Beranda / Romansa / Terjerat Kontrak Cassanova / 24. Bahasan Yang Tertunda

Share

24. Bahasan Yang Tertunda

Penulis: Intans Ranum
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-01 09:26:58

Zehra membuang wajahnya kesal, merasa bodoh sudah begitu percaya diri. Lain kali ia harus pastikan Javas menyetujuinya.

Javas hanya tertawa kecil, "Sebaiknya kamu menurutiku agar semuanya lebih mudah jika nggak mau melibatkan orang lain."

Zehra mengerutkan keningnya, sedetik kemudian air mukanya berubah. "Apa yang kamu maksud dengan melibatkan orang lain?"

"Well, menurutmu bagaimana aku bisa menemukanmu secepat dan seakurat ini?"

Zehra menggeleng kecil dan ia mulai kesal. "Mana aku tahu! Jadi gimana caranya kamu bisa tau aku ada disini dan dapat alamat temanku?"

"Teman wanitamu yang rambutnya di cat warna pirang,"

"Gista, apa dia yang kamu maksud?"

"Aku nggak ingat namanya, yang jelas Theo bilang padaku kalau dia temanmu yang bekerja sebagai barmaid di club malam yang sama kamu,"

"Gimana kalian bisa bertemu?"

"Aku kira kamu sedang bekerja sebagai pemandu karaoke lagi, aku memesan kamu sama Bosmu, tapi dia malah memberikan ku, temanmu itu dan buntungnya aku, karena dia mengaku mengenal
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terjerat Kontrak Cassanova   25. Capai Kesepakatan

    24."Iya, kamu paham kan kalau kamu orang pertama dan aku belum punya pengalaman selain hari itu, jadi melakukan BDSM aku yakin aku ngga bisa. Jadi aku nggak mau, terserah kamu mau kurangi uang bulanan, aku akan terima."Javas mengangguk namun tetap membujuknya, "Makanya kamu bisa coba, Ayolah. Aku ingin sekali melakukannya sama kamu, Hanya dua kali sebulan, itu pasti menyenangkan.""Nggak. Aku nggak mau menderita di atas kesenangan orang. Aku masih ingat emosi kamu saat melakukannya. Apalagi kalau harus mempraktekan hal seperti itu. Jujur aja, aku nggak mau punya pengalaman yang seperti itu.”Javas terdiam sebentar menatap manik mata Zehra, "Kenapa?""Karena sejak awal aku bukan pekerja seks dan aku melakukan ini karena terdesak butuh uang banyak dalam waktu cepat dan sampai sekarang aku masih susah lupa sama cara kamu yang menggebu- gebu terkesan kasar.""Tapi kamu menikmatinya.""Aku nggak tau, dan terpaksa," sanggah Zehra.Javas menyeringai saat kenangan itu berputar kembali di o

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-04
  • Terjerat Kontrak Cassanova   26. Berjumpa Kembali

    Zehra mengerjapkan matanya beberapa kali, ia belum melakukan apapun. Sejujurnya ia tak ingin ada satu orang pun yang mengetahui pekerjaan sampingannya. Memberitahu bos secepat ini artinya ia harus menjelaskan banyak hal. "Itu biar jadi urusanku," "Aku nggak mau dapat bekas dari orang lain!""Aku memang bukan barang bekas!" sentak Zehra emosi. "Hufth.. Aku juga nggak nyaman sama jobdesknya, melayani pelanggan random di tempat eksklusif. Bukan berarti aku akan melakukan apa yang dia mau. Intinya itu biar jadi urusanku.""Ok, dan sekarang ganti baju. Ayo ikut aku!"“Ikut kemana?” "Nanti juga kamu tau. Aku beri waktu lima menit untuk bersiap! Aku tunggu di parkiran mobil!" titah Javas sembari melenggang keluar dari kossan Gista.**Pria itu berdiri bersandar di mobil dengan tangan bersedekap di d**a. Seringai licik tersemat di bibirnya, penuh kepuasan dengan kemunculan Zehra yang sangat tepat waktu."Masuklah." Javas membukakan pintu sebelah kemudi untuk Zehra.Sepanjang perjalanan Zeh

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-14
  • Terjerat Kontrak Cassanova   27. Alasan Mabuk

    Kalimat tergesa itu meluncur dalam sekali tarikan napas. Lalu pria itu terengah, menariknya menjauh, menggenggam wajahnya, dan memeluknya lagi."Maafin aku, Ra. Terakhir kalinya kitabertengkar itu buat aku sadar kalau kekhawatiran kamu itu beralasan dan aku menyesal memutuskan kamu, itu semua benar-benar perpisahan yang menyiksa. Aku menyesal meninggalkan kamu."Zehra hanya menerima dan diam berada dalam pelukan. Kesedihan dan duka yang terpampang jelas di wajah pria masa lalunya mengundang kilatan kenangan masa lalu, dan hatinya yang masih berada dalam kebingungan tak mampu mencerna semua rentetan kalimat pria itu.Zehra menghirup aroma tubuh pria ini dalam, diam-diam ia ingat pernah begitu merindu tentang pria ini, tentang mereka.Namun tiba-tiba hentakan kuat menarik tubuhnya menjauh dari rengkuhan pria itu. Zehra memendam tanya akan reaksi wajah sinis dengan rahangnya mengeras dan matanya yang menajam teruntuk dirinya."Asha," ucap Ricky tergagap."Apa yang kamu lakukan di bela

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-21
  • Terjerat Kontrak Cassanova   28. Saling Memacu (19+)

    Melihat penampilan wanita nya seperti itu, membuat Javas meneguk ludahnya susah payah. Gairahnya berkumpul di satu titik.Javas memutuskan masuk setelah menutup pintu kamar. Dia meletakkan gelas di atas nakas, lalu duduk di sisi Zehra. “Ra, minum dulu.” Tegurnya.Zehra melenguh, kemudian merubah posisi berbaringnya hingga Javas bisa melihat sekujur tubuh Zehra yang terekspos jelas di kedua matanya.Wajah Zehra yang memerah dan kedua matanya yang sayu entah mengapa terlihat begitu seksi malamini hingga Javas mulai kehilangan fokusnya antara menatap wajah Zehra atau beberapa bagian yang menyenangkan untuk ditatap.Zehra beranjak duduk, membuat Javas kembali mengambil gelas itu dan menyerahkannya pada Zehra.Zehra minum seperti orang yang benar-benar kehausan. Bahkan air itu sampai tumpah dan mengalir di antara celah bibirnya hingga ke dagu.Sial! Kenapa Javas bisa bergairah hanya karena melihat keadaan Zehra saat ini? Jakun Javas bergerak lambat selagi dia mengamati Zehra yang terlihat

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-22
  • Terjerat Kontrak Cassanova   29. Kehilangan Lyra

    Zehra berhenti melangkah, menatap punggung lebar milik Javas yang tengah berbicara di smartphone.Javas yang menyadari Zehra yang tak mengikutinya dari belakang langsung menoleh ke belakang. “Kenapa berhenti? Kamu harus bersiap, kita ke rumah sakit sekarang.”“Javas, kamu nggak perlu temani aku ke rumah sakit, lagipula aku cuma shock dengar kabar papahku masuk rumah sakit,”“Kita masih harus periksa kesehatanmu, kenapa kamu muntah, dan jadi selemah ini Lyra.”“Itu karena aku mabuk parah semalam! Begini aja, kamu selesaikan urusan kamu di kantor dan aku akan laporkan hasil pemeriksaan kesehatan, kalau perlu surat hasil bahwa aku nggak hamil, ok!”“Aku nggak puas, kalau nggak mendengarnya secara langsung.” “Tapi kamu urusan kantor yang nggak kalah penting, lebih baik kamu bersiap untuk ke kantor kamu pulang, ok.” Zehra “Setelah dari rumah sakit, kamu langsung ke kantor aku aja, kamu di antar sama supirku, ok!” “Maaf, aku nggak bisa. Kamu tahu ‘kan? Aku baru aja dapat kabar papahku ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • Terjerat Kontrak Cassanova   30. Wanita Lain Javas

    "Kamu kenapa, Ra?" Gista, menghampiri sang teman yang tampak melamun di depan loker. Pandangan wanita itu menyipit lebih tajam, mengamati kepucatan di wajah Zehra.Zehra tersentak pelan dan menggeleng singkat. Mengambil seragam lalu menutup pintu lokernya dan memaksa sebuah lengkungan senyum untuk sang teman. "Kamu kelihatan lemas, dan agak pucat."“Cuma agak kecapean aja, sih.”Gista tak langsung mengangguk, “Oh ya, bos Topo minta kamu temui dia sebelum memulai kerja,”Kening Zehra berkerut terheran. "Oh ya, Kenapa?""Nggak tau, mungkin mau di damprat karena kemarin minta mendadak nggak masuk kerja."Zehra mendesah pelan. Memaksa kepalanya mengangguk dengan pasrah. “Emang kemarin hilang kemana sih, Ra? Sampai dicariin sama Alven segala.”“Alven? Kalian udah saling kenal?”Gista mengangkat bahunya acuh, kemarin malam dia kesini, dan nemuin aku buat nanyain keberadaan kamu. Dia sampai bertanya tentang papah kamu yang katanya lagi sakit, kenapa di sampai sekepo itu? Lagipula bukannya k

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • Terjerat Kontrak Cassanova   31. Tertangkap Berselingkuh

    "Aku menginginkanmu," bisiknya dengan desahan yang semakin memberat. Menambah tekanan pada remasannya di dada Zehra. Ciumannya bergerak turun ke rahang. Bermain-main di daun telinga, memberi kesempatan Zehra untuk mengambil napas.Mata Zehra membelalak lebar dengan cumbuan Javas yang semakin intens. la tahu ke mana permainan ini akan mengarah. Tapi jelas bukan di saat dan waktu yang tepat. Kepanikan mulai merambati dadanya jika sewaktu-waktu ada orang yang masuk ke dalam toilet. Siapa pun itu.Kedua tangan Zehra berusaha menahan dada bidang milik Javas. Dengan seluruh kekuatan yang masih dimilikinya. "Jangan, Jav!""Aku nggak suka ditolak, sayang." Javas tak melepaskan bibirnya dari kulit telanjang Zehra. Ciuman pria itu bergerak lebih turun, berhenti di cekungan leher dan menggigit lembut daging kenyal di sana. Yang sempat membuat Zehra memekik pelan.Mata Zehra terpejam. Menikmati gemuruh di dada yang tak menjebaknya. la jelas tak punya pilihan untuk menolak keinginan pria itu. Tapi

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • Terjerat Kontrak Cassanova   32. Serangan Bertubi-tubi

    Zehra terkesiap keras, membekap mulutnya dan itu membuat pandangannya bertemu dengan Javas. "Javas... " "Ya Tuhan, kenapa ada perempuan itu lagi, jadi sudah sejauh apa hubungan kalian, hah?!" sengit wanita itu yang langsung menoleh demi menatap Javas penuh tanya. "Dia pacarku," jawab Javas ringan. "Pacar? Gimana sama aku? Kamu menduakan aku sama dia. Yang benar aja. Jav." "Kita cuma berteman Sheina, semacam friend with benefit 'kan?" jawab Javas dengan ketenangan yang luar biasa. Wanita itu memberengut tak suka. "Aku pikir hanya kamu nggak pernah nembak aku buat jadi pacar kamu, kita tetap berpacaran. Maksud aku kita berdua udah sama dewasa, dan kedekatan kita selama ini itu berarti…" "Berarti kamu salah paham tentang hubungan kita, aku pikir kamu udah cukup mengenali aku, Sheina." Javas bangkit dan berjalan dari ranjang dengan tatapan masih terpaku pada Zehra yang berdiri memaku, terlihat wajah terkejut, dan gerakan kikuk diperagakan Zehra. "Kamu terlambat, ah itu kare

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01

Bab terbaru

  • Terjerat Kontrak Cassanova   59. Dikejar Javas

    "Kenapa? Kamu tersinggung dengan pujian saya?" Pujian? Hah! Apa itu pantas disebut pujian? "Daripada pujian, saya pikir siapapun yang mendengar kalimat Tante barusan akan sepakat kalau itu lebih terdengar seperti kalimat sarkasme. “Dan—ya, saya cukup tersinggung.“ Aku Zehra jujur.Gauri mengeluarkan tawa ringan dari mulutnya.Menganggap angin lalu ketersinggungan Zehra dan bahkan tanpa mengucap kata maaf beliau mengalihkan pembicaraan. Gauri berkata dengan lembut tetapi mengejek, sambil mencondongkan kepalanya ke samping, khas wanita bersendok emas jika sedang mengejek lawan bicaranya, anggun tapi menyakitkan.Ini mengingatkan Zehra pada mereka yang pernah mengusiknya dan ibunya. Bertanya tapi menyudutkan, mengajaknya bicara lebih dulu kemudian mengejeknya."Tante, sepertinya hanya mencoba menyudutkan saya dari ucapan miring orang lain tentang saya, ya.” Zehra menyipitkan mata, Ia senantiasa akan menjawab kalimat pertama tetapi akhir pertanyaan itu sangat menyinggung dan tidak s

  • Terjerat Kontrak Cassanova   58. Calon Mertua?

    Zehra lantas berdiri dan menyempatkan diri untuk menjawab. “Mungkin karena saat itu gue benar terluka karena ditinggalin sama dia begitu aja, dan mungkin ini udah jalan takdir. Cara Tuhan kasih kesempatan kedua pada kami.” Gista membiarkan Zehra melewatinya setelah membiarkan Zehra keras kepala menyangkalnya."Siap?" tanya Ricky, tampil baik seperti biasa dengan kemeja hijau army yang sempurna untuk kulitnya yang bersih dan bahunya yang bidang. Sesaat Zehra tersenyum manis "Euhm. Tinggal pakai sepatu, bentar ya." "Okay." Dan pria itu menunggu. Zehra kembali memasuki kamar, memakai sepatu dengan cepat. Saat hendak keluar lagi Ia berhenti sebentar di hadapan Gista.“Doain aja yang terbaik, ya Gis dan makasih udah biarin gue menginap selama beberapa hari ini. Dah…”***Ricky melingkarkan tangannya di pinggang Zehra. Tidak ada seorang pun di lift kecuali mereka, tetapi ada keheningan yang nyaman di antara keduanya sampai Lift berhenti dan mereka berdua turun. "Relax, Ra. Kamu terli

  • Terjerat Kontrak Cassanova   57. Perkembangan Hubungan

    “Halo, Theo cari tahu semua tentang Zehra termasuk masa lalunya bersama pria sialan itu!***Tujuh belas hari kemudian "I told them. Mereka bersedia mengosongkan jadwal di malam Sabtu." Ricky angkat bicara sembari bangkit dari sofa, bersiap beranjak usai menetap kurang lebih tiga puluh menit lamanya. Waktu sudah menunjukkan pukul 20:40, ia harus segera pulang dan tidur lebih cepat karena besok ia sudah harus beraktifitas seperti biasa. Zehra menoleh cepat, dahinya mengerut, “Mereka siapa?”“Orang tuaku, kamu bilang kamu mau menerima aku lagi asalkan aku serius sama hubungan kita, dan ini awal dariku. Aku usahakan tahun ini kita bertunangan atau bahkan menikah, gimana?”Zehra mengerjapkan matanya beberapa kali, ia terpaksa menghentikan kegiatannya yaitu membuat agar buah untuk cemilannya dirumah. "Kenapa lagi? Aku udah mempertimbangkan apa yang kamu tuntut dari aku, dan mereka udah setuju untuk kamu temui" dengus Ricky. "Kamu kamu mulai ragu sama hubungan kita?" "M-maaf, bukan itu

  • Terjerat Kontrak Cassanova   56. Untuk Terakhir Kali

    Zehra menatap ponselnya yang terus berdering atas panggilan Javas, setelah beberapa hari Javas menghilang tanpa kabar dan ia semakin intens berhubungan dengan Ricky. Zehra jelas tak ingin berpaku pada hubungannya dengan Javas di saat Ricky datang menawarkan hubungan yang serius, dan meski status ekonomi Ricky masih diatasnya setidaknya masih bisa ia gapai. Ah, satu hal lagi hubungan mereka akan segera berakhir sesuai kesepakatan di berkas yang telah mereka sepakati.“Ze, itu kenapa ponselnya nggak kunjung diangkat sih? Bikin ruangan jadi berisik aja!” seru Anggito.“Sorry,” jawab Zehra memindai sekitarnya, yang juga ikut terdistraksi dari kesibukan mereka. Diam-diam ia merasa berterima kasih pada Javas yang membantunya dalam mendapatkan modal hingga kini ia jadi salah satu investor kafe sekaligus perpustakaan milenial. “Halo, iya kenapa Jav?”“Kenapa baru diangkat, lagi sama siapa kamu?”“Sama anak-anak, aku lagi kumpul bareng teman. Maaf… tadi ponselnya baru aku lepas dari charger.

  • Terjerat Kontrak Cassanova   55. Pelampiasan

    “Apa itu artinya benar, kalau kamu yang sekarang jadi wanita simpanan pelanggan club malam kamu itu?”Zehra menatap dalam pada kejauhan sepasang bola mata milik Ricky, ada rasa kecewa karena Ricky jelas tengah menuduhnya dengan gesture tubuh seolah -olah ia akan menerima kekecewaan. “Jawab pertanyaan aku, Ra!”“Menurut kamu? Apa lagi yang kamu dengar dari orang yang membicarakan aku, hmm?”Ricky menggusur kelima jarinya pada rambutnya yang sudah berantakan, “Jawab aja, Ra. Bilang sama aku kalau itu semua nggak bener! Aku tau kamu tipe perempuan yang punya pandangan lurus, maksud aku kamu itu wanita baik-baik. Jadi apapun keadaan kamu…. Kamu nggak mungkin melakukan itu ‘kan?”“Aku memang wanita baik-baik, Rick! Harusnya kamu percayai itu sebelum KAMU BERTANYA SAMA AKU…! Dan seharusnya kamu jangan pernah tanya itu sama aku,”“Ra,” Ricky merana saat Zehra melangkah mundur darinya. “Aku capek, mending kamu pulang aja, kita masih bisa bertemu lain kali ‘kan?” “Ra, aku udah nunggu kamu d

  • Terjerat Kontrak Cassanova   54. Arti Hubungan

    Zehra tersenyum sensual. "Jadi itu artinya aku berhasil." Zehra kembali mengalungkan tangannya di leher Javas, menekan pinggulnya agar mereka semakin rapat. "Aku sengaja menggoda kamu dengan cara yang salah, aku ingin kita melakukannya sekarang. Aku ingin merasakan esensi liburan yang sebenarnya, bukan jalang yang bekerja di pagi hari," ujarnya sembari meraba dada Javas demi meredam amarahnya.Javas memeluk Zehra, membelai rambutnya. "Jangan melakukannya lagi. Aku benar-benar akan menyakitimu kalau kamu tidur dengan orang lain disaat aku masih menginginkanmu." Dia menghirup aroma tubuh Zehra di ceruk lehernya."Lemaskan tubuhmu sayang. Kita berdua harus menikmatinya," tambahnya kembali pelan menggoyangkan pinggulnya.Zehra membeku. Keegoisan dan ancaman Javas membuatnya ngeri. Disaat yang sama pula dia mencair karena ungkapan "kita" yang berarti keegoisan pria itu telah goyah.Pinggul Javas yang bergerak pelan mulai menggelitik geli menggantikan rasa nyeri yang tadi menyerang Zehra . T

  • Terjerat Kontrak Cassanova   53. Pagi Yang Panas (21+)

    “Ya, ponsel ini milik Zehra. Ada keperluan apa menelponnya berkali-kali?”Di dalam kamar mandi, Zehra sangsi bahwa Javas akan mengikuti perkataannya, gerakan tangannya mulai melambat, ia cemas jika Javas berbuat lancang pada ponselnya seperti… Zehra mempertajam pendengarannya sudah tak ada lagi suara. Tapi hatinya bertambah cemas. Zehra menggelengkan kepalanya kasar, ia memutuskan buru-buru menyelesaikan ritual mandinya demi mengetahui apa yang dilakukan Javas tanpanya. "Javas!”Javas mendongak menatap Zehra yang berbalut handuk putih bersih dengan air yang masih menetes, ia duduk di depan Zehra, menyesap teh hangat di cangkirnya. "Ada apa Sayang? Apa yang kamu pikirkan sampai harus terburu-buru begitu?” tanya Javas menggoda, dan Zehra bersumpah ia mendengar nada mengejek dari suara Javas.“Ah, aku memang udah selesai,” jawab Zehra tersendat, sembari melirik ponselnya yang terletak aman di atas nakas.Javas memandang Zehra tak percaya, menunjukkan secara terang-terangan jika ia tak pe

  • Terjerat Kontrak Cassanova   52. "Lakukan Untukku!"

    “Well…. Sesuatu yang ingin aku praktek padamu, BDSM?”“Hah? Aku ‘kan udah bilang aku nggak mau!” saut Zehra melotot.“Anggap aja ini sebuah hukuman karena sudah menghianati hubungan kita,” balas Javas memandang Zehra dengan tatapan lurusnya.“Hufthh… dengar! Apapun itu aku tahu sulit buatku menolakmu karena statusku sekarang, tapi tolong jangan sekarang… aku capek setelah perjalanan jauh dan aku tahu kamu pasti sama capeknya jadi jangan sekarang, ok!”Javas menaikkan kedua bahunya acuh, “Ok, aku akan mandi duluan,” ucap Javas melewati Zehra yang melihatnya penuh antisipasi.***Javas yang bergeser mendekat. Menyelipkan lengan di pinggang dan memeluknya dari belakang. Sedangkan wajah pria itu mulai tenggelam di tengkuknya. "Jadi, kamu udah pasrah kalau aku akan mempraktekkannya sama kamu? Cuma perlu waktu yang tepat, ok aku paham."“Tapi, kamu tahu kita sedang berlibur ‘kan?”Zehra membeku. Bibir Javas menempel lembut di cekungan lehernya sementara napas pria itu yang mulai memberat be

  • Terjerat Kontrak Cassanova   51. Fake Honeymoon

    Zehra termenung sesaat, dalam hati ia setuju dan sekali lagi ia dipaksa untuk mengingat posisinya. “Maaf… aku,”Javas melengos dan kembali sibuk berkutat dengan tabletnya itu, seolah menghentikan Zehra untuk bicara.Dan saat Zehra sudah menyimpan buku novel di dalam tasnya, giliran Javas yang mengabaikannya membuat Zehra cemberut karena ia jadi bingung harus melakukan apa, hingga ia memutuskan untuk mengatur posisi bangkunya untuk tidur sejenak. "Bangun!""Hah?""Kita udah sampai, ayo bersiap!" seru Javas singkat. Zehra mengucap syukur ketika pesawat yang mereka tumpangi berhasil landing dengan sempurna. "Jadi aku adalah orang pertama yang mengajakmu pergi sejauh ini, benar?" tanya Javas agak angkuh."Benar," saut Zehra kikuk, menurutnya agak menyedihkan untuk ia yang berusia dua puluh empat tahun, tapi masih terlampau sedikit pengalaman menyenangkan dalam hidupnya yang sebagian besar ia habiskan untuk bekerja dan menerima keadaan.Zehra mengikuti langkah kaki panjang Javas dari be

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status