Share

BAB 100

Penulis: Nenghally
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-18 23:41:09

Zara menghentikan langkahnya, jantungnya berdetak lebih cepat saat melihat Luna keluar dari mobil dengan senyum sinis. Wanita itu melangkah pelan, dengan anggun.

“Aku pikir kamu sibuk di rumah keluarga Hendrawan,” kata Zara dengan suara datar, mencoba menyembunyikan kegugupannya.

Luna menyibakkan rambut panjangnya dan tersenyum manis. “Dan aku pikir kamu sibuk mengunjungi dokter, tapi ternyata lebih dari itu, ya?”

Zara mengepalkan tangannya di sisi tubuhnya. Dia tahu Luna bukan tipe orang yang datang tanpa alasan. “Apa maksudmu, Luna?”

Luna melipat tangan di depan dadanya, langkahnya semakin mendekati Zara. “Aku hanya ingin memastikan sesuatu, Zara. Kamu tampak begitu sering mengunjungi rumah sakit ini. Menarik, bukan? Dan yang lebih menarik lagi, kamu tampak... terlalu bahagia. Bahkan, di saat suamimu tidak tahu ada di mana.”

Zara menahan napas. “Kamu terlalu banyak berspekulasi.”

Luna tertawa pelan. “Oh, jangan berpikir aku tidak tahu sesuatu, Zara. Kamu bukan satu-satunya yang bisa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 101

    Zara menyalakan mesin mobilnya, tetapi sebelum ia bisa menekan pedal gas, sebuah pesan masuk ke ponselnya. Layarnya menyala, menampilkan satu nama yang kini menjadi ancaman terbesar dalam hidupnya.Luna: "Jangan kira aku tidak tahu apa yang kamu sembunyikan, Zara. Kita akan segera bertemu lagi."Darah Zara berdesir. Ia menghapus pesan itu dan meraih kemudi. Jika Luna ingin bermain, maka ia juga akan bermain.Mobilnya melaju dengan kecepatan stabil, tetapi pikirannya berputar liar. Dia harus memastikan bahwa Rian dipindahkan sebelum Luna bisa berbuat lebih jauh. Dia juga harus berpikir cepat untuk menutupi pergerakannya.Tiba-tiba, di persimpangan jalan, Zara menyadari sesuatu. Sebuah mobil hitam ada di belakangnya, mengikuti sejak ia keluar dari rumah sakit. Jantungnya berdebar lebih cepat. Dia mencoba tetap tenang, tapi instingnya mengatakan ini bukan kebetulan."Tenang, Zara... Jangan panik," gumamnya pada diri sendiri.Ia mempercepat mobilnya sedikit, tetapi mobil hitam itu tetap b

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 102

    Malam terasa lebih gelap dari biasanya ketika Zara dan Jerry tiba di rumah keluarga Hendrawan. Lampu-lampu di teras menyala terang, menyambut kedatangan mereka dengan sinar yang menusuk mata.Namun, yang lebih tajam dari cahaya itu adalah tatapan Bu Hanan yang sudah berdiri di depan pintu, seolah tahu bahwa mereka akan datang bersama.Zara merasakan firasat buruk merayapi tubuhnya. Napasnya tertahan, sementara Jerry tetap berjalan santai di sampingnya, seakan tak peduli dengan atmosfer penuh ketegangan yang menyelimuti rumah itu.Bu Hanan melipat tangannya di dada, bibirnya melengkung sinis. “Bagus, kamu terus mencari alasan untuk keluar rumah padahal hanya ingin berduaan dengan Jerry,” sindirnya, matanya menelusuri Zara dari ujung kepala hingga kaki.Zara mengernyit, berusaha menahan emosinya. “Bu, kami tidak sengaja bertemu di jalan.”“Tidak sengaja?” Bu Hanan tertawa sinis, melirik Jerry dengan pandangan tajam. “Kalian pikir aku sebodoh itu untuk percaya?”

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-20
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 103

    "Anak ini semakin berani," pikir Tuan Arman, merasa geram dengan keberanian Jerry yang terang-terangan menantang perintahnya.Luna mendengus sinis. "Kamu benar-benar keras kepala, Jerry. Aku tidak mengerti apa yang kamu lihat dari Zara sampai kamu menentang keluargamu sendiri."Zara berbalik menatap Luna dengan tatapan tajam. "Aku tidak pernah meminta Jerry untuk melakukan ini, jadi berhenti menyalahkanku."BRAK!Ketegangan semakin meningkat ketika pintu utama tiba-tiba terbuka dengan keras. Semua kepala menoleh, dan keheningan menyelimuti ruangan itu.Rian.Pria itu memasuki ruang tamu dengan kursi rodanya, didorong oleh Lena yang berdiri tegak di belakangnya. Tatapannya tajam, penuh dengan emosi yang sudah tertahan selama berbulan-bulan. "Rian?" bisik Zara, hampir tak percaya dengan apa yang dilihatnya.Rian menyapu pandangannya ke seluruh ruangan, lalu bibirnya melengkung tipis. "Sepertinya aku datang di waktu yang tepat."Zara merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. Ia tidak t

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-20
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 104

    Bu Hanan merasa tubuhnya melemas, ia menggapai lengan suaminya seolah meminta kepastian. "Arman, katakan sesuatu... Ini semua tidak benar, kan?"Tuan Arman menghela napas panjang, wajahnya tetap tenang meski sorot matanya menyiratkan sesuatu yang dalam. "Apa yang kalian harapkan untuk aku katakan?"Jerry tersenyum miring. "Pengakuan."Rian menyandarkan tubuhnya di kursi roda, menatap ayahnya dengan ekspresi tak terbaca. "Atau mungkin alasan, kenapa Ayah tega melakukan semua ini."Tuan Arman menatap putranya dengan tatapan tajam. "Rian, kamu tahu sendiri dunia ini tidak sebersih yang kamu pikirkan. Jika aku tidak bertindak cepat, Hendrawan Corp sudah lama jatuh ke tangan orang lain. Aku melakukan apa yang harus aku lakukan untuk melindungi warisan keluarga kita."Zara merasakan amarah membakar dadanya. "Dengan mengorbankan nyawa orang lain? Dengan menghancurkan hidup orang-orang yang percaya padamu?"Tuan Arman menatap menantunya dengan dingin. "Zara, kamu ter

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-22
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 105

    Aldo melangkah masuk, aura dinginnya memenuhi ruangan. Mata kelamnya menyapu satu per satu wajah yang ada di hadapannya, menikmati ketegangan yang kini menguasai keluarga Hendrawan."Aldo," kata Tuan Arman tegas. "Katakan saja apa maumu."Aldo menatap pria tua itu, bibirnya membentuk seringai. "Mauku? Aku tidak punya kepentingan denganmu, Tuan Arman. Aku hanya ingin memberitahu sesuatu yang selama ini kalian pikir adalah kebenaran."Luna yang sejak tadi diam akhirnya bersuara, suaranya penuh ejekan. "Jangan bertele-tele, Aldo. Kalau kamu punya sesuatu untuk dikatakan, katakan saja."Aldo mengangkat alisnya, lalu menoleh ke arah Rian. "Aku ingin memberitahumu sesuatu, Rian. Perjalanan bisnismu ke Seoul itu..."Aldo tertawa kecil, menikmati ekspresi kebingungan Rian."Itu tidak pernah ada," lanjutnya. "Dari awal, itu adalah jebakan. Kamu tidak pernah memiliki janji dengan klien di Seoul. Perusahaan itu tidak pernah meminta pertemuan denganmu."Rian men

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-22
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 106

    Rian menatap ke arah pintu yang kini tertutup rapat, menahan napas sejenak sebelum menghela panjang. Ia tahu ini hanyalah permulaan dari babak baru dalam hidup mereka.Dari sudut ruangan, Bu Hanan masih terduduk lemas di sofa, tatapannya kosong. Wanita itu kehilangan segalanya dalam satu malam. Suaminya, putranya, dan juga kebanggaan keluarganya.Luna, yang berdiri tidak jauh darinya, tampak frustasi. Dia masih tidak percaya bahwa rencananya berbalik melawan dirinya sendiri. "Ini tidak bisa berakhir seperti ini..." gumamnya, menggertakkan giginya.Namun, kali ini, tidak ada yang peduli pada Luna atau Bu Hanan. Semua orang sudah lelah.Sandi, yang berdiri di dekat pintu, akhirnya mendekati Rian. "Saya akan mengurus sisanya. Polisi masih perlu investigasi lebih lanjut, tapi untuk sementara ini, Anda bisa bernapas lega."Rian mengangguk. "Terima kasih, Sandi. Tanpamu, aku mungkin tidak akan bisa bertahan sejauh ini."Sandi tersenyum kecil, lalu menoleh ke a

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-23
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 107

    Zara membuka pintu rumah mereka perlahan, aroma khas yang begitu akrab langsung menyambutnya. Meskipun sudah lama mereka tinggalkan, rumah ini tetap terasa hangat dan nyaman, tidak seperti rumah besar milik keluarga Rian yang selalu dipenuhi ketegangan.Semua perabot masih tertata rapi, tidak ada satu pun yang berubah. Seakan rumah ini setia menunggu mereka kembali. Semua itu tentu berkat Bu Sari, ibu Zara, yang dengan penuh kasih menjaga rumah ini selama mereka pergi.Saat mendengar suara pintu terbuka, Bu Sari keluar dari dapur dengan celemek masih melilit pinggangnya. Matanya membelalak begitu melihat Zara dan Rian berdiri di ambang pintu, terlebih saat melihat keadaan Rian yang masih dalam kursi roda."Zara? Rian?" suara Bu Sari bergetar, antara terkejut dan cemas.Zara tersenyum kecil, berjalan mendekati ibunya lalu memeluknya erat. "Ibu… kami pulang."Bu Sari menghela napas lega, tangannya membelai rambut putrinya penuh kasih. "Syukurlah, Nak… syukurlah kal

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-23
  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 108

    Pintu depan terbuka, dan Luna berdiri di sana, dengan ekspresi yang sulit dibaca. Rian tetap duduk di kursi rodanya, tatapannya keras, sementara Zara memandang dari balik meja makan, merasa perasaan tidak nyaman menyelimuti dirinya.Luna menundukkan kepala, sejenak terdiam, seolah mencari kata-kata yang tepat. Akhirnya, dengan suara bergetar, ia berkata,"Rian... Aku datang untuk memohon.""Memohon? Untuk apa?" tanyanya tajam.Luna mengangkat kepala, menatap Rian dengan mata yang penuh air mata. "Tolong bebaskan Jerry. Aku tahu dia di penjara karena perbuatannya, tapi aku... aku hamil anaknya."Suaranya hampir seperti bisikan, tetapi cukup keras untuk terdengar jelas.Zara merasa tubuhnya tiba-tiba terasa ringan, seperti terangkat dari tanah. Matanya membelalak, mulutnya kering. Hanya kata-kata "hamil anaknya" yang berputar-putar di pikirannya, membuat kepalanya pening."Apa... apa yang kamu katakan?" Zara akhirnya bisa mengucapkan kata-kata itu, suaranya bergetar, seolah tidak percay

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-24

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 133

    Di kamar, suasana terasa semakin tegang. Rian duduk di ujung ranjang, sementara Zara berdiri di dekat jendela, merenung, dengan pandangan kosong yang menembus keluar. Rian memerhatikan setiap gerakan Zara, menyadari betapa dalamnya pikiran istrinya, namun hatinya tetap kokoh dengan keputusan yang sudah diambil.“Zara, aku tahu kamu peduli pada Jerry,” suara Rian pecah, lembut namun penuh penekanan. “Tapi kita tidak bisa membiarkan perasaan itu mengaburkan kenyataan. Dia sudah melakukan banyak hal yang merusak hidup kita. Kita tidak bisa membiarkan dia melangkah bebas begitu saja.”Zara menoleh, menatap Rian dengan mata yang dipenuhi kebingungannya. “Tapi… Rian, dia juga manusia. Dia punya sisi baik, dan aku tahu itu. Aku ingin dia mendapatkan kesempatan untuk berubah.”Rian mendekat, bergeser dengan langkah pelan hingga berada di belakang Zara. Tangannya meraih tangan Zara, lembut namun tegas. “Aku mengerti perasaanmu, tapi ingat, ada batasnya. Aku tidak akan membiarkan

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 132

    Hari itu, Zara mengatur pertemuan dengan Arka di sebuah kafe yang cukup tenang di pusat kota. Ia mengenakan gaun sederhana berwarna biru muda, dengan mantel panjang untuk melindungi tubuhnya dari angin yang cukup dingin.Saat ia tiba, Arka sudah duduk di salah satu sudut kafe. Pria itu tampak rapi seperti biasa, mengenakan kemeja hitam yang dipadukan dengan jas abu-abu.“Zara,” sapa Arka dengan senyum tipis.Zara tersenyum kecil dan duduk di hadapannya. “Terima kasih sudah meluangkan waktu.”Arka mengangguk. “Tentu. Aku juga ingin berbicara denganmu.”Zara terdiam sejenak, memperhatikan ekspresi pria di depannya. Sekalipun Rian menyebutnya sebagai Riko, tidak ada jejak kebencian atau kesombongan di wajahnya saat ini.“Kamu mengenal Luna dengan baik, kan?” tanya Zara akhirnya.Arka menghela napas pelan. “Dia adikku. Tentu saja aku mengenalnya.”“Tapi kamu tidak datang saat pemakamannya.”Arka menatap Zara dengan mata yang dalam. “Karena aku tidak i

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 131

    Zara duduk di ruang tamu keluarga Hendrawan, mengusap perutnya yang mulai membesar. Sudah beberapa hari sejak pemakaman Luna, tapi pikirannya masih dipenuhi oleh pria yang muncul hari itu. Arka. Kakak Luna yang tiba-tiba hadir dalam hidup mereka.Dia merasa ada yang janggal.Zara memang tidak begitu mengenal Luna secara pribadi, tapi dia tahu bahwa keluarga perempuan itu cukup terpandang. Seharusnya ada anggota keluarga yang datang di hari pemakamannya. Namun, yang muncul hanya Arka. Dan sekarang, pria itu tiba-tiba menjadi bagian dari kehidupannya lagi.Saat Rian masuk ke ruangan, Zara langsung menatapnya dengan penuh tanda tanya.“Kamu sudah menyelidiki Arka, kan?” tanyanya tanpa basa-basi.Rian terdiam sejenak, lalu mengangguk. “Ya.”Zara mencondongkan tubuhnya ke depan, penasaran. “Dan? Siapa dia sebenarnya?”Rian menarik napas dalam. Dia tahu cepat atau lambat Zara pasti akan bertanya. “Arkana Rikovan… dia bukan orang asing bagiku,” katanya perlahan.

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 130

    “Jadi, kau mengenalnya?” tanya Bu Hanan yang tampak bingung dengan reaksi Zara.Zara mengangguk perlahan, masih belum bisa menyembunyikan keterkejutannya. “Dia… dia dulu hampir menjadi pengacaraku.”Lena langsung menoleh tajam. “Apa?!”Pria itu mengangguk. “Namaku Arka. Aku memang seorang pengacara, dan saat itu aku menerima permintaan untuk menangani perceraianmu. Tapi sebelum semuanya dimulai, aku mendadak mendapat panggilan lain, dan ternyata kamu menarik kembali tuntutan itu.”Zara ingat. Saat itu, ia sangat berharap bisa mendapatkan pengacara yang bisa membantunya keluar dari pernikahannya dengan Rian. Arka adalah salah satu pengacara terbaik, tapi tiba-tiba ia menarik diri dari kasusnya, tanpa penjelasan yang jelas.Sekarang semuanya mulai masuk akal. Jika Arka adalah kakak Luna, mungkin itulah alasan dia mundur dari kasusnya, karena keterkaitan keluarganya dengan situasi yang lebih besar.“Kenapa kamu ingin bertemu denganku?” tanya Zara akhirnya, suara

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 129

    Lena dan Zara turun dari mobil dengan langkah yang sedikit ragu. Udara sore yang sejuk menyelimuti halaman luas kediaman keluarga Hendrawan, tapi kehangatan itu tidak cukup untuk mengusir kegelisahan dalam hati Zara.Sudah berbulan-bulan sejak terakhir kali ia menginjakkan kaki di rumah ini. Sejak ia meninggalkan semua yang ada di sini dan memilih membangun hidup baru bersama Rian.Ia tidak pernah berpikir akan kembali, apalagi dalam keadaan seperti ini, membawa dua nyawa dalam kandungannya dan kembali sebagai istri Rian secara resmi, bukan hanya sekadar wanita yang terikat dalam pernikahan tanpa cinta seperti dulu.Pelayan-pelayan di rumah itu menyambut mereka dengan sopan, tapi Zara masih bisa merasakan sisa-sisa tatapan meremehkan yang dulu pernah ia terima. Meskipun kini Bu Hanan, ibu mertuanya, sudah mulai menunjukkan perubahan, trauma akan masa lalu masih melekat kuat di dalam hatinya.“Bu Hanan ada di dalam, Nona,” kata salah satu pelayan, membukakan pintu bes

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 128

    Zara duduk di dalam mobil dengan gelisah. Hatinya dipenuhi berbagai perasaan yang bercampur aduk. Rian sudah memintanya untuk fokus pada kehamilannya, tapi ada sesuatu yang masih mengganjal pikirannya."Lena, sebelum kita pulang... Aku ingin bertemu dengan Jerry dulu," katanya tiba-tiba.Lena menoleh dengan alis berkerut. "Kamu yakin? Bukannya Rian sudah bilang untuk tidak terlalu memikirkan hal ini?""Aku tahu," Zara menghela napas. "Tapi aku merasa harus bertemu dengannya. Aku ingin mengucapkan terima kasih. Kalau bukan karena darahnya, mungkin aku dan bayi-bayiku..." Suaranya melemah, tak sanggup menyelesaikan kalimatnya.Lena terdiam sejenak, lalu akhirnya mengangguk. "Baiklah, kita mampir sebentar."Mobil pun berbelok menuju kantor polisi tempat Jerry ditahan. Begitu sampai, Zara langsung merasakan atmosfer yang dingin dan suram. Ruangan yang dipenuhi jeruji besi itu seakan menekan perasaannya.Petugas mengizinkan mereka untuk bertemu dengan Jerry di rua

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 127

    Malam semakin larut, tetapi pikiran Rian tak bisa tenang. Ia duduk di ruang kerjanya, menatap layar laptop yang menampilkan laporan keuangan terakhir. Lima miliar rupiah bukan hanya angka biasa, itu adalah serangan langsung terhadap perusahaan dan dirinya.Ia tahu bahwa menjadi pemimpin bukanlah hal mudah, tetapi semakin hari, semakin banyak yang ingin melihatnya jatuh. Apalagi setelah keluarga Hendrawan hancur, banyak pihak yang merasa kehilangan pegangan. Mereka mencari celah, dan sekarang, pencurian dana ini bisa jadi bagian dari permainan mereka.Zara berjalan mendekat, membawa secangkir teh hangat. "Kamu belum tidur?" tanyanya lembut.Rian tersenyum tipis, menerima cangkir itu. "Banyak yang harus kupikirkan."Zara duduk di sampingnya. "Menurutmu, ini ada hubungannya dengan keluarga Hendrawan?"Rian mengangguk. "Kemungkinan besar. Setelah keluarga kita jatuh, banyak pihak yang kehilangan perlindungan dan mulai bergerak sendiri. Aku tidak terkejut kalau sekara

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 126

    Saat Jerry kembali digiring oleh dua polisi menuju mobil tahanan, Zara menghela napas berat. Ia ingin melepaskan segala kepenatan ini, tapi matanya terusik oleh sesuatu.Di kejauhan, di balik pohon yang sedikit tertutup kabut hujan, seorang pria tampak mengawasi mereka. Sosoknya tinggi, mengenakan jaket gelap dengan tudung yang menutupi sebagian wajahnya. Sekilas, Zara bisa melihat rahangnya yang tegas dan tatapan tajamnya yang menusuk.Zara menoleh ke Rian, memastikan apakah suaminya juga menyadarinya. Namun, Rian justru sibuk menyesuaikan tongkatnya di tanah becek."Rian..." Zara berbisik, sedikit menarik lengannya. "Ada seseorang di sana. Sejak tadi dia berdiri di balik pohon dan memperhatikan kita."Rian menoleh ke arah yang dimaksud, tapi pria itu segera berbalik, berjalan menjauh sebelum akhirnya menghilang di antara pepohonan pemakaman.Lena dan Sandi yang mendengar percakapan mereka ikut melihat ke sekitar. "Kamu yakin, Zara?" tanya Lena."Aku yakin.

  • Terjerat Cinta Suami Pengganti   BAB 125

    "Zara, sebenarnya Jerry mendonorkan banyak darah untukmu. Jika bukan karena dia, aku tida tahu apa yang terjadi padamu dan si kembar." Rian berkata dengan berat hati, namun Zara harus tetap tahu.Zara terdiam sejenak, mencerna kata-kata Rian. Matanya menatap kosong ke depan, pikirannya melayang pada kejadian beberapa hari lalu, saat dirinya terbaring lemah, nyaris kehilangan segalanya."Jerry...?" gumamnya pelan, hampir seperti berbicara pada dirinya sendiri.Rian mengangguk, menatap wajah Zara dengan serius. "Iya, dia yang menyelamatkanmu. Darahmu langka, dan rumah sakit tidak punya stok. Kalau bukan karena Jerry yang mendonorkan darahnya, aku nggak tahu apa yang akan terjadi."Zara menggigit bibirnya, perasaannya bercampur aduk. Jerry orang yang dulu sempat menjadi bagian dari hidupnya, kini terasa terikat dengan takdirnya dalam cara yang tidak pernah ia bayangkan."Jadi... aku hidup karena dia?" tanyanya pelan, lebih kepada dirinya sendiri."Bukan cuma kam

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status