Share

Bab 42 Dua Sisi Berbeda

Keesokan harinya, kemeriahan, kelancaran serta mengharu birunya peresmian dan pembukaan Podho Moro yang disiarkan secara langsung secara khidmat menjadi perbincangan di mana-mana termasuk kantor Hendrik dan salon tempat Novi menghabiskan waktu di hari Senin pagi.

“Eh, kemarin lihat live toktoknya kafe baru, gak?” Salah satu staff membuka obrolan saat Hendrik melewati gerombolan itu di pagi hari sebelum jam masuk.

“Kafe yang ada di Jalan Ayam Kate, kan? Aku lihatnya di Instakilo,” sahut lainnya.

“Oh, kalau aku lihatnya di YT-nya EO Podho Tentrem. Uh, bagus banget tempatnya!” ungkap girang lainnya.

“Wah, berarti kemarin itu ada di mana-mana ya siaran langsungnya? Keren tahu!”

Obrolan demi obrolan sejenis terus berlanjut hingga membuat Hendrik menggelengkan kepalanya karena bosan yang dibahas hanya itu-itu saja. Ia pun meninggalkan mereka yang masih saja asyik.

Pada awalnya, ia tidak berniat menguping. Namun, karena pembahasan adalah kafe-restoran baru dan sebagai penikmat yang ser
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status