Share

Sumpah Sang Kakek

Penulis: El GeiysyaTin
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-04 20:05:09

“Tidak ada. Percayalah, hanya kau yang bisa membangkitkannya.”

“Benarkah tidak ada wanita lain yang pernah kau pacari dan kemudian membangkitkan minatmu juga?”

“Tidak. Mungkin karena sumpah Kakek sebelum dia tiada!” Jayid berkata sambil menerawang jauh ke depan.

“Apa maksudmu?” tanya Nawa penasaran sambil menatap Jayid lekat-lekat.

Sementara mobil masih diam di tempat walaupun mesinnya sudah menyala.

Jayid melanjutkan percakapan dengan menceritakan pada Nawa, tentang dirinya dan sumpah sang kakek sebelum tiada. Hal itulah yang menyebabkan Jayid tidak bisa mengendalikan diri, saat bertemu Nawa untuk pertama kali dan tanpa permisi mencium bibirnya dengan rakus.

Cerita Jayid itu membuat Nawa tercengang karena dia pun merasakan hal yang sama sehingga selalu menurut pada pria yang baru dikenalnya itu tanpa bisa menolak saat dicium begitu saja.

“Aku saat itu belum mengenalmu, tapi aku tidak mampu menolak dan seperti terhipnotis, apa kau menghipnotis ku?”

Jayid langsung memang dagu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Suami Bohongan   Di Depan Pelaminan

    Di Depan Pelaminan Nawa berjangkit karena terkejut, apalagi dia tidak tahu dengan maksud dari kakaknya itu.Rasyid mendekati Nawa dan menyibakkan rambutnya, lalu memperhatikan leher adik perempuan yang pulang malam dengan seorang laki-laki. Ia bisa melihat perempuan itu berbohong atau tidak. Kalau jujur, maka tidak ada tanda apa pun di lehernya, sebagai bukti bahwa Jayid tidak berbuat mesum. Walaupun Rasyid bisa memaklumi kalau perempuan itu sudah punya seorang kekasih, tapi tetap saja rasa khawatir itu ada. Apalagi memikirkan ungkapan hati Jayid yang memendam hasrat kuat untuk memiliki adiknya. Bisa saja ia menggunakan berbagai cara demi memuaskan dirinya.“Kakak mau melihat apa? Aku tidak bercumbu, Kak! Jadi, tidak akan ada tanda itu di leherku!” kata Nawa sambil menepuk bahu Rasyid.“Apa Jayid bisa dipercaya?” “Ya, dia hanya menceritakan sedikit tentang masa lalunya dengan Kakek, tapi tidak lantas menggunakan kesempatan itu untuk bercumbu. Kak! Cepatlah menikahi Latisa!”

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-08
  • Terjebak Suami Bohongan   Ucapan Selamat Yang Mahal

    Ucapan Selamat Yang MahalKini, giliran Bahira yang memeluk anak laki-lakinya, seraya berkata, “Kau benar-benar memenuhi harapanku, Jay!” kata Bahira tanpa meninggalkan senyumannya pada sang anak yang menjadi andalan.“Terima kasih, Ayah!” Jayid membalas pelukan ayahnya.Sementara Niah masih sibuk mengusap air mata.“Ibu, mengapa menangis, apa aku membuatmu sedih?” kata Nawa.“Apa aku tidak boleh bahagia? Melihat kalian di sini, aku merasa lega, demi Tuhan! Perasaan ini tidak bisa digantikan oleh apa pun walau berlian sebesar bumi sekalipun!” kata Niah lagi.“Apa kalian sudah selesai?” Tiba-tiba seseorang berkata dari belakang Niah, dengan suara yang keras.Niah dan Bahira menoleh, lalu beranjak ke samping pengantin, guna memberi kesempatan kepada Misella, yang berjalan mendekati kedua mempelai dengan wajah cemberut. Tentu saja ia tidak suka karena ternyata pernikahan adiknya berlangsung juga dengan keluarga Lawira. Dengan demikian maka Rasyid otomatis menjadi bagian dari kel

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-08
  • Terjebak Suami Bohongan   Pesta Dan Kemarahan

    Pesta Dan KemarahanHari sudah menjelang sore saat pesta berakhir, banyak tamu undangan yang sudah pergi dan hanya tinggal beberapa kerabat dekat saja, yang masih tampak menemani Niah dan Bahira--kedua orang pengantin, bercengkerama dengan para kerabat.Sementara itu di luar gedung resepsi pernikahan Misella tampak sedang menghubungi seseorang, iya berada jauh di tempat parkir mobil yang sepi.“Apa kau sudah mendapatkan dokumennya?” kata Misella pada seseorang saat ia menempelkan ponsel di telinga.“Baiklah! Kalau begitu, akan aku kirimkan nomor apartemennya melalui pesan, dan ingat baik-baik jangan sampai salah, letakkan dokumen itu di tempat yang mudah dijangkau, tetapi cukup tertutup agar tidak terlalu mencurigakan! Apa kau mengerti?” kata Michella lagi, setelah diam beberapa saat lamanya.Perempuan itu terlihat sedang memberikan instruksi kepada seseorang di seberang sana. Lalu, setelah selesai, dia tersenyum puas sambil menyimpan teleponnya ke dalam tas.Misella baru saja he

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-08
  • Terjebak Suami Bohongan   Kamar Pengantin

    Kamar PengantinBegitu Nawa tiba di kamar pengantin, ia langsung melepaskan semua pakaian dan atribut yang tadi dipakainya. Ia ingin segera beristirahat di kamar hotel yang sengaja di sediakan, dan di hias oleh pegawai untuk mereka. Namun, karena terlalu letih, ia meminta seorang asisten wanita yang tadi membantu melakukan perawatan, untuk memijat tubuhnya.“Tolong pijiti punggung dan kakiku, sebentar saja. Pegal sekali rasanya!” kata Nawa sambil merebahkan diri di atas tempat tidur yang luas. Ia tidak peduli hiasannya acak-acakan, karena ia sudah sangat kelelahan hingga tidak sempat menyingkirkannya.“Baik! Silakan Anda berbaring dulu!” kata Asisten itu hanya dia yang tersisa untuk membantu Nawa.Nawa sudah mengganti pakaiannya dengan baju tidur biasa, tetapi cukup seksi dan memperlihatkan bentuk tubuh dengan bagian punggungnya yang terbuka. Ia tidur tengkurap dan asisten itu pun mulai memijitnya secara perlahan sampai betis.Awalnya mereka sempat memperbincangkan banyak hal, ter

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-09
  • Terjebak Suami Bohongan   Terima Kasih Pada Mantan

    Terima Kasih Pada MantanGadus itu melihat seorang pria yang sedang melakukan sesuatu di atas tubuhnya, sedang ada rasa manis, menyerupai gelanyar aneh di mana-mana.“Ahhk ... Sss ... Apa yang kau lakukan? Kau! Ahh ... Jay!”Sejenak Jayid menghentikan aktivitasnya dan melihat Nawa dengan tatapan sendu sambil menyunggingkan senyum.Dia tidak menjawab apa-apa sebab yakin Nawa pun seperti dirinya, yang sejenak lupa tapi kemudian ingat kembali bahwa mereka sudah menikah.Akhirnya Nawa pun membiarkan apa yang dilakukan Jayid padanya.Malam sekelam warna pada tinta, bukan berarti tanpa warna pada kehidupan anak manusia, terutama bagi mereka yang sedang di mabuk cinta.Sepinya suasana di luar bukan berarti tidak ada suara dari mulut Jayid dan Nawa, melainkan ramai dengan suara rintihan dan desahan yang memenuhi ruangan. Rasa perih, bercampur dengan kenikmatan serta sentuhan yang berbeda dihadirkan laki-laki itu kepada dirinya, membuat Nawa pasrah dan rela hingga ia membiarkan Jayid

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-09
  • Terjebak Suami Bohongan   Pulang

    PulangSelain dari keluarganya hanya Rizal dan juga Rasyid yang mengetahui tentang rahasia Jayid yang tidak bisa bereaksi atau tertarik dengan lawan jenisnya. Oleh karena itu si asisten dengan gamblang mencandai sang bos dengan mudahnya. Setelah berhasil mengusir Rizal pergi, Rasyid kembali ke kamarnya dan melihat Nawa masih dalam posisi yang sama. Ia pun mendekat dan berjongkok di sisi tempat tidur tepat di samping Nawa.Gadis itu ternyata sudah terbangun karena Jayid melihat matanya yang terbuka. Namun, Nawa tidak berani bergerak karena merasakan ngilu di sekitar organ kewanitaannya dan seluruh tubuh yang terasa pegal.“Kau sudah bangun rupanya?” tanya Jayid sambil mengusap pipi istrinya itu dengan lembut dan Nawa pun mengangguk.“Apa tidurmu nyenyak?” Kembali Jayid bertanya dan Nawa mengangguk lagi, membuat pria itu berpikir ada yang tidak beres dengan Nawa. Apalagi kening wanita itu berkerut seperti menahan sesuatu.Jayid mengerti dan membungkuk untuk mengangkat tubuh Nawa,

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-10
  • Terjebak Suami Bohongan   Rumah Keluarga Razee

    Rumah Keluarga RazeeJayid menutup telepon setelah Ibunya berhenti bicara, dan duduk di samping Nawa. Sementara Rizal memasukkan semua barang berupa kado, makanan dan bingkisan lain yang disiapkan Niah untuk menantunya yang dia pikir masih akan menginap di hotel.“Ibu menyuruh kita menginap di rumahnya, apa kau mau?”“Baiklah, nanti kita ke sana sebelum makan malam, gimana?”Jayid mengangguk, dan berkata, “Baiklah!” Lalu, ia meminta Rizal yang sudah selesai memasukkan barang-barang, agar kembali datang sore hari nanti untuk menjemput mereka. Rizal hanya bisa menurut, meskipun sebenarnya, dia ingin tetap tinggal untuk melihat keromantisan sang bos pada istrinya. Namun, dia tetap melangkah keluar pintu dengan berat, melihat Jayid yang duduk sambil bersandar di bahu Nawa.“CK! Awas kalo aku punya pacar nanti, aku balas Tuan dengan adegan yang lebih mesra dari itu!” kata Rizal dalam hati sambil menutup pintu dan melangkah pergi.Jayid memilih untuk meliburkan diri dari pekerjaan

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-11
  • Terjebak Suami Bohongan   Setelah Makan Malam

    Setelah Makan MalamSemua orang yang ada di sekitar meja makan itu seketika menatap Misella penuh tekanan, karena Nawa sudah berpengaruh baik pada mereka. Tentu saja, Niah, Bahira dan Jayid jelas membelanya.Misella merasa tersisih dan ia semakin tidak menyukai Nawa, mantan pegawainya yang kini justru menjadi adik ipar, karena menikahi adik laki-lakinya. Ia sudah mencoba menjauhkan gadis itu dari keluarganya, tapi sepertinya nasib baik berpihak padanya hingga sekeras apa pun ia menolak hubungan Jayid, keluarganya akan tetap mendukungnya.“Ahk! Sial!” batin Misella, kalau Nawa bukan adik dari Rasyid, tentu ia akan menyukai gadis itu, karena ia memang wanita yang baik.“Silakan, Nyonya Misel!” kata Nawa sambil berdiri dan tersenyum ramah.“Tidak perlu!” kata Misella seraya mengambil tempat duduk di sebelah ibunya, kemudian Jonu-suaminya pun menghenyakkan bokongnya di sisi istrinya.Sementara itu bayi kembar yang sudah tidur, dipindahkan oleh asisten rumah tangga yang ikut bersama

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-14

Bab terbaru

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 20

    Extra Part 20Di negara Singare, Jayid dan Nawa duduk di tepi pantai yang indah, mereka sudah cukup jauh berjalan. Dua orang itu duduk tanpa alas di atas pasir dan memanjangkan kaki, menghadap ke arah laut dengan ombak yang kecil. Sementara Rasyid dan Latisha masih meneruskan langkah mereka sambil bergandengan tangan. Tidak ada beban bagi keduanya karena seolah-olah dunia adalah milik mereka berdua. Saat berencana untuk pergi berbulan madu, sebenarnya Tina ingin ikut juga tetapi dengan keras Latisa menolaknya. Ia tahu adik kembarnya itu akan sangat mengganggu. Lalu, yang ia lakukan hanya meminta Tina untuk menghabiskan waktu bersama dengan Edo. Latisa tidak menampik jika kehadiran laki-laki itu, sangat membantu dalam mengatasi sikap Tina yang kadang-kadang sulit ditebak. Walaupun, baru saja bertemu, Tina sudah merasa cocok dengan Edo, begitu pula sebaliknya. Baik Latisa maupun Rasyid, hanya berharap kelak mereka bisa menjadi pasangan, yang saling mengasihi satu sama lain.Angin

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 19

    Extra Part 19“Ya, tentu, ceritakan pada kami!” sahut Rasyid, tanpa mengalihkan tatapannya pada Edo.Edo jadi salah tingkah, ia melihat pada tiga orang itu yang juga melihatnya seperti dirinya adalah hantu yang baru keluar dari dalam kubur.“Sebenarnya, apa kalian punya masalah denganku, atau kita pernah bertemu sebelumnya?” tiba-tiba Edo bertanya, sambil melepas topi dan menyimpannya di atas meja. Ia punya perasaan tidak enak terhadap ketiga orang itu. “Bukan! Kita belum pernah bertemu, tapi ada orang yang mirip sekali denganmu dan dia sudah mati!” kata Nawa terus terang dengan Edo. Ia merasa tidak perlu lama-lama berbicara dengan pria seperti itu karena cukup menyebalkan, dan khawatir bayinya akan mirip.Edo tiba-tiba tertawa, dan ia berkata, “Wah! Benarkah? Aku akan tersanjung karena itu berarti ada orang yang sama tampannya denganku, begitu?”Nawa memalingkan pandangan mendengar ucapan Edo itu, sedangkan Jay justru melotot padanya.“Siapa orang yang kau maksud itu?” Tina be

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 18

    Extra Part 18“Ayo nanti temui dia sama-sama!” bunyi pesan Rasyid pada ponsel milik Jayyid.“Baiklah!” Makan malam telah selesai. Rasyid meminta izin untuk tetap berada di ruang perjamuan dan menyuruh istrinya, untuk beristirahat dan menunggunya di kamar pengantin mereka. Beberapa saudara dan kerabat yang rumahnya jauh, sudah lebih dulu pergi meninggalkan gedung itu. Namun, masih ada yang bertahan karena mereka ingin menghabiskan malam dengan makan dan minum. Ada juga yang ingin bernyanyi dengan grup idola mereka. Suasana gedung sudah sedikit lengang, hanya ada beberapa kerabat yang duduk di meja-meja bundar dengan pasangan dan teman mereka masing-masing.Latisha kembali ke kamar hotel, tempat di mana ia dirias dan bergantian pakaian. Di kamar itu pula ia akan bermalam dengan sang suami sebagai pengantin baru.Rasyid masih ingin memastikan sesuatu dan ia tidak ingin Latisha tahu masalah itu. Ia ingin istrinya tetap konsentrasi pada malam pertamanya nanti.Saat itu, Nawa Jayid

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 17

    Extra Part 17Tina menatap Jayid dengan tatapan mata tidak percaya.“Jadi, kalau kau tidak ingin celaka, maka menjauhlah dariku!” kata Jayid sambil menyeringai. Ia melihat perubahan pada raut wajah Tina dan merasa puas, karena tipuannya berhasil untuk mengelabuhi gadis itu agar menjauh darinya. Ia benar-benar tidak tahan dengan sikap vulgar yang ditunjukkan Tina tentang perasaannya.Bagaimana mungkin ada seorang wanita yang begitu membuka diri, dan tidak tahu malu mengakui perasaannya dengan cara yang aneh seperti Tina.Tina membuang pandangan, lalu pergi meninggalkan Jayid yang sudah selesai mengambil buah segar. Gadis itu menemui Misella yang sekarang menjadi sangat dekat dengannya. Hasil latihan yang dilakukan kakak ipar Nawa itu mulai terlihat, dari cara Tina membawa diri dan berkata-kata. Gadis itu sedikit lebih tenang. Hanya masalah perasaannya pada Jayid yang masih sama.Namun, masih panjang perjalanan Tina untuk menjadi seorang model. Misella baru mengajarkan bagaimana g

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 16

    Extra Part 16“Jadi, kapan aku bisa mulai jadi model?” tanya Tina antusias, “apa aku bisa mendapatkan uang banyak kalau aku berhasil?”“Tentu saja, tapi bukan hari ini ... kau akan siap kapan? Bagaimana kalau kau besok? Aku akan menjemputmu!” sahut Mishella tak kalah antusiasnya.“Besok?” tanya latisha dan ibunya secara bersamaan.Baik Nawa, Mishella dan Tina, sama-sama menoleh ke arah dua orang yang duduk berseberangan itu.“Oh, ya! Maafkan aku, seharusnya aku membicarakan hal ini dengan kalian lebih dulu ... bagaimana kalau besok, apa kalian mengizinkan aku membawa Tina ke sekolah itu?” tanya Mishella, dua wanita yang menjadi ibu dan anak itu pun mengangguk setuju.Mereka akhirnya mempunyai kesepakatan dan pembicaraan serta pertemuan itu pun berakhir. Misela akan menjemput Tina keesokan harinya di rumah itu.Misella dan Nawa akhirnya berpamitan dan pulang, setelah merasa cukup puas untuk membuat kesepakatan.Setelah berada di dalam mobil yang dikendarai oleh sopir dengan kece

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 15

    Extra Part 15“Tina! Apa kau mendengar semuanya?” tanya Latisa, wajahnya terlihat khawatir pada saudara perempuannya itu. Ia pikir Tina belum pulang dari rumah jompo untuk merawat ayah angkatnya.“Ya!”Tina mendekat sambil menganggukkan kepala, ia sudah pulang dari rumah jompo beberapa saat yang lalu. Namun, ia langsung menuju dapur saat turun dari mobil yang mengantar ke mana pun ia pergi, sejak secara resmi menempati rumah keluarga aslinya. Gadis itu membawa ikan besar yang ia beli saat lewat di pasar tadi. Ia jarang bepegian dan melihat sesuatu yang menarik, hingga saat melihat ikan besar dijual di pasar, ia langsung membelinya. Ketika pulang tadi, kebetulan mobil melintas di jalanan yang macet karena ada keramaian rakyat menengah ke bawah di pasar, keramaian kota yang jarang ia lihat sebelumnya.“Apa yang kau lakukan tadi, kenapa bajumu basah?” tanya Latisha, dia sungguh tidak terbiasa melihat orang-orang di sekitarnya, dalam keadaan kotor atau tidak rapi seperti Tina. Padaha

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 14

    Extra Part 14 Beberapa hari kemudian, Misella mengajak Nawa untuk pergi bersamanya ke rumah Latisa. Kakak perempuan Jayid itu membawa sebuah bingkisan untuk diberikan pada keluarga saudara kembar yang kelak akan diajak kerja sama olehnya. Nawa yang menyerahkan bingkisan itu, ketika sudah berada di rumah Latisha dan keluarganya, sebagai hadiah dari calon saudara iparnya. Walaupun, bingkisan itu dibeli oleh Misella, tapi ia dengan senang hati jika mengatasnamakan sebagai pemberian dari Nawa. Selain itu sebagai salah satu cara untuk mendekati Latisha dan Tina. Itu adalah, alasan yang paling tepat untuk penarik hati keluarga Latisha. Daripada Mishella yang langsung memberikannya atas nama dirinya sendiri. Kalau itu ia lakukan, maka terlihat sekali sebagai hadiah sogokan Dua wanita itu disambut dengan hangat oleh Latisa dan ibunya, dan dipersilakan duduk di ruang tamu yang nyaman. Michella sebagai orang yang profesional, ia berpengalaman dan terbiasa berbicara dengan banyak orang, ata

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 13

    Extra Part 13“Dia blak-blakan sekali,” pikir Nawa sambil tersenyum kecut. Ia memalingkan muka ke arah pintu dan berharap Jayid ada di sana, memberikan senyuman terindah, lalu memanggil namanya. Tiba-tiba saja ia ingin pulang dan bermesraan dengan suaminya itu.Laki-laki yang diharapkan Nawa muncul di kejauhan. Setelah memarkirkan mobil, Jayid menghampirinya. Ia datang menjemput istri tercinta, sesuai permintaan dan lokasi yang telah ia bagikan beberapa saat yang lalu.Sekarang Jayid lebih sering mengemudikan mobilnya sendiri. Sejak kejadian kecelakaan itu dan Rizal harus menggantikan dirinya di perusahaan. Apalagi berduaan dengan Nawa di dalam mobil ternyata lebih menyenangkan.Sementara itu, panggilan video dari Tina kepada Latisha, masih berlangsung, otomatis bayangan tubuh Jayid yang melintas di belakang para wanita, pun terlihat olehnya.“Hai! Bukankah itu laki-laki yang baru saja aku bicarakan?” tanya Tina, antusias pada Latisha. Sementara Latisha justru menjadi tidak enak d

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 12

    Extra Part 12“Apa yang terjadi padamu, apa kau baik-baik saja?” tanya Rasyid sambil melepaskan pelukannya, lalu ia melihat dengan sekasmu wajah kekasihnya yang tampak tidak biasa.Nawa yang melihatnya pun turut prihatin, sampai-sampai Ia berpikir buruk jika telah terjadi sesuatu pada calon kakak iparnya itu.“Tidak ada masalah, aku baik-baik saja,” jawab Latisa tenang. Rasyid menarik satu kursi untuk Latisha yang berada di hadapan Nawa, sedangkan ia sendiri duduk di sampingnya. Setelah itu ia memanggil pelayan untuk memesan minuman ringan.Mendapati kedua orang kakak beradik yang menatapnya penuh curiga, Latisha tersenyum manis dan kemudian menyalahkan ponsel untuk bercermin.“Apa kalian curiga dengan wajahku? aku baik-baik saja, percayalah!” katanya.“Tapi kau terlihat seperti orang yang habis menangis semalaman!” sahut Nawa.“Dari mana kau tahu, apa kau juga pengalaman, pernah menangis semalaman dan matamu bengkak?” Latisa tertawa saat berkata.Nawa tersipu malu, ia pernah

DMCA.com Protection Status