공유

Bab 264

작가: Helena Ayu
Saat Miana sadar, dia menemukan dirinya sedang berbaring di ranjang rumah sakit. Aroma disinfektan menyengat hidungnya.

Sherry seketika merasa lega ketika melihatnya bangun.

"Mia, bagaimana perasaanmu?"

Miana menggeleng dan menjawab, "Aku sudah nggak apa-apa."

Kemudian, dia membuka selimut dan hendak turun dari tempat tidur.

"Istirahatlah dulu," ujar Sherry sambil mengulurkan tangan dan menahan Miana.

"Aku ingin menemani Nenek untuk terakhir kalinya. Begitu fajar tiba, dia akan menjadi abu dan berbaring di dalam guci kecil. Aku nggak akan pernah punya kesempatan untuk melihatnya lagi." Nada suara Miana sangat tenang, emosinya tidak menunjukkan kesedihan atau kegembiraan. Sikap Miana seperti ini malah membuat Sherry merasa khawatir.

Neneknya telah meninggal, tetapi Miana terlihat terlalu tenang.

Sherry lebih suka Miana menangis keras seperti sebelumnya, mengeluarkan semua kesedihan dan rasa sakit di hatinya.

Dia tidak ingin Miana menyimpan semuanya di dalam hati.

Karena begitu hatinya t
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

관련 챕터

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 265

    Keluar dari kamar mayat, Miana menahan kesedihannya dan mulai mengurus pemakaman neneknya dengan tenang.Bagaimanapun, dia sendirian, tidak punya hak untuk bersedih!Setelah dia selesai mengurus aula pemakaman, panggilan telepon dari Evina datang.Miana memberi tahu Evina alamat aula tersebut. Setelah itu, dia mulai mengabari kerabat-kerabat neneknya yang berada di kampung halaman.Miana berpikir bahwa neneknya yang terbaring sendirian di rumah sakit selama bertahun-tahun pasti sangat menantikan ada yang datang menjenguknya.Sekarang neneknya sudah tiada, dia ingin mengantar kepergian neneknya dengan penuh keramaian.Tidak lama kemudian, Evina datang bersama Pram dan Celine.Hal pertama yang mereka lakukan bukanlah menghormati almarhum, tetapi langsung menghampiri Miana.Tepat ketika Miana ingin berbicara, Evina menamparnya dan berteriak "Demi mendapatkan harta warisan Nenek, kamu mengurungnya selama bertahun-tahun! Sekarang Nenek sudah meninggal, kamu berpura-pura sedih dan menyuruh k

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 266

    "Kalau datang untuk berkabung, seharusnya berlutut di depan altar dan menangis. Eka, bantu Nyonya Senora berlutut di depan altar!" Mendengar ini, Miana tercekat dan refleks mengangkat kepalanya. Dia melihat Giyan yang berdiri tidak jauh darinya penuh dengan aura yang lembut dan senyuman di wajahnya dapat menyembuhkan semua luka di hatinya.Miana seketika teringat masa kecilnya. Setiap kali dimarahi dan dipukul di rumah, Giyan selalu menghiburnya dengan lembut.Pada saat itu, suasana hatinya akan membaik dengan cepat.Bertahun-tahun berlalu, ternyata kemunculan Giyan masih bisa membuatnya merasa tenang.Evina dipaksa berlutut di depan altar Reni. Mata Reni di dalam foto tampak sangat hidup. Ketika Evina tanpa sengaja melihatnya, dia langsung ketakutan sampai lupa menangis.'Si tua ini sudah mati, tapi masih saja menakuti-nakutiku!'Melihat apa yang terjadi, Sherry yang sebelumnya ingin menarik Evina diam-diam mundur ke tempat semula.Dia tentu senang ada yang membantu Miana.Begitu meli

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 267

    Mereka telah tumbuh bersama sejak kecil, jadi Giyan pasti memahami sifat Miana.Selain itu, dia tahu bahwa Kakek Eddy sangat menyayangi Miana. Jika Miana tidak mengabarinya, itu mengartikan ada masalah antara Miana dan Henry.Melihat Miana tidak ingin mengatakanya, dia tidak mengutarakan dugaannya itu dan juga tidak bertanya lebih lanjut."Kamu nggak tidur semalaman? Matamu merah sekali, cepatlah istirahat sejenak." Henry menikahi Miana tetapi tidak menghargainya. Memikirkan ini, Giyan benar-benar ingin menghajar Henry."Nggak perlu, aku nggak ngantuk." Miana sangat keras kepala.Dia tidak ingin pergi, karena ini terakhir kalinya dia bisa menemani neneknya.Karena tidak bisa membujuk Miana, Giyan pun menemaninya. Jika Miana tiba-tiba pingsan, dia akan bisa segera membawanya ke rumah sakit.Celine melihat Giyan memperlakukan Miana dengan lembut, dan hatinya penuh dengan kebencian.Padahal Giyan hampir menjadi miliknya.Sementara itu, Pram mulai merencanakan sesuatu ketika melihat kedeka

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 268

    Sherry mengalihkan pandangannya ke pintu. Ketika melihat Kakek Eddy berjalan masuk, dia segera berkata, "Mia, kakekmu datang."Miana tertegun sejenak sebelum menolehkan kepalanya.Dengan menggunakan tongkat jalan, Eddy berjalan cepat ke arah Miana."Mia, kenapa kamu nggak mengabari Kakek hal sebesar ini!" Eddy sangat sedih ketika melihat Miana yang terlihat begitu lesu.'Gadis ini, kenapa dia malah menanggung semuanya sendirian?'Miana hendak bangkit, tetap tidak bisa karena lututnya sangat sakit. Dia terpaksa tetap berlutut dan bertanya, "Kenapa Kakek bisa datang ke sini?"Dia tidak memberi tahu keluarga Jirgan karena tidak ingin Henry tahu tentang hal ini.Lagi pula, dalam pandangan Henry, dia hanyalah seorang pengecut yang menggunakan kematian neneknya sebagai alasan untuk menghindari tanggung jawab. Karena itu, dia akan menjalani peran tersebut."Seharian nggak bisa menghubungimu. Karena khawatir, aku meminta orang untuk mencarimu dan mendapat kabar kalau nenekmu meninggal. Mia, Ka

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 269

    Kepala pelayan itu hanya ingin menyarankan Eddy untuk tidak lagi ikut campur masalah Henry.Orang seperti Henry bagaimana mungkin mengikuti jalan yang telah direncanakan orang lain.Ekspresi Eddy seketika menjadi suram, dan dia berkata, "Semua penderitaan Mia selama tiga tahun ini disebabkan olehku! Sebenarnya, aku sudah lama menyadarinya, tapi aku hanya nggak mau menghadapi kenyataan! Sudahlah! Biarkan saja Henry! Kalau Miana ingin bercerai dengannya, dia pantas mendapatkannya!"....Tiga hari kemudian adalah hari pemakaman Reni.Langit meneteskan bulir-bulir air dengan intensitas ringan.Miana mengenakan pakaian hitam, dan berdiri di depan makam sambil memegang payung.Ekspresinya begitu tenang, tidak terlihat sedih ataupun senang.Seolah-olah neneknya tidak pergi untuk selamanya, tetapi hanya pergi berlibur dan akan kembali.Melihat kondisi Miana seperti itu, Sherry yang berdiri di sampingnya sangat khawatir.Dalam tiga hari ini, Miana tidur paling banyak dua jam.Bukan karena Miana

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 270

    Sherry terkejut dan segera menarik tangannya. Dia berbalik dan menatap mata pria itu yang penuh kemarahan.Mengingat beberapa hari ini dia tidak menjawab telepon pria itu, Sherry merasa sangat gelisah.'Dia nggak akan melakukan sesuatu padaku di sini, 'kan?''Giyan masih ada di sini ....'Melihat wajah Sherry begitu pucat, amarah di hati Farel seketika melonjak.'Kenapa dia takut seperti ini? Apakah aku begitu menakutkan?'Sherry dapat merasakan amarah yang terpancar dari Farel dan khawatir amarah itu akan meledak pada detik berikutnya. Dia segera menghampiri Farel dan berkata dengan suara yang terdengar sedikit manis, "Kenapa kamu ada di sini?""Ini rumah sakit keluargaku, aku datang untuk inspeksi, nggak boleh?" Nada bicara Farel sangat ketus, terlihat jelas dia sangat marah.Setelah ragu sejenak, Sherry dengan hati-hati menarik tangan Farel sambil berkata dengan suara pelan, "Malam ini aku akan masak, datanglah untuk makan bersamaku, oke?"Farel sebelumnya sudah memberikan instruksi

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 271

    Melihat Farel pergi, Sherry diam-diam menghela napas lega dan berkata, "Giyan, aku akan segera kembali, kamu tunggulah Mia di sini!"Farel bukan orang yang sabar, dia pasti akan marah jika dibiarkan menunggu lama.Giyan mengangguk tanpa banyak bertanya.Dia tidak pernah ikut campur urusan orang lain.Sherry menatapnya dalam-dalam sebelum berbalik pergi.Tidak ada kemungkinan lagi antara dia dengan Giyan.Dia sebenarnya sudah menyerah sejak lama.Di koridor darurat, Farel bersandar di pagar sambil mengapitkan sebatang rokok di antara dua jarinya. Wajah tampannya samar-samar terlihat di balik asap yang diembuskannya.Sherry berdiri di depan pintu dan menatap Farel.Dia harus mengakui bahwa wajah Farel memang sungguh tampan.Pada saat ini, pandangan Farel beralih pada Sherry, alisnya agak terangkat dan dia bertanya, "Kenapa nggak ke sini? Takut aku memakanmu?"Sherry menarik kembali pandangannya dan berjalan pelan ke arahnya, hatinya gelisah.Melihat ekspresi Sherry, raut wajah Farel seke

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 272

    Melihat wajah Sherry tiba-tiba memerah, Farel menyipitkan matanya. Sebuah pemikiran terlintas di benaknya dan dia bertanya, "Sherry, apa yang sedang kamu pikirkan?"'Wanita ini pasti berpikir aku ingin melakukannya di sini, bukan?'Meskipun rumah sakit ini miliknya, dia tidak mungkin seberani itu.Namun, melakukannya di sini bisa memberikan sensasi ketegangan karena takut ketahuan.Pasti akan menjadi kenangan yang tidak terlupakan."Aku berpikir apakah malam ini pergi ke tempatmu atau ke rumahku!" Sherry sekarang langsung bisa berbohong tanpa perlu persiapan.Menurutnya, Farel mungkin juga tidak ingin mendengar dia mengatakan yang sebenarnya.Kejujuran itu menyakitkan ...."Aku membelikanmu sebuah rumah. Setelah urusanku selesai, aku akan membawamu ke sana." Farel sekarang sudah tidak marah lagi, nada bicaranya jauh lebih lembut."Bukankah aku sudah bilang nggak mau?" Sherry tidak menginginkan barang-barangnya, karena itu membuatnya merasa seperti menjual diri."Tempatmu terlalu kecil,

최신 챕터

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 488

    Henry betul-betul memperlakukan Miana seperti mainan, diambil ketika ingin, dibuang ketika bosan!"Kalau kamu nggak setuju, nggak masalah. Aku akan menyewa pengacara terbaik untuk merebut putraku! Miana, jangan menangis meminta aku untuk menerimamu kembali nanti!" ujar Henry dengan datar, sudut bibirnya melengkung.Meskipun sudah tahu dari Amanda bahwa Henry akan menggugat untuk merebut Nevan, mendengarnya langsung tetap membuat Miana marah.Henry sungguh kejam!Dia sama sekali tidak memiliki rasa kemanusiaan!"Henry, anakku lahir setelah kita bercerai, jadi nggak ada hubungannya denganmu!" seru Miana dengan penuh kebencian.Dalam waktu singkat, dia sudah mengingat banyak momen di mana Henry memperlakukannya dengan buruk karena Janice.'Bertahun-tahun berlalu, pria ini tetap nggak berubah!'"Ada hubungannya atau nggak, kita bisa melakukan tes DNA! Miana, kamu nggak berani, 'kan?" Henry yakin Nevan adalah putranya dan sekarang hanya berpikir untuk merebutnya.Setelah putranya berada di

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 487

    Setelah tiba di lantai atas, Miana langsung masuk ke kantor CEO tanpa mengetuk pintu.Suara pintu yang dibuka cukup keras membuat Henry berhenti membaca dokumen dan mengangkat kepalanya.Menurutnya, wajah Miana lebih cantik dari sebelumnya.Seperti bunga yang mekar dengan indah setelah perawatan hati-hati, terlihat sangat menyenangkan.Henry merasa jantungnya berdebar setengah detik lebih cepat."Henry, kamu benar-benar berengsek dan sangat menjijikkan!" Miana marah, tentu saja tidak akan memberi Henry muka, langsung mengumpat padanya.Sejak sembuh dari depresi, Miana jarang kehilangan kendali emosinya.Namun, hari ini, dia benar-benar marah karena tindakan Henry sudah sangat keterlaluan!Sorot mata Henry menjadi tajam dan berkata dengan suara datar, "Miana, ini wilayahku, kamu datang ke sini membuat keributan, nggak takut aku lapor kamu ke polisi?"Dulu, Miana selalu bersikap lembut dan anggun di depannya.Jangankan marah, suaranya pun tidak pernah keras saat berbicara dengannya.Seka

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 486

    Miana tertawa kesal ketika menyadari bahwa panggilannya sengaja diputus setelah nada sambung terdengar beberapa kali.'Henry! Hebat sekali kamu!'Setelah itu, dia menelepon Wiley.Begitu tersambung, dia langsung berkata, "Pak Wiley, tolong berikan ponselnya ke Pak Henry, aku ada urusan penting!""Nona Miana, Pak Henry sedang sibuk ....""Kalau begitu katakan di mana kalian sekarang, aku akan ke sana!" Miana sudah sangat marah dan ingin melampiaskannya ke Henry."Kami di kantor.""Oke, sepuluh menit lagi aku sampai!"Setelah mengatakan itu, Miana langsung menutup telepon.Saat ini, di kantor CEO Grup Eskaria.Henry memegang dokumen, berpura-pura membacanya, tetapi sebenarnya mendengarkan percakapan Wiley dengan Miana.Wiley menyimpan ponselnya dan melihat bahwa dokumen di tangan Pak Henry terbalik.Setelah ragu sejenak, dia tidak bisa menahan diri untuk memberi tahu, "Pak Henry, dokumennya terbalik."Henry meletakkan dokumen di meja dengan keras, berdeham sebelum bertanya, "Ada apa?""N

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 485

    "Begitu mendengar kabar ini, aku langsung mencari orang itu. Ternyata dia sedang diselidiki oleh pihak berwajib. Kejadian ini tiba-tiba, pasti ada yang merencanakan diam-diam!"Miana menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, lalu berkata, "Kamu telepon dan beri tahu para petinggi untuk rapat di kantor! Aku akan segera ke kantor!""Baik, aku akan segera memberi tahu mereka!"Miana baru saja menutup telepon, Giyan sudah bertanya, "Apa yang terjadi? Butuh bantuan?"Giyan sebenarnya ingin membantu, tetapi Miana akan marah jika dia bertindak tanpa persetujuan Miana.Miana menenangkan diri, menatap Giyan dengan perasaan bersalah. "Maaf, sepertinya aku nggak bisa bertemu dengan ayah dan ibumu malam ini. Ada masalah di perusahaan, dan kamu tahu, Sherry sekarang di rumah sakit, nggak bisa ke kantor, jadi aku yang harus menanganinya. Kalau aku butuh bantuan, aku akan meneleponmu."Miana merasa tidak enak hati karena terpaksa membatalkan janji bertemu dengan orang tua Giyan."Nggak apa-ap

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 484

    "Baiklah, nanti kalau ada waktu aku akan menemuimu untuk makan bersama," ujar Miana. Dia benar-benar sibuk dengan beberapa kasus akhir-akhir ini."Baik, Kakek nggak akan mengganggumu lagi." Walaupun merasa sedih, Eddy tetap menahan perasaannya dan tidak menunjukkannya.Dia mengerti bahwa Miana sibuk dengan pekerjaannya sendiri, jadi tidak punya waktu untuk bertemu dengannya juga wajar.Dia hanya perlu menunggu sampai Miana selesai dengan pekerjaannya.Miana mengiakan dan menutup telepon."Ibu, siapa yang menelepon?" tanya Nevan dengan suara pelan, matanya yang besar berkilauan.Miana berpikir sejenak dan berkata, "Nanti Ibu akan memberitahumu."Mengenai Henry dan keluarga Jirgan, dia akan menceritakannya perlahan-lahan saat ada waktu."Apa yang sedang kalian bicarakan? Serius sekali!" Giyan bertanya penasaran setelah masuk dan mengganti sepatu, melihat mereka berdiri di sana."Kami sedang menunggumu pulang," jawab Miana sambil tersenyum, mata indahnya yang melengkung membuat orang mera

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 483

    Di dalam histori percakapan, si pria dan selingkuhannya sedang merencanakan bagaimana cara membunuh istri sah.Yang lebih mengerikan adalah pria dan selingkuhannya bahkan membeli racun paraquat dan racun tikus secara daring, tetapi keduanya tidak ada yang berani menggunakannya.Miana menekan amarahnya dan terus membaca.Saat ini, memang banyak selingkuhan yang tidak tahu malu.Mereka akan melakukan apa saja untuk mengubah status mereka.Ketika Giyan menelepon, Miana baru memutuskan untuk mematikan laptopnya.Meskipun belum melihat semua bukti yang dikumpulkan oleh Amanda, hanya berdasarkan histori percakapan dan pembelian paraquat dan racun tikus secara daring, sudah sangat jelas bahwa keduanya berencana membunuh istri sah.Hanya saja, bukti tersebut masih belum cukup.Miana harus membuat kedua orang itu mengakui rencana mereka untuk membunuh istri sah!Sebelum persidangan, dia harus mendapatkan rekaman pengakuan mereka.Setelah membereskan barang-barang, dia turun ke bawah dan melihat

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 482

    "Oke, aku akan telepon Ibu nanti," ujar Giyan dengan senyuman yang makin lebar.Miana bersedia bertemu dengan orang tuanya, dan hal itu tentu membuat Giyan senang, meskipun mereka sudah sering bertemu dalam dua puluh tahun terakhir.Namun, hubungannya dengan Miana kini berbeda dari yang dulu."Pergilah ke kantor sekarang. Setelah urusanmu selesai, kita bisa pulang lebih cepat," ujar Miana sambil mendorong Giyan keluar.Miana merasa sangat santai ketika bersama Giyan, karena dia bisa menjadi dirinya sendiri tanpa perlu berusaha terlalu keras.Ketika mereka turun ke bawah, Nevan sedang duduk di atas matras bermain, dengan serius menyusun Lego.Giyan menunduk dan mencium kening Miana, lalu berkata lembut, "Aku pergi ke kantor dulu, nanti setelah pulang kerja aku akan menjemput kalian."Miana mengangguk, tersenyum sambil berkata, "Ya, kami tunggu kamu pulang!"Giyan berdeham sebelum memanggil, "Nevan, Ayah pergi kerja dulu, kamu bermainlah dengan baik bersama Ibu di rumah!"Nevan segera me

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 481

    "Mia, apa yang terjadi?" tanya Giyan, mempercepat langkahnya ke arah Miana, lalu duduk di sampingnya.Miana menoleh, mendesah panjang sebelum berkata, "Rekening luar negeri Nevan tiba-tiba bertambah empat ratus miliar. Setelah aku cek, ternyata uang itu berasal dari perusahaan Grup Eskaria!"Anak nakal itu benar-benar hebat!Setelah mendengar itu, Giyan langsung mengerti apa yang telah terjadi.Giyan menutup laptop Miana, tersenyum, dan berkata, "Dulu ada kamu yang bekerja gratis untuk memperkuat firewall perusahaan. Sekarang, tanpa kamu, keamanan sibernya bahkan bisa diserang oleh anak tiga tahun seperti Nevan. Ini hanya menunjukkan betapa tidak bergunanya Departemen TI Grup Eskaria!"Miana tertawa dan merespons, " Nevan yang menyuruhmu datang untuk menghiburku? Anak nakal itu benar-benar pintar!""Dia khawatir kamu marah dan sakit, tapi nggak tahu bagaimana cara menghiburmu, jadi aku yang menawarkan diri untuk melakukannya!" Giyan baru merasa tenang setelah melihat senyum di wajah Mi

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 480

    "Baik, baik, segera kirimkan nomornya padaku!" Eddy menutup telepon dengan sangat bersemangat.Henry mengirimkan nomor ponsel Miana yang baru ditemukan oleh Wiley kepada Eddy.Sesaat setelah mengirim nomor tersebut, sudut bibirnya menyunggingkan senyuman tipis.'Miana, aku nggak percaya kamu akan tega mengabaikan Kakek.'Pada saat ini, panggilan Rumordi datang."Henry, ada kabar baik dan kabar buruk, mau dengar yang mana dulu?" Suara Rumordi terdengar sangat bersemangat, seolah-olah menemukan sesuatu yang luar biasa."Kabar baik," jawab Henry tanpa berpikir panjang."Kabar baiknya, aku menemukan kalau CEO Grup Arca adalah Miana!" Ketika Rumordi menyebut nama Miana, wajah dingin Miana dengan aura kuat langsung terbayang dalam pikirannya."Apa?" Henry mengernyit.'Perusahaan yang selama dua tahun ini bersaing dengan Grup Eskaria dan merebut bisnis ternyata milik Miana?''Wanita ini, selama beberapa tahun, apa saja yang telah dia lakukan di belakangku?'"Sedangkan kabar buruknya adalah pr

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status