Share

Bab 44. Ciuman Perpisahan

Langkah Jace terhenti. Satu kalimat yang memang dia harapkan telah terucap dari bibir Jovie. Bagaimana mungkin dia menolaknya, jika senyuman Jovie saja kembali membuatnya bergairah.

Coat yang telah dia kenakan, kembali ditanggalkan. Kedua tangannya merengkuh cepat tubuh Jovie.

“Begitukah? Apakah lebih baik aku menginap malam ini?” tanya Jace, dengan seringai tipis.

Tangan Jace kembali menjelajah rahang Jovie, melewati tulang selangka, dan menelusup ke belakang leher, membawa desiran ke seluruh tubuh. Meremang, perlahan menghilangkan kesadaran.

“If you want it,” ucap Jovie tercekat. “Please….”

Seringai nakal mengembang dari bibir Jace. Wajahnya menunduk, menuju pada bibir ranum Jovie yang telah sedikit terbuka, menunggu Jace melumatnya.

Saat Jovie mulai meninggi, Jace mengangkat tubuh seksi itu, menggendongnya dengan tetap saling menyesap dan membelitkan lidah. Sofa di ruang santai adalah tujuannya.

Napas mereka semakin memburu. Jace telah duduk bersandar di sofa, sementara Jovie duduk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status