Share

Lipstik Buah

“Sayur dan buah sebanyak ini? Bukankah aku sudah sering bilang padamu jangan terlalu berlebihan, Deu. Kebiasaanmu memang tidak pernah berubah.”

Di atas meja dapur Daisy mengeluarkan barang - barang belanjaan. Memisahkan antara buah, sayur, dan daging, lalu beralih memastikan apakah benang – benangnya sesuai dengan warna yang diinginkan.

Suara gemerisik plastik mengiring lekuk bibir Daisy untuk menghasilkan senyum sumringah. Suara yang lebih dari indah saat gumpalan benang wol itu mencuak di depan mata. Daisy seolah baru saja ketimpahan kejutan. Ekor matanya melirik Deu begitu takjub. Tidak mengatakan apa pun. Membiarkan cucu laki – lakinya secara terang – terangan menggigit buah naga, yang nyata – nyata begitu sibuk dengan ponsel di tangan.

Alih – alih Daisy akan kembali mengomentari sikap sang hakim usai memborong segala sesuatu dalam taraf berlebihan; yang satu ini, mengenai benang, adalah pengecualian. Wanita itu mungkin lebih tertarik menyeret selur
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status