Share

Bab 330

"Kamu pergi kencan buta?" Begitu telepon terhubung, terdengar suara tanya Andi yang penuh amarah dari ujung telepon.

"Andi, jangan marah dulu. Mari kita bertemu dan bicara." Lidya menyadari kesalahannya. Dia pun melembutkan nada bicaranya.

"Sekarang kamu ada di mana? Beritahukan lokasinya padaku. Aku akan segera menjemputmu." Nada suara Andi terdengar acuh tak acuh.

"Oke, aku akan kirimkan lokasinya padamu." Setelah menutup telepon, Lidya langsung mengirimkan lokasi tempatnya berada pada Andi.

Tak lama kemudian, Andi pun tiba di tempat tersebut. Begitu masuk ke dalam mobil, Lidya melihat wajah Andi tampak kesal. Dia pun merendahkan sikapnya dan memeluk lengan Andi. "Apa kamu cemburu?"

"Nggak," jawab Andi dengan dingin.

"Ayolah, jangan keras kepala seperti itu. Aku tahu kamu cemburu. Jangan marah, ya, Andi? Aku juga terpaksa ke sini. Kamu juga tahu sendiri kalau ibuku terus memaksaku untuk pergi kencan buta. Kalau aku nggak mau pergi, dia pasti akan terus mengomel." Nada bicara Lidya te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status