Share

22. Beranda

Penulis: Frank R
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Nita mengikuti Arya masuk ke kamar utama. Arya mengambil posisi di sisi kanan. Dia menarik selimut. Dinyalakannya tv dan diserahkannya remote control kepada Nita yang sedang menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Biasanya perempuan tidur gak pake BH. Kok kamu tetap pake BH?" tanya Arya.

"Biasanya di rumah aku cuma pake kaos dan CD," jawab Nita polos.

"Yaudah, buka aja kalo gitu. Aku gak keberatan kok." Nita cuma tersenyum mendengar Arya ngomong begitu. Nita tiduran terlentang sambil nonton film di televisi. Arya memeluknya dari samping dan Nita membiarkannya saja. Tak lama Arya sudah tertidur. Arya kurang tidur malam sebelumnya. Dia tidur telat karena bercinta dengan Vina.

Setelah beberapa lama, Arya berubah posisi. Dia bergulir ke kanan dan terlentang. Nita terbebas dari pelukan Arya. Merasa Arya sudah terlelap, Nita yang mulai risih melepaskan BH dan celananya. Tinggal kaos dan celana dalam yang masih tersisa. Kemudian dia masuk kembali ke dalam se

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Pliplo
seru. .........
goodnovel comment avatar
mami_icha
lanjut Thor đŸ’ȘđŸ’Ș
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjerat Hasrat   23. Berhibur

    Acara paparan tadi pagi berjalan dengan sangat baik. Pihak klien sangat puas dengan hasil pekerjaan mereka. Usai paparan tadi pihak klien juga membahas kemungkinan untuk memberikan proyek baru lagi dalam waktu dekat. Sekalian dibahas gambaran umum proyek itu tadi. Setelah itu mereka makan siang bersama pihak klien. Selesailah sudah agenda utama mereka di Jakarta.Mereka berdua baru saja sampai di apartemen. Nita langsung masuk ke kamarnya untuk mengganti pakaian formal yang tadi dikenakannya. Dilepasnya blazzer, blus, dan celana panjangnya. Tinggallah BH dan celana dalam yang tersisa. Dibukanya juga BH-nya lalu mencari ikat rambut di tasnya. Diikatnya rambut bagian samping dan atasnya menyatu di belakang kepala dan membiarkan rambut bagian belakangnya terurai sampai menyentuh pangkal tengkuknya.Nita menghadap ke kaca untuk melihat rambut yang baru diikatnya. Sambil melihat dirinya sendiri di kaca, nampak di latar belakang Arya sedang berdiri di ambang pintu memandangi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terjerat Hasrat   24. Senja

    Perasaan Nita berangsur berkurang sesaknya. Beban yang semula seakan menggumpal di dadanya perlahan menguap ke udara seiring hembusan asap rokoknya. Akhirnya semua menguap hingga tak bersisa. Hatinya kini merasa lega. Namun, entah mengapa kini Nita terasa kosong. Dia sudah terbiasa ada yang mengisi hatinya. Mentari di hadapannya mulai turun ke cakrawala. Nuansa jingga menghias langit membuatnya terkesima. Dia kini tenggelam dalam keindahan namun merasa sendiri di ketinggian. Jiwanya seakan melayang tanpa arah. Tiba-tiba tepukan di pundaknya mengagetkannya. Jiwanya yang tadi melayang tanpa arah mendadak kembali ke tubuhnya. Refleksnya hilang saat kesadarannya baru pulih. Dia hanya terduduk pasrah. "Katanya kamu sudah booking tempat makan untuk malam ini?" Pertanyaan Arya mengagetkannya. Nita tergagap sejenak. "I ... iya ...," jawabnya singkat. "Kamu melamun? Maaf, aku mengagetkanmu," ujar Arya. Nita hanya tersipu malu menyadari dirinya dipergok

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terjerat Hasrat   25. Balas Bodi

    Saat menuju kamarnya, dilihatnya dari pintu kamar utama yang terbuka Arya sedang tiduran bertelanjang dada sambil menonton tv. Ingin rasanya Nita bergabung tiduran di sana. Dia ingin merasakan sensasi yang lebih besar dari yang pernah dirasakannya sebelumnya.Tekadnya sudah bulat. Dia masuk ke kamar utama menghampiri Arya. Ketika dia sudah berada di sisi tempat tidur, dibukannya ikatan kimono handuknya. Diloloskannya dari tubuhnya dan dibiarkannya jatuh ke lantai lalu dia naik ke tempat tidur dan duduk di perut Arya.Arya tak berani bereaksi. Dia tak mau terjadi sesuatu pada dirinya jika mencoba melakukan yang Nita tak inginkan. Dia hanya memandangi sepasang buah dada montok dan kencang yang begitu menantang di hadapannya. Rasanya tangannya sudah tak sabar ingin meremasnya tapi dia takut untuk melakukannya. Biarlah dia menunggu apa rencana Nita.Melihat lawannya tak berinisiatif menyerang, Nita mulai melancarkan serangannya. Badannya menunduk ke depan, tangan ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terjerat Hasrat   26. Noda

    Arya sudah lunglai. Dia tak kuasa lagi meladeni Nita. Dia pasrah mau diapakan Nita. miliknya semakin mengecil dan terlepas dari milik Nita. Benda itu lunglai tak berdaya.Otot-otot kewanitaan Nita masih berkontraksi pelan. Cairan sperma Arya tumpah dari rongga kewanitaan Nita mengenai celana dalam Arya yang masih menempel di dekat skrotumnya. Celana dalam putih itu basah oleh cairan kental merah muda, campuran sperma Arya dan darah perawan Nita.Nita bangkit dari posisinya. Dia berdiri di samping tempat tidur. Dilihatnya bekas pergumulan mereka berdua. Matanya tertuju pada celana dalam Arya yang bernoda bersemu merah. Nita tahu itu sisa darah perawannya.Ditariknya selimut yang menutupi kaki Arya. Diloloskannya celana pendek Arya lalu celana dalamnya juga. Diangkatnya celana dalam Arya dengan tangan kanannya."Ini sisa noda darah perawanku. Akan aku simpan sebagai kenang-kenangan," ujar Nita lirih. Arya hanya diam memandangi ulah Nita tanpa berkata sepata

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terjerat Hasrat   27. Menebus Jejak

    "Kak, jamunya diminum dulu," ujar Vina sambil menyodorkan segelas jamu yang sudah dicampur madu dan kuning telur ayam kampung."Jamu?" tanya Arya bingung. Selama ini dia tidak biasa minum jamu."Iya, biar tenagamu pulih kembali. Ini untuk meningkatkan vitalitas dan membuat tubuhmu lebih bugar," jawab Vina.Arya tak mau membantah. Diikutinya saja perintah istrinya. Sejak pulang tadi siang, dia merasa tubuhnya agak lemas bahkan tak biasanya dia langsung tidur.Ketika Arya pulang siang tadi, Vina bisa melihat suaminya tampak lelah. Dibiarkannya Arya langsung tidur. Vina menduga ada aktivitas ekstra yang dilakukan suaminya di Jakarta dan itu mungkin ada kaitannya dengan Nita.Saat suaminya tidur, Inah dimintanya pergi membeli jamu dan madu untuk Arya. Kebetulan Inah pernah cerita tentang itu sebelumnya jadi urusannya lebih gampang. Menurut Inah, racikan jamu itu biasa diminum lelaki yang aktivitas seksualnya ekstra, misalnya pengantin baru atau yang me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terjerat Hasrat   28. Tunai

    Mela mulai melancarkan serangannya. Tangannya menyentuh dan mengelus-elus milik Arya yang masih terbungkus celananya. Mela merasa gemas dengan batang keras yang sudah terbayang rasanya kalau dimasukkan ke celah miliknya. Sensasi itu menambah lengkap serangan Arya yang gencar di buah dada montoknya. Kewanitaan Mela mulai berdenyut-denyut dan terasa basah.Arya menghentikan serangannya. Dibopongnya Mela ke kamar tamu yang tak jauh dari sana. Tempat yang sudah disiapkan Vina untuk Arya melakukan eksekusi menebus apa yang Mela minta. Tempat yang sudah disiapkan untuk mendokumentasikan perbuatan mereka berdua.Diletakkannya Mela di tempat tidur. Dilepasnya high heels Mela dari kedua kakinya. Mela dengan sukarela melepas blus berikut BH-nya yang masih menempel di tubuhnya. Dilepasnya juga rok mininya. Tinggallah celana dalamnya yang tersisa. Arya tak ingin berlama-lama. Dilucutinya pakaiannya sendiri sampai tak ada yang tersisa di tubuhnya.Mela terpana melihat batang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terjerat Hasrat   29. Nostalgia

    Langit tampak bersih. Hanya awan-awan tipis yang terlihat dari jendela pesawat. Visibilitas ke arah bawah tampak jelas. Pesawat sudah menurunkan ketinggian sejak beberapa saat sebelumnya. Saat itu bandara internasional Juanda sudah terlihat jelas. Tak lama berselang, pesawat mendarat dengan mulus.Arya menyebut nama salah satu hotel di sekitar daerah Tunjungan ketika sopir taksi membawanya dari bandara. Sepanjang perjalanan, Arya dan sopir itu ngobrol tentang Surabaya yang sudah banyak berubah dibandingkan saat Arya terakhir ke sana. Sudah cukup lama Arya tidak ke kota penuh kenangan itu. Pandangannya melihat-lihat ke kiri dan kanan jalan sambil berusaha mengingat-ingat tempat-tempat yang pernah dikunjunginya dulu."Maaf, Pak. Kita sudah hampir sampai di hotel," kata si sopir dengan sopan."Oh ... iya," jawab Arya sambil melihat-lihat ke kanan dan kiri mencari-cari gedung hotel yang dia tuju.Arya sengaja memesan kamar di hotel tersebut dan meminta kamar

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terjerat Hasrat   30. Kejutan

    Sepanjang perjalanan menuju ke rumahnya dari bandara, Arya mengenang masa lalu saat dia mulai mengenal Vina, seorang gadis yang memikat hatinya. Seorang mahasiswi semester tiga yang ramah dan disukai banyak orang karena keramahan dan kecantikannya.Banyak lelaki yang berusaha mendekatinya termasuk Arya. Saat itu Arya sudah mulai menyusun skripsi jadi pikirannya tidak benar-benar fokus mendekati Vina. Arya mengenal Vina dari salah seorang teman Vina. Arya kadang ngobrol dengannya kalau sedang ada kesempatan, tetapi belum pernah melakukan pendekatan meski Arya naksir dengannya.Teman-teman dekat Arya tahu kalau dia naksir Vina. Mereka greget karena Arya tidak melakukan pendekatan untuk menjadikan Vina pacarnya. Arya hanya mengungkapkan angan-angannya untuk memacari Vina, tetapi tak ada usaha mendekatinya secara khusus.Suatu malam, karena desakan teman-temannya, Arya datang ke rumah Vina untuk mengungkapkan perasaannya. Kebetulan Vina sedang ada di rumah saat itu.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Terjerat Hasrat   47. Memaafkan

    Nita dan Vina berbaring bersisian. Tubuh mereka masih telanjang. Keduanya kelelahan setelah pergumulan mereka barusan.“Yuk ....” panggil Nita.“Hmmm ....” Vina membuka matanya. Menatap Nita yang ada di sisi kanannya.“Gimana hubungan Kak Arya dengan Ayuk belakangan ini?”Vina menghela napas panjang. “Entahlah, Nit. Kak Arya beberapa hari ini sibuk. Setiap hari pulang malam.”“Sibuk dengan kerjaan kantor?”“Aku gak tahu persis. Kadang, dia pulang sore, mandi, terus pergi lagi. Dia gak bilang mau ke mana persisnya. Aku pikir Kak Arya pergi kencan dengan Cecil.”“Kenapa bisa mikir gitu?” tanya Nita penasaran.“Naluri istri, Nit. Tiga hari lalu, Kak Arya pulang sore dan pergi lagi. Aku ikuti. Ternyata, dia ketemu Cecil di suatu tempat, lalu pergi bersama.”“Mungkin pergi ngurus kerjaan?”“Bukan kerjaan, t

  • Terjerat Hasrat   46. Penyelesaian

    Arya terdiam seribu bahasa. Apa yang dikatakan Nita seolah menamparnya dengan sangat keras. Mukanya memerah entah karena marah atau malu.“Putuskan Cecil! Bapak sudah melanggar kesepakatan dengan Bu Vina karena mencintai Cecil.”Arya menghela napasnya. “Kamu benar. Aku memang mencintai Cecil.”“Sekarang, Bapak silakan pergi. Jangan pernah menyentuhku lagi. Ini untuk terakhir kalinya.”“Maafkan aku,” ujar Arya. “Aku telah membuatmu jadi begini.”“Sudahlah. Kita lupakan yang pernah terjadi.”“Suruh Bu Vina kemari nanti sore,” pinta Nita. “Jangan bilang apa-apa tentang hal ini. Biar aku yang bicara padanya.”Bagaimanapun, bukan cuma Arya, Nita juga harus menyelesaikan apa yang telah dimulainya. Apa yang terjadi sudah menjadi lingkaran setan yang harus diputusnya. Semua harus kembali ke asalnya.Setelah Arya pergi, Nita mandi dan bersiap

  • Terjerat Hasrat   45. Desakan

    Nita merasa batinnya lelah. Bangun dari tidur di pagi hari tidak membuatnya merasa segar. Dengan malas, diliriknya jam dinding. Hampir pukul setengah tujuh pagi. Andai dirinya tak mesti ke kantor.Otaknya terasa penuh. Setelah Vina pulang semalam, dia hampir tak bisa tidur memikirkan apa yang terjadi beberapa bulan belakangan. Mulai dari sentuhan pertama Arya di tubuhnya sampai dirinya terjebak dalam perilaku biseksual yang telah melenakannya.Ingatannya akan ibunya membuat dadanya terasa sesak. Nita sadar dirinya telah mengecewakan ibunya andai beliau tahu apa yang telah dilakukannya. Dia bahkan merasa jijik dengan dirinya sendiri. Jijik dengan perilakunya yang liar.Apa artinya marah dengan keadaan dan kesalahan orang lain dengan membuat kesalahan sendiri? Itu tak membuat dirinya lebih baik. Bahkan, lebih buruk. Marah dengan orang-orang yang dianggapnya bersalah, tetapi dirinya sendiri berkubang dalam kesalahan-kesalahan yang membuatnya semakin terbenam.

  • Terjerat Hasrat   44. Resah

    Nita sudah selesai mengikat tali sepatunya. Disandangnya ranselnya lalu mencium punggung tangan ibunya."Bu, aku pamit dulu.""Iya. Jaga dirimu baik-baik, Nit!" Mata ibunya tampak berkaca-kaca setelah mengurai pelukannya pada Nita."Iya, Bu. Ibu jangan khawatir." Nita menyambut uluran tangan Sisi yang akan mencium punggung tangannya. "Kamu baik-baik, ya, Sis!""Iya, Yuk," jawab Sisi sambil memeluk Nita.Di depan rumah, mobiltraveltelah menunggunya. Nita menyerahkan ranselnya pada sopir yang akan memasukkan ransel itu ke bagasi di bagian belakang mobil. Nita berbalik lalu melambaikan tangan pada ibu dan adiknya sebelum masuk ke mobil. Sesuai pesanannya, Nita duduk di barisan paling belakang.Kepulangannya kali ini memberi kesan lain dari biasanya. Menyadari adiknya yang akan segera menikah membuat Nita kembali mengenang kebersamaan mereka di masa kecil. Waktu seakan berjalan begitu cepat. Kini, adiknya sudah jadi perempua

  • Terjerat Hasrat   43. Dendam

    Sementara itu, Rudi semakin bersemangat mencumbui sasarannya. Kombinasi permainan mulut dan lidahnya membuat lawannya tak berkutik dan hanya mengerang lembut. Erangan-erangan lembut itu membuatnya makin bersemangat untuk menaklukkan lawannya. Tak lama, lawannya mengejang dengan erangan panjang.Rudi merasa puas telah menaklukan lawannya. Dibiarkannya Nita merasakan sisa-sisa klimaksnya. Kepercayaan dirinya mencumbui perempuan meningkat. Dengan cepat dia telah mempelajari bagaimana menaklukkan tubuh perempuan.Nita tersengal dengan napas memburu dan degub jantung yang terpacu. Tubuhnya yang menegang perlahan mulai mereda kembali seperti semula. Saat kesadarannya baru pulih sebagian, Nita menyadari bahwa Rudi berusaha membebaskan tubuhnya dari dirinya. Sejenak Nita merasa rileks tertelungkup di kasur. Namun, keadaan itu tak berlangsung lama. Nita merasakan tangan Rudi telah menyeret tubuhnya ke pinggir tempat tidur. Nita hanya menurut ketika Rudi memposisikan tubuhnya be

  • Terjerat Hasrat   42. Mendominasi

    Nita yang sudah dikuasai berahinya lalu mendorong tubuh Rudi hingga jatuh terlentang di tempat tidur. Dengan gaya erotis, dilucutinya celananya sendiri hingga kini tubuhnya telanjang bulat. Nita lalu naik ke tempat tidur dan menaiki tubuh Rudi yang terlentang.Cumbuan demi cumbuan dilakukan Nita pada Rudi. Lelaki itu memang kelihatan tak berpengalaman dan hanya menikmati perlakuan Nita. Rudi bahkan langsung ejakulasi ketika Nita menggesek-gesekkan selangkangannya ke batang kelamin Rudi.Sambil tersenyum, Nita meraih tisu dan mengelap cairan sperma Rudi yang tumpah di badannya sendiri. Setelah itu dengan lembut Nita mengarahkan batang Rudi ke bibir kewanitaannya, lalu menggesek-gesekkannya.Rudi seperti menahan napas. Jantungnya berdebar keras. Dia merasa antara takut dan ingin merasakan persetubuhan yang belum pernah dilakukannya sebelumnya.Perlahan Nita mendorong tubuhnya ke bawah yang membuat batang kejantanan Rudi terbenam seluruhnya dalam celah kewan

  • Terjerat Hasrat   41. Lawan Baru

    Rudi mengajak Nita untuk duduk bersamanya. Nita mengikuti Rudi yang berjalan di depannya. Pilihan Rudi jatuh pada sebuah meja di sisi kanan rumah makan itu. Tempat itu agak penuh oleh para pengunjung yang semuanya merupakan orang-orang yang sedang dalam perjalanan luar kota.Suasana rumah makan Padang dengan interior modern dan masakan yang enak membuat Nita merasa nyaman. Rudi tampaknya juga demikian. Sambil makan, mereka ngobrol ringan tentang makanan yang mereka santap.Setelah beristirahat sejenak dan perut yang kenyang, perjalanan pun dilanjutkan. Nita memandangi deretan pepohonan karet di kebun-kebun yang mereka lewati. Jarak antara jalur-jalur pepohonan tampak rapi membentuk lorong-lorong."Boleh minta nomor hapemu?" tanya Rudi sambil menyodorkan ponselnya."Boleh," balas Nita sambil mengambil ponsel Rudi dan membuat kontak baru berisi nama dan nomor ponselnya. "Ada WhatsApp-nya juga. Kamu kirim pesan ke aku ya biar sekalian aku simpen kontak kamu.

  • Terjerat Hasrat   40. Melepas Sumpek

    Jangan lupa kasih komentar dan bintangnya, ya!Bercinta di ruang tamu tak leluasa bagi Nita. Dia mengajak Arya ke kamar tidurnya agar leluasa bergumul di tempat tidurnya. Nita sudah membayangkan bagaimana pertarungan yang akan dimainkannya.Satu per satu pakaian yang terpasang ditubuhnya ditanggalkannya. Tubuh mulusnya kini telanjang dengan buah dada membusung menantang. Nita lalu memberi isyarat dengan jarinya agar Arya mendekati tubuh telanjangnya. Dengan gaya sensual, jemarinya bermain di dada Arya lalu melepaskan satu demi satu kancing kemeja Arya. Setelah kemeja itu terlepas dari tubuh Arya, dilemparnya kemeja itu ke atas lalu mendarat di lantai.Arya hanya diam memandangi gerakan-gerakan sensual Nita yang meloloskan satu demi satu pakaian yang dikenakan Arya. Ketika Nita yang duduk bertumpu pada dengkulnya itu memelorotkan celana dalamnya, milik Arya mencuat dalam keadaan sudah tegang. Dengan lembut, Nita mengelus-elus benda

  • Terjerat Hasrat   39. Menyatu Rasa

    Nita baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Memperbaharui kemajuan pekerjaan proyek adalah salah satu tugas Nita sebagai staf administrasi proyek. Menangani tiga proyek secara bersamaan tentu tak mudah dilakukan, harus bisa memilah permasalahan tiga proyek yang berbeda dan menanganinya dengan tepat.Diliriknya jam di sudut kanan atas laptopnya. Sudah jam setengah empat. Nita berniat menghadap Arya untuk meminta izin tidak masuk kerja. Tadi siang dia mendapatkan kabar kepastian acara lamaran adiknya, Sisi. Nita harus menghadiri acara itu. Kasihan sama ibunya dan Sisi kalau dia tak bisa datang di acara penting itu.Setelah mengetuk pintu ruang kerja Arya dan dipersilakan masuk, Nita masuk ke ruang kerja atasannya itu. Dia mengangguk hormat lalu duduk di hadapan Arya."Pak, saya mau minta izin gak masuk kerja besok. Adik saya mau dilamar besok malam.""Berapa hari?" tanya Arya."Dua hari, Pak.""Lah ... tanggung banget. Sekalian tiga harilah. Ka

DMCA.com Protection Status