Beranda / Romansa / Terlambat Mencintai Lisa / Episode 140. Rumah Sakit

Share

Episode 140. Rumah Sakit

Penulis: Sun Shine
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-19 22:55:43
Nafa mendadak gugup. Foto Tuan Witama! Kapan Damian melihat itu? Jelas-jelas waktu itu Nafa sudah sangat berhati-hati menyembunyikan semuanya. Siapa sangka Damian sempat melihatnya? Mungkin karena Damian waktu itu masih SMP. Sifatnya yang cuek pada apa pun yang terjadi di sekitarnya, membuat Nafa menjadi tidak begitu waspada padanya. Tapi ternyata diam-diam Damian mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Bagaimana ini?" gumam Nafa dalam hati.

"I-itu, Mama cuma mencoba menyelidiki siapa pria kurang ajar yang sudah memainkan Lisa, itu saja," jawab Nafa kembali berkelit.

Damian tersenyum mengejek. "Bicaralah sesuka hati Mama. Tapi aku tidak akan percaya sedikitpun."

Nafa menghela napas. "Itu terserahmu, Damian. Mama lelah."

"Mama perlu ingat, atas apa yang sudah terjadi pada Mama waktu itu, yang pasti bersalah adalah Hendra. Bisa saja Sheila juga korban sama seperti Mama yang tidak tahu apa-apa. Sementara Lisa, Lisa sama sekali tidak berdosa. Salah besar jika Mama melampiaskan d
Sun Shine

Maaf Readers, author baru bisa update. 🙏🙏🙏Happy Reading! ^^

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Riana Ayu
kenapa y selalu tanggung? -,-
goodnovel comment avatar
awien@azui
cepat thor kasi karma sama revin..... biar nyesal.... lg upnya...
goodnovel comment avatar
Indah Hayati
sulit juga berada di posisi damian gk bisa lakuin lebih buat orang2 yang udh nyakitin lisa dlu harus di kasi cabe tu mulut revin yg hanya tau nyakitin hati lisa aja kapan ya thor kebahagian buat lisa sedih liat kehidupan lisa kyk gitu lanjut terus ya thor jngan lama2 up nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 141. Dibandingkan

    "Apa kau mendengarku?" tanya Erika dengan suara lembut, melihat Lisa yang duduk di sampingnya tak juga menanggapi."A-apa? Maaf," ucap Lisa tersadar dari renungannya."Ayo bertukar nomor telepon," ucap Erika mengulangi katanya. Evans yang sedang duduk di sisi Erika yang lain, hanya melirik Lisa.Lisa menunduk. "Buat apa?" tanyanya dengan suara rendah.Ya, buat apa? Andaipun umurnya panjang, apa mereka bisa menyambung satu sama lain? Erika layaknya kertas putih bersih, sementara dia adalah kertas lusuh penuh coretan, kotor.Erika menaikkan kedua alisnya. "Tentu saja untuk saling berkomunikasi. Apalagi kita sama-sama hamil. Bisa saling memberi masukan yang baik," jawabnya tersenyum ramah.Lisa menatap Erika dengan mulut terkatup."Padahal waktu itu aku pernah membuat Erika dan Kak Evans saling salah paham hingga berakibat fatal pada Kak Evans, dan walaupun aku sudah meminta maaf dan Erika sudah memaafkanku, tapi..., tetap saja kan, harusnya dia menjaga jarak dariku, apalagi aku adalah m

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-23
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 142. Di Ruang Praktik

    "Sebenarnya Dokter Inggrid adalah dokterku," jawab Lisa."Doktermu? Bukankah doktermu namanya Sinta?" tanggap Revin.Lisa mengangguk. "Iya, keduanya adalah dokterku. Awalnya dokter Sinta, lalu kemudian Dokter Inggrid, karena aku mencari dokter kandungan terbaik. Tetapi aku tetap menjalin hubungan baik dengan Dokter Sinta," jelas Lisa berbohong.Revin menghela napas. "Aku tidak mengerti maksudmu apa berbelat-belit padahal hanya masalah dokter. Ayo kita masuk sekarang."Di ruang praktik, Dokter Inggrid menyambut kedatangan Lisa. Jantung Lisa berdebar. Dia merasa takut menghadapi apa yang akan terjadi nanti."Apa Bapak adalah suami Bu Lisa?" tanya Dokter Inggrid beramah tamah. Tentu saja dokter itu akan merasa lega jika pria yang sedang duduk di samping Lisa adalah suami Bu Lisa. Akan jauh lebih baik jika sang suami tahu bagaimana keadaan istrinya saat ini. Lisa hanya menatap ke bawah pasrah."Saya bukan suaminya. Saya temannya, Dok," jawab Revin dengan wajah merasa tak bersalah sama seka

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-23
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 143. Jika Anak Perempuan

    "Kenapa? Kau tidak senang dengan kata-kataku?" ucap Revin melihat Lisa hanya diam menatapnya."Aku hanya ingin tahu. Jadi kalau bayi ini adalah perempuan, bagaimana nantinya? Aku harap Kakak tetap menyayanginya," ucap Lisa cemas."Tentu saja kalau dia darah dagingku aku akan menyayanginya. Tapi aku akan mendidiknya dengan keras dan tegas agar dia tidak terjerumus sepertimu," jawab Revin."Apa maksudnya dengan kata keras? Apa Kakak akan memukulnya jika dia berbuat salah?" tanya Lisa dengan raut serius."Tergantung kesalahannya apa. Bisa saja perlu dipukul kalau kesalahannya parah.""Tidak bisa!" tegas Lisa dengan mata tajam."Kenapa tidak bisa?""Dia anakku! Kau tidak boleh memukulnya!" bentak Lisa dengan tangan mengepal. Dia marah. Dia bahkan merelakan nyawanya demi si jabang bayi, seenaknya saja suaminya mengatakan akan memukul anaknya jika berbuat salah."Tapi nantinya dia berada di bawah asuhanku. Terserahku mau bagaimana," jawab Revin ringan."Kau tidak boleh memukulnya!" teriak Li

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-25
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 144. Ayah Kandung

    Preman itu langsung terjatuh dengan kepala bocor akibat hempasan yang dilakukan Damian lebih cepat dari dirinya."Arrggggh!" teriak preman itu kesakitan. Andi dan Rio merinding melihatnya. Rasa takut mereka seketika teralih dari preman ke Damian. Mereka pun menyadari bahwa mereka tidak bisa bermain-main dengan Damian untuk masalah bisnis bengkel motor mereka!Damian seperti orang kesetanan melawan mereka. Dia mengamuk! Dia sedang marah pada ibunya, pada Hendra, pada Ben, pada Revin, pada keadaan, dan marah pada dirinya sendiri. Tiba-tiba ada hal seperti ini, kapan lagi dia melampiaskan kemarahannya kalau bukan sekarang?"Lari!" teriak salah satu preman sambil membawa temannya yang kepalanya sudah bocor. Mereka ada empat orang tapi kalah dengan Damian yang masih muda dan cuma seorang diri."Kau! Habis kau nanti begitu kami memanggil bos kami!" teriak preman lain geram pada Damian."Panggil aja bosmu itu biar kuinjak-injak!" seru Damian dengan wajah merah padam. Sudut bibirnya sendiri be

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-25
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 145. Apa Maksud Kedatanganmu?

    Ben mengangkat telepon yang sedari tadi ia tunggu-tunggu dari anak buahnya. "Apa yang kau dapatkan?" ucapnya setelah mengatakan halo."Tuan, tidak ada hal khusus tentang Bapak Hendra. Soal masalah penganiayaan Nyonya Lisa oleh keluarganya, kami juga tidak mendengar apa pun. Kami hanya mendengar gosip bahwa Nyonya Lisa menggugurkan kandungannya tiga tahun lalu. Apakah gosip itu benar atau tidak, kami tidak bisa memastikannya. Tidak ada keterangan apapun yang membantu kami. Sepertinya gosip itu muncul setelah Nyonya Lisa hampir dua bulan tidak masuk sekolah karena alasan sakit.""Oh begitu," jawab Ben kecewa karena tidak mendapat kepastian apa-apa."Tapi, Tuan, kami malah mendapat fakta yang mungkin cukup mengejutkan Tuan, tentang istri dari Bapak Hendra.""Istrinya kenapa?" tanya Ben malas."Istrinya adalah Ibu Nafa, Tuan. Bukankah Ibu Nafa itu yang dulu menjual Nyonya Lisa pada Tuan?""Benarkah dia istrinya?" Ben cukup terkejut mendengarnya. Dia memang berencana untuk mencari tahu hub

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-28
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 146. Dia Semakin Aneh

    Ben tersenyum melihat Damian tidak menyangkali ucapannya. Ternyata kabar bahwa Damian adalah anak dari hasil perselingkuhan adalah benar. "Tenang saja, untuk sementara ini rahasia ibumu aman kok asalkan kau mau menjawab semua pertanyaanku tentang ucapanmu tadi pagi pada Lisa." "Yang mana?" Damian mengerutkan kening. Sial sekali Ben mengancamnya. Dia tidak mungkin lagi bersikap ketus seperti tadi pada Ben. "Kau mengatakan bahwa kau ingin melindungi Lisa agar Lisa tidak dipukuli habis-habisan oleh Hendra seperti dulu." "Ya, memang seperti itu," lugas Damian. "Maksudnya, Hendra pernah memukuli Lisa habis-habisan?" tanya Ben memastikan. "Ya, Hendra menganiaya Lisa. Dia memukul dan menendangnya," jawab Damian apa adanya. "Kenapa dia melakukan itu? Apa Lisa berbuat kesalahan fatal?" Tanpa sadar kening Ben mengerut. "Lisa hamil tiga tahun lalu, jadi Hendra marah besar. Dia terus-terusan emosi melihat Lisa. Jadi kadang kala dia memukulnya atau sesekali menendangnya. Lisa menjadi stres

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-28
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 147. Revin Curiga

    "Kenapa kebetulan sekali sih?" keluh Ben di dalam hati. Ia melangkah turun menghampiri Revin."Win, kau jangan salah paham. Om kebetulan saja berkunjung ke kafe ini. Tadinya Om hanya sekedar ingin santai melepas penat, tahu-tahu bertemu dengan Lisa," jelas Ben berbohong. Tentu saja kenyataannya dia sengaja datang ke kafe Lisa untuk menemui Lisa."Apa Om pikir aku percaya begitu saja? Kau jelas suka dengan Lisa! Kau datang kemari pasti dengan sengaja!" bentak Revin dengan nada marah, penuh rasa curiga, apalagi melihat Ben yang baru saja turun dari lantai atas, tempat di mana Lisa memiliki ruang privasi. Bentakan Revin membuat beberapa karyawan seketika menoleh pada mereka, mereka takut akan terjadi perkelahian.Ben mengatupkan mulutnya kesal. "Kau salah paham," tegasnya sengaja menaikkan suara.Rahang Revin mengeras. Tepat saat ia hendak membuka mulutnya, seorang karyawan perempuan menyusul di belakang Ben. Dia adalah Aisyah. Revin terdiam sejenak mencerna situasi. Tadinya dia berpikir

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-31
  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 148. Keberadaan Lili

    "Sebentar lagi kita akan bercerai, untuk apa menunjukkan status hubungan kita sekarang pada orang lain?" jawab Revin memberi alasan.Lisa paham. "Oh, tadinya kupikir Kakak malu mengaku sebagai suamiku."Revin terkekeh pelan. "Itu sudah pasti aku malu," tanggap Revin, tak peduli perasaan Lisa. "Tapi alasan utamanya adalah yang tadi, karena ujungnya kita akan bercerai sebentar lagi."Lisa diam sejenak, lalu ia berkata, "Sabarlah, Kak. Beberapa bulan lagi Kakak akan bebas. Yang ku minta cuma satu, supaya Kakak dan istri baru Kakak nanti tidak akan pernah bersikap kasar pada bayiku.""Untuk apa aku bersikap kasar padanya?" tanggap Revin. "Ngomong-ngomong, kau bilang, untuk sementara ini kau tidak mau papamu tahu kita akan bercerai. Tapi bagaimana nanti kau menghadapi papamu saat kita pada akhirnya bercerai?" tanya Revin sedikit ingin tahu.Lisa tersenyum kecil, 99% dia tidak akan mungkin menghadapi papanya. Dokter mengatakan tumor di rahimnya akan mengganas jika janin dan tumornya tidak se

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-31

Bab terbaru

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 218. TAMAT

    Lisa tetap diam. Hatinya menjadi semakin resah. Sebaliknya daripada menjawab Revin, Lisa mengalihkan pandangannya pada Damian. Dia seolah menunggu kode, tetapi Damian hanya diam tidak berkata apa-apa.Akhirnya dia beralih menatap Revin. Dengan gugup dan malu dia berkata, "Kau bilang, kau... mengetahui fakta tentangku. A-apa kau juga tahu bahwa dulu sewaktu masa sekolah, aku...aku...pernah mengalami..." Lisa diam tidak mampu melanjutkan kata-katanya. Baginya ini sangat menyedihkan dan memalukan. Tapi tiba-tiba Revin memeluknya membuat Lisa terkejut dan melebarkan mata."Tidak usah kau jelaskan, Sayang! Aku tahu semua hal buruk yang menimpamu. Pria itu sudah mendapatkan ganjarannya di penjara. Begitu pula dengan Nafa, mantan ibu tirimu. Sampai sekarang dia masih berada di sana."Mendengar itu, air mata Lisa tiba-tiba jatuh tanpa bisa ia kendalikan. Tubuhnya bergetar dan dia mulai menangis. Dia sudah tahu tentang nasib pria itu dan nasib Nafa dari Damian, tapi saat pria ini yang mengataka

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 217. Tidak Melepasnya

    Revin terdiam mendengar ucapan Damian yang dari sejak lima tahun lalu sebenarnya selalu ia pikirkan. Apakah Lisa memang membencinya? Apakah itu adalah fakta? Sampai sekarang Revin tidak tahu jawabannya. Dan itu benar-benar berhasil membuatnya merasa gelisah dan dihantui. Tapi dia selalu mengingat saat terakhir ia berbicara pada Lisa waktu itu di mana Lisa masih memberikan perhatian pada luka di sudut bibirnya. Jika Lisa memang membencinya, mana mungkin ia masih memperhatikan hal kecil seperti itu sementara dirinya sendiri sudah di ambang maut. Entahlah! Revin tidak bisa menerkanya."Aku akan membuatnya mencintaiku," jawab Revin singkat pada Damian.Damian kembali mendengkus. "Rasa percaya dirimu terlalu tinggi."Revin mengerutkan kening. "Batu pun akan berlubang jika terus terkena tetesan air. Asalkan aku bertekun berbuat sebaik mungkin untuknya, aku akan mendapatkan hasilnya. Tapi itu bisa terjadi kalau kalian semua setuju untuk tidak ikut campur dalam hubungan kami."Damian menghela

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 216. Fakta Lima Tahun

    "Mereka tidak terlibat," jawab Damian jujur.Revin sedikit lega mendengarnya ternyata orang tuanya masih memiliki hati nurani. Dia lalu bersedekap. "Kau menyembunyikan istriku selama lima tahun, aku bisa saja menjebloskanmu ke dalam penjara, Damian."Damian menatap Revin. "Laporkan saja, tapi Lisa akan semakin membencimu jika kau melakukan itu.""Dia kehilangan ingatan. Dia lupa padaku, jadi dia tidak memiliki rasa benci," tanggap Revin.Damian mendengkus. "Aku bisa membuatnya membencimu.""Apa pun itu akibatnya. Aku tetap bisa melaporkanmu kalau aku berkehendak," tegas Revin dengan kening mengerut tidak suka akan ancaman Damian.Damian geram mendengarnya. "Lima tahun lalu, Lisa mengalami mati suri. Harusnya kau berterima kasih padaku. Kalau bukan karena aku, Lisa pasti sudah dikubur hidup-hidup. Akulah satu-satunya yang menyadari bahwa Lisa masih hidup karena aku terus memperhatikannya dengan seksama dan langsung membawanya ke rumah sakit untuk memastikan penglihatanku!"Mereka semua

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 215. Egois Untuk Bersyukur?

    Di ruang rawat, mata Revin terus tertuju pada Lisa. Dan tangannya tak pernah lepas menggenggam tangan Lisa. Sesekali ia mengusap kepala Lisa pelan dengan rasa sayang."Lisa, aku mencintaimu," ucapnya dengan wajah sendu. Hingga detik ini ia masih tidak menyangka bahwa Tuhan telah sangat berbaik hati memberinya kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya pada Lisa."Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang Kau berikan padaku ini, Tuhan," ucap Revin di dalam hati dengan penuh rasa syukur.Pikirannya terus berputar merancang masa depan apa yang akan ia jalani bersama Lisa dan putri mereka satu-satunya."Itu sangat bagus jika Lisa benar-benar lupa," gumam Revin. "Aku berharap dia bisa lupa untuk selamanya. Bukankah sangat bagus jika Lisa lupa akan hal yang menyakitkan dalam hidupnya? Aku hanya tinggal membuat kenangan yang baru untuk kami. Kenangan-kenangan baru yang indah yang pantas untuk dikenang."Walaupun hilangnya sebagian ingatan Lisa sama dengan melupakan hubungan mereka, bagi R

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 214. Suami dan Anak?

    Revin sungguh terpesona saat melihat Lisa keluar dari area toilet. Melihat Lisa secara langsung seperti ini, membuat keyakinan Revin mencapai seratus persen bahwa wanita yang berfoto dengan Lalisa memang adalah Lisa, istrinya. Lisa benar-benar masih hidup! Rasanya seperti mimpi bagi Revin. Tapi dia sadar betul bahwa ini adalah kenyataan! Kenyataan yang sungguh menakjubkan! Lisa terlihat sangat cantik, sama saat pertama kali ia mengenalnya di masa kuliah dulu. Jika dibandingkan dengan masa itu, Lisa sama sekali tidak ada perubahan.Namun, Revin tentu masih sangat mengingat tubuh kurus Lisa dengan perut membuncit dan penyakitan. Saat itu Lisa terlihat sangat menyedihkan. Tapi kini sosok Lisa yang seperti itu sudah tidak ada. Memikirkan hal ini, jelas sekali menunjukkan bahwa Lisa menjalani hidupnya dengan sangat baik selama lima tahun ini."Ternyata Lisa telah mengambil keputusan yang tepat untuk bersembunyi dariku dan Lalisa," ucap Revin dalam hati dengan patah semangat. Sejujurnya dia

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 213. Tidak Mengenalinya

    "Ini adalah hari bahagia Damian, aku harus semangat, setidaknya untuk hari ini," ucap Lisa di dalam hati.Ia menatap penampilannya di depan cermin toilet. Cermin itu ukurannya memanjang sehingga beberapa wanita bisa bercermin di cermin yang sama secara bersamaan. Saat ia sibuk memperbaiki penampilannya Lisa pun segera menyadari sesuatu. Di dalam cermin, dia melihat pantulan seorang gadis kecil yang sedang menatapnya dengan intens di belakang. Lisa otomatis berbalik dan menatap si gadis kecil. Dia pun langsung terpesona melihat boneka cantik itu."Hai, kenapa sendirian?" sapa Lisa dengan senyuman lembut."Aku tidak sendiri. Papaku ada di luar menunggu." Lalisa langsung melangkah menghampiri Lisa, mendongak menatapnya dengan mata berbinar."Oh begitu.... Siapa namamu?" tanya Lisa sambil merundukkan punggungnya."Namaku Lalisa. Nama Kakak siapa?""Wah! Nama kita hampir sama. Nama Kakak, Lisa.""Mamaku namanya Lisa juga!" ucap Lalisa."Oh ya?""Iya, tapi sudah meninggal," sambung Lalisa ce

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 212. Dia Mirip Mama!

    "Entahlah!" jawab Lisa dengan rasa ragu. "Apa aku menulis seperti itu di buku harianku? Aku ingin melihat buku harianku itu.""Kau tidak percaya padaku? Aku berkata jujur.""Pokoknya aku ingin melihatnya. Mana tahu aku bisa mengingat masa beberapa tahunku yang hilang.""Buku hariannya tidak ada padaku. Aku tidak tahu sekarang ada di mana. Mereka yang menyimpannya."Lisa menghela napas. "Apa papa sedih saat aku meninggal?" tanya Lisa penasaran"Tepatnya dia dihantui rasa bersalah. Soalnya apa yang dituduhkan mamaku soalmu sudah terbukti tidak benar. Dia mengira bahwa ia sudah tidak memiliki kesempatan untuk menebus kesalahannya padamu. Mungkin itu juga yang membuatnya terkena stroke saat itu juga."Lisa diam merenungkan ucapan Damian. Papanya menyesal? Jika itu benar, bukankah itu bagus! Bukankah itu hal yang diinginkan Lisa selama ini bahwa papanya akhirnya menyadari kebenaran bahwa ia tidak bersalah?"Harusnya kalau kau melihat papaku menyesal, kau tidak perlu membawaku pergi, Damian.

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 211. Saat itu

    Damian menolak panggilan itu, tetapi saat dia kembali membuka suara, ponselnya berbunyi kembali."Dari siapa? Angkat saja dulu," ucap Lisa, tapi Damian malah mengaktifkan mode pesawat agar telepon tidak dapat masuk."Yang mau kukatakan lebih penting. Jujur, Lisa. Aku sangat terkejut karena kemarin kau tiba-tiba datang kemari tanpa pemberitahuan.""Kalau kuberitahu, kau pasti tidak mengizinkan. Kau terlalu mengkhawatirkanku, padahal aku baik-baik saja sekarang."Damian menghela napas. Lisa datang ke ibukota, cepat atau lambat rahasia yang ia simpan pasti akan terbongkar. Semalaman Damian memikirkan hal ini. Dan kesimpulan yang ia tarik adalah lebih baik jika dia duluan yang mengungkapkan. Walaupun tentu saja tidak semua langsung ia beritahu. Beberapa hal akan dia tahan dulu. Dia takut mental Lisa malah terganggu kembali jika ia memberitahu semuanya sekaligus. "Berjanjilah kau tidak akan marah. Ada rahasia yang ingin kuberitahu." "Baiklah, apa itu?" jawab Lisa cepat. Lisa yakin sepenuhn

  • Terlambat Mencintai Lisa   Episode 210. Bukan Adikmu

    "Bu! Apa Lisa sudah kembali? Aku tidak melihatnya di sana," seru Damian dengan wajah pucat dan napas tidak beraturan begitu sampai ke dalam rumah."Tenanglah, Nak. Dia sudah kembali. Mungkin dia sedang mandi sekarang," jawab ibu tiri Damian dengan suara tenang.Seketika hati Damian melega. Dia pun pergi ke lantai atas untuk menunggui Lisa. Tidak berapa lama Lisa pun muncul. Secara fisik dia sehat. Berat badannya pun normal. Lisa terlihat sangat cantik dan awet muda dengan rambut hitam lurus sebahu. Dia tidak lagi mengecat rambutnya. Dan walaupun usianya sudah 26 tahun, ia terlihat seperti berusia 20 tahun."Lisa!" seru Damian menghampiri Lisa, dan langsung memeluknya."Kenapa pergi ke kuburan sendirian?" tanyanya tak paham setelah melepas pelukannya.Lisa tersenyum. "Kau mengkhawatirkanku?""Kau tahu akulah manusia yang terus mengkhawatirkanmu," lugas Damian dengan bibir cemberut."Kau kan banyak urusan karena akan wisuda, jadi aku memutuskan pergi sendiri. Aku sudah lama sekali tidak

DMCA.com Protection Status