Share

BAB 7 : Melawan Balik

Author: Namaku Malaja
last update Last Updated: 2023-07-21 13:00:00

Yesha menyandarkan diri pada sandaran sofa. “Mama tidak bisa menyalahkanku. Jika ingin disalahkan, maka mama harus menyalahkan anak kesayangan mama. Karena dialah yang selalu menemuiku lebih dulu.”

Masih jelas dalam ingatan pemilik tubuh, Febrina berulang kali memintanya untuk menjauhi Raefal. Bahkan wanita itu mengancam tidak akan segan-segan mencelakai pemilik tubuh supaya ia meninggalkan putranya. Sayangnya pemilik tubuh mengabaikan ancaman Febrina dan masih sering menemui Raefal. Hingga akhirnya pemilik tubuh dengan perlahan mulai menghindari Raefal setelah Febrina benar-benar mewujudkan ancamannya.

Sudah sering kali pemilik tubuh hampir kehilangan nyawanya. Bukannya mengjauhi pemilik tubuh, Raefal justru semakin sering menemui pemilik tubuh setelah mengetahui semua perbuatan ibunya kepada pemilik tubuh.

Untuk sesaat ekspresi Febrina berubah mendengar ucapan Yesha. Tidak menyangka kini Yesha berani menyahuti ucapannya. Namun dengan cepat Febrina memasang ekspresi normal kembali.

“Ia tidak akan menemuimu kalau kau tidak merayunya terlebih dahulu.”

Sebenarnya apa yang dikatakan Yesha ada benarnya. Meski dilarang olehnya, dengan sifat keras kepalanya, Raefal tetap akan menemui Yesha di saat Rezvan tidak ada di rumah.

Yesha menatap Febrina tepat di matanya. “Mama jangan asal bicara. Mama tidak bisa menyalahkanku jika anak kesayangan mama sangat tergila-gila denganku. Jika ingin menyalahkan seseorang, maka orang itu adalah Raefal, anak mama sendiri.”

Yesha ikut prihatin atas nasib pemilik tubuh. Sifat keras kepala Raefal yang selalu menemui pemilik tubuh membuat pemilik tubuh tertekan. Ditambah lagi dengan sikap suami dan ketiga anak tirinya yang mengabaikan dirinya, membuatnya memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

Wanita itu terlalu baik untuk seorang pemuda seperti Raefal. Tidak heran pemilik tubuh depresi hingga ingin mengakhiri hidupnya sampai dua kali. Terlalu banyak beban batin yang harus ditanggungnya.

“Kau!” Febrina kehilangan ketenangannya dengan sikap Yesha yang sangat berbeda.

Yesha menegakkan tubuh. Keningnya berkerut. “Ada apa denganku? Jangan mama berpikir karena selama ini saya diam saja dan tidak membantah setiap ucapan mama, berarti mama bisa menindasku. Selama ini saya diam karena saya menghormati mama sebagai ibu dari suamiku, tetapi hari ini, jangan harap mama bisa menindasku lagi.”

Yesha tahu Febrina pasti terkejut dengan perubahan sikapnya. Namun ia tidak pernah takut dengan Febrina. Ia tidak ingin ditindas oleh wanita itu, cukup pemilik tubuh saja yang ditindas. Ia juga berjanji akan membalaskan semua perbuatan Febrina kepada pemilik tubuh sebagai balasan karena telah membiarkan jiwanya menempati raganya.

“Akhirnya kau menunjukkan belangmu.” Febrina berkata setelah menenangkan dirinya. “Bagus! Jika kamu sudah jelas, maka jauhi Raefal. Jika tidak, jangan salahkan aku jika kau akan berakhir di dalam peti mati.”

Tangan Yesha menggenggam gelas dengan erat. “Kalau begitu kita lihat siapa yang akan berakhir di peti mati. Diriku atau putra kesayanganmu.”

“Apa maksudmu?” ucap Febrina dengan tangan terkepal erat.

Yesha tersenyum miring. “Saya tidak perlu mengatakannya dengan jelas, kan? Sebagai seorang ibu, saya yakin mama lebih tahu apa yang akan anak kesayangan mama lakukan jika sesuatu terjadi kepadaku.”

Amarah Febrina melonjak sampai ke ubun-ubun. Ia sangat tahu sekali bahwa Raefal sangat mencintai Yesha. Sudah berulang kali ia meminta anaknya itu untuk menjauhi Yesha, tetapi Raefal terus membantah ucapannya dan selalu menemui Yesha. Bahkan dua hari yang lalu Raefal melampiaskan amarahnya saat mengetahui Yesha bunuh diri dan mengancam akan ikut mengakhiri hidupnya jika Yesha tidak selamat.

“Kau mengancamku?” Febrina menyunggingkan senyum miring, mengejek. Namun dalam hatinya ia tidak menyangka Yesha akan berbalik mengancamnya.

Yesha tersenyum. “Saya tidak mengancam. Mana mungkin saya mengancam mama.”

Dada Febrina naik-turun karena emosi, sampai kata-kata makian yang ada di mulutnya pun tidak mampu ia keluarkan.

“Jika tidak ada lagi yang ingin mama katakan, silakan pergi meninggalkan rumah ini.” Yesha meletakkan gelas minumnya di atas meja. “Mama tenang saja, saya tidak akan menemui Raefal. Karena Raefal tidak sebanding denganku. Karena itu, lebih baik mama menjaga anak mama lebih ketat lagi.”

Febrina tidak mampu lagi menahan dirinya. Ia menatap Yesha dengan mata melotot penuh kebencian dan amarah, tetapi tidak mengatakan apa-apa. Ia bangkit dari sofa dan bergegas meninggalkan ruang tamu dengan amarah yang meluap.

Tidak pernah terbayangkan olehnya jika Yesha akan melawannya. Selama ini gadis itu selalu menurunkan pandangan saat bersamanya. Tidak menyangka bahwa kali ini, tidak hanya berani menatapnya terang-terangan, tetapi juga berbicara dengan kata-kata yang kasar seperti itu. Bahkan berani berbalik mengancamnya walau tidak secara terang-terangan.

“Hati-hati di jalan, Ma!” ucap Yesha sedikit berteriak.

Yesha tersenyum mengejek selepas kepergian Febrina.

Ia tidak akan membiarkan siapapun menggertak dirinya, walau itu ibu mertuanya sendiri.

Setelah kepergian Febrina, Hanna bergegas menghampiri Yesha. Dengan nada khawatir yang sangat kentara ia bertanya, “Nyonya, Anda baik-baik saja?”

Setiap kali Febrina pulang dari menemui Yesha, gadis itu akan menjadi lebih pendiam dari biasanya dan akan mengurung diri di kamar. Terakhir kali Febrina menemui Yesha, gadis itu bunuh diri dengan meminum obat tidur. Kebetulan waktu itu ia datang ke kamar Yesha dengan niat untuk menghibur Yesha yang terlihat sedih, tetapi apa yang ia lihat justru Yesha yang sedang kejang-kejang dengan mulut mengeluarkan busa.

Hanna tidak tahu apa yang dikatakan wanita tua itu kepada Yesha saat itu hingga Yesha mengakhiri hidupnya. Karena itulah sekarang Hanna benar-benar khawatir, ia takut Yesha akan mengakhiri hidupnya kembali setelah kepulangan Febrina. Jika sampai hal seperti itu terulang kembali, Hanna tidak tahu harus mengatakan apa kepada tuan besarnya karena tidak bisa menjaga Yesha dengan baik.

“Aku baik-baik saja. Kamu tidak perlu khawatir, tidak akan ada yang terjadi kepadaku. Kamu tidak perlu memasang wajah seperti itu,” ucap Yesha tersenyum geli kala melihat ekspresi Hanna yang terlihat menyedihkan.

Dari semua pelayan di rumah, hanya Hanna yang selalu peduli dan mengkhawatirkan pemilik tubuh. Karena itu Yesha berjanji kepada dirinya sendiri bahwa ia akan memperlakukan Hanna dengan baik sebagai imbalan atas jasanya yang sudah merawat pemilik tubuh. Dan mulai saat ini, ia tidak akan pernah membuat Hanna mengkhawatirkan dirinya lagi.

Meski mereka bukanlah keluarganya, tetapi karena sekarang Yesha berada di tubuh Yesha Altezza, sebagai gantinya, mulai sekarang ia akan melindungi orang-orang di sekitarnya. Ia juga akan melindungi orang-orang yang benar-benar peduli kepadanya, serta akan membalas semua perlakuan orang-orang yang berbuat jahat kepada pemilik tubuh serta orang-orang terdekatnya.

Pertama-tama, ia akan memulai dari rumahnya. Ia harus menyingkirkan mata-mata di rumahnya. Dirinya akan sulit bertindak jika ada mata-mata yang bersemayam di rumahnya. Ia memiliki banyak waktu luang untuk bermain-main dengan mereka, jadi ia akan melakukannya secara perlahan.

“Ya, Nyonya,” ucap Hanna pelan sembari menghela napas lega.

Yesha tersenyum lebar. “Tidak perlu takut. Aku tidak akan marah kepadamu. Justru aku berterima kasih karena kamu mengkhawatirkan diriku. Jika bukan karena dirimu, mungkin saat ini aku benar-benar sudah mati. Terima kasih sudah menyelamatkanku.”

Hanna tertegun mendengar ucapan Yesha. Namun sebelum ia bisa bereaksi, telepon rumah berdering. Hanna dengan cepat menerima panggilan telepon. Ekspresi wajahnya berubah saat berbicara di telepon. Panggilan itu berlangsung hanya beberapa saat sebelum akhirnya terputus.

Hanna menghela napas pelan setelah sambungan telepon teruputus.

“Ada apa?” tanya Yesha penasaran dengan apa yang dibicarakan oleh lawan bicaranya hingga membuat Hanna menghela napas dengan ekspresi yang sedikit berubah. “Siapa yang menelepon?”

***

Related chapters

  • Terlahir Kembali Sebagai Istri Duda Kaya Bucin   BAB 8 : Wali Murid

    Hanna menatap Yesha, ada keraguan di matanya untuk memberitahu wanita itu apa yang telah terjadi. Namun ketika melihat sorot mata penuh khawatir milik Yesha, akhirnya Hanna memberitahu bahwa yang baru saja menelepon adalah pihak sekolah Revan. Kening Yesha berkerut dalam. “Untuk apa pihak sekolah menelepon?” “Pihak sekolah meminta wali Tuan Muda Revan untuk datang ke sekolah.” Masih sedikit ragu untuk memberitahu apa yang telah terjadi. Namun Hanna kembali melanjutkan ucapannya kala Yesha terus menatapnya. “Sesuatu terjadi dengan Tuan Muda Revan. Pihak seko—” “Cepat siapkan mobil!” perintah Yesha memotong ucapan Hanna. Ia hilang akal hanya karena mendengar bahwa sesuatu telah terjadi kepada Revan. Untuk sesaat Hanna terkejut sebelum bergegas pergi meminta Andi untuk menyiapkan mobil. Selama di perjalanan, Yesha duduk dengan gelisah. Jantungnya berrdetak kencang. Rasa khawatir dan takut menjadi satu menghantui dirinya. Pikirannya penuh dengan sosok Revan. Tidak henti-hentinya ia ra

    Last Updated : 2023-07-21
  • Terlahir Kembali Sebagai Istri Duda Kaya Bucin   BAB 9 : Tergerak

    Revan hanya diam dan tidak mengatakan apapun, walau hanya sekedar bergumam. Ia merasa tidak nyaman dengan sikap Yesha yang tiba-tiba perhatian kepadanya. Selama ini, jangankan para pelayan, ayahnya sendiri tidak pernah menanyakan apapun yang telah ia dan Raka lakukan. Meski begitu ia dan Raka tidak pernah menuntut lebih. Yang ia tahu adalah bahwa ayahnya sangat menyayangi mereka. Itu saja sudah lebih dari cukup. “Bunda tahu Revan tidak akan memulai perkelahian lebih dulu.” Yesha melanjutkan ucapannya karena Revan yang tidak kunjung membuka suara. Ia kembali memeluk, tangannya tidak pernah berhenti mengelus kepala Revan. “Bunda yakin Revan bukanlah anak nakal seperti yang ibu guru katakan. Revan adalah anak bunda yang paling baik.” “Tentu saja!” sahut Revan dengan suara serak. “Danu yang lebih dulu menyebutku anak pembawa sial dan tidak memiliki ibu. Dia memukulku lebih dulu karena aku mengabaikan dia saat dia menyebutku anak sial dan tidak memiliki ibu, jadi aku balas memukul dan men

    Last Updated : 2023-07-22
  • Terlahir Kembali Sebagai Istri Duda Kaya Bucin   BAB 10 : Menahan Emosi

    Dadanya sakit, tetapi sebisa mungkin Yesha tidak menunjukkan emosi apapun pada raut wajahnya. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa tubuhnya bergetar karena menahan emosi. Walau ia tidak sudi untuk berbicara dan mendengar suara laki-laki itu, tetapi saat ini ia tidak memiliki pilihan lain selain meladeni pria di hadapannya. Bagaimanapun saat ini ia bukan berada di tubuhnya sendiri, melainkan di tubuh orang lain. “Ya, kebetulan sekali,” ucapnya dengan senyum kecil menghiasi wajahnya, tetapi di dalam hati merutuki kesialannya hari ini karena bertemu dengan Arian. Ya, pria di hadapannya ini adalah Arian Rahandika, kekasihnya di kehidupan sebelumnya. Pria berengsek yang telah mengkhianatinya. “Kak Yesha, bisakah kita mengobrol sebentar?” ajak Arian penuh harap. “Maaf, Arian, aku tidak bisa.” Yesha menolak cepat. “Hanya sebentar saja, Kak.” “Maaf, Arian, tetapi sebentar lagi Raka pulang sekolah dan aku harus menjemput Raka.” “Kak, tolong bantu aku berbaikan dengan Vania. Sudah empat har

    Last Updated : 2023-07-22
  • Terlahir Kembali Sebagai Istri Duda Kaya Bucin   BAB 11 : Berbicara Empat Mata

    Yesha duduk di sofa tunggal yang ada di hadapan Rezvan. “Ini tentang Revan,” ucapnya langsung ke inti pembicaraan. “Ada apa dengan Revan?” tanya Rezvan cepat, ia akan selalu hilang kendali setiap kali menyangkut tentang anak kembarnya. “Tidak ada hal buruk yang terjadi dengan Revan.” Mendengar itu, Rezvan menghela napas lega di dalam hati. Ia menyandarkan tubuhnya kembali ke sandaran sofa. “Lalu apa masalahnya?” Yesha menatap Rezvan tepat di mata pria itu. “Tadi pagi pihak sekolah menelepon dan meminta wali dari Revan untuk datang ke sekolahan. Hanna memberitahuku jika selama ini kepala pelayan yang selalu datang sebagai wali dari anak-anak.” “Apa masalahnya kalau Dival yang datang ke sekolah sebagai wali dari Raka dan Revan? Aku sangat sibuk dan tidak ada waktu untuk berurusan dengan hal sepele seperti itu.” Rezvan berkata acuh tak acuh. Rezvan pikir Yesha akan mengatakan hal penting apa tentang anak-anaknya, tidak menyangka bahwa ia hanya mempertanyakan wali dari anak-anaknya.

    Last Updated : 2023-07-22
  • Terlahir Kembali Sebagai Istri Duda Kaya Bucin   BAB 12 : Keras Kepala

    Yesha menatap gedung dengan dua puluh lantai di hadapannya untuk sesaat sebelum melangkahkan kaki memasuki gedung. Selama menikah, pemilik tubuh tidak pernah sekalipun menginjakkan kaki di perusahaan Rezvan. Tidak heran jika para karyawan terkejut dengan kedatangannya yang tiba-tiba ini. Mengabaikan tatapan terkejut para karyawan, Yesha berjalan menuju meja resepsionis dan langsung pergi ke ruang kerja Rezvan yang berada di lantai delapan belas seperti yang dikatakan oleh resepsionis itu. Sayangnya Rezvan tidak ada di ruang kerjanya ketika ia datang. “Permisi, ke mana Pak Rezvan?” tanya Yesha saat keluar dari ruang kerja Rezvan dan berpapasan dengan seorang wanita yang merupakan sekretaris Rezvan. Sama seperti para karyawan di lantai bawah, wanita itu pun terkejut dengan kedatangan Yesha. Namun secepat mungkin ia memasang senyum ramah dan berkata, “Pak Rezvan sedang ada rapat. Ada yang bisa saya bantu, Bu?” “Tidak. Kira-kira kapan dia akan kembali?” “Kurang lebih tiga puluh menit

    Last Updated : 2023-07-23
  • Terlahir Kembali Sebagai Istri Duda Kaya Bucin   BAB 13 : Menggoda

    “Harus berapa kali kukatakan untuk tidak menemui Raefal di hadapanku?” bukannya menjawab, Rezvan justru bertanya balik kepada Yesha. “Aku tidak mempermasalahkan kau bertemu Raefal, berpelukan atau berciuman dengan dia. Hanya saja jangan pernah di depan rumahku, apalagi di depan gedung perusahaanku.” Rezvan menekankan kata terakhirnya. “Apa kau ingin merusak citraku dan membuat rumor yang mengakibatkan saham perusahaanku turun?” Saat kembali ke ruang kerjanya, Rezvan mendapat laporan dari sekretarisnya bahwa Yesha datang ke perusahaan dan mencari dirinya. Selain itu ia juga mendapatkan laporan dari asisten pribadinya bahwa Yesha bertemu dengan Raefal di depan gedung perusahaan. Tentu saja hal itu membuatnya geram bukan main. Sudah berulang kali ia memperingatkan Yesha untuk tidak bertemu pria lain di sekitar rumahnya, atau di mana tempat dirinya berada, apalagi di depan gedung perusahaannya. Namun sepertinya wanita itu sengaja mengabaikan peringatannya dan mencoba untuk mengejek dirin

    Last Updated : 2023-07-23
  • Terlahir Kembali Sebagai Istri Duda Kaya Bucin   BAB 14 : Tertangkap Basah

    “Masuk!” perintah Yesha dari dalam kamarnya. Pintu terbuka dan menampilkan sosok Hanna. Tadi setelah ia selesai memasak untuk makan siang, ia meminta Hanna untuk menemuinya di kamar setelah dirinya menemani Ravindra tidur siang. Ada sesuatu yang ingin ia bicarakan, dan ia merasa saat ini hanya kamarnyalah tempat teraman di rumahnya. “Hanna,” Yesha menatap Hanna yang berdiri di hadapannya. “Dari semua pelayan di rumah ini, aku hanya bisa mempercayaimu. Karena itulah aku ingin minta tolong kepadamu.” Hati Hanna menghangat, matanya berkaca-kaca mendengar ucapan Yesha. “Nyonya, terima kasih untuk kepercayaan yang Anda berikan. Saya berjanji akan menjaga kepercayaan Anda. Jadi, apa yang bisa saya lakukan untuk Anda, Nyonya?” “Aku ingin kamu mengawasi setiap pelayan di rumah ini, termasuk kepala pelayan, Dival.” Yesha berkata langsung ke intinya. Hanna heran dengan permintaan Yesha. Walau banyak pertanyaan di benaknya, tetapi ia tidak berani bertanya atau membantah. Ia hanya bisa menuru

    Last Updated : 2023-07-23
  • Terlahir Kembali Sebagai Istri Duda Kaya Bucin   BAB 15 : Bertengkar

    Untuk sesaat Yesha tertegun mendengar panggilan Ravindra untuknya. Dadanya menghangat karena perasaan bahagia yang tiba-tiba menyelimuti dirinya. Tanpa ia sadari, pelukannya pada tubuh Ravindra semakin kencang. “Jangan tinggalkan Ravindra, Bunda,” pinta Ravindra di sela-sela tangisnya. Yesha tersenyum dan mengecup puncak kepala Ravindra berulang kali karena akhirnya ia bisa mendengar Ravindra memanggilanya bunda. “Iya, Sayang. Bunda tidak akan meninggalkanmu. Apa pun yang terjadi. Sekarang sudah malam, Ravindra tidur lagi, ya. Besok kan Ravindra masih harus sekolah.” “Hm!” Ravindra tidak melepaskan pelukannya. Keesokan harinya, di pagi hari saat ia sedang memandikan Ravindra, amarah Yesha benar-benar tidak terbendung kala mendapati tubuh Ravindra penuh dengan luka, baik yang baru maupun yang sudah lama. Dan setelah mengantar Ravindra ke sekolah serta mengunjungi makam orang tuanya, Yesha bergegas pulang dan meminta semua pelayan untuk berkumpul. Hari ini ia akan mendisiplinkan sem

    Last Updated : 2023-07-24

Latest chapter

  • Terlahir Kembali Sebagai Istri Duda Kaya Bucin   BAB 109 : Berkumpul Kembali

    Yesha membuka mata secara perlahan ketika indra pendengarannya menangkap banyak suara di ruang rawat inapnya. Untuk sesaat pandangannya pudar sebelum berubah menjadi jelas. Betapa terkejutnya ia ketika netranya menatap sosok keluarga Altezza tengah mengelilingi boks di mana putrinya berada. “Papa! Mama!” pekik Yesha dengan suara parau. Dengan sedikit kesulitan Yesha mencoba untuk mengubah posisinya menjadi duduk. Mereka semua mengalihkan perhatian dari boks ke arah Yesha. Trisa dengan tanggap menghampiri Yesha dan membantunya untuk duduk. “Pelan-pelan.” “Mama.” Yesha menggenggam lengan Trisa dengan kuat, takut bahwa apa yang dilihatnya saat ini hanyalah halusinasinya saja karena dirinya yang sangat merindukan mereka. Trisa tersenyum lebar. Dibawanya Yesha ke dalam pelukan. “Iya, ini mama, Sayang.” Trisa mengelus lembut kepala putrinya yang hampir tiga bulan tidak bertemu. Yesha memeluk erat. Air mata mengalir membasahi wajahnya. “Jangan tinggalkan aku lagi, Ma.” “Kami tidak akan

  • Terlahir Kembali Sebagai Istri Duda Kaya Bucin   BAB 108 : Kehancuran Dua Keluarga

    Rivania dan Gevarel tidak terbiasa menjalani kehidupan sederhana yang jauh dari kemewahan. Karena itulah mereka menyewa rumah yang lumayan bagus dengan biaya sewa lima belas juta pertahun. Untuk biaya hidup, Gevarel mencoba untuk melamar pekerjaan, tetapi karena pemberitaan mengenai keluarganya, membuat namanya pun ikut terseret. Beberapa artikel menulis tentang keburukannya selama ini. Hal itu benar-benar berdampak besar pada citranya, membuat Gevarel kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Pada akhirnya ia hanya bisa bekerja sebagai kasir di sebuah mini market kecil. Sementara Rivania sendiri mencoba menemui beberapa kenalan lamanya dulu, berharap mereka mau membantunya. Bagaimanapun dirinya sudah tidak memungkinkan untuk bekerja di perusahaan. Dan untuk pekerjaan kasar, dirinya belum pernah melakukannya. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh Elivia. Wanita itu menyewa seseorang untuk membuntuti Rivania dan memotretnya, dan mengirimkannya kepada Dhimani. Tentu saja pria itu sangat marah

  • Terlahir Kembali Sebagai Istri Duda Kaya Bucin   BAB 107 : Kehidupan Baru Arian

    Keesokan harinya, pukul delapan pagi di sebuah restoran, Yesha memesan ruang pribadi untuk mereka. Ia tidak ingin pembicaraan mereka dicuri dengar oleh orang lain. Pasalnya berita mengenai Tuan Rahandika yang menjual perusahaannya pun sudah berada di televisi dan juga media cetak. Mengalahkan pemberitaan mengenai Dhimani yang diketahui memalsukan surat-surat kepemilikan perusahaan. Bagaimanapun para wartawan itu masih sedikit meragukan alasan Tuan Rahandika menjual perusahaan. Mereka meyakini bahwa pasti ada alasan lain yang membuat Tuan Rahandika sampai harus menjual perusahaan. “Ya, aku yang melakukannya.” Alfan mengakui. “Anggap saja ini hadiah untuk ayah dan bunda.” “Jangan bilang kalau sejak awal kamu memang sudah menargetkan mereka.” “Untuk membeli perusahaan, aku tidak merencanakannya. Itu muncul ketika Tuan Rahandika mengumumkan akan menjual perusahannya. Tapi sebelumnya aku memang sudah menargetkan mereka, lebih tepatnya aku menargetkan Arian.” Alfan pun menceritakan semu

  • Terlahir Kembali Sebagai Istri Duda Kaya Bucin   BAB 106 : Terjualnya Perusahaan Rahandika Group

    Elivia benar-benar tidak menyangka bahwa polisi akan menindak laporannya dengan cepat. Bahkan kasusnya langsung masuk ke pengadilan setelah satu minggu dilakukan penyelidikan. Karena pihak terdakwa tidak memiliki pengacara untuk membela, sidang itu berjalan dengan lancar dan hukuman untuk Dhimani diputuskan pada sidang kedua yang dilakukan tiga hari berikutnya. Walaupun ia ingin Dhimani dihukum lebih, tetapi melihat kondisi Dhimani yang lumpuh, dirinya cukup puas dengan putusan hakim. “Ini adalah saham yang sudah kita sepakati.” Elivia meletakkan map di hadapan Yesha. “Totalnya tiga puluh persen seperti yang kamu minta.” Dua minggu lalu, setelah sidang putusan kasus pemalsuan Dhimani dijatuhkan, Elivia segera pergi ke perusahaan dengan asisten pribadi yang sengaja Rezvan berikan kepada wanita itu untuk membantunya belajar mengelola bisnis. Para pemegang saham memang sempat dibuat terkejut dengan kedatangan Elivia. Namun karena perusahaan yang berada dalam masalah finansial yang ser

  • Terlahir Kembali Sebagai Istri Duda Kaya Bucin   BAB 105 : Ingin Tinggal Bersama

    Arian menatap Yesha dengan sedikit kebencian di matanya. “Kakak tahu kalau perusahaan ini adalah satu-satunya untuk kami bertahan hidup. Jika kakak tidak ingin menghancurkan keluargaku, seharusnya kakak memilih ayahku untuk tetap menjadi presdir. Jika posisi ayahku digantikan orang lain, kami tidak bisa bekerja di tempat lain karena orang sudah menilai buruk reputasi keluarga kami. Apalagi setelah berita di internet mengenai kehamilan Vania di luar nikah. Tidak ada perusahaan yang mau menerimanya bekerja.” Di luar, keluarga Rahandika terlihat baik-baik saja. Namun pada kenyataannya, keluarga mereka saat ini sangat kacau. Mereka tidak memiliki apa-apa lagi selain perusahaan itu. Karena itulah Tuan Rahandika berusaha keras membujuk beberapa pemegang saham untuk tetap mempertahankan dirinya sebagai pemimpin perusahaan. “Dengar, Arian. Ini adalah dunia bisnis, seharusnya kamu tahu apa yang diinginkan oleh seorang pebisnis. Tidak ada orang yang ingin membuat perusahaannya semakin terpuru

  • Terlahir Kembali Sebagai Istri Duda Kaya Bucin   BAB 104 : Merajuk

    “Ketika aku menemanimu check up dan kita bertemu dengan Rivania. Aku tidak sengaja melihatmu tersenyum kecil ketika melihat Dhimani terbaring di rumah sakit. Karena merasa sedikit aneh, jadi aku meminta Damar untuk menyelidikinya.” Awalnya ia tidak curiga ketika Rivania mengatakan bahwa Dhimani mengalami kecelakaan tunggal ketika pulang dari perjalanan bisnis ke luar kota. Namun ketika ia melihat ekspresi dan senyum Yesha yang penuh kepuasan, ia yakin istrinya pasti telah melakukan sesuatu di belakangnya. Karena itulah ia meminta Damar untuk menyelidikinya. Dan dugaannya terbukti benar, bahwa semua itu adalah ulah istrinya. Walau begitu Rezvan tidak mengatakan apa-apa. Apalagi Yesha sendiri pun tidak mengatakan apa-apa. Meski sedikit marah karena Yesha tidak memberitahunya, tetapi ia mencoba untuk menghargai privasi istrinya. Yesha menghela napas pelan. “Aku tidak bermaksud untuk menyembunyikannya darimu.” Tampaknya memang sulit untuk menyembunyikan apa pun dari Rezvan. Padahal Yes

  • Terlahir Kembali Sebagai Istri Duda Kaya Bucin   BAB 103 : Rahasia Kelam Rivania

    Dada Rivania berdetak sangat cepat. Tanpa sadar, tangannya terkepal erat. Bagaimana mungkin Yesha bisa tahu rahasia terdalamnya bahwa Gevarel adalah anak Dhimani dan bukan anak Ardhani? Yesha menatap Rivania penuh dengan senyum mencemooh. “Mama tidak perlu menyembunyikannya lagi.” “Omong kosong apa yang kamu katakan!” Apa pun yang terjadi, Rivania tidak akan mengakuinya. Tidak dapat ia bayangkan jika sampai rahasia ini terungkap ke publik. Tidak hanya dirinya, semua anggota keluarganya pasti akan mendapatkan hinaan dan celaan dari semua orang, terutama dari kalangan pengusaha. “Omong kosong?” Yesha tertawa pelan. “Aku yakin mama pasti lebih tahu dibandingkan aku. Atau, mama mau aku mengatakannya secara langsung?” “Dengar, Yesha. Kalau kamu memang tidak ingin meminjami mama uang, tidak apa-apa. Tidak perlu mengatakan omong kosong yang tidak masuk akal dan mengatakan hal-hal yang tidak ada buktinya.” “Kalau mama mau bukti, kita bisa melakukan tes DNA kepada mereka berdua.” “Kau! D

  • Terlahir Kembali Sebagai Istri Duda Kaya Bucin   BAB 102 : Meminjam Uang

    Polisi benar-benar sigap menerima laporan yang diajukan oleh Elivia. Dalam dua hari setelah laporan masuk, polisi langsung menyelidiki Dhimani. Tentu saja hal itu membuat Rivania dan Gevarel terkejut ketika tiba-tiba ada beberapa polisi yang datang ke rumah mereka. Rivania semakin terkejut dengan keterangan polisi yang mengatakan bahwa ada yang menggugat Dhimani atas pemalsuan hak milik atas perusahaan milik mereka. Saat itu juga Rivania mencari pengacara untuk mendampingi Dhimani dalam manangani kasus ini. Rahasia yang selama ini terpendam erat pun akhirnya terkuak. Demi mempertahankan perusahaan yang sudah puluhan tahun, Rivania mengakui semuanya kepada kuasa hukumnya. Mengetahui bahwa pihak kliennya memang bersalah, sang kuasa hukum meminta bayaran lebih jika memang ingin memenangkan kasus ini. Sayangnya saat ini uang tabungan mereka sudah sangat menipis karena beberapa bulan terakhir ini pengeluaran mereka memang banyak. Namun pengeluaran mereka yang paling banyak adalah biaya un

  • Terlahir Kembali Sebagai Istri Duda Kaya Bucin   BAB 101 : Menolak

    Arian dan ayahnya sangat terkejut ketika melihat daftar pemegang saham terbaru mereka. Mereka tidak menyangka bahwa saat itu pemegang saham terbesar mereka adalah Yesha Altezza. Mereka berdua pun memutuskan untuk menemui Yesha sebelum rapat pemegang saham itu berlangsung. Meminta wanita itu untuk tidak setuju jika ada pemilihan pemimpin baru. Arian pun tidak menolak ketika ayahnya meminta dirinya menemui Yesha ketika wanita itu datang ke perusahaan untuk mengikuti rapat. Mereka memiliki kepercayaan dan keyakinan yang tinggi bahwa Yesha pasti akan setuju atas permintaan mereka, mengingat hubungan Arian dan Yesha saat ini adalah saudara ipar. Sementara untuk para pemegang saham yang memiliki jumlah saham sedikit, Arian dan ayahnya sudah mendatangi mereka dan meminta mereka untuk menolak usulan penggantian pemimpin perusahaan pada saat rapat. Tentu saja dengan imbalan masing-masing mendapatkan saham sebesar satu persen. “Jika memang ada sesuatu hal yang penting yang ingin kamu bicaraka

DMCA.com Protection Status