Share

BAB 80

Auteur: Nenghally
last update Dernière mise à jour: 2025-02-08 21:00:46

Zara sudah bersiap mengenakan pakaian rapi, wajahnya terlihat segar meski matanya menyiratkan kegelisahan. Ponselnya terus digenggam, sesekali ia memeriksa layar, berharap ada balasan dari Lena. Namun, pesan yang ia kirim sejak tadi pagi masih belum dibaca.

Zara menuruni tangga dengan langkah cepat, menemui Bu Hanan yang sedang duduk di ruang tamu sambil menikmati teh paginya. Wanita paruh baya itu menoleh ketika Zara mendekat, menatapnya dengan sorot mata tajam seperti biasa.

"Mau ke mana pagi-pagi begini?" tanya Bu Hanan, menyesap tehnya pelan.

"Aku akan pergi ke rumah sakit untuk memeriksa kehamilan," jawab Zara, berusaha terdengar santai. "Aku ingin memastikan semuanya baik-baik saja."

Bu Hanan mengangguk kecil, meski matanya tetap curiga. "Hati-hati di jalan, dan jangan terlalu lama."

Zara tersenyum tipis, mengabaikan tatapan Bu Hanan. "Tentu, Ibu."

Setelah keluar dari rumah, Zara langsung menuju rumah sakit. Perjalanan terasa sedikit berat. Ia menarik n
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Related chapter

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 81

    "Bertahanlah, Zara."Jalanan siang itu tidak terlalu ramai, tetapi setiap detik terasa seperti siksaan. Setiap lampu merah membuatnya semakin gelisah.Beberapa menit kemudian, Jerry melihat mobil Zara terparkir di pinggir jalan. Ia segera menghentikan mobilnya dan berlari ke arah Zara. Wajahnya tampak pucat, dan tangannya memegang perutnya dengan keringat bercucuran."Zara!" panggil Jerry, suaranya penuh kepanikan.Zara membuka matanya perlahan, menatap Jerry dengan ekspresi lemah. "Jerry... aku tak bisa... ini sakit sekali," bisiknya.Jerry segera membungkuk, tangannya menahan tubuh Zara dengan hati-hati. "Aku akan membawamu ke rumah sakit. Kita harus segera pergi," ucapnya, berusaha tetap tenang.Ia membantu Zara berdiri, membawanya ke mobil dengan penuh kehati-hatian. Zara bersandar pada bahunya, tubuhnya terasa begitu lemah. Begitu pintu mobil tertutup, Jerry kembali ke kursi pengemudi dan segera menyalakan mesin.Mo

    Dernière mise à jour : 2025-02-09
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 82

    Luna melangkah dengan percaya diri memasuki gedung kantor Hendrawan Corp. Tumit sepatunya beradu dengan lantai marmer, menghasilkan bunyi yang berirama. Matanya tajam, mencari sosok Jerry yang sejak semalam menghilang begitu saja."Apa Jerry ada di dalam?" tanya Luna pada resepsionis dengan senyum tipis."Maaf, Nona Luna," jawab resepsionis itu sopan. "Tuan Jerry baru saja keluar dari gedung."Luna segera berbalik, matanya menyipit ketika melihat Jerry yang terburu-buru menuju mobilnya. Tanpa berpikir panjang, ia mengikuti dari kejauhan. Jerry tampak serius, wajahnya tegang saat membuka pintu mobil dan melaju dengan cepat."Ada apa, Jerry?" gumam Luna sambil menyalakan mesin mobilnya. Ia menjaga jarak, memastikan Jerry tidak menyadari kehadirannya.Jerry menyetir dengan kecepatan tinggi, membuat Luna harus fokus agar tidak kehilangan jejak. Di tengah perjalanan, Luna melihat sesuatu yang mengejutkan. Di sisi jalan, Jerry berhenti mendadak, keluar dari mobil, dan berlari ke arah seoran

    Dernière mise à jour : 2025-02-09
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 83

    Rian menutup laptopnya dengan gerakan tegas. Rahangnya mengeras, sementara pikirannya penuh dengan kemarahan yang bergejolak.Ia baru saja menyaksikan rekaman CCTV dari rumah keluarga Hendrawan. Dalam rekaman itu, Zara tampak dipojokkan oleh Bu Hanan, dan tuduhan yang dilontarkan membuat darahnya mendidih."Beraninya ibu memperlakukan istriku seperti itu," gumam Rian dengan nada rendah namun penuh amarah. Tangannya mengepal erat hingga buku-buku jarinya memutih.Sandi, yang berdiri di sampingnya, menatap Rian dengan waspada. "Apa yang ingin Tuan lakukan selanjutnya?"Rian menghela napas berat, mencoba mengendalikan emosinya. "Tetap laporkan semuanya padaku tanpa menimbulkan kecurigaan. Cari kebenarannya… apakah anak yang dikandung Zara benar-benar darah dagingku."Belum sempat Sandi menjawab, suara pintu yang terbuka dengan keras menarik perhatian mereka. Lena berdiri di ambang pintu, wajahnya penuh kemarahan."Kamu kelewatan, Rian!"Sandi mundur selangka

    Dernière mise à jour : 2025-02-10
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 84

    Setelah makan siang selesai, Bu Hanan dan Luna melangkah keluar menuju taman. Udara siang itu sejuk, tetapi suasana di antara mereka terasa panas oleh percakapan yang baru saja terjadi di ruang makan.Luna berhenti di bawah pohon besar, memandang Bu Hanan dengan mata penuh rasa ingin tahu. "Tante, apa Zara tinggal di sini sekarang?"Bu Hanan menarik napas panjang, ekspresinya menunjukkan ketidaksenangan. "Iya, dia bilang ingin tinggal di sini sampai Rian ditemukan. Awalnya aku menolak, tapi Arman menyuruhku untuk membiarkannya."Luna membelalakkan matanya, hampir tak percaya. "Dia tinggal di sini? Dan... bersama Jerry juga?"Bu Hanan mengangguk pelan, matanya menyipit penuh kecurigaan. "Iya, dan itu yang membuatku khawatir. Aku tahu Zara menggunakan alasan kehamilannya, tapi aku tidak bisa menutup mata terhadap apa yang terjadi."Luna tertawa kecil, lalu menatap Bu Hanan dengan tatapan penuh rencana. "Tante, ini bukan kebetulan. Zara pasti punya tujuan tertentu.

    Dernière mise à jour : 2025-02-10
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 85

    Luna tersenyum licik sambil menggenggam memori kecil di tangannya. Ia melangkah keluar dari garasi dengan percaya diri, mencari sudut yang lebih sepi sebelum menelepon seseorang."Halo... Ini aku, Luna," katanya dengan nada lembut, namun penuh maksud tersembunyi. "Aku punya sesuatu yang ingin kupulihkan. Apakah kamu bisa memulihkan data yang sudah dihapus dari sebuah kamera dasbor?"Suara di seberang sana terdengar yakin. "Tentu saja, kirimkan saja memorinya. Aku bisa mengembalikan data yang terhapus, tapi butuh waktu."Luna tersenyum, menatap memori itu seolah memegang kunci kemenangan. "Baik, aku akan mengirimkannya sekarang. Lakukan secepat mungkin. Aku butuh bukti itu."Setelah menutup telepon, Luna menggenggam memori itu lebih erat. "Zara,  "Aku tidak sabar melihat wajahmu saat kebenaran terungkap," gumamnya sambil berjalan menuju mobilnya.Sementara itu, Zara hampir menabrak Jerry di lorong sebelum masuk ke kamarnya. Nafasnya terengah-engah, wajahnya tegang

    Dernière mise à jour : 2025-02-11
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 86

    Sandi menatap jalan di depannya, matanya tajam dan penuh fokus. Dengan satu tangan di setir, ia menekan tombol panggilan cepat di ponselnya."Pak Jerry, saya sudah mendapatkan memorinya kembali," ucap Sandi, suaranya datar namun penuh makna."Bagus," jawab Jerry dari ujung telepon, suaranya tenang namun jelas terdengar puas. "Bawa itu padaku."Sandi mengangguk meski Jerry tidak bisa melihatnya. "Baik, Pak. Saya dalam perjalanan."Namun, di dalam hatinya, Sandi tahu ini bukan hanya tentang menyerahkan memori kepada Jerry. Ia memegang sesuatu yang lebih dari sekadar rekaman. Ini adalah kunci untuk memahami permainan yang sedang terjadi di antara keluarga Hendrawan dan musuh-musuh mereka yang tak kasat mata."Terkadang, kita harus mendekati musuh dan menjadikannya seorang teman, agar lebih mudah mengenalnya dari dalam," gumam Sandi sambil menatap memori di tangannya.Mobil melaju dengan tenang, sementara pikiran Sandi berputar cepat. Jerry bukan hanya sekadar pe

    Dernière mise à jour : 2025-02-11
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 87

    "Zara, mau ke mana kamu?" panggil Bu Hanan dari ruang tamu, matanya memperhatikan Zara yang menuruni tangga dengan langkah tergesa-gesa."Saya ada urusan, Bu," jawab Zara singkat, tangannya erat menggenggam tas di pundaknya, jelas menunjukkan niatnya yang tak bisa diganggu."Urusan apa? Gak baik wanita hamil sering-sering keluar rumah," kata Bu Hanan, nadanya setengah memerintah. "Jangan sampai kesehatan calon cucuku terganggu."Zara berhenti sejenak di ujung tangga, menatap Bu Hanan dengan senyum tipis, mencoba menjaga kesopanan. "Terima kasih atas perhatiannya, Bu. Tapi saya harus menyelesaikan sesuatu yang penting."Bu Hanan menyipitkan matanya, seolah tidak percaya. "Apa kamu pergi sendiri? Kenapa gak minta sopir untuk mengantarmu?"Zara menggeleng pelan. "Saya bisa mengurusnya sendiri, Bu.""Zara," suara Bu Hanan melembut, tetapi tetap sarat dengan rasa ingin tahu. "Saya harap kamu gak menyembunyikan sesuatu dari kami. Apalagi sekarang, situasinya sangat sensitif.""Tidak ada yan

    Dernière mise à jour : 2025-02-12
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 88

    Pria itu berdiri tegap di depannya, matanya sedikit melebar melihat Zara, tetapi dengan cepat kembali tenang. Zara, di sisi lain, menatapnya penuh kekecewaan dan amarah."Nona Zara...," Sandi mencoba bersikap tenang."Kamu tahu," suara Zara lirih, hampir seperti bisikan, namun penuh tekanan. "Selama ini... kamu tahu dia masih hidup?"Sandi tidak langsung menjawab. Ia mengusap tengkuknya dengan gelisah, mencari cara untuk menjelaskan. "Nona Zara, tolong dengarkan saya dulu..."Zara menggeleng keras, air matanya sudah tumpah. "Aku hidup dalam kesedihan, kebingungan, dan rasa kehilangan yang tak berujung. Aku hampir gila mencarinya, Sandi! Dan kamu... kamu tahu! Kalian semua tahu, tapi tidak ada yang memberitahuku!"Sandi menatapnya dengan tatapan bersalah. "Saya melakukannya demi Tuan Rian. Dia memintaku untuk tidak mengatakan apa pun. Dia ingin memastikan Anda aman sebelum dia kembali.""Aman? Apa maksudmu aman?" suara Zara mulai bergetar, penuh emosi. "Apa me

    Dernière mise à jour : 2025-02-12

Latest chapter

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 184 ( TAMAT )

    Hari yang ditunggu akhirnya tiba. Pernikahan Jerry dan Tasya berlangsung di sebuah taman indah yang dihiasi dengan bunga-bunga putih dan lilin-lilin kecil yang berkelap-kelip. Langit cerah, burung-burung berkicau seolah ikut merayakan kebahagiaan mereka.Di antara para tamu, Rian dan Zara berdiri di barisan depan, tersenyum bangga melihat sahabat mereka akhirnya bersatu dalam ikatan suci.Di samping mereka, dua anak kecil yang menggemaskan, Naomi dan Nathan, anak kembar mereka berlari-lari kecil sambil menggenggam bantal berbentuk hati sambil membawa cincin pernikahan."Tante Tasya cantik sekali!" seru Naomi dengan mata berbinar.Nathan mengangguk setuju. "Om Jerry juga kelihatan keren hari ini!"Zara tersenyum dan berbisik pada Rian, "Mereka lebih bersemangat dari kita."Rian terkekeh. "Ya, lihat saja nanti, mereka pasti ikut heboh di pesta."Sementara itu, Jerry berdiri di altar dengan gugup, menunggu Tasya yang berjalan menuju ke arahnya. Gaun putih pa

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 183

    Jerry berdiri di depan cermin, merapikan kemeja putihnya yang baru disetrika. Ini bukan pertama kalinya dia merasa gugup, tetapi kali ini berbeda. Hari ini adalah hari di mana dia akan mengambil langkah terbesar dalam hidupnya.Melamar Tasya.Setelah berbicara dengan kedua orang tua Tasya beberapa hari lalu, dia semakin yakin bahwa ini adalah keputusan yang tepat. Dia tidak ingin menunggu lebih lama lagi. Dia mencintai Tasya, dan dia ingin menghabiskan sisa hidupnya bersamanya.Jerry telah merencanakan semuanya dengan matang. Dia ingin momen ini menjadi sesuatu yang Tasya kenang selamanya. Dia memilih restoran rooftop eksklusif dengan pemandangan kota yang indah di malam hari.Di sana, dia sudah menyiapkan dekorasi dengan lilin-lilin kecil, kelopak bunga mawar, dan musik romantis yang akan mengiringi makan malam mereka.Tidak hanya itu, Jerry juga meminta bantuan sahabat-sahabat Tasya untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sahabat terbaik Tasya, Rina dan Dita

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 182

    Malam itu, Jerry duduk di dalam mobilnya, menatap ponselnya dengan ragu. Jarinya berulang kali melayang di atas nama Tasya, tetapi ia tidak juga menekan tombol panggil.Setelah percakapan dengan Rian, pikirannya semakin kacau. Dia ingin berbicara dengan Tasya, ingin meyakinkan bahwa perasaannya tulus. Namun, dia juga tidak ingin membuat perempuan itu semakin menjauh.Akhirnya, dengan tekad yang sudah bulat, Jerry keluar dari mobilnya dan berjalan menuju rumah sakit tempat Tasya bekerja. Dia tahu jam kerja perempuan itu hampir selesai. Jika dia ingin bicara, ini adalah kesempatan terbaiknya.Saat ia sampai di lobi rumah sakit, matanya segera menangkap sosok Tasya yang sedang berbicara dengan seorang pria berseragam dokter. Jerry mengenali pria itu, dokter Alex, rekan kerja Tasya yang pernah beberapa kali ia dengar namanya disebut dalam percakapan mereka.Ada sesuatu dalam cara Tasya tertawa kecil yang membuat Jerry merasa gelisah. Itu adalah tawa yang dulu sering ia d

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 181

    Beberapa hari berlalu sejak percakapan itu, dan Jerry mulai menyadari sesuatu yang aneh. Tasya tidak lagi menghubunginya seperti sebelumnya. Tidak ada pesan singkat menanyakan kabarnya, tidak ada ajakan makan siang atau sekadar berbagi cerita.Jika biasanya Tasya selalu hadir dengan senyumannya yang hangat, kini dia seakan menghilang begitu saja.Awalnya, Jerry berpikir bahwa Tasya hanya sibuk dengan pekerjaannya di rumah sakit. Tapi ketika dia mencoba menghubunginya, hanya balasan singkat yang ia dapatkan, atau bahkan pesan yang tidak pernah dibalas sama sekali.Rasa penasaran mulai mengusik Jerry. Ada sesuatu yang terjadi, dan dia ingin tahu alasannya. Sore itu, dia memutuskan untuk menunggu di luar rumah sakit tempat Tasya bekerja.Setelah beberapa jam berlalu, akhirnya dia melihat sosok perempuan itu keluar dari gedung dengan wajah lelah. Tasya tampak terkejut ketika melihat Jerry berdiri di sana.“Tasya,” panggil Jerry pelan.Tasya menghentikan langkahny

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 180

    Hari-hari berlalu sejak Jerry membantu Tasya mendapatkan pekerjaan di rumah sakit. Semakin sering mereka bertemu, semakin banyak pula percakapan yang mereka bagi.Jerry, yang biasanya tertutup, mulai menemukan kenyamanan dalam keberadaan Tasya. Sementara itu, Tasya juga merasakan sesuatu yang berbeda saat berbicara dengan Jerry.Suatu sore setelah jam kerja, Tasya sedang membereskan berkas-berkas pasien di meja resepsionis. Jerry, yang kebetulan baru menyelesaikan pertemuan dengan direktur rumah sakit, melihat Tasya yang terlihat lelah."Masih sibuk?" tanya Jerry sambil menyandarkan tangannya di meja.Tasya menoleh dan tersenyum tipis. "Iya, harus menyelesaikan ini dulu sebelum pulang. Kamu sendiri, kenapa masih di sini?"Jerry mengangkat bahunya. "Menunggu seseorang," jawabnya santai."Menunggu siapa?" Tasya bertanya sambil melirik jam tangannya. Rumah sakit sudah mulai sepi, hanya tersisa beberapa staf yang juga bersiap untuk pulang.Jerry tersenyum kec

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 179

    Jerry melangkah memasuki supermarket dengan langkah santai. Acara pernikahan Lena dan Sandi tadi cukup melelahkan, dan sekarang ia hanya ingin membeli minuman dingin untuk menyegarkan pikirannya.Setelah mengambil sebotol air mineral dari lemari pendingin, ia beranjak ke kasir. Saat itu, matanya menangkap sosok seorang wanita yang sedang sibuk merapikan barang di rak dekat kasir.Rambut panjangnya diikat ke belakang, dan ia mengenakan seragam pegawai supermarket berwarna hijau. Ketika wanita itu berbalik, mata mereka bertemu, dan keduanya terdiam."Tasya?" Jerry mengernyit, mencoba memastikan bahwa penglihatannya tidak salah.Wanita itu pun terkejut, lalu tersenyum setelah memastikan siapa yang berdiri di hadapannya. "Jerry? Ya ampun, lama sekali kita tidak bertemu!" serunya dengan nada antusias.Jerry mengangguk pelan, masih memproses fakta bahwa ia bertemu dengan teman Zara di masa lalu. "Sudah lama sekali. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini."

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 178

    Rian tiba-tiba saja berjongkok di hadapan istrinya, mengeluarkan sebuah kotak dari sakunya. Dia mengungkapkan cintanya, melamar Zara lagi. Dia bilang, mungkin dulu mereka menikah karena paksaan dan Rian hanyalah peran pengganti Jerry. Namun, sekarang Rian ingin hidup bersama dengan Zara, saling mencintai.Zara menatap Rian dengan mata berkaca-kaca. Dadanya bergemuruh, campuran antara keterkejutan dan kebahagiaan yang tak bisa dijelaskan. "Rian..." suaranya hampir tak terdengar.Rian membuka kotak kecil itu, menampilkan cincin berlian yang berkilauan di bawah cahaya lampu taman mereka. "Zara, aku ingin kita memulai kembali. Kali ini, bukan karena keadaan atau paksaan. Aku ingin menikahimu lagi, dengan sepenuh hati dan dengan rasa cinta yang tak terbantahkan."Zara menutup mulutnya, air mata mulai mengalir. Hatinya berdesir hangat mendengar pengakuan itu. Sejak dulu, ia selalu mempertanyakan bagaimana perasaan Rian sebenarnya. Apakah ia hanya menjadi bayanga

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 177

    Hari itu, suasana di Hendrawan Group terasa berbeda. Para karyawan berbisik-bisik sejak pagi, membicarakan satu hal yang menjadi pusat perhatian mereka. Kembalinya Jerry Hendrawan sedang menjadi topik hangat. Setelah empat tahun berlalu, nama Jerry kembali menggema di dalam gedung perusahaan.Sejak kepergiannya, banyak hal telah berubah. Rian, yang selama ini mengelola perusahaan, sudah menyiapkan semuanya. Ia tidak ingin ada kekacauan atau ketidakjelasan dalam transisi ini. Bagaimanapun, Jerry adalah pemilik sah Hendrawan Group, dan Rian tahu saatnya sudah tiba untuk mengembalikan hak tersebut.Saat Jerry memasuki gedung, semua mata tertuju padanya. Pria itu mengenakan setelan hitam dengan kemeja putih bersih, langkahnya tegas dan penuh percaya diri. Tidak ada lagi bayangan pria yang dulu penuh kemarahan dan dendam. Wajahnya terlihat lebih matang, lebih tenang, meskipun masih menyimpan ketegasan yang khas.Ketika lift membawanya ke lantai eksekutif, sekretaris Rian sege

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 176

    Zara melangkah memasuki rumah sakit dengan perasaan campur aduk. Setelah sekian lama absen dari dunia medis, hari ini adalah hari pertamanya kembali bertugas sebagai dokter.Meskipun ia sudah terbiasa membantu Rian di perusahaan, dunia rumah sakit adalah tempat di mana hatinya benar-benar berada. Perasaan nostalgia langsung menyergapnya begitu ia melewati koridor yang dulu sangat akrab baginya."Selamat datang kembali, Dokter Zara," sapa salah satu perawat yang dikenalnya, Rina, dengan senyum ramah.Zara membalas dengan anggukan hangat. "Terima kasih, Rina. Bagaimana keadaan di sini? Apa ada perubahan besar selama aku pergi?"Rina tertawa kecil. "Tidak banyak, hanya saja kami kehilangan seorang dokter yang sangat berdedikasi. Sekarang, kami senang karena dokter itu kembali."Zara tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya menuju ruang ganti. Ia mengenakan jas putihnya dengan perasaan familiar yang menyenangkan. Setelah merapikan rambutnya, ia menuju ruang rapat untuk

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status