“Odelia?” Noah yang baru saja masuk ke dalam ruang kerjanya, cukup terkejut melihat Odelia berada di ruang kerjanya. Pria itu sedikit tak mengira kalau Odelia ada di ruang kerjanya.“Darla sudah tahu.” Odelia bangkit berdiri, mendekat ke arah Noah, dan memberikan pelukan pada pria itu.“Sudah tahu apa?” tanya Noah tak mengerti, namun dia tetap membalas pelukan Odelia.Odelia mendongakan kepalanya, menatap Noah. “Tadi malam saat kita makan di restoran, ternyata Darla melihat kita.”“Lalu?” Noah membelai pipi Odelia.Odelia mendesah panjang. “Lalu akhirnya aku memberi tahu Darla tentang hubungan kita. Aku sudah berusaha menutupi, tapi Darla mendesakku untuk bercerita. Jadi terpaksa aku bercerita tentang hubungan kita.” Bibir Odelia sedikit tertekuk.Noah mengangkat tubuh Odelia, mendudukan ke atas mejanya, dan merapatkan tubuhnya ke tubuh wanita itu. “Apa kau kesal karena Darla tahu tentang hubungan kita?” ujarnya bertanya.Odelia menggelengkan kepalanya sambil melingkarkan tangan ke le
“V-Victor?”Bibir Odelia tercetus pelan nama Victor. Sepasang iris mata abu-abunya memancarkan jelas keterkejutan. Otak Odelia seketika menjadi blank seolah tidak mampu berpikir jernih. Berkali-kali, wanita itu menggelengkan kepalanya meyakinkan bahwa apa yang dia lihat ini salah. Tapi tidak! Apa yang Odelia lihat sangat nyata. Pria yang dibawa oleh sepupu Noah adalah mantan kekasihnya. Seperti bumi berhenti pada porosnya, tubuh Odelia nyaris tumbang. Untungnya dia menginjak kaki kuat-kuat ke lantai serta tangannya masih memeluk lengan Noah. Wanita itu berjuang keras untuk berdiri tegak. Napas Odelia sedikit memburu akibat perasaan campur aduk yang dia rasakan saat ini. Jika saja bisa, dia lebih memilih untuk pergi sejauh mungkin dari pesta. Akan tetapi pergi melarikan diri dari pesta adalah sebuah hal yang tidak mungkin. Odelia menyadari dirinya berada di tengah-tengah keluarga Noah. Bukan hanya Odelia yang terkejut, tapi Victor pun terkejut melihat kehadiran Odelia. Mereka sama
Suasana jamuan makan malam di mansion keluarga Noah semakin meriah. Alunan musik instrument ditambah dengan banyaknya keluarga yang bersulang, membuat suasana malam seakan tetap masih terasa sore.Malam sudah larut, tapi banyak keluarga yang masih bercengkrama. Wajar saja, mereka semua jarang sekali berkumpul seperti sekarang ini. Biasanya mereka berkumpul lengkap jika ada moment-moment tertentu, seperti sekarang Monica memperkenalkan calon suaminya.Hal yang membuat banyak keluarga terkejut adalah Noah telah memiliki kekasih. Selama ini mereka tidak pernah mendengar Noah terlibat hubungan asmara. Memang, sudah sering Noah masuk majalah gossip tengah dekat dengan banyak wanita, tapi belum ada yang dibawa pada pihak keluarga.Jika sampai Noah membawa seorang wanita di pertemuan keluarga, maka itu artinya Odelia adalah sosok wanita yang sangat penting dan berarti di hidup Odelia. Ada beberapa keluarga yang menyambut Odelia, dan ada juga yang kurang menyambut. Mengingat mereka semua mend
Odelia berontak di kala Victor menarik-narik tangannya. Sayangnya, tenaga Odelia tetap tidak bisa menyaingi tenaga Victor. Bisa saja, Odelia berteriak meminta tolong, namun Odelia tidak ingin membuat keributan.Sekarang, Odelia berada di lingkungan keluarga Noah. Wanita itu tak mau memancing keributan yang berujung dengan kekacauan. Terlebih kondisinya Victor adalah calon suami Monica.“Victor! Lepaskan aku!” seru Odelia meminta Victor melepaskannya.Victor menatap dingin dan tajam Odelia. “Diam, Odelia. Jika kau berteriak, semua orang akan tahu kalau kau adalah mantan kekasihku,” tukasnya penuh ancaman.Seketika Odelia terdiam mendengar ancaman dari Victor. Ya, Odelia tidak berkutik sama sekali mendengar ancaman dari Victor. Pasalnya, jika semua orang tahu Victor adalah semua akan semakin kacau dan banyak orang salah paham.Odelia mengatur napasnya, berusaha mengendalikan emosi dalam dirinya. Mau tidak mau, dia harus mampu menahan gejolak amarahnya. Sial! Odelia membenci di mana kond
“Odelia.” Darla menyapa Odelia yang baru saja keluar dari lift. Dia segera menghampiri Odelia, sambil memeluk lengan teman dekatnya itu. Sesekali, dia melirik mencari keberadaan Noah, namun ternyata tidak ada Noah di sekitarnya.Mata Odelia menyipit, menatap mata Darla yang mengendar ke sekitar. “Kau ini memanggilku, tapi matamu ke mana-mana. Sebenarnya apa yang kau cari, Darla?” serunya jengkel.Darla meringis sambil menatap Odelia. “Aku mencari kekasihmu. Aku pikir saat kau keluar lift, Tuan Danzel di belakangmu. Eh, tapi kau saja menggunakan lift karyawan. Kau tidak pernah menggunakan lift exclusive yang biasa digunakan Tuan Danzel.”Odelia mendesah panjang, lalu menatap ke sekitar—untungnya masih sepi belum ada siapa pun. Jadi percakapan antara dirinya dan Darla tidak didengar oleh siapa pun. Kalau saja ada yang dengar, maka tamatlah hidup Odelia. Dia belum siap menjadi pusat perhatian banyak karyawan.“Aku berangkat bersama dengan Noah, tapi dia hari ini tidak ke kantor karena ad
Manik mata abu-abu Odelia memancarkan jelas kekecewaan dan emosi yang menjadi satu. Apa yang dikatakan oleh Bella sangat jelas di telinganya. Odelia sama sekali tidak salah dengar.Perkataan sarkas yang lolos di bibir Bella seperti cambuk keras yang menghantam tubuhnya. Odelia sama sekali tidak menyangka kalau Bella akan menyamakan dirinya seperti pelacur rendahan di luar sana.Napas Odelia sedikit memburu akibat kemarahannya terpancing. Dia merasa harga dirinya dijatuhkan. Meski air mata ingin menetes, tapi dia tidak akan pernah sekalipun ingin menunjukkan kelemahannya di depan orang lain. Terlebih pada orang yang telah merendahkan harga dirinya.“Nyonya Bella Danzel, jadi tujuanmu ke sini hanya bermaksud ingin merendahkanku?” Nada bicara Odelia bergetar, menahan perih, namun tetap sopan. Bagaimanapun, yang ada di hadapan Odelia adalah ibu kandung Noah. Dia tetap harus bersikap sopan, sekalipun ibu kandung Noah telah melukai hatinya.“Aku tidak merendahkanmu. Tapi aku hanya memberi t
Mata Odelia sembab akibat air mata yang sejak tadi terjatuh membasahi pipinnya. Odelia sudah berusaha keras untuk tidak menangis, tapi ternyata tidak bisa. Di saat dia hanya seorang diri, tanpa siapa pun—kesedihannya ke luar tidak bisa tertahankan.Odelia berhasil move on total dari Victor. Kehadiran Noah membuat hidupnya jauh lebih indah. Meski baru menjalin hubungan dengan Noah, tapi dia sudah bisa merasakan bahwa cintanya pada Noah jauh lebih besar daripada dulu cintanya pada Victor.Akan tetapi, di sini Odelia mengalami kendala yaitu status sosialnya dengan Noah sangat berbeda jauh. Dia harus sadar bahwa dirinya tidak mungkin bersatu dengan Noah. Pun Odelia tidak ingin membuat Noah bertengkar dengan ibu kandungnya.Sampai kapan pun, Odelia tidak akan meminta Noah untuk memilih antara dirinya atau ibu kandung pria itu. Jahat jika sampai Odelia meminta Noah memilih. Sekalipun Bella mengeluarkan kata-kata kasar, tetap saja Odelia tidak akan membuat Noah harus memilih seperti itu. Bag
*Aku berangkat lebih dulu. Aku memiliki meeting di luar kantor. Maaf, aku tidak membangunkanmu. Kau tidur pulas. Aku tidak tega membangunkanmu. Hari ini aku sudah meminta asistenku menghubungi pihak HRD mengatakan kau sedang sakit. Kau tidak usah berangkat bekerja. Istirahatlah. Ini bukan permintaan, melainkan perintah yang wajib kau jalankan. Noah. D.* Odelia mengembuskan napas panjang membaca note yang ada di atas nakas. Pagi menyapa, Odelia bangun tidur—mendapati Noah tidak ada di sampingnya—dan langsung membaca sebuah note yang ada di atas nakas.Hari ini bukanlah hari libur. Odelia harus ke kantor, karena banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan. Namun, sayangnya pekerjaan Odelia tidak bisa dikerjakan sekarang, karena Noah sudah memberi perintah asistennya untuk berbicara pada HRD departemen di perusahaan pria itu.Sungguh, Odelia tidak pernah ingin memanfaatkan posisi sebagai kekasih Noah Danzel. Akan tetapi, jika dalam kondisi seperti sekarang ini, maka mau tidak mau Od
Odelia bangun pagi-pagi sekali. Dia berkemas hanya dalam waktu satu jam. Pun dia tak perlu berkemas banyak, karena para pelayan sudah membantunya. Noah sudah menyarankan, kalau ada barang yang tertinggal, bisa membeli di negara tersebut. Tapi Odelia tidak puas. Wanita itu selalu kesal setiap kali berpergian ada barang yang tertinggal.Selama mengemasi barang-barang, ada rasa kesal pada diri Odelia, karena Noah tidak bilang jauh-jauh hari ingin mengajaknya berlibur. Kalau saja Noah bilang jauh-jauh hari, pastinya Odelia akan mempersiapkan barang-barangnya dari jauh-jauh hari.Tak dipungkiri ada rasa bahagia karena Noah mengajaknya berlibur. Tentu saja Odelia merasa bahagia. Selama ini Noah selalu sibuk bekerja. Sekarang sang suami meluangkan waktu untuknya dan anak-anak mereka. Jelas membuat hati Odelia bahagia.Sejak menikah, Odelia memang fokus mengurs Orlin dan Neville. Dia sudah meninggalkan posisi jabatannya di kantor. Jika rindu kantor, pasti Odelia akan datang ke kantor sang sua
Pujian lolos di bibir Orlin sangat polos. Mata Orlin sampai melebar dan mengerjap beberapa kali melihat ketampanan Diego. Sedangkan Diego nampak tak suka di kala Orlin terus menatapnya.Bocah laki-laki itu memilih untuk membuang pandangannya, tak merespon sama sekali pujian yang lolos di bibir Orlin. Tampak jelas bocah laki-laki itu merasa tak nyaman. Tapi dia tidak bisa berbuat apa pun, karena sekarang dia sedang berada di rumah teman lama ayahnya.“Orlin, kemari, Sayang.” Odelia meminta putrinya duduk.Orlin menurut, duduk di samping ibunya. Tepat di kala Orlin sudah duduk—Kimberly memberikan kecupan di pipi bulat Orlin. Terlihat Kimberly sangat gemas pada Orlin yang sangat cantik dan menggemaskan.“Kimberly, ini Orlin, putriku dan Noah.” Odelia mengenalkan Orlin pada Kimberly. “Orlin, berikan salam pada Bibi Kimberly, Paman Damian, dan Kak Diego.”Orlin patuh. Gadis kecil itu melukiskan senyumannya. “Hallo, Paman Damian, Bibi Kimberly—dan kau Kak … ah Diego saja. Aku suka memanggil
Bella dan Yosef datang berkunjung ke mansion Noah dan Odelia. Bella sudah minta maaf pada Odelia, tentang masalah Orlin. Bella meminta maaf karena tidak bermaksud untuk membuat Orlin menjadi anak yang jahat. Tentu Odelia mengerti maksud Bella. Tanpa harus minta maaf, Odelia sudah memaafkan ibu mertuanya.Hubungan Odelia dan Bella bisa dikatakan sangat baik. Meskipun dulu Bella tak menyukai Odelia, tapi sekarang Bella sangatlah menyukai sifat Odelia. Sosok Odelia selain baik, juga tegas membuat ibu Noah itu menjadi luluh. Noah dan Odelia sama-sama anak tunggal di keluarga. Orlin dan Neville selalu menjadi cucu kesayangan dari keluarga Noah dan keluarga Odelia. Tak heran kalau Orlin dan Neville sangat manja, karena memang kedua orang tua Noah dan Odelia sangatlah memanjakan Orlin dan Neville.Namun ada satu sikap Odelia yang membuat banyak kagum padanya. Odelia memiliki sikap yang jauh lebih tegas dan keras dalam mendidik anak. Berbeda dengan Noah yang jauh lebih tenang dan sabar.Odel
Odelia mengatur napasnya seraya memejamkan mata. Wanita cantik itu memijat keningnya, akibat rasa pusing yang melanda. Ya, emosi hari ini membuat Odelia menjadi cukup tak terkendali. Rasa marah bercampur dengan rasa kecewa yang menimbulkan kesesakan.Noah melangkah masuk ke dalam kamar, mendapati sang istri duduk di tempat tidur dengan wajah yang menyimpan rasa kesal. Tanpa perlu ditanya, dia sudah mengerti kenapa emosi sang istri tak mudah menyurut.“Odelia—”“Noah, jangan bicara dulu denganku. Aku ingin istirahat.” Odelia langsung memotong ucapan Noah, meminta suaminya untuk tak bicara. “Putri kita ingin bertemu denganmu.” Noah tetap masuk sambil menggenggam tangan Orlin. Tampak raut wajah Orlin menunjukkan jelas rasa takut. Gadis kecil itu terus menggenggam tangan Noah.Odelia mengalihkan pandangannya, menatap Orlin dengan tatapan tegas.Noah membelai rambut Orlin. “Ayo, lakukan yang tadi kau katakan. Jangan takut.”Beberapa detik, Orlin masih terdiam melihat Odelia yang menunjuk
“Mom, kau sudah keterlaluan. Kau mengajarkan hal buruk pada Orlin. Hari ini dia membuat masalah di sekolah. Dia menghina anak laki-laki yang memberikan hadiah murahan padanya. Tindakan Orlin ini sangat buruk. Odelia sangat kecewa.” Noah berujar dengan nada tegas pada ibunya melalui panggilan telepon.Hal pertama yang Noah lakukan untuk menyelesaikan masalah adalah bicara pada ibunya. Dia tahu bahwa tindakan ibunya, tidaklah benar. Ajaran ibunya membawa dampak negative pada putri sulungnya.Bella mendesah panjang. “Noah, Mommy hanya memberikan nasihat agar Orlin selalu hati-hati dekat dengan laki-laki. Mommy tidak ingin sampai cucu Mommy mendapatkian laki-laki sembarangan.” “Tapi caranya tidak seperti itu, Mom. Kau sama saja mengajarkan hal buruk pada Orlin. Orlin menjadi angkuh. Dia tidak mau bergaul dengan orang yang hidup berkurangan. Ini akan membuat sifat Orlin buruk di masa depan.”“Noah, Mommy tidak bermaksud seperti itu. Mommy hanya tidak ingin Orlin salah memilih pria di masa
Empat tahun berlalu … “Kau sudah keterlaluan Orlin!” Odelia nampak marah dengan putri kecilnya. Raut wajah wanita itu menunjukkan jelas rasa kesal yang tak termaafkan. Dia bertolak pinggang menyalang menatap putri kecilnya yang berusia empat tahun.Bibir Orlin menekuk dalam. “Mom, aku tidak salah. Apa yang aku katakan fakta. Laki-laki tadi terlalu miskin. Grandma bilang, aku harus mendapatkan laki-laki terbaik. Grandma melarangku di masa depan, menjalin hubungan dengan laki-laki yang berbeda kasta denganku.”Mata dan bibir Odelia melebar mendengar apa yang dikatakan putri kecilnya. “Astaga, Orlin! Kau keterlaluan. Ayo pulang sekarang! Kita selesaikan di rumah!”Odelia kehilangan kesabaran. Dia segera membawa masuk Orlin masuk ke dalam mobil, dengan raut wajah kesal. Ya, Orlin Odelia Danzel adalah putri pertama Odelia dan Noah. Gadis kecil itu membuat ulah di sekolah sampai membuat Odelia harus mendatangi sekolahnya.Seumur hidup, Odelia belum pernah sama sekali diuji kesabaran. Membe
Beberapa bulan berlalu … “Nyonya, biar saya saja yang memasukan ke dalam kotak makanan.” Sang pelayan berinisiatif membantu Odelia memasukan makanan ke dalam kotak. Dalam keadaan perut Odelia yang membuncit, tentunya sang pelayan khawatir selalu menjaga Odelia dalam beraktivitas. Tentunya sang pelayan diminta Noah untuk selalu menemani Odelia setiap saat.“Terima kasih.” Odelia tersenyum merespon ucapan sang pelayan. Waktu menunjukkan hampir jam makan siang. Odelia sengaja membuatkan makanan, karena hari ini dia berencana ke kantor mengantarkan makanan pada sang suami tercinta. Usia kandungan Odelia saat ini sudah memasuki minggu ke dua puluh delapan. Perut Odelia sudah sangat membuncit. Bahkan jalan saja sekarang sudah seperti siput. Dia sudah tidak lagi bekerja. Semua karena Noah tak mungkin memberikan izin padanya tetap bekerja.Rencananya hari ini, Odelia akan mengantarkan makan siang ke kantor sang suami. Dia merasa jenuh di rumah. Jadi tak masalah kalau mengantarkan makanan
Para pelayan sejak tadi nampak sibuk mengantarkan makanan dan minuman. Tidak hanya pelayan saja yang sibuk, tapi asisten make-up artist pun terlihat sangatlah sibuk karena harus bolak balik mengambil perlengkapan.Ya, hari ini adalah hari yang telah ditunggu-tunggu oleh Odelia dan Noah. Hari di mana sebentar lagi mereka akan resmi menikah. Hari yang tak pernah sangka akan terjadi di hidup mereka.Gaun pengantin dengan taburan berlian dan mahkota di atas kepala Odelia, menyempurnakan penampilan Odelia Jackson. Hari itu, Odelia berpenampilan seperti layaknya seorang putri Raja yang akan menikah.Darla dan Monica di sana menjadi bridesmaid Odelia. Mereka berdua kagum akan kecantikan Odelia. Bahkan sang make-up artist sejak tadi tak henti memuji Odelia yang tampil begitu cantik sempurna. “Odelia, kau adalah pengantin tercantik tahun ini,” puji Darla dan Monica serempak.Odelia tersenyum membalas pujian Darla dan Monica. “Kalian juga sangat cantik.”“Well, aku berias cukup lama. Kan aku m
Berita tentang rencana pernikahan Odelia dan Noah tersebar luas. Beberapa media ingin mewawancarai, namun Noah menolak tegas wawancara dari para media. Hal yang membuat hubungan Odelia dan Noah menjadi pusat perhatian, karena Odelia pernah menjadi korban penculikan. Noah sengaja tak mengizinkan media untuk mewawancarai Odelia, karena pria itu tak ingin membuat Odelia stress dengan begitu banyak pertanyaan yang datang bertubi-tubi. Lagi pula, Noah tak mau kalau ada orang yang mengungkit lagi penculikan yang terjadi.Noah hanya berfokus pada masa depannya dengan Odelia, tak mau lagi menoleh ke apa yang sudah lewat. Apa yang berlalu, sudah berlalu. Dia ingin memulai kehidupan baru dengan Odelia tanpa ada gangguan siapa pun.Ngomong-ngomong, keluarga Odelia dan keluarga Noah telah bertemu. Kedua belah pihak saling menyambut hangat. Baik keluarga Odelia ataupun keluarga Noah memang tak ingin menunda-nunda pernikahan Odelia dan Noah. Apalagi kondisinya Odelia sekarang sudah berbadan dua.S