Share

Mencair

Author: Gleoriud
last update Last Updated: 2022-08-24 20:02:44

Rangga menyandarkan kepalanya dibahu wanita itu, nafas keduanya tersengal, ini hanya cumbuan biasa, tapi rasanya tetap sama. Naima yang cantik, istrinya yang dicintainya, setidaknya rasa rindu itu terobati walau sedikit, dia tidak peduli lagi, dia yang lebih berhak atas Naima, terlepas dari cinta atau tidaknya istrinya itu kepadanya.

Kenapa dia yang harus mengalah, seharusnya Yuda lah yang mundur, bukankah hubungan mereka sudah lama berakhir, alangkah bodohnya dia memberikan kesempatan pada istrinya untuk berselingkuh.

Rangga berjanji, selagi mereka masih terikat dengan pernikahan, dia takkan mundur lagi, dia akan merebut Naima dengan caranya sendiri. Dia harus egois kali ini.

Selama bermesraan, Naima sama sekali tidak menolak. Ia mengunci pintu dan menutup gorden jendela ruangannya.

"Apa yang telah kita lakukan?" Naima memejamkan matanya, nafasnya masih memburu.

"Aku tidak tau." Rangga memandang jilbab Naima sudah tidak tak berbentuk.

"Kenapa kita mengulanginya lagi, kita tidak bisa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Hermawan Wahyu
lanjutannya mana
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi   Driver Ojek Online

    Naima baru menyelesaikan pekerjaannya jam lima sore, dia sangat lelah, sehari ini dia menjadi dosen penguji sidang skripsi beberapa orang mahasiswa.Naima mengambil ponsel pintarnya, dia tidak membawa mobil hari ini, karena pagi tadi dia berangkat bersama Yuda, laki-laki itu juga mau menunggunya sampai selesai tapi di tolak secara halus oleh Naima dengan alasan menghindari gosip tidak enak di lingkungan kampus.Naima mengetuk aplikasi ojek online yang ada di handphonenya, ketika orderannya di terima dia langsung bersiap siap, pengemudinya ternyata berada dilingkungan kampus, jadi dia tidak perlu lama menunggu.Naima mengunci ruangannya, ketika mendengar klakson motor berbunyi nyaring menandakan pengemudi sudah sampai, Naima merasa tak asing dengan motor itu."Selamat sore, saya akan antarkan Ibu ke bulan." Laki-laki itu adalah Rangga, dia membuka masker wajahnya dan tersenyum ramah pada Naima."Rangga?" Naima terkejut sekaligus senang entah untuk alasan apa."Silahkan naik."Rangga me

    Last Updated : 2022-08-28
  • Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi   Beri Aku Anak!

    Naima menawari Rangga untuk ikut masuk, tentu saja kesempatan itu tidak akan disia-siakan Rangga. Dia tersenyum senang, apa lagi kalau sempat ditawari menginap."Kemaren kau tidak jadi konsul." Naima meletakkan tasnya di atas sofa."Ya benar." Rangga langsung bersemangat. Memang keberuntungan hari ini berpihak kepadanya."Dengan satu catatan.""Apa itu?""Kau harus benar-benar serius." Naima memberi ketegasan. Rangga terdiam, kenapa syaratnya sangat berat, dia bersemangat karena mengharapkan momen mesra dengan Naima."Mungkin kita bisa mulai dengan pertanyaan dulu, ada kendala di bab tigamu?""Aku cuma kurang paham, apa bedanya penelitian dengan mode kualitatif dan mode kuantitatif."Naima menjelaskan panjang lebar dan Rangga fokus dengan apa yang disampaikannya, Rangga merasa, kenapa sesuatu yang dianggapnya rumit bisa menjadi lebih mudah jika Naima yang menjelaskan, mungkin karena dia mendengarnya dengan hati dan memahaminya dengan cinta.Setelah penjelasan itu, Naima menyuruh Rangg

    Last Updated : 2022-08-30
  • Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi   Rangga Vs Yuda

    Yuda tersenyum lebar melihat Naima yang baru muncul di bandara, Yuda bahkan sampai lebih awal, saking bahagianya dia dengan kegiatan ini, dia bisa fokus mendekati Naima kembali.Senyum lebar itu hanya berlangsung beberapa detik, ketika tidak jauh di belakang Naima, seseorang yang sangat tidak disukainya mengekori Naima, senyum konyol tidak lepas dari wajahnya, bahkan dia membawa koper yang jauh lebih besar seakan hendak pergi liburan.Yuda menangkap wajah cemberut Naima, dia berbisik lirih."Apa yang dilakukan mahasiswamu itu di sini?"Naima memijit kepalanya, dari tadi dia tidak berhenti mengomeli Rangga, bahkan suaminya itu datang ke rumah jam lima subuh dan ikut merapikan isi koper Naima."Ceritanya panjang, yang jelas dia ikut dengan kita.""Aku akan complaint kepihak kampus." Yuda melirik tidak suka pada Rangga, dan dibalas anggukan tidak berdosa dari pria itu."Kau takkan bisa melakukannya, dia pergi dengan tiket yang dibelinya sendiri, dia bahkan bisa satu pesawat dengan kita d

    Last Updated : 2022-09-01
  • Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi   Naima yang Lain

    Mereka sampai di Surabaya jam sebelas siang, sepanjang perjalanan Naima tidak bicara sedikit pun. Dia jengkel, dua pria dewasa itu tidak ubahnya seperti anak kecil, saling berebut siapa yang ingin duduk paling dekat dengan Naima di dalam taksi, dan diakhiri dengan pindahnya Naima ke samping kursi pengemudi, meninggalkan dua pria yang beradu tatap seolah-olah mau berperang.Naima juga kerepotan dengan Rangga yang mengadu perutnya tidak nyaman dan kepalnya pusing, awalnya Naima menyangka itu hanya akal-akalan Rangga untuk menarik perhatiannya, tapi melihat wajah panik itu, laki-laki itu tidak berbohong. Atas perintah Naima, Yuda memberikan obat mabuk kendaraan dengan wajah terpaksa.Naima menghempaskan tubuhnya di atas ranjang hotel, pinggangnya cukup pegal dan dia benar benar lelah. Riset akan dimulai besok pagi, sekarang dia butuh tidur sejenak.Naima membuka jilbabnya, menyisir rambut dan membiarkannya tergerai. Baru saja dia berniat memejamkan mata, pintu diketuk pelan."Bahkan mere

    Last Updated : 2022-09-03
  • Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi   perkelahian

    Mereka bertiga lagi makan siang di luar hotel, Naima memiliki selera dalam negri, perutnya tidak akan kenyang jika hanya diberi makanan hotel yang terlalu cantik untuk dimakan.Rangga dan Yuda masih menampakkan permusuhan. Yuda berusaha membuat Rangga kesal dengan menjauhkan seluruh lauk yang tersedia di meja makan restoran Padang itu.Rangga menanggapi sikap kekanak- kanakan Yuda dengan mencuil lauk di piring Naima. Yuda semakin geram, Rangga membalas dengan tersenyum mengejek, dia takkan kalah dengan laki-laki itu.Naima tidak peduli, dia asik dengan pikirannya sendiri, kilas balik aksi memalukannya kembali terbayang di pikirannya.Sekarang dia memiliki kesadaran seratus persen, sungguh dia sangat malu dengan apa yang diperbuatnya kepada Rangga satu jam yang lalu. Untung saja Rangga tidak curiga sedikit pun. Laki-laki itu bangun tanpa menanyakan apa-apa, dia hanya mengeluh haus dan lapar. Naima merasa tengah membawa balita saat ini."Naima, kau demam? Wajahmu memerah." kata Yuda, R

    Last Updated : 2022-09-05
  • Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi   Gayung Bersambut

    Rangga melangkah perlahan , wajah datarnya tidak bisa berbohong kalau saat ini dia marah, marah pada Naima yang tidak tau betapa liciknya Yuda, dia sengaja memancing amarah Rangga supaya Rangga terpojok dan dia mendapatkan perhatian Naima. Rangga mengingat dengan jelas bagiamana senyum licik mengejek di wajah Yuda saat Naima menggandengnya menuju hotel.Naima memandang wajah itu, rahangnya mengeras, tak ada senyum konyol di wajahnya. Naima tahu apa penyebabnya, apa lagi kalau bukan masalah perkelahian tadi."Tidak bisakah kau mengetuk pintu terlebih dulu?"Rangga tidak menanggapi, dengan santai dia tidur di ranjang Naima."Tidak bisakah kau lebih mempedulikan suamimu daripada selingkuhanmu? Kau membuatku terlihat menyedihkan." Wajah Rangga masih dingin"Berhenti menyebutnya adalah selingkuhanku, kau membuatku malu dengan bertingkah seperti preman pasar.""Preman pasar? Kau juga menyebutku preman pasar? Dia lebih dahulu menghinaku dan kau malah membelanya." Rangga tertawa miris."Kau t

    Last Updated : 2022-09-07
  • Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi   Curiga

    Naima merebahkan ke palanya di bahu Rangga, setelah pernyataan cintanya, Rangga memutuskan untuk pulang lebih dulu."Aku berangkat malam ini." Rangga mengusap kepala Naima."Itu lebih baik, aku takut kau dan Yuda kembali berkelahi.""Ya, dan sekarang aku takkan mengkawatirkan apapun, karena aku yakin kau bisa menjaga dirimu dengan baik." Rangga tersenyum."Aku ini wanita berumur tiga puluh tahun, bukan lagi remaja labil." Naima mengangkat wajahnya."Kenapa kau memutuskan pulang?""Berdekatan terus denganmu selama lima belas hari ke depan tidak baik untuk kita, kita bisa melanggar kesepakatan," jawab Rangga. Naima menggangguk, wajahnya agak memerah karena malu."Kau harus mengabari aku, jika Yuda macam-macam padamu, aku akan mematahkan lehernya.""Kenapa kau suka sekali kekerasan?" "Bukan suka, tapi aku harus memiliki pertahanan diri yang kuat supaya orang tidak seenaknya padaku.""Ya ya ya, pria muda sepertimu memang memiliki semangat berkelahi yang membara."Naima menganggukkan kepal

    Last Updated : 2022-09-11
  • Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi   Fakta Tentang Yuda

    Naima sekarang sedang makan malam dengan Yuda, setelah berkutat seharian dengan pekerjaan, mereka memutuskan untuk singgah sebentar untuk mengisi perut. Sepanjang perjalanan Yuda berusaha untuk mencairkan suasana tapi tidak begitu di tanggapi oleh Naima.Yuda berfikir, ketika Rangga sudah tidak ada di antara mereka, maka dia akan menikmati waktu romantis dengan Naima, tapi setelah kepergian Rangga, Naima malah berubah menjadi wanita yang sangat dingin."Kapan kau akan berikan kepastian padaku?" Yuda meletakkan sendoknya, menatap penuh harap pada Naima."Kepastian? Bukankah aku sudah mengatakan bahwa kita hanya berteman." Yuda memijit pangkal hidungnya, membuka kaca matanya dan tertawa hambar."Kau tau pasti bahwa aku masih mencintaimu."Naima mengusap mulutnya, baru sehari dia berpisah dengan Rangga tapi dia sangat merindukan suaminya itu. Dia tidak tertarik dengan percakapan ini."Yuda, delapan tahun sudah kita berpisah, hubungan kita berakhir delapan tahun yang lalu dan tidak mungk

    Last Updated : 2022-09-13

Latest chapter

  • Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi   Anugrah

    Saat ini mereka bedua pergi konsultasi dengan Dokter Kandungan, usia kehamilam Naima sudah memasuki delapan bulan. Naima masih aktif mengajar dan melakukan berbagi aktifitas. Syukurnya bayi mereka tidak banyak tingkah, palingan minta dibelikan bubur ayam setiap malam, permintaan yang begitu enteng.Mereka sama-sama melihat layar monitor, takjub dengan bayi yang sudah terbentuk sempurna. Jenis kelaminnya laki-laki. Dia bergerak aktif di perut Naima sehingga membuat permukaan perut itu bergelombang."Duh, lincahnya," kata Dokter wanita itu sambil tersenyum."Selincah saya, Dok," jawab Rangga yang dikasih pelototan galak oleh Naima."Nah, mulai sekarang Bu Naima lebih banyak makan buah dan sayur, kurangi makan karbohidrat, karena berat bayinya sudah melebihi berat seharusnya."Apa yang dikatakan dokter itu benar, Naima dan makanan adalah pasangan yang tidak bisa dipisahkan, dia menyukai apa saja. Makan di tengah malam sudah berjalan rutin selama beberapa bulan ini."Baik, Dok," jawab Nai

  • Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi   Tingkah Ibu Hamil

    Galeri Rangga resmi dibuka hari ini, banyak pengunjung yang penasaran dengan karya Rangga yang dinilai unik dan berbeda dari pelukis lainnya. Sebagian besar karya Rangga adalah sketsa hitam putih yang terlihat detail dan sempurna. Rangga cukup puas dengan para pengunjung yang rata rata adalah penikmat karya seni dan pengusaha.Semua ini berkat kegesitan Naima dalam berselancar di dunia maya untuk mempromosikan galeri milik Rangga. Banyak juga pengunjung yang langsung tertarik dan minta dilukis secara khusus, bahkan pesanaan itu berasal dari luar negri."Selamat, ya." Naima mengulurkan tangan, mereka baru saja beristirahat setelah melayani pengunjung seharian. Sebenarnya Rangga melarang istrinya itu terlalu sibuk dengan acara ini, namun dasarnya Naima yang keras kepala, dia mencari alasan agar keinginanannya terlibat diacara ini dikabulkan Rangga."Kalau yang mengucapkan selamat adalah kamu, harus disertai dengan hadiah," goda Rangga."Kau mau apa? Komik Doraemon?" ejek Naima. Rangga m

  • Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi   Kejutan

    Kedua keluarga itu berkumpul bersama di rumah pohon, bapak Rangga tertawa terkekeh saat ayah Naima kalah terus main kartu. Sekali kalah hukumannya adalah berlari lima puluh kali keliling pekarangan rumah Naima yang luas, ayah Naima sudah banjir keringat, namun dia tidak mau berhenti, terus saja mengajak main kartu dan bertekad akan berhenti jika dia berhasil mengalahkan bapak Rangga.Rangga sibuk dengan komiknya, sedangkan Naima duduk bersama dengan ibu Rangga dan ibunya. Mereka baru saja selesai membakar ikan, merayakan hari Wisuda Rangga yang berakhir beberapa jam yang lalu.Jika ditanya siapa yang paling bahagia, maka bapak Ranggalah orangnya, dia sangat membangga- banggakan Rangga saat selesai acara sambil memuji anaknya itu, padahal Rangga sudah berdehem karena sang Bapak tidak berhenti membuatnya malu, seisi kampus tau dia adalah mahasiswa paling tua yang terancam DO dan diselamatkan oleh Naima, tapi sang Bapak terus saja memuji seakan dia adalah manusia terhebat di dunia yang a

  • Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi   Cinta yang Halal

    Pada dasarnya laki-laki dan perempuan terjaga sebelum menikah bukanlah orang yang memiliki kadar nafsu lebih rendah dari orang yang biasa berhubungan bebas tanpa ikatan pernikahan. Mereka malah cendrung lebih dominan dan lebih agresif karena keinginan primitif yang tersimpan rapi dan belum tersalurkan di jalan yang sah. Naima dan Rangga adalah manusia terjaga, mengenal arti gairah setelah mereka menikah, berciuman setelah menikah dan berhubungan seksual pun setelah menikah. Hubungan yang dikatakan surga dunia bagi manusia itu, tidak berakhir begitu saja hanya dengan pelepasan paling indah di antara keduanya, hubungan tempat tidur yang dimulai dengan berwudhuk, membaca doa untuk menyingkirkan syetan-syetan yang ingin ikut menontonnya, akan menjadi tabungan amal tersendiri.Naima dan Rangga terkapar tak berdaya dengan tubuh berenang dengan keringat, cinta bertaut, tubuh menyatu, keringat membaur. Apa yang lebih indah dari bercinta setelah menikah? tak ada yang lebih indah dari itu.Ran

  • Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi   Selamat!

    Hari ini adalah hari yang paling spesial bagi Rangga, karena hari ini adalah pertarungan puncak meraih gelar sarjana yang selama ini diidam- idamkam sang Bapak dan keluarganya. Rangga mengikuti sidang skripsi beberapa menit lagi, selama itu pula dia menempel pada Naima di ruangan istrinya itu, berulang- ulang dia membolak-balik buku dan lembaran skripsinya."Bu Naima yang seksi, doakan saya biar berhasil, ya," katanya, Naima sekarang sedang duduk di pangkuan Rangga sambil bermanja-manja, sejak hamil ini bawaannya ingin menempel terus dengan suaminya itu."Yang jelas kau harus percaya diri menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan tim penguji, jangan gugup, jawab semua pertanyaan dengan penuh keyakinan, kuasai dirimu dengan baik "Rangga menempelkan kepalanya kebahu Naima, menghela nafas dan membuangnya perlahan."Siap, Bos.""Ayo, sepuluh menit lagi kau harus berada di ruang sidang."Naima melangkah keluar lebih dulu, wajah manja itu sudah berubah datar seperti biasa, tidak ada senyu

  • Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi   Positif

    Pagi ini Naima dan Rangga kembali ke apartement. Sebelum pulang Naima menyempatkan diri untuk mampir ke apotek, membeli alat tes kehamilan dengan merk yang berbeda sebanyak lima buah. Ketika Rangga bertanya, Naima beralasan dia tengah membeli obat dan suplemen agar tubuhnya kembali membaik. Rangga tidak bertanya lagi, dengan bersiul-siul kecil, laki-laki tampan itu mengendarai motornya dengan kecepatan sedang.Sesampainya di apartemen, Naima langsung mengeluarkan sarapan pagi yang sempat dibawanya dari rumah ibunya, membuatkan kopi kesukaan Rangga, sedangkan suaminya itu sudah duduk manis di kursi meja makan sambil membaca buku."Kenapa kopi ini lebih enak dari biasanya, mungkin istriku ini menambahkan bumbu cinta kedalamnya," goda Rangga, dia senang istrinya itu sudah kembali tersenyum dan ketus seperti biasa."Pagi-pagi sudah gombal," jawab Naima sambil meletakkan piring di atas meja makan."Kau semakin hari semakin cantik." Naima memutar bola matanya. "Aku menjadi kenyang dengan r

  • Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi   Ibu Ingin Cucu

    Keadaan Naima mulai membaik, untuk menghilangkan rasa traumanya, Rangga berinisiatif membawa Naima ke rumah orang tuanya, sekaligus melanjutkan pembangunan rumah pohon yang sempat tertunda.Orang tua Naima sama sekali tidak mengetahui kejadian yang menimpa anaknya, Rangga sengaja menjaga perasaan istrinya itu agar tidak semakin malu, tiga hari ini Naima tidak ke kampus, ia hanya menghabiskan waktu di rumah.Sekarang Naima sedang duduk dengan ibunya, wanita tegas yang selama ini mendidiknya dengan keras, sedangkan Rangga dan Bapaknya sibuk memasang pintu rumah pohon yang tinggal tiga puluh persen lagi."Kau beruntung mendapatkan suami sepertinya, dia benar-benar laki-laki yang baik," puji ibunya, Naima tersenyum mengamati suaminya yang berkelakar dengan sang ayah, mereka sangat cocok dalam segala hal, sama- sama memiliki selera humor yang tinggi."Bagaimana keadaanmu sekarang? Kau sudah hamil?" tanya ibunya, Naima terdiam, dia tidak pernah berfikir ke situ dan melupakan belum mendapatk

  • Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi   Aku Akan Menghapusnya

    Mereka sudah sampai beberapa menit yang lalu di apartement, Naima masih bungkam dan tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Rangga tidak memaksa istrinya itu untuk bercerita banyak, dia memaklumi dan memberikan Naima waktu untuk menenangkan diri. Wanita cantik itu bergelung dalam selimut setelah mandi dan membersihkan bagian yang sempat disentuh oleh Yuda.Rangga sendiri mendapat jahitan di beberapa bagian tubuhnya, dia sempat membuat laporan kekepolisian bersama Naima berkaitan dengan tindakan pemerkosaan yang dilakukan Yuda.Laki-laki bejat itu dirawat dan diawasi oleh polisi, banyak mahasiswa yang menghujat tindakan Dosen yang kesehariannya tampak kalem dan tidak banyak bicara.Rangga mengelus rambut Naima, mengecup kening istrinya sejenak, berusaha membuat Naima senyaman mungkin dan merasa kembali diterima seolah-olah tak terjadi apa apa padanya.Naima beringsut meletakkan kepalanya di atas paha Rangga, air matanya kembali mengalir, dia merasa jijik dengan semua yang dilakukan Yuda,

  • Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi   Sang Singa Kampus

    Rangga harus mencari tau sendiri, kegelisahan hatinya menandakan sesuatu yang tidak baik menimpa istrinya itu, tuhanlah yang membisikkan kehatinya agar tidak lagi menunggu, tidak biasanya seorang Naima terlambat lima belas menit tanpa ada informasi apa pun, kalaupun ada keperluan, dia akan menelpon salah satu mahasiswanya agar memulai pelajaran dengan diskusi."Ke mana, Bro?" seru kawannya yang duduk di belakang kursinya, Rangga menggeser kursinya dengan kasar."Ada urusan, Bro," jawab Rangga. Semua mata di sana hanya mengamati kepergiannya dengan heran.Rangga berlari menuju gedung di mana ruangan Naima berada, anehnya pintu ruangan Naima terbuka lebar, bros jilbabnya terjatuh tidak jauh dari pintu masuk, spidol tercecer di depan pintu masuk beserta buku yang berserakan di lantai. Hati Rangga semakin tak enak, dia mencoba menajamkan indra penciumannya, wangi Naima lebih kuat ke arah tangga di bagian atas, Rangga tidak membuang waktu, dia menaiki tangga yang dipenuhi tumpukan kotak ka

DMCA.com Protection Status