Share

140. Mau Kerja

Author: ReyNotes
last update Last Updated: 2025-02-23 19:44:39

Baru kali ini rasanya Brandon merasakan ketenangan di mansion William. Tentu saja, penghuninya masih sibuk di rumah sakit. Bahkan pagi ini, Brandon dan Kelly hanya sarapan berdua.

“Daddy sudah boleh pulang akhir minggu ini.” Kelly membacakan pesan di ponselnya.

“Syukurlah. Artinya, kesehatannya membaik.”

Kepala Kelly mengangguk. Ia tau semua anggota keluarga senang, tetapi dirinya merasa yang paling terharu mendapat berita ini. Selain karena turut andil dalam pengobatan, Kelly juga sangat ingin sang daddy hidup lebih lama.

“Tolong sampaikan ucapan terima kasih pada Mommy Florence dan Daddy Donald. Karena penemuan mereka, pengobatan Daddy William berlangsung lancar.” Kelly berkata pada sang suami.

“Kenapa tidak telepon sendiri? Kamu punya nomer Mommy Florence dan Daddy Donald, kan?”

“Kamu saja dulu. Aku sedang makan.”

Sebenarnya itu alasan Kelly saja. Bahkan saat ini pun Brandon sedang makan, dan lelaki itu tampak mengangkat alis mendengar alasan Kelly. Namun Kelly bersikeras karena ia
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Yiming
dilemma nih Kelly. tp bener jgn biarin brad sendirian. byk ani2 yg goda ntar. hehe
goodnovel comment avatar
ReNny Ne Vino
so sweet bgt pasangan ini,,saling mendukung,mengisi,menyayangi,,smangat author
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   141. Semakin Kagum

    Malam ini, Kelly tidak dapat tidur. Ia menghadapi dilema. Sebenarnya, ia lebih betah berada di negaranya sendiri, bersama keluarganya.Tapi, ia sudah menikah sekarang. Bukankah wajib bagi seorang istri untuk mendampingi suaminya? Apalagi, Brandon sudah banyak berkorban meninggalkan pekerjaannya berbulan-bulan.Tangannya mengelus lengan Brandon yang memeluknya dari belakang. Kalau Jasmine tidak sedang sedih, ia bisa curhat pada sahabatnya tersebut. Yang jelas, ia tidak bisa curhat dengan keluarga karena mereka akan khawatir.Lalu, ia mendapat akal. Kelly mengetik pesan dan langsung mengirimkannya. Setelah itu, tanpa menunggu balasan, ia mengeratkan pelukan Brandon dan ikut tidur.“Babe.” Brandon menatap istrinya yang pagi ini sedang sarapan bersamanya.“Ya?” Kelly balas menatap sang suamin.“Aku mau dong dibuatkan desain pakaian atau aksesoris.”Cepat, Kelly menggeleng. “Jangan. Kamu juga terbiasa dengan barang-barang branded. Masa memakai desainku yang belum ada apa-apanya.”“Tapi, ak

    Last Updated : 2025-02-24
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   142. Curhat dengan Sahabat

    Tanpa banyak bicara, Brandon menarik tangan Kelly keluar kamar perawatan. Ia membawa Kelly ke ruang suster. Namun, belum sampai, mereka melihat Daddy William dan Mommy Keyna sedang berbincang dan tertawa-tawa dengan beberapa dokter.Kelly segera melepas genggaman tangan Brandon dan berteriak, “Daddy!”Dengan wajah heran, Daddy William mengelus punggung sang putri yang memeluknya. “Ada apa, Princess?”“Kami khawatir karena Daddy tidak ada di ruangan.” Brandon menjelaskan.“Ya ampun, maaf.” Mommy Keyna kini ikut menenangkan Kelly dengan mengelus rambutnya.Kelly mengangkat wajah dan menatap sang daddy. “Daddy dari mana?”Daddy William merentangkan tangan. Ia meminta Kelly mengamati tubuhnya yang sudah bisa berdiri tegak. Tadi pagi, Daddy William dan Mommy Keyna berjalan-jalan di taman rumah sakit untuk melatih pernapasan dan otot jantung.“Daddy kan harus sering berjalan santai di udara terbuka.” Mommy Keyna menambahkan.Kepala Kelly mengangguk. Ia mengembuskan napas panjang penuh keleg

    Last Updated : 2025-02-25
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   143. Berapa Penghasilan Brandon?

    Dengan kasar, Brandon menepis lengan Edzard dari bahu istri-nya. Ia juga mengeser duduk sahabat Kelly itu. Kini, Brandon yang duduk di samping Kelly.“Aku telepon dan mengirim pesan padamu, Babe.” Brandon berucap datar pada sang istri.“Oh ya?” Kelly merogoh tas dan mengambil ponsel.Lima panggilan tak terjawab dan belasan pesan dari Brandon ia buka dan baca. Lalu, ia menyeringai dan langsung meminta maaf karena tidak mendengar notifikasi ponselnya.“Lalu, kamu tau aku di sini dari mana?”“Signal ponselmu.”“Oh. Kamu mau makan atau minum?”Brandon menatap menu di meja, lalu menyebutkan minuman yang ia inginkan. Kelly segera beranjak ke meja kasir meninggalkan Brandon dan Edzard.“Kamu tidak kerja?” Brandon bertanya pada Edzard dengan ketus.“Nanti sore praktek.”“Hem. Lain kali kalau punya waktu luang, tidak perlu meminta istriku menemanimu.”“Terbalik! Kelly yang minta aku menemaninya.” Edzard langsung menyanggah. “Sejak dulu jika ada masalah, ia selalu curhat padaku.”Rasa kesal Bra

    Last Updated : 2025-02-26
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   144. Cemburu pada Siapa?

    “Mungkin sedang tebar pesona dengan suster-suster muda dan cantik.”Kelly mendelik kesal pada Marc. Selalu saja keponakannya yang satu ini menggodanya. Meski sekarang ia telah menikah, perangainya tidak berubah.“Kenapa sih kamu jahil banget sama aku?” Kelly berkacak pinggang di depan Marc.“Auntie Rich tambah cantik kalau merengut.” Marc tergelak.“Nyebelin!” Segera, Kelly meninggalkan Marc.Sambil berjalan, Kelly mencoba menghubungi suaminya. Ia melintas di depan ruang suster dan melirik saat wanita-wanita muda di sana membicarakan pesona Brandon. Kelly mendengus sambil mengumpat pelan karena Brandon belum juga menjawab panggilan teleponnya.“Hallo?”Kelly menatap ponselnya dengan kening berkerut. Suara Brandon terdengar mendesah pelan. Lelaki itu bahkan tidak memanggilnya dengan panggilan sayang seperti biasa.“Di mana?” gertak Kelly.“Umm... siapa ini?”“Brad!” Kelly bertambah kesal karena Brandon tidak mengenali suaranya. “Kamu di mana?”Terdengar Brandon mendesah kembali, lalu m

    Last Updated : 2025-02-27
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   145. Jangan Aneh-Aneh!

    Brandon menggeleng keras dengan wajah tak suka. “Siapa yang meracuni pikiranmu?”“Tidak ada. Aku hanya berpikir kalau.... ““Apa?” potong Brandon cepat. “Kamu pikir? Ya Tuhan, Babe. Sembarangan banget pikiranmu itu.”Detik berikutnya, Kelly mengaduh karena Brandon mencubit gemas pipinya. Ia memegangi tangan Brandon dan memintanya berhenti.“Sudah, ah.”“Makanya jangan aneh-aneh.” Brandon menepuk-nepuk kepala Kelly seolah ingin mengeluarkan pikiran di luar nalar sang istri.“Soalnya kamu gampang banget sih ngeluarin uang banyak.”Kelly lalu mengungkapkan dugaannya. Setelah memberi Kelly uang sebesar tiga trilyun, membeli kapal, lalu berdonasi pada yayasan baru. Kelly menganggap jika ada wanita yang meminta uang pada Brandon, akan diberikan tanpa banyak pertimbangan.“Apanya yang tanpa pertimbangan? Tiga trilyun itu untuk istriku, kapal juga untuk istriku, donasi yayasan karena aku percaya pada Kak Lily yang memang pencinta laut dan merupakan salah satu anggota keluarga Dalton.” Brandon

    Last Updated : 2025-02-28
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   146. Deretan Angka di Rekening

    Cerita Kelly mirip dengan versi Kak Lily. Hanya saja, kali ini Brandon tidak kuasa menahan gelak tawa. Ia merasa lucu dengan prasangka Kelly yang menurutnya kekanak-kanakkan.“Kalau begitu, artinya kamu tidak memahami perasaanku.” Kelly memberengut kesal melihat sang suami malah menertawakannya.Dengan masih terkekeh pelan, Brandon menjawab, “Bagian mana yang harus aku pahami, Babe? Rasa cemburumu pada wanita ghaib atau pada rekening pribadiku yang tidak kamu ketahui aliran dananya ke mana saja?”Kelly tidak merespon. Jujur, ia pun bingung. Bahunya naik turun menjawab pertanyaan Brandon.Melihat istrinya masih terlihat kesal, Brandon meraih tubuh wanita di sampingnya ke dalam dekapannya. Tangan Brandon mengelus sayang rambut hingga punggung Kelly. Beberapa saat ia memeluk dan menciumi kepala istrinya.“Aku suka kecemburuanmu.” Brandon mengangkat dagu Kelly dan memandang wajah cantiknya. “Itu artinya kamu memang benar-benar mencintaiku.”“Tapi, jangan mentang-mentang kamu suka aku cemb

    Last Updated : 2025-03-01
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   147. Dibanding-Bandingkan

    "Itu cuma mimpi, Babe." Brandon berkata santai saat Kelly mengadu tentang mimpi buruknya.Kelly terdiam. Pagi itu, mereka sedang mandi bersama di bawah pancuran air hangat."Iya, sih. Lagipula, aku nggak kenal wanita berpakaian hitam itu.""Mungkin salah satu wanita ghaib yang muncul karena kecemburuanmu." Brandon tergelak karena Kelly langsung merespon dengan cipratan air ke wajahnya.Selesai mandi, Kelly mengamati Brandon yang berdandan sangat lama. Ia sadar sang suami sengaja mengulur waktu karena tidak nyaman dengan acara sarapan bersama menyambut keluarnya Daddy William dari rumah sakit.Kelly membantu Brandon berdandan. Ia memilihkan pakaian serasi yang santai. Kemeja lengan panjang yang digulung sampai siku dan celana pendek."Suamiku memang tampan sekali." Kelly memuji dan mencium rahang Brandon."Dulu, aku sempat kesal dengan ketampanan ini.""Oh ya? Dasar manusia tidak bersyukur." Kelly mencebik. "Memang kenapa?"Kekehan keluar dari mulut Brandon. "Karena ke mana pun aku per

    Last Updated : 2025-03-01
  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   148. Protes pada Keluarga

    Selesai sarapan, Kelly mengantar Brandon ke kamar. Ia lalu keluar dan beralasan ingin bicara dengan keluarganya. Brandon mengangguk meski sambil mengerutkan dahi mendengar ucapan istrinya.Di dalam ruang kerja Daddy William, Kelly mondar-mandir di depan keluarganya. Wajahnya terlihat merengut dan sesekali sambil mengembuskan napas panjang melirik satu persatu orang tua dan kakak-kakaknya.“Princess nggak suka Daddy ikut banding-bandingin Bandon dengan Edzard. Tadi, Brandon denger, lho.” Kelly berkata tegas pada Daddy William.Meski sangat ingin meralat, William tak berkutik saat Kelly tidak memberinya kesempatan membela diri. Padahal tadi, di depan kerabat dekatnya, William membela Brandon sebagai menantu yang baik dan sayang sekali pada Kelly.“Princess nggak suka Mommy bilang Brandon, ‘menantu tampan’ di depan keluarga. Brandon risih. Nggak usah ngomong gitu, semua orang tau Brandon itu tampan.” Kelly berdiri dan bicara pada Mommy Keyna yang hanya melongo sejenak lalu mengangguk pel

    Last Updated : 2025-03-02

Latest chapter

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   223. Keluarga Nomer Satu

    Kelly dan Brandon menoleh cepat. Frederix, Sacha, Louis serta pasangan mereka berkumpul tak jauh dari tempat Kelly dan Brandon berdiri.Spontan, Kelly langsung terisak. Wanita itu berlari masuk ke dalam dekapan kakak sulungnya, Frederix. Selama beberapa saat Frederix, Sacha dan Louis juga memeluk adik bungsu mereka.Brandon membuang pandangan. Keluarga Dalton selalu saja membuatnya terharu dengan kebersamaan dan kasih sayang mereka.“Maafkan aku, ya, Kak. Mommy dan Daddy jadi pergi.” Kelly sesunggukan di dada Frederix.“Hehe. Kami pernah meninggalkan daddy sendirian. Sekarang, kami jadi tau bagimana rasanya ditinggalkan.”“Tapi, kami rela. Mommy dan daddy sudah cukup menemani kami hingga memiliki anak-anak yang mulai besar.”“Sekarang, waktunya mommy dan daddy menemani keluargamu berkembang dan bertumbuh.”Mendengar pernyataan Frederix, Sacha dan Louis, Kelly menghentikan tangisnya. Meskipun Brandon bilang, keluarga Dalton dapat kapan saja berkunjung, tetap saja Kelly tau, jadwal kaka

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   222. Rencana Masa Tua

    Kelly menatap suaminya yang terdiam memandang foto tersebut. Ia jadi ikut mengamatinya. Foto kebersamaan Kelly dan Marc remaja.Di foto, Kelly terlihat kalem, sementara Marc bergaya tengil dan menggoda Kelly.“Apa kamu seperti melihat masa depan Mimi dan Reno?” tebak Kelly.Cepat, Brandon menggeleng. “Jangan! Kamu tau aku tidak suka melihatmu ribut dengan Marc.”Senyum terukir di wajah Kelly. Ia akan memastikan putra-putrinya saling menyayangi. Meski ia tau Marc juga menyayanginya dengan versi lelaki itu sendiri.Selama berada di mansion William, Kelly mengenalkan anak-anaknya dengan lingkungan sekitar. Setiap hari mereka bermain di taman, berenang atau ke aviary. Reno terlihat yang paling menikmati kegiatan outdoor.“Mimi kepanasan, Babe. Bawa masuk saja.” Brandon tak tega melihat wajah Mimi yang putih jadi kemerahan.Hingga Arsen dan Mimi masuk bersama suster mereka, Reno masih asyik bermain bubble di taman. Brandon menemani putranya sementara Kelly menyusui Arsen dan Mimi.“Sudah m

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   221. Foto Masa Kecil

    Tentu saja Kelly tidak menolak tawaran Brandon. Apalagi, ia tidak enak jika mengandalkan Mommy Florence dan Daddy Donald mengingat Kak Dheena sebentar lagi akan melahirkan.“Beneran Uncle Rich juga mau hadir di wisudaku?” Marc memandang Brandon tak percaya.“Nggak boleh?” Brandon balas bertanya.Marc mengangguk tegas. “Boleh! Boleh banget!”Universitas tempat Marc belajar akan geger jika mereka tau seorang triyulner akan hadir untuk mendukungnya. Lelaki muda itu berteriak kesenangan dan memberitahu seluruh keluarga.“Lho, apa benar yang diucapkan Marc? Kalian mau ke negara Kelly?” Mommy Florence tergopoh datang menghampiri.Kelly jadi merasa tak enak hati karena merencanakan ini secara mendadak. Ia langsung berdiri dan merangkul mommy mertuanya.“Nggak papa kan, Mom? Nanti sebelum Kak Dheena melahirkan aku pulang.” Kelly berjanji.“Waahh... kami akan sangat kangen pada Arsen, Reno dan Mimi.” Daddy Donald jadi ikut melow.“Cuma satu minggu, Mom, Dad.” Brandon menimpali. “Semoga Kak Dhe

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   220. Cuma Pura-Pura

    Brandon terduduk dan merebut benda pipih itu dari tangan Kelly. Matanya menatap tanpa berkedip pada permukaan benda. Lalu, menatap sang istri yang juga sedang memandangnya.“Garis satu? Kamu tidak hamil?”“Nggak.” Kelly menggeleng.“Huuffftt.” Brandon kembali merebahkan diri ke ranjang sambil mengembuskan napas panjang penuh kelegaan.Kelly terkekeh dan memangku wajah dengan tangannya. “Seneng banget kelihatannya aku nggak hamil lagi.”Tubuh Brandon menyamping menghadap sang istri. Tangannya mengusap sayang wajah Kelly.“Bukan begitu. Aku akan senang kamu hamil lagi. Masalahnya, si kembar tiga masih bayi. Kondisi kamu pasca melahirkan juga belum stabil.”“Aku sudah baik-baik saja, kok. Cuma pura-pura nggak stabil.” Kelly tergelak.“Jahat!”“Hahahaha!” Kelly kembali tergelak dan sibuk menghindari tangan Brandon yang mengelitiki pinggangnya. “Sudah, Brad! Ampun!”Brandon memang berhenti. Ia menindih tubuh Kelly dan menatap wajah cantik di bawahnya. Tiba-tiba, dahi Brandon berkerut.“Kena

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   219. Ruang Rahasia

    “Ini ruangan untukmu.” Kelly tersenyum pada sang suami. Tangannya menghapus cepat air mata yang jatuh ke pipi.Kelly merapatkan tubuh pada Brandon yang berdiri kaku di tengah ruangan. Sadar, suaminya masih tercengang mendapati kejutan darinya, Kelly menangkup wajah tampan Brandon.“Terima kasih untuk kesabaranmu selama ini. Aku tau kamu masih berjuang untuk berada di antara keramaian keluargaku. Di mansion ini, bahkan kamar kita bukan lagi tempat privatemu.”Setelah melahirkan dan kembali ke mansion, Kelly menyadari bahwa mansion Brandon tidak pernah sepi. Keluarganya selalu datang berbondong-bondong, bahkan menginap.“Aku tidak keberatan, Babe.” Brandon berkata pelan.“Aku tau.” Kelly menatap mata Brandon dalam-dalam. “Tapi, aku mau menjadi istri pengertian yang paham kalau sesekali, suaminya butuh kesunyian.”Brandon mengangkat kedua alisnya sedikit. Ia kembali mengamati sekitar. Berusaha mencerna bagaimana ruangan ini bisa ada.“Aku belajar dari ahlinya.” Kelly berkata seolah menja

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   218. Pesta Tiga Bulan

    Brandon tidak langsung menjawab. Ia tau pasti ada seseorang yang memposting keberadaannya di supermarket barusan.“Belanja.” Brandon menjawab singkat.“Kamu tau? Aku sedang sibuk memblokir berita tentang si kembar tiga. Sekarang aku harus menghapus lagi foto-fotomu di supermarket.” Ian terdengar mengeluh.“Ya sudah. Tidak perlu dihapus. Biarkan saja.”Hening sejenak. Brandon tau sahabatnya pasti sedang mengerutkan kening karena bingung dengan pernyataannya barusan.“Yakin?”“Apa ada yang aneh dengan foto-foto itu?”“Tidak juga.”“Foto-foto si kembar?”“Buram. Tapi terlihat wajah.”“Tidak perlu juga kamu take down. Minggu depan, Granny Eliza juga akan mengumumkan kelahiran kembar tiga ke media kok.”Brandon menutup komunikasi setelah Ian mengerti. Ia merasa sudah tidak penting lagi mengurusi media sosial. Sudah saatnya ia pasrah jika oang-orang penasaran pada keluarganya.“Kenapa, Brad? Kelly bertanya saat naik ke ranjang.“Ian lapor ada yang posting foto-foto kita barusan juga foto-fo

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   217. Senyamannya Saja

    "Kenapa kamu ngadu-ngadu pada Daddy kalau aku sering kesal padamu?" Kelly memberengut pada Brandon."Aku hanya minta nasehat, Babe." Brandon menjawab lemah. Ada sedikit rasa penyesalan sekarang. "Please, jangan marah. Maafkan aku."Kelly menghela napas panjang. Kalau Brandon sampai minta nasehat pada Daddy, itu memang artinya ia cukup frustasi pada sikapnya.Kepala Kelly akhirnya mengangguk. Ia berbalik badan untuk pergi dari kamar, namun Brandon memegang lengannya."Babe." Tanpa banyak bicara, Brandon memeluk erat istrinya.Hanya sejenak, karena Kelly mendorong dada suaminya dengan kencang. "Dadaku sakit kamu peluk begitu.""Maaf." Sekali lagi, Brandon memohon."Aku mau ke ruang bayi." Kelly berucap datar."Tapi kamu baru dari sana, Babe.""Memang kenapa?""Aku... aku juga butuh kamu."Kelly mendengus pelan. "Sudah kubilang aku sedang tidak ingin ada di dekatmu."Brandon memejamkan mata sejenak lalu berkata, " Tolong katakan apa salahku.""Aku sudah bilang ini bukan salahmu. Aku hany

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   216. Bulan Kedua

    Demi melihat istrinya senang, Brandon mulai belajar menggendong bayi. Perawat memberi Brandon bayi Arsen yang terlihat paling tenang. Meski begitu, Brandon hanya memegangnya selama tiga detik.“Sudah, Sust. Tanganku mulai gemetaran.”Kelly yang sedang menggendong Reno menggeleng samar. Meski begitu, paling tidak, Brandon mencoba. Reno telah tidur di dekapan Kelly.“Sayang, pangku Reno sebentar.” Kelly meletakkan bantal besar di pangkuan Brandon dan membaringkan Reno di atas bantal tersebut. “Aku mau pipis dan ganti pembalut.”Dengan kaku, Brandon duduk menatap putranya. Ia sama sekali tidak berani bergerak karena takut membangunkan Reno. Tapi, jarinya perlahan mengelus pipir Reno.Brandon tersenyum merasakan betapa halus kulit bayinya. Lama-kelamaan, Brandon mengelus rambut halus Reno, jari-jari tangan dan kaki.“Hatchii!” Tiba-tiba, Brandon bersin. Detik berikutnya, Reno tersentak dan menjerit.“Babe!” teriak Brandon kalut. “Babe, Reno bangun!"“Sebentar, sayang. Aku belum selesai.”

  • Terjerat Kontrak Palsu dengan Pewaris Dingin   215. Kembar Tiga Pulang

    Setelah satu minggu, Kelly dan Brandon bolak-balik ke rumah sakit untuk mengunjungi bayi-bayi mereka, akhirnya si kembar tiga diperbolehkan pulang. Mommy Keyna menggendong Mimi, sementara si kembar Arsen dan Reno duduk di kereta dorong.Kelly dan Brandon mengucapkan terima kasih pada tim dokter dan perawat yang telah membantu mereka. Brandon tentu saja menolak keinginan direktur rumah sakit yang ingin foto keluarganya dipajang di dinding rumah sakit.“Maaf. Demi privasi keluarga Brandon Richmont, saya tidak dapat menuruti permintaan anda.” Ian menolak tegas.“Apa anda sudah mengatakannya pada Nyonya Kelly? Saya pikir Nyonya Kelly tidak akan keberatan.” Tetap saja, direktur memaksa.“Untuk urusan ini, saya yang bertanggung jawab.”Ian melunasi biaya rumah sakit, lalu keluar dari ruang direktur. Audrey yang sejak tadi menemani kagum pada ketegasan Ian.“Memangnya, Brandon sudah bilang tidak mau didokumentasikan?” Audrey bertanya seraya mengiringi langkah Ian.“Tidak. Tapi, aku tau watak

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status