Attar terbangun ketika mendengar bunyi sirene di dalam kamarnya. Sirine akan berbunyi bila ada kondisi darurat. Jantungnya berdegup dengan sangat hebat ketika mengetahui bunyi sirine yang berasal dari kamar mertuanya.
Attar memandang jam yang menempel di dinding kamarnya yang masih menunjukkan jam 3 pagi. Diambilnya kimono tidurnya yang ada di lantai dan memakai. Attar berlari menuju pintu kamarnya ketika mendengar suara bel yang berbunyi dari luar.
Alisa membuka matanya ketika tidurnya mulai terganggu dengan suara yang terdengar berisik di telinganya. Alisa memandang suaminya yang membuka pintu kamarnya, dengan cepat Alisa menarik selimut dan menutup seluruh tubuhnya.
Alisa memandang suaminya yang masuk ke dalam kamar. "Ada apa by, kenapa ada yang membunyikan bel di jam segini," ucapnya.
Attar diam memandang istrinya, detak jantungnya terasa masih belum bisa distabilkannya saat mendeng
"Sayang kita makan dulu ya," ucap Attar yang memandang istrinya.Alisa menggelengkan kepalanya. "Isa nggak lapar by," ucapnya.“Iya hubby tahu, tapi Isa belum ada makan sama sekali. Hubby gak mau kalau lihat istri hubby sakit. Makan ya sayang, dikit aja," ucap Attar yang merayu istrinya.Alisa mengusap air matanya. Air matanya serasa tidak ada habis-habisnya mengalir, tanpa bisa dibendungnya. “Isa nggak tahu by sampai kapan Isa seperti ini,” ucapnya.“Pagi semalam Isa masih suapin Mama sarapan. Isa masih bawa Mama duduk santai di taman belakang. Isa juga tidur siang sama mama. Tapi sekarang mama sudah pergi," ucapnya yang terisak.Attar memeluk Istrinya. “Isa Harus ikhlas, Isa harus kuat, harus tabah. Hubby yakin Isa pasti bisa,” ucap Attar yang berusaha menenangkan istrinya.“Isa ikhlas by, tapi r
Alisa membuka pintu ruangan suaminya. “Assalamu’alaikum,” ucapnya yang masuk ke dalam ruangan tersebut.“Wa’alaikum salam," ucap Attar yang tersenyum saat memandang istrinya yang baru pulang dari kampus. “Baru pulang,” ucapnya yang meminta istrinya agar mendekat dengannya.Alisa tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Alisa berjalan mendekati suaminya yang duduk di kursi kerjanya.Attar menepuk pahanya agar istrinya duduk dipangkuannya.Alisa tersenyum dan duduk di pangkuan suaminya. Alisa mencium pipi suaminya kanan, kiri dan kemudian bibir suaminya. "Hubby lagi sibuk ya,” tanyanya.Attar tersenyum dan menganggukkan kepalanya. “Alhamdulillah, kerja sama perusahaan kita dengan klien yang kemarin hubby ceritakan itu disetujui. Perusahaan mereka mau bekerja sama dengan perusahaan kita," ucapnya yang tersenyum lebar
Attar masuk ke dalam kamar. Pria itu sangat terkejut ketika melihat istrinya yang duduk di atas tumpukan kain di dekat lemari kamarnya. "Isa lagi ngapain,” tanyanya.Alisa yang sibuk melipat pakaian yang berserak di lantai mengangkat kepalanya saat mendengar ucapan suaminya. Alisa tersenyum memandang suaminya. "Isa lagi merapikan isi lemari by. Sudah berserak banget," ucapnya.Attar diam saat mendengar ucapan istrinya. Ia menatap istrinya. “Lemari di kamar ini tidak pernah berserak,” ucapnya.“Tadi Isa coba-coba baju by, jadi Isa keluarin pakaian satu persatu. Ujung-ujungnya isi lemarinya jadi berantakan. Makanya Isa merapikan lagi," ucap Alisa yang tersenyum memandang suaminya.“Kalau tadi lemari pakaian Isa berantakin, Isa bisa meminta pelayan di sini untuk merapikan. Kenapa Isa merapikan sendiri,” ucap Attar.
"By, Isa boleh duduk di teras gak," ucap Alisa yang tersenyum memandang wajah suaminya.Mau duduk di teras kamar kita?" ucap Attar.Alisa tersenyum dan menganggukan kepalanya. "Ini lantai 20, pasti enak bila melihat keindahan kota Jakarta dari atas sini by," ucap Alisa dengan tersenyum lebar.“Boleh Pakai bajunya dulu," ucapnya.“Iya by,” ucap Alisa yang masih bersembunyi di dalam selimut.Attar mengambil celana pendeknya yang tadi dijatuhkannya di lantai dan memakainya.“Ini bajunya,” ucapnya yang mengambilkan baju istrinya.“Iya by," ucap Alisa yang memakai baju tidur seksi yang diberikan suaminya.Pria itu menggandeng tangan istrinya dan berjalan menuju balkon teras kamarnya."By, Isa senang melihat pemandangan seperti ini dari atas. Isa bisa li
“Tante, kita ke mana?" ucap Lyra saat ia sudah terlihat sangat cantik dengan memakai mini dress. Wajahnya juga dirias secantik mungkin. Lyra terlihat seperti gadis genit.Gadis berusia 16 tahun itu masih terlihat bingung saat melihat tampilannya di depan cermin.“Nanti kamu Diam saya. Saat om om itu melakukan apapun dengan kamu. Kamu tidak boleh menolaknya," ucap Tika.“Iya Tante," ucap Lyra.“Ayo kita berangkat sekarang,” ucap Tika yang mengusap punggung keponakannya.Lyra dan Tika keluar dari rumahnya.Lyra memandang mobil mewah sudah menunggunya di depan rumah.“Ayo naik,” ucap Tika yang menarik tangan keponakannya.“Tante ini mobil siapa,” tanya Lyra.“Kamu tidak usah banyak tanya, ikuti saja,” ucap Tika.&n
Alisa menghubungi suaminya melalui panggilan video call."Halo sayang,” ucap Attar yang mengangkat panggilan video call dari istrinya.Alisa tersenyum saat memandang wajah suaminya. Alisa memandang wajah suaminya yang terlihat begitu sangat tampan di matanya.“Kangen hubby ya," ucap Attar yang sedikit tersenyum. Istrinya sangat jarang menghubunginya saat di kampus. Attar tahu bahwa saat ini ada sesuatu yang diinginkan Istrinya.“Iya by,” ucap Alisa yang begitu sangat malu mengingat mereka baru berpisah saat Alisa akan ke kampus.“Nanti pulang dari kampus ke kantor hubby ya," ucap Attar.“Iya by. By Isa boleh ngomong sama Bang Zaki nggak,” ucapnya yang menghubungi suaminya karena ingin meminta izin berbicara dengan Abang tingkatnya tersebut.Attar memandangi istrinya dan mengerutkan k
"Ayo ke Bali," ucap Attar memandang istrinya.Alisa menganggukkan kepalanya, “iya by,” ucapnya.“Iya siap-siap,” ucap Attar.Alisa memandang suaminya dan mengerutkan keningnya. “Ke Balinya Kapan,” tanyanya.“Sekarang,” jawab Attar.Alisa diam seakan tidak percaya dengan apa yang diucapkan suaminya.“Kapan ?" tanyanya lagi.“Sekarang Sayang,” ucap Attar yang mencubit kecil hidung istrinya.Alisa tersenyum ketika mendengar ucapan suaminya, “hubby nggak bohongin Isa?" ucapnya.“Kalau hubby nggak bohong nanti Isa di atas ya,” ucapnya.Alisa tertawa saat mendengar ucapan suaminya.“Gimana,” tanya Attar.Alisa menganggukkan kep
"Kita apa nginap di hotel by,” tanya Alisa ketika mereka selesai makan di restoran besar yang dibawa oleh suaminya.Attar tersenyum dan menggelengkan kepalanya.Alisa menganggukkan kepalanya, “ternyata hubby juga punya rumah di sini ya,” ucapnya.Attar sedikit tersenyum mendengar ucapan istrinya."Di sini banyak bule,” ucap Alisa yang memandang bule laki-laki yang melintas di depannya. Dengan cepat Alisa menutup mulutnya ketika suaminya menatapnya dengan sangat marah.“Besok matanya ditutup ya kalau dibawa kemana-mana,” ucap Attar mengancam istrinya."Jangan by, nanti Isa nggak bisa lihat jalan kalau mata Isa ditutup. Isa juga nggak bisa lihat suami saya yang ganteng. Apalagi kalau ada cewek yang lirik-lirik suami istri,” ucapnya yang sedikit merayu suaminya.