Share

BAB 134

Author: Nenghally
last update Huling Na-update: 2025-03-11 13:00:49

Ruangan meeting di lantai tertinggi Hendrawan Group dipenuhi atmosfer profesional. Cahaya matahari sore menembus kaca besar di belakang kursi utama, memberikan pemandangan kota yang sibuk di luar sana.

Suara ketukan sepatu terdengar dari kejauhan, diselingi suara tongkat yang beradu dengan lantai marmer, menandakan kedatangan seseorang yang dinanti.

Rian Hendrawan memasuki ruangan dengan langkah perlahan, masih bertumpu pada tongkat di tangannya. Meski belum sepenuhnya pulih, aura kepemimpinan yang kuat tetap terpancar darinya.

Jas abu-abu gelap yang membalut tubuhnya menambah kesan wibawa yang tak terbantahkan. Di belakangnya, Sandi mengikuti dengan membawa beberapa dokumen penting.

"Sudah datang?" tanya Rian tanpa mengalihkan pandangannya dari layar tablet yang menampilkan data perusahaan calon klien.

"Ya, Pak. Mereka sudah menunggu di dalam," jawab Sandi.

Rian mengangguk ringan sebelum akhirnya mendorong pintu ruang meeting. Di dalam, duduk seorang pria pa
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 135

    Setelah pertemuan itu berakhir, Rian tetap duduk di kursinya, merenungkan kata-kata terakhir Nadin. Cara wanita itu berbicara tidak hanya menunjukkan kepercayaan diri, tetapi juga seolah mengetahui lebih dari yang seharusnya.Sandi menutup laptopnya dan menyusun berkas-berkas yang berserakan di meja. “Kalau melihat dari gesturnya, sepertinya Nadin sudah melakukan riset cukup dalam tentang Anda,” katanya, memecah keheningan.Rian menatap lurus ke depan sebelum akhirnya meletakkan tongkatnya di samping meja. “Bukan hanya sekadar riset. Dia berbicara seperti seseorang yang ingin menguji aku,” gumamnya.Sandi mengerutkan dahi. “Apa mungkin dia punya maksud lain selain urusan bisnis?”Rian tidak langsung menjawab. Ia mengambil tablet di depannya dan mulai membuka beberapa data yang berkaitan dengan Wijaya Group. Ada sesuatu yang mengusiknya, sesuatu yang belum bisa ia pahami sepenuhnya.Setelah beberapa menit, ia menatap Sandi. “Lakukan penyelidikan lebih dalam tentang Nadin Wijaya. Latar

    Huling Na-update : 2025-03-11
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 136

    Setelah pertemuan dengan Pak Wijaya beberapa hari yang lalu, Rian kembal bekerja dengan perasaan tak tenang. Proyek besar yang ia persiapkan dengan cermat kini terancam batal karena adanya pesaing yang menawarkan paket serupa dengan harga yang lebih kompetitif.Perasaan cemas mulai merayap, karena kehilangan proyek ini berarti kehilangan sebuah peluang besar, dan yang lebih buruk lagi, hubungan bisnis yang sudah terjalin dengan Wijaya Group bisa saja berakhir.Rian duduk di kursinya dan menatap layar laptopnya dengan tatapan kosong, matanya melayang ke data-data yang menunjukkan betapa cepatnya pesaing baru ini berkembang. Perusahaan itu, Larasati Group, relatif baru, namun sudah bisa menarik perhatian banyak pihak.Meskipun baru, perusahaan ini berhasil menawarkan solusi yang lebih murah dan terkesan efisien. Semua ini seolah menjadi ancaman nyata bagi Hendrawan Group.Sandi yang sejak tadi duduk di kursi sebelah, menyadari bahwa Rian tampak lebih serius dari biasan

    Huling Na-update : 2025-03-12
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 137

    Nama Siska Larasati terus berputar-putar di benak Rian. Wanita itu, yang pernah menjadi bagian dari masa lalunya, kini muncul kembali dalam hidupnya sebagai pesaing yang tak terduga. Ia tahu bahwa menghadapi Siska bukanlah perkara mudah, apalagi dengan latar belakang dan ambisinya yang sangat kuat.Rian duduk di kursinya, meraba kepala tongkat yang ada di samping meja, mencoba untuk tetap fokus pada pekerjaannya. Namun, hatinya terus tergerus oleh sesuatu yang dirasakannya. Jika Siska berhasil merebut kontrak dari Wijaya Group, itu bisa menjadi pukulan berat bagi Hendrawan Group.“Pak, ada kabar baru,” suara Sandi menyadarkan Rian dari lamunannya. Sandi masuk ke ruangan dengan membawa sebuah berkas tebal. “Nadin Wijaya menghubungi kami beberapa jam yang lalu.”Rian menoleh, sedikit terkejut. “Nadin? Apa yang dia katakan?”Sandi meletakkan berkas itu di atas meja, membuka beberapa halaman dengan cepat. “Dia mengatakan bahwa tidak berniat bekerja sama dengan Larasati G

    Huling Na-update : 2025-03-12
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 138

    Zara duduk di ruang tamu yang luas, matanya terpaku pada layar ponsel yang tergeletak di atas meja kopi. Sudah beberapa kali ia mencoba menghubungi Rian, tetapi pesannya hanya terbaca tanpa ada balasan.Ia menatap kosong, memikirkan betapa jarangnya mereka berbicara belakangan ini. Suasana rumah yang seharusnya penuh kebahagiaan malah terasa hampa, seiring dengan semakin sibuknya Rian dengan pekerjaannya.Hamil delapan bulan membuatnya semakin emosional. Rasa lelah fisik dan mental mulai mengurasnya. Tidak hanya tubuhnya yang kian berat, tetapi juga hati yang mulai merasa kesepian. Zara sering kali merasa sendiri, meskipun Rian ada di rumah, namun pikirannya lebih terfokus pada pekerjaan dan segala urusan di luar sana.Pagi ini, ia bahkan merasa cemas ketika menyadari ada banyak hal yang harus dipersiapkan untuk kelahiran bayi mereka. Barang-barang yang harus dibeli, persiapan rumah, dan hal-hal lainnya yang harus ditangani bersama. Namun, Rian selalu tampak sibuk, lebih

    Huling Na-update : 2025-03-13
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 139

    Satu minggu berlalu, namun tak ada kejelasan dari Rian bahwa dia akan mengajak Zara keluar. Dia sepertinya benar-benar melupakan janjinya pada Zara.Zara duduk di ruang tamu, menatap layar ponselnya yang menampilkan daftar perlengkapan bayi yang masih belum terbeli. Waktu terus berjalan, dan semakin mendekati hari kelahiran bayi mereka, namun Rian semakin sibuk. Dia tidak bisa terus menunggu, merasa tidak dihargai, dan akhirnya memutuskan untuk pergi sendiri.Dengan tas belanja di tangan, Zara melangkah keluar dari rumah. Keputusan untuk melakukannya sendiri sedikit membuatnya merasa lebih kuat, meski hati kecilnya tetap berharap Rian akan menyadari betapa pentingnya momen ini.Di toko perlengkapan bayi yang cukup besar, Zara mulai memilih barang-barang yang diperlukan. Seiring dengan berjalannya waktu, ia mulai merasa sedikit lebih tenang. Rasanya seperti kembali mengendalikan hidupnya, meskipun sendirian.Namun, saat ia tengah memeriksa rak pakaian bayi, langkahnya

    Huling Na-update : 2025-03-13
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 140

    Rian tampak memperhatikan wanita itu dengan senyum yang jarang terlihat, terutama dalam beberapa minggu terakhir ini. Zara menelan ludah, perasaan campur aduk muncul begitu saja.Seharusnya, ia tahu kalau Rian sering bekerja dengan banyak orang, tapi saat melihat mereka begitu dekat, sesuatu dalam dirinya terasa sangat berbeda.Tanpa sadar, Arka yang masih berdiri di sampingnya menyadari arah pandangan Zara. “Zara?” Arka bertanya pelan, mengikuti arah pandangannya.Zara mengalihkan pandangannya dengan cepat. “Itu... itu Rian,” kata Zara terbata, mencoba terdengar biasa saja meskipun perasaannya kacau. “Dia... sedang berbicara dengan seseorang.”Arka menatapnya dengan seksama. “Iya, aku lihat. Sepertinya mereka cukup akrab.”Zara tersenyum kecil, mencoba menutupi kecemasannya, tetapi ada perasaan tak enak yang mulai merayap di dadanya.“Ya, aku kira hanya urusan pekerjaan,” jawabnya pelan, berharap perasaan cemas itu segera hilang.Namun, di dalam hatinya,

    Huling Na-update : 2025-03-14
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 141

    Zara duduk di tepi tempat tidur, tangannya memeluk bantal dengan gelisah. Malam semakin larut, tetapi Rian belum juga pulang. Sesekali ia melirik ponselnya, berharap ada pesan atau panggilan dari suaminya. Namun, layar tetap sepi.Zara menggigit bibirnya, menahan keinginan untuk menelepon. Ia tidak ingin terlihat seperti istri yang posesif atau merepotkan, tapi hatinya bergejolak. Akhirnya, ia mengambil ponsel dan mencoba menghubungi Rian.Nada sambung terdengar beberapa kali sebelum akhirnya terputus begitu saja. Tidak diangkat.Zara menatap layar dengan napas tertahan. Jantungnya berdebar semakin cepat. Apakah Rian benar-benar sibuk, atau dia sengaja mengabaikan panggilannya?Perasaan tidak tenang itu semakin membebani dadanya. Dengan perlahan, ia meletakkan ponselnya di meja samping tempat tidur dan meraih segelas air. Namun, bahkan setelah meneguknya, kegelisahannya tidak berkurang.Perutnya mulai terasa sedikit berat, mungkin karena stres atau kelelahan. Ia

    Huling Na-update : 2025-03-14
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 142

    Di tempat lain, di sebuah restoran mewah dengan lampu temaram, Siska memutar gelas anggurnya perlahan. Senyum tipis menghiasi bibirnya saat ia menatap layar ponselnya.Pesan yang baru ia kirim masih belum terbaca, tapi ia tidak tergesa-gesa. Cepat atau lambat, Zara pasti akan melihatnya.Ia menyandarkan punggungnya ke kursi, menikmati suasana restoran yang elegan. Seorang pria di seberangnya, seorang rekan bisnisnya, memperhatikan ekspresinya dengan rasa ingin tahu.“Kamu terlihat puas. Apa ada kabar baik?” tanyanya, sambil menyesap anggurnya.Siska tertawa kecil. “Bisa dibilang begitu. Aku baru saja menanam benih kecil yang akan segera tumbuh menjadi badai.”Pria itu mengangkat alis, penasaran. “Badai untuk siapa?”Siska meletakkan ponselnya di meja dan menyilangkan kakinya anggun. “Untuk seseorang yang dulu berani meremehkan aku. Aku ingin melihat bagaimana istrinya bereaksi setelah membaca pesan itu.”Pria itu tersenyum samar. “Kamu masih bermain perma

    Huling Na-update : 2025-03-15

Pinakabagong kabanata

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 184 ( TAMAT )

    Hari yang ditunggu akhirnya tiba. Pernikahan Jerry dan Tasya berlangsung di sebuah taman indah yang dihiasi dengan bunga-bunga putih dan lilin-lilin kecil yang berkelap-kelip. Langit cerah, burung-burung berkicau seolah ikut merayakan kebahagiaan mereka.Di antara para tamu, Rian dan Zara berdiri di barisan depan, tersenyum bangga melihat sahabat mereka akhirnya bersatu dalam ikatan suci.Di samping mereka, dua anak kecil yang menggemaskan, Naomi dan Nathan, anak kembar mereka berlari-lari kecil sambil menggenggam bantal berbentuk hati sambil membawa cincin pernikahan."Tante Tasya cantik sekali!" seru Naomi dengan mata berbinar.Nathan mengangguk setuju. "Om Jerry juga kelihatan keren hari ini!"Zara tersenyum dan berbisik pada Rian, "Mereka lebih bersemangat dari kita."Rian terkekeh. "Ya, lihat saja nanti, mereka pasti ikut heboh di pesta."Sementara itu, Jerry berdiri di altar dengan gugup, menunggu Tasya yang berjalan menuju ke arahnya. Gaun putih pa

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 183

    Jerry berdiri di depan cermin, merapikan kemeja putihnya yang baru disetrika. Ini bukan pertama kalinya dia merasa gugup, tetapi kali ini berbeda. Hari ini adalah hari di mana dia akan mengambil langkah terbesar dalam hidupnya.Melamar Tasya.Setelah berbicara dengan kedua orang tua Tasya beberapa hari lalu, dia semakin yakin bahwa ini adalah keputusan yang tepat. Dia tidak ingin menunggu lebih lama lagi. Dia mencintai Tasya, dan dia ingin menghabiskan sisa hidupnya bersamanya.Jerry telah merencanakan semuanya dengan matang. Dia ingin momen ini menjadi sesuatu yang Tasya kenang selamanya. Dia memilih restoran rooftop eksklusif dengan pemandangan kota yang indah di malam hari.Di sana, dia sudah menyiapkan dekorasi dengan lilin-lilin kecil, kelopak bunga mawar, dan musik romantis yang akan mengiringi makan malam mereka.Tidak hanya itu, Jerry juga meminta bantuan sahabat-sahabat Tasya untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sahabat terbaik Tasya, Rina dan Dita

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 182

    Malam itu, Jerry duduk di dalam mobilnya, menatap ponselnya dengan ragu. Jarinya berulang kali melayang di atas nama Tasya, tetapi ia tidak juga menekan tombol panggil.Setelah percakapan dengan Rian, pikirannya semakin kacau. Dia ingin berbicara dengan Tasya, ingin meyakinkan bahwa perasaannya tulus. Namun, dia juga tidak ingin membuat perempuan itu semakin menjauh.Akhirnya, dengan tekad yang sudah bulat, Jerry keluar dari mobilnya dan berjalan menuju rumah sakit tempat Tasya bekerja. Dia tahu jam kerja perempuan itu hampir selesai. Jika dia ingin bicara, ini adalah kesempatan terbaiknya.Saat ia sampai di lobi rumah sakit, matanya segera menangkap sosok Tasya yang sedang berbicara dengan seorang pria berseragam dokter. Jerry mengenali pria itu, dokter Alex, rekan kerja Tasya yang pernah beberapa kali ia dengar namanya disebut dalam percakapan mereka.Ada sesuatu dalam cara Tasya tertawa kecil yang membuat Jerry merasa gelisah. Itu adalah tawa yang dulu sering ia d

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 181

    Beberapa hari berlalu sejak percakapan itu, dan Jerry mulai menyadari sesuatu yang aneh. Tasya tidak lagi menghubunginya seperti sebelumnya. Tidak ada pesan singkat menanyakan kabarnya, tidak ada ajakan makan siang atau sekadar berbagi cerita.Jika biasanya Tasya selalu hadir dengan senyumannya yang hangat, kini dia seakan menghilang begitu saja.Awalnya, Jerry berpikir bahwa Tasya hanya sibuk dengan pekerjaannya di rumah sakit. Tapi ketika dia mencoba menghubunginya, hanya balasan singkat yang ia dapatkan, atau bahkan pesan yang tidak pernah dibalas sama sekali.Rasa penasaran mulai mengusik Jerry. Ada sesuatu yang terjadi, dan dia ingin tahu alasannya. Sore itu, dia memutuskan untuk menunggu di luar rumah sakit tempat Tasya bekerja.Setelah beberapa jam berlalu, akhirnya dia melihat sosok perempuan itu keluar dari gedung dengan wajah lelah. Tasya tampak terkejut ketika melihat Jerry berdiri di sana.“Tasya,” panggil Jerry pelan.Tasya menghentikan langkahny

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 180

    Hari-hari berlalu sejak Jerry membantu Tasya mendapatkan pekerjaan di rumah sakit. Semakin sering mereka bertemu, semakin banyak pula percakapan yang mereka bagi.Jerry, yang biasanya tertutup, mulai menemukan kenyamanan dalam keberadaan Tasya. Sementara itu, Tasya juga merasakan sesuatu yang berbeda saat berbicara dengan Jerry.Suatu sore setelah jam kerja, Tasya sedang membereskan berkas-berkas pasien di meja resepsionis. Jerry, yang kebetulan baru menyelesaikan pertemuan dengan direktur rumah sakit, melihat Tasya yang terlihat lelah."Masih sibuk?" tanya Jerry sambil menyandarkan tangannya di meja.Tasya menoleh dan tersenyum tipis. "Iya, harus menyelesaikan ini dulu sebelum pulang. Kamu sendiri, kenapa masih di sini?"Jerry mengangkat bahunya. "Menunggu seseorang," jawabnya santai."Menunggu siapa?" Tasya bertanya sambil melirik jam tangannya. Rumah sakit sudah mulai sepi, hanya tersisa beberapa staf yang juga bersiap untuk pulang.Jerry tersenyum kec

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 179

    Jerry melangkah memasuki supermarket dengan langkah santai. Acara pernikahan Lena dan Sandi tadi cukup melelahkan, dan sekarang ia hanya ingin membeli minuman dingin untuk menyegarkan pikirannya.Setelah mengambil sebotol air mineral dari lemari pendingin, ia beranjak ke kasir. Saat itu, matanya menangkap sosok seorang wanita yang sedang sibuk merapikan barang di rak dekat kasir.Rambut panjangnya diikat ke belakang, dan ia mengenakan seragam pegawai supermarket berwarna hijau. Ketika wanita itu berbalik, mata mereka bertemu, dan keduanya terdiam."Tasya?" Jerry mengernyit, mencoba memastikan bahwa penglihatannya tidak salah.Wanita itu pun terkejut, lalu tersenyum setelah memastikan siapa yang berdiri di hadapannya. "Jerry? Ya ampun, lama sekali kita tidak bertemu!" serunya dengan nada antusias.Jerry mengangguk pelan, masih memproses fakta bahwa ia bertemu dengan teman Zara di masa lalu. "Sudah lama sekali. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini."

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 178

    Rian tiba-tiba saja berjongkok di hadapan istrinya, mengeluarkan sebuah kotak dari sakunya. Dia mengungkapkan cintanya, melamar Zara lagi. Dia bilang, mungkin dulu mereka menikah karena paksaan dan Rian hanyalah peran pengganti Jerry. Namun, sekarang Rian ingin hidup bersama dengan Zara, saling mencintai.Zara menatap Rian dengan mata berkaca-kaca. Dadanya bergemuruh, campuran antara keterkejutan dan kebahagiaan yang tak bisa dijelaskan. "Rian..." suaranya hampir tak terdengar.Rian membuka kotak kecil itu, menampilkan cincin berlian yang berkilauan di bawah cahaya lampu taman mereka. "Zara, aku ingin kita memulai kembali. Kali ini, bukan karena keadaan atau paksaan. Aku ingin menikahimu lagi, dengan sepenuh hati dan dengan rasa cinta yang tak terbantahkan."Zara menutup mulutnya, air mata mulai mengalir. Hatinya berdesir hangat mendengar pengakuan itu. Sejak dulu, ia selalu mempertanyakan bagaimana perasaan Rian sebenarnya. Apakah ia hanya menjadi bayanga

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 177

    Hari itu, suasana di Hendrawan Group terasa berbeda. Para karyawan berbisik-bisik sejak pagi, membicarakan satu hal yang menjadi pusat perhatian mereka. Kembalinya Jerry Hendrawan sedang menjadi topik hangat. Setelah empat tahun berlalu, nama Jerry kembali menggema di dalam gedung perusahaan.Sejak kepergiannya, banyak hal telah berubah. Rian, yang selama ini mengelola perusahaan, sudah menyiapkan semuanya. Ia tidak ingin ada kekacauan atau ketidakjelasan dalam transisi ini. Bagaimanapun, Jerry adalah pemilik sah Hendrawan Group, dan Rian tahu saatnya sudah tiba untuk mengembalikan hak tersebut.Saat Jerry memasuki gedung, semua mata tertuju padanya. Pria itu mengenakan setelan hitam dengan kemeja putih bersih, langkahnya tegas dan penuh percaya diri. Tidak ada lagi bayangan pria yang dulu penuh kemarahan dan dendam. Wajahnya terlihat lebih matang, lebih tenang, meskipun masih menyimpan ketegasan yang khas.Ketika lift membawanya ke lantai eksekutif, sekretaris Rian sege

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 176

    Zara melangkah memasuki rumah sakit dengan perasaan campur aduk. Setelah sekian lama absen dari dunia medis, hari ini adalah hari pertamanya kembali bertugas sebagai dokter.Meskipun ia sudah terbiasa membantu Rian di perusahaan, dunia rumah sakit adalah tempat di mana hatinya benar-benar berada. Perasaan nostalgia langsung menyergapnya begitu ia melewati koridor yang dulu sangat akrab baginya."Selamat datang kembali, Dokter Zara," sapa salah satu perawat yang dikenalnya, Rina, dengan senyum ramah.Zara membalas dengan anggukan hangat. "Terima kasih, Rina. Bagaimana keadaan di sini? Apa ada perubahan besar selama aku pergi?"Rina tertawa kecil. "Tidak banyak, hanya saja kami kehilangan seorang dokter yang sangat berdedikasi. Sekarang, kami senang karena dokter itu kembali."Zara tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya menuju ruang ganti. Ia mengenakan jas putihnya dengan perasaan familiar yang menyenangkan. Setelah merapikan rambutnya, ia menuju ruang rapat untuk

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status