Attar masuk ke dalam kamar. Pria itu sangat terkejut ketika melihat istrinya yang duduk di atas tumpukan kain di dekat lemari kamarnya. "Isa lagi ngapain,” tanyanya.
Alisa yang sibuk melipat pakaian yang berserak di lantai mengangkat kepalanya saat mendengar ucapan suaminya. Alisa tersenyum memandang suaminya. "Isa lagi merapikan isi lemari by. Sudah berserak banget," ucapnya.
Attar diam saat mendengar ucapan istrinya. Ia menatap istrinya. “Lemari di kamar ini tidak pernah berserak,” ucapnya.
“Tadi Isa coba-coba baju by, jadi Isa keluarin pakaian satu persatu. Ujung-ujungnya isi lemarinya jadi berantakan. Makanya Isa merapikan lagi," ucap Alisa yang tersenyum memandang suaminya.
“Kalau tadi lemari pakaian Isa berantakin, Isa bisa meminta pelayan di sini untuk merapikan. Kenapa Isa merapikan sendiri,” ucap Attar.
"By, Isa boleh duduk di teras gak," ucap Alisa yang tersenyum memandang wajah suaminya.Mau duduk di teras kamar kita?" ucap Attar.Alisa tersenyum dan menganggukan kepalanya. "Ini lantai 20, pasti enak bila melihat keindahan kota Jakarta dari atas sini by," ucap Alisa dengan tersenyum lebar.“Boleh Pakai bajunya dulu," ucapnya.“Iya by,” ucap Alisa yang masih bersembunyi di dalam selimut.Attar mengambil celana pendeknya yang tadi dijatuhkannya di lantai dan memakainya.“Ini bajunya,” ucapnya yang mengambilkan baju istrinya.“Iya by," ucap Alisa yang memakai baju tidur seksi yang diberikan suaminya.Pria itu menggandeng tangan istrinya dan berjalan menuju balkon teras kamarnya."By, Isa senang melihat pemandangan seperti ini dari atas. Isa bisa li
“Tante, kita ke mana?" ucap Lyra saat ia sudah terlihat sangat cantik dengan memakai mini dress. Wajahnya juga dirias secantik mungkin. Lyra terlihat seperti gadis genit.Gadis berusia 16 tahun itu masih terlihat bingung saat melihat tampilannya di depan cermin.“Nanti kamu Diam saya. Saat om om itu melakukan apapun dengan kamu. Kamu tidak boleh menolaknya," ucap Tika.“Iya Tante," ucap Lyra.“Ayo kita berangkat sekarang,” ucap Tika yang mengusap punggung keponakannya.Lyra dan Tika keluar dari rumahnya.Lyra memandang mobil mewah sudah menunggunya di depan rumah.“Ayo naik,” ucap Tika yang menarik tangan keponakannya.“Tante ini mobil siapa,” tanya Lyra.“Kamu tidak usah banyak tanya, ikuti saja,” ucap Tika.&n
Alisa menghubungi suaminya melalui panggilan video call."Halo sayang,” ucap Attar yang mengangkat panggilan video call dari istrinya.Alisa tersenyum saat memandang wajah suaminya. Alisa memandang wajah suaminya yang terlihat begitu sangat tampan di matanya.“Kangen hubby ya," ucap Attar yang sedikit tersenyum. Istrinya sangat jarang menghubunginya saat di kampus. Attar tahu bahwa saat ini ada sesuatu yang diinginkan Istrinya.“Iya by,” ucap Alisa yang begitu sangat malu mengingat mereka baru berpisah saat Alisa akan ke kampus.“Nanti pulang dari kampus ke kantor hubby ya," ucap Attar.“Iya by. By Isa boleh ngomong sama Bang Zaki nggak,” ucapnya yang menghubungi suaminya karena ingin meminta izin berbicara dengan Abang tingkatnya tersebut.Attar memandangi istrinya dan mengerutkan k
"Ayo ke Bali," ucap Attar memandang istrinya.Alisa menganggukkan kepalanya, “iya by,” ucapnya.“Iya siap-siap,” ucap Attar.Alisa memandang suaminya dan mengerutkan keningnya. “Ke Balinya Kapan,” tanyanya.“Sekarang,” jawab Attar.Alisa diam seakan tidak percaya dengan apa yang diucapkan suaminya.“Kapan ?" tanyanya lagi.“Sekarang Sayang,” ucap Attar yang mencubit kecil hidung istrinya.Alisa tersenyum ketika mendengar ucapan suaminya, “hubby nggak bohongin Isa?" ucapnya.“Kalau hubby nggak bohong nanti Isa di atas ya,” ucapnya.Alisa tertawa saat mendengar ucapan suaminya.“Gimana,” tanya Attar.Alisa menganggukkan kep
"Kita apa nginap di hotel by,” tanya Alisa ketika mereka selesai makan di restoran besar yang dibawa oleh suaminya.Attar tersenyum dan menggelengkan kepalanya.Alisa menganggukkan kepalanya, “ternyata hubby juga punya rumah di sini ya,” ucapnya.Attar sedikit tersenyum mendengar ucapan istrinya."Di sini banyak bule,” ucap Alisa yang memandang bule laki-laki yang melintas di depannya. Dengan cepat Alisa menutup mulutnya ketika suaminya menatapnya dengan sangat marah.“Besok matanya ditutup ya kalau dibawa kemana-mana,” ucap Attar mengancam istrinya."Jangan by, nanti Isa nggak bisa lihat jalan kalau mata Isa ditutup. Isa juga nggak bisa lihat suami saya yang ganteng. Apalagi kalau ada cewek yang lirik-lirik suami istri,” ucapnya yang sedikit merayu suaminya.
"Selamat datang Tuan Attar, nyonya muda,” ucap para pelayan villa tersebut saat menyambut kedatangan majikannya. Para pelayan divilanya berdiri di teras depan untuk menyambut kedatangan pemilik villa tersebut.Attar tersenyum dan menganggukkan kepalanya. “Maaf saya sekarang jarang datang ke sini karena sibuk,” ucapnya.“Tidak apa-apa tuan Attar kami mengerti,” ucap pelayan tersebut.“Ayo masuk,” ucap Attar memandang istrinya yang berdiri di sebelahnya.Alisa tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Alisa masuk kedalam villa yang begitu sangat besar dan juga mewah. "Di sini kita cuma 4 hari ya by,” ucap Alisa yang memandang suaminya."Iya, apa kurang?” ucap Attar.
"Kenapa Isa didandan cantik-cantik gini by,” tanya Alisa yang memandang suaminya."Ini akan menjadi momen bersejarah untuk kita, jadi Isa harus terlihat secantik mungkin,” ucapnya yang tersenyum memandang istrinya.Alisa tersenyum dan menganggukkan kepalanya saat ini Alisa memakai gaun berwarna silver. Gaun panjang tangan dan menutupi bagian dadanya. Gaun yang saat ini dipakai Alisa terlihat begitu mewah. Gaun panjang yang memiliki ekor yang begitu sangat panjang."Apa nggak berlebihan by kalau cuma untuk pergi makan aja dandannya seperti ini,” ucap Alisa saat wanita yang meriasnya memasangkan mahkota di atas kepalanya.Attar tersenyum tipis memandang istrinya yang sudah begitu sangat cerewet."Sudah selesai Pak, Saya permisi,” ucap perias make up istrinya.Attar tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Attar memandang wani
Alisa seakan tidak percaya saat melihat apa yang ada di depannya saat ini. Pesta resepsi pernikahannya yang diadakan di tepi pantai.. Alisa memandang suaminya.“Apa ada yang kurang,” tanya Attar yang tersenyum menatap wajah istrinya yang sedang menatapnya.Alisa menggelengkan kepalanya, “Isa nggak pernah bisa bayangin acara pernikahannya seperti ini by,” ucapnya.“Hubby senang sayang kalau Isa suka,” ucap Attar yang mencium punggung tangan istrinya.Alisa duduk di sebelah suaminya. Acara resepsi pernikahan mereka begitu sangat santai. Mereka duduk di meja yang memang disediakan khusus untuk pengantin. Alisa memandang layar putih yang memutar film."Ayo sayang," ucap Attar yang berdiri dari duduknya.Alisa tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Alisa sudah tidak bisa bertanya apa-apa lagi. Alisa hanya berjalan