih tidak percaya? Apakah kau sama dengan orang yang tempo hari menolak untuk bersandiwara dengan ku?" Lucas berkata takjub sembari menunjuk-tunjuk dirinya sendiri dengan bangga. Benar. Tidak ada yang bisa lepas dari jeratnya. Awalnya Lucas mengira gadis ini cukup aneh dengan menolak tawaran untuk menjadi kekasih pura-puranya. Sebuah peran yang pasti diinginkan semua perempuan di dunia. Ternyata Quin bukan pengecualian, dia tidak berbeda dari perempuan lain, begitu pikir Lucas. "Jadi apa kau mau?"

    Last Updated : 2022-02-12
  • Terlibat Skandal dengan Aktor Brengsek   Tinggal Bersama

    "Jadi, katakan padaku Quin, apa yang membuatmu akhirnya setuju?"Setelah pertemuannya dengan Lucas malam itu, akhirnya terbuatnya suatu persetujuan tak tertulis yang sudah disepakati Lucas dan Quin.Malam ini mereka mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak yang memiliki andil dengan sandiwara mereka berdua, Mr Bhanks, Ms Evans, juga Charlie. Meskipun Bella harusnya juga ada di sini mengingat statusnya sebagai manajer Quin. Tetapi karena Bella harus pulang ke Seatle untuk ayahnya yang sedang sakit."Aku hanya berpikir tidak akan ada kesempatan sebaik ini untuk karir ku. Aku sudah terlalu lama membuang waktuku untuk menjadi peran pendamping dalam sebuah judul, jadi kesempatan ini tak akan akun buang begitu saja."

    Last Updated : 2022-02-19
  • Terlibat Skandal dengan Aktor Brengsek   Peraturan Pertama ( Memuaskan? )

    "Quin! Kau tidak harus melakukan semua ini!" Bella merasa marah pada sahabatnya karena dia sadar Quin membuat keputusan ini karena ini menolongnya—juga keluarganya."Apa maksudmu Bell? Aku tidak mungkin bisa diam saja melihatmu dan keluargamu kesulitan." setelah tahu Bella butuh banyak biaya untuk melunasi utang dan biaya pengobatan sang Ayah, Quin memutar otaknya untuk bisa membantu Bella meski dia tidak punya banyak pilihan saat itu.Pilihannya hanyalah berlari dan memohon pada Lucas untuk mempertimbangkan kembali tawaran yang pernah diajukan padanya, atau kembali pada Keluarganya di Seatle dan memperjuangkan warisan peninggalan orang tuanya yang kini dikuasai oleh tantenya sendiri."Oh ayolah, kita memang perlu uang it

    Last Updated : 2022-02-19
  • Terlibat Skandal dengan Aktor Brengsek   Bergairah

    Membuat laki-laki itu puas?Apa maksud perkataan Lucas? Apakah lelaki itu baru saja melecehkannya?Dasar sialan!!Quin mendorong kasar dada Lucas merasa terpropokasi dengan perkataanya yang terkesan sedang merendahkan dirinya."Apa maksudmu?" cicitnya marah, yang benar saja…Lucas tidak bisa menyamakannya dengan para perempuan yang rela ditiduri dengan suka rela. Quin tahu dia berhutang banyak kepada lelaki itu, tapi menyerahkan tubuhnya tentu saja sampai mati Quin tak akan sudi."Kau yang ada apa? Kenapa marah?" kini balik Lucas yang merasa emosi karena baru saja didorong dan

    Last Updated : 2022-02-23
  • Terlibat Skandal dengan Aktor Brengsek   Kucing Liar

    "Tidak buruk,"Quin memutar bola matanya asal mendengar perkataan Lucas tengang makan malam yang disiapkan untuk pertama kali setelah mereka tinggal bersama.Tidak banyak yang gadis itu siapkan hanya pasta dengan racikan yang sama dengan yang selalu dia buat dengan Bella di flat sederhana mereka.Meski perkataan Lucas sama sekali tidak mengandung kata pujian barang sedikitpun, laki-laki itu terlihat menikmati pasta buatannya dengan lahap. Quin jadi tidak ragu mengartikan kalau sebenarnya Lucas menyukai masakan buatannya, hanya saja lelaki itu cukup 'tsundere' alias tidak mau mengakui perasaannya yang sebenarnya.Setelah makan malam selesai dan Quin juga yang membereskan semuanya, karena sekali lagi Lucas berti

    Last Updated : 2022-02-24

Latest chapter

  • Terlibat Skandal dengan Aktor Brengsek   Rules Seorang Pacar

    "Bos mu benar-benar sudah sinting!" Quin tidak berhenti menggerutu meski mereka kini sudah keluar dari ruangan Bhanks— bersama Charlie. "Jangan berlebihan, dia hanya memberikan solusi untuk kita." Wajah Quin semakin berkilat tajam. Oh ayolah apa yang dia harapkan dari si Lucas mesum. Tidak, Lucas tentu saja akan senang dengan 'solusi' itu. Dasar pembohong. Padahal dia selalu menghina Quin secara fisik, tetapi tetap berkilat nakal tiap kali ada kesempatan, dasar tidak konsisten. Bagaimana ucapan dan tindakannya bisa se-kontradiktif itu. "Terserah. Tapi jangan berani-berani kau melakukannya." desis Quin geram, seraya memasuki lift yang tombolnya sudah dipencet lebih dulu oleh Charlie. "Aku rasa kau benar-benar seorang virgin." gumam Lucas, begitu mereka sampai di dalam. Untung saja hanya ada mereka bertiga di sini, kalau tidak mungkin Quin sudah menendang tulang kering lelaki sok tampan ini. "Kalau aku memang seorang virgin, lalu apa masalahmu?" "Tidak ada, hanya itu berarti

  • Terlibat Skandal dengan Aktor Brengsek   Lebih dari Sekedar Ciuman

    Memang apa salahnya menjadi perawan?Quin masih kesal kalau ingat kejadian tadi, omongan Lucas seharusnya tidak sebepengaruh itu untuknya, tapi lagi-lagi bagai kaset rusak, kata-kata Lucas bagai sindiran untuknya.Memang usia Quin tidak bisa dikatakan muda lagi. Tapi tentu Quin juga belum setua itu sampai desperate dengan virgin dan lainnya.Quin jadi tidak mood melakukan rutinitas pengaplikasian skin care malam yang jarang absen dilakukannya. Yah, meski dia bukan orang berduit, Quin masih bekerja di bidang yang membuatnya wajib merawat wajahnya, agar tetap sehat— itu poin terpenting.

  • Terlibat Skandal dengan Aktor Brengsek   Kucing Liar

    "Tidak buruk,"Quin memutar bola matanya asal mendengar perkataan Lucas tengang makan malam yang disiapkan untuk pertama kali setelah mereka tinggal bersama.Tidak banyak yang gadis itu siapkan hanya pasta dengan racikan yang sama dengan yang selalu dia buat dengan Bella di flat sederhana mereka.Meski perkataan Lucas sama sekali tidak mengandung kata pujian barang sedikitpun, laki-laki itu terlihat menikmati pasta buatannya dengan lahap. Quin jadi tidak ragu mengartikan kalau sebenarnya Lucas menyukai masakan buatannya, hanya saja lelaki itu cukup 'tsundere' alias tidak mau mengakui perasaannya yang sebenarnya.Setelah makan malam selesai dan Quin juga yang membereskan semuanya, karena sekali lagi Lucas berti

  • Terlibat Skandal dengan Aktor Brengsek   Bergairah

    Membuat laki-laki itu puas?Apa maksud perkataan Lucas? Apakah lelaki itu baru saja melecehkannya?Dasar sialan!!Quin mendorong kasar dada Lucas merasa terpropokasi dengan perkataanya yang terkesan sedang merendahkan dirinya."Apa maksudmu?" cicitnya marah, yang benar saja…Lucas tidak bisa menyamakannya dengan para perempuan yang rela ditiduri dengan suka rela. Quin tahu dia berhutang banyak kepada lelaki itu, tapi menyerahkan tubuhnya tentu saja sampai mati Quin tak akan sudi."Kau yang ada apa? Kenapa marah?" kini balik Lucas yang merasa emosi karena baru saja didorong dan

  • Terlibat Skandal dengan Aktor Brengsek   Peraturan Pertama ( Memuaskan? )

    "Quin! Kau tidak harus melakukan semua ini!" Bella merasa marah pada sahabatnya karena dia sadar Quin membuat keputusan ini karena ini menolongnya—juga keluarganya."Apa maksudmu Bell? Aku tidak mungkin bisa diam saja melihatmu dan keluargamu kesulitan." setelah tahu Bella butuh banyak biaya untuk melunasi utang dan biaya pengobatan sang Ayah, Quin memutar otaknya untuk bisa membantu Bella meski dia tidak punya banyak pilihan saat itu.Pilihannya hanyalah berlari dan memohon pada Lucas untuk mempertimbangkan kembali tawaran yang pernah diajukan padanya, atau kembali pada Keluarganya di Seatle dan memperjuangkan warisan peninggalan orang tuanya yang kini dikuasai oleh tantenya sendiri."Oh ayolah, kita memang perlu uang it

  • Terlibat Skandal dengan Aktor Brengsek   Tinggal Bersama

    "Jadi, katakan padaku Quin, apa yang membuatmu akhirnya setuju?"Setelah pertemuannya dengan Lucas malam itu, akhirnya terbuatnya suatu persetujuan tak tertulis yang sudah disepakati Lucas dan Quin.Malam ini mereka mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak yang memiliki andil dengan sandiwara mereka berdua, Mr Bhanks, Ms Evans, juga Charlie. Meskipun Bella harusnya juga ada di sini mengingat statusnya sebagai manajer Quin. Tetapi karena Bella harus pulang ke Seatle untuk ayahnya yang sedang sakit."Aku hanya berpikir tidak akan ada kesempatan sebaik ini untuk karir ku. Aku sudah terlalu lama membuang waktuku untuk menjadi peran pendamping dalam sebuah judul, jadi kesempatan ini tak akan akun buang begitu saja."

  • Terlibat Skandal dengan Aktor Brengsek   Permohonan untuk membantu

    "Apa kau sudah hilang kewarasan?" Lucas menatap tak percaya pada kedua iris Quin yang terlihat cukup serius untuk orang yang hanya ingin main-main. "Wow aku masih tidak percaya? Apakah kau sama dengan orang yang tempo hari menolak untuk bersandiwara dengan ku?" Lucas berkata takjub sembari menunjuk-tunjuk dirinya sendiri dengan bangga. Benar. Tidak ada yang bisa lepas dari jeratnya. Awalnya Lucas mengira gadis ini cukup aneh dengan menolak tawaran untuk menjadi kekasih pura-puranya. Sebuah peran yang pasti diinginkan semua perempuan di dunia. Ternyata Quin bukan pengecualian, dia tidak berbeda dari perempuan lain, begitu pikir Lucas. "Jadi apa kau mau?"

  • Terlibat Skandal dengan Aktor Brengsek   Demi Bella

    Quin masih menunggu Bella yang sibuk menelpon keluarganya yang ada di Seatle, berdasarkan penjelasan singkat yang diberikan Bella padanya.Penyakit jantung mr Robert—ayah Bella—kambuh setelah para debt collector berusaha menghancurkan pabrik percetakan milik keluar Bella.Bella merasa sangat menyesal karena dia tak mau apapun tentang utang ataupun masalah yang dihadapi oleh keluarganya. Setiap kali dia berkomunikasi dengan orang tua maupun adiknya, tak pernah sedikitpun keluarga Bella berkeluh kesah tentang permasalahan yang mereka alami. Sebaliknya mereka justru meminta Bella untuk tidak memikirkan apapun dan fokus pada mimpinya.Inilah yang paling membuat manajer Quin itu kec

  • Terlibat Skandal dengan Aktor Brengsek   Bukan Pilihan dan Harga Diri

    Bab 7 Bukan Pilihan"Ku dengar kau membuat masalah di pertemuan itu Luke?"Sialan Charlie, dia pasti sudah mengadukan apa yang terjadi saat makan malam itu pada Bhanks.Bukannya menjawab Lucas justru memberi tatapan tajam pada Charlie yang tampak acuh—justru sibuk dengan ipad di tangannya.Dan lebih menyebalkan lagi, Charlie benar serius saat mengatakan akan membiarkan dirinya sendiri menyeselaikan semuanya dengan Bhaks."Jadi bisa kau jelaskan, kenapa kau mengacau lagi disaat aku sudah berbaik hati memberikanmu sebuah solusi?" Bhanks kembali mendesak Lucas dengan wajah datarnya yang menurut banyak orang bisa selalu berhasil membuat merinding da

DMCA.com Protection Status