Beranda / Romansa / Terjerat pesona mafia / S2 : Chapter 42 - Pulau terasingkan

Share

S2 : Chapter 42 - Pulau terasingkan

Penulis: Idahsj
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-20 23:23:06

Di sebuah pulau terpencil yang berada di barat daya bagian selatan.

Pulau bernama Madarina yang keberadaannya tidak tertera di peta, pulau tak berpenghuni namun kaya akan alam.

Kenapa pulau tersebut tidak terendus media, padahal jika di kelola akan sangat berpengaruh bagi negara.

Jawabannya hanya satu. Yaitu keluarga Winslet. Yea, pulau itu milik mereka yang mereka alih fungsikan sebagai tempat bersembunyi, terlebih ada perkebunan sebagai salah satu alat pencaharian keluarga tersebut.

Dan pulau itu juga yang telah menyembunyikan Caroline William selama setahun ini. Dan terjawab sudah bagaimana Nicholas begitu susah mencari keberadaan istrinya. Tentu saja karena campur tangan ular betina itu.

"WHAT ARE YOU SAY?" Dengan mata melotot lebar seakan bola mata cokelat itu keluar karena tak tahan dengan kelopak yang melebar. Belum bentakan nyaring yang terdengar menggema di segala sudut.

"T-tuan Nicholas tengah dalam perjalanan ke pulai Madarina." Lagi sang anak buat menginformasikan.

"SIALAN
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat pesona mafia    S2 : Chapter 43 - Penawaran dan Imbalan

    Di taman rumah yang saat ini ditempati Caroline— wanita itu terlihat tengah berjalan-jalan dengan kondisi kaki telanjang di rerumputan hijau, tidak lupa dengan tongkat di tangannya untuk membantunya berjalan.Udara segar yang terus terembus membuat sejuk menghinggapi tubuh mau pun jiwanya dan membuat Caroline merasa baik karena bisa menekan akan angan-angannya yang tengah melayang-layang tanpa arah tujuan.Dengan sangat hati-hati Caroline menyusuri jalan dengan menggerak-gerakkan tongkat di tangannya.Hanya meratapi nasib, Caroline rindu akan warna-warni dunia, rindu melihat semua itu, tapi sekarang kegelapan yang menjadi temannya, hanya warna itu yang selama setahun ini menemaninya. Mungkin Caroline harus sedikit bersabar, mungkin jalan Tuhan untuk menolongnya masih dalam perjalanan, begitu pun seseorang itu—Seseorang yang diharapkannya.Dia mungkin hanya perlu sedikit waktu lagi, yea sedikit waktu lagi.Tapi sampai kapan kau akan menunggu, Caroline?! Teriak batinnya yang tidak sabar

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-27
  • Terjerat pesona mafia    S2 : Chapter 44 - Pulang

    Di atas ranjang berukuran 120×200 sepasang suami istri yang baru bertemu kembali itu berbaring—lebih tepatnya si pria yang sedikit menyanggahkan kepalanya di antara bantal dan headboard sedangkan sang istri bersandar nyaman di dada bidangnya.Hanya keheningan yang tercipta di kamar itu, di balik jendela kaca tampak daun-daun dari pohon-pohon membuat gemerisik karena tertiup angin hujan yang agak kencang.Tangan Nicholas terus mengelus surai wanitanya dengan lembut, sampai kemudian Caroline memecah keheningan itu."Nic, bagaimana kabarmu selama ini." tanyanya bernada lirih, tangan lentiknya merambat dari dada ke leher dan terus maju sampai bisa meraba wajah Nicholas.Caroline membuat senyum tipis di bibirnya, bagaimana wajah suaminya setelah setahun ini? Ah ia sangat merindukan wajah tampan yang selalu memberikan tatapan datar dan dingin itu. "Aku sangat merindukanmu." Caroline memeluk erat tubuh suaminya dengan sayang.Tuhan, ia benar-benar telah jatuh pada lelaki itu. "Aku pun Car

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • Terjerat pesona mafia    S2 : Chapter 45 - Berduka

    Setibanya di tempat tujuan yaitu Las Angeles Amerika. Nicholas langsung membawa istrinya ke suatu tempat yang sudah di pastikan aman terlebih dari seorang Karen Winslet.Tentu saat ini bukan waktu yang tepat mempertemukan istri tua dan istri muda, dan Nicholas pun masih tak rela bila di haruskan jujur akan status barunya.Dia agak khawatir respon Caroline, wanita itu bukan wanita tipe yang pasrah-pasrah saja. Meski kondisinya sekarang yang berubah 90% tapi tak memungkinkan wanitanya akan pergi kan?Ahh kenapa begitu rumit sekali!"Beneran mau pergi?" Caroline menggenggam erat tangan besar Nicholas dengan kedua tangan mungilnya. Mereka kini sudah berada di ranjang sebuah vampiliun blok b dari mansion minimalis yang di bangun di dalam hutan—jauh dari pemukiman penduduk tentu saja. Dan beberapa bodyguart di tugaskan berjaga dalam 24 jam."Kita baru saja bertemu kembali,"Caroline yang menatap kedepan tampak sendu tak rela melepas suaminya yang beberapa menit lalu melapor harus pegi karen

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-04
  • Terjerat pesona mafia    S2 - Chapter 46 - Pemakaman

    Selasa, 07.45 AM. London Inggris. Di sebuah kamar dengan dominasi warna putih Caroline dengan bekas air mata tampak berbaring terlelap di ranjang besar berukuran kingsize. Kedua kelopak matanya tampak bergerak-gerak, siap terbuka, keningnya pun berkerut kala di rasa tidurnya ada terasa terganggu.Suara halus bersama elusan lembut di pipinya seketika membuatnya terbangun dari alam mimpi."Eum, " gumamnya tak jelas."Wake up hanny," "Mommy?""Yes it's mom. Waktunya bangun, kita harus mengantar kakakmu untuk terakhir kalinya." Lirih Elina dengan raut muramnya yang memprihatinkan.Caroline yang sadar akan hal itu seketika bangun, setelah menangis habis-habisan semalam karena mengetahui alasan kenapa kakak kandung yang baru di ketahuinya ini harus sampai berbaring tidak berdaya di rumah sakit dan pada akhirnya tidak kuat untuk bertahan.Ya Caroline tau dan amat merasa bersalah. Kejadian satu tahun yang lalu ternyata merugikan. Dan Caroline tidak bisa untuk tidak menyalahkan dirinya send

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-15
  • Terjerat pesona mafia    S2 : Chapter 47 - Ayah yang berengsek

    Setelah kurang dari satu jam perjalanan, Caroline dan ibunya akhirnya sampai di pintu gerbang Mansion milik Albert—suami Elina sekaligus ayah yang baru ditemuinya beberapa jam lalu.Dan kala gerbang raksasa itu terbuka tampak lah pekarangan luas dengan kanan kiri pepohonan yang menghiasi jalan, tidak lupa di tengah-tengahnya terhampar ukiran patung air terjun dengan ukuran sedang yang di kelilingi bunga warna warni yang tampak cantik.Sedangkan si pusat utama—yaitu bangunan tinggi nan kokoh dengan luas berhektar-hektar memiliki kesan modern dengan dominasi warna cerah. Namun sayangnya Caroline tidak bisa melihat pemandangan indah itu."Kita sampai," beritahu Elina kala mobil yang tengah di tumpanginya berhenti."O... ohh," Caroline mengangguk mengeratkan genggaman tangannya pada tangan sang ibu, lalu ikut bergerak untuk keluar di bantu sang ibu.Berjalan saling bersisian, Caroline mengikuti langkah sang ibu. Menapaki bangunan yang menjadi tempat tinggal keluarganya untuk pertama kal

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-17
  • Terjerat pesona mafia    S2 : Chapter 48 - Harus pergi

    Di kamarnya Caroline mengembuskan napasnya agak kasar. Beberapa hari sudah dilewatinya di mansion ini dan rasanya membuat Caroline bosan.Meski beberapa waktu lalu memang dirinya selalu mendapat ucapan rendah penuh ejekan dari Nyonya Allin—si perusak berbisa. Itu lah julukannya pada wanita yang menjadi mama tirinya itu. Dan sekali pun Caroline tidak sudi menganggap wanita itu sebagai mamanya. Dan bukan Caroline namanya jika wanita itu hanya diam saja. Karena jelas Caroline bukan tipe wanita sabar dan pendiam. Wanita itu lebih suka di tantang atau menantang."Nic. Kapan kau ke sini lagi, Aku merindukanmu." lirihnya dalam keheningan kamar.Sudah seminggu dirinya tinggal bersama keluarga kandungnya, dan sudah empat hari Nicholas meninggalkannya dan sampai sekarang pria itu belum juga menemuinya lagi.Cup"Eh!"Caroline melongo saat mendapat kecupan tiba-tiba di pelipisnya.CupSatu kecupan lagi mendarat di dahinya."Nic?" Caroline menebak.Tidak ada jawaban."Nic? Kau kah itu Nicholas?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18
  • Terjerat pesona mafia    S2 : Chapter 49 - Ancaman

    Empat puluh menit di perjalanan akhirnya Nicholas sampai juga di tempat tujuannya.Nicholas langsung keluar dari mobilnya, dengan langkah tergesa memasuki mansion keluarganya. Sesampainya di pintu masuk, pemandangan pertama yang dilihatnya membuat rahangnya mengeras, kedua tangannya terkepal erat menimbulkan otot-otot tangannya bermunculan.Karen Winslet— yang berdiri di depannya tengah menyandera seorang wanita berperut agak buncit yang tengah meringis menahan sakit di perutnya.Adiknya, yea korban sandra itu Nicholatte yang tengah hamil kembali, kandungannya ada di usia 6 bulan."Lepaskan. Adikku. Karen." desis penuh penekanan di setiap kalimatnya. Pria itu terus menghunuskan tatapan tajamnya pada Karen, sedetik kemudian tatapannya beralih pada seorang wanita paruh baya yang ikut di sandra oleh pria berkepala plontos—Ibunya. Andhe Matthew.Bukannya melepas Karen malah terkekeh, wanita itu sama sekali tidak terlihat takut dengan tatapan buas penuh ancaman Nicholas, malah dengan beran

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-20
  • Terjerat pesona mafia    S2 : Chapter 50 - Kata keramat

    Beberapa jam kemudian, langit sudah berganti menggelap. Menampakkan cahaya bulan yang menyinari seluruh bumi meski dengan jarak yang amat sangat jauh sekali.Di rumah sakit Caroline bersiap akan menjalani operasi."Mom, Nicholas bagaimana? Apa dia belum datang?" tanya Caroline meremas pelan tangan sang ibu."Dia pasti datang, sebentar lagi." Beritahu Elina menenangkan.Harusnya yang sekarang mendampingi Putrinya dalam keadaan seperti ini adalah suaminya. Tapi Elina maklum, menantunya itu tengah membereskan sesuatu agar keadaan tetap aman. Dan putrinya selamat."Nanti kapan?" tanya Caroline tidak sabar. "Harusnya dia yang menemaniku sekarang mom," lirihnya pelan, nada suaranya terdengar sedih.Caroline ingin suaminya di sini, menemaninya yang jujur saja merasa takut. Pikiran-pikiran buruk terus menyerang kepalanya, bagaimana bila operasi ini gagal, dan kemudian sesuatu terjadi padanya.Di mana pria itu untuk menghiburnya, menenangkannya bahwa semuanya akan baik-baik saja.Ohh harapan i

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24

Bab terbaru

  • Terjerat pesona mafia    S2 : Chapter 66 - Perjuangan

    Di perjalanan, Nicholas menggeram kesal, tangannya yang tengah mengendalikan setir sekali-kali memukul setirnya kuat, beberapa kali juga menekan klakson membuat suara nyaring yang tidak mengenakan.Tidak sesuai bayangannya, Nicholas sedikit lama, padahal beberapa kilo meter lagi akan sampai tapi kemacetan kembali menyerang yang otomatos membuat jalanan macet, karena ternyata ada kecelakaan di depan sana.Dan itu membuat Nicholas marah juga kesal. Ohh bukan dia tidak simpati—ah whatever Dia sudah harus sampai dalam beberapa menit lagi. Sial! "Oh c'mon gods aku tidak mau melewatkan kesempatan yang telah diberikan istriku."Nicholas melirik arlojinya, sudah tiga puluh tujuh menit dari waktu yang diberikan Caroline tapi ternyata Nicholas terlambat.Lima belas menit kemudian, akhirnya Nicholas bebas dari kemacetan. Lelaki itu dengan tidak peduli menambah pedal gas kecepatan mobilnya di atas rata-rata, mengemudi seperti orang kesetanan, bahkan lelaki itu sampai harus banting stir karena be

  • Terjerat pesona mafia    S2 : Chapter 65 - Orang ketiga

    "Caroline?"Satu detik Tidak ada jawaban!Sepuluh detik.Masih tidak ada jawaban."Caroline?" ulang Nicholas dengan nada sedikit tinggi saat tidak juga mendapat respon."1 jam."Kerutan di dahi Nicholas terlihat—bertanda lelaki itu bingung dengan ucapan sang istri. Apa maksudnya? "Maksudnya?""Temui aku dalam waktu 1 jam atau tidak sama sekali."Seketika Nicholas merasa jantungnya berdetak kencang, kehangatan menjalar di hatinya hanya karena ucapan dari Caroline yang termakna sebuah kesempatan.Ya, tentu saja akan dia lakukan apa saja untuk bisa bertemu dalam waktu 1 jam itu."Kami memberiku kesempatan,""Temui aku di airport, Hilton International London Heathrow Airport di 1 jam itu pesawatku akan lepas landas."Dan TutPanggilan di putus secara sepihak.Nicholas memandang ponselnya yang telah terputus sambungannya, dan tanpa berpikir panjang lagi pria itu langsung bergegas pergi.1 jam? Menuju lokasi yang diberitahu Caroline, kira-kira ia akan sampai dalam 40 menit.Apa akan tep

  • Terjerat pesona mafia    S2 : Chapter 64 - Ungkapan Hati

    "Aku tidak peduli, yang penting sekarang—" Nicholas menggantungkan ucapannya dan menyeret Alice pada meja yang telah disediakan kemudian tanpa memandang balas kasih lelaki itu menekan kepala sang wanita ke meja."Katakan yang sejujurnya apa yang terjadi dari kau masuk ke kamarku dan menggodaku!" ucap Nicholas, tangan satunya yang bebas kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi nomor istrinya. Dan sampai panggilan keempat, Caroline tidak juga mengangkatnya membuat Nicholas menghela napas putus asa. Tidak punya pilihan lain Lelaki itu mengetikan sebuah pesan dan mengirimnya langsung.Sedangkan di tempat lain. Caroline mencoba tidak tergoda untuk mengangkat panggilan suami berengseknya."Sayang, itu teleponnya." Elina yang mendengar panggilan itu menghela napas. Wanita paruh baya itu menoleh melihat siapa penelepon."Nicholas?" ucap sang paruh baya dengan pelan, tau sekali putrinya sedang tidak dalam mood baik."Aku tidak mau mengangkatnya." ucap Caroline datar."Mungkin penting. Jan

  • Terjerat pesona mafia    S2 : Chapter 63 - Salah paham

    ''Ya ampun sayang," Elina yang baru saja keluar dari kamar mandi terkejut dengan kedatangan putrinya yang tampaknya tidak baik-baik saja. "Ada apa denganmu. Kenapa menangis?" tanyanya menghampiri cepat putrinya yang sudah meluruh di dinding pintu."Mom..." Caroline langsung memeluk Elina menumpahkan rasa sakitnya dalam pelukan sang Momny."Itu Nicholas, pintunya—""Tidak tidak, biarkan saja." Caroline menggelengkan kepala menatap sang Mommy dengan tatapan kesakitan. Membuat Elina tidak tega."Menangislah sepuasnya. Nanti cerita pada Mom." ucapnya sambil memeluk sang putri, tak lupa tangannya menepuk-nepuk pelan punggungnya mencoba menyalurkan ketenangan.Beberapa menit kemudian gedoran di pintu sudah menghilang begitu pun Caroline yang mulai tenang. Wanita itu melepaskan pelukannya kemudian menatap Elina."Aku mau pergi,""Pergi?"Caroline mengangguk. "Ikut Mommy kemana pun."Elina mengerutkan keningnya, tapi selang detik setelahnya menghembuskan nafas pelan. Kemudian mengangguk. "T

  • Terjerat pesona mafia    S2: Chapter 62 - Terpergok

    Keesokan harinya. Di atas sebuah sofa Caroline tengah duduk manis dan tampak sibuk mengotak-atik ponsel di tangannya. Ahya, beberapa saat lalu Caroline memang keluar untuk berbelanja bersama Elina, membeli beberapa pakaian, makeup, dan salah satunya ponsel yang saat ini di mainkannya. Sebenarnya dia menolak untuk keluar apa lagi berbelanja dengan nominal yang besar tapi karena sang ibu memaksa Caroline tidak bisa menolak. Tapi yang jelas Caroline masih asing dengan kehidupannya sekarang. Sangat berubah 90 sederajat. Siapa sangka ternyata dia merupakan anak dari seorang pemilik The big mall dan sangat berpengaruh dengan cabang yang meraja rela di dunia."Akhirnya ketemu." Kata Caroline tampak senang saat berhasil menemukan akun sahabatnya—Rachel.Setelah apa yang terjadi padanya selama setahun ini. Ia rindu adik dan sahabat-sahabatnya. Dan bagaimana keadaanmu Raquel? Semoga saja Putri menggemaskan dari sahabatnya itu selamat dan baik-baik saja.Caroline benar-benar kehilangan info se

  • Terjerat pesona mafia    S2 : Chapter 61 - Maaf

    S2 CHAPTER 62 "Nak?"Dengan panik Elina mendekati Caroline yang tiba-tiba memasuki kamar—kepanikannya muncul saat melihat kedua mata putrinya berkaca-kaca bahkan air mata telah membasahi pipinya."Mom..." Caroline langsung menghambur kepelukan sang ibu."Kenapa sayang?" tanya Elina merasa cemas."Nic—Nicholas ternyata mempunyai istri lain—Dia menikah lagi!?!" Beritahu Caroline dengan penuh emosi kesedihan pada sang ibu yang sebenarnya sudah di mengetahui fakta tersebut. Mengela napasnya wanita paruh baya itu tak menyangka akan secepat ini fakta itu sampai pada putrinya. "Untuk lebih jelasnya kamu bisa meminta penjelasan suamimu—"Caroline menatap tak percaya mendengar itu, langsung memotong. "Mommy sudah tau,"Seketika Elina menggeleng tapi menggangguk kemudian. Mencoba tenang sebelum kemudian mejelaskan. "Bukan Mom berpihak pada suamimu, tapi karena mom tau ada sesuatu." Rahasia sebesar ini disembunyikan hanya untuknya. Hebat sekali Nicholas Matteow.Dan sesuatu apa? "Sorry honey

  • Terjerat pesona mafia    S2 : Chapter 60 - Akhir terbongkar

    Elina, Caroline, Nicholas turun dari mobil tepat di depan pekarangan Mansion Albert. Ketiganya berjalan memasuki mansion tersebut.Sesampainya—menginjakkan kakinya di lantai utama, mereka telah disambut oleh tiga orang yang tidak lain, Albert, istri kedua dan anak perempuanya."Woah ibu peri dan putrinya yang buta telah kembali." Alice—anak ke tiga Albert mengejek dengan angkuhnya pada Elina dan Caroline.Alice maju selangkah hingga akhirnya berdiri tepat di hadapan Elina dan Caroline. Dengan menatap sinis dua orang itu, Alice berani mengangkat tangannya—menunjuk-nunjuk Elina dan Caroline tak sopan."Kenapa kalian harus kembali ke sini hm? Parasit tidak berguna tidak dibutuhkan di sini!" ucapnya sinis.Caroline yang sedari tadi mengepalkan tangannya ingin sekali menampar bulak balik bibir seenaknya itu. Tapi tenang—Caroline berusaha tenang. Bukan saatnya.Well, sedari awal masuk dia sudah menebak lelaki yang beberapa jarak di hadapannya itu adalah ayah kandungnya dan dua wanita yang t

  • Terjerat pesona mafia    S2 : Chapter 59 - Kembali melihat

    Keesokan harinya. Pukul 06.30 PM. Caroline sudah bangun dari tidurnya. "Nicholas belum datang?" Tanyanya pada sang ibu yang baru saja keluar dari kamar mandi.Elina menggeleng sebagai jawaban. "Belum."Caroline menghela nafasnya dengan bibir maju sedikit. "Padahal aku sangat berharap kala aku bangun lelaki itu sudah di sini. Waktunya sedikit lagi," lirih Caroline kecewa."Jangan sedih sayang. Kita telepon saja suamimu ya?" Elina yang menemani memutuskan untuk menghubungi menantunya itu untuk mengurangi kesedihan dan kekecewaan putrinya."Mungkin dia memang sibuk Mom." ucap Caroline saat tau sang suami tidak menerima panggilannya."Jangan salah sangka beauty. Aku di sini," suara bas Nicholas dari arah pintu menyahut Caroline. Lelaki itu ternyata sudah berada di rumah sakit."Nic!" sahut Caroline berubah ceria. Terlihat bahagia."Kau benar-benar akan menemaniku?" Tanya wanita itu untuk kesekian kali, membuat Nicholas melengkungkan bibirnya sambil berjalan mendekati Caroline, lalu mem

  • Terjerat pesona mafia    S2 : Chapter 58 - "Tidak semudah itu berkata maaf"

    Beberapa jam kemudian, Caroline sudah kembali ke kamar rawatnya dan jadwal operasi sudah di tetapkan.Beberapa pemeriksaan sudah di lakukan—tadi, dan berjalan lancar dan dirinya besok benar-benar bisa melakukan operasi donor matanya."Caroline."Caroline tersentak saat mendengar suara berat itu.Caroline kemudian menetralkan wajahnya menjadi datar. "Untuk apa Anda ke sini?" tanyanya dingin.Meski tidak bisa melihat seperti apa rupa sosok lelaki yang katanya–Ayah kandungnya, Caroline hanya memperlihatkan raut datarnya setelah fakta yang di dengarnya—kekejaman ayahnya, terutama pada ibunya. Lelaki paruh baya itu mendekati Caroline sembari berkata. "Maafkan Daddy Caroline,"Sontak Caroline terkekeh sinis mendengarnya. "Ayah? Seingat saya... Saya tidak punya Ayah." cetusnya dengan begitu dingin.Menolak mentah-mentah Albert Ryson sebagai Ayah kandungnya.Albert merasa dadanya tertusuk beribu-ribu jerami tajam—sangat sakit saat mendengar putrinya sendiri tak mengakuinya. Bahkan dari nad

DMCA.com Protection Status