Share

Mimpi Buruk

"Jangan ganggu aku. Pergi kau. Pergi...!" teriak Albert terlonjak kaget dan terbangun dari tidurnya. Helai napasnya tidak teratur. Keringat membanjiri tubuh meski suhu kamar masih sejuk dengan air conditioner.

Perlahan Albert melirik jam dinding yang masih menunjukkan pukul dua dini hari. Dia mengusap wajah dengan kasar. Albert tidak mengerti karena dirinya merasa dihantui selama beberapa hari belakangan ini. Mimpi aneh selalu saja terjadi.

Sesungguhnya Albert memang bukan orang yang bisa berdamai dengan mimpi buruk. Selama hidupnya dia memang selalu terganggu dengan mimpi-mimpi tentang tragedi kematian ibunya. Tapi kali ini dia dihantui hal yang berbeda.

Albert bangkit dari tempat tidur. Dia beranjak ke kamar mandi untuk membasuh wajah. Berharap dengan begitu, ia bisa mendapatkan sedikit ketenangan setelah apa yang dia alami.

Albert berjalan menuju balkon. Dia terbiasa menghabiskan waktu dengan melihat pemandangan dari balkon rumahnya setiap kali dia merasa gelisah atau terganggu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status