Derrick menggertakkan giginya. "Tapi, aku sudah mengundurkan diri dari pekerjaanku. Aku nggak punya pendapatan. Kamu mau aku dan anak ini mati kelaparan?"Aku membujuk, "Sayang, aku bicara begitu juga demi kebaikanmu. Orang tuaku berbeda dengan orang tuamu. Kalau mereka sakit, mereka butuh obat khusus. Harganya sangat mahal. Semua ini supaya kamu nggak merasa diperlakukan nggak adil.""Orang tuamu sangat kaya. Mereka bisa beli obat sendiri. Kalau nggak, kita split bill setelah anak ini lahir saja," usul Derrick yang licik.Aku meliriknya sekilas. "Derrick, kamu kira aku bodoh ya?"Aku bersikeras tidak akan membatalkan kesepakatan. Derrick juga tidak bisa apa-apa. Dia terpaksa meminjam uang ke mana-mana.Saat ini, aku baru tahu bahwa uangnya sudah habis. Di kehidupan lampau, Derrick memberitahuku kesehatan orang tuanya tidak baik, terutama ayahnya yang mengidap uremia. Setiap bulan, biaya cuci darah ditambah pengobatan menghabiskan sekitar miliaran. Namun, ternyata semua itu ditanggung
Pada hari persalinan, Derrick berbaring di ruang bersalin sambil mengumpat kesakitan.Selama kehamilannya, struktur tubuhnya perlahan-lahan berubah sehingga ada lubang kecil untuk mengeluarkan bayi di kandungannya. Meskipun begitu, rasa sakit yang dideritanya tidak kalah dari wanita biasa.Setelah melihat anak itu, ayahku bangkit dan berkata, "Ukuran bayi agak besar. Agak susah kalau melahirkan secara normal. Sebaiknya operasi sesar."Derrick kesakitan hingga bercucuran keringat. "Lakukan saja operasinya."Aku buru-buru menghentikan. "Nggak bisa. Sebaiknya melahirkan secara normal. Anak seperti ini lebih cerdas."Sambil mencengkeram seprai, Derrick berteriak dengan lemas kepadaku, "Leah, kamu sudah gila ya? Aku bisa mati kalau begini!"Aku menyahut dengan dingin, "Sayang, operasi sesar mahal sekali kalau dibandingkan dengan melahirkan secara normal. Aku cuma mau patungan untuk persalinan normal. Sisanya kamu bayar saja sendiri."Derrick sungguh murka. "Kamu gila ya? Aku melahirkan anak
Meskipun Derrick adalah seorang pria, tubuhnya masih belum pulih pasca melahirkan. Aku yang bertubuh lemah mendorongnya dengan ringan. Seketika, dia terjatuh.Setelah terjatuh, Derrick duduk di lantai dan mulai menangis. Dia menatapku dengan wajah berlinang air mata. Aku sama sekali tidak merasa kasihan padanya. Entah dia masih ingat seperti apa sikapnya saat mengusulkan split bill?Sebulan kemudian, Derrick mengusulkan perceraian denganku. Namun, realitas langsung membuatnya tersadar. Jika bercerai, hak asuh anak akan jatuh ke tanganku. Seluruh aset juga harus dibagi dua.Derrick mengatakan dia ingin bekerja. Aku tidak keberatan. Paling-paling, kami mencari pengasuh. Namun, gaji pengasuh yang profesional setidaknya mencapai 20 juta per bulan. Jika ditambah dengan cicilan mobil dan cicilan rumah, totalnya hampir mencapai 40 juta.Sebelum mengundurkan diri, gaji Derrick sebulan mencapai 16 juta. Itu sudah gaji tertinggi dalam hidupnya. Kini, dia tidak bisa menemukan gaji setinggi itu la
Aku menolak permintaan Derrick. Kali ini, dia melahirkan sambil mengumpatku. Risiko melahirkan 8 anak tentu sangat besar.Derrick bukan hanya melahirkan 4 hari 4 malam, tetapi juga kehabisan energi saat melahirkan anak kedelapan. Hal ini menyebabkan anak itu tersangkut.Ayahku terpaksa menggunting saluran supaya lebih lebar. Kali ini, pembuluh darah Derrick pecah. Dia mengalami pendarahan hebat.Setelah melakukan transfusi darah, Derrick dinyatakan tidak selamat. Tiba-tiba, ayahku mengatakan Derrick masih bernapas dan menyuruhku berpamitan dengannya.Aku menghampiri dan melihat Derrick yang putus asa. Dia berkata, "Kamu sengaja melakukan semua ini. Kamu mau balas dendam."Ketika melihat tatapannya, aku memahami apa yang terjadi. Aku bertanya, "Kapan kamu terlahir kembali?""Saat melahirkan anak kedua." Derrick baru terlahir kembali, tetapi rasa sakit yang dahsyat membuatnya hampir kehilangan kesadarannya lagi.Entah apa yang terjadi padanya, mungkin cinta kasih ayah yang membuatnya tib
Aku terlahir kembali ke hari aku kehilangan pekerjaanku.Malam hari setelah aku memberi tahu suamiku tentang ini, Derrick langsung mengusulkan split bill. Kami harus membayar pengeluaran masing-masing mulai sekarang."Leah, tenang saja. Aku nggak bakal pakai uangmu sepeser pun. Aku juga nggak bakal minta kembali uang yang sebelumnya kukasih."Orang yang tidak tahu apa-apa mungkin akan mengira Derrick memberiku sangat banyak uang. Faktanya, tidak ada mahar ataupun pesta saat kami menikah.Derrick membayar DP rumah, aku membayar biaya renovasi. Setelah menikah, kami sama-sama membayar cicilan rumah dan mobil.Karena pekerjaanku lebih santai dan banyak waktu istirahat, aku yang membayar biaya pengeluaran sehari-hari serta biaya listrik dan air. Aku juga yang mengerjakan pekerjaan rumah.Bahkan saat kencan, aku yang beli makan dan tiket nonton. Sementara itu, uang Derrick hanya digunakan untuk membeli perlengkapan seks.Di kehidupan lampau, aku langsung murka saat mendengar usul ini. Saat
Senyuman Derrick sontak membeku. "Kamu punya orang tua? Kenapa aku nggak pernah tahu?"Ini karena orang tuaku bukan manusia. Kami sekeluarga adalah siluman kuda laut.Kuda laut jantan yang melahirkan anak. Jadi, ketika mendengar aku akan menikah dengan manusia, bahkan melahirkan anak untuk manusia, orang tuaku langsung mengusirku.Aku berkata, "Aku punya terlalu banyak saudara. Orang tuaku nggak pernah menghiraukan kami. Nggak usah split bill begini."Derrick menyahut, "Leah, aku nggak ingin kita bertengkar karena masalah uang. Aku rasa bagus juga kalau split bill. Kita putuskan seperti itu saja."Setelah merenung sejenak, aku berujar, "Ya sudah. Tapi, sebaiknya kita buat surat perjanjian supaya ada bukti."Derrick langsung mengambil kertas dan pena, lalu menulis semuanya dengan jelas dan cepat karena takut aku berubah pikiran.Lima menit kemudian, Derrick menyerahkan surat perjanjian itu kepadaku. Setelah melihatnya, aku bertanya, "Kamu cuma tulis tentang pengeluaran sehari-hari dan p
Wajah Derrick menjadi sangat masam. "Leah, kita suami istri. Untuk apa kamu perhitungan sekali pada suami sendiri?"Aku tersenyum sambil menimpali, "Bukannya kamu yang bilang semua harus dihitung dengan baik supaya nggak ada pertengkaran?"Karena Derrick yang mengusulkan hal seperti ini, dia pun tidak bisa membantah dan hanya bisa mentransfer uang kepadaku.Sesudah membereskan pekerjaan rumah, aku pergi mandi. Sekarang usia kandunganku sudah 18 minggu, jadi perutku belum terlalu besar.Karena aku akan melahirkan pada minggu ke-38, aku akan memindahkan kandunganku ke perut Derrick minggu depan. Aku harus segera menanam kantung janin di tubuh Derrick secepatnya. Ini bukan hal yang sulit.Aku memakai baju tidur seksi dan menyemprot parfum wangi. Saat keluar dari kamar mandi, aku melihat Derrick sedang menyusun jadwal.Setelah memeluknya dari belakang dan melihat dengan cermat, aku baru menyadari bahwa pria ini sedang menulis jadwal pekerjaan rumah.Seketika, suasana hatiku memburuk. Namun
Derrick mengira ada masalah dengan lambungnya. Dia hendak pergi ke rumah sakit untuk memeriksa.Aku khawatir obat dari dokter akan memengaruhi perkembangan janin, jadi aku mengusulkan, "Gimana kalau aku bawa kamu ke tempat ayahku saja?"Saat mendengarku mengatakan gratis, Derrick langsung menyetujuinya. Aku membawanya ke klinik ayahku.Sesampainya di klinik, terlihat banyak sekali pria yang perutnya besar. Derrick pun kaget. Dia diam-diam bertanya, "Leah, sebenarnya siapa orang-orang ini? Kenapa mereka kelihatan aneh sekali? Mereka seperti hamil."Bukan seperti hamil, tapi memang hamil. Ayahku adalah ahli ginekologi terkenal di ras kuda laut. Dia bukan hanya bisa melahirkan, tetapi juga bisa membantu persalinan dan mengatasi masalah ketidaksuburan.Aku tidak merespons dan langsung membawa Derrick masuk.Ketika ayahku mengatakan perkembangan janinnya bagus, Derrick sontak mengernyit, "Ayah, kamu nggak salah? Aku sepertinya sakit maag, bukan hamil.""Kamu belum kasih tahu dia?" tanya ay
Aku menolak permintaan Derrick. Kali ini, dia melahirkan sambil mengumpatku. Risiko melahirkan 8 anak tentu sangat besar.Derrick bukan hanya melahirkan 4 hari 4 malam, tetapi juga kehabisan energi saat melahirkan anak kedelapan. Hal ini menyebabkan anak itu tersangkut.Ayahku terpaksa menggunting saluran supaya lebih lebar. Kali ini, pembuluh darah Derrick pecah. Dia mengalami pendarahan hebat.Setelah melakukan transfusi darah, Derrick dinyatakan tidak selamat. Tiba-tiba, ayahku mengatakan Derrick masih bernapas dan menyuruhku berpamitan dengannya.Aku menghampiri dan melihat Derrick yang putus asa. Dia berkata, "Kamu sengaja melakukan semua ini. Kamu mau balas dendam."Ketika melihat tatapannya, aku memahami apa yang terjadi. Aku bertanya, "Kapan kamu terlahir kembali?""Saat melahirkan anak kedua." Derrick baru terlahir kembali, tetapi rasa sakit yang dahsyat membuatnya hampir kehilangan kesadarannya lagi.Entah apa yang terjadi padanya, mungkin cinta kasih ayah yang membuatnya tib
Meskipun Derrick adalah seorang pria, tubuhnya masih belum pulih pasca melahirkan. Aku yang bertubuh lemah mendorongnya dengan ringan. Seketika, dia terjatuh.Setelah terjatuh, Derrick duduk di lantai dan mulai menangis. Dia menatapku dengan wajah berlinang air mata. Aku sama sekali tidak merasa kasihan padanya. Entah dia masih ingat seperti apa sikapnya saat mengusulkan split bill?Sebulan kemudian, Derrick mengusulkan perceraian denganku. Namun, realitas langsung membuatnya tersadar. Jika bercerai, hak asuh anak akan jatuh ke tanganku. Seluruh aset juga harus dibagi dua.Derrick mengatakan dia ingin bekerja. Aku tidak keberatan. Paling-paling, kami mencari pengasuh. Namun, gaji pengasuh yang profesional setidaknya mencapai 20 juta per bulan. Jika ditambah dengan cicilan mobil dan cicilan rumah, totalnya hampir mencapai 40 juta.Sebelum mengundurkan diri, gaji Derrick sebulan mencapai 16 juta. Itu sudah gaji tertinggi dalam hidupnya. Kini, dia tidak bisa menemukan gaji setinggi itu la
Pada hari persalinan, Derrick berbaring di ruang bersalin sambil mengumpat kesakitan.Selama kehamilannya, struktur tubuhnya perlahan-lahan berubah sehingga ada lubang kecil untuk mengeluarkan bayi di kandungannya. Meskipun begitu, rasa sakit yang dideritanya tidak kalah dari wanita biasa.Setelah melihat anak itu, ayahku bangkit dan berkata, "Ukuran bayi agak besar. Agak susah kalau melahirkan secara normal. Sebaiknya operasi sesar."Derrick kesakitan hingga bercucuran keringat. "Lakukan saja operasinya."Aku buru-buru menghentikan. "Nggak bisa. Sebaiknya melahirkan secara normal. Anak seperti ini lebih cerdas."Sambil mencengkeram seprai, Derrick berteriak dengan lemas kepadaku, "Leah, kamu sudah gila ya? Aku bisa mati kalau begini!"Aku menyahut dengan dingin, "Sayang, operasi sesar mahal sekali kalau dibandingkan dengan melahirkan secara normal. Aku cuma mau patungan untuk persalinan normal. Sisanya kamu bayar saja sendiri."Derrick sungguh murka. "Kamu gila ya? Aku melahirkan anak
Derrick menggertakkan giginya. "Tapi, aku sudah mengundurkan diri dari pekerjaanku. Aku nggak punya pendapatan. Kamu mau aku dan anak ini mati kelaparan?"Aku membujuk, "Sayang, aku bicara begitu juga demi kebaikanmu. Orang tuaku berbeda dengan orang tuamu. Kalau mereka sakit, mereka butuh obat khusus. Harganya sangat mahal. Semua ini supaya kamu nggak merasa diperlakukan nggak adil.""Orang tuamu sangat kaya. Mereka bisa beli obat sendiri. Kalau nggak, kita split bill setelah anak ini lahir saja," usul Derrick yang licik.Aku meliriknya sekilas. "Derrick, kamu kira aku bodoh ya?"Aku bersikeras tidak akan membatalkan kesepakatan. Derrick juga tidak bisa apa-apa. Dia terpaksa meminjam uang ke mana-mana.Saat ini, aku baru tahu bahwa uangnya sudah habis. Di kehidupan lampau, Derrick memberitahuku kesehatan orang tuanya tidak baik, terutama ayahnya yang mengidap uremia. Setiap bulan, biaya cuci darah ditambah pengobatan menghabiskan sekitar miliaran. Namun, ternyata semua itu ditanggung
Ekspresi Derrick sangat masam. Aku bisa membayangkan betapa syoknya dia. Dia melakukan USG untuk memastikan ucapanku dan ayahku, sampai-sampai lupa bahwa pria normal tidak bisa hamil. Sekalipun menggunakan nama palsu, Derrick pasti menjadi pusat perhatian.Kantung janin yang ditanam oleh kuda laut sama saja dengan rahim. Hal ini bukan sesuatu yang aneh di dunia manusia karena memang ada yang terlahir interseks.Jadi, yang paling aneh bukan karena Derrick memiliki rahim, melainkan karena Derrick memiliki 4 kantung janin di tubuhnya. Kemunculan Derrick di rumah sakit pun tidak ada bedanya dengan objek penelitian.Terutama saat melihat pergerakan janin di dalam perutnya, para dokter menyuruhnya melepaskan celana karena ingin memastikan. Begitu mendengarnya, Derrick pun malu. Dia langsung memakai celananya kembali dan melarikan diri."Leah, sebaiknya kamu bawa aku melakukan aborsi. Kalau nggak, aku beri tahu semua orang kalau kalian sekeluarga adalah siluman kuda laut. Kalian bakal ditangk
Derrick mengira ada masalah dengan lambungnya. Dia hendak pergi ke rumah sakit untuk memeriksa.Aku khawatir obat dari dokter akan memengaruhi perkembangan janin, jadi aku mengusulkan, "Gimana kalau aku bawa kamu ke tempat ayahku saja?"Saat mendengarku mengatakan gratis, Derrick langsung menyetujuinya. Aku membawanya ke klinik ayahku.Sesampainya di klinik, terlihat banyak sekali pria yang perutnya besar. Derrick pun kaget. Dia diam-diam bertanya, "Leah, sebenarnya siapa orang-orang ini? Kenapa mereka kelihatan aneh sekali? Mereka seperti hamil."Bukan seperti hamil, tapi memang hamil. Ayahku adalah ahli ginekologi terkenal di ras kuda laut. Dia bukan hanya bisa melahirkan, tetapi juga bisa membantu persalinan dan mengatasi masalah ketidaksuburan.Aku tidak merespons dan langsung membawa Derrick masuk.Ketika ayahku mengatakan perkembangan janinnya bagus, Derrick sontak mengernyit, "Ayah, kamu nggak salah? Aku sepertinya sakit maag, bukan hamil.""Kamu belum kasih tahu dia?" tanya ay
Wajah Derrick menjadi sangat masam. "Leah, kita suami istri. Untuk apa kamu perhitungan sekali pada suami sendiri?"Aku tersenyum sambil menimpali, "Bukannya kamu yang bilang semua harus dihitung dengan baik supaya nggak ada pertengkaran?"Karena Derrick yang mengusulkan hal seperti ini, dia pun tidak bisa membantah dan hanya bisa mentransfer uang kepadaku.Sesudah membereskan pekerjaan rumah, aku pergi mandi. Sekarang usia kandunganku sudah 18 minggu, jadi perutku belum terlalu besar.Karena aku akan melahirkan pada minggu ke-38, aku akan memindahkan kandunganku ke perut Derrick minggu depan. Aku harus segera menanam kantung janin di tubuh Derrick secepatnya. Ini bukan hal yang sulit.Aku memakai baju tidur seksi dan menyemprot parfum wangi. Saat keluar dari kamar mandi, aku melihat Derrick sedang menyusun jadwal.Setelah memeluknya dari belakang dan melihat dengan cermat, aku baru menyadari bahwa pria ini sedang menulis jadwal pekerjaan rumah.Seketika, suasana hatiku memburuk. Namun
Senyuman Derrick sontak membeku. "Kamu punya orang tua? Kenapa aku nggak pernah tahu?"Ini karena orang tuaku bukan manusia. Kami sekeluarga adalah siluman kuda laut.Kuda laut jantan yang melahirkan anak. Jadi, ketika mendengar aku akan menikah dengan manusia, bahkan melahirkan anak untuk manusia, orang tuaku langsung mengusirku.Aku berkata, "Aku punya terlalu banyak saudara. Orang tuaku nggak pernah menghiraukan kami. Nggak usah split bill begini."Derrick menyahut, "Leah, aku nggak ingin kita bertengkar karena masalah uang. Aku rasa bagus juga kalau split bill. Kita putuskan seperti itu saja."Setelah merenung sejenak, aku berujar, "Ya sudah. Tapi, sebaiknya kita buat surat perjanjian supaya ada bukti."Derrick langsung mengambil kertas dan pena, lalu menulis semuanya dengan jelas dan cepat karena takut aku berubah pikiran.Lima menit kemudian, Derrick menyerahkan surat perjanjian itu kepadaku. Setelah melihatnya, aku bertanya, "Kamu cuma tulis tentang pengeluaran sehari-hari dan p
Aku terlahir kembali ke hari aku kehilangan pekerjaanku.Malam hari setelah aku memberi tahu suamiku tentang ini, Derrick langsung mengusulkan split bill. Kami harus membayar pengeluaran masing-masing mulai sekarang."Leah, tenang saja. Aku nggak bakal pakai uangmu sepeser pun. Aku juga nggak bakal minta kembali uang yang sebelumnya kukasih."Orang yang tidak tahu apa-apa mungkin akan mengira Derrick memberiku sangat banyak uang. Faktanya, tidak ada mahar ataupun pesta saat kami menikah.Derrick membayar DP rumah, aku membayar biaya renovasi. Setelah menikah, kami sama-sama membayar cicilan rumah dan mobil.Karena pekerjaanku lebih santai dan banyak waktu istirahat, aku yang membayar biaya pengeluaran sehari-hari serta biaya listrik dan air. Aku juga yang mengerjakan pekerjaan rumah.Bahkan saat kencan, aku yang beli makan dan tiket nonton. Sementara itu, uang Derrick hanya digunakan untuk membeli perlengkapan seks.Di kehidupan lampau, aku langsung murka saat mendengar usul ini. Saat