Home / CEO / Terjerat Deduksi Detektif Kejam / Bab 2 - Malam pertama dan kedua

Share

Bab 2 - Malam pertama dan kedua

Author: Elytra12
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Erik kembali mengintimidasi Linda dengan mengancam akan melakukan sesuatu pada proyek yang dikerjakan ayahnya.

"Apa maksudmu menyeret ayahku dalam masalah kita mas?"

Erik meletakkan tangannya di daun telinga Linda, lalu menjawab pertanyaannya dengan suara lembut. "Aku bisa saja menyuruh preman untuk merusak apapun yang ayahmu kerjakan. Dengan begitu hutangnya dengan perusahaan kami akan bertambah dan kau tetap jadi milikku."

Setelah mengatakan itu Erik mencium Linda. Linda menampar Erik hingga suara tamparannya didengar oleh pembantu di luar kamar.

Sejak kecil Erik tidak pernah menerima tamparan sekeras itu. Bahaya jika lebam di pipinya sampai terekspos ke media.

Linda menatap tajam ke pipi Erik, dia juga tidak menyangka tamparannya akan membuat wajah suaminya membiru.

"Ma-maaf mas! Itu salah kamu yang tiba-tiba menciumku!!"

Erik meraba pipinya dengan kasar seraya memuji tenaga Linda yang teramat besar. "Aku mencium kamu, lalu kamu menampar aku. Kita sudah impas kan?" Seharusnya Linda menamparnya lebih keras lagi.

Erik terus mempermainkan dirinya. Laki-laki itu mencium disana sini, berusaha mencari titik lemah Linda.

Linda yang tidak punya kekuatan apalagi dukungan hanya bisa pasrah ketika laki-laki itu mulai menyentuhnya. Ancaman Erik membuatnya kehilangan semangat untuk melawan. Erik pun sadar akan hal tersebut. Linda berubah pasif saat mendengar kekasihnya dalam bahaya.

Meskipun menolak untuk bercinta Linda membiarkan Erik meraba tubuhnya sepuasnya. Setiap kali jari-jari kasar Erik menyentuhnya Linda akan berdebar dan jijik. "Silahkan raba aku, tapi jangan ambil keperawananku!"

"Uhuk, teganya kamu menutup aurat di depan suami sah mu."

"Untuk hari ini aku akan mengalah."

Satu persatu baju Linda dilepas dari tubuhnya. Tubuh Linda yang masih muda dan tidak pernah disentuh oleh siapapun sangat menarik minat untuk memainkannya.

Yang Linda duduk di atas ranjang, mematung dan tanpa ekspresi. Rasanya seperti memainkan manekin, sangat hambar jika si wanita tidak melawan.

"Ha ha ha ha! Ekspresi datarmu membuatku semakin semangat!" Erik bertekad akan menjadikan manekin ini wanita yang rela menyerahkan segalanya untuk mendapat cintanya. Tapi bagaimana caranya?

Erik berfantasi bahwa suatu hari nanti Linda akan datang kepadanya dengan penuh sukarela dan cinta. Cintanya belum terbalas untuk saat ini. Karena itulah Erik berniat mencari pria yang disukai Linda.

Ada tamu penting yang baru pertama kali datang ke rumah yang dijuluki emas putih itu.

Linda terkejut mendapati orang tuanya datang bersama orang tua Erik.

"Apa yang ayah dan ibu lakukan?" Tanya Linda penuh selidik.

Beliau bernama Saraswati, ibu kandung Linda. Biasa dipanggil bu Sara.

Bu Sara meletakkan tangan di ubun-ubun Linda, diikuti sang ayah yang turut memeluk Linda dengan erat.

"A-ayah... ada apa ini? "

"Kami datang untuk membahas kontrak pernikahan kalian." Jawab wanita bermantel biru. Seorang model sekaligus ibu angkat Erik.

Jantung Linda berdegup sangat kencang saat ibu Erik membacakan surat putusan yang dia tulis sendiri.

"Seperti yang sudah kita sepakati bersama. Bahwasanya, Linda Bramasta, anak dari pasangan Bagas Bramasta dan Saraswati akan menjadi istri kontrak anak kami yang bernama Erik Bayroad."

"Kontrak ini akan kadaluwarsa setelah satu tahun sejak tanggal pernikahan anak kami dan anak kalian. Sekian, terima kasih."

Ayah Linda bertepuk tangan saking senangnya dengan pernikahan anaknya. Saraswati tersenyum lembut pada Linda. Linda masih memikirkan cara mengatasi ancaman Erik sebelumnya. Entah dia akan memperingatkan kekasihnya atau malah akan kabur dari rumah ini. Segalanya masih perlu diputuskan.

"Bagaimana menurutmu Linda?" Tanya Erik tiba-tiba.

"... ... ."

"...aku senang."

Jawaban penuh keraguan Linda membuat Erik tidak tahan untuk mengganggunya.

Erik merangkul Linda sembari menyentuh dagu lancipnya. Linda berkata dalam hati. "Dia tidak akan protes kan? Keputusan impulsif nya itu tidak berdasar. Bagaimana bisa dia bersikap kekanakan padahal dirinya seorang detektif."

Linda berkata pada Erik. "Kamu dengar isi kontraknya kan? Jangan berpikir untuk memperpanjangnya!"

Linda menatap ayahnya. "Ayah bisa melunasi hutang dalam satu tahun? Kalau tidak bisa, aku akan membantu ayah mengumpulkan uang!"

Erik terdiam mendengar pengakuan Linda. Linda melanjutkan. "Aku akan mencari pekerjaan sampingan dengan menjadi streamer. Dengan wajah cantikku, pasti banyak orang yang tertarik mengikutiku. Dengan begitu uang untuk melunasi hutang akan terkumpul dengan lebih cepat."

Revan Bayroad tidak senang dengan niat Linda. Dia mendahului ayah Linda berbicara lalu mendekati menantunya itu.

"Kau tidak boleh bekerja jika suamimu tidak memberikan izin. Ingat! Istri adalah milik suaminya."

Seperti yang diharapkan oleh Revan, Erik tidak mengizinkan Linda bekerja. "Maaf sayang. Aku menikahimu karena kesepian. Jika kamu juga bekerja, dengan siapa aku harus berkeluh kesah dan bercinta?"

Erik yang kesal menunjukkan taringnya di depan orang tua Linda. Dengan gamblang menjelaskan syarat yang harus dipenuhi Linda selama menjadi istri Erik.

"Selama satu tahun, kamu harus menurut secara penuh padaku. Jangan membangkang apalagi bepergian tanpa memberitahuku. Kalau aku bilang jangan keluar kamar, maka jangan. Kamu juga tidak berhak menolak ajakanku."

Linda mengangguk. Erik belum mengeluarkan senjata rahasianya dan inilah saatnya mengeluarkan itu. "Plus! Kamu tidak boleh berhubungan asmara dengan siapapun. Jadi aku ingin kamu putus dengan pacarmu."

"... ... !"

"Semua mata tertuju pada Linda. Tentu saja orang tuanya tahu ada pria lain, tapi orang tua Erik sama sekali tidak tahu kalau Linda punya pacar.

Sara berbohong soal status Linda dan itu membuat ibu Erik sangat marah.

"APA! KAMU BILANG ANAKMU MASIH SINGLE?!"

Pertemuan hangat itu berubah ricuh saat ibu Erik membanting tas ke meja. Pecahan meja kaca berserakan di kaki Linda, membuatnya ketakutan setengah mati.

"Jangan takut, kalau ada yang akan mampus, itu ibumu bukan kamu." Hibur Erik, atau tidak.

"Tolong tenangkan ibumu! Kumohon!" Linda memohon seraya menarik dasi merah Erik.

Erik pun menunjukkan karismanya dengan menghentikan pertengkaran antar ibunya dan Sara.

"Aku tahu yang ibu khawatirkan. Tidak apa-apa. Aku sudah mengeceknya tadi malam, dia masih rapat kok."

Cindy, ibu Erik mengusap dada dengan lega.

Linda tahu itu bohong. Erik belum pernah menyentuhnya secara intim. Lebih lanjut Erik meminta pada ayah dan ibu Linda untuk memberitahu pacar Linda kalau Linda sudah menikah dan bersuami.

"Pasti. Pasti akan saya beritahu dia!"

"Ah ha ha, tidak perlu terlalu formal ayah. "

Tanpa bicara apapun lagi Erik meminta kedua tamunya pergi. Linda tentu tidak membiarkan mereka pergi begitu saja, Linda menitipkan pesan untuk pacarnya. "Ayah, tolong sampaikan ke mas Rudi. Kami tidak akan bisa berkomunikasi selama satu tahun. Tapi aku berjanji akan menemuinya lagi!"

Bagas mengangguk. "Ingat Linda! Kamu melakukan ini untuk mengurangi 50% beban hutang ayah. Jangan buat tuan Bayroad marah supaya tidak terjadi hal buruk pada kamu!"

Linda mengangguk. Begitulah semuanya dimulai. Tahun yang tidak akan pernah dilupakan Linda.

Malam harinya, untuk pertama kalinya Linda menghadiri makan malam di meja makan.

Keluarga Bayroad yang tersisa di rumah itu hanya Linda dan Erik Bayroad. Untuk beberapa alasan Linda bersyukur hanya ada mereka berdua. Linda tidak bisa membayangkan akan seramai apa rumah ini jika seluruh keluarga Bayroad berkumpul.

Khusus untuk malam itu, Erik sendiri yang memasak hidangan makan malam. Para maid sudah berusaha menggantikannya namun Erik tetap bersikukuh menyiapkan semuanya sendiri.

Erik hanya memasak 3 jenis hidangan untuk Linda dan tidak ketinggalan makanan pokok wajib orang Indonesia. "Kamu suka nasi kan?"

"Iya." sahut Linda seraya mengangkat piring dan Erik menyendok nasi ke piring Linda.

Erik mengatur ruang tengah mereka agar terasa seperti di rumah Linda. Dia sudah menyelidiki wanitanya sangat dalam tanpa bantuan siapapun. Salah satu detail yang ditambahkan adalah keberadaan boneka beruang, teddy bear, di salah satu kursi.

Keberadaan Teddy bear itu mengganggu Linda. Linda pun menanyakan maksud keberadaan boneka itu disana.

"Mas, kenapa kamu menaruh boneka di kursi?"

"Teddy bear itu milik adik laki-lakiku yang paling kecil. Dia selalu makan sambil memegang teddy bear. Aku menaruhnya disana karena merindukannya."

Linda yang polos mempercayai kebohongan Erik. Linda bertanya lagi. "Boleh aku bertanya lagi?"

"Aku yakin kamu penasaran dimana anggota keluarga Bayroad yang lain."

Linda mengangguk, Erik berhasil membaca pikirannya.

"Mereka sedang dalam perjalanan bisnis. Ayah dan ibuku hanya mampir sebentar untuk berpamitan. Sedangkan saudara ku yang berjumlah dua orang masih sekolah. Mereka tidak pulang ke rumah ini kecuali libur musim dingin dan musim panas."

Mengetahui iparnya menempuh pendidikan di sekolah berasrama, kemungkinan sekolah mereka cukup elit.

Linda dan Erik makan dengan tenang. Tidak ada kalimat intimidasi dam ancaman seperti tadi siang. Ketenangan itu terus berlanjut, setidaknya hingga Erik selesai makan.

"Karena sudah makan sekarang saatnya melayani suamimu. Tinggalkan piringnya, biarkan para maid melakukan tugas mereka."

Erik menarik Linda ke kamar. Lebih seperti menyeretnya secara halus. Linda menatap wajah Erik dengan gemetar. Malam itu telah tiba. Malam dimana dia harus merelakan keperawanannya untuk dijamah secara penuh oleh suaminya.

Namun, belum sempat Erik melihat tubuh bugil Linda, bawahannya meneleponnya.

"Permisi sayang,"

Erik memalingkan badan, itulah kesempatan Linda untuk memikirkan alasan supaya tidak ditiduri malam ini.

Tapi sekeras apapun Linda berpikir, tidak ada cara menghindari malam terkutuk ini.

Ah tidak, ada satu cara. Seperti yang kita tahu Linda memiliki phobia terhadap makhluk kecil seperti kecoa. Asalkan bisa menemukan hewan kotor itu, Linda bisa berpura-pura pingsan dan melewati malam dengan tenang.

Tetapi rencana itu memerlukan waktu sementara Erik sudah berada di depannya. Tubuh atletis Erik membuat Linda tergoda sesaat.

"Sekarang semua jalan keluar telah tertutup." Bisik Erik di telinga Linda.

"Tidak, mas, aku belum siap... "

"Aku enggak peduli,"

Bibir mereka bersentuhan, lebih tepatnya Erik yang duluan menyentuh bibir Linda. Pada akhirnya malam terkutuk itu datang dan Linda kehilangan keperawanannya.

Keesokan paginya.

Linda bangun dalam kondisi telanjang. Ingatan tadi malam menjadi momok mengerikan sekaligus pengalaman tak terlupakan. Linda merasa gila saat mengingat aktivitas mereka tadi malam.

Erik sedang menatap ke jendela besar sambil mengenakan handuk tidur warna coklat dan menyeruput teh hangat.

Linda masih menghindari mata Erik, dia berpura-pura tidur hingga sentuhan tangan Erik membuatnya terperanjat. Perlahan dia menjauh, tampangnya sangat puas.

"Aku tidak akan banyak berkomentar. Sebenarnya aku sangat bersyukur kamu masih perawan."

Ada jarak yang membatasi keduanya. Linda tidak merespon ucapan Erik.

"Tidak apa kamu diam. Toh hari ini aku akan mengubahmu selamanya."

Kalimat penuh misteri Erik selalu membuat Linda penasaran. Lebih penasaran lagi kenapa hari ini Erik tidak bekerja.

"Kamu tidak kerja hari ini mas?"

"Aku hanya bekerja saat ada kasus tingkat kuning. Kasus yang diterima agensiku terbagi jadi 4, putih, hijau, kuning, dan merah. Kasus putih dan hijau ditangani oleh anak buahku."

"Ada hal yang ingin aku lakukan, dan kamu harus ikut denganku."

Erik menyinggung aturan pernikahan kontrak mereka. Selama satu tahun Linda harus melakukan apapun yang Erik perintahkan. Perjanjiannya memang mencekik, karena itulah Linda berusaha mencari celah untuk tidak menurut.

"Ha-hari ini aku tidak bisa pergi. Kakiku masih lemas gara-gara tadi malam."

"Gara-gara? Kamu tidak senang dengan 'malam itu'?"

"Tidak! Bukan begitu maksudku! Kakiku kebas karena kamu mainnya terlalu-" Linda menghentikan kata-katanya karena malu.

Setelah itu Linda pergi ke kamar mandi, membersihkan diri, lanjut ke ruang ganti yang berada di sebelah kamarnya.

Para pembantu melayani Linda, mulai dari memakaikan baju hingga merias wajahnya. Semua fasilitas rumah itu untuk Linda. Rasanya seperti menjadi putri yang hanya harus ada untuk pangeran.

Para pembantu tidak diizinkan berbicara kecuali Linda yang mengajak. Mereka tidak menyukai Linda karena kejadian pemukulan hari itu.

Setelah berdandan Linda berjalan cepat ke ruang tengah tempat Erik menunggu. Suaminya itu tengah mempersiapkan senjata secara diam-diam.

Linda tidak mengetahui bahwa suaminya telah menemukan identitas pria yang begitu Linda cintai. Yang pasti bukan Erik Bayroad, pria itu hanya pekerja sipil yang kebetulan bertemu dan jatuh hati pada Linda.

Mereka berdua berangkat ke taman kota dengan mobil pribadi dan dikendarai oleh supir pribadi. Linda merasa memiliki kesempatan untuk bertanya setelah sekian lama.

"Mas, sebenarnya apa yang kamu sukai dariku?" Tanya Linda kepada Erik yang duduk di sampingnya.

"Aku menyukaimu karena kamu cantik dan karena masa lalumu yang menarik." jawab Erik tanpa melihat Linda.

Erik begitu pemilih sehingga harus mengetahui segala hal dari pasangannya, dan masa lalu adalah salah satu faktor yang paling diperhatikan Erik.

Seperti yang Erik katakan. Linda memiliki masa lalu yang menarik bersama keluarga dan kekasihnya. Bisa dibilang kekasihnya adalah orang dibalik kesuksesan Linda dalam bidang akademik.

Tapi ada satu lembar catatan yang mengubah pandangan Erik terhadap Linda.

Mobil mereka berhenti di taman kota. Taman yang dibangun atas inisiatif perdana menteri untuk mengenang jasa pahlawan kemerdekaan yang ke 70.

Tempat itu ramai tidak seperti biasanya. Tiba-tiba Erik mendorong Linda hingga terjatuh.

"Apa yang kamu lakukan?" Seru Linda sambil menyeka lututnya yang kena pasir.

Erik menjawab. "Aku sadar aku tidak bisa mengandalkan ayah dan ibumu. Di salah satu tempat di taman ini ada mantan pacarmu. Temukan dia dan minta dia memutus semua kontak!"

"Waktu kamu satu jam. Jika lewat dari itu kamu masih belum kembali kesini, aku akan mengirim preman untuk memukuli mantan pacarmu."

Horor. Seperti itulah atmoster Erik setiap kali mengancam seseorang. Linda bukan anak rumahan yang tidak pernah bertengkar dengan orang lain, sebelumnya Linda pernah diancam dengan cara serupa.

Tetapi seperti yang dikatakan sebelumnya, ancaman Erik terasa sangat horor. Terutama tatapan dan bahasa tubuhnya yang sedang sengaja memotong lehernya dengan ibu jari.

Linda perlu waktu memahami permainan Erik. Apakah dia tidak bisa minta bantuan orang lain? Mengapa orang-orang hanya melihat dan tidak membantunya?

"Oh ya, satu hal lagi. Semua pengunjung adalah aktor yang kubayar untuk menyulitkanmu, jadi jangan buang waktu dengan meminta pertolongan mereka."

Linda ingin menangis. Hatinya sangat sakit dijadikan pertunjukkan oleh orang yang dia benci. Ditambah lagi dalam waktu sejam Linda harus memutus semua kontak dengan mantan pacarnya.

Linda memulai pencarian ke arah barat, tempat berdirinya Glass House. Akhirnya setelah 27 menit mencari, Linda menemukan pacarnya di atas jembatan taman.

"Mas Rudi!"

Related chapters

  • Terjerat Deduksi Detektif Kejam   Bab 3 - Kekuasaan yang nyata

    Tanpa basa basi Linda memeluk mantan pacarnya. Rudi Widjaya, umur 26 tahun, menempuh pendidikan di universitas yang sama dengan Linda. Sudah lulus dan memiliki pekerjaan tetap sebagai staf di kantor kelurahan.Rudi mengetahui apa yang terjadi pada Linda dari statusnya yang berubah di kelurahan. Karena itulah Rudi langsung datang saat Erik memancingnya dengan menyamar sebagai Linda.Sekarang hp Linda disadap dan taman ini dikuasai oleh suaminya yang kejam. Linda ingin menyelesaikan tugasnya dengan cepat, namun niat itu luluh saat melihat Mas Rudi."Linda, kamu pasti kesusahan ya,""Mas Rudi ... Mau gak duduk bareng aku sebentar?"Linda dan Rudi duduk di kursi taman, sambil diperhatikan oleh beberapa pengunjung. Linda mulai bercerita soal pernikahannya dengan Erik. Linda membagikan keluh kesahnya termasuk rasa tertekannya selama 2 hari menjadi istri Erik.Rudi mendengarkan dengan penuh kesedihan. Selain tidak bisa mendapatkan Linda, Rudi harus menerima kenyataan pahit bahwa Linda telah

  • Terjerat Deduksi Detektif Kejam   Bab 4 - Suami Overprotektif

    Begitulah awal mula bagaimana pisau ini ada di tanganku.Apa yang harus kulakukan? Haruskah pisau ini menancap di punggung mas Erik demi membalaskan rasa sakit mas Rudi?Tapi mas Erik juga tidak sepenuhnya jahat, dia hanya overprotektif. Aku hanya harus menjauhkannya dari mas Rudi dan semuanya akan berjalan tanpa ada masalah. Benar, ini hanya satu tahun. Anggap saja tahun ini sebagai penebusan dosa-dosa yang telah lalu. Kesucianku juga sudah direnggut, jadi aku tidak memikirkannya lagi.Aku keluar dari ruang ganti dengan pakaian yang bagus. Tapi baju itu terlalu longgar dan aku tidak menyadarinya. Mas Erik pun berinisiatif mengukur lingkar pinggang dan dadaku.Dengan cepat dia merebut tali pengukur dari si perancang busana. Tatapannya pada orang itu sangat bengis, dia terlihat aneh sekaligus berbahaya.Aku mendekati Mas Erik guna memenangkannya. "Sudahlah mas, aku juga maunya sama kamu kok." Najis!"Aku tidak marah sayang, hanya memperingatkan orang ini supaya tidak menyentuhmu."Desa

  • Terjerat Deduksi Detektif Kejam   Bab 5 - Hukuman untuk Jena

    "Pak polisi, saya Komandan Detektif, Erik Bayroad. Bapak yakin mau menangkap saya?""Maaf pak Bayroad, atas laporan yang kami terima, anda terlibat dalam penyerangan seorang pemuda di taman kota.""Saya rasa bapak salah menangkap orang. Pelaku kejadian itu sudah saya amankan di kantor saya."Mendengar pernyataan itu kedua polisi pun tertarik untuk membuktikan ucapan Erik.Mobil polisi melaju dengan Erik di dalamnya, melaju ke kantor detektif Bayroad cabang selatan.Disana mereka dipertemukan dengan para preman yang memukuli Rudi. Kita semua tahu kejadian sebenarnya, tapi Erik dapat memanipulasi segalanya.Tidak ada rekaman kamera, cctv, maupun saksi mata dari kejadian itu. Semua aktor royal pada Erik bahkan mereka rela memberikan kesaksian palsu dan masuk penjara untuk melindungi Erik.Proses interogasi, pengumpulan barang bukti, dan pengadilan berjalan tidak lebih dari satu hari. Rudi yang melaporkan Erik pun menghilang setelah kalah dalam pengadilan.Merasa Rudi akan kembali lagi, Er

  • Terjerat Deduksi Detektif Kejam   Bab 6 - Manis dan pahit, Erik dan Rudi

    Ajakan mas Erik terngiang di telingaku.Untuk pertama kalinya aku menerima ajakannya sepenuh hati.Aku sudah muak memikirkan banyak hal. Setelah melihat ketulusan mas Erik saat melindungiku rasanya sulit untuk menjaga hati ini tetap pada mas Rudi.Malam itu menjadi saksi tumbuhnya rasa cinta. Adegan vulgar yang tidak bisa diceritakan secara eksplisit.Kehidupanku di rumah keluarga Bayroad mulai berubah. Jena tidak memusuhiku setelah kejadian itu, yang ada malah menjadi adik ipar yang baik.Mas Erik, suami yang overprotektif tapi sangat lembut. Setiap pulang ke rumah membawakan hadiah-hadiah kecil.Entah apa yang dia pikirkan. Menurut Jena, mas Erik memberi hadiah-hadiah kecil karena gagal memahami saran yang dia berikan.Aku tidak menolak hadiah aneh yang dia bawa setiap pulang kerja. Memiliki mas Erik saja sudah sebuah keberuntungan.3 bulan kemudian, kehidupan baru mulai terdeteksi di perutku oleh lensa kaca p

  • Terjerat Deduksi Detektif Kejam   Bab 7 - Mantan yang menjadi iblis

    "Bertahanlah kakak! Jangan sampai keponakanku yang ada di dalam situ kesakitan!" Seru Jena padaku yang pucat.Aku menjelaskan pada Jena kalau bayi kami akan baik-baik saja.Aku tidak berani mengatakan hal yang buruk. Lagipula ini hanya demam biasa yang diperkuat oleh syok bumil muda. Ini bukan karangan tapi murni penjelasan dokter."Maaf Jena tidak bisa menjaga kakak semalaman. Sebagai gantinya mbak Tari akan merawat mbak.""Iya, terima kasih Jena. Besok kamu kuliah."Di tempat lain, Erik sedang mengawasi Rudi melalui cctv.Ingat perintahnya pada Kirishima beberapa bulan yang lalu? Tidak sedetik pun kantor detektif Bayroad melepaskan pandangan dari Rudi.Berita menghilangnya Rudi kemarin bukan hoax. Dia memang sempat menghilang sebelum ditemukan 2 hari kemudian oleh kamera tersembunyi yang dipasang oleh anak buah detektif Kirishima.Itu artinya penyamaran yang Rudi lakukan tempo hari juga diketahui oleh mereka.

  • Terjerat Deduksi Detektif Kejam   Bab 8 - Kenny Holmes Bayroad

    "Aku tidak akan menganggapnya teman lagi.""Rudi adalah musuhku mulai hari ini!"Terdengar sirene mobil polisi. Seorang detektif muda berkebangsaan jepang menolong berlari di lorong rumah sakit lalu menolong Tari yang terluka. Detektif itu memperkenalkan diri sebagai Amano Kirishima, anak buah mas Erik."Pak Bayroad sedang mengejar penjahat. Jangan khawatirkan dia.""Tapi dia terkena tembakan ... ""Aku tahu itu, nyonya Bayroad. Aku melihatnya di kamera pengawas. Bahkan drone-ku sedang mengikuti mereka."Kirishima menggendong Tari ke ranjang yang aku tempati sebelumnya. Sementara aku dipindahkan ke ruangan lain yang berdekatan.Kirishima membuka laptopnya lalu menunjukkan siaran langsung kamera drone padaku.Tampak Rudi sedang berlari tidak tentu arah di kawasan perumahan padat penduduk, atau yang biasa disebut kawasan kumuh.Aku tidak suka menyebut 'kawasan kumuh' tapi tidak ada kalimat yang

  • Terjerat Deduksi Detektif Kejam   Bab 9 - Pemakaman anak pertamaku

    "Apa ... ???"Mas Erik menyentuh perut Kenny. Tidak ada pergerakan nafas di perutnya. Jari mas Erik bergerak dengan lembut ke hidung Kenny, tidak terasa nafasnya.Mas Erik menggendong Kenny. Sekujur tubuhnya sangat dingin seperti boneka keramik terpapar udara dingin AC."Dia ... dia ... Kenny tidak bernafas!"Tidak percaya dengan ucapannya aku menggengam kaki kecil Kenny lanjut menyentuh pipinya. "Ini tidak mungkin ... KENAPA ... ?""KENAPA KENNY TIDAK BERGERAK ... ?!?!"Para baby sitter mengetuk pintu.Mas Erik membawa anak kami yang tidak bernyawa ke rumah sakit.Namun itu tindakan yang salah, sebab hati kami semakin hancur saat dokter memastikan kematiannya.Linda, Erik, Jena, Revan, Cindy, semuanya sangat syok."Bapak, ibu, yang sabar ya. Anak kalian mengisap penyakit RSV. Penyakit itu disebabkan infeksi virus pada paru-paru dan saluran pernapasan. Penyakit ini

  • Terjerat Deduksi Detektif Kejam   Bab 10 - Awal baru

    Jual beli kata-kata kejam terjadi.Aku berusaha menahan diri agar tidak menyalahkan mas Erik. Bagaimana pun memang aku yang salah tidak bisa menjaga anak.Mas Erik pun mulai main tangan. Dia menampar pipiku dengan cukup kuat. Namun segera setelah menampar mas Erik merasakan sakit di tangan kirinya.Luka tembakan berdenyut sangat hebat. Rasa sakitnya kembali seakan tragedi penembakan itu diputar ulang. Namun Erik dengan jiwa berapinya justru semakin murka pada dirinya sendiri."AHH SIALAN ... !!!""Pertama gagal menangkap ter*ris, kedua gagal menjaga anak!""KENAPA AKU JADI SEMENYEDIHKAN INI?!?! "Aku berusaha menenangkan mas Erik, namun dia menolak sentuhanku. Mas Erik semakin jadi dengan menyebutku biang kelemahannya."Aku mengeti sekarang. Kehadiranmu membuatku lemah.""Rasa cinta membuatku lunak. Seharusnya sejak awal aku mengasingkan Rudi! Karena dialah kamu melahirkan prematur, karena dia

Latest chapter

  • Terjerat Deduksi Detektif Kejam   Bab 113 - Kehidupan baru Elise pasca perang

    Linda menemui Kirishima.Kirishima adalah puncak kekuatan di agensi Bayroad, tanpanya tidak mungkin agensi Bayroad mampu berkembang hingga sejauh ini. Apalagi sejak Foundation X jatuh ke tangannya m, Kirishima semakin over power. Sementara Erik mengurus para sipil penjara berkeamanan tinggi, Phoenix Cage, Linda diberi tugas mendekati Kirishima. Memastikan kalau dia tidak akan mengkhianati agensi.Belakangan ini suasana hati Kirishima sedang buruk karena tidak bisa punya anak dengan Elise. Hal itu sangat wajar mengingat dia seorang android.Elise bertindak sebagai istri yang pengertian dan supportif. Mengerti masalah yang dihadapi Kirishima, Elise mengajak suaminya mengadopsi anak dari panti asuhan. Linda diajak karena dia berpengalaman mengurus anak bayi. Mereka bertiga pun pergi ke pantai asuhan yang memiliki rumah perawatan khusus bayi-bayi yang dibuang orang tuanya. Latar belakangnya pun beragam. Ada anak dari pemerkosa, anak dari or

  • Terjerat Deduksi Detektif Kejam   Bab 112 - Pemandangan terakhir

    Berawal dari gadis muda yang menangis di samping pohon. Menjadi ibu rumah tangga yang telah melewati banyak bahaya demi bersama suaminya.Bermula dari nol persen cinta menjadi seribu persen kasih sayang, kehangatan dan kebersamaan.Setelah berkendara 30 menit, mobil mereka akhirnya sampai di tempat tujuan.Laut terlihat sangat tenang. Dari kejauhan terlihat beberapa orang menyalakan api unggun di pinggir pantai."Eh lihat, ada orang lain selain kita, kota ini tidak pernsh tidur ya,""Abaikan saja mereka. Itu Kirishima dan Elise. Mereka ikut untuk menjaga kita.""Oh begitu .... "Linda dan Elise saling bertegur sapa dengan melambaikan tangan.Linda berjalan mendekat ke garis pantai, menatap laut biru tanpa berkedip, lalu mendongak ke langit."Lautnya indah ya mas,""Iya. Sekilas lautnya lebih cantik dari kamu, tapi setelah kuperhatikan lagi, kamu lebih cantik dari siapapun dan apapun y

  • Terjerat Deduksi Detektif Kejam   Bab 111 - Bintang jatuh

    Pria itu tidak mau pergi hingga tahu dimana anak dan istrinya berdiam saat ini.Erik sudah berbaik hati mengajaknya masuk, tapi pria itu terus menolak dengan alasan trauma dengan rumah mewah. Alhasil dia duduk di luar semalaman. Tampaknya dia sudah terbiasa dengan keadaan itu.***Kring! kring!"Halo,".Pembantu mengangkat telepon."Baik, segera saya serahkan."Erik sedang berpakaian di kamar saat pembantu tadi membawakan telepon untuknya."Permisi, tuan. Ada telepon untuk anda.""Siapa yang menelpon?" Tanya Erik."Tuan Kirishima."Erik merasa aneh."Letakkan saja di atas meja sebelah pintu, aku akan mengangkatnya setelah selesai berpakaian.""Baik tuan."Setelah berpakaian."Halo, kenapa kau menelpon ke telepon rumah?""Maaf kecelakaan. Hpku jatuh ke bak mandi, padahal aku baru beli kemarin.""Mari jangan bahas pengalaman menyedihk

  • Terjerat Deduksi Detektif Kejam   Bab 110 - Boneka manusia '2'

    "Aku tidak bisa membatalkan aktivasi alat ini, seseorang harus masuk ke dalamnya atau alatnya akan meledak!"Ronka membungkuk pada Elise, memohon untuk menyelamatkan alatnya.Elise menghela nafas panjang. Dia bersedia masuk kesana, tapi dengan syarat, jika sesuatu terjadi padanya, Nyonya Ronka tidak akan mendapat apapun dan harus bertanggung jawab penuh.Ronka menerimanya dengan senyuman. Elise pun masuk ke dalam alat yang berbentuk kotak telepon itu.Cahaya biru merangsak keluar dari celah mesin setelah Elise masuk ke dalam.Beberapa menit kemudian, Elise keluar dalam keadaan linglung, dan terjatuh tepat di hadapan Kirishima."Maaf aku tidak menangkapmu. Sentuhanku lebih kasar dari biasanya.""Tidak apa-apa," Elise tersenyum malu. Keadaannya benar-benar payah setelah keluar dari mesin. Tubuhnya mengalami demam tinggi.Ronka masih menunggu hasil kloningan Elise. Ronka berlari di lorong girang di lorong gedung ag

  • Terjerat Deduksi Detektif Kejam   Bab 109 - Boneka manusia '1'

    Jendela samping kamar Mr. Floik dipecahkan oleh Android suruhan Kirishima. Para pelayan dengan panik melarikan diri, Mr. Floik ditinggal sendirian."HEI PEMBANTU TOLOL!!!! AKAN KUBUNUH KALIAN JIKA TIDAK KEMBALI!!!" Teriak Mr. Floik dengan putus asa "Saat sakit pun kau masih punya kekuatan untuk mengancam. Aku tidak menduga hal itu."Android besar dengan tubuh tidak simetris masuk kamar melalui jendela yang pecah. Tubuhnya yang besar merusak dinding beton anti peluru yang dibangun untuk melindungi Mr. Floik.Saat dicermati lebih dalam, kaca yang pecah pun sebenarnya dihancurkan oleh bom, karena tidak mungkin tubuh Android biasa bisa menembus kaca setebal itu dengan sekali pukul.Tatapan tajam dari Kirishima membuat Mr. Floik mati kata. Mulutnya yang biasa penuh tipu daya dan tenaga untuk keluar dari situasi bahaya kini diam seribu basa. Inilah kali pertama dia berjumpa dengan Android yang selama ini menjadi mitos negara Iceland.

  • Terjerat Deduksi Detektif Kejam   Bab 108 - Warisan Professor Ichinose '2'

    Pertarungan dua lawan satu di ruang tamu kantor berlangsung panas. Erik dan Elise bergantian melepas tembakan, sementara Ronin bertahan dengan bilah katananya yang tahan peluru.Erik terkena 5 kali tebasan di sekujur tubuh, satu di lengan, 4 lainnya di lutut. Ronin sedang mengincar pondasi terkuat tubuhnya. Memang tubuh Ronin 1 lebih pendek lima belas sentimeter dari Erik, membuatnya kesulitan menyasar leher.Erik yang terus menerus dipojokkan berusaha membuat celah pada gerakan Ronin. Erik menginjak melempar isi asbak ke muka Ronin lalu menginjak kakinya. Inilah celah yang dia tunggu."SEKARANG ELISE! PANGGIL BANTUAN!""Eh? Anda tidak menyuruhku menembak tapi memanggil bantuan?""IYA. LAKUKAN SAJA. AKU AKAN MELAWANNYA."Elise ragu meninggalkan Erik sendiri.Pertarungan antara Erik dan Ronin 1 semakin seru saat senjata mereka beradu berulang kali hingga Erik berhasil menahan keduanya dan menyudul dahi Ronin 1.

  • Terjerat Deduksi Detektif Kejam   Bab 107 - Warisan Professor Ichinose '1'

    4 hari setelah hari kembalinya Kirishima, dan 2 hari sebelum pernikahan Elise. Kawanan hiu Android singgah di teluk Thailand, jarak yang aman dari polisi laut dan patroli lainnya.Sebagai wakil Presiden agensi, Christa harus menemukan cara memindahkan Weapon X dari lautan ke kantor Agensi yang terpisah jarak 470 kilometer.Belasan pesawat di sewa, puluhan pilot dan kru penerbangan disuap, menghabiskan biaya ratusan ribu dolar. Setelah dibawa dengan pesawat, Weapon X dipindahkan dengan truk kontainer yang disamarkan dengan truk pengangkut kontainer pengangkut uang.Erik mengunjungi raja Thailand untuk berbagi informasi penting tentang Kirishima. Pengkhianat Foundation X, pahlawan agensi yang mengalahkan Foundation X seorang diri.Disaat yang sama rombongan truk pengangkut Weapon X melintasi jalanan Bangkok.Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej, tidak pernah menyangka akan diintimidasi oleh rakyatnya sendiri. Erik berkata, "Aku bukan sekedar r

  • Terjerat Deduksi Detektif Kejam   Bab 106 - Terowongan waktu '2'

    Tentara Amerika sudah menyerah membuka pintu itu tapi mereka masih berada di dataran dingin tersebut, menunggu perintah dari atasan.Katanya tamu yang penting akan datang hari ini. Dia memegang kunci pintu yang selama ini mereka butuhkan. Mendengar kabar itu, semua tentara girang dalam hati.Erik dan Kirishima pun datang. Mereka sempat disangka musuh oleh tentara Amerika, bahkan sempat kontak fisik. Beruntung Kirishima bergerak cepat melindungi Erik dan mematahkan moncong senapan para tentara.Pintu besi berada tepat di depan mereka. Kirishima menjelaskan material pintu besi tidak terhancurkan, yaitu logam langka yang berasal dari meteorit yang jatuh ke bumi ratusan tahun yang lalu.Dengan sentuhan halus, Kirishima berhasil membuka lapis pertama dari total 10 lapis pintu yang membentang. Diperlukan kode akses yang berbeda-beda. Dan kode itu sebenarnya sangat mudah, tapi bukan berisi kalimat konyol seperti yang sering dibuat manusia.Hingga tersisa 1 lapis pintu, Kirishima berbalik pada

  • Terjerat Deduksi Detektif Kejam   Bab 105 - Terowongan waktu '1'

    Android Lunar bangkit dengan dua kaki belakang yang tersisa, berdiri dengan penuh kemarahan. Badai semakin besar, kapal terguncang beberapa kali hampir tenggelam. Kirishima memerintahkan para hiu untuk menyeimbangkan kapal. Kalau Android Lunar bisa bicara, dia pasti mengatakan hal-hal yang membuat ketakutan mereka membesar.Kirishima melangkah cepat, menutup jarak beberapa meter, menebas moncong hiu dengan kekuatan penuh.Clang!Kepala hiu terbelah dua.Kesadaran Android Lunar berpindah lagi."Sial! Dasar pengecut.""Erik Bayroad, segera kembali ke daratan, aku akan mengejar Android Lunar. Kali ini dia tidak lolos karena aku berbagi pikiran dan ingatan dengannya." Perintah Kirishima."BAIK. Tapi berjanjilah kau akan kembali ke koordinat ini besok pagi! Kami akan menjemputmu dengan kapal."Kapal berlayar menjauhi arena pertarungan. Hiu-hiu bantu menyeimbangkan kapal supaya tetap stabil, sementara nahkod

DMCA.com Protection Status