Share

Mimpi

"Entah lah pak, yang terpenting sekarang aku menemukan apa perbedaan dan persamaan kedua produk itu." jawab Sintia.

Sintia pun terdiam dia melihat kembali kertas yang ditulisnya, dia mulai mempertimbangkan dari segi komposisi bahan yang tertera di kedua produk itu.

Hari semakin larut, Sintia merasa jika kantuk sudah mulai menyerangnya dengan menguap berkali-kali sebagai pertanda bahwa dia harus mengakhiri ini semua.

Sedangkan Arseno yang duduk di sampingnya hanya terdiam, hawa dingin sudah mulai menusuk tulang, Arseno menolehkan wajahnya ke arah Sintia yang sudah berulang kali menguap.

"Sudah kamu masuk," seru Arseno yang menyuruh Sintia untuk masuk dan segera untuk tidur.

Arseno pun beranjak dari duduknya dan melangkahkan kakinya untuk meninggalkan Sintia seorang diri.

Begitu cueknya seorang Arseno kepada orang lain, bahkan dia sangat tampak tak peduli dengan orang lain.

Arseno masuk ke dalam rumahnya, dan Sintia menatap kepergiannya sampai Arseno hilang dari pandangannya.

"Dasar la
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status