Share

Memprioritaskan Orang Lain

last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-11 06:25:51
Suara gelas pecah mengejutkan seluruh pengunjung restoran yang sedang menikmati malam di tepi pantai.

Nanda dan Sashi melihat seorang anak berumur 10 tahun yang tampak sesak napas, sang ibu kebingungan sambil berteriak minta tolong.

Sashi berlari menghampiri, disusul Nanda yang terkejut karena istrinya itu pergi begitu saja.

“Ada apa, Nyonya?” tanya Sashi.

“Anakku tiba-tiba saja sesak napas, padahal tadi baik-baik saja,” kata wanita itu.

Sashi memperhatikan anak kecil yang ternyata siang tadi bertemu dengan Sashi ketika main bola.

Sashi pun mencoba mengecek kondisi anak itu, lantas melihat ke meja.

“Dia alergi sesuatu?” tanya Sashi ke wanita itu.

“Tidak, selama ini baik-baik saja,” jawab wanita itu.

Sashi mengecek gejala yang dialami anak itu, hingga kemudian berkata, “Dia alergi protein tinggi, kemungkinan makan udang atau lobster dalam jumlah banyak, memicu tubuhnya bereaksi berlebih karena tak mampu menampung protein yang masuk.”

Sashi melihat bintik di kulit anak kecil it
Aililea (din din)

Halo Kakak semua, jangan lupa tinggalkan komen, juga bantu kasih bintang dan ulasan ya. Terima kasih

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
wardah
emang siapa yg mau berkorban untuk dirimu ?,,,jawab sashi...
goodnovel comment avatar
fathimah
Badasss...dokter sashi, te o pe be ge te...berkarakter
goodnovel comment avatar
Devi Pramita
hadirrrrrrrrr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Kapal Pesiar

    Sashi terbengong memandang benda besar yang ada di hadapannya. Dia seperti orang yang baru pertama kali melihatnya, hingga membuatnya tampak begitu kagum. “Katupkan mulutmu, jangan sampai ada air liur menetes,” ledek Nanda karena Sashi bengong dengan mulut terbuka. Sashi langsung mengatupkan mulut mendengar ledekan Nanda, lantas memicing tajam ke pria yang sudah berdiri di sampingnya. Nanda menoleh Sashi, membuat keduanya saling tatap meski bola mata mereka sama-sama tertutup kacamata hitam. “Kamu memang tidak pernah bicara manis atau sedikit lembut,” gerutu Sashi. Bahkan dia menganggap kalau Nanda sama sekali tidak memiliki selera humor dan sangat kaku ketika bicara. “Untuk apa bicara manis, jika membuat seseorang berbunga kemudian salah paham. Itu malah akan berbahaya,” balas Nanda sambil mengayunkan langkah menuju tangga yang ada di hadapan. Sashi komat-kamit kesal mendengar ucapan Nanda, apalagi pria itu berjalan meninggalkannya begitu saja. “Kamu serius ingin mengajakku nai

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Foto Berdua

    Sashi diam di kamar menatap rentetan pesan yang dikirimkan Bumi. Dia tidak berani membacanya, sampai ada lebih dari 20 notifikasi pesan yang sama sekali belum dibuka. Nanda juga berada di kamar, duduk di atas ranjang dengan laptop di pangkuan. Dia melirik Sashi yang hanya diam memandang telepon. Melihat raut wajah istrinya yang terlihat murung, membuat Nanda memutuskan untuk menutup laptop, lantas turun dari ranjang. “Kamu ingin makan di kamar, atau turun ke restoran?” tanya Nanda menawari sebab sejak sore Sashi belum makan. “Di mana saja boleh, aku sedang tidak bersemangat ke mana-mana,” jawab Sashi tanpa menoleh Nanda. Nanda mengerutkan satu alis, merasa aneh dengan sikap Sashi yang berubah dan berbeda dengan siang tadi. Akhirnya Nanda pun memesan layanan kamar, agar membawa makan malam ke kamar. Nanda melihat Sashi yang masih terlihat murung, hingga berpikir apakah wanita itu sedang rindu dengan orang tuanya, mengingat ucapan Langit yang mengatakan jika sebenarnya Sashi anak m

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Tebakan Sashi

    “Apa alasanmu ingin menjadi dokter, sedangkan masih banyak profesi lain yang mungkin cocok denganmu?” Nanda tiba-tiba melontarkan pertanyaan itu, membuat Sashi yang duduk di sebelahnya langsung menoleh. Keduanya berada di atas ranjang, terlihat guling berada di tengah untuk membatasi wilayah mereka masing-masing. “Karena aku ingin mengobati orang-orang di sekitarku ketika mereka sakit,” jawab Sashi kemudian mengalihkan pandangan dari Nanda. Kini Nanda yang menoleh ke Sashi, melihat wanita itu memandang ke arah luar kamar. “Jika sakit, tinggal bawa ke rumah sakit. Banyak dokter yang akan menangani, kenapa harus kamu?” tanya Nanda penasaran, apalagi mertuanya sempat membahas soal ibu kandung Sashi yang meninggal karena sakit, juga mertua perempuannya yang mengidap penyakit tak bisa disembuhkan. Sashi tersenyum getir mendengar pertanyaan Nanda, hingga kemudian membalas, “Kamu takkan pernah tahu, bagaimana rasanya tidak bisa berbuat apa-apa, padahal orang tuamu membutuhkanmu.” Sash

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-13
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Jangan Beragumen

    “Bodoh! Kenapa kamu harus membahas itu?” Jantung Sashi masih berdegup kencang, bahkan setelah semalaman tidur pun masih tak bisa membuat pikirannya tenang. Sashi terlalu panik, begitu Nanda melepasnya, dia langsung pindah ke sofa, takut jika Nanda melakukan sesuatu kepadanya. Semalaman Sashi tak bisa tidur dengan nyenyak. Bahkan sampai pagi pun masih terbayang-bayang kejadian semalam. Kejadian semalam mengajarkan Sashi satu hal, jangan memancing emosi Nanda karena pria itu cukup mengerikan ketika murka. “Sudah bangun?” Suara dengan bariton tinggi itu membuat Sashi berjengit karena terkejut. Sashi bangun perlahan lantas mengintip dari sandaran sofa ke arah Nanda yang sudah berdiri di samping ranjang sambil merapikan pakaian. “Kamu mau tinggal di kapal terus?” tanya Nanda lagi karena Sashi tak menjawab. Pria itu berdiri memunggungi sofa. “Tentu saja tidak,” jawab Sashi lantas bangun dengan sempurna. Dia merapikan rambut dan pakaiannya, sebelum akhirnya berdiri karena harus turun

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-13
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Wejangan Mommy

    Setelah beberapa hari pergi berlibur, akhirnya Nanda dan Sashi pulang. Keduanya langsung pergi ke rumah yang akan ditempati, sudah ada 2 pembantu dari rumah Rihana yang menjaga dan mengurus rumah itu. “Besok aku ingin ke rumah Mommy.” Baru saja mereka sampai di rumah, Sashi sudah membahas ingin berkunjung ke rumah orang tuanya. Nanda yang baru saja akan masuk kamar, langsung menghentikan langkah dan menoleh Sashi yang berjalan di belakangnya. “Harus besok?” tanya Nanda. Sashi sempat terkejut karena Nanda berhenti dengan cepat, tapi kemudian menganggukkan kepala. “Bisa pergi sendiri? Besok aku harus sudah ke kantor,” kata Nanda yang tak bisa lebih lama meninggalkan pekerjaannya. “Oh … aku bisa pergi sendiri. Kamu kerja saja.” Sashi malah terlihat senang mengetahui Nanda tak bisa mengantarnya. Sashi bahkan tersenyum lebar, terlihat jelas jika dia senang sendiri daripada bersama pria itu. “Malamnya kita ke rumah Mama, dia pasti bertanya kenapa kita tak ke sana, jadi usahakan sore

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-14
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Pemilik Lukisan

    “Mau saya bantu bawa, Nona.”Saat baru saja sampai rumah. Sashi langsung disambut Rina yang ingin membantunya membawakan barang bawaannya.“Tidak usah,” tolak Sashi tak ingin ada yang tahu, apa saja yang dibawanya.“Tapi itu kelihatan berat, Nona.” Rina melihat Sashi membawa sebuah benda dibungkus kain putih.“Ini ringan, kok. Bahkan aku bisa membawanya dengan satu tangan. Sudah jangan cemas.” Sashi mencoba meyakinkan Rina.Sashi pun berjalan ke arah kamar pribadinya, hingga langkahnya kembali terhenti.“Oh ya. Kamu tidak usah membersihkan kamar pribadiku, aku yang akan membersihkannya sendiri,” kata Sashi mengingatkan.Rina hanya mengangguk mendengar perkataan Sashi.Sashi berjalan masuk ke kamar pribadinya, lantas menyalakan lampu kamar itu, sebelum kemudian membongkar apa yang dibawanya.Dia hanya membawa pulang easel dan beberapa peralatan melukis yang dibutuhkan.“Sepertinya besok aku perlu membeli beberapa cat dan kanvas sebelum kembali bekerja,” gumam Sashi yang senang karena a

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-14
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Memancing Kericuhan

    “Sashi sudah pulang?” tanya Nanda begitu Rina menyambut. “Sudah, Tuan. Non Sashi ada di kamar pribadinya,” jawab Rina sambil menunjuk ke kamar milik Sashi. Nanda mengangguk mendengar jawaban Rina. Dia pun pergi ke kamar pribadi Sashi untuk memanggil karena harus bersiap-siap pergi ke rumah Rihana. Saat baru saja akan sampai di kamar pribadi istrinya, Nanda melihat pintu terbuka sedikit bersamaan dengan Sashi yang keluar dari sana. “Kenapa mengendap-endap seperti maling?” tanya Nanda saat melihat Sashi keluar menyelinap karena pintu kamar tak terbuka lebar. Sashi berjengit karena terkejut mendengar suara Nanda. Dia menoleh dan melihat suaminya itu sudah ada di hadapannya. “Siapa yang mengendap-endap? Aku keluar dengan cara yang biasa saja,” balas Sashi mengelak. Dia memang tak ingin membuka lebar pintu kamar itu sebab takut ada yang melihat isinya. Nanda menyipitkan mata mendengar jawaban Sashi, tapi kali ini sedang tak ingin berdebat dengan istrinya itu, membuat Nanda akhirnya

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Terima atau Tidak

    Nanda dan Sashi pergi bersama setelah mendapat telepon masing-masing. Mereka pergi tanpa memberitahu keluarga, hanya berkata ingin keluar sebentar. Keduanya sampai di sebuah persimpangan jalan, banyak orang yang berkerumun di bahu jalan. Nanda pun menepikan mobil dengan cepat di sisi jalan, lantas keluar bersama dengan Sashi. Saat sampai di sana, Hanzel langsung menoleh ke Sashi yang baru saja datang. “Kak.” Pemuda itu langsung menyapa kakak sepupunya. “Kamu tidak kenapa-kenapa?” tanya Sashi mengecek kondisi Hanzel. “Aku baik saja. Tapi ….” Hanzel menoleh ke tempat duduk yang sedang dikerumuni orang. Nanda langsung mendekat mendengar ucapan Hazel, hingga melihat Clara yang menangis di sana. Clara langsung bangun melihat Nanda datang, bahkan memeluk pria itu dengan erat. Nanda bergeming saat Clara memeluknya, sedangkan Sashi terkejut tapi hanya memandang saja. “Aku takut. Aku tidak sengaja.” Clara bicara sambil terus memeluk. “Apa yang terjadi?” tanya Nanda akhirnya bicara set

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15

Bab terbaru

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Akhir

    “Dia tampan sekali. Pipinya juga menggemaskan.” Rihana langsung menggendong cucu keduanya itu. Rihana, Bintang, dan para suami datang ke sana setelah satu minggu Sashi melahirkan. Mereka begitu bahagia mengetahui Sashi melahirkan dengan lancar. “Aku mau menggendongnya,” kata Bintang mengambil Archie dari gendongan Rihana. Sashi dan Nanda menatap para orang tua yang sangat bahagia. Mereka begitu bahagia melihat semuanya berkumpul di sana. “Siapa namanya?” tanya Bintang sambil menimang bayi Archie. “Archie Abimand Mahendra. Nanda ingin nama keluarga tersemat di namanya,” jawab Sashi. “Nama yang bagus,” puji Rihana sambil mengelus pipi Archie menggunakan telunjuk, membuat bayi mungil itu menggeliat geli. Bintang menatap cucu pertamanya itu. Melihat Archie yang sangat menggemaskan, membuat Bintang malah sedih. “Apa kamu akan balik ke Indonesia?” tanya Bintang sambil menatap Sashi. Semua orang pun terkejut hingga menatap Bintang, kemudian ke Sashi secara bergantian. Sashi bingung

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bayi Tampan

    Sashi baru saja keluar dari kamar mandi. Dia tiba-tiba merasakan perutnya sakit, membuat Sashi langsung berpegangan pada kusen pintu. “Agh, kenapa sakit?” Sashi memegangi perutnya yang besar. Kehamilan Sashi baru memasuki usia sembilan bulan. Dia menjalani hari dalam masa kehamilan dengan baik meski Nanda tak selalu ada di sampingnya. Pagi itu dia baru saja mencuci wajah, tapi perutnya tiba-tiba terasa mulas bahkan panas juga pinggangnya pegal. “Apa kamu mau keluar sekarang?” Sashi menahan sakit sambil mengusap perutnya. Sashi mengalami kontraksi, membuatnya tak sanggup berjalan hingga memilih langsung duduk di ranjang. Dia berulang kali mengatur napas karena kontraksi yang terjadi. “Anda sudah bangun?” Suara perawat pribadi yang selama beberapa bulan ini merawat dan menjaga Sashi masuk kamar. Dia terkejut karena melihat Sashi kesakitan. “Anda baik-baik saja?” tanya wanita itu langsung berlari menghampiri Sashi. “Sepertinya bayinya mau lahir,” jawab Sashi sambil menahan sakit

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bumi & Winnie

    “Kenapa kamu ke sini lagi?” Bumi melotot ke Winnie yang kembali datang ke kafenya. Dia sepertinya sedikit tak senang dengan Winnie yang sangat cerewet. “Apa? Aku mau jajan, kenapa kamu galak sekali? Ingat, Om. Tidak boleh galak-galak, nanti cepat tua,” balas Winnie tak takut sama sekali meski Bumi memasang wajah garang. “Kalau mau beli makanan atau minuman di sini, take away jangan makan di sini,” ucap Bumi karena sebelumnya Winnie begitu cerewet bertanya soal seseorang yang menemuinya waktu itu. Padahal jika dipikir, Winnie tak ada hubungan dengan Bumi, tapi kenapa gadis itu bertanya seolah sedang menginterogasi. Selama beberapa bulan ini, Winnie memang sering datang ke kafe Bumi meski tidak tiap hari. Bukannya senang mendapat pelanggan tetap, Bumi malah kesal karena sikap Winnie cerewet dan penasaran dengan apa pun yang dilihat di kafe itu.Baru saja Winnie ingin membalas ucapan Bumi. Tiba-tiba beberapa anak berseragam masuk ke kafe dan langsung menatap Winnie. “Eh, kamu di sin

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bahagia itu Sederhana

    “Kamu benar-benar tidak apa-apa jika aku balik ke indo?” tanya Nanda sambil membelai rambut Sashi dengan lembut. Nanda sudah beberapa hari di sana. Dia harus kembali ke Indonesia untuk mengurus pekerjaan, tapi Nanda juga masih berat jika harus meninggalkan Sashi. “Iya, tidak apa-apa. Lagian aku juga baik-baik saja, bahkan tidak mengalami morning sickness. Jadi kamu jangan cemas,” jawab Sashi. Sebenarnya bukan masalah takut Sashi sakit atau mengalami kendala saat menjaga kesehatan. Dia hanya tak bisa jauh dari istrinya yang sedang hamil, Nanda seperti perlu terus berada di sisi istrinya itu. Saat keduanya masih berbincang, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar. Nanda pun memilih membuka pintu, hingga melihat pelayan rumah berdiri di hadapannya. “Ada apa?” tanya Nanda. “Nyonya besar datang bersama yang lain, Tuan.” Pelayan itu menyampaikan kedatangan Rihana. “Mama datang? Baiklah, aku akan segera turun,” kata Nanda lantas kembali masuk menghampiri Sashi. “Ada apa?” t

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Sama Saja

    “Kamu benar-benar tidak apa?” tanya Sashi saat melihat Nanda sedang berganti pakaian.Nanda menoleh saat mendengar pertanyaan Sashi. Dia lantas mendekat ke Sashi yang duduk di ranjang.“Apanya tidak apa, hm?” tanya balik Nanda lantas duduk di samping Sashi.Sashi sepertinya masih takut jika Nanda belum bisa menerima jika dirinya hamil, meski tadi sudah berkata tidak apa-apa.“Kamu tidak apa-apa kalai aku hamil?” tanya Sashi memastikan.Nanda memulas senyum mendengar pertanyaan Sashi. Dia lantas mengusap lembut rambut istrinya itu.“Tentu saja tidak apa-apa. Aku malah bahagia karena akhirnya kamu bisa hamil. Mungkin dulu aku belum siap karena takut kamu sakit, tapi sekarang berbeda karena yang terpenting bagiku sekarang kamu bahagia,” jawab Nanda sambil tersenyum begitu tulus dan penuh kasih sayang.Sashi menautkan jemari mereka, lantas menyandarkan kepala di pundak Nanda.“Aku janji akan selalu sehat dan menjaga bayi kita dengan baik,” ucap Sashi agar Nanda tak perlu cemas.Nanda ters

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bahagia

    Nanda masuk ke ruang USG, hingga melihat Sashi yang berbaring dan kini sedang diperiksa.“Bagaimana kondisi istri saya?” tanya Nanda saat sudah masuk ke ruangan itu.Sashi terkejut hingga tatapannya tertuju ke Nanda yang baru saja datang.“Kamu datang.” Sashi terlihat senang melihat Nanda di sana.Nanda mendekat dengan ekspresi wajah cemas, lantas memandang ke monitor yang baru saja diperhatikan oleh dokter.“Sebenarnya istri saya kenapa, Dok?” tanya Nanda.Dokter itu tersenyum sambil meletakkan alat USG, hingga kemudian menjawab, “Selamat, istri Anda hamil.”Nanda tertegun tak percaya mendengar ucapan selamat dari dokter itu. Dia sampai memandang Sashi dengan rasa tak percaya.Sashi sendiri hanya tersenyum karena tadi sudah memberitahu kalau dirinya hamil, kini usia kandungan Sashi pun baru enam minggu.“Hamil? Serius hamil? Bukan penyakit?” tanya Nanda memastikan dengan sedikit rasa tidak percaya.Sashi meraih tangan Nanda yang dekat dengannya, lantas menautkan jemari mereka.“Iya,

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Sakit Lagi

    Satu tahun berlalu. Sashi masih setia menemani Aruna di luar negeri, Nanda sendiri datang setiap seminggu sekali, lantas tinggal beberapa hari sebelum kembali ke Indonesia.Sashi sendiri mulai lega karena akhirnya Aruna bisa menyesuaikan diri dan kini sudah memiliki beberapa teman di kampus barunya.“Bagaimana kuliahmu hari ini?” tanya Sashi saat melihat Aruna baru saja pulang.“Menyenangkan,” jawab Aruna sambil melebarkan senyum.“Mommy tadi telepon, tanya apa kamu masih suka murung-murungan, kujawab tidak karena kamu sudah baik-baik saja,” ucap Sashi.Aruna tersenyum tipis mendengar ucapan Sashi. Meski dia terlihat baik-baik saja, tapi tetap saja sudah satu tahun belum bisa melupakan Ansel.“Jika nanti sudah lulus, aku ingin kerja di sini saja. Di sini lebih enak, meski pergaulan di sini berbeda dengan di Indonesia, tapi aku sudah berusaha menjaga batasan,” ujar Aruna.Sashi sangat terkejut mendengar ucapan Aruna. Dia lantas membalas, “Apa kamu tidak ingin meneruskan perusahaan Dadd

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Meringankan Beban

    “Bagaimana dengan Runa?” tanya Nanda saat menemui Sashi di kamar. Mereka sudah ada di sana sebulan. Aruna sendiri belum keluar dari rumah sama sekali sejak sebulan ini. “Masih sama. Hanya di kamar, duduk di teras, atau jalan-jalan,” jawab Sashi yang sedih mengetahui Aruna tak seperti dulu dan lebih banyak murungnya. Nanda menghela napas, mereka sudah berusaha membuat Aruna bersemangat, soal Aruna mau bangkit atau tidak, semua harus dari diri sendirinya. “Kalian tidak apa-apa jika aku tinggal? Aku tidak tega melihatmu sedih melihat Aruna seperti itu,” ucap Nanda sambil mengusap rambut Sashi. Nanda masih harus bolak-balik mengurus pekerjaan, sehingga dia pun tidak bisa setiap saat ada di sana. “Kamu tenang saja, aku baik-baik saja di sini. Soal Runa, aku akan berusaha mengajaknya jalan-jalan mencari suasana baru. Dia juga seharusnya sudah mulai mengurus perpindahan kuliahnya, tapi dia belum bersemangat,” balas Sashi. Sashi mencoba memahami posisi suaminya yang tak bisa terus berad

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Penyebab Aruna Pergi

    Aruna memandangi kamar yang akan ditinggalkannya. Dia sudah memantapkan hati untuk pergi karena benar-benar tak bisa melupakan Ansel begitu saja jika masih di kota itu. Baginya Ansel adalah cinta pertama yang tak bisa dilupakan. Meski dulu awalnya dia menyukai Bumi, tapi kenyataannya Ansellah yang menduduki hatinya pertama kali. “Kamu sudah siap?” tanya Sashi yang menghampiri Aruna di kamar. Aruna menatap Sashi, lantas menganggukkan kepala. Dia mengambil tas dan jaketnya, lantas menarik koper yang ada di dekat ranjang. Setelah mengurus visa tinggal terbatas dan pasport, akhirnya Aruna akan pergi ke Amerika untuk belajar sekalian menenangkan diri. Namun, tentunya Aruna akan pergi bersama keluarga, lalu nantinya akan tinggal bersama Sashi dan Nanda sesuai kesepakatan, meski Nanda akan bolak-balik karena urusan pekerjaan. Bintang menatap Aruna yang baru saja menuruni anak tangga bersama Sashi. Bintang tak kuasa melihat kedua putrinya akan pergi dan tinggal jauh darinya. Sopir yang

DMCA.com Protection Status