Share

Bab 290

Author: Lucy
last update Last Updated: 2024-01-21 18:00:00
Sebelum Dimas masuk ke dalam kamar, Amel sudah keluar.

"Ibu, Bibi Mirna, kenapa kalian berdua ada di sini?" tanya Amel seraya memandang mereka berdua dengan bingung.

"Amel, apakah kamu dan Dimas baik-baik saja? Ada tetangga kita yang bilang kalau dia melihatmu dan Dimas di rumah sakit pagi ini. Dia juga bilang kalau suasana hati kalian berdua agak aneh. Ibu dan bibimu merasa khawatir, jadi kami segera datang kemari."

"Bu, Bibi Mirna ... kami baik-baik saja."

Saat mendengar itu, Mirna merasa sedikit cemas. Dia pun berkata, "Amel, kalau ada sesuatu yang terjadi pada kalian berdua, jangan menyembunyikannya dari kami. Kalau kalian berdua memang baik-baik saja, kenapa kalian terlihat begitu tertekan di rumah sakit pagi tadi? Beri tahu kami sebenarnya apa yang terjadi?"

Melihat ini, Amel tidak punya pilihan selain duduk di sebelah mereka dan menjelaskan dengan sabar, "Bu, Bibi Mirna, ada seorang pekerja di lokasi konstruksi Dimas yang meninggal tadi malam. Selain putrinya yang baru berusia e
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 291

    Amel menghabiskan satu hari penuh untuk mengunjungi semua panti asuhan di Kota Nataya dan pada akhirnya dia menemukan panti asuhan yang cukup bagus. Sebelum mengirim Riska ke panti asuhan, dia dan Dimas membawa gadis kecil itu ke pusat perbelanjaan dan membeli banyak barang yang dia pakai sekarang, serta beberapa kebutuhan sehari-hari."Paman dan Bibi, terima kasih sudah membelikan barang-barang ini untukku.""Sama-sama, Riska. Bibi sudah menulis nomor ponsel Bibi di kertas ini. Masukkan kertas ini ke dalam sakumu. Sebaiknya kamu menghafal nomor ponsel Bibi, jadi kalau di kemudian hari kamu merindukan Bibi atau membutuhkan sesuatu, kamu bisa menelepon Bibi kapan saja," jelas Amel sambil memasukkan kertas berisi nomor ponselnya ke dalam saku Riska."Aku mengerti, Bibi."Ketika Amel melihat guru dari panti asuhan membawa Riska masuk, air matanya kembali jatuh tidak terkendali.Dimas memeluk bahu istrinya sambil berkata, "Lebih baik dia tinggal di sini daripada ikut bersama kita. Ayo perg

    Last Updated : 2024-01-21
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 292

    "Maaf, maaf, aku nggak sengaja," ucap Amel segera meminta maaf.Barusan Amel melamun saat menunggu lampu lalu lintas dan tidak sengaja menabrak mobil ini."Memangnya bisa selesai hanya dengan kalimat nggak sengaja? Apa kamu tahu mobil jenis apa ini? Kalau mengalami kecelakaan seperti ini, butuh biaya puluhan juta untuk memperbaikinya."Meskipun Amel siap membayar kompensasi, ketika sopirnya berkata demikian, Amel pun tanpa bisa ditahan bergidik ngeri.Amel mungkin harus menggunakan gajinya satu tahun untuk membayar kompensasi ini. Ini adalah pertama kalinya Amel mengalami kecelakaan yang tidak terduga dan dia tidak tahu bagaimana cara menghadapinya, jadi dia harus mengambil risiko dan menelepon Dimas."Sayang, apakah kamu sudah sampai di lokasi konstruksi?" tanya Amel dengan hati-hati."Hampir sampai. Ada apa?" sahut Dimas yang dapat mendengar dengan cermat bahwa ada yang tidak beres dengan suara Amel."Aku nggak sengaja menabrak mobil seseorang. Mobilnya Rolls-Royce," jawab Amel denga

    Last Updated : 2024-01-22
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 293

    "Pak Dimas, aku nggak menyangka kalau ternyata itu kamu," kata pria itu sambil tersenyum. Dia melangkah maju dan menjabat tangan Dimas dengan antusias.Dimas juga menjabat tangan pria itu. "Halo, Pak Halim. Aku nggak menyangka kalau hari ini kita akan bertemu dengan cara seperti ini."Amel, yang duduk di dalam mobil, merasa bingung saat melihat pria itu memperlakukan Dimas dengan begitu sopan."Ya, ya. Sepertinya kita memang sudah ditakdirkan untuk bertemu. Pak Dimas, yang barusan tadi ...!""Yang barusan adalah istriku, yang menikah tak lama ini denganku. Aku benar-benar minta maaf, istriku sudah menabrak mobilmu. Mari kita lihat, berapa banyak yang harus kami bayar," kata Dimas dengan tenang."Pak Dimas, dengan berkata seperti itu, kamu sudah menganggapku seperti orang lain. Tahun lalu, perusahaan kita menjalin kerja sama. Grup Angkasa sudah memberi kami banyak keuntungan. Aku selalu mengingat hal ini di dalam hati. Sekalipun hari ini istrimu menabrak mobilku sampai hancur, aku juga

    Last Updated : 2024-01-22
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 294

    "Aku rasa nggak perlu ke rumah sakit. Hanya nggak sengaja tertindih sedikit. Nanti aku mengompresnya dengan es batu saja di toko." Amel ingin menghemat uang. Bagaimanapun, dia tidak tahu berapa biaya perbaikan mobil tadi. Jika pergi ke rumah sakit lagi, Amel khawatir setidaknya dia akan mengeluarkan uang sebesar 600 ribu hingga satu juta."Bagaimana bisa seperti itu? Lihatlah, kakimu sudah bengkak seperti ini. Kalau kamu nggak mau pergi ke rumah sakit, bagaimana kalau kondisinya menjadi makin parah?" tanya Dimas dengan cemas sambil mengerutkan kening."Benar-benar nggak apa-apa. Aku paham dengan tubuhku sendiri. Pasti nggak ada tulang yang patah. Percayalah padaku, kita nggak perlu pergi ke rumah sakit untuk membuang-buang uang. Dikompres es saja pasti akan sembuh nanti." Amel bersikeras tidak mau pergi ke rumah sakit.Dimas tahu jika Amel merasa sayang untuk menggunakan uangnya. "Sayang, aku minta maaf karena sudah membuatmu menderita dengan menikah denganku. Aku benar-benar bukan seo

    Last Updated : 2024-01-22
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 295

    "Aku masih belum tahu berapa banyak yang harus dibayarkan. Suamiku bilang dia akan mengurus masalah ini." Amel merasa agak sedih saat memikirkan harus membayar biaya perbaikan yang sangat besar.Amel juga tidak tahu kenapa, belakangan ini, selalu saja ada hal yang membuatnya mengeluarkan banyak uang. Meskipun bisnis di toko sekarang sudah jauh lebih baik, mereka tetap saja tidak bisa menabung banyak uang."Oh ya, Kak Amel. Ada kabar baik untukmu.""Kabar baik apa?""Beberapa menit sebelum Kakak datang, toko kita menerima banyak pesanan. Lusa, Grup Angkasa akan mengadakan acara perusahaan. Mereka memesan kue tar enam tingkat dan 500 kudapan di toko kita." Tiba-tiba saja Clara teringat hal ini dan memberi tahu Amel dengan gembira.Amel yang awalnya tenang langsung terbelalak. "Sebanyak itu?""Ya, Kak Amel. Sepertinya kita harus lembur dalam dua hari ke depan untuk menyelesaikan pesanan ini." Clara sudah siap bekerja lembur saat menerima pesanan ini."Oke, kalau begitu kita berdua harus b

    Last Updated : 2024-01-22
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 296

    "Amel, ayo pergi makan malam bersama hari ini." Sebelum Amel selesai bicara, terdengar suara Lidya di ambang pintu."Lidya datang mencariku sekarang. Kamu nggak usah mengkhawatirkannya lagi," kata Amel sebelum menutup teleponnya."Kenapa kamu nggak mengangkat telepon dari adikku? Dia nggak melihatmu setelah pulang kerja, juga nggak bisa menghubungimu. Dia pun menjadi cemas dan menghubungiku," omel Amel."Aku mematikan suara di ponselku, jadi nggak bisa mendengarnya. Amel, kalau kamu nggak sibuk malam ini, temani aku nonton film, yuk. Lalu, setelah itu, kita makan malam bersama," kata Lidya sambil memeluk lengan Amel dengan manja.Amel menggelengkan kepalanya. "Aku khawatir aku nggak bisa dalam dua hari ke depan. Hari ini tokoku menerima banyak pesanan. Kami harus lembur selama dua hari ke depan. Aku nggak bisa menemanimu makan malam dan nonton film. Lebih baik, suruh Andi saja untuk menemanimu. Lagi pula, dia juga nggak ada kerjaan apa-apa setelah pulang kerja."Lidya langsung cemberut

    Last Updated : 2024-01-22
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 297

    "Tentu saja siap. Lidya, aku nggak peduli kalau kamu lebih tua atau lebih muda dariku. Yang penting cintaku padamu itu tulus. Entah keluargaku mendukung atau nggak, aku nggak akan pernah menyerah atasmu," kata Andi menyatakan tekadnya sendiri.Lidya merasa sangat tersentuh, tetapi dia tidak berani bertaruh. Keluarga Santoso dan Keluarga Sentana sudah berteman selama beberapa dekade. Lidya dan Amel adalah sahabat yang tumbuh bersama sejak kecil. Lidya khawatir jika hubungannya dengan Andi ditentang, hal itu akan memengaruhi hubungan antara keluarga mereka."Andi, dua hari ke depan pulanglah lebih dulu dan biarkan aku menenangkan diri sendirian. Aku akan menghubungimu begitu aku selesai memikirkannya," jawab Lidya. Setelah berkata demikian, Lidya mengunci dirinya di kamar.Melihat itu, Andi pun pergi terlebih dahulu. Dia tahu bahwa dia yang membuat masalah menjadi seperti ini. Setelah keluar dari rumah Lidya, Andi tidak buru-buru kembali ke rumahnya, justru dia pergi ke pusat perbelanjaa

    Last Updated : 2024-01-22
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 298

    "Andi, kenapa kamu ada di sini?""Kenapa aku nggak bisa berada di sini?" tanya Andi dengan nada kesal."Nggak apa-apa, aku kembali dulu," sahut Dimas. Melihat Andi menjawab dengan nada agresif, Dimas langsung malas untuk mengobrol dengan Andi.Setelah berpikir panjang, Andi memutuskan untuk memberi tahu Amel apa yang sudah dia temui hari ini. Bagaimanapun, rasa sakit berkepanjangan lebih buruk daripada rasa sakit sesaat. Sekarang Andi memberi tahu Amel untuk mengambil tindakan yang tepat sebelum mengalami kerugian ke depannya dan mencegah Amel agar tidak terjebak semakin dalam."Kak, apakah kamu sibuk?" tanya Andi begitu menekan panggilan telepon pada Amel."Baru selesai, masih bersiap-siap mau pulang. Ada apa?" jawab Amel. Andi merasa agak sedih ketika mendengar suara kakaknya yang terdengar lelah. Kebenciannya terhadap Dimas juga semakin dalam."Kak, bagaimana hubunganmu dengan Kak Dimas akhir-akhir ini? Apakah kamu memperhatikan sesuatu yang nggak biasa pada dirinya?" tanya Andi tid

    Last Updated : 2024-01-22

Latest chapter

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 541

    Lidya sudah terbiasa bebas dan tidak ingin terlalu cepat terikat oleh pernikahan."Baiklah, kita berdua nggak perlu terburu-buru. Orang tuamu dan orang tuaku mungkin sudah nggak sabar untuk menyuruh kita menikah karena ingin segera punya cucu," kata Andi dengan nada bercanda."Kalau Amel nggak menceraikan Dimas, dia mungkin harus mengikuti Dimas kembali ke Kota Ambara. Akan sulit untuk bertemu dengannya lagi di masa depan," sahut Lidya dengan sedih ketika memikirkan hal ini.Andi memeluk bahu Lidya dengan hangat sambil berkata, "Nggak apa-apa. Kalau kamu merindukan kakakku, kita bisa mengunjunginya kapan saja. Lagi pula, sekarang masih ada aku yang menemanimu, 'kan?"Lidya menghela napas, lalu menjawab, "Bagaimana kamu bisa dibandingkan dengan kakakmu."Di sisi lain, Dimas mengambil sup penghilang rasa mabuk yang sudah dimasak, lalu dengan hati-hati menyuapkannya kepada Amel. Setelah sibuk selama setengah malam, dia baru tertidur di samping Amel dengan mengantuk.Sinar matahari pagi me

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 540

    Pada saat ini, Amel sudah tersungkur di atas meja, sementara Lidya terbelalak saat melihat Dimas melangkahkan kakinya selangkah demi selangkah ke arah mereka. Lidya pun mengguncang bahu Amel dengan lembut sambil berkata, "Amel, Dimas ada di sini.""Dimas? Dia itu penipu besar. Aku nggak akan pernah peduli lagi padanya," ucap Amel dengan tidak jelas sambil memeluk botol bir.Dimas mengerutkan kening saat mendengar kata-kata Amel. Melihat Amel dalam keadaan mabuk seperti itu, Dimas merasakan sakit di dalam hatinya."Amel, aku akan mengantarmu pulang," kata Dimas dengan lembut. Amel memaksakan diri untuk mengangkat kepalanya, lalu menatap Dimas yang ada di depannya. Dimas tampak tersenyum kepadanya."Aku nggak akan pulang." Amel menegaskan setiap kata yang diucapkannya. Dia masih marah karena Dimas sudah menipunya."Ka ... kalau begitu, aku serahkan Amel kepadamu. Aku pergi dulu." Melihat suasananya tidak terlalu bagus, Lidya pun bersiap untuk menyelinap pergi. Identitas Dimas sebagai dir

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 539

    Amel ragu-ragu untuk beberapa saat, sebelumnya akhirnya perlahan-lahan berkata, "Sejujurnya, aku benar-benar nggak rela berpisah dari Dimas. Sejak kami menikah sampai sekarang, dia selalu memperlakukanku dengan sangat baik. Dimas adalah contoh sempurna dari suami yang baik."Semalam saat berbaring di tempat tidur, yang terlintas di benak Amel hanyalah kebaikan Dimas kepada dirinya. Amel pun menjadi tidak begitu marah lagi."Hatiku masih sangat kacau sekarang." Amel menggaruk-garuk kepalanya dengan kesal."Jangan khawatir. Semua pasti akan ada jalan keluarnya," bujuk Lidya sambil menepuk bahu Amel dengan lembut."Bagaimana kalau kita minum bersama malam ini, untuk menenangkan suasana hati?" usul Lidya saat melihat Amel tampak bingung dan gelisah.Sebelumnya, Amel pasti akan menolaknya. Namun, sekarang Amel langsung menyetujuinya tanpa ragu. "Oke."Dimas menghabiskan sepanjang pagi di rumah sakit. Kondisi Nenek Salma juga sudah stabil. "Ayah, Ibu, Nenek, masih ada beberapa hal yang harus

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 538

    "Tentu saja, Kak Amel. Aku benar-benar ingin terus bekerja di sini," kata Clara dengan tegas. Dia sudah memantapkan hati untuk tetap bekerja pada Amel."Oke." Raut wajah Amel langsung menunjukkan perasaan lega.Dimas memesan penerbangan paling awal dan bergegas pulang malam itu juga. Sesampainya di rumah sakit, Salma sudah beristirahat di bangsal."Ayah, Ibu, aku datang.""Akhirnya kamu datang juga. Nenekmu terus menyebut-nyebut namamu sepanjang malam tadi," tegur Bela.Dimas berjalan menghampiri ranjang Salma dengan perasaan bersalah. Tiba-tiba saja Dimas menyadari jika neneknya benar-benar sudah sangat tua. Entah sejak kapan, rambut neneknya sudah memutih semua.Untuk sementara waktu ini, Dimas tidak memenuhi kewajibannya sebagai cucu. Dimas juga gagal membina hubungan asmaranya. Tiba-tiba saja, Dimas merasa agak sedih dan kecewa karenanya.Salma perlahan-lahan membuka matanya. Melihat Dimas, raut wajahnya tampak agak emosional."Aku sudah pulang, Nek." Dimas menggenggam erat tangan

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 537

    Amel memandangi punggung kepergian Dimas. Dia merasa agak kehilangan di dalam hati. Namun, melihat Dimas yang tampak begitu cemas, Amel merasa pasti ada suatu masalah yang sangat penting.Lantaran suasana hatinya sedang buruk, Amel tidak punya keinginan untuk mengurus toko makanan penutup miliknya. Dia memutuskan untuk sementara waktu membiarkan Clara membantunya mengawasi toko. Keesokan harinya, Amel bangun pagi-pagi sekali, lalu pergi ke toko untuk memberi penjelasan pada Clara."Tenang saja, Pak Irfan. Aku pasti akan membantu Bu Amel menjaga toko dengan baik. Aku yakin Pak Dimas dan Bu Amel pasti akan baikan nanti."Begitu memasuki pintu, Amel mendengar suara Clara. Amel pun mengerutkan kening. Dia bertanya-tanya kenapa Clara berkata seperti itu.Memikirkan kembali sikap Clara terhadap Dimas dan fakta bahwa Clara yang merupakan seorang ahli pembuat makanan penutup top, tapi bersedia merendahkan diri untuk bekerja di toko makanan penutup kecil miliknya ini, Amel pun sepertinya sudah

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 536

    Amel sangat sadar diri dan tahu bahwa dia tidak layak untuk pria di depannya ini. Mungkin sekarang Dimas memiliki perasaan padanya, tetapi jika kesenjangan antara keduanya mulai ditemukan di masa depan, kemungkinan besar cinta mereka akan perlahan-lahan kandas.Dimas cukup baik, orang-orang di sekitar Dimas juga sangat baik. Amel hanya seorang wanita biasa, benar-benar tidak bisa berjalan berdampingan dengan pria itu.Saat mendengar kata cerai, Dimas langsung terbelalak kaget, lalu berkata, "Aku nggak bisa. Amel, jangan cerai, ya? Nggak peduli siapa aku, cintaku padamu nggak akan pernah berubah."Dimas menjelaskan dengan tegas kepada Amel alasan kenapa dia menyembunyikan identitasnya, tetapi Amel tampaknya tetap bertekad untuk menceraikannya."Dimas, beri aku waktu untuk menenangkan diri dulu," jawab Amel, lalu menutup pintunya lagi.Lili menepuk bahu Dimas sambil berkata, "Beri dia waktu. Bagaimanapun, ini bukan masalah sepele. Dia perlu waktu untuk menerimanya."Dimas mengangguk frus

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 535

    "Kami nggak bisa menerima permintaan maaf dari seorang direktur," sahut Gibran dengan kesal.Dimas mengerutkan keningnya dan kembali menjelaskan "Ayah, Ibu, aku benar-benar nggak bermaksud menyembunyikan identitasku.""Kalau begitu, beri tahu aku kenapa kamu menyembunyikan identitasmu?" sahut Lili dengan nada dingin.Saat menghadapi Dimas, Lili masih mengalah dan ingin memberi Dimas kesempatan untuk menjelaskan. Bagaimanapun, dia masih bisa memercayai karakter Dimas.Mereka juga dapat melihat bahwa Dimas tidak memperlakukan putri mereka hanya untuk bermain-main saja."Orang yang bertanggung jawab atas cabang Grup Angkasa adalah kerabat jauh Keluarga Cahyadi. Ketika aku meninjau dana pada akhir tahun lalu, aku menemukan ada celah keuangan yang besar. Aku menyelidikinya secara pribadi dan menemukan kalau dia telah menggelapkan dana publik. Dia sering mengabaikan tugasnya dan membeli properti dalam jumlah besar. Tapi karena kurangnya bukti, aku dan asistenku menyembunyikan identitas kami

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 534

    Sebagai seorang profesor, Gibran tidak pernah memperhatikan ketenaran dan kekayaan selama bertahun-tahun. Meskipun identitas asli Dimas adalah direktur Grup Angkasa, menurutnya juga tidak ada yang istimewa dengan itu."Kenapa Dimas menyembunyikan identitasnya? Mungkinkah dia sengaja melakukannya pada kita karena takut kita menginginkan uangnya?" sahut Lili dengan nada kecewa.Lili selalu merasa bahwa Dimas lumayan baik. Dia bahkan menganggap Dimas seperti putranya sendiri."Amel, karena kamu sudah memikirkannya dan memutuskan untuk menceraikannya, Ayah akan mendukung keputusanmu. Keluarga Santoso nggak peduli apakah dia direktur atau bukan," ucap Gibran. Pria itu adalah orang pertama yang mengungkapkan sikapnya."Ibu juga mendukungmu. Hal yang paling penting bagi pasangan untuk hidup bersama adalah kejujuran. Dia bahkan nggak bisa melakukan integritas paling dasar. Meskipun Keluarga Cahyadi kaya, Amel juga nggak bisa menikmatinya. Jadi, lebih baik lupakan saja," ujar Lili dengan nada k

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 533

    "Aku ingin menceraikannya. Dia adalah seorang direktur Grup Angkasa, sementara aku cuma gadis biasa. Kami nggak berasal dari dunia yang sama dan nggak akan mendapatkan hasil apa pun di masa depan," tukas Amel. Ketika mengatakan itu, Amel merasa sakit yang menyesakkan datang dari hatinya.Ketika mendengar itu, Lidya langsung mengerutkan dahinya. Dia bisa melihat betapa Amel sangat mencintai Dimas."Huh ...." Lidya menghela napas panjang."Aku nggak pernah mengira bahwa hal dramatis yang ditampilkan di TV akan terjadi padaku," ujar Amel. Dia merasa sangat kecewa dengan Dimas ketika mengingat kembali berapa banyak kebohongan yang sudah dibuat pria ini untuk menipunya sejak mereka menikah."Ya, ini sudah keterlaluan. Kupikir hal semacam ini hanya ada di TV, tapi nggak disangka hal ini benar-benar terjadi di kehidupan nyata," sahut Lidya dengan emosi.Setelah suasana hati Amel sedikit stabil, Lidya mengantarnya pulang ke rumah Keluarga Santoso.Saat ini, Mirna sedang berbicara dengan Lili,

DMCA.com Protection Status