Share

Bab 52

Author: Bella Dior
Ketika Lastri belum menemukan cara untuk memiliki seorang anak agar posisinya lebih terjamin di Kediaman Adipati, kakak iparnya telah datang.

Keesokan pagi saat keluar dari paviliun, Lastri melihat Guntur sudah menunggu di depan pintu. Dia terdiam sejenak, mengingat kejadian kemarin. Rasanya agak lucu, sekaligus ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan.

Meskipun temperamennya kurang baik, Guntur sangat menghargai Lastri di depan orang-orang di Kediaman Adipati. Selama beberapa hari setelah pernikahan, Guntur tidak pernah bermalaman di tempat lain.

Berkat Guntur, Lastri mendapatkan kendali atas pelayan di paviliun dan memperoleh rasa hormat dari Rahayu. Lastri menghargai ini. Dia kembali memikirkan cara untuk hamil anak Guntur.

Guntur berjalan bersama Lastri menuju paviliun tengah. Dia tidak bisa menurunkan egonya untuk berbicara lebih dulu dengan istrinya. Namun, setelah menunggu lama, orang di sebelahnya tetap diam.

Guntur melirik ke bawah dan melihat Lastri berjalan sambil melamun. Dia
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Terlahir Kembali: Merebut Kembali Takdir Cinta   Bab 53

    "Kalau nggak bisa bicara dengan baik, sebaiknya kembali saja ke kediaman Adipati Bayu," kata Guntur sambil melindungi Lastri di belakangnya. Wajahnya penuh dengan ketegasan dan matanya memancarkan rasa muak saat menatap Anisa."Dia adalah istriku yang resmi dan sah, sekaligus calon nyonya besar keluarga ini. Kamu nggak pantas bicara sembarangan di sini."Anisa terdiam. Dia tidak menyangka hanya karena sedikit kritikan, Guntur akan menanggapi dengan sekeras ini. Dia langsung menutupi wajahnya dan menangis. "Huhuhu, Ibu, lihat Guntur! Aku cuma bicara sedikit, tapi dia berkata seperti itu kepadaku. Aku nggak mau hidup lagi!""Kalau begitu, pergi mati saja!" balas Guntur dengan dingin sambil menggandeng Lastri keluar dari ruangan. "Ayah, Ibu, kalau dia datang lagi lain kali, nggak perlu memanggil kami.""Guntur, berhenti!" seru Rahayu, merasa pusing dengan pertengkaran kedua anaknya yang seolah-olah tiada habisnya.Namun, Guntur yang diliputi kemarahan tampaknya tidak mendengar dan terus b

  • Terlahir Kembali: Merebut Kembali Takdir Cinta   Bab 54

    Anisa melirik Lastri dengan tatapan menghina. "Kamu bisa membuat keputusan untuk Guntur?"Lastri tersenyum tipis. "Ibu hanya menyuruhku untuk menyampaikan pesan saja. Kalau Kakak nggak percaya, lebih baik tunggu Guntur pulang. Kakak bisa bicara langsung dengannya.""Aku tahu kamu memang nggak berguna." Anisa memutar bola matanya.Lastri pura-pura tidak melihatnya. Bagaimanapun, Anisa jarang pulang ke rumah. Jika dia berseteru dengan Anisa, bukan hanya mertua yang akan kecewa, tetapi lama-kelamaan Guntur juga mungkin tidak akan memihaknya lagi.Yang perlu dilakukannya adalah menunjukkan sikap hormat kepada mertua, tetap bersikap sopan kepada Anisa. Jika Anisa mencari masalah dengannya, biarlah Guntur dan mertua yang menanganinya.Setelah menikah beberapa hari dan tinggal di kediaman ini, Lastri bisa melihat bahwa suasana di Kediaman Adipati sangat rukun, dengan jumlah anggota keluarga yang tidak banyak. Ayah mertua tidak ikut campur urusan rumah tangga, sedangkan ibu mertua bukan orang

  • Terlahir Kembali: Merebut Kembali Takdir Cinta   Bab 55

    Rahayu sudah hampir setuju, tetapi sontak tersadar setelah mendengar ucapan Lastri. Dia segera bertanya, "Cara apa?"Tangisan Anisa juga langsung terhenti. Dia menatap Lastri dengan kesal.Namun, Lastri tidak peduli dengan pandangan Anisa. Dia menoleh menatap Rahayu. "Ibu, menurut Kakak, tugas pengawalan bahan pangan ini hanya sepatah kata dari Kaisar. Kalau bicara tentang kedekatan dengan Kaisar, siapa lagi yang lebih cocok daripada Kakak Ipar?"Rahayu dan Anisa serentak menatap Lastri, lalu bertanya secara bersamaan, "Maksudmu apa?"Lastri tersenyum. "Kakak Ipar adalah ahli waris keluarga Adipati Bayu, juga teman belajar Kaisar sejak kecil. Kalau dia yang minta untuk adiknya sendiri, itu seharusnya bukan hal yang sulit. Kalau Kakak Ipar merekomendasikan tokoh yang cakap kepada Kaisar, dia akan berjasa untuk Kaisar nanti. Jadi, kenapa harus jauh-jauh mencari orang lain?"Mata Rahayu langsung berbinar-binar. Dia berkata dengan cepat, "Anisa, Lastri benar. Cepat kembali dan diskusikan d

  • Terlahir Kembali: Merebut Kembali Takdir Cinta   Bab 56

    "Belum dirugikan? Dia hampir saja menunjuk Nyonya dan memaki habis-habisan!" ucap Icha dengan kesal."Bukankah Guntur sudah membalas makiannya untukku?" Lastri tersenyum tipis. "Icha, sekarang aku tinggal di Kediaman Adipati, sedangkan Anisa adalah nona besar di kediaman ini. Aku tetap harus menjaga harga dirinya.""Dibandingkan dengan aku yang hanya menantu, Ibu Mertua tentu lebih menyayangi putrinya. Lagi pula, kehidupan Anisa di kediaman Adipati Bayu juga nggak sebaik yang dikabarkan. Ibu Mertua pasti merasa bersalah padanya.""Dulu setiap kali dia kembali ke rumah dan mengeluh, Ibu Mertua pasti memenuhi segala permintaannya. Sekarang, Ibu Mertua mempertimbangkanku karena Guntur menghormatiku. Aku nggak bisa bersikap terlalu berlebihan."Lastri sangat memahami posisinya. Dia tidak punya sandaran dari pihak keluarganya, jadi satu-satunya yang bisa diandalkan di sini adalah rasa hormat dari Guntur. Yang bisa dia lakukan adalah memanfaatkan rasa hormat itu untuk mendapatkan keuntungan

  • Terlahir Kembali: Merebut Kembali Takdir Cinta   Bab 57

    "Nggak usah dipikirkan." Guntur duduk di dipan sambil memandang Lastri yang sedang merapikan pakaiannya. Tatapannya terlihat agak tegas."Putra kedua dari keluarga Adipati Bayu itu nggak berguna. Dia tertangkap basah berjudi dan mengunjungi rumah bordil saat bertugas, lalu dilaporkan oleh pengawas ke istana.""Sekarang dia bekerja sebagai pengurus kecil di Kementerian Perang, tapi tindakannya juga nggak bersih.""Makanya, keluarga Adipati Bayu menginginkan tugas pengiriman barang ke perbatasan. Mereka ingin memberinya peluang untuk mendapatkan sedikit prestasi dan posisi yang menguntungkan."Lastri mengerutkan kening. "Tapi, kenapa mereka minta bantuan dari kita? Bukannya urusan seperti ini seharusnya bisa diselesaikan oleh putra Adipati Bayu?""Bukan karena nggak bisa, tapi dia nggak berani melakukannya." Guntur tersenyum sinis. "Sekarang bekerja di Kementerian Perekonomian, tapi dia gagal menyelesaikan tugasnya dengan baik sampai-sampai dilaporkan ke Kaisar dan mendapat teguran keras

  • Terlahir Kembali: Merebut Kembali Takdir Cinta   Bab 58

    Lastri memandang Guntur yang sudah berbaring, lalu kembali ke ranjangnya. Meskipun menginginkan seorang anak untuk memperkuat posisinya di Kediaman Adipati, dia tetap punya harga diri. Dia tidak akan melakukan hal-hal yang memalukan.Hanya saja, Lastri tidak mengerti mengapa Guntur tidak ingin berhubungan intim dengannya. Apa mungkin Guntur mencintai wanita lain? Hal ini membuat Lastri tak kuasa mengernyit.Lastri teringat pada kejadian di kehidupan lampau, saat Guntur pergi berperang pada hari kedua setelah pernikahan. Jika itu alasannya, masuk akal mengapa Guntur meninggalkan Sekar demi bertugas.Di kehidupan ini, keadaan Lastri lebih baik. Guntur tidak pergi, tetapi hubungan mereka tidak jauh berbeda dibandingkan saat Guntur pergi. Dia menduga, alasan Guntur menolak berhubungan intim mungkin karena dia ingin menjaga kesuciannya untuk wanita yang dicintainya. Sama seperti di kehidupan lampau, Resnu menjaga kesuciannya untuk Sekar.Wajah Lastri tampak datar. Dia menggertakkan gigi sam

  • Terlahir Kembali: Merebut Kembali Takdir Cinta   Bab 59

    Lastri tidak menolak dan menyetujuinya dengan senyuman, "Terima kasih, suamiku."Guntur mengikuti rute yang disarankan oleh Jaka, tempat Lastri dan Resnu pernah berkencan dulu. Mereka menuju jalan yang menjual banyak makanan di selatan kota.Wilayah selatan kota dihuni oleh masyarakat kelas menengah dan pedagang, termasuk Keluarga Naswara. Makanan ringan di sini pun sangat terkenal.Lastri membuka tirai kereta, melihat jalanan yang ramai. Kenangan masa lalu yang ingin dilupakan seketika membanjiri pikirannya.Wajahnya sedikit pucat. Dia menoleh menatap Guntur. "Suamiku, kamu suka datang ke tempat ini?"Guntur tidak menyadari perubahan wajah Lastri. Meskipun tidak paham kenapa Lastri menyukai tempat ini saat bersama Resnu, selama itu membuat Lastri bahagia, dia bersedia mencoba. "Aku tahu kamu sering datang ke sini sebelumnya, jadi aku ingin mengajakmu jalan-jalan."Lastri langsung menurunkan tirai kereta, lalu memaksakan senyuman. "Nggak perlu, kalau kamu punya urusan di sini, silakan

  • Terlahir Kembali: Merebut Kembali Takdir Cinta   Bab 60

    Lastri mengerutkan kening sambil memaki dalam hati, 'Dasar nggak tahu malu!'Hubungannya dengan Sekar sudah hancur, tetapi di depan banyak orang, Sekar masih bisa bersikap seperti ini. Jelas, Sekar yakin Lastri tidak akan mempermalukannya di depan umum demi reputasi.Namun hari ini, Lastri justru ingin menunjukkan kepada Sekar bahwa dia tidak takut. Kebetulan, ini juga menjadi kesempatan baginya untuk mengungkap bagaimana Keluarga Surbakti yang hanya bisa hidup di bawah Keluarga Sudrajat. Sayang sekali jika melewatkan kesempatan sebaik ini.Dengan pikiran itu, Lastri mengalihkan pandangan. Dia berpura-pura tidak melihat, terus berjalan ke depan.Sekar terlihat kaku sesaat, tidak menyangka Lastri sama sekali tidak menghargainya. Dia bisa merasakan tatapan dari orang-orang sekitar tertuju padanya, bahkan gadis di sebelahnya juga menatapnya dengan ragu.Sekar segera berkata, "Kak, hari ini aku datang bersama Nona Sari. Meskipun Kakak marah padaku, demi menjaga nama baik Nona Sari, Kakak n

Latest chapter

  • Terlahir Kembali: Merebut Kembali Takdir Cinta   Bab 70

    Setelah mendengar omongan Lastri, semua orang di kamar itu tersentak kaget ketika melihat ekspresinya yang serius. Mereka sadar bahwa Lastri yang berdiri di depan mereka sudah bukan gadis kecil yang mudah diperdaya oleh mereka seperti dulu. Lastri sudah menikah dan memiliki dukungan Keluarga Adipati.Akan tetapi, Sekar merasa enggan. Dia berseru dengan marah, "Kamu mengancam kami? Kak Lastri, kami ini kerabatmu. Bibi sangat baik pada kami. Kenapa kamu nggak bisa membantu kami?"Lastri menyeringai. Dia menyindir, "Kalau ikuti logikamu, sekarang aku nggak seharusnya berada di sini, tapi di Kediaman Keluarga Sudrajat."Sekar hendak berbicara lagi, "Kamu ....""Cukup!" bentak Gendis sambil memelototi Sekar. Lalu, dia menoleh pada Lastri dan berkata, "Lastri benar, tapi sekarang pamanmu sudah ditangkap. Kita harusnya bersatu hati pada saat sekarang. Lastri, kamu nggak boleh berpangku tangan!"Lastri menundukkan tatapannya. Dia berujar, "Aku hanyalah menantu baru. Sekalipun aku mau bantu, ak

  • Terlahir Kembali: Merebut Kembali Takdir Cinta   Bab 69

    Lastri menatap Gendis. Gendis tampak sedih, tetapi ada kelicikan dalam tatapan matanya. Lastri pun menyeringai sinis dalam hati. Mengapa dia begitu buta sebelumnya sehingga merasa Gendis benar-benar menyayanginya?Lastri tidak mengekspresikan apa pun. Dia buru-buru berlari ke depan dan memegangi Gendis. Dia bertanya, "Nenek, ada apa dengan Nenek? Kenapa Bibi Liana malah menangis? Di mana ibuku?"Liana tiba-tiba maju ke depan Lastri dan berseru, "Lastri! Cepat selamatkan pamanmu! Cepat suruh Guntur selamatkan pamanmu."Lastri terdiam. Gendis langsung menegur, "Diam! Kamu pikir pengadilan milik Keluarga Adipati? Mana bisa menyelamatkan orang dengan semudah itu?"Meskipun Gendis juga berpikir begitu, kalimat itu tidak bisa diungkapkan! Lalu, Gendis berkata pada Lastri, "Lastri, tadi ada sekelompok tentara yang datang dan menangkap pamanmu. Guntur memiliki kemampuan, kamu suruh dia bantu cari tahu apa kesalahan pamanmu. Biar kita bisa pikirkan solusinya!"Lastri menyanggupi, "Nenek, jangan

  • Terlahir Kembali: Merebut Kembali Takdir Cinta   Bab 68

    Yani berlari ke dalam paviliun tengah. Pada saat ini, Gendis duduk di kursi utama dengan memakai gaun brokat ungu tua dan ikat kepala ungu tua. Wajahnya yang berbentuk persegi tampak serius dan tegas, sangat berwibawa.Melihat Yani masuk sendirian, Gendis mengernyit sambil bertanya, "Kenapa hanya kamu? Di mana Lastri?"Yani menjawab, "Nyonya Gendis, Nona Lastri sudah pergi.""Sudah pergi? Siapa yang menyuruhnya pergi?" bentak Gendis sambil memukul meja. "Nona Lastri langsung pergi karena pintu depan nggak dibuka. Pelayannya yang tampak asing bilang dia akan beri tahu Nyonya Rahayu bahwa Keluarga Surbakti menghina Nona Lastri."Istri Hadi, Liana, berseru dengan panik, "Apa? Kenapa kamu biarkan dia pergi? Kalau dia pergi, bagaimana dengan acara ulang tahunku?"Gendis memelototi Ririn dan menegurnya, "Lihat anakmu itu, sekarang sudah bersikap congkak di depanku. Saat dia ambil mahar Sekar kala itu, kamu bilang kamu akan menebusnya, jadi aku nggak bilang apa-apa. Sekarang suruh dia pulang

  • Terlahir Kembali: Merebut Kembali Takdir Cinta   Bab 67

    Wajah Guntur menjadi masam. Dia bertanya, "Kenapa kamu bilang begitu? Apa ada orang yang mengatakan sesuatu pada Lastri?"Dalam dua hari ini, Guntur sibuk di kantor dan selalu pulang tengah malam. Guntur bahkan tidur di ruang kerja paviliun depan agar tidak mengganggu Lastri. Akan tetapi, sejak dimarahi olehnya waktu itu, tidak ada orang yang berani mendatangi Guntur lagi.Mungkinkah ada orang yang memiliki niat lain karena dia tidur di paviliun depan sehingga membuat Lastri marah?Melihat Guntur salah paham, Jaka bergegas berucap, "Bukan, ini karena Nyonya Lastri sendiri."Jaka menceritakan apa yang dilakukan Lastri kepada Hadi. Lalu, dia berkata, "Aku pun bisa memikirkan ide seperti Nyonya Lastri ini. Kelak kalau Hadi tahu ... tsk tsk tsk. Ide ini sungguh licik ... nggak, ini ide bagus!"Jaka langsung mengubah perkataannya karena melihat ekspresi Guntur yang makin agresif. Guntur memelototinya dan memberi perintah, "Cepat pulang. Suruh Paman Ismu kirimkan dua pelayan yang pandai bela

  • Terlahir Kembali: Merebut Kembali Takdir Cinta   Bab 66

    Keesokan hari, Guntur menyuruh Jaka untuk mematuhi perintah Lastri. Lastri bertemu dengan Jaka di paviliun depan. Lastri memerintahkan Jaka untuk menyelidiki Keluarga Surbakti."Hadi bekerja sebagai staf biasa di Kementerian Pembangunan. Aku mau kamu selidiki tentang penyalahgunaan jabatannya tanpa terkecuali. Harus lengkap dengan saksi mata dan barang bukti," perintah Lastri.Jaka terkesiap. Dia menoleh pada Lastri dengan kaget. Lalu, Lastri mengangkat alis seraya bertanya, "Apa ada masalah?""Nggak!" seru Jaka. Dia menekan kekagetan di dalam hatinya dan berkata dengan hormat, "Hamba akan menyelidikinya secepat mungkin."Lastri mengangguk. Setelah itu, dia membubarkan Jaka. Jaka melaksanakan tugas dengan sangat sungguh-sungguh karena telah mendapat perintah dari Guntur dan tahu betapa pentingnya Lastri bagi Guntur.Belum sampai tiga hari, Jaka sudah menyerahkan hasil penyelidikan tentang semua masalah Keluarga Surbakti kepada Lastri. Saat Lastri membacanya, Jaka menerangkan, "Nyonya

  • Terlahir Kembali: Merebut Kembali Takdir Cinta   Bab 65

    "Suruh dia masuk," seru Guntur. Lalu, Guntur berkata lagi, "Lain kali kalau Lastri mencariku, langsung lapor." Pengawal itu menyanggupi, "Baik!"Sudah satu jam Frida menunggu di luar halaman. Awalnya, Frida mengira Guntur sengaja mengabaikannya karena marah kepada Lastri. Begitu melihat dua penasihat itu keluar dari ruang kerja, Frida sadar dirinya datang di saat yang tidak tepat.Di dalam ruang kerja, Guntur mengangkat alis saat melihat Frida. Dia bertanya, "Ada masalah apa?"Frida berpikir dalam hati, Lastri menyuruhnya meminjam Jaka dari Guntur, tetapi Guntur harus membicarakan urusan penting semacam itu secara langsung dengan Lastri. Oleh karena itu, Frida berkata dengan hormat, "Nyonya Lastri mencari Tuan."Guntur mengangkat alis saat bertanya, "Ada apa?"Frida menjawab, "Hamba nggak tahu."Guntur terdiam sejenak. Dia berucap, "Baik, aku segera ke sana."Frida pun lega. Dia memberi hormat dan mundur keluar. Sementara itu, perasaan hati Guntur sedikit kompleks. Mungkinkah Lastri t

  • Terlahir Kembali: Merebut Kembali Takdir Cinta   Bab 64

    Lastri tidak tahu-menahu tentang apa yang terjadi di kediaman Keluarga Naswara. Pada saat ini, Lastri memegang undangan yang dikirim oleh Keluarga Surbakti dan terdiam.Nisa yang pengertian menjelaskan, "Undangan ini diantarkan oleh kepala pelayan. Nyonya nggak tahu.""Untung Ibu nggak tahu. Kalau nggak, aku akan malu," kata Lastri dengan jengkel. Dia membuang undangan itu ke samping. "Dasar nggak tahu diri. Bisa-bisanya undang Nyonya Adipati ke acara ulang tahun istri pejabat kecil?"Isi undangan itu adalah mengundang Rahayu ke perayaan ulang tahun bibi Lastri di kediaman Keluarga Surbakti. Untung saja, undangan itu dicegat oleh kepala pelayan. Jika diantar ke paviliun tengah, entah bagaimana Rahayu akan memikirkannya. Mungkin Rahayu akan mengira dia congkak."Nyonya, jangan marah. Undangan ini sudah dikirim ke sini. Apa Nyonya mau pergi?" tanya Nisa."Iya. Aku nggak hanya mau pulang, tapi juga memberi mereka hadiah besar!" jawab Lastri sambil menggertakkan gigi.Jika tidak membuat Ke

  • Terlahir Kembali: Merebut Kembali Takdir Cinta   Bab 63

    Lastri meminta maaf, "Suamiku, maaf. Aku terlalu menyulitkanmu."Lastri terlalu cemas. Lastri frustrasi karena apa yang terjadi pada kehidupan sebelumnya. Sekarang ini sudah kehidupan baru. Dia sudah menikah dengan Guntur dan menempuh jalan hidup yang berbeda total dengan di kehidupan sebelumnya.Lastri akan memisahkan Keluarga Sudrajat dengan Keluarga Surbakti. Jika Guntur dan Sekar ingin membahayakannya, serta membahayakan Keluarga Sudrajat, tidak akan begitu mudah seperti di kehidupan sebelumnya.Lastri dan Guntur tidak lagi berbicara. Sepulangnya ke Kediaman Adipati, Guntur langsung pergi ke akademi di paviliun depan.Barulah Lastri sadar bahwa Guntur sepertinya marah. Akan tetapi, dia tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya meminta Guntur menyelidiki Resnu demi kepentingan Keluarga Adipati dan Keluarga Sudrajat, bukan demi kepentingan pribadi!Lastri merasa heran. Dia tiba-tiba menanyai Frida yang berdiri di samping, "Apa aku salah bicara?"Setelah beberapa hari melayani Lastri, Frida

  • Terlahir Kembali: Merebut Kembali Takdir Cinta   Bab 62

    Guntur bertanya, "Istriku, apa ada yang salah?"Lastri menggelengkan kepala, lalu dia bertumpu pada lengan Guntur untuk naik ke kereta kuda.Sekar keluar bersama Sari dan Lastri, tetapi Sari meninggalkannya, Lastri juga tidak menghiraukannya. Sekar berdiri sendirian di depan pintu masuk Satu Rasa. Sekar panik sehingga berteriak pada Lastri, "Kakak, tunggu aku. Aku ikut!"Lastri masuk ke dalam kereta kuda tanpa menoleh ke belakang. Tebersit rasa benci dalam mata Sekar. Dia tetap berjalan ke depan dan berseru, "Kakak ...."Guntur menoleh ke belakang dan menegur dengan suara dingin, "Kalau ingatanmu nggak bagus, aku nggak keberatan untuk mengingatkanmu tentang omongan di kediaman Keluarga Sudrajat. Aku nggak punya prinsip nggak memukul wanita."Wajah Sekar menjadi pucat. Dia berhenti di tempat, melihat kereta kuda Keluarga Adipati Moestopo menghilang dari pandangannya.Di dalam kereta kuda, Guntur menanyai Lastri yang jelas sedang jengkel, "Istriku, kamu jengkel karena dia?"Lastri mengge

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status