Share

Chapter 19 (18+ Area!)

Penulis: Scorpio_Girl
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-22 22:49:03

Klakkk.

Suara kursi yang direbahkan memecah keheningan. Entah terbawa suasana atau tidak, di tengah kecanggungan yang masih terasa, Axcel mengatur posisi kursinya agar sedikit landai sebelum perlahan menarik Adnessa agar duduk dengan nyaman di atasnya. Gerakan Axcel begitu lembut namun tegas, seolah ia tahu Adnessa tidak akan menolak.

Seperti terhipnotis, Adnessa mengikuti apa yang Axcel lakukan. Jantungnya berdebar kencang, namun ada rasa penasaran dan keinginan yang lebih besar dari rasa takutnya. Adnessa dan Axcel seakan terbawa dalam sebuah euforia yang aneh, sorot mata keduanya sama-sama penuh dengan intensitas dan hasrat yang membara.

Adnessa memejamkan matanya, merasakan sentuhan pertama tangan Axcel yang mulai meraba pahanya yang mulus, sentuhan yang membuatnya meremang.

'Sungguh cantik!' Axcel merapikan rambut Adnessa, menyelipkannya di belakang telinga gadis itu dengan gerakan yang lembut dan penuh perhatian. Melihat penampilan Adnessa sekarang, dengan mata terpejam dan bibi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 20 (Drama Erika)

    Melihat Adnessa di dalam mobil Axcel, Erika tersenyum sinis, bibirnya tertarik ke atas dengan mata yang menyipit, memperlihatkan deretan giginya yang putih. Tatapannya dipenuhi kebencian, "Apa yang kamu lakukan di dalam mobil Axcel?!" tanyanya dengan nada tajam.Dengan tenang, Adnessa membalas tatapan Erika, "Apa kamu tidak bisa melihatnya?"Erika menggeram, rahangnya mengeras, matanya memerah. "Kamu ... ?" sahutnya dengan emosi yang tertahan.Dasar perempuan murahan! Berani-beraninya dia dekat-dekat dengan Axcel. Lihat saja nanti! batin Erika dengan geram. Jika saja tidak ada Axcel di sini, mungkin saja ia sudah merobek wajah Adnessa yang menurutnya sangat menyebalkan.Adnessa menaikkan sebelah alisnya, menatap Erika yang wajahnya memerah padam dan matanya berkilat-kilat karena marah, "Memangnya, apa ada yang salah dengan keberadaan ku disini? Kami bersaudara," Adnessa sengaja menekankan kata 'bersaudara', "jika aku berada di mobil Axcel, tentu saja karena dia menjemput ku untuk pula

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 21 (Hasutan Erika)

    "Ada apa dengan wajahmu?!" tanya Erika, senyum penuh arti terukir di bibirnya. Ia memperhatikan dengan saksama perubahan ekspresi Revan saat mendengar hinaannya terhadap Adnessa. Ada sedikit rasa puas melihat reaksinya.Erika, dengan dress merah menyala yang sedikit terbuka di bagian dadanya, melangkah mendekat ke mobil Revan. Gerakannya anggun dan provokatif, seolah sengaja memamerkan lekuk tubuhnya. Tubuh molek Erika memang mampu menghipnotis mata para pria di sekitarnya, tatapan mata mereka mengikuti setiap gerakannya. Namun, tidak demikian dengan Revan. Sejak pertama kali melihat Erika mengejar-ngejar Axcel, sahabatnya, hingga detik ini, ia justru merasa geli. Tidak ada sedikit pun ketertarikan yang ia rasakan pada gadis yang kini berdiri di depan kaca mobilnya.Revan menatap Erika dengan tatapan datar, nyaris jijik. Dalam hatinya, ia menggelengkan kepala. "Di, Aldy. Wanita seperti ini bisa-bisanya lo suka," gumamnya pelan, teringat pada Aldy, sahabatnya yang dulu pernah mati-matia

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 22 (Akhir drama Erika, Part 1)

    Revan menatap Axcel dengan tatapan yang sulit diartikan. Ada campuran antara kebingungan, kekhawatiran, dan mungkin sedikit kecemburuan di matanya. Pemandangan Axcel yang menggendong Adnessa yang tertidur pulas jelas bukan sesuatu yang ia harapkan. Keheningan sesaat menyelimuti ruangan, hanya suara napas Adnessa yang terdengar pelan."Axcel, apa—" Revan memulai kalimatnya dengan nada serius, namun suara desisan Axcel memotongnya dengan cepat."Ssttttttttt!" Axcel meletakkan jari telunjuknya di bibirnya, memberi isyarat kepada Revan untuk diam. Ia menatap Revan dengan tatapan tajam, memperingatkannya untuk tidak bersuara keras. Ia kemudian melirik ke arah Adnessa yang masih tertidur di gendongannya, memastikan gadis itu tidak terbangun.Revan mengikuti arah pandang Axcel dan sekilas menatap Adnessa. Ia melihat wajah gadis itu yang terlihat begitu damai dalam tidurnya. Revan menghela napas panjang, seolah memberikan izin kepada Axcel untuk mengantar Adnessa ke tempat yang lebih nyaman.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 23 (Anugrah sekaligus kutukan)

    Kejadian sore tadi terus terngiang memenuhi kepala Axcel. Sudah hampir tiga jam pria tampan bertubuh atletis itu duduk di kursi bar pribadinya yang berada di kediaman Hansel, merenungkan isi hatinya dan takdirnya. Cahaya lampu temaram memantul pada gelas wine yang dipegangnya, menciptakan bayangan yang bergerak-gerak di dinding, seolah ikut mengejek kebingungannya."Apa saya tidak boleh menyukainya?" gumam Axcel dengan suara lirih, nyaris berbisik. Ia menatap cairan merah dalam gelasnya, seolah mencari jawaban di sana. Namun, yang ia lihat hanyalah pantulan wajahnya sendiri yang terlihat lelah dan putus asa. Ia kembali meneguk segelas wine yang sedari tadi menemaninya, berharap alkohol itu bisa meredakan gejolak di hatinya, meskipun ia tahu itu hanya sementara.Axcel serasa dibuat gila dengan keadaannya sendiri. Ia mengacak rambutnya frustrasi, merasa terperangkap dalam situasi yang sulit. Baru kali ini ia benar-benar menyukai seorang gadis, merasakan getaran aneh yang membuatnya berd

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 24 (Apa aku telh jatuh cinta kepada Axcel?"

    Axcel terdiam sesaat, mencerna kata-kata Adnessa. Rasa sakit dan kecewa bercampur aduk di dadanya. Ia menatap Adnessa sekali lagi, mencoba mencari setitik harapan di matanya, tetapi yang ia lihat hanyalah kebingungan dan kesedihan. Ia mengangguk pelan, sebuah anggukan yang lebih merupakan pengakuan atas kekalahannya daripada persetujuan."Baiklah kalau begitu," lirih Axcel dengan suara yang nyaris tak terdengar. Ia memalingkan wajahnya dan berbalik, melangkah pergi meninggalkan Adnessa. Setiap langkahnya terasa berat, membawa serta patah hatinya yang baru saja retak. Ia berjalan gontai, tidak tahu ke mana harus pergi. Yang ia tahu, ia harus menjauh dari Adnessa, setidaknya untuk saat ini.Adnessa sendiri merasakan sakit yang sama, bahkan mungkin lebih. Ia tahu kata-katanya telah menyakiti Axcel, tetapi ia merasa tidak punya pilihan lain. Ia merasa terperangkap dalam situasi yang rumit ini, terjebak di antara perasaannya dan kenyataan yang ada di depan mata. Tatapan Axcel yang selalu m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 25 (Dilema Adnessa)

    Beberapa hari terakhir, Laluna dan Fransisca merasa ada yang aneh dengan Adnessa. Mereka saling bertukar pandang penuh kekhawatiran, memperhatikan Adnessa yang terlihat begitu berbeda. Gadis itu tampak linglung, sering melamun, dan yang paling parah, ia sama sekali tidak fokus pada kuliah. Bahkan, Adnessa sampai mendapat teguran dari dosen pengajar karena ketidakperhatiannya di kelas. Ada apa dengan gadis ini?Di sebuah kafe dekat kampus, setelah jam kuliah usai, Laluna dan Fransisca duduk berhadapan dengan Adnessa. Mereka berdua terus menatap Adnessa dengan tatapan intens, membuat gadis itu merasa risih. Adnessa yang tengah membaca novel pun terganggu, dan mengalihkan pandangan ke arah dua sahabatnya. Ia menatap kedua sahabatnya dengan tatapan bertanya-tanya. "Kalian kenapa?" tanyanya, sedikit bingung dengan tatapan aneh yang ditujukan padanya.Fransisca menoleh, menatap Adnessa dengan serius, begitu pun dengan Laluna. Tatapan mereka berdua semakin membuat Adnessa merasa tidak nyaman

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 26 (Ketidaksengajaan)

    Jam telah menunjukkan hampir pukul sepuluh malam, lampu-lampu di dalam kafe mulai meredup, menciptakan suasana yang lebih hangat. Aroma kopi dan makanan bercampur dengan alunan musik jazz yang mengalun lembut, menciptakan atmosfer yang nyaman dan santai. Adnessa dan dua sahabatnya, Laluna dan Fransisca, masih asyik nongkrong di salah satu sudut kafe setelah lelah berbelanja seharian. Mereka tertawa dan bercerita tentang berbagai hal, menikmati waktu bersama.Tiba-tiba, Laluna menghentikan tawanya dan menunjuk ke arah tertentu dengan dagunya. "Ness, itu kakak tiri lo, apa bukan sih?" tanyanya dengan nada berbisik, matanya tidak sengaja melihat seorang pria yang duduk beberapa meja dari tempat mereka, dan sekilas terlihat sangat mirip dengan Axcel. Laluna masih ingat betul wajah Axcel ketika pria itu mengantarkan Adnessa ke kampus beberapa waktu lalu.Adnessa dan Fransisca serentak menoleh ke arah yang dimaksud oleh Laluna. Mereka berdua mengikuti arah pandang Laluna dan melihat seorang

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 27 (Siapa dia?)

    Mata Adnessa dan Axcel saling beradu untuk beberapa saat, menciptakan keheningan yang canggung di antara mereka. Akhirnya, Adnessa menghela napas dan memutuskan untuk pulang bersama Axcel. Ia merasa tidak ingin memperpanjang masalah di tempat umum, apalagi dengan tatapan penasaran orang-orang yang berlalu lalang."Baiklah, tunggu aku di tempat parkir!" ucap Adnessa dengan nada datar, berusaha menyembunyikan kekesalannya. Ia melirik sekilas ke sekeliling, menyadari hampir semua mata yang berlalu lalang menatap ke arah mereka berdua. Ia merasa risih menjadi pusat perhatian.Axcel mengerutkan keningnya, masih menggenggam erat pergelangan tangan Adnessa. Ia seolah bertanya mengapa Adnessa tidak pergi bersamanya sekarang. Ia ingin segera pergi dari tempat itu dan berbicara dengan Adnessa secara pribadi."Aku ingin berpamitan kepada Laluna dan Fransisca, tidak enak jika langsung pergi," ucap Adnessa dengan nada sedikit kesal, menarik perlahan tangannya dari genggaman Axcel. Ia merasa Axcel

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30

Bab terbaru

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 86 (Rencana untuk keluar negri)

    Semalaman Adnessa benar-benar tidak bisa beristirahat dengan tenang, ia terus memikirkan langkah apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Membesarkan anak seorang diri... Itu bukanlah hal yang mudah, apalagi di usianya yang masih belia."Kamu sakit, Ness?!" tanya Margaretha, melihat wajah Adnessa yang tampak pucat.Adnessa menggeleng, "Adnessa baik-baik saja, Ma. Hanya perut Adnessa teasa sedikit sakit!" sahutnya yang memang merasa mual, melihat beberapa makanan yang tersaji di atas meja."Apa perlu kita periksakan ke rumah sakit?" tanya Jhonatan cemas, takut jika ada kondisi serius yang tidak segera mereka ketahui tentang kesehatan Adnessa.Ke rumah sakit? Yang ada akan menambah masalah untuknya. Untuk saat ini, ia belum memiliki keberanian untuk mengatakan kondisinya yang sebenarnya. "Tidak perlu, Pa. Ini hanya sakit biasa, Nessa juga sudah minum obat tadi. Nanti juga mereda sendiri sakitnya," sahutnya berbohong."Benarkah?" tanya Jhonatan sedikit ragu.Margaretha menepuk pelan pundak

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 85 (Nasib dan masa depan)

    Baru saja Adnessa memasuki rumah, ia sudah di suguhi dengan suasaa hening dan mencekam. Terlihat, ayah, ibu, Axcel, dan Erika duduk di sofa yang berada di ruangan itu dengan wajah serius, entah hal serius apa yang mereka bicarakan? Namun, sedikit pun ia tidak tertarik untuk mengetahuinya."Sore, Ma, Pa!" sapanya ketika melewati mereka. Dengan tatapan setengah kosong, mungkin saja kalut dengan masalahnya. Adnessa melangkahkan kakinya menaiki anak tangga."Ada apa dengannya, Pa?!" tanya Margaretha, cemas dengan sikap Adnessa yang tidak seperti biasanya. Terlihat sekali jika gadis itu memiliki banyak masalah.Jhonatan menggeleng pelan. Sama seperti istrinya, ia juga penasaran kenapa putrinya bersikap aneh. "Nessa?!" panggil Jhonatan.Adnessa yang telah berada di pertengahan anak tangga menghentikan langkahnya, mendengar suara Jhonatan memanggilnya. "Iya. Ada apa, Pa?!""Kemari, ada yang perlu Papa bicarakan denganmu!" ucap Jhonatan.'Apa yang ingin Papa katakan?!' batinnya bertanya-tanya

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 84 (Anak siapa?)

    Menurutnya, ini adalah hari terburuk untuknya. Konsekuensi ini, sebenarnya ia tidak akan pernah mempermasalahkan, karena biar bagaimanapun anak ini hadir atas perbuatannya yang dengan sadar menjalin hubungan terlarang dengan Axcel, kakak tirinya. Namun, kenapa ini harus terjadi sekarang? Disaat semua sudah berakhir. Disaat semua telah memilih jalannya masing-masing.'Apa yang akan aku katakan kepada Pak Revan nanti?!' batinnya gelisah. Sedikit pun, ia tidak memiliki nyali untuk menghadapi Revan. Apalagi melihat sikap pria itu yang saat ini berubah menjadi murung setelah mengetahui kehamilannya. Bagaimana tidak, pria mana yang tidak akan terkejut melihat kekasihnya hamil? Apalagi, Revan tidak pernah sedikit pun menyentuh Adnessa."Emmm, P-Pak? Anda duluan saja! Biar nanti saya pulang naik taksi saja," ucap Adnessa, ketika mereka telah berada di depan gedung rumah sakit.Walaupun setelah mengetahui kebenarannya tadi Revan tidak mengatakan hal apa pun, tapi ia sudah bisa menebak isi hati

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 83 (Kabar mengejutkan, kehamilan Adnessa)

    Revan yang melihat perubahan dari Adnessa membuatnya khawatir. Ia mengikuti Adnessa yang berjalan tergesa-gesa menuju toilet dengan sebelah tangan membekap mulutnya, seolah menahan gejolak dari dalam perutnya.Ada apa dengannya? Segudang asumsi mengenai Adnessa,tiba-tiba muncul dikepalanya. 'Apa mungkin dia...' batinnya menggantung. Revan menggelengkan kepalanya, berusaha menolak kenyataan terburuk yang muncul di pikirannya. Tapi gejala yang muncul tiba-tiba ini ... Mungkinkah Adnessa tengah hamil? Revan berdiri di samping pintu toilet, menyandarkan tubuhnya di dinding yang berada tepat di samping pintu, menunggu Adnessa dengan setia. Kehadirannya di sana, menyita perhatian semua orang yang berlalu-lalang menuju toilet dengan ekspresi yang berbeda-beda. Namun, Revan tak menghiraukannya, di dalam otaknya hanya dipenuhi dengan Adnessa. Membuatnya bersikap acuh dengan kondisi di sekitar."Astaga. Pak Revan kenapa berdiri di sini?!" Adnessa yang baru saja keluar dari dalam toilet terkeju

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 82 (keanehan Adnessa)

    Pada akhirnya, hari itu Adnessa, Revan, dan Aldynata memutuskan untuk makan sore, pengganti makan siang yang telah terlewatkan. Dua pria dengan status tidak biasa itu terlihat dengan santai mengikuti kemauan Adnessa.Perjalanan menuju restoran sushi seperti yang diminta oleh Adnessa hanya memerlukan waktu beberapa menit dari rumah sakit di mana Adnessa diperiksa tadi. Mobil yang mereka tumpangi akhirnya berhenti. Lagi-lagi Revan dan Aldynata berlomba-lomba untuk membukakan pintu untuk Adnessa."Dy, sebaiknya lo tidak perlu repot-repot! Adnessa itu cewek gue, gue yang lebih berhak untuk memperhatikannya!" ucap Revan to the point, malas untuk berdebat dengan sahabatnya itu dan membuat Adnessa kembali tidak nyaman.Aldynata yang tadinya sudah mengulurkan tangan bermaksud untuk membukakan pintu untuk Adnessa akhirnya mengurungkan niatnya, 'Iya juga, tapi... Kenapa gue jadi sepeduli ini dengan Adnessa?!' batinnya yang baru saja menyadari hal aneh dalam dirinya.Kali ini, tidak ada perdebat

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 81 (Kejutan kehamilan Erika)

    Sore itu, Axcel dan Erika yang sudah berencana fitting gaun pernikahan, akhirnya membatalkan janji itu setelah sebuah kejadian di mana Erika tiba-tiba pingsan. Walaupun Axcel tidak menyukai Erika, namun ia sedikit merasa cemas dan khawatir. Akhirnya tanpa berfikir panjang, Axcel segera membawa Erika ke rumah sakit.Axcel menunggu dokter dengan cemas, ia duduk seorang diri di sebuah kursi panjang yang berada di sebrang pintu UGD. Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya dokter keluar dari ruang perawatan. Axcel segera menghampiri dokter, "Bagaimana keadaan Erika, Dok?" tanyanya cemas, raut wajahnya menunjukkan kekhawatiran yang mendalam.Dokter tersenyum tipis, "Nyonya baik-baik saja. Ia hanya mengalami kelelahan dan tekanan darahnya sedikit rendah. Ia perlu istirahat yang cukup."Axcel menghela napas lega, "Syukurlah. Terima kasih, Dok.""Sama-sama," jawab dokter. "Namun, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Sebagai calon ayah, seharusnya anda harus—""Sebentar, Dok," ucap Ax

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 80 (Ada apa dengan Erika?!)

    "Adnessa?!" Revan sangat terkejut. Suaranya terdengar cukup keras melihat Adnessa yang terjatuh setelah bertabrakan dengan seseorang. Ia merasakan jantungnya berdebar kencang, khawatir dengan keadaan Adnessa.Begitu pun dengan Aldynata. Walaupun tidak seheboh Revan, ia juga khawatir dengan keadaan Adnessa. Matanya menatap Adnessa dengan tatapan cemas, dan ia tidak bisa mengendalikan diri untuk tidak segera berlari ke arah Adnessa. Memastikan jika gadis itu baik-baik saja.Melihat kejadian itu, Aldynata dan Revan segera berlari menghampiri Adnessa. Ingin memastikan keadaan Adnessa. Mereka berdua sama-sama khawatir dan ingin melindungi Adnessa.Sedangkan Adnessa, gadis itu masih terdiam melihat kehadiran Erika di sana. Ternyata, gadis yang bertabrakan dengannya tadi adalah Erika. Adnessa merasa terkejut dan tidak nyaman dengan kehadiran Erika.Namun, semua rasa ketidanyamananya teraihkan setelah melihat Axcel juga berada disana. Entah dari mana, pria itu berasal yang pasti, Axcel melang

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 79 (Memulai semuanya dengan benar)

    Setelah perdebatan panjang antara Revan dan Aldynata yang berebut untuk mengajak Adnessa makan siang. Adnessa yang tidak sanggup melihat betapa hebohnya dua pria dewasa di depannya ini, akhirnya memutuskan untuk menerima ajakan mereka berdua. Ia merasa pusing dengan perdebatan mereka, dan ia ingin segera makan.Kehebohan Revan dan juga Aldynata ternyata tidak hanya sampai di situ. Ketika mobil yang mereka tumpangi berhenti di basement salah satu pusat perbelanjaan dan pertokoan elit di kota itu. CEO dan dosen tampan itu kembali berebut untuk membukakan pintu untuk Adnessa."Biar saya saja, Dy," ucap Revan, suaranya terdengar tegas. Ia merasa sebagai orang yang lebih dekat dengan Adnessa, lebih tepatnya sebagai kekasih gadis itu, ia merasa lebih pantas membukakan pintu untuk Adnessa."Tidak, saya yang akan membukakan pintu untuknya," balas Aldynata, suaranya terdengar dingin. Ia merasa sebagai CEO perusahaan tempat Adnessa magang, ia berhak memperlakukannya dengan baik."Ckkkk." Adness

  • Terjerat Pesona Kakak Tiriku   Chapter 78 (Keterpaksaan)

    Debaran yang tadinya sudah mulai normal, kembali tidak beraturan setelah mendengar suara Aldynata yang menghentikannya. Apa aku membuat kesalahan? Batin Adnessa bimbang."Makan dengan saya," ucap Aldynata seolah tidak menerima penolakan, suaranya terdengar datar namun tegas, "setelah itu, kamu baru boleh pergi!"Adnessa terdiam, menatap Aldynata dengan tatapan bingung. Ia merasa aneh dengan permintaan Aldynata. Mengapa CEO perusahaan sebesar Wijaya Group mengajaknya makan siang?"Tapi, Pak..." Adnessa mencoba menolak dengan halus, suaranya terdengar ragu. Ia merasa tidak nyaman dengan ajakan Aldynata."Tidak ada tapi-tapian," potong Aldynata, suaranya terdengar dingin. "Saya sudah memutuskan, kamu akan makan siang dengan saya."Adnessa menelan ludah, merasa terintimidasi dengan sikap Aldynata. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Ia merasa terjebak dalam situasi yang tidak nyaman."Kalau kamu bersedia, maka saya akan memberi satu nilai plus. Bukannya itu sangat baik? Cukup membantu penila

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status