Perkebunan dan perternakan nenek menggunakan teknologi paling cangih.
Memiliki tanah seluas 100 hektar lebih, 20 hektar untuk menanam gandum, 15 hektar untuk menanam buah-buahan, 20 hektar untuk menanam sayur-sayuran, 15 hektar untuk menanam kedelai, 15 hektar untuk menanam rapa, 15 hektar untuk menanam kacang tanah, semua menggunakan teknologi cangih dalam menanam dan memanen.
Selain itu masih ada 15 hektar untuk perternakan ikan dengan kolam alami, penuh dengan tanaman air. Ikan, udang dan kepiting semua ada, siap untuk dipanen.
Di samping kolam ikan memelihara bebek, terlihat banyak telur bebek berserakan.
Di dalam perternakan terdapat 1000 ekor kambing, 1000 ekor sapi, 2000 ekor babi, 5000 ekor ayam potong, 6000 ekor ayam telur, 1000 kotak lebah madu, semua dipelihara oleh mesin otomatis.
Daging kambing, daging sapi, daging babi, daging ayam, telur ayam, minyak sayur, minyak kacang, madu, semuanya dijual secara segar.
Juga terdapat sumur 200 meter, air sumur yang segar dan mempunyai PH rendah, sudah hampir setara dengan air minum kemasan. Bahkan boleh langsung diminum dan baik untuk kesehatan.
Sekarang berdiri di dalam perternakan, tidak ada satu orang pun di dalamnya, tetapi semua pekerjaan berjalan seperti biasanya.
Semua yang ada di dalam perkebunan dan perternakan dapat langsung diambil, tidak peduli itu adalah telur ayam ataupun telur bebek, termasuk juga semua jenis daging.
Dia merasa binggung, tidak tahu apakan tubuhnya ikut masuk ke dalam ruang ajaib, atau hanya pikirannya saja yang masuk.
Dia terus berjalan di dalamnya, tanpa terasa sampai ke gudang yang dilarang masuk oleh nenek.
Setelah masuk ke dalam gudang, dia lebih kaget lagi.
Ternyata terdapat 3 barang penting tahun 60an: radio, mesin jahit dan sepeda.
Tidak tahu nenek mendapatinya dari mana, sangat cocok untuk tahun 60an.
Selain itu, masih banyak barang yang cocok untuk tahun 60an yaitu peralatan seperti cangkul, garpu tanah, sekop, sarung tangan, topi jerami, topi bambu, keranjang, jas hujan jerami, sabit, alat pemintal, dan lain sebagainya.
Selimut yang disiapkan juga merupakan selimut tahun 60an, tetapi semuanya berisikan kapas baru.
Juga terdapat kapas yang belum dipakai, semua dimasukan dalam kantong bening besar.
Baju dari musim semi sampai musim dingin, untuk usia 5 tahun sampai 18 tahun, untuk anak laki-laki atau perempuan, semuanya lengkap.
Ada beberapa yang merupakan barang bekas yang dipakai oleh nenek, semua lengkap. Seperti sisir, termos dan botol minum tahun 60an serta barang lainnya.
Baju-baju yang penuh tambalan juga sudah di cuci dengan bersih menggunakan sabun cuci, tercium harum sabunnya.
Lalu terdapat peralatan menjahit seperti benang warna, gunting, ada juga pisau cukur, senter, lilin, korek api kayu, korek api biasa, lampu minyak, tenda dan lain sebagainya.
Terdapat juga berbagai jenis kain katun, tertumpuk banyak di situ.
Dan juga terdapat alat pertahanan diri seperti tongkat listrik, air cabai, tongkat otomatis, gas air mata, pistol paku udara, laser, gergaji listrik, perangkap tikus, peralatan berburu dan lain sebagainya.
Dia curiga kalau nenek sudah tahu akan terlahir kembali di tahun 60an, sehingga sudah mempersiapkan semua peralatan dan perlengkapan tersebut.
Semua peralatan masak dan pisau dapur juga khas tahun 60an.
Sampai perlengkapan yang dipakai saat ini seperti tisu kering, tisu basah, pembalut, shampo, sabun mandi, sabun cuci dan lainnya. Lalu terdapat juga buku tulis, buku soal, buku pelajaran dan lainnya.
Terdapat juga obat herbal. Di sampingnya tertata rapi buku-buku pengobatan tradisional, dari pengetahuan dasar sampai yang sangat dalam juga ada.
Nenek selama ini memang sedang belajar tentang pengobatan tradisional, hal ini dia tahu.
Tidak disangka nenek juga mengoleksi berbagai buku pengobatan tradisional.
Dia membuka buku pengobatan lalu mencoba membacanya dan dia tidak mengerti sedikitpun.
Yang membuatnya kaget adalah selama ini nenek tidak pernah memakai pengobatan barat, tetapi menyiapkan obat flu, batuk, demam, antibiotik, obat luka luar, obat luka bakar, air infus, vitamin dan lainnya.
Makanan yang paling banyak di gudang adalah biskuit. Biskuit-biskuit di taruh dalam kotak, ditumpuk dalam tumpukan yang sangat tinggi, serta masa kadarluarsanya masih sangat panjang.
Dia mengucek-ngucek matanya dan mencubit pipi sendiri, lalu pelan-pelan keluar dari gudang dan berjalan ke arah rumah.
Semua barang yang ada di rumah tidak ada yang berubah, makanan yang disiapkan pun masih hangat, tetapi tidak ada nenek.
Dia tersenyum pahit, bisa melihat kembali rumahnya sudah sangat bersyukur sekali, masih berharap untuk bertemu dengan nenek, sepertinya sedikit berlebihan.
Seberapa banyak barang yang sudah disiapkan oleh nenek, dia tidak tahu sama sekali.
Dia membuka kulkas besar dan melihat terdapat berbagai jenis buah. Juga terdapat berbagai jenis bumbu, susu kemasan, minuman soda, berbagai jenis teh, sosis, hamburger,mentega, keju, susu segar, mie dan lainnya.
Di dalam mesin pembeku terdapat berbagai jenis daging beku, pangsit, daging kering, tulang, cumi-cumi, udang, ikan, kerang dan lainnya.
Sayuran tinggal petik di perkebunan. Termasuk beras, tepung, minyak, semua tinggal ambil di perkebunan, jadi tidak menghabiskan tempat di kulkas.
Dia lalu ke tempat biasa nenek menaruh barang dan melihat terdapat berbagai jenis makanan kaleng, dari sayuran, buahan sampai daging.
Semua makanan kaleng setiap jenisnya paling sedikit ada satu kardus, jika dihitung semua terdapat ratusan kardus makanan kaleng.
Nenek tersayang!
Dia hanya bilang ingin makan makanan kaleng, ternyata nenek membeli banyak sekali.
Lalu dia juga menemukan berbagai jenis makanan ringan yang dia suka, banyak sekali tertumpuk di situ.
Semua itu nenek membeli untuk dia.
Jika dihitung, total makanan ringan juga mencapai ratusan kardus.
Dia menelan ludah.
Lalu memakan makanan kaleng daging yang sudah matang dan daging kering.
Baru membuka kemasan paha ayam goreng, langsung tersadarkan karena dorongan keras.
Yuanbao dengan wajah berlinang air mata, dengan suara gemetar berkata: "Syukur kakak sudah bangun, aku sangat kaget, aku pikir kakak juga sudah meninggal."
Mibao, Maimiao dan Xiaoshitou juga menangis tersedu-sedu.
Dia langsung menenangkan empat adiknya.
Ternyata dia tertidur di bawah pohon, empat adik berpikir dia sudah meninggal.
Melihat adik-adik yang begitu perhatian, hatinya juga penuh dengan berbagai perasaan.
Empat adik setelah ditenangkan, akhirnya tidak menangis lagi.
Dia melihat mereka tidak memperhatikan, lalu mengambil 6 telur yang terbungkus daun, lalu berkata: "Lihat kakak menemukan apa?"
"Telur."
"Kakak beruntung sekali, di sini kenapa ada telur?"
"Terlihat enak sekali."
"Kakak, kita makan secara mentah?"
Setelah ada ruang ajaib, suasana hati Jiang Xi menjadi baik, lalu berkata dengan tersenyum: "Ini telur ayam liar yang kakak temukan di rerumputan situ, jika makan mentah akan amis, kita panggang saja."
Walaupun kondisi lingkungan di sini kurang bagus, namun telur matang tetap bisa membuat perut terasa kenyang.Bukannya tidak mau memberikan bakpao kepada adik-adiknya, tetapi telur akan terlihat lebih masuk akal daripada bakpao. Masih bisa menjelaskan bahwa telur yang ditemukan adalah telur ayam liar, tapi kalau bakpao tidak tahu bagaimana memberikan penjelasannya.Di hutan belantara yang hanya ada tumbuhan dan hewan liar, bagaimana jika empat adiknya bertanya darimana bakpao ini, dia tidak bisa menjelaskan.Jika suatu hari mereka tidak sengaja memberitahukan kepada orang lain, mungkin dia akan ditangkap untuk dijadikan objek penelitian.Rahasia yang hanya diketahui satu orang baru dapat disebut sebagai rahasia.Memanggang telur juga ada tekniknya, kalau tidak, telurnya bisa meledak. Dia mengambil tanah liat di samping sungai, lalu membungkus telur dengan tanah liat, selanjutnya meminta empat adik untuk mencari ranting kering untuk dibakar. Ini adalah cara memanggang telur saat berkem
Mendengar dia bertanya seperti itu, He Chunhua baru sadar akan sikapnya, dia buru-buru berkata: "Tidak kenal, hanya saja banyak yang bernama Zhaodi, membuatku teringat gadis lain yang bernama Zhaodi juga.""Benar, Zhaodi, Zhaodi, berharap mempunyai banyak adik!" Jiang Xi tersenyum getir.Menurut pengalamannya membaca novel online selama bertahun-tahun, kebanyakan yang bernama Zhaodi adalah pemeran figuran atau pemeran pendamping.He Chunhua kembali bertanya tentang nama keempat adiknya, lalu memperkenalkan anak-anaknya kepada Jiang Xi.Dua anaknya bernama Zhaoyang dan Xuyang, dua-duanya bermakna matahari baru terbit. Anak pertama berusia 12 tahun, anak kedua berusia 8 tahun.Karena berasal dari ibukota, mereka merasa memiliki derajat lebih tinggi. Dengan acuh tak acuh, mereka mengabaikan Jiang Xi dan adik-adiknya yang berpenampilan sederhana dengan baju penuh tambalan.He Chunhua merasa agak canggung, ini karena didikan dari pemilik asli tubuhnya.Cerita dalam novel ini, pemilik asli
Awalnya dia sudah kehilangan harapan, tetapi sekaranf diberikan kejutan yang besar, sehingga membuatnya sangat bahagia melebihi memenangkan undian.Baginya, tidak ada perbedaan antara menyimpan barang di tempat Jiang Xi atau di tempatnya sendiri.Namun, karena adanya beberapa anak di sampingnya, dia tidak bisa menunjukkan rasa gembira yang berlebihan itu.Tentang adanya ruang ajaib, harus dijaga kerahasiaannya. Pada tahun 60an, kehidupan tidak hanya sulit, tetapi juga banyak mata-mata yang menyamar sebagai masyarakat.Daripada dianggap sebagai mata-mata atau monster, keduanya bisa membahayakan hidup seseorang.Oleh karena itu, dia segera memberikan peringatan kepada Jiang Xi.Pemikiran Jiang Xi sejalan dengan pemikiran He Chunhua.Barang-barang di dalam ruang ajaib tidak boleh dikeluarkan secara terang-terangan. Anak-anak mudah dikelabui, tetapi orang dewasa tidak.Setelah berdiskusi, mereka memutuskan Zhaoyang, Xuyang dan Yuanbao untuk menunggu di depan gerbang desa. Sementara merek
Tidak perlu bertanya, hanya dengan melihat saja sudah tahu bahwa Zhaoyang tidak mendapatkan apapun.Jiang Xi memandangnya seklilas, "Jangan-jangan kamu sudah makan kenyang baru kembali?"Wajah Zhaoyang memerah, dia menjawab dengan malu-malu: "Aku tidak mendapatkan apapun."Xuyang menggelengkan kepala dengan simpati, "Kak, kamu tidak sehebat Kak Zhaodi, roti yang didapatkan Kak Zhaodi sangat enak sekali."Zhaoyang memandang Xuyang dengan tajam, lalu melihat tas Jiang Xi yang penuh, "Jangan bilang kamu mendapatkan sebanyak itu!"Jiang Xi tersenyum, "Lebih banyak dari ini, tadi sudah dibagikan kepada yang lain. Saya pikir kamu bisa meminta makanan untuk diri sendiri, jadi tidak menyiapkan untukmu."Zhaoyang mendengus dingin, "Saya tidak akan makan meskipun diberikan secara cuma-cuma.""He Zhaoyang, jangan keras kepala." Kata He Chunhua yang merupakan ibu mereka sekarang, jadi harus memberikan nasihat untuk mendidik.Zhaoyang merasa tidak senang, "Aku tidak keras kepala, Ma."Xuyang usian
He Chunhua berpikir sebentar, lalu berkata dengan suara pelan, "Gunakan obat A, anak-anak biasanya bisa menerima rasanya." Jiang Xi kembali mencari obat dan berhasail menemukan obat yang disebut nenek. Dia mencampurkan obat dengan air dan memberikannya kepada Xiaoshitou untuk diminun. Xiaoshitou tidak muntah kali ini. Namun, demam tinggi tidak langsung turun, harus dikompres. Mereka membasahi kain bersih, lalu menggunakannya untuk mengusap tubuh Xiaoshitou berulang kali dan meletakkan kain basah di dahinya. Selama demamnya tidak terlalu tinggi, apapun bisa ditangani. Demamnya perlahan-lahan turun, langit juga semakin gelap. Anak-anak yang lain tidak berdiam di tempat saja, mereka menyalakan api menggunakan cara yang diajarkan Jiang Xi sebelumnya, lalu dengan bersemangat mereka berlari ke arah Jiang Xi dan He Chunhua untuk membawa Xiaoshitou ke sana. Sambali menjaga api, Xiaoshitou tidur nyenyak dalam pelukan He Chunhua. Xuyang masih bersemangat. Dia tidak tahu bisa menyalakan
Jiang Xi bingung, memandang ke arah He Chunhua. He Chunhua juga bingung, tidak pernah terlintas dalam pikirannya bahwa dia akan segera bertemu dengan suaminya, Luo Qiushi. Dia bahkan belum memikirkan bagaimana cara dia akan berinteraksi dengan Luo Qiushi! Karakter asli dan Luo Qiushi jarang bertemu, keduanya tidak memiliki topik yang sama dalam pembicaraan. Namun karakter asli mudah hamil, hampir setiap kali berhubungan akan langsung hamil. Kalau tidak, tidak akan ada Zhaoyang dan Xuyang. Walaupun Luo Qiushi 5 tahun lebih tua dari He Chunhua, tetapi usia sebenarnya, He Chunhua lebih tua dari Luo Qiushi. Sekarang harus hidup bersama dengan suami yang jauh lebih muda, itu benar-benar memalukan. Tidak mungkin berpura-pura tidak mengenalnya, dia menarik lengan Xuyang, "Xuyang, cepat panggil papa." Xuyang masih belum sadar dengan situasi yang terjadi. Dia ingat betul ayahnya seperti apa, dan pria yang berdiri di depannya ini tidak sesuai dengan ingatannya. Dia heran bagaimana kak
He Chunhua mulai gugup, benar-benar merasa tidak nyaman! Tidak peduli dalam menjalankan perkebunan dan perternakan atau membesarkan Jiang Xi dan ayahnya, dia dapat menanganinya dengan mudah. Namun tentang pasangan hidup, dia merasa takut. Dulu dia pernah ditolak dua kali karena mempunyai anak. Dia tidak pernah menaruh harapan kepada seorang pria, juga tidak terbiasa dengan kehadiran seorang pria. Sekarang dia terlahir kembali sebagai seorang wanita yang sudah menikah, berusia 28 tahun, dia harus beradaptasi meskipun dia tidak menginginkannya. Bercerai bukanlah jalan keluar yang baik. Pada tahun 60an, penyelidikan sangat ketak di mana-mana, tidak hanya harus meninjau secara pemerintahan, tetapi harus bisa memberikan bukti. Apalagi dia sudah mempunyai dua anak laki-laki, jadi dia tidak bisa meninggalkan mereka begitu saja. Jika tidak, dia akan dikritik dan dia akan merasa bersalah kepada karakter asli. Dia berkata dengan kasar: "
Beberapa anak juga hampir keluar organ dalamnya karena guncangan, jadi tidak mendengar apa yang sedang mereka katakan.Zhaoyang mendengarnya, tetapi dia tidak mengerti apa yang sedang mereka bahas.Dia tidak suka Jiang Xi begitu dekat dengan He Chunhua, mulai cemberut dan merajuk.Setelah melewati padang rumput, anak-anak yang sudah lelah menjadi bersemangat, langsung berdiri dan melihat ke sekeliling.Suasana hati Zhaoyang menjadi lebih baik setelah melihat pemandangan dan langit yang cerah.Jiang Xi melihat ke luar dengan mata indahnya, kondisi di sana memang sepi, tetapi sangat indah.Xiaoshitou terbangun di tengah perjalanan dan melihat dirinya berada di dalam truk, kakak juga ada di sampingnya, itu membuatnya merasa lebih nyaman.Dia baru saja bermimpi buruk, bermimpi diusir dari truk, lalu digigit serigala, dia sangat ketakutan, sangat ketakutan....Untung saja kakak tidak membuangnya.Jiang Xi bertanya kepadanya:
Ye Chenfei dan Jiang Xi sama sekali tidak tahu siapa perempuan yang dimaksud, tapi mereka kompak menggelengkan kepala.Namun, Gu Yuanzhou justru semakin yakin dengan dugaannya.Ia menghela napas panjang, lalu berkata, “Xingyan memang anak yang keras kepala. Tapi Kexin tidak akan kembali lagi, kenapa dia tidak bisa mengerti itu.”Jiang Xi bingung. “Sebenarnya ada apa?”Gu Yuanzhou memijat pelipisnya. “Ketika Xingyan pertama kali menyelinap ke Hongkong, dia bertemu dengan seorang gadis dari keluarga Liang, namanya Liang Kexin. Gadis itu sangat tulus padanya, membantunya mendapatkan identitas di Hongkong, bahkan membantu dia membangun pijakan di sana. Tapi dia sama sekali tidak menaruh hati pada gadis itu. Lama-kelamaan, dia malah benar-benar menyakiti perasaan Kexin. Ketika Xingyan akhirnya sadar akan arti Kexin untuk dirinya, semuanya sudah terlambat. Kexin pergi dari rumah dan selama dua tahun tidak ada kabar.”J
Namun, sang sopir ragu sejenak sebelum akhirnya menyadari bahwa Gu Yuanzhou tidak memberikan keberatan. Ia pun memperlambat mobil dan mengganti arah.Di sisi lain, Jiang Xi dan yang lainnya tidak langsung pergi ke perusahaan. Sebelum itu, Xiao Liu mengajak mereka berkeliling untuk melihat seluruh bagian rumah, baik di dalam maupun di luar.Ia memperkenalkan semua yang ada di vila itu secara rinci, termasuk jumlah pelayan, jumlah penjaga, bahkan berapa banyak anjing yang dimiliki keluarga itu.Karena vila tersebut berada di tepi laut, mereka bisa mencium aroma angin laut dari halaman. Xiao Liu bahkan membawa mereka untuk melihat pemandangan laut yang luas.Tanpa terasa, pagi sudah berlalu. Setelah itu, mereka kembali ke rumah untuk makan siang.Kali ini, Ye Chenfei benar-benar makan sampai kenyang! Semua hidangan yang disajikan adalah makanan favoritnya, dan porsinya juga besar.Melihat Ye Chenfei makan dengan lahap, Gu Yuanzhou pun ikut mena
"Tuan Huang tidak mungkin!" Ye Chenfei menjawab dengan tegas. "Tuan Huang adalah orang yang sangat setia. Meskipun dia belum lama berhubungan dengan Paman, dia tetap memperhatikan kita. Itu sudah cukup membuktikan kalau dia memiliki integritas."Xiao Liu: "....."Jiang Xi juga yakin bahwa Tuan Huang bukanlah pelakunya!Karena dia tahu alasan sebenarnya, alasan yang tidak mungkin bisa dia ungkapkan. Bahkan jika dia mengatakannya, tidak akan ada yang percaya.Tak disangka, Shan Dandan ternyata cukup cerdas kali ini. Dia sudah mulai merencanakan untuk menguasai perusahaan dan harta keluarga Gu.Jiang Xi pun angkat bicara: "Menurutku, kita tidak perlu terlalu memusingkan masalah ini. Dia tahu atau tidak, itu tidak penting. Selama kamu tidak mengakui, dan yang lain juga tidak mengakui, siapa yang bisa membuktikan dengan pasti bahwa kamu adalah Xiao Liu?Lagi pula, jenazah Xiao Liu sudah lama dimakamkan. Bahkan Ayah angkat dan Paman Li pun tidak p
Jiang Xi nyaris menyemburkan air yang baru saja diminumnya!Panggilan "Bibi Kedua" barusan benar-benar seperti petir di siang bolong!Shan Dandan menikahi pria seusia ayahnya hanya agar mereka bisa memanggilnya "Bibi Kedua"?Sudut bibir Ye Chenfei juga berkedut dua kali. Dia mungkin tidak mengenali wajah wanita itu, tapi suaranya begitu akrab.Terutama karena setiap kali wanita itu berbicara, dia langsung teringat pada perilaku liar wanita itu di hari sebelumnya.Wanita seperti itu menikah ke keluarga Gu, benar-benar memalukan. Belum lagi Paman Kedua yang sudah tua tapi masih tidak tahu malu. Benar-benar membuat muak!Keduanya sudah melampiaskan kekesalan di hati masing-masing, lalu menoleh ke arah Xiao Liu. Xiao Liu terlihat santai, tapi matanya menyiratkan makna yang tak mudah ditebak.Dengan senyum sinis, dia berkata, "Statusmu belum diakui oleh keluarga Gu. Sebelum berbicara, lebih baik kamu tahu dulu posisimu!"Shan Dandan
"Pembantu tidak perlu!" Ye Chenfei menolak dengan tegas. "Kami punya tangan dan kaki, tidak butuh orang lain untuk melayani."Namun, Gu Yuanzhou tetap bersikeras. "Sejak Xingyan pulang, aku sudah meminta Paman Mo melatih para pembantu ini, semuanya dipersiapkan untuk kalian."Ye Chenfei: "….."Ye Chenfei tidak ingin berdebat lebih jauh, tetapi dia merasa segala sesuatu di rumah ini benar-benar membuatnya tidak nyaman.Akhirnya, dia mengganti topik. "Selama ini, bagaimana kalian hidup?"Gu Yuanzhou menunjuk sofa, mengisyaratkan agar mereka duduk. "Ceritanya panjang, duduklah, aku akan menceritakannya pelan-pelan…".....Jiang Xi mendengar beberapa detail yang tidak disebutkan dalam naskah. Setelah ibu Ye Chenfei dan Xiao Liu, Tang Wan, meninggal dunia, Gu Yuanzhou tidak pernah menikah lagi.Setiap kali dia menyebut Tang Wan, dia selalu punya banyak cerita untuk disampaikan. Semua detail kecil tentang mereka tersimp
Wanita-wanita yang duduk di sana semuanya mengenakan perhiasan mewah, dengan wajah angkuh dan dagu terangkat, seolah mereka adalah makhluk paling mulia.Begitu mereka melihat penampilan Jiang Xi dan Ye Chenfei, ekspresi mereka berubah menjadi jijik.Mereka tidak tahu bahwa Ye Chenfei adalah putra Gu Yuanzhou; yang mereka tahu hanyalah rasa hina yang mereka rasakan."Paman Mo, apa Anda sudah pikun? Orang seperti ini dibawa ke rumah?""Pakaian pembantu di rumah kita saja lebih bagus daripada mereka. Jangan-jangan mereka datang untuk bersih-bersih toilet?""Dari daratan Tiongkok ya? Apa baunya tidak busuk?""Cepat usir mereka, bikin suasana minum teh sore jadi terganggu!""Selera dan mood saya sudah rusak. Paman Mo, kenapa Anda masih diam saja?""….."Ye Chenfei mengepalkan tangan, urat di dahinya mulai terlihat. Tadi mereka masuk dengan lancar, pikirnya keluarga Gu akan menyambut dengan ramah.Namun, ternyata
“Oh, jadi kamu masih tahu diri kalau kamu itu memalukan? Tidak bodoh-bodoh amat, ternyata!” Jiang Xi merasa merinding mendengar suara manja Gu Xueyi.Kemudian, dia melirik pria di sebelah Gu Xueyi dan langsung teringat ucapan manajer hotel sebelumnya.Saat itu juga, dia menyadari bahwa pria itu adalah Gu Yuanlang, adik Gu Yuanzhou.Belum bertemu Gu Yuanzhou, dia malah berhadapan dengan antek-anteknya. Sungguh lucu sekali!Yang lebih lucu lagi, Shan Dandan ternyata menjadi wanita Gu Yuanlang!Betul-betul drama yang keterlaluan!Jiang Xi semakin penasaran, apakah Shan Dandan melakukannya dengan sengaja?“Kamu…” Gu Xueyi ingin marah, tetapi dia juga ingin menjaga citra anggunnya.Dia menggelayut manja pada lengan Gu Yuanlang sambil merengek, “Daddy, lihat, kan? Dia itu benar-benar sombong sekali! Kamu harus membela Xueyi, ya? Boleh, ya, Daddy? Tolong Xueyi, ya?”Gu Yuanlang, yang s
Jiang Xi dan Shan Dandan saling menatap beberapa saat, tetapi tak ada satu pun yang berbicara.Pria paruh baya di sisi Shan Dandan melirik Jiang Xi dengan tatapan terpukau, lalu menatapnya lebih lama.Kecantikan alami tanpa polesan yang dimiliki Jiang Xi tidak bisa dibandingkan dengan Shan Dandan yang berdandan tebal. Kecantikan itu membuat orang...Namun, sebelum puas memandang, pandangannya langsung terhalang.Ye Chenfei tidak mengenali Shan Dandan, tetapi merasa bau menyengat dari wanita itu membuatnya mual. Tatapan pria paruh baya di sebelah Shan Dandan pun membuatnya jijik.Dengan tangan memeluk pinggang Jiang Xi, Ye Chenfei berkata, "Kita pergi.""Baik," jawab Jiang Xi, berpura-pura tidak mengenali Shan Dandan. Dia pun pergi bersama Ye Chenfei.Shan Dandan juga berpura-pura tidak mengenali mereka. Namun, ketika menoleh, ia melihat pria di sebelahnya masih memandang Jiang Xi dengan tatapan mesum. Hal itu membuatnya sangat kesal.
Manajer sudah bicara sampai di situ, akhirnya hanya bisa mendoakan mereka berdua agar bisa menjaga diri. Di dalam hatinya, dia juga berharap agar Gu Xueyi, si pembuat masalah, tidak lagi berulah.Jiang Xi dan Ye Chenfei mengerti maksud si manajer, tetapi mereka tetap tidak pergi.Gu Xueyi memang masalah, tetapi wanita berambut panjang bergelombang yang tiba-tiba berbalik pergi juga adalah teka-teki lain. Selama mereka belum memahami situasinya, semuanya seperti bom waktu.Setelah itu, mereka kembali ke kamar untuk mengganti pakaian.Ye Chenfei menatap noda anggur merah di bajunya dengan sedikit rasa sayang, karena itu adalah pakaian baru yang dibelinya. Dia merendamnya di air dan mencoba menggosoknya, lalu menambahkan bubuk penghilang noda, tetapi masih ada bekas samar.Jiang Xi kemudian memeras sedikit pasta gigi dan mengoleskannya ke noda tersebut.Ye Chenfei bertanya dengan heran, “Apa yang kamu lakukan?”“Menghil