Share

Bab 267

Penulis: Helena Ayu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-03 18:00:00
Mereka telah tumbuh bersama sejak kecil, jadi Giyan pasti memahami sifat Miana.

Selain itu, dia tahu bahwa Kakek Eddy sangat menyayangi Miana. Jika Miana tidak mengabarinya, itu mengartikan ada masalah antara Miana dan Henry.

Melihat Miana tidak ingin mengatakanya, dia tidak mengutarakan dugaannya itu dan juga tidak bertanya lebih lanjut.

"Kamu nggak tidur semalaman? Matamu merah sekali, cepatlah istirahat sejenak." Henry menikahi Miana tetapi tidak menghargainya. Memikirkan ini, Giyan benar-benar ingin menghajar Henry.

"Nggak perlu, aku nggak ngantuk." Miana sangat keras kepala.

Dia tidak ingin pergi, karena ini terakhir kalinya dia bisa menemani neneknya.

Karena tidak bisa membujuk Miana, Giyan pun menemaninya. Jika Miana tiba-tiba pingsan, dia akan bisa segera membawanya ke rumah sakit.

Celine melihat Giyan memperlakukan Miana dengan lembut, dan hatinya penuh dengan kebencian.

Padahal Giyan hampir menjadi miliknya.

Sementara itu, Pram mulai merencanakan sesuatu ketika melihat kedeka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 268

    Sherry mengalihkan pandangannya ke pintu. Ketika melihat Kakek Eddy berjalan masuk, dia segera berkata, "Mia, kakekmu datang."Miana tertegun sejenak sebelum menolehkan kepalanya.Dengan menggunakan tongkat jalan, Eddy berjalan cepat ke arah Miana."Mia, kenapa kamu nggak mengabari Kakek hal sebesar ini!" Eddy sangat sedih ketika melihat Miana yang terlihat begitu lesu.'Gadis ini, kenapa dia malah menanggung semuanya sendirian?'Miana hendak bangkit, tetap tidak bisa karena lututnya sangat sakit. Dia terpaksa tetap berlutut dan bertanya, "Kenapa Kakek bisa datang ke sini?"Dia tidak memberi tahu keluarga Jirgan karena tidak ingin Henry tahu tentang hal ini.Lagi pula, dalam pandangan Henry, dia hanyalah seorang pengecut yang menggunakan kematian neneknya sebagai alasan untuk menghindari tanggung jawab. Karena itu, dia akan menjalani peran tersebut."Seharian nggak bisa menghubungimu. Karena khawatir, aku meminta orang untuk mencarimu dan mendapat kabar kalau nenekmu meninggal. Mia, Ka

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 269

    Kepala pelayan itu hanya ingin menyarankan Eddy untuk tidak lagi ikut campur masalah Henry.Orang seperti Henry bagaimana mungkin mengikuti jalan yang telah direncanakan orang lain.Ekspresi Eddy seketika menjadi suram, dan dia berkata, "Semua penderitaan Mia selama tiga tahun ini disebabkan olehku! Sebenarnya, aku sudah lama menyadarinya, tapi aku hanya nggak mau menghadapi kenyataan! Sudahlah! Biarkan saja Henry! Kalau Miana ingin bercerai dengannya, dia pantas mendapatkannya!"....Tiga hari kemudian adalah hari pemakaman Reni.Langit meneteskan bulir-bulir air dengan intensitas ringan.Miana mengenakan pakaian hitam, dan berdiri di depan makam sambil memegang payung.Ekspresinya begitu tenang, tidak terlihat sedih ataupun senang.Seolah-olah neneknya tidak pergi untuk selamanya, tetapi hanya pergi berlibur dan akan kembali.Melihat kondisi Miana seperti itu, Sherry yang berdiri di sampingnya sangat khawatir.Dalam tiga hari ini, Miana tidur paling banyak dua jam.Bukan karena Miana

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 270

    Sherry terkejut dan segera menarik tangannya. Dia berbalik dan menatap mata pria itu yang penuh kemarahan.Mengingat beberapa hari ini dia tidak menjawab telepon pria itu, Sherry merasa sangat gelisah.'Dia nggak akan melakukan sesuatu padaku di sini, 'kan?''Giyan masih ada di sini ....'Melihat wajah Sherry begitu pucat, amarah di hati Farel seketika melonjak.'Kenapa dia takut seperti ini? Apakah aku begitu menakutkan?'Sherry dapat merasakan amarah yang terpancar dari Farel dan khawatir amarah itu akan meledak pada detik berikutnya. Dia segera menghampiri Farel dan berkata dengan suara yang terdengar sedikit manis, "Kenapa kamu ada di sini?""Ini rumah sakit keluargaku, aku datang untuk inspeksi, nggak boleh?" Nada bicara Farel sangat ketus, terlihat jelas dia sangat marah.Setelah ragu sejenak, Sherry dengan hati-hati menarik tangan Farel sambil berkata dengan suara pelan, "Malam ini aku akan masak, datanglah untuk makan bersamaku, oke?"Farel sebelumnya sudah memberikan instruksi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 271

    Melihat Farel pergi, Sherry diam-diam menghela napas lega dan berkata, "Giyan, aku akan segera kembali, kamu tunggulah Mia di sini!"Farel bukan orang yang sabar, dia pasti akan marah jika dibiarkan menunggu lama.Giyan mengangguk tanpa banyak bertanya.Dia tidak pernah ikut campur urusan orang lain.Sherry menatapnya dalam-dalam sebelum berbalik pergi.Tidak ada kemungkinan lagi antara dia dengan Giyan.Dia sebenarnya sudah menyerah sejak lama.Di koridor darurat, Farel bersandar di pagar sambil mengapitkan sebatang rokok di antara dua jarinya. Wajah tampannya samar-samar terlihat di balik asap yang diembuskannya.Sherry berdiri di depan pintu dan menatap Farel.Dia harus mengakui bahwa wajah Farel memang sungguh tampan.Pada saat ini, pandangan Farel beralih pada Sherry, alisnya agak terangkat dan dia bertanya, "Kenapa nggak ke sini? Takut aku memakanmu?"Sherry menarik kembali pandangannya dan berjalan pelan ke arahnya, hatinya gelisah.Melihat ekspresi Sherry, raut wajah Farel seke

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 272

    Melihat wajah Sherry tiba-tiba memerah, Farel menyipitkan matanya. Sebuah pemikiran terlintas di benaknya dan dia bertanya, "Sherry, apa yang sedang kamu pikirkan?"'Wanita ini pasti berpikir aku ingin melakukannya di sini, bukan?'Meskipun rumah sakit ini miliknya, dia tidak mungkin seberani itu.Namun, melakukannya di sini bisa memberikan sensasi ketegangan karena takut ketahuan.Pasti akan menjadi kenangan yang tidak terlupakan."Aku berpikir apakah malam ini pergi ke tempatmu atau ke rumahku!" Sherry sekarang langsung bisa berbohong tanpa perlu persiapan.Menurutnya, Farel mungkin juga tidak ingin mendengar dia mengatakan yang sebenarnya.Kejujuran itu menyakitkan ...."Aku membelikanmu sebuah rumah. Setelah urusanku selesai, aku akan membawamu ke sana." Farel sekarang sudah tidak marah lagi, nada bicaranya jauh lebih lembut."Bukankah aku sudah bilang nggak mau?" Sherry tidak menginginkan barang-barangnya, karena itu membuatnya merasa seperti menjual diri."Tempatmu terlalu kecil,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 273

    "Baiklah, lakukan sesuai dengan yang Ibu atur." Farel tidak ingin membantah ibunya. Bagaimanapun, niat ibunya selalu untuk kebaikan Keluarga Ingra.Seperti yang ibunya katakan, mereka telah menikmati kehormatan Keluarga Ingra, jadi mereka harus mengorbankan kebahagiaan mereka.Meskipun mereka tidak ingin hidup seperti itu, mereka tidak bisa memilih di mana mereka dilahirkan"Kamu hubungi Nona Alisa dulu. Setelah semuanya sudah pasti kabari aku, aku akan membatalkan acara makan malam hari ini.""Oke!" Farel menutup telepon dan menyalakan rokok.Dalam kepulan asap, wajah wanita yang memesona itu terlihat sangat jelas.Setelah selesai merokok, wajah wanita itu juga menghilang.Farel tertawa kecil, lalu meminta asistennya untuk mencari nomor ponsel Alisa dan kemudian meneleponnya.Segera, suara wanita yang arogan terdengar, "Siapa ini!""Pasangan kencan butamu, Farel Ingra.""Ada perlu apa?" Nada bicaranya dingin.Farel mengangkat alisnya.'Sikap macam apa ini?''Meremehkanku?'"Kalau ngga

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 274

    Setelah berpikir sejenak, Henry memutuskan untuk menelepon Miana.Namun, yang terdengar hanya nada sibuk.Henry mengernyit, dan mencoba menelepon lagi.Hasilnya masih sama. Nada sibuk.Henry tiba-tiba tertawa sinis.'Miana, kamu memang nggak pernah mengecewakanku.''Bahkan sudah salah pun masih tetap merasa benar.'Karena nomornya telah diblokir, dia malas mencari Miana sekarang. Dia baru akan mencari perhitungan dengan Miana setelah pulang nanti.Pada saat ini, ponselnya tiba-tiba berdering.Henry refleks mengatup-ngatupkan bibirnya ketika melihat panggilan itu dari Eddy.'Wanita itu mengadu lagi pada Kakek?''Kakek menelepon pasti untuk memarahiku.'Setelah dicambuk waktu itu, dia tidak sempat mengobati lukanya karena kesibukan, sehingga lukanya terinfeksi. Selama dua hari terakhir, dia merasakan sakit yang luar biasa.Setelah beberapa saat, Henry baru menjawab panggilan itu, "Kakek, ada apa?""Henry, ke mana saja kamu beberapa hari ini? Kenapa nomor kamu selalu nggak bisa dihubungi?

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 275

    Setelah dipikir-pikir, Wiley merasa lebih baik menunggu hingga Henry kembali dan mengetahui kabar itu sendiri."Wiley, katakan! Apa yang sebenarnya terjadi!" Nada suara Henry menjadi lebih tajam.Wiley mendesah kecil, dan terpaksa memberi tahu Henry apa yang diketahuinya.Henry tercekat ketika mendengar kabar nenek Miana meninggal dunia.Dia teringat hari ketika dia menelepon Miana dan menyuruhnya meminta maaf kepada Janice. Saat itu, Miana sudah mengatakan bahwa neneknya meninggal, tetapi apa yang dia katakan pada Miana?Dia mengatakan Miana berbohong!Beberapa hari ini Miana tidak meneleponnya, dan dia berpikir Miana sedang menghindarinya karena tidak mau meminta maaf kepada Janice.Dia benar-benar tidak pernah menyangka bahwa kebenarannya adalah nenek Miana telah meninggal dunia.Menghadapi masalah sebesar ini, Miana bahkan tidak meneleponnya untuk memberitahunya.Miana pasti sangat sedih.Itulah sebabnya Miana tidak ingin memberitahunya.Tidak mendengar suara di telepon, Wiley pun

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05

Bab terbaru

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 278

    "Miana, sudah kubilang aku bisa menjelaskan semuanya. Bisakah kamu nggak pergi? Dengarkan aku dulu!" Henry mencoba menahan amarahnya, berusaha melembutkan nada bicaranya.Dia bergegas kembali dari Kota Sugal bukan untuk mengantar Miana pergi.Dia ingin menjelaskan semuanya dan meminta maaf padanya.Kali ini memang dia yang salah!Miana memegang kopernya erat-erat dan menatap Henry dengan tatapan dingin.Henry adalah pria yang telah dicintainya selama sepuluh tahun.Dia pikir akan mencintai Henry seumur hidupnya.Namun, dia sekarang telah melepaskan Henry dari hatinya.Miana tidak menyesal pernah mencintai Henry.Dia juga tidak khawatir bagaimana menjalani masa depannya.Dia hanya perlu fokus melihat ke depan.Dia percaya bahwa Tuhan pasti akan memberikannya yang terbaik."Henry, kesempatan yang aku berikan padamu sudah habis! Jadi kali ini, keputusanku untuk pergi sudah bulat" ujar Miana dengan tenang, sama sekati tidak ada emosi apa pun di wajahnya.Kematian neneknya telah membuat Mia

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 277

    Miana berdiri. Sorot matanya penuh keteguhan menatap ke kejauhan, seolah-olah dia sudah melihat jalan yang akan dilaluinya, penuh tantangan dan ketidakpastian. Sementara itu, Eddy berdiri diam, mengamati punggung Miana yang berjalan pergi. Hatinya dipenuhi rasa tidak rela, tetapi juga berharap bahwa Miana akan memiliki masa depan yang cerah.Malam semakin larut, rumah besar keluarga Jirgan kembali ke tenang seperti sedia kala. Namun, keputusan yang diambil Miana malam ini bagaikan sebuah batu yang jatuh ke permukaan danau yang tenang, lalu menimbulkan riak-riak yang menandakan sebuah perjalanan hidup yang baru akan segera dimulai.Miana kembali ke rumah di Kompleks Gaillardia. Bibi Lina segera menghampirinya dan bertanya, "Nyonya ingin makan apa? Akan aku buatkan!"Miana hanya tersenyum sambil menggeleng, lalu berkata, "Terima kasih. Aku nggak lapar dan belum ingin makan""Kalau Nyonya ingin makan nanti, beri tahu saya!" ujar Bibi Lina."Ya. Aku naik ke atas dulu."Bibi Lina hanya bisa

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 276

    Janice menyadarkan kepalanya di dada Yosef, mendengar suara detak jantungnya. Pada momen itu, hatinya sedikit tergerak.Entah mengapa matanya memerah berkaca-kaca.Jika dia tidak jatuh cinta pada Henry, dia pasti akan langsung setuju saat Yosef mengucapkan kata-kata itu.Namun, dia tidak bisa setuju!Keheningan Janice menghancurkan hati Yosef.Dia jelas-jelas sudah tahu jawaban Janice sejak lama.Namun, dia masih saja dengan bodohnya berharap, mungkin saja Janice akan berubah pikiran dan ingin bersamanya.Sayang sekali, hasilnya ....Dia telah berharap terlalu banyak."Kak Yosef ... aku ...." Janice merasakan ketidaknyamanan Yosef, ingin mengatakan sesuatu, tetapi tidak tahu harus berkata apa."Nggak perlu menjawab, aku sudah tahu! Janice, jangan paksa dirimu, ikuti kata hatimu." Dia sudah mencoba dan mengetahui hasilnya, jadi dia sudah puas. "Tapi, aku mungkin nggak bisa sering bertemu denganmu lagi."Setelah menikah dan memiliki keluarga, dia tentu harus bertanggung jawab pada keluar

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 275

    Setelah dipikir-pikir, Wiley merasa lebih baik menunggu hingga Henry kembali dan mengetahui kabar itu sendiri."Wiley, katakan! Apa yang sebenarnya terjadi!" Nada suara Henry menjadi lebih tajam.Wiley mendesah kecil, dan terpaksa memberi tahu Henry apa yang diketahuinya.Henry tercekat ketika mendengar kabar nenek Miana meninggal dunia.Dia teringat hari ketika dia menelepon Miana dan menyuruhnya meminta maaf kepada Janice. Saat itu, Miana sudah mengatakan bahwa neneknya meninggal, tetapi apa yang dia katakan pada Miana?Dia mengatakan Miana berbohong!Beberapa hari ini Miana tidak meneleponnya, dan dia berpikir Miana sedang menghindarinya karena tidak mau meminta maaf kepada Janice.Dia benar-benar tidak pernah menyangka bahwa kebenarannya adalah nenek Miana telah meninggal dunia.Menghadapi masalah sebesar ini, Miana bahkan tidak meneleponnya untuk memberitahunya.Miana pasti sangat sedih.Itulah sebabnya Miana tidak ingin memberitahunya.Tidak mendengar suara di telepon, Wiley pun

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 274

    Setelah berpikir sejenak, Henry memutuskan untuk menelepon Miana.Namun, yang terdengar hanya nada sibuk.Henry mengernyit, dan mencoba menelepon lagi.Hasilnya masih sama. Nada sibuk.Henry tiba-tiba tertawa sinis.'Miana, kamu memang nggak pernah mengecewakanku.''Bahkan sudah salah pun masih tetap merasa benar.'Karena nomornya telah diblokir, dia malas mencari Miana sekarang. Dia baru akan mencari perhitungan dengan Miana setelah pulang nanti.Pada saat ini, ponselnya tiba-tiba berdering.Henry refleks mengatup-ngatupkan bibirnya ketika melihat panggilan itu dari Eddy.'Wanita itu mengadu lagi pada Kakek?''Kakek menelepon pasti untuk memarahiku.'Setelah dicambuk waktu itu, dia tidak sempat mengobati lukanya karena kesibukan, sehingga lukanya terinfeksi. Selama dua hari terakhir, dia merasakan sakit yang luar biasa.Setelah beberapa saat, Henry baru menjawab panggilan itu, "Kakek, ada apa?""Henry, ke mana saja kamu beberapa hari ini? Kenapa nomor kamu selalu nggak bisa dihubungi?

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 273

    "Baiklah, lakukan sesuai dengan yang Ibu atur." Farel tidak ingin membantah ibunya. Bagaimanapun, niat ibunya selalu untuk kebaikan Keluarga Ingra.Seperti yang ibunya katakan, mereka telah menikmati kehormatan Keluarga Ingra, jadi mereka harus mengorbankan kebahagiaan mereka.Meskipun mereka tidak ingin hidup seperti itu, mereka tidak bisa memilih di mana mereka dilahirkan"Kamu hubungi Nona Alisa dulu. Setelah semuanya sudah pasti kabari aku, aku akan membatalkan acara makan malam hari ini.""Oke!" Farel menutup telepon dan menyalakan rokok.Dalam kepulan asap, wajah wanita yang memesona itu terlihat sangat jelas.Setelah selesai merokok, wajah wanita itu juga menghilang.Farel tertawa kecil, lalu meminta asistennya untuk mencari nomor ponsel Alisa dan kemudian meneleponnya.Segera, suara wanita yang arogan terdengar, "Siapa ini!""Pasangan kencan butamu, Farel Ingra.""Ada perlu apa?" Nada bicaranya dingin.Farel mengangkat alisnya.'Sikap macam apa ini?''Meremehkanku?'"Kalau ngga

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 272

    Melihat wajah Sherry tiba-tiba memerah, Farel menyipitkan matanya. Sebuah pemikiran terlintas di benaknya dan dia bertanya, "Sherry, apa yang sedang kamu pikirkan?"'Wanita ini pasti berpikir aku ingin melakukannya di sini, bukan?'Meskipun rumah sakit ini miliknya, dia tidak mungkin seberani itu.Namun, melakukannya di sini bisa memberikan sensasi ketegangan karena takut ketahuan.Pasti akan menjadi kenangan yang tidak terlupakan."Aku berpikir apakah malam ini pergi ke tempatmu atau ke rumahku!" Sherry sekarang langsung bisa berbohong tanpa perlu persiapan.Menurutnya, Farel mungkin juga tidak ingin mendengar dia mengatakan yang sebenarnya.Kejujuran itu menyakitkan ...."Aku membelikanmu sebuah rumah. Setelah urusanku selesai, aku akan membawamu ke sana." Farel sekarang sudah tidak marah lagi, nada bicaranya jauh lebih lembut."Bukankah aku sudah bilang nggak mau?" Sherry tidak menginginkan barang-barangnya, karena itu membuatnya merasa seperti menjual diri."Tempatmu terlalu kecil,

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 271

    Melihat Farel pergi, Sherry diam-diam menghela napas lega dan berkata, "Giyan, aku akan segera kembali, kamu tunggulah Mia di sini!"Farel bukan orang yang sabar, dia pasti akan marah jika dibiarkan menunggu lama.Giyan mengangguk tanpa banyak bertanya.Dia tidak pernah ikut campur urusan orang lain.Sherry menatapnya dalam-dalam sebelum berbalik pergi.Tidak ada kemungkinan lagi antara dia dengan Giyan.Dia sebenarnya sudah menyerah sejak lama.Di koridor darurat, Farel bersandar di pagar sambil mengapitkan sebatang rokok di antara dua jarinya. Wajah tampannya samar-samar terlihat di balik asap yang diembuskannya.Sherry berdiri di depan pintu dan menatap Farel.Dia harus mengakui bahwa wajah Farel memang sungguh tampan.Pada saat ini, pandangan Farel beralih pada Sherry, alisnya agak terangkat dan dia bertanya, "Kenapa nggak ke sini? Takut aku memakanmu?"Sherry menarik kembali pandangannya dan berjalan pelan ke arahnya, hatinya gelisah.Melihat ekspresi Sherry, raut wajah Farel seke

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 270

    Sherry terkejut dan segera menarik tangannya. Dia berbalik dan menatap mata pria itu yang penuh kemarahan.Mengingat beberapa hari ini dia tidak menjawab telepon pria itu, Sherry merasa sangat gelisah.'Dia nggak akan melakukan sesuatu padaku di sini, 'kan?''Giyan masih ada di sini ....'Melihat wajah Sherry begitu pucat, amarah di hati Farel seketika melonjak.'Kenapa dia takut seperti ini? Apakah aku begitu menakutkan?'Sherry dapat merasakan amarah yang terpancar dari Farel dan khawatir amarah itu akan meledak pada detik berikutnya. Dia segera menghampiri Farel dan berkata dengan suara yang terdengar sedikit manis, "Kenapa kamu ada di sini?""Ini rumah sakit keluargaku, aku datang untuk inspeksi, nggak boleh?" Nada bicara Farel sangat ketus, terlihat jelas dia sangat marah.Setelah ragu sejenak, Sherry dengan hati-hati menarik tangan Farel sambil berkata dengan suara pelan, "Malam ini aku akan masak, datanglah untuk makan bersamaku, oke?"Farel sebelumnya sudah memberikan instruksi

DMCA.com Protection Status