"Athena? Kau belum tidur?" Justin melangkah masuk ke dalam kamar, menatap Athena yang duduk di ranjang dengan melamun. Kemudian, dia mendekat lalu duduk tepat di samping Athena."Justin?" Athena mengalihkan pandangannya saat melihat Justin sudah duduk di sampingnya. "Apa Paman Altov dan Bibi Tasya sudah tidur?" tanyanya dengan suara pelan."Sudah, mereka sudah tidur." Justin membawa tangannya mengelus lembut pipi Athena. "Kau kenapa belum tidur, Athena? Ini sudah malam.""Aku belum mengantuk, Justin," Athena menyandarkan kepalanya di dada bidang Justin. Terlihat jelas wajah Athena yang begitu memikirkan sesuatu. Bahkan setelah makan malam pun, Athena lebih dulu masuk ke dalam kamar. Hanya saja, dia masih belum bisa tidur hingga detik ini."Apa yang kau pikirkan, Athena?" Justin menarik dagu Athena, menatap manik mata hijau istrinya. "Apa ada hal yang membebani pikiranmu?" tanyanya memastikan."Justin, apa aku boleh bertanya sesuatu padamu?" ucap Athena pelan."Kenapa kau harus meminta
"Athena, Bibi telah menyiapkan gaun untuk kau pakai malam ini. Apa kau ingin mencobanya?" Tasya melangkah mendekat pada Athena yang tengah duduk menikmati suasana sore hari di taman.Athena mengalihkan pandangannya. Lalu mengulas senyuman hangat di wajahnya. "Bibi? Kau di sini? Di mana Paman Altov, Bibi?" tanyanya kala melihat Tasya duduk di sampingnya."Pamanmu sedang bersama dengan Justin. Mereka sedang membahas pekerjaan," Tasya membawa tangannya mengelus lembut punggung tangan Athena.Athena terdiam kala mendengar Tasya menyiapkan gaun untuknya yang dipakai malam ini. Ya, malam ini dirinya dan Justin harus menghadiri pameran perhiasan yang akan diadakan oleh Kylie. Meski sebenarnya, ada rasa tidak nyaman di hati Athena, namun Athena memilih untuk berusha bersikap tenang seperti biasanya. Lagi pula, Athena yakin, dirinya bisa membaur dengan Kylie."Athena, apa yang kau pikirkan?" tanya Tasya dengan tatapan bingung menatap Athena yang tampak tengah memikirkan sesuatu. "Apa ada hal
Mobil yang membawa Justin dan Athena telah tiba Mandari Orintal Ritz, Madrid, tempat dimana Kylie mengadakan pameran perhiasan. Kini Justin dan Athena turun dari mobil bersamaan dengan Tasya dan Altov. Para wartawan yang berada area lobby, langsung mengarahkan kamera ke arah Justin dan Athena. Athena pun mengulas senyuman hangat seraya memeluk lengan Justin kala kamara tersorot ke arahnya dan Justin. Terlihat Justin dan Athena layaknya pasangan yang begitu sempurna.Justin merengkuh pinggang Athena, lalu membawanya masuk ke dalam hotel menuju ballroom hotel bersma dengan Altov dan Tasya yang berjalan berada di samping Justin dan Athena. Sesaat Athena mengatur napasnya, dia mengangkat wajahnya demi mengumpulkan keberanian dna rasa percaya dirinya.'Kau pasti bisa, Athena. Kau juga sangat cantik dan mengaggumkam,' batin Athena. Ya, dia berusaha menyakinkan pada dirinya sendiri bahwa dirinya sangat hebat dan mengagumkan.Saat Justin dan Athena memasuki ballroom hotel, seketika Athena men
"Ka Justin, kapan kau akan kembali ke New York?" tanya Kylie seraya menikmati makan malamnya. Ya, kini Justin, Athena serta Kylie tengah menikmati makan malam mereka. Sedangkan Altov dan Tasya sudah lebih dulu pulang, karena malam semakin larut, Tasya mulai merasa tidak enak badan. Namun, tidak dengan Justin dan Athena. Mereka tidak mungkin bisa meninggalkan pameran perhiasan yang diadakan oleh Kylie lebih awal. Setidaknya, Justin akan pulang dikala penghujung acara."Hanya beberapa hari lagi, aku dan Athena kembali ke New York," balas Justin. "Kylie, kenapa kau mengadakan pemaran di Madrid? Sektiar dua atau tiga hari lalu, aku bertemu dengan Pamela, dia mengatakan kau memiliki pameran koleksi perhiasanmu di Paris?" tanyanya seraya menatap Kylie."Aku memiliki banyak jadwal pameran, Ka. Tidak hanya di Paris. Setelah ini aku juga memiliki jadwal di New York." Kylie mengambil champagne yang baru saja di antar oleh pelayan, kemudian menyesapnya perlahan. "Bagaimana kabar Paman Arthur da
"Athena, kenapa kau belum beristirahat? Ini sudah malam." Justin duduk tepat di samping Athena yang tengah membaca majalah. Setelah pameran perhiasan yang diadakan olah Kylie, Justin dan Athena memang memutuskan untuk pulang dipenghujung acara. Bukan tidak ingin menemani Kylie hingga akhir acara, hanya saja, Justin tidak ingin Athena harus istirahat terlambat."Aku belum mengantuk, Justin," Athena meletakan majalah yang dia pegang ke atas nakas. Kemdian, dia mengalihkan pandangannya ke arah sang suami. "Tadi aku membaca majalah tentang Kylie Alessio. Ternyata dia wanita yang sangat mengagumkan. Dia mampu memimpin dua perusahaan besar sekaligus. Serta menjadi designer perhiasan ternama di Eropa. Itu adalah prestasi yang luar biasa, Justin. Mungkin jika aku diposisi Kylie, aku tidak akan mampu.""Athena?" Justin membawa tangannya mengelus lembut pipi istrinya itu. "Ya, aku mengakui Kylie memang hebat dan memiliki bakat. Tapi, kau salah jika kau mengatakan kau tidak mampu jika berada di
"Athena mendekatlah, biarkan dia mengenal dirimu," ucap Justin berusaha menenangkan Athena dari rasa takutnya. Ya, tentu Justin sangat tahu Athena pasti ketakutan. Itu kenapa dia tidak pernah menceritakan pada Athena."T-Tidak Justin, kau diam disitu dan singkirkan hewan peliharaanmu dari hadapanku. A-Apa kau itu tidak takut dia menerkammu?" Athena berucap dengan suara yang bergetar ketakutan."Athena..." Justin melangkah mendekat namun Athena kembali melangkah mundur. Bagaimana tidak? Tatapan Athena menatap serigala yang berada dipelukan Justin itu. Justin sudah tahu ini sejak awal. Athena pasti akan ketakutan."Justin, aku sudah katakan padamu. Jangan pernah mendekat. Kenapa kau tidak mempelihara hewan lainnya? Herder atau apapun terserah. Tapi tidak dengan serigala. Bagaimana jika suatu saat dia menerkammu?" Athena menelan salivanya susah payah kala mengatakan itu. Sesekali, Athena berusaha mengalihkan pandangannya dari hewan peliharaan Justin. Namun, nyatanya dia tidak bisa. Athen
"Athena?" Justin melangkah masuk ke dalam kamar, seketika Justin terkejut melihat Athena sudah mengganti pakaiannya. "Sayang, kau mau pergi?" tanyanya seraya mendekat ke arah Athena."Ya, aku ingin berbelanja," jawab Athena dingin dengan raut wajah datar."Athena..." Justin membawa tangannya mengelus lembut pipi Athena. "Kau marah karena aku tidak memberitahumu tentang Chester?""Berhentilah membahas hewan buasmu itu, Justin. Aku sedang tidak ingin mendengarnya." Athena hendak melangkah meninggalkan Justin. Namun, dengan cepat Justin menarik tangan Athena, membawanya masuk ke dalam pelukannya. Kini Justin menangkup kedua pipi Athena dan memberikan kecupan bertubi-tubi di bibir istrinya itu. Jika sudah seperti ini, Athena tidak mungkin memberontak. Percuma saja memberontak karena tenaganya tidak akan menang dari Justin."Jangan marah, sayang," bisik Justin tepat di depan bibir Athena. "Aku bukan tidak ingin memberitahumu, tapi aku yakin kau pasti akan takut. Karena hingga detik ini, Ib
Sore itu, cuaca di Kota Madrid begitu cerah. Dua wanita cantik yang tengah duduk di sebuah cafe sudah sejak tadi menjadi pusat perhatian para pria. Berkali-kali beberapa pria berusaha mendekati salah satu di antara mereka, tapi nyatanya wanita cantik berambut coklat dan bermata perak itu selalu menolaknya. Dia tidak sama sekali menghiraukan para pria yang berusaha mendekatinya."Kylie, apa kau tidak ingin berkenalan dengan para pria tampan yang mendekatimu tadi? Mereka masih tidak henti menatapmu," ucap wanita berambut merah seraya mengedarkan pandangannya pada sekelilingnya. Para pria di cafe itu terus menatap kagum Kylie Alessio. Dan ini tentu bukan untuk pertama kali, Kylie sudah sering diganggu oleh para pria itu. Tapi, sejak dulu dia tidak pernah memedulikannya."Jika kau menginginkannya. Kau bisa mengambilnya, Pamela." Kylie mengambil gelas sloki di hadapnnya yang berisikan wine, kemudian dia menyesapnya perlahan. Ya, wanita cantik berambut merah di hadapan Kylie adalah Pemela.