Home / Romansa / Terlambat Mencintai Lisa / Episode 147. Revin Curiga

Share

Episode 147. Revin Curiga

Author: Sun Shine
last update Huling Na-update: 2022-07-31 23:32:38

"Kenapa kebetulan sekali sih?" keluh Ben di dalam hati. Ia melangkah turun menghampiri Revin.

"Win, kau jangan salah paham. Om kebetulan saja berkunjung ke kafe ini. Tadinya Om hanya sekedar ingin santai melepas penat, tahu-tahu bertemu dengan Lisa," jelas Ben berbohong. Tentu saja kenyataannya dia sengaja datang ke kafe Lisa untuk menemui Lisa.

"Apa Om pikir aku percaya begitu saja? Kau jelas suka dengan Lisa! Kau datang kemari pasti dengan sengaja!" bentak Revin dengan nada marah, penuh rasa curiga, apalagi melihat Ben yang baru saja turun dari lantai atas, tempat di mana Lisa memiliki ruang privasi. Bentakan Revin membuat beberapa karyawan seketika menoleh pada mereka, mereka takut akan terjadi perkelahian.

Ben mengatupkan mulutnya kesal. "Kau salah paham," tegasnya sengaja menaikkan suara.

Rahang Revin mengeras. Tepat saat ia hendak membuka mulutnya, seorang karyawan perempuan menyusul di belakang Ben. Dia adalah Aisyah. Revin terdiam sejenak mencerna situasi. Tadinya dia berpikir
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Nyaprut
bingung dengan peran lisa nya masa iya mau menderita sampai mati
goodnovel comment avatar
awien@azui
mahunya ak pijik si revin... menjauh lh lisa biar gila itu orang.... ...‍...
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 148. Keberadaan Lili

    "Sebentar lagi kita akan bercerai, untuk apa menunjukkan status hubungan kita sekarang pada orang lain?" jawab Revin memberi alasan.Lisa paham. "Oh, tadinya kupikir Kakak malu mengaku sebagai suamiku."Revin terkekeh pelan. "Itu sudah pasti aku malu," tanggap Revin, tak peduli perasaan Lisa. "Tapi alasan utamanya adalah yang tadi, karena ujungnya kita akan bercerai sebentar lagi."Lisa diam sejenak, lalu ia berkata, "Sabarlah, Kak. Beberapa bulan lagi Kakak akan bebas. Yang ku minta cuma satu, supaya Kakak dan istri baru Kakak nanti tidak akan pernah bersikap kasar pada bayiku.""Untuk apa aku bersikap kasar padanya?" tanggap Revin. "Ngomong-ngomong, kau bilang, untuk sementara ini kau tidak mau papamu tahu kita akan bercerai. Tapi bagaimana nanti kau menghadapi papamu saat kita pada akhirnya bercerai?" tanya Revin sedikit ingin tahu.Lisa tersenyum kecil, 99% dia tidak akan mungkin menghadapi papanya. Dokter mengatakan tumor di rahimnya akan mengganas jika janin dan tumornya tidak se

    Huling Na-update : 2022-07-31
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 149. Lakon Lili

    Bohong jika Revin tidak terpukau dengan kecantikan Liliana. Liliana memiliki rambut hitam lurus sebahu dengan poni rata sealis. Memakai kaus putih lengan pendek dengan rok tutu merah muda selutut. Tas ransel mungil berwarna merah muda tersampir di kedua bahunya. Dia terlihat segar, muda dan energik."Liliana!" sapa Ben dengan hangat. "Apakah melelahkan?" ucapnya sambil mengusap pundak Liliana."Lumayan, Om," ucap Liliana tersenyum cerah. Matanya kemudian beralih pada Revin yang sedari tadi mengamatinya. "Siapa, Om? Kok nggak dikenalkan?" tanyanya dengan melempar senyum ramah pada Revin."Dia, Erwin, keponakan Om," jawab Ben singkat."Oh ya?" ucap Liliana agak terkejut. "Kok Om nggak pernah bilang punya keponakan se....?" Ucapan Liliana mengambang. Wajahnya mendadak merah, sementara Revin hanya tersenyum kecil."Se...apa maksudnya? seganteng itu?" tebak Ben blak-blakkan."Hussh! Om nggak boleh terlalu jujur. Tahu-tahu orangnya sudah ada yang punya," ucap Liliana malu sambil melirik pada

    Huling Na-update : 2022-08-04
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 150. Tanggapan Revin?

    Lisa sedang berada di satu kamar saat Ben, Revin dan Liliana sudah tiba di rumah. Kamar itu bukan kamar Revin. Renatalah yang langsung menyuruhnya untuk langsung pindah kamar sebelum Liliana tiba. Renata memastikan pada Lisa bahwa Revin pasti akan setuju Lisa pindah kamar. Itu sebabnya dia berada di sini sekarang. Dia sibuk memasukkan pakaian dan beberapa barang miliknya ke dalam lemari. Setelah beres, Lisa langsung duduk sambil menyandarkan punggungnya di kepala ranjang. Tadi saat dia hendak memasuki kamar itu, Lisa sempat mendengar suara Renata yang menyambut ramah kedatangan Liliana.Lisa menghela napas. "Harusnya Kak Revin menyuruhku pulang saja. Sebenarnya untuk apa aku di sini? Bukankah kehadiranku sangat mengganggu?" keluhnya pelan.Suara ketukan terdengar."Mbak Lisa?" sapa seorang pelayan."Iya, Bi?" sahut Lisa dari dalam kamar hendak turun menemui pelayan itu."Mas Revin meminta Mbak Lisa segera turun untuk makan siang," ucap pelayan itu di balik pintu tanpa menunggu Lisa mem

    Huling Na-update : 2022-08-07
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 151. Semakin Kurang Ajar

    "Bagaimana menurutmu gadis itu?" tanya Renata pada Revin dengan bersemangat."Ren, pelankan suaramu. Bagaimana kalau Liliana tiba-tiba turun dan muncul di sini?" ucap Alex."Dia kan baru dari sini, masa tiba-tiba datang ke sini lagi, Pa?" sahut Renata."Nanti saja membahas itu," jawab Revin."Baiklah. Mama mau menemui Om mu dulu ke kamarnya. Ada yang mau Mama bicarakan padanya." Renata langsung beranjak dari sofa."Ren, kau mau bilang apa ke Ben?" tanya Alex langsung ikut mengekori istrinya."Mama mau bilang kalau Mama suka banget dengan Liliana. Sudah cantik, ramah lagi," jawab Renata sambil berjalan menuju tangga bersama suaminya.Revin menghela napas pelan. Akhirnya, hanya dia dan Lisa saja di ruang itu. Matanya kembali berkilat melihat Lisa. Sejak tadi saat Lisa muncul di ambang pintu ruang makan, Revin menahan diri agar matanya tidak jelalatan memandangi istrinya itu. Dandanan Lisa hari ini menarik perhatian Revin. Lisa terlihat sangat cantik memakai dress hamilnya yang terbuat da

    Huling Na-update : 2022-08-09
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 152. Menurut

    Revin mengatupkan mulutnya. Sebenarnya tepat setelah menampar, dia menjadi kasihan pada Lisa. Tapi Lisa sudah keterlaluan. Revin merasa dirinya tidak bisa bersikap lembek lagi seperti sebelumnya dengan mengabaikan kelakuan kasar Lisa."Apa kau sudah sadar apa kesalahanmu?" tanyanya.Dengan berurai air mata, Lisa menatap Revin dengan tatapan melawan. "Kalau aku tidak sadar akan kesalahanku, apa kau akan menamparku lagi?""Apa? Kau memukulku, waktu itu juga kau menamparku, sekarang mengabaikan dan melempar wajahku dengan bantal. Aku seorang suami, kepala rumah tangga yang harus kau hormati, apa pantas kau bersikap seperti itu?" tanya Revin.Lisa menunduk diam. Dada Lisa sedang sakit, dia hanya ingin beristirahat sebentar agar bisa menahan rasa sakitnya, tetapi Revin datang mengganggu. Itulah yang membuat Lisa labil dan tidak bisa mengendalikan emosinya dengan baik. Tetapi Revin sama sekali tidak tahu rasa sakit yang sedang dirasakan Lisa."Kenapa kau tidak menjawabku?" tuntut Revin."Maa

    Huling Na-update : 2022-08-10
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 153. Kenapa Menghindariku?

    Revin hendak membuka pintu kamar Lisa, tapi dia ragu dan mengurungkan niatnya. Mungkin saja Lisa langsung kembali tidur. Dia akan mengganggunya jika memutuskan untuk masuk, bukan? Tapi baru sebentar dia berbalik, Revin langsung berubah pikiran dan kembali berhadapan dengan pintu kamar Lisa. Seperti biasa, tanpa mengetuk dia langsung membuka pintu kamar Lisa dan masuk ke dalam."Kenapa dia tidak menguncinya?" ucapnya agak kesal dalam hati. Hatinya selalu mencurigai Ben khususnya sejak Ben kedapatan berada di kafe Lisa malam itu. Tentu lebih baik bagi Revin jika Lisa selalu mengunci pintu kamar walaupun cukup merepotkan jika dia ingin masuk menemuinya.Di dalam kamar, Revin tidak mendapati Lisa di ranjang. "Katanya mau tidur," gumamnya lagi tak suka.Dia pun menghampiri pintu kamar mandi saat mendengar bunyi dari sana. Lisa sedang berada di dalam toilet rupanya. Saat Revin hendak mengetuk pintu toilet, tangannya tiba-tiba mengambang di udara karena mendengar suara tangis sayup-sayup dari

    Huling Na-update : 2022-08-20
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 154. Memangnya Boleh Keberatan?

    "Siapa yang main tangan!" bentak Revin tak mau kalah."Lalu kenapa Lisa sampai memintamu supaya jangan memukulnya?" tanya Ben dengan kening masih mengerut."Aku tidak tahu!" ketus Revin. "Aku sama sekali tidak ada niat untuk memukulnya. Dia saja yang aneh tiba-tiba berkata begitu saat kami berbicara serius."Revin seketika menoleh menatap Lisa dengan tajam. Lisa semakin menciut di sudut ruangan.Revin menyipitkan mata. Dia bingung, kadang kala Lisa menunjukkan tingkah yang agak ganjil menurutnya.Sementara itu, Ben tampak menimbang-nimbang situasi. Ekspresi Revin menunjukkan bahwa dia tidak berbohong, sementara Lisa tampak ketakutan di sudut sana."Sepertinya Lisa salah paham padamu. Mungkin kau berbicara cukup kasar atau berbicara dengan nada tinggi makanya Lisa berpikir kalau kau akan memukulnya," ucap Ben pada Revin.Revin langsung mengatupkan mulutnya sambil menatap Ben. Apa yang dikatakan Ben sepertinya benar. Tadi dia memang sedang marah saat Lisa menolak pelukannya. Karena harus

    Huling Na-update : 2022-08-23
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 155. Liburan

    Apa yang dikatakan Lisa benar. Bukankah dia memang menghinanya sebagai wanita tak tahu diri saat Lisa mencoba mengutarakan keberatannya? Tapi sekarang Revin malah menanyainya."Kali ini aku yang bertanya, jadi aku tidak akan mengataimu seperti itu. Jadi katakan, apa kau keberatan atau tidak?" tanya Revin kembali seenak jidat.Lisa menatap ragu pada Revin yang masih sama-sama berbaring menghadapnya dengan tangan bertengger manis di pinggulnya itu.Lisa tidak paham jalan pikiran Revin. Kenapa Revin tiba-tiba ingin mengetahui pendapatnya? Bukankah pendapatnya sama sekali tidak penting bagi Revin? Bahkan Revin sangat benci saat Lisa mencoba protes karena Cherrine datang ke kantor Revin. Jadi, apa yang harus dia jawab?"Kenapa diam?" desak Revin sambil mulai meraba bokong istrinya itu. Lisa sedikit terkesiap. Dia langsung menahan tangan Revin agar tidak nakal."Aku suamimu," ucap Revin mulai kembali kesal."Bukankah kita...sedang berbicara serius?" ucap Lisa takut-takut."Kalau begitu, jawa

    Huling Na-update : 2022-09-01

Pinakabagong kabanata

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 218. TAMAT

    Lisa tetap diam. Hatinya menjadi semakin resah. Sebaliknya daripada menjawab Revin, Lisa mengalihkan pandangannya pada Damian. Dia seolah menunggu kode, tetapi Damian hanya diam tidak berkata apa-apa.Akhirnya dia beralih menatap Revin. Dengan gugup dan malu dia berkata, "Kau bilang, kau... mengetahui fakta tentangku. A-apa kau juga tahu bahwa dulu sewaktu masa sekolah, aku...aku...pernah mengalami..." Lisa diam tidak mampu melanjutkan kata-katanya. Baginya ini sangat menyedihkan dan memalukan. Tapi tiba-tiba Revin memeluknya membuat Lisa terkejut dan melebarkan mata."Tidak usah kau jelaskan, Sayang! Aku tahu semua hal buruk yang menimpamu. Pria itu sudah mendapatkan ganjarannya di penjara. Begitu pula dengan Nafa, mantan ibu tirimu. Sampai sekarang dia masih berada di sana."Mendengar itu, air mata Lisa tiba-tiba jatuh tanpa bisa ia kendalikan. Tubuhnya bergetar dan dia mulai menangis. Dia sudah tahu tentang nasib pria itu dan nasib Nafa dari Damian, tapi saat pria ini yang mengataka

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 217. Tidak Melepasnya

    Revin terdiam mendengar ucapan Damian yang dari sejak lima tahun lalu sebenarnya selalu ia pikirkan. Apakah Lisa memang membencinya? Apakah itu adalah fakta? Sampai sekarang Revin tidak tahu jawabannya. Dan itu benar-benar berhasil membuatnya merasa gelisah dan dihantui. Tapi dia selalu mengingat saat terakhir ia berbicara pada Lisa waktu itu di mana Lisa masih memberikan perhatian pada luka di sudut bibirnya. Jika Lisa memang membencinya, mana mungkin ia masih memperhatikan hal kecil seperti itu sementara dirinya sendiri sudah di ambang maut. Entahlah! Revin tidak bisa menerkanya."Aku akan membuatnya mencintaiku," jawab Revin singkat pada Damian.Damian kembali mendengkus. "Rasa percaya dirimu terlalu tinggi."Revin mengerutkan kening. "Batu pun akan berlubang jika terus terkena tetesan air. Asalkan aku bertekun berbuat sebaik mungkin untuknya, aku akan mendapatkan hasilnya. Tapi itu bisa terjadi kalau kalian semua setuju untuk tidak ikut campur dalam hubungan kami."Damian menghela

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 216. Fakta Lima Tahun

    "Mereka tidak terlibat," jawab Damian jujur.Revin sedikit lega mendengarnya ternyata orang tuanya masih memiliki hati nurani. Dia lalu bersedekap. "Kau menyembunyikan istriku selama lima tahun, aku bisa saja menjebloskanmu ke dalam penjara, Damian."Damian menatap Revin. "Laporkan saja, tapi Lisa akan semakin membencimu jika kau melakukan itu.""Dia kehilangan ingatan. Dia lupa padaku, jadi dia tidak memiliki rasa benci," tanggap Revin.Damian mendengkus. "Aku bisa membuatnya membencimu.""Apa pun itu akibatnya. Aku tetap bisa melaporkanmu kalau aku berkehendak," tegas Revin dengan kening mengerut tidak suka akan ancaman Damian.Damian geram mendengarnya. "Lima tahun lalu, Lisa mengalami mati suri. Harusnya kau berterima kasih padaku. Kalau bukan karena aku, Lisa pasti sudah dikubur hidup-hidup. Akulah satu-satunya yang menyadari bahwa Lisa masih hidup karena aku terus memperhatikannya dengan seksama dan langsung membawanya ke rumah sakit untuk memastikan penglihatanku!"Mereka semua

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 215. Egois Untuk Bersyukur?

    Di ruang rawat, mata Revin terus tertuju pada Lisa. Dan tangannya tak pernah lepas menggenggam tangan Lisa. Sesekali ia mengusap kepala Lisa pelan dengan rasa sayang."Lisa, aku mencintaimu," ucapnya dengan wajah sendu. Hingga detik ini ia masih tidak menyangka bahwa Tuhan telah sangat berbaik hati memberinya kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya pada Lisa."Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang Kau berikan padaku ini, Tuhan," ucap Revin di dalam hati dengan penuh rasa syukur.Pikirannya terus berputar merancang masa depan apa yang akan ia jalani bersama Lisa dan putri mereka satu-satunya."Itu sangat bagus jika Lisa benar-benar lupa," gumam Revin. "Aku berharap dia bisa lupa untuk selamanya. Bukankah sangat bagus jika Lisa lupa akan hal yang menyakitkan dalam hidupnya? Aku hanya tinggal membuat kenangan yang baru untuk kami. Kenangan-kenangan baru yang indah yang pantas untuk dikenang."Walaupun hilangnya sebagian ingatan Lisa sama dengan melupakan hubungan mereka, bagi R

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 214. Suami dan Anak?

    Revin sungguh terpesona saat melihat Lisa keluar dari area toilet. Melihat Lisa secara langsung seperti ini, membuat keyakinan Revin mencapai seratus persen bahwa wanita yang berfoto dengan Lalisa memang adalah Lisa, istrinya. Lisa benar-benar masih hidup! Rasanya seperti mimpi bagi Revin. Tapi dia sadar betul bahwa ini adalah kenyataan! Kenyataan yang sungguh menakjubkan! Lisa terlihat sangat cantik, sama saat pertama kali ia mengenalnya di masa kuliah dulu. Jika dibandingkan dengan masa itu, Lisa sama sekali tidak ada perubahan.Namun, Revin tentu masih sangat mengingat tubuh kurus Lisa dengan perut membuncit dan penyakitan. Saat itu Lisa terlihat sangat menyedihkan. Tapi kini sosok Lisa yang seperti itu sudah tidak ada. Memikirkan hal ini, jelas sekali menunjukkan bahwa Lisa menjalani hidupnya dengan sangat baik selama lima tahun ini."Ternyata Lisa telah mengambil keputusan yang tepat untuk bersembunyi dariku dan Lalisa," ucap Revin dalam hati dengan patah semangat. Sejujurnya dia

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 213. Tidak Mengenalinya

    "Ini adalah hari bahagia Damian, aku harus semangat, setidaknya untuk hari ini," ucap Lisa di dalam hati.Ia menatap penampilannya di depan cermin toilet. Cermin itu ukurannya memanjang sehingga beberapa wanita bisa bercermin di cermin yang sama secara bersamaan. Saat ia sibuk memperbaiki penampilannya Lisa pun segera menyadari sesuatu. Di dalam cermin, dia melihat pantulan seorang gadis kecil yang sedang menatapnya dengan intens di belakang. Lisa otomatis berbalik dan menatap si gadis kecil. Dia pun langsung terpesona melihat boneka cantik itu."Hai, kenapa sendirian?" sapa Lisa dengan senyuman lembut."Aku tidak sendiri. Papaku ada di luar menunggu." Lalisa langsung melangkah menghampiri Lisa, mendongak menatapnya dengan mata berbinar."Oh begitu.... Siapa namamu?" tanya Lisa sambil merundukkan punggungnya."Namaku Lalisa. Nama Kakak siapa?""Wah! Nama kita hampir sama. Nama Kakak, Lisa.""Mamaku namanya Lisa juga!" ucap Lalisa."Oh ya?""Iya, tapi sudah meninggal," sambung Lalisa ce

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 212. Dia Mirip Mama!

    "Entahlah!" jawab Lisa dengan rasa ragu. "Apa aku menulis seperti itu di buku harianku? Aku ingin melihat buku harianku itu.""Kau tidak percaya padaku? Aku berkata jujur.""Pokoknya aku ingin melihatnya. Mana tahu aku bisa mengingat masa beberapa tahunku yang hilang.""Buku hariannya tidak ada padaku. Aku tidak tahu sekarang ada di mana. Mereka yang menyimpannya."Lisa menghela napas. "Apa papa sedih saat aku meninggal?" tanya Lisa penasaran"Tepatnya dia dihantui rasa bersalah. Soalnya apa yang dituduhkan mamaku soalmu sudah terbukti tidak benar. Dia mengira bahwa ia sudah tidak memiliki kesempatan untuk menebus kesalahannya padamu. Mungkin itu juga yang membuatnya terkena stroke saat itu juga."Lisa diam merenungkan ucapan Damian. Papanya menyesal? Jika itu benar, bukankah itu bagus! Bukankah itu hal yang diinginkan Lisa selama ini bahwa papanya akhirnya menyadari kebenaran bahwa ia tidak bersalah?"Harusnya kalau kau melihat papaku menyesal, kau tidak perlu membawaku pergi, Damian.

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 211. Saat itu

    Damian menolak panggilan itu, tetapi saat dia kembali membuka suara, ponselnya berbunyi kembali."Dari siapa? Angkat saja dulu," ucap Lisa, tapi Damian malah mengaktifkan mode pesawat agar telepon tidak dapat masuk."Yang mau kukatakan lebih penting. Jujur, Lisa. Aku sangat terkejut karena kemarin kau tiba-tiba datang kemari tanpa pemberitahuan.""Kalau kuberitahu, kau pasti tidak mengizinkan. Kau terlalu mengkhawatirkanku, padahal aku baik-baik saja sekarang."Damian menghela napas. Lisa datang ke ibukota, cepat atau lambat rahasia yang ia simpan pasti akan terbongkar. Semalaman Damian memikirkan hal ini. Dan kesimpulan yang ia tarik adalah lebih baik jika dia duluan yang mengungkapkan. Walaupun tentu saja tidak semua langsung ia beritahu. Beberapa hal akan dia tahan dulu. Dia takut mental Lisa malah terganggu kembali jika ia memberitahu semuanya sekaligus. "Berjanjilah kau tidak akan marah. Ada rahasia yang ingin kuberitahu." "Baiklah, apa itu?" jawab Lisa cepat. Lisa yakin sepenuhn

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 210. Bukan Adikmu

    "Bu! Apa Lisa sudah kembali? Aku tidak melihatnya di sana," seru Damian dengan wajah pucat dan napas tidak beraturan begitu sampai ke dalam rumah."Tenanglah, Nak. Dia sudah kembali. Mungkin dia sedang mandi sekarang," jawab ibu tiri Damian dengan suara tenang.Seketika hati Damian melega. Dia pun pergi ke lantai atas untuk menunggui Lisa. Tidak berapa lama Lisa pun muncul. Secara fisik dia sehat. Berat badannya pun normal. Lisa terlihat sangat cantik dan awet muda dengan rambut hitam lurus sebahu. Dia tidak lagi mengecat rambutnya. Dan walaupun usianya sudah 26 tahun, ia terlihat seperti berusia 20 tahun."Lisa!" seru Damian menghampiri Lisa, dan langsung memeluknya."Kenapa pergi ke kuburan sendirian?" tanyanya tak paham setelah melepas pelukannya.Lisa tersenyum. "Kau mengkhawatirkanku?""Kau tahu akulah manusia yang terus mengkhawatirkanmu," lugas Damian dengan bibir cemberut."Kau kan banyak urusan karena akan wisuda, jadi aku memutuskan pergi sendiri. Aku sudah lama sekali tidak

DMCA.com Protection Status