Share

Bab 60

Author: Dita SY
last update Last Updated: 2024-01-31 23:35:51

Cengkeraman tangan Edgar di leher Naomi pun mulai melemah. Refleks ia menoleh ke sumber suara, dan saat itu juga dirinya melihat Barta yang sedang berdiri tak jauh dari mereka.

Pancaran kemarahan terlihat jelas di mata pria itu. Edgar terkejut, tapi dia juga masih merasa marah pada papanya. Dengan cepat, ia pun segera menarik tangannya dari leher Naomi.

Brukk!

Wanita itu tiba-tiba saja terjatuh dengan kedua matanya yang sudah terpejam. Sontak saja hal itu membuat Barta terbelalak dan memekik kencang.

“Naomi!”

Sama sekali tak mempedulikan kedua orang yang ada di hadapannya itu, Edgar tiba-tiba melenggang pergi menuruni tangga kamarnya.

Dengan setengah berlari, ia melangkah terburu-buru menuju ke halaman. Dan di menit berikutnya, Barta bisa mendengar deru mesin mobilnya menyala hingga terdengar mulai menjauh.

“Anak itu benar-benar sialan!” Barta menggeram murka, karena ia tahu bahwa Edgar pasti sudah membawa mobilnya pergi dari sana.

Akan tetapi, untuk saat ini ia tak terlalu ingin memi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Bernard Alden
bagus dan membuat orang penasaran
goodnovel comment avatar
Indah sari
yg ini gak ada visual nya ya kk?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 61

    Edgar masih mondar-mandir dengan perasaan cemas di dalam kamarnya, sembari berulang kali menatap layar ponsel milik Bella. Ia berpikir jika kekasihnya itu berhubungan dengan seseorang sebelum ia pergi, tapi nyatanya sama sekali tak ada bukti.Riwayat panggilan di telfon Bella itu kosong, dan hanya ada panggilan dari nomor Andrew yang tadi Edgar gunakan untuk menelfon sang kekasih.“Astaga! Kemana kamu sebenarnya, Sayang?” gumam Edgar kian cemas.Tak mendapatkan petunjuk apapun di dalam kamar tersebut, pria itu pun kemudian lekas pergi ke lantai bawah. Di saat ia masih panik dan dilanda kecemasan, tiba-tiba saja Edgar mendengar suara pintu terbuka.Sontak saja Edgar langsung memalingkan wajah, dan seketika itu juga ia langsung bisa bernafas lega, sebab tepat di depan sana ia melihat Bella yang datang bersama Bi Marni.“Ya ampun, Sayang.” Pria itu pun segera berlari menghampiri Bella yang sedang melalui ambang pintu.“Kamu kemana saja?” cecar Edgar yang langsung bertanya pada Bella.“Ed

    Last Updated : 2024-02-01
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 62

    “Halo, Hilman. Dimana kamu sekarang?” tanya Naomi ketika panggilannya sudah terhubung dengan Hilman di ujung sana.“Saya sedang mengikuti Den Edgar, Nyonya,” jawab pria itu, yang sebenarnya cukup keheranan karena tak biasanya istri majikannya itu menelfonnya.“Saya akan kirim sebuah alamat ke nomor kamu. Kamu cari Edgar kesana, dan laporkan pada Tuan Barta. Tapi awas, jangan sampai Tuan Barta tahu bahwa kamu mendapat informasi ini dari saya. Bilang saja kalau kamu memang mengikuti Edgar dan melihatnya berhenti di rumah itu. Kamu paham maksudku kan?”“Iya, Nyonya. Saya paham.”“Ya sudah.”Dengan cepat, Naomi pun kemudian segera mematikan sambungan telfonnya. Jemarinya tampak terburu-buru mengirimkan alamat yang harus Hilman datangi. Berulang kali ia terus menoleh, memastikan bahwa Barta belum datang ke sana.Ting!Pesan itu pun akhirnya terkirim juga pada Hilman, dan anak buah Barta itu juga segera membuka pesan dari Naomi. Setelah memastikan jika pesan itu sudah dibaca oleh Hilman, ma

    Last Updated : 2024-02-02
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 63

    “Jadi suaminya Naomi yang menyuruhmu untuk mengikuti Edgar?” Regan bertanya, dengan sorot matanya yang mengarah tajam ke dalam pintu gerbang di depan sana.Tepat di depan matanya, saat ini ia melihat pemandangan yang begitu membuat kedua matanya terasa memanas. Bagaimana tidak?Di depan sana ia melihat momen mesra antara Bella dan Edgar, dimana kedua pasangan itu terlibat dalam momen romantis. Hal itu tentu saja membuat hati Regan kian panas, dan menatap ke arah mereka dengan pandangan tak suka.Pandangannya kini segera beralih pada sosok pria berbadan tinggi besar di sampingnya, yang tak lain adalah Hilman. Rupanya kedatangan Hilman ke rumah itu bertepatan dengan Regan yang juga datang kesana.“Bagaimana kalau aku memberi penawaran padamu?” Regan bertanya pada Hilman dengan sebuah senyuman aneh tercipta di bibirnya.“Penawaran apa?” tanya Hilman dengan memicingkan matanya, memandang penuh curiga pada Regan.Regan kemudian membisikkan sesuatu di telinga pria itu. Awalnya Hilman terlih

    Last Updated : 2024-02-04
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 64

    Edgar masih terdiam di atas tempat tidurnya saat ini. Rahangnya mulai terasa mengeras, bersamaan dengan gemuruh di dadanya yang terasa kian kencang.Kembali ia mengangkat wajahnya, mengedarkan pandangan pada Naomi dan Barta yang masih menatap ke arahnya dengan sorot mata penuh murka.“Kenapa aku bisa ada di sini?” tanya pria itu dengan suara berat, berusaha menahan amarahnya.“Kenapa? Karena memang kau seharusnya ada di sini. Kau jangan coba-coba lagi berusaha untuk kabur, karena aku akan akan menambah hukumanmu.” Barta menenkankan pada Edgar.Akan tetapi, Edgar tentu tak akan tinggal diam begitu saja. Sebenarnya rasa penasaran masih menyelimuti hatinya, tentang kenapa ia bisa ada di kamarnya. Sebab yang ia ingat tadi, bahwa dirinya ada di rumah mendiang ibunya bersama Bella.Setelah itu, ada pria asing yang datang dan berbicara dengan Edgar. Lalu tiba-tiba ia merasakan kepalanya begitu kesakitan karena dipukul dari belakang. Dan setelah itu, ia sama sekali tak ingat apa-apa lagi.“Na

    Last Updated : 2024-02-07
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 65

    Tubuh Bella mendadak terasa gemetar. Kedua kakinya bergetar, saat melihat tatapan Regan yang terkesan begitu aneh ke arahnya.“Regan, a … ada apa?” tanya Bella gugup.“Tidak ada apa-apa. Sekarang ayo kita masuk ke rumah itu.” Regan segera melepaskan seat beltnya.“Ti … tidak. Tolong antarkan aku pulang sekarang.” Suara Bella tersendat, merasakan ketakutan yang saat ini menguasai dirinya.“Bukankah kamu bilang ingin mencari Edgar?” Sebuah senyum aneh tercipta di bibir Regan.“Iya, tapi ….”“Ayo ikut!”Belum sempat Bella menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja Regan langsung menarik tangan gadis itu dengan kasar. Apa yang dilakukan oleh Regan itu pun sontak membuat Bella langsung berteriak ketakutan.“Regan, apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku!” pekik Bella meronta.“Aku tidak akan pernah melepaskan kamu, Bella. Karena aku sudah susah payah membawa kamu kemari. Sekarang ayo ikut!” Raut wajah Regan terlihat semakin menakutkan.Pria itu juga bahkan langsung menarik tangan Bella paksa, hin

    Last Updated : 2024-02-09
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 66

    Malam itu juga, Edgar langsung berjalan mengendap-endap keluar dari halaman rumah papanya itu. Perlahan dibukanya pintu gerbang yang menjulang tinggi, karena di jam seperti ini biasanya para penjaga memang sudah beristirahat di pos.“Huft, aku harus benar-benar berhati-hati supaya tidak ketahuan,” batinnya seraya menggeser pintu gerbang itu dengan gerakan pelan.Untung saja aksinya itu tak diketahui oleh para anak buah Barta. Suara lalu lalang kendaraan di luar sana, membuat mereka sepertinya tak sadar dengan gerakan yang dilakukan oleh Edgar.Begitu berhasil membuka pintu gerbang tersebut, dengan cepat Edgar segera berlari menjauh dari rumahnya itu. Setelah memastikan bahwa jaraknya sudah cukup jauh, barulah ia melambaikan tangan untuk menghadang taksi yang melintas.“Stop!” teriaknya dengan kencang.Taksi pun berhenti melaju, dan Edgar cepat-cepat masuk ke dalamnya sebelum kepergiannya itu diketahui oleh Barta atau anak buahnya. “Mau kemana, Tuan?” tanya sopir taksi itu, begitu Edg

    Last Updated : 2024-02-10
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 67

    “Brengsek, lepaskan dia!”Suara teriakan lantang itu seketika membuat gerakan Regan terhenti. Pria itu menoleh cepat ke asal suara, dan begitu juga dengan Bella. Tepat dari arah pintu, terlihat dua orang pria dan seorang wanita paruh baya yang muncul dari luar. Mereka melangkah cepat menghampiri Regan dan Bella, yang seketika itu juga langsung membuat Regan bergegas turun dari tempat tidur.“Edgar! Andrew! Ba … bagaimana kalian bisa bersama dengan mamaku?” tanya Regan dengan suara tergagap. Wajahnya kini mendadak pucat pasi.Sama halnya dengan Regan yang merasa sangat terkejut saat melihat kedatangan Edgar, demikian juga dengan yang dirasakan oleh Bella. Mata sayu gadis itu tampak melebar, merasakan lega yang merayapi hatinya ketika melihat sang kekasih ada di sana.“Edgar,” lirih Bella dengan matanya yang semakin berembun, penuh dengan air mata haru.Edgar datang kesana bersama dengan Andrew dan mamanya Regan. Begitu melihat apa yang akan dilakukan oleh Regan terhadap Bella, pria it

    Last Updated : 2024-02-11
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 68

    Tubuh Bella setengah membungkuk, sementara kedua tangannya tampak memegangi perutnya. Raut wajahnya seolah mengatakan jika gadis itu sedang menahan kesakitan.“Akh! Sakit,” rintihnya.Melihat itu, tentu saja Edgar langsung panik. Ia lekas meraih wajah Bella, lalu menangkupnya dengan menatap gadis itu cemas.“Sayang, kamu kenapa? Apa yang terjadi sama kamu?” tanya Edgar panik.“Aku tidak tahu, Edgar. Tiba-tiba saja perutku sakit. Mungkin karena ….” Bella sejenak menggantungkan ucapannya, terlihat ragu untuk mengatakan sesuatu.“Karena apa, Sayang? Apa sudah terjadi sesuatu pada calon anak kita?” desak Edgar yang semakin bertambah cemas.“Apa mungkin karena tadi Regan sempat menindih perutku,” lirih Bella sembari menggigit bibir bawahnya, mencoba meredam rasa sakit itu.Ia bahkan tak berani mengangkat wajahnya untuk sekedar menatap pada Edgar. Sebab ia tahu jika saat ini pria pujaan hatinya itu sedang sangat marah.“Apa? Berani-beraninya pria itu melakukannya padamu! Aku benar-benar aka

    Last Updated : 2024-02-12

Latest chapter

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 111

    Satu tahun kemudian, memasuki usia Bryan dan Nancy yang ke 6. Tepat hari itu pula, sebuah acara besar-besaran digelar dengan sangat meriah.Hari ini adalah hari dimana Naomi akan melangsungkan pernikahan dengan Galih. Setelah sebelumnya Edgar dan Bella berusaha untuk menjodohkan mereka, akhirnya keduanya kembali dekat dan saling mengungkapkan perasaan.Hingga akhirnya setelah satu tahun menjalin hubungan, kini Naomi dan Galih pun memutuskan untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.“Sayang, aku sangat bahagia karena akhirnya Naomi dan Galih benar-benar akan menikah,” kata Bella pada Edgar, sesaat setelah mereka tiba di aula pernikahan tersebut.“Aku juga sangat bahagia, Sayang. Tidak sia-sia kita membuat kedekatan di antara mereka lagi.” Edgar mengangguk setuju.Bella hanya terkekeh mendengar perkataan sang suami. Kini mereka melanjutkan langkah mereka, menjadi saksi pernikahan antara Naomi dan Galih.Tepat di atas pelaminan, keduanya tampak bersanding dengan senyum yan

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 110

    “Rencana kita pagi ini mau kemana?” tanya Edgar pada anak-anak dan istrinya.Mereka telah menyelesaikan acara sarapannya dan kini tengah bersiap untuk berangkat menuju tempat liburan.“Bagaimana kalau ke water park atau ke pantai saja, Pa?” Nancy menawarkan.“Hmm, sepertinya bagus juga. Ya sudah, kalau begitu kita pergi ke water park dulu, setelah itu baru kita pergi ke pantai.” Edgar mengangguk setuju.“Yeeii.” Bryan dan Nancy bersorak kegirangan.Kedua anak kecil itu dengan antusias segera masuk ke dalam mobil, hendak disusul oleh Bella dan Edgar. Namun sebelum mereka masuk mobil, tiba-tiba saja datang sebuah taksi yang berhenti tepat di depan rumah mereka.Tak lama setelah itu, terlihat seorang wanita yang melangkah masuk ke halaman dan berhenti di hadapan Bella.“Bella,” ucapnya menyapa wanita itu.Mendengar suara itu, sontak membuat Bella terkejut dan segera mengangkat wajahnya. Seketika ia tercengang, saat melihat sosok Naomi sedang berdiri di hadapannya.“Naomi!” pekik Bella kag

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 109

    “Papa, ayo kita main!” Suara seorang anak laki-laki memecahkan kesunyian di pagi hari yang cerah.Bersamaan dengan itu, terdengar suara ketukan pintu yang cukup keras dari arah luar kamar.Tak terasa lima tahun kemudian berlalu dengan sangat cepat. Kehidupan Edgar dan Bella semakin bahagia sekarang. Mereka tinggal di rumah utama milik Barta, bersama dengan kedua anaknya dan ditemani oleh kedua asisten rumah tangga yang setia, Bi Marni dan Bi Imah yang merupakan mantan asisten rumah tangga Barta dulu.Tok! Tok! Tok!“Papa, bangun!”Edgar membuka selimutnya dengan cepat. Pria itu tampak menghembuskan nafasnya kasar. Ia memutar bola matanya malas, seraya melirik pada Bella yang sedang tertawa kecil sambil menyandarkan kepala di dadanya.“Astaga, Sayang! Kenapa sepagi ini Bryan sudah mengganggu momen kebersamaan kita?” dengus Edgar pelan.“Karena dia tahu kalau hari ini kamu tidak masuk kantor, Sayang. Jadi dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk bermain denganmu,” jawab Bella sembari

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 108

    Edgar menajamkan pandangannya, untuk memastikan jika pria pengemis yang dilihatnya itu memang benar-benar adalah Barta.“Iya, tidak salah lagi. Itu memang papa.” Ia mengangguk cepat.Setelah memastikan bahwa pria pengemis itu adalah Barta, maka Edgar pun lekas turun dari mobilnya. Ia berniat untuk menemui papanya itu. Dari kejauhan, Edgar sudah mengamati setiap detail penampilan papanya. Barta tampak mengenakan pakaian dan topi compang camping yang seolah menyembunyikan jati dirinya.Tak akan ada satu orang pun yang mengira jika pria itu adalah Barta Wijaya, sosok rentenir kaya raya yang terkenal kejam.Tak butuh waktu lama, kini akhirnya langkah Edgar pun tiba juga di hadapan Barta. Ia melihat pria itu terus saja membungkukkan kepalanya.Namun satu hal yang membuat Edgar merasa kebingungan, karena sejak tadi papanya itu tampak sembunyi-sembunyi memainkan sebuah ponsel mewah dari balik bajunya.“Papa,” panggil Edgar dengan keheranan.Suara panggilan dari Edgar itu pun sontak membuat

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 107

    “Sudah apa, Bi?” desak Edgar merasa penasaran, karena ia merasa jika ART nya itu terlalu berbelit-belit untuk bicara padanya.“Begini, Den. Setahu bibi, Tuan Barta pernah mempunyai seorang nasabah yang tidak sanggup membayar hutangnya. Dia juga tidak punya apa-apa untuk bisa dijadikan sebagai jaminan atau penebus hutang. Jadi Tuan Barta mengirim para debt colector untuk menagih hutang nasabahnya itu. Tapi rupanya tak hanya sekedar menagih hutang saja, para debt colector itu bahkan sampai mencelakai nasabah itu dan membuatnya meninggal dunia,” terang wanita paruh baya itu dengan sedikit takut-takut.“Astaga!” Edgar membeliak, sebab rupanya pernyataan dari asisten rumah tangga di rumah papanya itu cukup membuatnya terkejut bukan main.Edgar meraup wajahnya kasar, merasa frustasi dengan apa yang sudah dilakukan oleh papanya. Pria itu bahkan tampak menghembuskan nafasnya yang terasa berat, seolah menyimpan sebuah beban besar di dadanya.“Bibi serius? Orang itu sampai meninggal dunia?” tan

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 106

    Edgar merasa sangat terkejut saat melihat ada foto Brata yang terpampang di dalam sebuah artikel berita. Namun yang lebih membuatnya terkejut, yakni karena artikel itu memuat berita jika Barta masuk dalam DPO atau Daftar Pencarian Orang, alias buronan.“Ini benar papa kan? Lalu kenapa papa bisa jadi DPO?” Edgar bertanya pada dirinya sendiri, dengan kedua mata yang membelalak kaget.Pria itu terus menatap lekat ke arah foto pria yang terpampang di ponselnya tersebut. Ia ingin memastikan sekali lagi, bahwa pria di foto itu bukanlah Barta.Namun, mau sekeras apapun Edgar berusaha untuk meyakinkan dirinya, tetap saja tak bisa memungkiri bahwa pria di berita itu memanglah papanya.“Astaga! Ini memang benar-benar papa. Sebaiknya nanti aku cari dia dan tanyakan apa yang sebenarnya terjadi,” angguk Edgar pada dirinya sendiri.Jam sudah menunjuk ke angka setengah tujuh, membuat Edgar tak punya banyak waktu lagi untuk lebih berlama-lama berada di tempat perbelanjaan tersebut.Pria itu pun denga

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 105

    “Aku sama sekali tidak tahu dimana Tuan Barta, Pa. Sejak semua permainan licikku terbongkar dan para polisi menangkapku, dia marah dan pergi begitu saja meninggalkan aku. Aku tahu kalau dia pasti marah dan kecewa, apalagi setelah tahu bahwa anak kami bukanlah anak laki-laki seperti yang dia harapkan,” jawab Naomi dengan suaranya yang serak menahan isak tangis.“Tapi kenapa kamu sampai nekat melakukan itu, Naomi? Sedangkan kamu tahu sendiri, seperti apa Tuan Barta itu.” Mamanya Naomi ikut menimpali.Naomi kembali mengangkat wajahnya, menatap pada kedua orang tuanya itu secara bergantian. Gadis itu pun juga lekas menyeka air matanya dengan kasar.“Karena Tuan Barta berjanji untuk memberikan hartanya pada anakku, jika aku berhasil melahirkan anak laki-laki, Ma. Kalau sampai aku melahirkan anak perempuan, maka dia pasti tidak akan mau memberikan hartanya pada kami.” Naomi masih saja menangis tanpa bisa ia bendung lagi.Kedua orang tuanya pun kini nampak saling berpandangan. Rasa iba mulai

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 104

    “Bagaimana, Sayang? Apa kamu setuju?” tanya Edgar, membuat Bella segera tersadar atas pertanyaan suaminya barusan.“Tentu saja aku sangat setuju, Edgar. Lagipula aku juga sudah mulai menyayangi bayi ini, sama seperti aku menyayangi Bryan.” Bella mengangguk, setuju dengan apa yang disarankan oleh Edgar, jika mereka akan mengasuh bayi itu.“Syukurlah kalau kamu setuju. Sekarang kita harus memberi nama pada bayi ini.”“Kalau begitu, biar aku saja yang memberi nama pada bayi ini,” sahut Bella tiba-tiba.“Silahkan, Sayang.”Bella segera tersenyum manis, sembari menatap bayi mungil dalam gendongannya itu. Dibelainya pipi sang bayi yang masih merah itu, lalu dikecupnya kening bayi tersebut dengan sangat lembut.“Aku akan memberinya nama Nancy. Ya, Nancy Wijaya,” ucap Bella dengan wajah yang sangat bahagia.“Wah, nama yang sangat indah, Sayang. Mulai sekarang, kita punya sepasang bayi yang tampan dan cantik. Bryan dan Nancy.” Edgar pun turut merasa bahagia.“Iya, dan mereka adalah anak kita.

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 103

    “Syukurlah karena sekarang kamu sudah kembali ke pelukan papa, sayang,” ucap Edgar sambil terus menciumi wajah baby Bryan berulang kali.Pria itu tak hentinya menitikkan air mata, tapi buru-buru menyekanya karena perasaan haru kini sudah mulai menguasainya. Edgar mengangkat wajah, menatap pada para polisi yang membawa Naomi ke mobil mereka. Lalu pandangannya kembali tertuju pada Baby Bryan yang kini nampak tertawa-tawa di pelukan Edgar.“Semuanya sudah berakhir, Sayang. Sekarang kita pulang dan temui mama kamu. Oke?”Edgar tersenyum dan menciumi wajah putranya sekali lagi. Dengan langkah tergesa, pria itu pun lekas menuju ke mobilnya yang terparkir di basement hotel tersebut.Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, kini ia pun lekas mengemudikan mobilnya menuju ke rumahnya, dimana saat ini Bella pasti sedang menunggu kedatangannya.***Di rumahnya, sejak tadi Bella terus saja mondar-mandir dengan perasaan panik. Ia terus berdecak cemas, memikirkan nasib Edgar yang kini entah berada dim

DMCA.com Protection Status