Share

Terima atau Tidak

last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-15 07:25:01
Nanda dan Sashi pergi bersama setelah mendapat telepon masing-masing. Mereka pergi tanpa memberitahu keluarga, hanya berkata ingin keluar sebentar.

Keduanya sampai di sebuah persimpangan jalan, banyak orang yang berkerumun di bahu jalan. Nanda pun menepikan mobil dengan cepat di sisi jalan, lantas keluar bersama dengan Sashi.

Saat sampai di sana, Hanzel langsung menoleh ke Sashi yang baru saja datang.

“Kak.” Pemuda itu langsung menyapa kakak sepupunya.

“Kamu tidak kenapa-kenapa?” tanya Sashi mengecek kondisi Hanzel.

“Aku baik saja. Tapi ….” Hanzel menoleh ke tempat duduk yang sedang dikerumuni orang.

Nanda langsung mendekat mendengar ucapan Hazel, hingga melihat Clara yang menangis di sana.

Clara langsung bangun melihat Nanda datang, bahkan memeluk pria itu dengan erat.

Nanda bergeming saat Clara memeluknya, sedangkan Sashi terkejut tapi hanya memandang saja.

“Aku takut. Aku tidak sengaja.” Clara bicara sambil terus memeluk.

“Apa yang terjadi?” tanya Nanda akhirnya bicara set
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
fathimah
serem nanda klo sdh marah
goodnovel comment avatar
wardah
kapok kan dibentak sama nanda
goodnovel comment avatar
Devi Pramita
hadirrrrrrrrr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Kena Tipu

    Clara membanting pintu mobil begitu sudah turun saat sampai di rumah. Nanda begitu terkejut dan tak habis pikir kenapa Clara bisa bersikap seperti ini. Dia menatap sang adik yang sedang berjalan masuk rumah. “Kamu sudah ….” Rihana ingin menyapa putrinya itu, tapi sayangnya Clara mengabaikan. Clara memilih berjalan begitu saja, seolah sang mama tidak terlihat padahal berpapasan. Nanda melihat Clara yang tak menyapa sang mama, hingga Rihana menoleh ke Nanda yang baru saja masuk. “Bukankah kamu tadi pergi bersama Sashi? Kenapa pulang bareng Clara? Di mana Sashi?” tanya Rihana karena tak melihat menantunya pulang. Nanda memilih merangkul sang mama, lantas mengajak duduk dulu untuk menjelaskan. Rihana bingung tapi juga cemas karena Nanda tak langsung membalas. Nanda menceritakan yang terjadi dengan Clara ke Rihana saat mereka sudah duduk bersama. “Apa Hazel baik-baik saja?” tanya Rihana karena tentunya tahu siapa Hazel. “Dia baik, hanya lecet karena jatuh saja. Tapi sepertinya Cla

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Mencari Tahu

    “Dapat salam dari Opa.” Sashi langsung menyampaikan pesan sang opa begitu sampai di rumah Rihana. Nanda hanya melirik sang istri yang baru saja pulang. Sang istri janji bertemu kakeknya sebentar, tapi sampai berjam-jam. Bahkan Sashi baru saja pulang saat jam menunjukkan pukul delapan malam. Sashi menoleh Nanda karena tidak ada balasan dari pria itu. Dia melihat suaminya hanya diam sambil memberikan tatapan yang kurang nyaman. “Kenapa menatapku begitu? Ada yang aneh?” tanya Sashi keheranan. “Tidak ada,” jawab Nanda kemudian membaringkan badan sambil menarik selimut. Sashi menaikkan satu sudut alis melihat sikap Nana. Kenapa pria itu terlihat aneh baginya. Dia pun memilih mengabaikan, lantas ikut berbaring di ranjang sebelah sisi Nanda. Sashi mencoba memejamkan mata, mengabaikan Nanda karena sudah biasa pria itu cuek kepadanya. Baru saja beberapa menit matanya terpejam, Sashi mendengar Nanda bicara. “Kamu izin pergi berapa menit?” tanya Nanda masih memunggungi Sashi. Sashi membu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bertemu Bumi

    “Datanya sudah bertahun-tahun lamanya, kemungkinan bisa sudah hilang atau tertimbun. Mau bertanya ke guru yang pernah mengajar di sini, sebagian besar guru di sini sudah diganti atau pensiun. Jadi begini saja, saya akan mencoba meminta tolong orang untuk mencari datanya, tapi juga butuh waktu untuk itu. Jika Anda bersabar, saya akan bantu mencarikan.”Nanda mengguyar rambut ke belakang mengingat ucapan guru di sekolahnya dulu. Memang benar sudah banyak guru dan staff yang diganti, sebab itu Nanda tak ada yang kenal sama sekali.Kini Nanda sedang dalam perjalanan ke perusahaan. Dia berharap pihak sekolah bisa mencarikan data gadis kecil yang dulu membawa foto keluarganya, serta sekarang disinyalir sebagai SEA.“Anda ada pertemuan satu jam lagi, Pak. Saya sudah menyiapkan berkasnya di meja.” Lukas langsung menyambut Nanda dengan sederet pekerjaan.“Akan kulihat,” balas Nanda singkat masih dengan terus mengayunkan langkah.“Anda dari mana sampai datang terlambat?” tanya Lukas lagi karena

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-17
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bertengkar Lagi

    “Biarkan aku langsung bicara dengannya. Tidak apa jika harus lewat telepon, asal bisa memintanya menjual lukisan itu.” Nanda datang lagi ke galeri saat jam makan siang. Dia masih tidak terima tak bisa mendapatkan lukisan keluarganya. “Tidak bisa. Nona sudah bilang jika tak ingin menjualnya,” ujar wanita itu sudah mulai pusing menghadapi Nanda. “Kamu tidak tahu betapa berharganya lukisan itu untukku. Biarkan aku bicara dengannya, aku yakin dia akan memberikannya,” kata Nanda lagi. Wanita itu menggelengkan kepala menolak. Dia tetap takkan percaya dengan ucapan Nanda, apalagi sampai membiarkan pria itu bicara langsung dengan SEA. “Tidak bisa, Anda tidak bisa memaksa. Jika Anda membuat keributan di sini, saya terpaksa memanggil polisi,” ancam wanita itu. Nanda begitu terkejut karena diancam. Dia benar-benar harus memutar otak untuk mencari cara lain agar bisa mendapatkan lukisan itu. “Begini, katakan ke SEA, aku akan membeli semua lukisan yang ada di galeri, asal dia mau menjual luk

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-17
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Sudah Marahnya?

    Nanda sangat terkejut melihat Sashi yang seperti ingin menangis, apalagi bola mata istrinya itu sudah berkaca dengan pelupuk mata yang sudah membentuk sebuah bendungan.“Aku tidak bermaksud membentakmu,” ucap Nanda dengan lembut, kedua tangan terulur ingin menyentuh lengan Sashi, tapi diurungkan dan langsung ditarik kembali karena gerakan tubuh Sashi yang seperti ingin menolak.“Tadi apa kalau bukan bentak?” Sashi mencoba untuk menahan diri agar tak menangis, tapi dia tetap kesal karena Nanda membentaknya.“Mommy dan Daddy saja ga ada yang membentakku, tapi kamu berani membentakku! Siapa kamu?” Sashi murka karena kesal.Nanda menyadari jika sudah salah. Dia menatap Sashi yang sedang kesal juga ingin menangis.“Maaf, aku tidak sengaja.” Nanda mencoba mengalah kali ini agar tidak ada keributan.Sashi cukup terkejut mendengar Nanda meminta maaf, tapi hal itu tentunya tak membuat Sashi langsung luluh dan memaafkan.“Aku memang salah karena bertemu dengan Bumi, tapi bukan berarti kamu bisa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Tuduhan Aruna

    “Kenpa matamu merah?” tanya Bintang saat Sashi baru saja sampai di rumah.Sashi sangat terkejut mendengar pertanyaan sang mommy sampai melirik Nanda yang terlihat tenang, dia pun langsung menjawab dengan sebuah alasan.“Oh, tadi kemasukan debu,” jawab Sashi sambil berpura mengedip-ngedipkan mata beberapa kali.“Naik mobil kok kemasukan debu?” Bintang merasa aneh.“Tadi waktu turun, Mom. Pas turun anginnya agak kencang, jadi ada debu masuk mata,” ujar Sashi menjelaskan agar sang mommy tidak curiga lagi.Bintang merasa aneh karena kemasukan debu bisa membuat mata putrinya begitu merah. Dia pun sampai menatap Sashi dan Nanda bergantian.“Ya sudah, nanti kasih obat tetes mata. Ayo masuk, kalian akan menginap, kan?” tanya Bintang mencoba mengabaikan agar Sashi dan Nanda tidak merasa canggung.“Iya, Mom. Besok aku sudah mulai kerja, jadi berpikir untuk menginap dulu malam ini,” jawab Sashi.Bintang senang putrinya mau menginap. Dia merangkul Sashi sambil sesekali mengusap kepala.Nanda berj

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Kamu Psikiater?

    Nanda berbaring memandang langit-langit kamar Sashi. Dia diam tanpa suara sebelum akhirnya menoleh dan melihat punggung Sashi.Nanda mendengar pembicaraan Sashi dan Aruna, saat istrinya itu keluar dari kamar Aruna, Sashi langsung pergi ke kamar tanpa menyapanya, bahkan berbaring di ranjang dengan posisi miring sejak tadi.“Kamu baik-baik saja?” tanya Nanda karena cemas Sashi tak bergerak sama sekali sejak tadi.Nanda menoleh ke Sashi karena tak mendapat jawaban dari istrinya itu. Dia melihat punggung Sashi tanpa berani menengok wajah sang istri.“Kamu butuh teman bicara?” tanya Nanda lagi. Dia tahu jika Sashi tak mungkin langsung tidur.Masih tak ada jawaban dari Sashi, hingga tiba-tiba Nanda melihat kedua pundak Sashi yang bergetar hebat. Tentu saja Nanda sangat terkejut melihat hal itu, dia pun langsung meraih pundak Sashi dan mencoba membalikkan wanita itu ke arahnya.Benar dugaannya, Sashi tidak tidur tapi menangis. Semua yang dikatakan Aruna sedikit keterlaluan, membuat siapa pun

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-19
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Berniat Berselingkuh?

    Sashi membuka kelopak mata ketika merasakan hangat sinar matahari yang mulai menembus kaca jendela. Dia melihat matahari sudah menyinari jendela hingga menembus gorden yang terpasang di sana.Hingga Sashi melihat telapak tangan besar di hadapannya, menyadari tangan siapa yang menyelinap di bawah lehernya, hingga kini menopang kepalanya.Sashi pun perlahan menggeser posisi berbaring, lantas menghadap ke Nanda yang masih memejamkan mata. Dia ingat semalam pria itu terjaga, memastikannya tidur dengan nyenyak sebelum ikut masuk ke alam mimpi.“Dia tak menyebalkan saat tidur,” gumam Sashi dalam hati.Meski dalam kondisi memejamkan mata, semalam Sashi bisa merasakan jemari besar pria itu mengusap keningnya berulang kali, membuatnya nyaman hingga bisa tidur dengan nyenyak setelah menangis cukup lama.Tersadar jika sejenak mengagumi pria di hadapannya itu. Sashi pun akhirnya memilih untuk bangun membersihkan diri. Hari ini dia harus mulai bekerja lagi setelah ambil cuti menikah.“Bagaimana in

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-19

Bab terbaru

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Akhir

    “Dia tampan sekali. Pipinya juga menggemaskan.” Rihana langsung menggendong cucu keduanya itu. Rihana, Bintang, dan para suami datang ke sana setelah satu minggu Sashi melahirkan. Mereka begitu bahagia mengetahui Sashi melahirkan dengan lancar. “Aku mau menggendongnya,” kata Bintang mengambil Archie dari gendongan Rihana. Sashi dan Nanda menatap para orang tua yang sangat bahagia. Mereka begitu bahagia melihat semuanya berkumpul di sana. “Siapa namanya?” tanya Bintang sambil menimang bayi Archie. “Archie Abimand Mahendra. Nanda ingin nama keluarga tersemat di namanya,” jawab Sashi. “Nama yang bagus,” puji Rihana sambil mengelus pipi Archie menggunakan telunjuk, membuat bayi mungil itu menggeliat geli. Bintang menatap cucu pertamanya itu. Melihat Archie yang sangat menggemaskan, membuat Bintang malah sedih. “Apa kamu akan balik ke Indonesia?” tanya Bintang sambil menatap Sashi. Semua orang pun terkejut hingga menatap Bintang, kemudian ke Sashi secara bergantian. Sashi bingung

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bayi Tampan

    Sashi baru saja keluar dari kamar mandi. Dia tiba-tiba merasakan perutnya sakit, membuat Sashi langsung berpegangan pada kusen pintu. “Agh, kenapa sakit?” Sashi memegangi perutnya yang besar. Kehamilan Sashi baru memasuki usia sembilan bulan. Dia menjalani hari dalam masa kehamilan dengan baik meski Nanda tak selalu ada di sampingnya. Pagi itu dia baru saja mencuci wajah, tapi perutnya tiba-tiba terasa mulas bahkan panas juga pinggangnya pegal. “Apa kamu mau keluar sekarang?” Sashi menahan sakit sambil mengusap perutnya. Sashi mengalami kontraksi, membuatnya tak sanggup berjalan hingga memilih langsung duduk di ranjang. Dia berulang kali mengatur napas karena kontraksi yang terjadi. “Anda sudah bangun?” Suara perawat pribadi yang selama beberapa bulan ini merawat dan menjaga Sashi masuk kamar. Dia terkejut karena melihat Sashi kesakitan. “Anda baik-baik saja?” tanya wanita itu langsung berlari menghampiri Sashi. “Sepertinya bayinya mau lahir,” jawab Sashi sambil menahan sakit

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bumi & Winnie

    “Kenapa kamu ke sini lagi?” Bumi melotot ke Winnie yang kembali datang ke kafenya. Dia sepertinya sedikit tak senang dengan Winnie yang sangat cerewet. “Apa? Aku mau jajan, kenapa kamu galak sekali? Ingat, Om. Tidak boleh galak-galak, nanti cepat tua,” balas Winnie tak takut sama sekali meski Bumi memasang wajah garang. “Kalau mau beli makanan atau minuman di sini, take away jangan makan di sini,” ucap Bumi karena sebelumnya Winnie begitu cerewet bertanya soal seseorang yang menemuinya waktu itu. Padahal jika dipikir, Winnie tak ada hubungan dengan Bumi, tapi kenapa gadis itu bertanya seolah sedang menginterogasi. Selama beberapa bulan ini, Winnie memang sering datang ke kafe Bumi meski tidak tiap hari. Bukannya senang mendapat pelanggan tetap, Bumi malah kesal karena sikap Winnie cerewet dan penasaran dengan apa pun yang dilihat di kafe itu.Baru saja Winnie ingin membalas ucapan Bumi. Tiba-tiba beberapa anak berseragam masuk ke kafe dan langsung menatap Winnie. “Eh, kamu di sin

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bahagia itu Sederhana

    “Kamu benar-benar tidak apa-apa jika aku balik ke indo?” tanya Nanda sambil membelai rambut Sashi dengan lembut. Nanda sudah beberapa hari di sana. Dia harus kembali ke Indonesia untuk mengurus pekerjaan, tapi Nanda juga masih berat jika harus meninggalkan Sashi. “Iya, tidak apa-apa. Lagian aku juga baik-baik saja, bahkan tidak mengalami morning sickness. Jadi kamu jangan cemas,” jawab Sashi. Sebenarnya bukan masalah takut Sashi sakit atau mengalami kendala saat menjaga kesehatan. Dia hanya tak bisa jauh dari istrinya yang sedang hamil, Nanda seperti perlu terus berada di sisi istrinya itu. Saat keduanya masih berbincang, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar. Nanda pun memilih membuka pintu, hingga melihat pelayan rumah berdiri di hadapannya. “Ada apa?” tanya Nanda. “Nyonya besar datang bersama yang lain, Tuan.” Pelayan itu menyampaikan kedatangan Rihana. “Mama datang? Baiklah, aku akan segera turun,” kata Nanda lantas kembali masuk menghampiri Sashi. “Ada apa?” t

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Sama Saja

    “Kamu benar-benar tidak apa?” tanya Sashi saat melihat Nanda sedang berganti pakaian.Nanda menoleh saat mendengar pertanyaan Sashi. Dia lantas mendekat ke Sashi yang duduk di ranjang.“Apanya tidak apa, hm?” tanya balik Nanda lantas duduk di samping Sashi.Sashi sepertinya masih takut jika Nanda belum bisa menerima jika dirinya hamil, meski tadi sudah berkata tidak apa-apa.“Kamu tidak apa-apa kalai aku hamil?” tanya Sashi memastikan.Nanda memulas senyum mendengar pertanyaan Sashi. Dia lantas mengusap lembut rambut istrinya itu.“Tentu saja tidak apa-apa. Aku malah bahagia karena akhirnya kamu bisa hamil. Mungkin dulu aku belum siap karena takut kamu sakit, tapi sekarang berbeda karena yang terpenting bagiku sekarang kamu bahagia,” jawab Nanda sambil tersenyum begitu tulus dan penuh kasih sayang.Sashi menautkan jemari mereka, lantas menyandarkan kepala di pundak Nanda.“Aku janji akan selalu sehat dan menjaga bayi kita dengan baik,” ucap Sashi agar Nanda tak perlu cemas.Nanda ters

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bahagia

    Nanda masuk ke ruang USG, hingga melihat Sashi yang berbaring dan kini sedang diperiksa.“Bagaimana kondisi istri saya?” tanya Nanda saat sudah masuk ke ruangan itu.Sashi terkejut hingga tatapannya tertuju ke Nanda yang baru saja datang.“Kamu datang.” Sashi terlihat senang melihat Nanda di sana.Nanda mendekat dengan ekspresi wajah cemas, lantas memandang ke monitor yang baru saja diperhatikan oleh dokter.“Sebenarnya istri saya kenapa, Dok?” tanya Nanda.Dokter itu tersenyum sambil meletakkan alat USG, hingga kemudian menjawab, “Selamat, istri Anda hamil.”Nanda tertegun tak percaya mendengar ucapan selamat dari dokter itu. Dia sampai memandang Sashi dengan rasa tak percaya.Sashi sendiri hanya tersenyum karena tadi sudah memberitahu kalau dirinya hamil, kini usia kandungan Sashi pun baru enam minggu.“Hamil? Serius hamil? Bukan penyakit?” tanya Nanda memastikan dengan sedikit rasa tidak percaya.Sashi meraih tangan Nanda yang dekat dengannya, lantas menautkan jemari mereka.“Iya,

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Sakit Lagi

    Satu tahun berlalu. Sashi masih setia menemani Aruna di luar negeri, Nanda sendiri datang setiap seminggu sekali, lantas tinggal beberapa hari sebelum kembali ke Indonesia.Sashi sendiri mulai lega karena akhirnya Aruna bisa menyesuaikan diri dan kini sudah memiliki beberapa teman di kampus barunya.“Bagaimana kuliahmu hari ini?” tanya Sashi saat melihat Aruna baru saja pulang.“Menyenangkan,” jawab Aruna sambil melebarkan senyum.“Mommy tadi telepon, tanya apa kamu masih suka murung-murungan, kujawab tidak karena kamu sudah baik-baik saja,” ucap Sashi.Aruna tersenyum tipis mendengar ucapan Sashi. Meski dia terlihat baik-baik saja, tapi tetap saja sudah satu tahun belum bisa melupakan Ansel.“Jika nanti sudah lulus, aku ingin kerja di sini saja. Di sini lebih enak, meski pergaulan di sini berbeda dengan di Indonesia, tapi aku sudah berusaha menjaga batasan,” ujar Aruna.Sashi sangat terkejut mendengar ucapan Aruna. Dia lantas membalas, “Apa kamu tidak ingin meneruskan perusahaan Dadd

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Meringankan Beban

    “Bagaimana dengan Runa?” tanya Nanda saat menemui Sashi di kamar. Mereka sudah ada di sana sebulan. Aruna sendiri belum keluar dari rumah sama sekali sejak sebulan ini. “Masih sama. Hanya di kamar, duduk di teras, atau jalan-jalan,” jawab Sashi yang sedih mengetahui Aruna tak seperti dulu dan lebih banyak murungnya. Nanda menghela napas, mereka sudah berusaha membuat Aruna bersemangat, soal Aruna mau bangkit atau tidak, semua harus dari diri sendirinya. “Kalian tidak apa-apa jika aku tinggal? Aku tidak tega melihatmu sedih melihat Aruna seperti itu,” ucap Nanda sambil mengusap rambut Sashi. Nanda masih harus bolak-balik mengurus pekerjaan, sehingga dia pun tidak bisa setiap saat ada di sana. “Kamu tenang saja, aku baik-baik saja di sini. Soal Runa, aku akan berusaha mengajaknya jalan-jalan mencari suasana baru. Dia juga seharusnya sudah mulai mengurus perpindahan kuliahnya, tapi dia belum bersemangat,” balas Sashi. Sashi mencoba memahami posisi suaminya yang tak bisa terus berad

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Penyebab Aruna Pergi

    Aruna memandangi kamar yang akan ditinggalkannya. Dia sudah memantapkan hati untuk pergi karena benar-benar tak bisa melupakan Ansel begitu saja jika masih di kota itu. Baginya Ansel adalah cinta pertama yang tak bisa dilupakan. Meski dulu awalnya dia menyukai Bumi, tapi kenyataannya Ansellah yang menduduki hatinya pertama kali. “Kamu sudah siap?” tanya Sashi yang menghampiri Aruna di kamar. Aruna menatap Sashi, lantas menganggukkan kepala. Dia mengambil tas dan jaketnya, lantas menarik koper yang ada di dekat ranjang. Setelah mengurus visa tinggal terbatas dan pasport, akhirnya Aruna akan pergi ke Amerika untuk belajar sekalian menenangkan diri. Namun, tentunya Aruna akan pergi bersama keluarga, lalu nantinya akan tinggal bersama Sashi dan Nanda sesuai kesepakatan, meski Nanda akan bolak-balik karena urusan pekerjaan. Bintang menatap Aruna yang baru saja menuruni anak tangga bersama Sashi. Bintang tak kuasa melihat kedua putrinya akan pergi dan tinggal jauh darinya. Sopir yang

DMCA.com Protection Status