Share

Lizzie Berulah

Penulis: Rucaramia
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-15 12:05:22

Zoe mengerang sambil menggosok pelipisnya dengan jari, Mona menepuk punggungnya tatkala Mike hanya menonton dalam diam.

“Aku hanya kaget, itu saja,” kata Smith. “Aku pikir kau akan memilih seseorang yang seumuranmu lagi dibandingkan dengan bocah ingusan ini. Lagipula dengan tampangmu kau bisa mendapatkan yang lebih seksi dan cantik.”

Siapa yang sedang dibicarakan oleh si tua bangka ini? apakah itu aku?

Lizzie menarik napasnya, mencoba untuk menenangkan diri saat pria itu terang-terangan menghinanya begini. Wajahnya sudah memerah dan kedua matanya jelas memperlihatkan amarah yang meluap-luap di dalam. Menjadi penyabar ternyata sangat sulit. Itulah pelajaran yang dia dapatkan dari pria itu.

“Ya, memang,” kata Daxon. “Tapi Lizzie jelas lebih dari sekadar muda, cantik, dan seksi. Dia milikku, dan aku sangat akan menghargai jika kau tidak menyusahkannya. Dia ada disini bukan untuk bersenang-senang saja, melainkan datang sebagai patner kencanku.”

“Jadi bukan peliharaanmu?”

“Lizzie bukan bin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Pesona Papi Gula   Lingerie 🔞

    Lizzie menggelengkan kepala sambil menggigit bibir bawahnya, sedikit tergoda dengan ucapan Daxon tapi dia memilih untuk menahannya. “Tidak untuk malam ini, Om. Aku hanya ingin kita berdua bersenang-senang dan menikmatinya.” Daxon merasakan bagian dari dirinya mulai terasa menyakitkan dibalik celana yang dia kenakan. Pria itu menarik Lizzie agar jatuh ke pangkuannya, mengulurkan tangan untuk mengelus bagian yang paling menggoda keimanannya sementara tangan yang lain bergerilya melepaskan kain transparan yang menutupi bagian dada. Kemudian fokus memainkannya dengan sebelah tangan dengan gemas. Lizzie menguatkan dirinya diatas pangkuan Daxon, lengannya sudah gemetar akibat sentuhan yang pria itu buat. Bagian depan celana dalam dari lingerie yang dia kenakan mulai terasa basah tapi Daxon tidak bergerak sama sekali untuk melepaskannya. Ah, bukan. Tapi lebih ke belum mau. Dia menarik Lizzie dari pangkuannya dan mendudukannya di sofa, mengambil dasinya sendiri dan melirik ke arah Lizzie y

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-16
  • Terjebak Pesona Papi Gula   Diintrogasi Sepupu

    Sisa tiga hari sebelum keberangkatan Lizzie, ibunya cukup sibuk menyiapkan banyak hal yang perlu dia bawa. Mulai dari kaos kaki hingga pakaian dalam baru. Tentu saja jenis pakaian dalam yang fungsional dan bukan sesuatu yang berbau estetika macam kesukaan Daxon. Sangat polos sederhana. Ibunya memang tahu betul bahwa Lizzie orangnya cukup simple, dan bukan orang yang akan pilih-pilih karena itu kenyamanan berada pada tingkat teratas dari pemilihan pakaian baru yang ibunya siapkan.Yang berbeda adalah dia mendapatkan sesuatu dari ayahnya pula. Sejujurnya Lizzie agak ragu membukanya, dia yakin bahwa hadiah tersebut mungkin hanyalah satu set obat-obatan sesuai dengan profesinya atau berupa sindiran semata. Namun ketika gadis itu membuka bungkusan yang diberikan oleh ayahnya, Lizzie hanya bisa diam dan menahan air mata.“Terima kasih, Ayah.”Pria itu hanya angkat bahu dan bergumam sebagai balasan. “Jika aku tidak bisa menolongmu dari tindakan membuang waktu demi melakukan hal yang kau sang

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-17
  • Terjebak Pesona Papi Gula   Lizzie & Smith

    Lizzie sudah selesai mengemas seluruh barangnya lebih dulu, dia berpikir akan jauh lebih praktis seperti itu karena akan merepotkan bila melakukannya pada H-1. Setidaknya masih tersisa satu hari sebelum keberangkatan, dan Daxon jauh lebih sibuk dari pada hari-hari sebelumnya. Tetapi di pertemuan terakhir yang singkat pria itu menitipkan kartu kreditnya untuk Lizzie gunakan berbelanja keperluan. Tak ingin egois, akhirnya Lizzie memutuskan pergi ke toko buku hari itu, setidaknya dia membeli sesuatu yang bisa mereka baca atau dengarkan saat berada di pesawat nanti untuk membunuh waktu.Lizzie berkeliling sendiri setelah menemukan banyak barang yang dia butuhkan, dia hanya membeli sebuah buku novel misteri yang barangkali masuk ke dalam selera Daxon. Hal itu tentu saja karena Lizzie kerap melihat koleksi buku pria itu selalu didominasi oleh buku memusingkan, jadi Lizzie berharap buku yang dia beli cukup untuk penerbangan panjang mereka. Tak hanya disitu, Lizzie tiba-tiba saja tergoda deng

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-18
  • Terjebak Pesona Papi Gula   Sepupu ditaksir

    Tubuh Lizzie tersentak, gadis itu melihat sekeliling dan menemukan sepupunya. Mina berlari ke arah meja yang sedang diduduki. Dia melambai ke arah Lizzie, dan kemudian gadis itu melirik ke arah Smith sebelum melihat kembali ke temannya.“Jadi, Lizzie senang melihatmu disini,” kata Mina. “Dan siapa dia?”Lizzie tahu alasan mengapa Mina bertanya kepadanya seperti itu. Sepupunya mungkin berpikir bahwa orang yang kini sedang bersamanya adalah ‘sang pacar’ yang sedang dia rahasiakan.“Ah, dia sebenarnya teman pacarku,” kata Lizzie memperkenalkan Smith dengan ogah-ogahan kepada sepupunya karena untuk sesaat dia melihat gelagat aneh dari pria itu. “Jadi kalau kau pikir dia adalah pacarku, maka kau salah, Mina. Kau masih belum bisa bertemu dengannya untuk sekarang.”Mina mengerang dan Smith mulai tertawa.“Masih rahasia?” Smith bertanya.“Ya!” Dengan cepat Mina langsung menjawabnya. “Dia memang selalu begitu, menyimpan segalanya untuk diri sendiri tapi memaksa oranglain untuk terbuka kepadany

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-19
  • Terjebak Pesona Papi Gula   Liburan Dimulai

    “O-om?!”“Ya?”“Kamera loh om, ini kamera!!” Beberapa orang sempat melirik kearah Lizzie yang bicara dengan intonasi agak keras. Tapi meski perhatian sementara terarah padanya, Lizzie tidak peduli dan masih mengangumi benda yang kini ada di genggaman.“Aku pikir kau bisa mengambil gambar sebanyak apa pun yang kau mau disana sebagai referensi untuk lukisanmu. Aku juga sempat mendengar kau masuk kelas fotografi, jadi memberimu kamera adalah sesuatu yang aku pikir bagus untuk menjadi modal studimu.”“Ini sempurna Om! Ini hadiah yang benar-benar sempurna. Terima kasih banyak!” Lizzie menjerit kesenangan sambil memeluk kotak yang telah dia buka dari kertas kado erat-erat. “Aku mau buka kotaknya ya.”“Silahkan, supaya kau bisa mempelajari cara kerjanya sebelum bisa memakainya.”Lizzie tidak membuang waktu dan mulai membuka secara perlahan kotak kamernya hingga terbuka. Dia dengan cepat memasukan kartu memori dan baterai. Tak lama kamera menyala dan Lizzie langsung memainkannya sekadar memer

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-20
  • Terjebak Pesona Papi Gula   Pernyataan Cinta

    Perhentian pertama mereka setelah turun dari pesawat dan menuju mobil sewaan adalah hotel, atau setidaknya itulah yang Lizzie pikirkan. Itu bukanlah perjalanan yang memakan banyak waktu dan justru menjadi yang paling singkat. Mereka mulai menurunkan barang bawaan masing-masing, dan Lizzie agak terkesan dengan bangunan yang sedang dia lihat sekaligus fakta bahwa Daxon punya kuncinya.“Ini bukan hotel pribadi kan?” tanya Lizzie terperangah sambil menatap ke sekeliling.“Ya, awalnya aku memang berencana untuk menyewa kamar hotel,” sahut Daxon. “Sebenarnya setiap kali aku berkunjung, aku tinggal bersama teman dan kali ini aku tidak ingin mengganggu privasinya. Tapi aku menyerah karena dia bersikeras sekali agar kita berdua tinggal dirumahnya.”Lizzie menelan ludahnya sendiri tatkala Daxon memberikannya penjelasan demikian. Gadis itu menggenggam kopernya erat-erat. Menyadari kegugupan Lizzie, Daxon hanya tersenyum singkat sebelum memutar kunci.“Tenang saja, dia pergi ke luar negeri untuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • Terjebak Pesona Papi Gula   Mimpi Buruk

    Kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulut Lizzie sebelum dia dapat menghentikannya. Dia langsung menyesal dan tidak tahu harus berbuat apa setelah itu. Sejujurnya dia tidak ingin Daxon tahu, karena takut pria itu akan meninggalkannya. Ini terlalu memalukan, dan Lizzie tidak dapat memperlihatkan dirinya sebanyak itu kepada seseorang. Daxon adalah pria matang yang sempurna, dia memiliki segalanya dan Lizzie tahu bahwa dirinya jauh dari kata layak untuk pria itu. Bukan dari ukuran kasih sayang, kebaikan, hadiah dan perhatian. Daxon baginya lebih pantas mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik, seseorang yang tidak hancur atau tidak takut hancur.Daxon meraih tangan Lizzie dan mengangkatnya ke bibir. Memberikan kecupan di punggung tangannya. “Aku pun mencintaimu, Lizzie.”Kedua mata Lizzie membelalak, apa itu barusan? Apakah Daxon melakukan apa yang Lizzie tidak harapkan? Rasa mendamba, rasa perhatian, dan bagaimana pria itu melakukannya membuat Lizzie merasa sangat lemah. Apalagi k

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-22
  • Terjebak Pesona Papi Gula   Om Daxon Idaman Sekali

    Mereka berdua menghabiskan beberapa hari berikutnya dengan berkeliling Paris, menikmati sebanyak mungkin hal yang hanya dapat di dapatkan hanya di Paris. Lizzie memotret semua hal yang dia rasa menarik, mulai dari arsitekturnya yang luar biasa, juga beberapa pemandangan alam dan manusia. Diselingi juga meminta orang lain untuk memotret dirinya dan Daxon bersama. Sejauh ini dia berhasil menyingkirkan pikiran-pikiran buruk yang membayanginya beberapa hari ke belakangan sepanjang hari. Tapi setiap malam tiba, Lizzie tidak tahu mengapa tapi kecemasan itu kembali datang tanpa bisa dicegah.Dia takut akan mengalami mimpi buruk lagi. Khawatir akan terbangun dengan keringat dingin di seluruh tubuh dan membuat Daxon harus bersusah payah menenangkannya hingga dia bisa tidur lelap lagi.Paranoia dari hubungan terakhirnya yang hancur total karena rasa ketidakamanannya sendiri adalah sesuatu yang barangkali telah mengakar dalam diri. Lizzie tahu bahwa gara-gara itu dia juga nyaris akan merebut ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23

Bab terbaru

  • Terjebak Pesona Papi Gula   Together Forever

    Lizzie mengangguk sambil menarik kemeja Daxon. Pria itu menggigit puncak dadanya, seraya menanggalkan pakaiannya sendiri begitu pula Lizzie yang melakukan hal serupa. Daxon meraih gadis itu dan menciumnya dalam-dalam, membuat mulutnya terasa panas. Daxon kembali meraih sela-sela kaki Lizzie, kali ini melepaskan mainan yang menyumbatnya menciptakan bunyi yang lucu dan basah disana. Lizzie bergidik karena Daxon memeluk erat dirinya ketika sensasi tersebut menyapu dirinya. Sambil melingkarkan lengannya di pinggang Lizzie, Daxon membantu gadis itu untuk duduk dipangkuannya. Lizzie membuka lebar kedua kakinya, seraya memegang bahu Daxon dengan jarinya yang gemetaran. Dengan hati-hati Lizzie memposisikan dirinya di pangkuan Daxon, menemukan bagian diri dari Daxon yang menggodanya ketika dia mencoba memposisikan dirinya disana. Secara perlahan Lizzie meraihnya, menyelipkan bagian itu ke dalam dirinya. Dengan pelan, dengan sangat hati-hati setiap inchi dari bend aitu mulai melesak masuk pada

  • Terjebak Pesona Papi Gula   With You

    Tiga tahun kemudian …Lizzie bersenandung seraya meletakan paletnya, mundur selangkah dari posisi untuk mengagumi lukisan baru hasil buah tangannya selama berjam-jam. Bunga-bunga berwarna biru dengan gradasi ungu yang disusun sedemikian rupa di sebuah lapangan yang hijau, sangatlah kontras dengan lukisan yang sebelumnya dia selesaikan dan bertemakan soal medan perang terpencil yang hanya memuat tiga bunga yang tercecer darah dari prajurit. Jika disuruh memilih jelas, Lizzie lebih suka lukisan terbarunya. Tentang ladang bunga yang sedang mekar dan memberikan nuansa penuh kedamaian dan ketenangan di bandingkan lukisan perang. Tentu ada perbedaan signifikan, mulai dari hasil akhirnya sampai pada bagaimana cara dia menyapukan kuasnya dan pemilihan warna juga. Tetapi karena perasaan yang ditimbulkan setelah dia menyelesaikan luksian itu, dia entah kenapa merasakan seperti sebuah kenangan disana. Padahal jelas-jelas Lizzie tidak hidup pada zaman itu. Tetapi lukisan ini adalah representasi a

  • Terjebak Pesona Papi Gula   Union

    Ketika itu cukup pagi, Lizzie dan ibunya telah berada di bandara. Armant yang bertugas mengantarkan mereka sampai ke sana, karena Dion harus bekerja, tetapi faktanya Lizzie memang punya niatan untuk pergi pagi-pagi sekali supaya tidak perlu berpamitan dengan pria itu. Sungguh, meski hubungan mereka sudah jauh lebih baik tetapi dia masih saja merasa canggung kepada pria itu. Terlepas dari hal-hal gila yang terjadi diantara mereka berdua yang dipicu oleh Lizzie yang memutuskan keluar dari jalur yang digariskan ayahnya dan memilih menjadi seorang seniman alih-alih menjadi dokter idaman. Tetapi setidaknya hubungan mereka berada sekarang sudah terbilang sedikit lebih sehat dibandingkan sebelum-sebelumnya. Bisa dibilang insiden yang tercipta dari perpisahannya dengan Daxon dua tahun lalu, memberikan sebuah hikmah tersendiri. Lizzie mendapatkan kembali hubungan baik dengan ayahnya. Ya, itu patut disyukuri.Lizzie memeluk mereka berdua sebelum benar-benar pergi. “Kamu tidak merasa terlalu pay

  • Terjebak Pesona Papi Gula   Kepedulian Orang Terdekat

    “Aku mencintaimu, Om,” bisik Lizzie, matanya terpejam rapat. “Aku mencintaimu dan aku akan selalu begitu.”Kata-kata itu sesungguhnya kata yang manis, tetapi sekarang saat dia mendengarnya itu jadi begitu menyakitkan. Meskipun memang dia bersungguh-sungguh mengatakannya tetapi setelah dia melakukan sabotase seperti ini. Sudah jelas tidak mungkin pria itu masih ada di balik pintu dan menunggunya, atau mendobrak pintu dan menyangkal penolakan Lizzie terhadapnya. Namun dia tahu, jauh dilubuk hatinya, Lizzie telah menghancurkan segala kemungkinan hal itu terjadi.Dua tahun adalah waktu yang telah dia lewati dalam kesengsaraan, apakah aneh baginya untuk menerima begitu saja kesempatan yang Daxon tawarkan kepadanya? Dan untuk apa semua itu? kesempatan untuk memperbaiki karena saat itu dia belum cukup dewasa? Tapi kesalahan akan terus membayangi dan Lizzie tahu bahwa dia sesungguhnya harus bedamai dengan dirinya dahulu.Meskipun cara memotong ikatannya sangatlah egois, tetapi itu yang terbai

  • Terjebak Pesona Papi Gula   You Right

    Daxon mengetuk pintu dan kemudian dia mundur selangkah. Dia kembali menatap ponselnya sendiri, tidak untuk menghubungi Lizzie tetapi justru nama Armant yang terdapat disana. Dia membaca ulang seluruh teks yang dikirimkan pemuda itu terhadapnya. Izin telah diberikan…Pintu dibukan dan dia langsung disambut oleh sepasang mata cantik yang telah lama tidak pernah dia lihat. Ada kantung mata yang tercipta dan matanya sedikit membengkak. Sepertinya dia kurang tidur dan sedang putus asa. Kini kedua mata itu dipaksa untuk membelalak lebih lebar.“Daxon …,” bisik Lizzie dengan napas yang terengah-engah.Daxon hanya bisa tersenyum mendengar namanya disebut oleh suara yang teramat dia rindukan. Begitu pula pergerakan bibir itu ketika melafalkannya. Dua tahun tidak banyak mengubah orang rupanya.Dia menatap bibir itu, bibir yang menjadi miliknya dan beberapa kali telah dia cium, diklaim, dan dia gigit ketika tiba pada titik dimana gairah luar biasa menyapu dirinya. Ya, setidaknya hal itu berlaku

  • Terjebak Pesona Papi Gula   Rokok dan Obrolan Pria Dewasa

    Smith menyerbu ke arahnya dan mencoba menghentikan Daxon. Pria itu memandangnya dengan amarah yang menggebu, disertai ekspresi wajah yang tertekan luar biasa.“T-Tidak!” Daxon berteriak ketika Smith menyeretnya untuk masuk kembali ke dalam ruangan. “Smith berhenti! Lepaskan aku sialan!”Smith mendorong Daxon ke lantai seperti pria itu adalah boneka kain. Terlepas dari ukuran dan massa otot Daxon, Smith masih jauh lebih kuat darinya. Oleh karena itu Smith dengan mudah berada diatasnya. Berkuasa atas Daxon dan mengendalikannya seperti seorang ayah yang mencoba menenangkan anak laki-lakinya yang sedang mengamuk dan histeris. Daxon membuka mulutnya untuk terus berteriak tetapi Daxon pada akhirnya menampar pipi pria itu sebelum dia bisa melakukannya.Daxon terkejut.“Ada apa denganmu, Daxon?” bentak Smith. “Demi Tuhan, apa yang ada di kepalamu saat ini? kau sedang bekerja. Ada banyak orang disini, tapi kau sudah kehilangan akal. Ini benar-benar sangat tidak professional.”Daxon menarik nap

  • Terjebak Pesona Papi Gula   Bertikai

    Daxon sejujurnya agak malas pergi ke kantor. Tetapi dia harus mengirimkan pakaiannya ke binatu dan semenetara itu dia mulai membersihkan rumahnya yang kacau balau. Melakukan pembersihan sebagai bagian dari pada menjernihkan pikirannya lebih dari sekadar memakan ice cream yang manis. Tetapi ice cream sejujurnya menjadi pendamping yang bagus untuk pesta menonton film horror (Daxon berterima kasih kepada Smith yang meminjamkannya kaset flm horror terbaru) anehnya itu cukup untuk dia jadikan sebagai penghiburan.Daxon menatap arloji di tangan kirinya dan mulai berjalan memasuki kantor dengan bahu yang terasa jauh lebih berat dari pada biasanya. Dia datang satu jam setelah kantor dibuka dan dia melihat sekeliling. Ada mike dan asistennya, Smith yang berada diruangannya. Daxon melirik ke arah seseorang pekerja baru di kantornya. Levin. Pemuda yang disarankan oleh Lizzie kepadanya dan memintanya untuk memberikan orang itu kesempatan. Sesuai dengan perkataan gadis itu, kinerja Levin memang te

  • Terjebak Pesona Papi Gula   Dua Sisi yang Berantakan

    Perjalanan pulang benar-benar sunyi. Bahkan suara gemuruh kendaraan roda empat dan dua diluar sana tidak cukup memecahkan keheningan di dalam. Suara deru mesin mobil yang mereka naiki juga tidak banyak membantu membuat suara. Tidak ada kata-kata yang dipertukarkan. Tidak ada yang dikatakan, bahkan saat Lizzie keluar dari mobil Daxon. Keheningan sekali lagi tercipta begitu Daxon pergi dari hadapannya.Lizzie menyeka air matanya dan mengetuk pintu rumah sebelum mencari-cari kunci cadangan yang ibunya berikan. Saat dia mendapatkannya, pintu sudah keburu dibuka dan sayangnya bukan sambutan hangat yang dia dapatkan, melainkan sorot mata dingin dari sang ayah.“Hai Ayah ….”Dion tidak banyak beraksi, dia melangkah ke samping membiarkan Lizzie masuk ke dalam. Gadis itu mencoba mengendalikan dirinya di hadapan sang ayah, tetapi dia merasa tekadnya mulai hilang isi kepalanya carut marut sekarang.“Apakah uh … apa Ibu ada dirumah?”Dion menggelengkan kepalanya. “Dia sedang keluar.”Lizzie menga

  • Terjebak Pesona Papi Gula   Ketahuan Selingkuh Sama Om Daxon

    “Senang bertemu denganmu, Nak,” kata si lelaki tua itu sambil memperlihatkan cengiran malasnya kepada Daxon. “Kupikir kau tidak akan datang dan mengabaikanku.”“Aku memang tergoda sekali,” kata Daxon. “Kenny, ini Lizzie. Lizzie, tua bangka ini adalah ayahku.”Lizzie menarik napas dan memasang ekspresi wajah yang paling tebal yang pernah dia bisa buat. Dia tersenyum sopan dan menganggukan kepala. “Senang berkenalan dengan Anda.”“Senang—” Kenny memulai, dia memiringkan kepalanya seolah dia mengetahui sesuatu. Lizzie merasa tercekik, tetapi dia menolak untuk terlihat seperti itu di depan ayahnya Daxon. “—bertemu denganmu?”Daxon menaikan sebelah alis, merasakan adanya keanehan diantara ayahnya dan Lizzie. Dia menghela napas. “Aku sadar, dia memang jauh lebih muda dariku.”“Ya, memang. Aku tidak tahu kau penikmat daun muda, bocah,” kata Kenny dengan nada yang jelas sinis. Daxon memandang ke arah Lizzie dan gadis itu hanya angkat bahu. Daxon menyipitkan matanya.“Kalian berdua pernah ber

DMCA.com Protection Status