Share

Bab 44

Penulis: Nelangsa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-04 23:36:16
Semenjak meninggalkan restoran, Kenzi tidak jadi kembali ke kantor, ia ikut kembali ke apartemen bersama Dini. Di dalam mobil, Kenzi bisa perhatikan wajah Dini yang bahagia telah menemukan keluarga dari pihak Ibunya.

Sebenarnya itu bagus bagi Kenzi karena akan mempermudah Kenzi untuk menikahi Dini sehingga gak ada alasan bagi Dini untuk menolaknya. Namun lain hal dengan Dini, ia sangat bersyukur hari ini ikut makan bersama dengan Kenzi selain bertemu dengan Kak Dewi, ia juga bisa bertemu dengan keluarga Ibu kandungnya.

Seharusnya tadi Kelvin ingin langsung membawa Dini bertemu Kakek mereka yang memang selama ini mencari Dini. Namun Kenzi melarangnya, Kenzi yang akan mengantar Dini ke Jogja sekalian ingin melamar.

“Apa kamu sangat senang bertemu dengan keluarga Ibumu?” Tanya Kenzi saat mereka sudah berada di dalam apartemen.

Senyum yang sedari tadi mengembang semakin mengembang, ia lalu mengangguk. Ia hampir melupakan keberadaan Kenzi di dalam rumah kalau saja Kenzi tidak berbic
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Oleh Sentuhannya   Bab 45

    Sesampainya di rumah sakit, Kenzi dan Dini langsung menuju keruangan ICU tempat sang Kakek dirawat. Di luar ruangan tampak Mama Artika yang sedang menangis di pelukan Papa Samuel dan di sebelahnya ada Max yang sedang berbicara melalui telepon. Entah dengan siapa Max berbicara Kenzi tidak mau ambil pusing walau dihati ada rasa penasaran kenapa Max berada dirumah sakit lebih dahulu daripada dirinya.Langkah Kenzi semakin cepat dan hatinya semakin diliputi rasa cemas yang tidak kentara, Dini yang ikut merasakan kecemasan Kenzi pun menggenggam tangan Kenzi untuk memberikan Kenzi sedikit ketenangan.“Ma, Pa…” lirih Kenzi saat ia sudah berada di hadapan Arika dan Samuel. Pelukan Artika pun terurai dan menatap wajah anaknya dengan sedih.“Bagaimana keadaan Kakek?” Tanya Kenzi dengan suara bergetar. Karena melihat wajah kedua orang tuanya bisa Kenzi pastikan keadaan kakeknya memburuk apalagi Artika menjawab sambil menggeleng dengan airmata berlinang, lantas Samuel kembali memeluk sang istri s

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Terjerat Oleh Sentuhannya   Bab 46

    Mengingat kondisi sang Kakek yang semakin melemah. Dini yang seharusnya menemui keluarga Ibu Kandungnya harus ditunda. Pernikahan mereka pun memiliki sedikit kendala karena Dini telah menemukan keluarga dari pihak Ibunya, tidak mungkin Dini menikah tanpa meminta restu dari Kakek dari pihak Ibunya.Max pun memberitahu kepada Tuan Besar Samuel tentang masalah Dini kalau Dini merupakan cucu dari Sanjaya, Samuel pun segera menemui Sanjaya kediamannya untuk memberi tahu pernikahan cucunya tersebut. Perjalanan Samuel ke Jogja untuk menemu Sanjaya pun mendadak menjadi dramatis, ternyata Sanjaya merupakan sahabat Darma semasa kecil.Mengetahui kalau Darma sakit keras, Sanjaya pun ikut Samuel ke Jakarta untuk melihat keadaan Darma sekaligus menjadi saksi pernikahan cucu yang selama ini mereka cari.Dikediaman Sanjaya, Miska yang mengetahui kalau Dini akan menikah dengan Kenzi berusaha ingin ikut bersama Kakek Sanjaya, namun dicegah oleh Kelvin yang saat itu berada di kediaman sang Kakek. Kelvi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Terjerat Oleh Sentuhannya   Bab 1. Hotel

    Andini Rezkina gadis cantik yang baru masuk kuliah semester pertama, ia tinggal bersama ibu dan kakaknya Dewi. Dari kecil Dini selalu diperlakukan tidak baik oleh ibunya dan setiap Dini bertanya apa salahnya sang ibu selalu bungkam dan malah semakin marah padanya.Namun pagi ini semua tampak berbeda, Anna ibunya Dini masuk ke kamar Dini untuk pertama kalinya karena selama ini Anna tidak pernah menginjakkan kakinya ke kamar Dini. Anna memindai keadaan kamar Dini yang berantakan, ia melihat Dini yang masih berbaring ditempat tidur dengan selimut menutupi tubuhnya dan laptop di sebelah bantalnya.Anna pun membuka lebar gorden jendela dan merapikan buku-buku yang berserakan di lantai. Kamar Dini terlihat kecil hanya ada lemari pakaian dan meja kecil untuk meletakkan buku dan alat-alat kebutuhan Dini.Tubuh Dini pun tergerak karena silau matahari yang langsung mengenai wajahnya, ia mencoba membalikkan badan agar cahaya matahari tidak mengenai wajahnya namun ada yang menarik selimutnya. De

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • Terjerat Oleh Sentuhannya   Bab 2. Sentuhannya

    Pria yang mengantar Dini ke kamar hotel adalah Max asisten Kenzi dan ia bernafas lega saat Dini sudah masuk ke kamar dengan sedikit ancaman. Entah darimana Max mengenal Anna yang penting Max telah menemukan sosok yang akan membuat Tuannya tidak mengganggu gugat aset berharganya. Max masih setia berdiri di depan kamar tersebut untuk berjaga-jaga wanita di dalam jika gagal karena seperti yang sudah-sudah belum ada 15 menit wanita tersebut keluar dengan wajah berantakan. Namun Max berharap wanita kali ini harus berhasil memuaskan Tuannya.Kenzi sedang memperhatikan sikap polos wanita yang berada di kamarnya, ada sedikit senyum di bibir Kenzi melihat tingkah konyol wanita itu yang menghempaskan bokongnya di sofa. Kenzi masih berdiri dengan tangan bersedekap, "sepertinya Max membawa anak playgroup kemari, tapi ini cukup menarik."Dini lupa akan maksud kehadirannya di kamar tersebut, Dini terlalu terpukau dengan luasnya kamar hotel ini jika dibandingkan dengan kamar sangat jauh berbeda. Di

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • Terjerat Oleh Sentuhannya   Bab 3. Rencana Anna

    Anna segera meninggalkan restoran hotel dengan tergesa-gesa kemudian langsung menyetop taksi, Anna duduk di kursi penumpang dengan tangan memegang erat tasnya, setelah Dini dibawa oleh Max hati Anna mulai tak tenang ada rasa bersalah di hatinya namun mengingat masa lalu suaminya ia kembali menguatkan dirinya bahwa yang ia lakukan tidak sebanding dengan apa yang dilakukan oleh suami dan selingkuhannya.Ponsel Anna berbunyi, ia pun segera mengambil ponsel yang berada di dalam tasnya dan membukanya ada sebuah pesan masuk. Mata Anna membulat, pesan tersebut merupakan pesan dari m-banking dengan jumlah yang sangat fantastis.Dengan tangan gemetaran Anna menghitung jumlah nolnya, " satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan…nolnya ada sembilan itu berarti jumlah uang ini 1 milyar. Sepertinya Dini berhasil memuaskan tuan tersebut, padahal perjanjian hanya dapat 100 juta mungkin aku dapat bonus" gumam Anna dengan tersenyum senang.Taksi tersebut berhenti dirumah sederhana An

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • Terjerat Oleh Sentuhannya   Bab 4. Kesedihan Dini

    Darmantara sosok yang sangat Kenzi kagumi dan dihormati setelah Papa Samuel Argantara, Kenzi yang merupakan cucu satu-satunya membuat ia dimanja dan di sayang oleh Darmantara namun bukan berarti Kenzi tidak pernah dimarahi, kelakuan Kenzi kecil yang nakal membuat Kenzi selalu dimarahi bahkan dihukum oleh kakeknya. Kenzi sangat menyayangi Kakek Darma karena selama ini Kakek Darma yang merawat dan mengurus Kenzi berhubung dulunya orang tua Kenzi harus tinggal di luar negeri untuk mengurus bisnis keluarga Dirgantara. Namun karena sekarang Kakeknya sering sakit sakitan Mama dan Papa sudah menetap kembali di Jakarta.Hati Kenzi berdebar kencang saat Max mengatakan kalau Kakek Darma dirawat dirumah sakit tanpa mendengar kelanjutan omongan Max, Kenzi beranjak dari sofa langsung berlari ke kamarnya. Di dalam kamar Kenzi menatap sekilas Dini, wajah teguh Dini sedikit mengurangi rasa cemasnya terhadap kakeknya yang sakit. Ada desiran aneh yang dirasakan Kenzi, ia pun memalingkan wajahnya dari D

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • Terjerat Oleh Sentuhannya   Bab 5. Keinginan Kakek

    "A-aku bukan anak kandung Ibu? Lantas siapa Ibuku dan dimana Ibuku?" Dini berucap sendiri di ruangan rumah yang sepi dengan berderai airmata. Dini seakan melupakan kejadian yang terjadi di kamar hotel, ia masih membaca surat tersebut berulang-ulang. Dini berharap ia salah baca namun tulisan itu tetap sama.Aaaaaakkkkkkk…..Dini berteriak kencang sambil memukul-mukul dadanya yang terasa sesak, ternyata perlakuan tidak baik Ibunya selama ini karena Dini bukan anak kandungnya. Air mata Dini seakan tidak habis mengalir, Dini sekarang hidup sendiri ia tidak tahu kemana ia harus mencari ibu kandungnya dan ia juga ingin mencari tahu kenapa ia sampai diasuh oleh Ibunya yang sekarang.Lelah menangis Dini berjalan gontai menuju kamarnya dan ia pun menghempaskan badannya di kasur kecil miliknya. Mata Dini tidak sanggup terbuka karena banyak menangis kemudian ia pun terlelap tanpa membersihkan dirinya.****"Kakek," lirih Kenzi prihatin melihat tubuh lemah kakeknya yang terpasang selang oksigen di

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05
  • Terjerat Oleh Sentuhannya   Bab 6. Bertemu Kakek Darma

    Kenzi menatap nyalang Max sepertinya seseorang yang ditelepon Max tidak mengangkat teleponnya.“Maaf, tuan. Ibu Anna tidak menjawab teleponnya” sesal Max sambil menunduk takut.Kenzi menarik nafas frustasi, “kamu cari tahu tentang wanita itu secara detail dan aku mau nanti malam kamu sudah membawa wanita itu kemari? Oh…tidak jangan ke hotel ini tapi ke apartemenku” Kenzi bangkit dari sofa setelah memberi perintah ke Max.“Baik, tuan” Max pun mengangguk pasrah, walau ia tidak yakin bisa menemukan wanita tersebut malam ini karena nomor ponsel wanita tersebut sudah tidak aktif sepertinya Max telah ditipu oleh ibu dan wanita tersebut.Malam pun tiba, Max tampak gusar menunggu kabar dari anak buahnya yang ia suruh untuk mencari tahu keberadaan Anna, tak lama muncul seorang laki-laki dengan wajah sangar menghadap ke Max dengan menunduk hormat.“Maaf, tuan. Kami kehilangan jejak wanita tersebut. Menurut info yang kami dapat, wanita tersebut sudah meninggalkan rumahnya sejak tadi pagi saat ia

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-07

Bab terbaru

  • Terjerat Oleh Sentuhannya   Bab 46

    Mengingat kondisi sang Kakek yang semakin melemah. Dini yang seharusnya menemui keluarga Ibu Kandungnya harus ditunda. Pernikahan mereka pun memiliki sedikit kendala karena Dini telah menemukan keluarga dari pihak Ibunya, tidak mungkin Dini menikah tanpa meminta restu dari Kakek dari pihak Ibunya.Max pun memberitahu kepada Tuan Besar Samuel tentang masalah Dini kalau Dini merupakan cucu dari Sanjaya, Samuel pun segera menemui Sanjaya kediamannya untuk memberi tahu pernikahan cucunya tersebut. Perjalanan Samuel ke Jogja untuk menemu Sanjaya pun mendadak menjadi dramatis, ternyata Sanjaya merupakan sahabat Darma semasa kecil.Mengetahui kalau Darma sakit keras, Sanjaya pun ikut Samuel ke Jakarta untuk melihat keadaan Darma sekaligus menjadi saksi pernikahan cucu yang selama ini mereka cari.Dikediaman Sanjaya, Miska yang mengetahui kalau Dini akan menikah dengan Kenzi berusaha ingin ikut bersama Kakek Sanjaya, namun dicegah oleh Kelvin yang saat itu berada di kediaman sang Kakek. Kelvi

  • Terjerat Oleh Sentuhannya   Bab 45

    Sesampainya di rumah sakit, Kenzi dan Dini langsung menuju keruangan ICU tempat sang Kakek dirawat. Di luar ruangan tampak Mama Artika yang sedang menangis di pelukan Papa Samuel dan di sebelahnya ada Max yang sedang berbicara melalui telepon. Entah dengan siapa Max berbicara Kenzi tidak mau ambil pusing walau dihati ada rasa penasaran kenapa Max berada dirumah sakit lebih dahulu daripada dirinya.Langkah Kenzi semakin cepat dan hatinya semakin diliputi rasa cemas yang tidak kentara, Dini yang ikut merasakan kecemasan Kenzi pun menggenggam tangan Kenzi untuk memberikan Kenzi sedikit ketenangan.“Ma, Pa…” lirih Kenzi saat ia sudah berada di hadapan Arika dan Samuel. Pelukan Artika pun terurai dan menatap wajah anaknya dengan sedih.“Bagaimana keadaan Kakek?” Tanya Kenzi dengan suara bergetar. Karena melihat wajah kedua orang tuanya bisa Kenzi pastikan keadaan kakeknya memburuk apalagi Artika menjawab sambil menggeleng dengan airmata berlinang, lantas Samuel kembali memeluk sang istri s

  • Terjerat Oleh Sentuhannya   Bab 44

    Semenjak meninggalkan restoran, Kenzi tidak jadi kembali ke kantor, ia ikut kembali ke apartemen bersama Dini. Di dalam mobil, Kenzi bisa perhatikan wajah Dini yang bahagia telah menemukan keluarga dari pihak Ibunya. Sebenarnya itu bagus bagi Kenzi karena akan mempermudah Kenzi untuk menikahi Dini sehingga gak ada alasan bagi Dini untuk menolaknya. Namun lain hal dengan Dini, ia sangat bersyukur hari ini ikut makan bersama dengan Kenzi selain bertemu dengan Kak Dewi, ia juga bisa bertemu dengan keluarga Ibu kandungnya. Seharusnya tadi Kelvin ingin langsung membawa Dini bertemu Kakek mereka yang memang selama ini mencari Dini. Namun Kenzi melarangnya, Kenzi yang akan mengantar Dini ke Jogja sekalian ingin melamar. “Apa kamu sangat senang bertemu dengan keluarga Ibumu?” Tanya Kenzi saat mereka sudah berada di dalam apartemen. Senyum yang sedari tadi mengembang semakin mengembang, ia lalu mengangguk. Ia hampir melupakan keberadaan Kenzi di dalam rumah kalau saja Kenzi tidak berbic

  • Terjerat Oleh Sentuhannya   Bab 43

    Akhirnya Kenzi memutuskan untuk melanjutkan makan siang bersama karena ia menghargai ajakan Kelvin lagian sepertinya Miska tidak berkutik lagi setelah Kelvin memberikan ancaman. Mereka semua makan dalam diam hanya sekali-kali Kenzi dan Kelvin membahas terkait proyek yang akan mereka kerjakan. Pandangan Miska pun tak lepas dari Kenzi berharap pria tersebut meliriknya namun sayang Kenzi bahkan menganggap Miska tidak ada. Dan itu membuat Miska semakin marah dengan Dini karena kehadiran Dini membuat Kenzi berubah. Muak dengan kemesraan Kenzi dan Dini, Miska pun memilih keluar dari restoran, ia enggan makan bersama, perbuatan Miska membuat Kelvin kesal dan malu terhadap Kenzi. Lain hal dengan Dewi dan Dini mereka hanya saling menatap seolah memberi isyarat kalau ada sesuatu yang ingin mereka sampaikan. “Jadi wanita ini yang Dini katakan sebagai Kakaknya berarti wanita ini dan ibunya yang telah meninggalkan Dini setelah membawa uang yang aku kirim.” Batin Kenzi, saat pandangannya tertu

  • Terjerat Oleh Sentuhannya   Bab 42

    “Om…apa-apaan sih! Lipstik Dini jadi berantakan dan Om apa gak malu dilihat Om Max.” Dini mengomel begitu ciuman mereka terlepas dan mengerucutkan bibirnya kesal karena sikap Kenzi yang tiba-tiba menciumnya.“Kamu tidak melihat apa-apa kan Max.” Kata Kenzi sambil mengelap bekas listrik yang menempel di bibirnya dengan santai.“Saya tidak melihat apa-apa Tuan. Kalau begitu lanjutkan saja dulu Tuan. Saya keluar dulu,” ujar Max. Ia pun segera keluar dari mobil sambil ngedumel dengan sikap Tuannya yang gak tahu tempat. Bisa-bisanya berciuman saat ia masih dalam mobil. Tentu saja Max melihatnya dari spion depan mobil.“Kamu dengar kan, Max tidak melihat kita jadi tidak masalah kalau aku mencium kamu lagi.” Lirih Kenzi sambil kembali menarik tekuk Dini dan menciumnya kembali dengan lembut sebelum Dini kembali protes.Setelah puas, Kenzi pun melepaskan ciumannya dan menghapus lipstik di bibir Dini yang sedikit belepotan.“Iisss….Om ini.” Dini semakin bertambah kesal karena ulah Kenzi yang se

  • Terjerat Oleh Sentuhannya   Bab 41

    Wajah Dini langsung sumringah saat Max mengatakan kalau ia tahu keberadaan Dewi. Lantas Dini buru-buru mengajak Max untuk mengantarnya menemui Dewi. Namun senyum Dini langsung ber7bah sendu saat Max menolak untuk beranjak dan mengatakan hal yang membuat Dini kecewa.“Tapi Nona. Kakak anda sudah check out tadi pagi kemungkinan Kakak Nona sudah pergi dari hotel tersebut.” jawab Max.Pegangan di tangan Max terlepas dan Dini terduduk di sebelah Max dengan mata berkaca-kaca, kedua telapak tangan menutup wajah dan tak lama terlihat bahunya bergetar hanya terdengar suara sesenggukan.Max bingung harus berbuat apa, karena ia tidak pernah berhadapan dengan wanita apalagi sedang menangis. Max berniat menghubungi Tuannya namun ia juga takut akan disalahkan karena melihat Dini menangis.“Non….sudah jangan menangis. Nanti saya cari tau lagi keberadaan Kakak Nona” bujuk Max.Dini mendongak dan menghapus kasar air matanya yang terus mengalir, “beneran,Om.” jawab Dini sambil terisak.Max terpaksa men

  • Terjerat Oleh Sentuhannya   Bab 40

    Perasaan Dini mulai tidak tenang, berkali-kali ia menatap ponselnya berharap Dewi membalas pesannya atau menghubunginya. Dini menjadi tidak semangat beraktifitas sampai ia bolos kuliah hari ini karena ia takut kalau tiba-tiba sedang kuliah Dewi membalas pesannya dan mengajak bertemu.Dini sudah melihat pesan dari Kenzi tapi ia tidak berniat membalasnya, ia berniat akan menolak kalau nanti Max datang menjemput. Tiba-tiba bel apartemen berbunyi.“Ini masih pukul 10, mengapa Om Max sudah datang menjemput?” Dini berdecak kesal. Dini yakin yang membunyikan bel apartemennya adalah Max. Karena kalau itu Kenzi ia akan masuk sendiri karena ini rumahnya, kalau Mamanya Kenzi tidak mungkin jam segini datang.Dengan malas Dini bangkit dari sofa dan berjalan sambil menyeret sandalnya seakan enggan untuk membuka pintu. Sebelum membuka pintu Dini melihat di monitor di sebelah pintu tampak seorang laki-laki gagah dengan setelan jas, siapa lagi kalau bukan Max. Dini berharap itu bukan tapi ternyata te

  • Terjerat Oleh Sentuhannya   Bab 39

    “Apa benar kamu bertemu dengan Miska? Mengapa wanita itu menemui kamu lagi. Apa kamu masih menyukainya sampai ia datang kemari?” Artika menanyakan beberapa rentetan pertanyaan yang membuat Kenzi pusing untuk menjawabnya.“Jawab Ken jangan diam saja.” “Bagaimana Ken mau jawab kalau Mama masih bertanya. Sudah begitu saja yang mau Mama tanyakan.” jawab Kenzi dengan santai. Ia sedikit bernafas lega karena Mamanya hanya bertanya tentang keberadaan Miska bukan tentang penyakitnya.“Ya cuma itu yang mau Mama tanyakan.” Jawab Artika.Dini yang duduk di depan Artika hanya diam memperhatikan kedua anak dan Ibu tersebut.“Miska datang sebagai partner kerja, ternyata proyek baru yang Kenzi kerjakan bekerja sama dengan perusahan keluarga Miska. Kenzi harus tetap profesional Ma. Ini proyek besar dan gak mungkin Kenzi batalkan hanya karena ada Miska.” Terang Kenzi.Artika menatap wajah datar anaknya, “tapi kamu beneran tidak ada perasaan apa-apa lagi padanya kan.” Kenzi menggeleng, “kalian makan a

  • Terjerat Oleh Sentuhannya   Bab 38

    “Dini….”Dini menoleh ke sumber suara yang memanggil namanya. “Kak Pram.” lirih Dini.Pram tersenyum ke arah Dini dan Artika yang berada disamping Dini, ia menatap heran Dini yang begitu sangat dekat dengan Mama Kenzi.“Tante, apa kabar?” Sapa Pram, lalu mencium punggung tangan Artika dengan sopan.“Tante baik-baik saja.” Jawab Artika tersenyum hangat.Pram melirik Dini yang hanya diam berdiri di samping Artika dengan menunduk tanpa mau menatapnya.“Ayo, Tan. Kita pulang.” ajak Dini, ia mencoba menghindar dari Pram, ia tahu pasti Pram curiga dengannya yang dekat sama Mama Kenzi.“Pram, Tante pulang dulu ya. Kami sudah seharian berjalan-jalan. Kamu sudah lama tidak main kerumah, Tante tunggu kamu dirumah ya.” “Baik, Tan.”Dini langsung menarik Artika berjalan menuju mobil, ia langsung duduk di kursi penumpang dan Artika disebelahnya. Dini menghembus nafasnya dengan berat, ia sedikit tenang bisa menghindar dari Pram. Ia tidak mau Pram bertanya hal-hal aneh tentangnya.“Apa kalian sali

DMCA.com Protection Status