Di dalam kuil Buddha yang khusyuk dan penuh damai, suasana tenang menyelimuti ruangannya. Aroma dupa yang harum melintasi udara, menciptakan atmosfer sakral yang mendalam. Suara gemerincing genta yang diperdengarkan oleh pengunjung yang tengah berdoa menjadi musik spiritual yang meresap ke setiap sudut ruangan.
Dinding-dinding kuil dihiasi dengan lukisan-lukisan Buddha dan ajaran-ajaran yang membimbing para pemuja menuju pemahaman yang lebih dalam. Cahaya yang redup dari lilin-lilin dan lampu-lampu suci menyentuh patung-patung, menciptakan bayangan yang menenangkan.Pada lantai kayu yang halus, para pengunjung duduk dengan sikap yang penuh rasa hormat, membiarkan doa-doa mereka membentuk getaran spiritual. Suara bisikan mantra dan suara-suara seruan ke dalam doa mengisi ruangan.Seorang biksu yang bijaksana duduk di depan altar, memberikan wejangan dan arahan spiritual kepada mereka yang mencari petunjuk. Kesederhanaan berpakaiannya menciptakan perasaan hoSeperti orang gila, android menembaki tentara dengan senapan apinya. Ram sibuk menganalisa darimana senjata itu berasal, apakah dari balik jaketnya yang tipis? Itu tidak mungkin. Sementara Rudra balas menembaki sambil berlindung di belakang mobil polisi."Berapa sisa pelurumu?" Tanya Ram cemas."Cukup untuk meledakkan sebuah mobil," Maksudnya peluru dalam senjatanya cukup untuk menembaki bumper mobil sampai meledak. Rudra membidik presisi, berharap tembakan mengenai mata si android.Dari belasan peluru yang dia lepaskan beberapa mengenai mata si android. Kerusakan di bagian itu membuat si android naik pitam, lalu mengeluarkan senjata yang lebih berbahaya. Mata para tentara sampai terbelalak dibuatnya."Mungkinkah dia jelmaan CJ?! Senjata keluar dari kantongnya, apa dia punya kantung ajaib?!!" Seru Ram sebelum belasan roket meluluhlantakkan pelataran kuil Grand Palace. Rudra dan Ram yang masih selamat menyusun strategi untuk menghancurkan android i
"Gambarkan penampilan robot itu, kemampuannya, semua yang kalian ketahui tentang dia, kalian yang paling banyak kontak fisik dengannya, aku sangat bangga pada kalian." Ucap Erik tanpa jeda.Rudra mengambil telepon yang sudah dalam aplikasi memo untuk mencatat informasi, wajahnya masam tanda tidak senang. Setelah berjuang habis-habisan kemarin, dia harapkan dapat penghargaan, namun tidak semudah itu Erik yang dingin memberi penghargaan."Bos." Rudra tersentak berhenti mengetik. "Aku baru ingat, robot itu bisa membongkar pasang tubuhnya dan terbang dengan hanya bagian dada tersisa. Bahkan kepalanya saat itu sudah tidak ada.""Ahh, aku mengerti, robot ini dirancang khusus untuk aksi bombardir kuil," Sela Kirishima, melipat tangan, merasa paling pintar."Hah? Segitu saja pemahamanmu? Dia juga punya banyak senjata, seperti CJ GTA San Andreas, senjata besar keluar dari sakunya. Teroris pengebom kuil tidak mungkin mengirimkan robot sekeren, dan semenakut
Gemerincing besi memenuhi ruangan, jari-jarinya tangan yang diperban tidak menyurutkan semangat mencari sia-sia O.C.A, berharap kekecewaannya saat membongkar patung emas android terbayarkan disini.Tumpukan emas tampak berdetak, tangannya perlahan menarik lempengan logam mulia yang menutupi jantung O.C.A. Harapannya menjadi kenyataan, Core O.C.A masih utuh dan dapat digunakan. Ini sekaligus menjadi berita buruk, sebab Foundation X sedang mengincar alat itu.Diadakan pertemuan darurat yang dihadiri oleh semua anggota inti termasuk Ram dan Rudra yang belum pulih sepenuhnya."Terima kasih sudah mau berkumpul di rumahku. Selama gedung kita direnovasi, kita akan terus mengadakan pertemuan disini. Kau yakin tidak apa-apa, Rudra?" Tanya Erik membuka rapat."Ayolah ... Tidak perlu menganggapku lemah, mulai saja rapatnya!" Rudra berseru kesal."Santai saja bocah sungai Gangga. Kau pikir kau saja yang pernah terluka selama menjalankan misi," Elise
Android Lunar membalik lembaran per lembaran buku yang dibacanya. Tidak senang melihat satu eksekutif-nya tidak bisa kembali."Apa katamu? Dia berubah jadi emas? Sial! Android Jaune adalah ahli penyusupan, orang yang mengalahkannya pasti seorang ahli strategi. Tidak! Jangan potong ucapanku. Selanjutnya kau pergilah ke Jepang, hancurkan para ronin. Dengan tubuh peledakmu, kau pasti menang." Perintah android Lunar pada android tidak sempurna yang tubuhnya dapat berubah jadi bom.Android itu pergi ke laboratorium, memperbaiki tubuhnya dengan bantuan mekanik manusia, lalu berangkat lagi ke Jepang.Jepang sudah bersiap menghadapi serangan Foundation X, sejak pemimpin mendapat peringatan dari teman lama. Kapal perang membidik permukaan laut, marinir tidak gentar menghadapi musuh yang akan datang, bagaimana pun caranya, mereka hendak melindungi Midas Wine.Android Lunar tidak sabar, mengirim 6 eksekutif tersisa ke lokasi berbeda-beda. Kantor detektif Bay
Erik menelepon menteri pertahanan, melaporkan arah terbangnya si android yang pas menuju gedung pertahanan."Tidak mungkin dia berani menyerang kesini. Tapi terima kasih, aku jadi punya alasan untuk bersiap-siap." Menteri pertahanan berterima kasih ke Erik.Android Lunar memperhatikan layar monitor yang terhubung ke mata android merah, si android pengebom. Jika si android merah berhasil membunuh Nameless, pasukan para android yang menyerang Bangkok akan mundur."Ayolah—merah, jangan kecewakan aku—" Pekik Android Lunar.Android merah masih menodong biksu botak dengan pistol canggihnya. Akhirnya biksu mengalah, memberitahu lokasi rumah dinas Nameless yang dikenal dengan nama Bahuta di masyarakat."Bahuta? Itu namanya?""Iya, sa—saya yakin karena saya bertemu dia setiap hari.""Apa kau sudah bertemu dia hari ini?""Belum.""Terima kasih sudah mengisi kebosananku. Misi ini memuakkan, kau tau. Kalau saja bel
Agensi detektif Bayroad menjelma jadi salah satu penguasa Bangkok sejak beberapa haru terakhir. Ratusan jenis usaha, serta ribuan bangunan dibangun atau diambil alih untuk membuka bisnis keluarga Bayroad. Bayroad menjelma menjadi salah satu keluarga pengusaha paling disegani oleh raja Thailand.Erik sudah bersiap untuk gangguan seperti ini."Aku akan menemui yang mulia. Sebelum itu dengarkan perintahku."Kirishima, Elise, Ram, Rudra, dan Christa berdiri dalam posisi tegak."Foundation X mengincar O.C.A kita. Seperti yang kalian lihat, kita masih sulit melawan mereka, untuk saat ini, mari tingkatkan kekuatan kita. Rencananya kita akan bekerja sama dengan organisasi Cryno untuk membuat peluru yang dapat menembus baja setebal 10 meter. Peluru itu sedang dibuat sekarang. Dan aku harus menemui perwakilan SEATO serta NATO yang penasaran dengan tamu robot kita. Sisanya tolong kalian urus."Meskipun terlihat kecil, agensi detektif Bayroad sebenar
Seminggu berlalu. Foundation X berhenti menyerang. Dari sekian banyak tempat yang diserang android, tidak ada satu pun yang kehilangan Weapon X, serangan mendadak ini lebih seperti peringatan atau pemberitahuan mengenai keberadaan mereka.Agensi Bayroad bergantung pada tentara muda Jepang, serta pasukan baru bernama tentara muda Thailand yang baru dibentuk.Entah darimana, sebuah pesan yang menyebutkan keberadaan pengkhianat masuk ke hp Linda. Linda bingung. Mengapa selalu dirinya yang mendapat kabar seperti itu. Lalu dia ingat Nameless pernah melakukan hal yang sama ketika di Cafe."Apa nomor tidak dikenal ini dari Nameless? Apa yang harus kulakukan sekarang?"Linda membalas pesan itu. Bertanya langsung siapa orang yang dimaksud si pengirim pesan, agar diselidiki secepatnya. Nomor tanpa nama itu memberi petunjuk 'Orang yang tahu segalanya' sebagai pengkhianat di agensi.Linda bertanya lagi. "Bentuk pengkhianatan apa yang dia lakukan?"
Android Lunar menunda pekerjaan saat melihat Bahuta atau yang kita kenal sebagai Nameless berkunjung ke rumahnya."Kau—benar-benar kembali. 9 tahun berlalu dengan sangat cepat," Ucap Android Lunar mengangkat bahunya."Aku tidak akan mengingkari janji, selain itu, dimana android merah yang mengampuni nyawa keluargaku? Aku ingin memberinya hadiah."Nameless duduk bersila di lantai. Dengan jentikan jari Android Lunar, lantai yang seharusnya terbuat dari marmer berubah sifatnya jadi selembut kapas. Lantai meninggi, membentuk sofa empuk yang nyaman diduduki."Mau minum apa, Bahuta?"Nameless diam sebelum menembak Android Lunar dengan kata-kata."Aku tidak suka marmer.""Aku tidak peduli. Kau masuk wilayahku, berarti mengikuti peraturanku. Jika tidak silahkan pergi. Sekarang. Mau minum apa?" Mata Android Lunar bersinar cerah. Terpancar cahaya bak pelangi dari mata robotiknya yang indah.Nameless mengalah. Lebih baik m