ByuuuurrrrAthena melompat ke dalam kolam renang. Pagi hari berenang adalah pilihan terbaik. Terlebih fasilitas di mansion milik Justin begitu lengkap. Bahkan kolam renang milik Justin, jauh lebih megah dari kolam renang penthouse miliknya sendiri."Nyonya Athena, ini sarapan untuk anda. Tadi Tuan Justin berpesan pada anda tidak boleh meninggalkan sarapan anda, Nyonya," ujar sang pelayan yang mendekat ke arah tepi kolam renang.Mendengar sapaan dari pelayan, Athena pun langsung naik ke atas tepi kolam. Tepat d saat Athena sudah naik ke atas tepi kolam renang—pelayan mengantarkan bathrobe untuk Athena. Kini Athena memaki bathrobe itu dan mengambil susu coklat yang hidangkan pelayan di atas meja bersama dengan roti coklat."Apa suamiku masih di ruang kerjanya?" tanya Athena sambil menatap pelayan itu."Masih, Nyonya. Tuan Justin masih berada di ruang kerjanya," jawab pelayan itu. "Tapi, sebelumnya saya sudah mengantarkan sarapan untuk Tuan Justin di ruang kerjanya, Nyonya. Jadi anda tid
Mobil yang membawa Justin dan Athena telah tiba di Horse Riding Madrid. Sebuah tempah khusus berkuda yang sengaja dipilih oleh Athena. Beruntung, Justin sekalu mengikuti apapun yang Athena inginkan. Seperti hari ini, Athena ingin sekali berkuda sambil menikmati keindangan Kota Madrid di musim gugur."Justin, ayo kita turun. Aku sudah tidak sabar berkuda," ucap Athena dengan begitu semangat."Kau yakin akan berkuda, Athena?" tanya Justin memastikan.Athena mengangguk antusias. "Ya, Justin. Aku memang tidak bisa berkuda. Tapi tidak apa-apa, kau pasti menjagaku. Kau bisa berkuda, kan?""Bagaimana jika aku mengatakan aku tidak bisa berkuda?" jawab Justin seraya mengulum senyumannya."Kau tidak bisa berkuda? Jika tidak bisa kenapa kau menyetujui permintaanku untuk ke sini?" Raut wajah Athena berubah menjadi kesal dengan bibir yang berkerut.Justin tersenyum. Kemudian, dia mengecup kening Athena dan berkata, "Kita turun sekarang. Ini waktu yang tepat kalau kau ingin mengelilingi Kota Madrid
"Justin, nanti kita berangkat jam berapa ke universitasmu?" Athena melangkah keluar dari kamar mandi dengan masi memakai bathrobe dan rambut yang dililit oleh handuk. Tepat saat tiba di kamar, Athena mendesah pelan melihat Justin tidak ada. Tentu, dia tahu pasti Justin berada di ruang kerjanya. Tidak ingin berpikir lebih, Athena memilih untuk mengganti pakaiannya.Hari ini Justin berencana akan mengajak Athena ke universitasnya. Jujur saja, Athena ingin sekali mengetahui kehidupan Justin saat masa-masa kuliah dulu. Bukan mengusik masa lalu, hanya saja Athena ingin tahu bagaimana sifat Justin semasa kuliah dulu.Suara dering ponsel terdengar. Athena yang tengah memoles wajahnya dengan make up, dia langsung mengalihkan pandangannya pada ponsel yang terletak di atas meja itu. Seketika kening Athena berkerut, melihat ponsel Justin yang berdering."Kenapa Justin meninggalkan ponselnya di sini?" gumam Athena. Kemudian, dia mengambil ponsel milik Justin itu dan melihat ke layar—tertera nama
"Justin?" Suara seorang wanita terdengar memanggil nama Justin dengan cukup keras membuat Justin dan Athena langsung mengalihkan pandangan mereka pada sumber suara itu. Seketika kening Athena berkerut, menatap sosok wanita berambut merah yang melangkah mendekat ke arahnya. Wanita itu sangat cantik. Athena mengakuinya. Dengan lekuk tubuh yang begitu indah dan langkah kaki yang begitu anggun wanita itu semakin mendekat ke arah Athena dan Justin.Justin menurunkan tubuh Athena—dia menatap wanita berambut merah yang berdiri di hadapannya. "Pamela?" panggilnya kala menyadari wanita yang berada di hadapannya adalah wanita yang dia kenali.Wanita bernama Pamela itu mengulas senyuman di wajahnya, dia langsung memeluk erat tubuh Justin. Meski terkejut Pamela memeluknya, namun Justin tidak membalas ataupun menolaknya. Sedangkan Athena, dia menatap lekat wanita yang bernama Pamela itu memeluk Justin. Mungkin itu adalah teman Justin. Itulah yang ada dipikiran Athena."Apa kabar, Justin? Kau terli
Suara ketukan pintu terdengar. Athena yang tengah membaca majalah langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu dan menginterupsinya untuk masuk. Tidak lama kemudian, seorang pelayan melangkah mendekat ke arah Athena."Selamat pagi, Nyonya," sapa seorang pelayan seraya menundukan kepalanya di hadapan Athena."Pagi, ada apa?" tanya Athena sambil menatap pelayan yang berdiri hadapannya."Nyonya, saya ingin memberitahu Nyonya Besar Tasya dan Tuan Besar Altov datang. Saat ini mereka menunggu di ruang keluarga," jawab sang pelayan yang sontak membuat Athena terkejut."Paman Altov dan Bibi Tasya datang?" Athena bertanya memastikan.Sang Pelayan itu menganggukan kepalanya pelan. "Benar, Nyonya. Sebelumnya pelayan lain sudah memanggil Tuan Justin yang berada di ruang kerjanya. Saya yakin, Tuan Justin sebentar lagi juga akan turun ke bawah, Nyonya," ujarnya dengan sopan."Kau boleh pergi sekarang, aku akan segera turun," balas Athena."Baik, Nyonya," Sang Pelayan menundukan kepalanya, lalu p
"Athena? Kau belum tidur?" Justin melangkah masuk ke dalam kamar, menatap Athena yang duduk di ranjang dengan melamun. Kemudian, dia mendekat lalu duduk tepat di samping Athena."Justin?" Athena mengalihkan pandangannya saat melihat Justin sudah duduk di sampingnya. "Apa Paman Altov dan Bibi Tasya sudah tidur?" tanyanya dengan suara pelan."Sudah, mereka sudah tidur." Justin membawa tangannya mengelus lembut pipi Athena. "Kau kenapa belum tidur, Athena? Ini sudah malam.""Aku belum mengantuk, Justin," Athena menyandarkan kepalanya di dada bidang Justin. Terlihat jelas wajah Athena yang begitu memikirkan sesuatu. Bahkan setelah makan malam pun, Athena lebih dulu masuk ke dalam kamar. Hanya saja, dia masih belum bisa tidur hingga detik ini."Apa yang kau pikirkan, Athena?" Justin menarik dagu Athena, menatap manik mata hijau istrinya. "Apa ada hal yang membebani pikiranmu?" tanyanya memastikan."Justin, apa aku boleh bertanya sesuatu padamu?" ucap Athena pelan."Kenapa kau harus meminta
"Athena, Bibi telah menyiapkan gaun untuk kau pakai malam ini. Apa kau ingin mencobanya?" Tasya melangkah mendekat pada Athena yang tengah duduk menikmati suasana sore hari di taman.Athena mengalihkan pandangannya. Lalu mengulas senyuman hangat di wajahnya. "Bibi? Kau di sini? Di mana Paman Altov, Bibi?" tanyanya kala melihat Tasya duduk di sampingnya."Pamanmu sedang bersama dengan Justin. Mereka sedang membahas pekerjaan," Tasya membawa tangannya mengelus lembut punggung tangan Athena.Athena terdiam kala mendengar Tasya menyiapkan gaun untuknya yang dipakai malam ini. Ya, malam ini dirinya dan Justin harus menghadiri pameran perhiasan yang akan diadakan oleh Kylie. Meski sebenarnya, ada rasa tidak nyaman di hati Athena, namun Athena memilih untuk berusha bersikap tenang seperti biasanya. Lagi pula, Athena yakin, dirinya bisa membaur dengan Kylie."Athena, apa yang kau pikirkan?" tanya Tasya dengan tatapan bingung menatap Athena yang tampak tengah memikirkan sesuatu. "Apa ada hal
Mobil yang membawa Justin dan Athena telah tiba Mandari Orintal Ritz, Madrid, tempat dimana Kylie mengadakan pameran perhiasan. Kini Justin dan Athena turun dari mobil bersamaan dengan Tasya dan Altov. Para wartawan yang berada area lobby, langsung mengarahkan kamera ke arah Justin dan Athena. Athena pun mengulas senyuman hangat seraya memeluk lengan Justin kala kamara tersorot ke arahnya dan Justin. Terlihat Justin dan Athena layaknya pasangan yang begitu sempurna.Justin merengkuh pinggang Athena, lalu membawanya masuk ke dalam hotel menuju ballroom hotel bersma dengan Altov dan Tasya yang berjalan berada di samping Justin dan Athena. Sesaat Athena mengatur napasnya, dia mengangkat wajahnya demi mengumpulkan keberanian dna rasa percaya dirinya.'Kau pasti bisa, Athena. Kau juga sangat cantik dan mengaggumkam,' batin Athena. Ya, dia berusaha menyakinkan pada dirinya sendiri bahwa dirinya sangat hebat dan mengagumkan.Saat Justin dan Athena memasuki ballroom hotel, seketika Athena men